Anda di halaman 1dari 9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Maksilo fasial berperan penting dalam rehabilitasi untuk mengembalikan fisik dan
psikologi psien yang kehilangan atau cacat pada struktur anatominya akibat kelainan
bawaan, trauma, atau penyakit. Jenis protesa maksilo fasial terdiri atas protesa ekstra oral
dan intra oral. Kelainan celah bibir dan langit-langit sering terjadi pada orang dewasa
maupun bati, bias karena kecelakaan, bawaan lahir, dan enyakit yang menyebabkan
kerusakan jaringan rongga mulut sehingga dilakukan operasi. Kelainan ini dinamakan defek
maksila dan emmbutuhkan bantuan protesa obturator 4 Obturator adalah suatu protesa yang
digunakan untuk menutup rongga mulut rahang atas yang ditimbulkan dari tindakan
pembedahan atau cacat. Kerangka obtirator bisa dari akrilik maupun kerangka logam.
Obturator ini lebih ringan dengan hollow bulb yang tujuannya untuk mengurangi berat. 4

2.1 Defect Maksila


Defect maksila adalah suatu kelainan berbentuk celah pada rahang atas yang disebabkan
factor berikut :
2.1 a Congenital Defect
Congenital defect merupakan cacat bawaan yang terjadi selama bayi masih di dalam
kandungan ataupun setelah lahir 1
1. Obturator tipe simple base plate
Obturator ini berfungsi untuk menutup lubang pada palatum keras, memperbaiki
fungus penelanan, pengunyahan, dan bicara
2. Obturator dengan ekor
Obturator ini terdiri dari speech appliance (alat bicara), obturator tipe ini berfungsi
untuk memperbaiki defek pada palatum lunak, palatum keras, dan velophariangeal extension
untuk memperbaiki fungsi bicara. Ada tipe 2 obturator dengan ekor salah satunya adalah
obturator palatal lift
3. Obturator Tipe overlay atau superimposed denture
Suatu obturator untuk menutupi satu atau lebih elemem gigi atau akarnya
menyeluruh

2.1 b Acquired Defect


Acquired Defect merupakan defek yang diperoleh akibat kecelakaan atau pembuangan
sebagian atau seluruh rahang atas karena adanya tumor 5
1. Immediate Temporary Obturator
Protesa Obturator Immadiate (immediate surgical obturator prosthesis) atau
obturator pembedahan, adalah suatu protesa yang di rancang untuk menggantikan struktur
komponen rahang atas yang hilang dan struktur dento alveolar setelah operasi selesai sampai
masa penyembuhan
2. Temporary Obturator
Temporary obturator dibuat dari cetakan setelah pembedahan. Obturator ini
memiliki langit-langit dan ridge palsu, dan umumnya tanpa gigi
3. Definitive Obturator
Definitive Obturator adalah obturator permanen yang menggantikan sebagian atau
seluruh rahang atas dan gigi-gigi yang hilang akibat pembedahan atau trauma dan akan
digunakan pasie seterusnya, obturator ini memiliki langit-langit palsu, ridge palsu, gigi, dan bulb
yang memanjang kedalam area defek

2.2 Klasifikasi Defect Maksila


Klasifikasi menurut Armani (1987) defek disertai kehilangan gigi sebagian rahang atas
terbagi atas 6 kelas yaitu :6
1. KelasI : Defek hanya palatum lunak saja.

Gambar 2.1
Kelas 16
2. Kelas II : Defek berada di 1 sisi posterior maksila, gigi yang tersisa padaanterior
danposterior sisi lain.

Gambar 2.2
Kelas II6
3. Kelas III : Defek terletak di bagian tengah Palatum dan semua gigi berada dalam kondisi
terpelihara.
Gambar 2.3
Kelas III6
4. Kelas IV. : Defek pada sisi maksila melewati garis median, gigi yang tersisa ada
diposterior disalah satu sisi rahang.

Gambar 2.4
Kelas IV6

Kelas V : Defek pada maksila di 2 sisi melewati garis median.

Gambar 2.5
Kelas V6
Kelas VI : Defek berada pada regio antara 2 sisi gigi yang sisa pada posterior.
Gambar 2.6
Kelas VI6

2.3 Pengertian Obturator


Obturator adalah suatu alat yang di desain untuk menutupi pembukaan, baik yang tidak
alamiah atau defek pada maksila seperti cleft palate atau suatu pembuangan sebagian atau
seluruh maksila karena terdapat suatu masa tumor.2

2.4 Macam-macam Obturator


2.4.a Obturator Palato Faringeal
Digunakan dalam penutupan velopharyngeal akibat adanya cleft palate atau kelainan palatum
lunak (soft palate defect). Tipe obturator membantu dalam mengontrol perjalanan udara dan
pengucapan.
2.4.b Obturator Palato Lift
Digunakan dalam menutupi bagian palatum keras dan secara fisikal menduduki pada suatu
posisi baik dalam penutupan velopharyngeal.
2.4.c Obturator Meatal
Didesain untuk menutupi bagian posterior ‘nasal chonane’ yaitu bagian pembukaan antara
rongga hidung dan nasofaring. Tipe obturator ini diindikasikan pada pasien yang kehilangan
palatum lunak secara total. 7

2.5 Fungsi Obturator2


Obturator memiliki banyak fungsi, yaitu:
1. Menggantikan bagian mulut atau palatum yang hilang dan dapat digunakan sebagai
alat bantu makan.
2. Menutupi daerah luka atau defek agar tetep bersih, sehingga mempercepat proses
penyembuhan truma atau luka paska operasi.
3. Membantu pembentukan kembali bentuk palatal atau palatum lunak.
4. Memperbaiki fungsi bicara.
5. Estetik, untuk memperbaiki posisi bibir dan pipi.
6. Memperbaiki fungsi penelanan dan pengunyahan.
2.6 Indikasi Obturator5
Indikasi dari penggunaan obturator sebagai berikut:
1. Untuk pembuatan protesa sementara selama periode pembedahan
2. Untuk mengembalikan estetika
3. Ketika operasi penutupan primer merupakan kontra indikasi
4. Umur pasien kontraindikasi untuk operasi
2.7 Bahan-bahan Pembuatan Obturator
2.7.a Akrilik Resin
Bahan ini sering di pakai di teknik gigi karena dapat digunakan pada tipe bagian cacat
yang tidak terlalu memerlukan banyak pergerakan. Pewarnaan bahan ini juga bisa dilakukan
secara ekstrinsik maupun intrinsik, memiliki warna yang stabil meskipun terkena
ultraviolet.Protesa dari bahan ini mudah dibersihkan dari lem dan kotoran, dapat bertahan
sampai 2 tahun, dan dapat dilakukan reparasi. Kekurangan bahan ini adalah bersifat kaku,
penghantar panas yang buruk juga dapat menimbulkan ketidak nyamanan pada pasien, tidak
dapat diduplikasi.8
1. Self Curing Acrylic
Self curing akrilik merupakan bahan akrilik yang dapat mengeras sendiri dapat
diperbaiki dan dirubah tanpa perlu mengikuti prosedur normal dari waxing, flasking,
packing dan finishing. Keuntungan self curing akrilik adalah proses pembuatan mudah.
Kekurangan self curing acrylicadalah bahan sulit untuk dipoles sampai mengkilap,
adanya kecenderungan terbentuknya porus dan ketidakstabilan warna.9

2. Heat Curing Acrylic


Heat curing resin memberi produk akhir yang keras, padat dan memiliki warna
yang stabil, bebas porus dan bila digunakan polimer yang tidak berwarna, akan
berbentuk bahan yang transparan dan bening.9
3.Soft acrylic
Bahan soft acrylic resin digunakan untuk memberikan lapisan lembut untuk gigi
tiruan, biasanya digunakan untuk pembuatan obturator dan protesa maksilofasial
lainnya.10

2.7.b Metal
Metal sebagai bahan basis geligi tiruan memiliki keunggulan:

1. Penghantar termis
Karena metal merupakan penghatar panas yang baik, maka setiap perubahan suhu
yang terjadi akan langsung disalurkan kejaringan dibawahnya.
2. Ketepatan dimensional
Basis yang terbuat dari aloi emas maupun krom kobalt tidak saja lebih tepat,
tetapi juga mampu mempertahankan bentuk tanpa terjadi perubahan selama pemakaian
dalam mulut.

3. Kebersihan

Aloi adalah bahan yang tahan abrasi, karena itu permukaannya tetap licin dan
mengkilap, serta tidak menyerap cairan mulut.

4. Kekuatan maksimal dengan ketebalan maksimal


Basis logam dapat dibuat lebih tipis dari pada resin, tetapi cukup kuat dan tegar,
sehingga ruang gerak bagi lidah relatif lebih luas.

2.7.c Nylon Thermoplastic


Nylon Thermoplastic Resin merupakan basis gigi tiruan fleksibel yang memiliki sifat
fisik dan estetik yang khas.
2.8 Nylon Thermoplastic
Nylon Thermoplastic Resin merupakan basis gigi tiruan fleksibel yang memiliki sifat fisik
dan estetik yang khas.Gigi tiruan ini memiliki derajat fleksibilitas dan stabilitas yang sangat baik
dan dapat dibuat lebih tipis dengan ketebalan tertentu yang telah direkomendasikan sehingga
sangat fleksibel, ringan dan tidak mudah patah.5
2.8.a Valplast
Valplast merupakan suatu basis gigitiruan resin fleksibel yang ideal untuk gigitiruan
sebagian lepasan.Resin tersebut merupakan bahan nilon termoplastik biokompatibel dengan
sifat fisik dan estetik yang unik. Valplast memungkinkan warna alami dari jaringan mulut
tampak melalui bahan tersebut.
2.8.b Luciton FRS
Lucitone FRS merupakan suatu bahan resin termoplastik injeksi yang mempunyai
tingkat fleksibilitas dan transparansi yang bagus, tahan terhadap tekanan, serta memberikan
estetika yang optimal pada gigi tiruan sebagian lepasan dengan warna cengkeram yang
sesuai.
2.8.c Thermosens
Thermosens sangat cocok untuk gigi tiruan secara total ataupun parsial. Hal ini bias
dipakai untuk menyelaraskan kerja dan bahan yang juga cocok untuk pembuatan tutup pada
implant, splint, mahkota dan penghubung sementara.

2.9 Heat Curing Acrylic


Material ini terdiri dari bubuk dan cairan, bila mana dicampur dengan panas yang
berterusan, akan membentuk sebuah solid yang rigid. Formulasi bahan-bahan dalam resin
heat-cured adalah bertujuan :
a. Proses dough technique dapat dilakukan
b. Shrinkage akibat polimerisasi dapat diminimalkan.
c. Panas dari reaksi polimerisasi dapat dikurangi (Anusavice, 2003)
· Komposisi Heat-Cured Acrylic Resin

Bubuk Cairan
• Monomer metil metakrilat
• Beads atau granula dari • Inhibitor- hydroquinone
• Crosslinking agent – etilene
polimetil metakrilat
glikoldimetakrilat
• Initiator – benzoil peroksida
• Pigment / pewarna
• Bahan opak – titanium / zink
oksida
• Plasticiser – dibutil pthalat
• Serat sintetik – nilon / akrilik

(Anusavice, 2003)

Dough technique membantu untuk memudahkan proses pembuatan gigi tiruan. Shrinkage
akibat polimerisasi dapat dikurangi jika dibanding dengan penggunaan monomer lain (bukan
beads atau granules PMMA), karena kebanyakan material yang digunakan telah pun
terpolimerisasi. Reaksi polimerisasi sangat eksotermik karena sejumlah energi panas (80 Kj/Mol)
dibebaskan sewaktu ikatan C = C dikurangkan menjadi C – C. Oleh karena sejumlah besar
bagian dari campuran adalah dalam bentuk yang telah terpolimersasi maka potensi untuk
menjadi terlalu panas semasa proses tersebut dapat dikurangi. Selain itu, karena suhu maksimum
yang akan dicapai juga berkurang, jumlah kontraksi termal juga akan berkurang (Anusavice,
2003)
Monomer MMA tersebut sangat mudah menguap dan mudah terbakar maka, wadah yang
digunakan haruslah tertutup sepanjang masa dan dijauhkan dari direct heat. Wadahnya yang
berupa botol kaca gelap akan memanjangkan shelf life monomer dengan menghindari reaksi
polimerisasi spontan dari cahaya (Anusavice, 2003)
Hidroquinon juga membuat monomer bertahan lama dengan bereaksi secara cepat
terhadap mana-mana radikal bebas yang mungkin terbentuk secara spontan di dalam cairan
tersebut dan mengasilkan bentuk radikal bebas yang stabil sehingga tidak dapat menginisiasi
proses polimerisasi (Anusavice, 2003)3
BAB 3
PROSEDUR PEMBUATAN OBTURATOR BERGIGI TIPE HOLLOW BULB DENGAN
KASUS CONGENITAL DEFECT MOFIDIKASI GIGI TIRUAN LENGKAP LEPASAN

Dalam pembuatan obturator bergigi, terdapat beberapa


tahapan yang harus dilakukan, untuk menghasilkan hasil yang baik dan dapat
digunakan oleh pasien. Tahapan tersebut secara garis besar dibagi menjadi dua,
yaitu tahap yang dilakukan di klinik, untuk mengetahui kondisi mulut pasien di
klinik dan tahap kedua yaitu proses pembuatan obturator bergigi di laboratorium.
Adapun tahapan yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut :

3.1 Data Pasien


Nama :
Umur :
Jenis kelamin : Perempuan
Dokter yang merawat : drg. Yanti Yunita
Nama Rumah Sakit : Lakesgilut TNI AU
Kasus :
Surat Perintah Kerja : Buatkan Obturator Hollow bulb dengan modifikasi
GTL (A3)

Anda mungkin juga menyukai