Kimia Study Center - Ringkasan materi fenomena korosi dan pencegahannya kimia sma, korosi
atau perkaratan adalah peristiwa kimia sehari-hari dimana senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki dihasilkan dari logam akibat interaksinya dengan lingkungan dengan kalimat lain,
korosi adalah kerusakan pada logam-logam akibat proses elektrokimia. Korosi banyak terjadi
pada alat-alat atau perangkat yang terbuat dari terutama besi. Mulai dari sendok di dapur, pagar
rumah, hingga velg kendaraan sepeda motor atau mobil tidak luput dari karat, apalagi saat sering
terpapar hujan dan pemiliknya malas membersihkan.
Barang-barang rumah tangga yang tidak dijaga dengan baik menjadi cepat rusak akibat korosi.
Meubel-meubel yang terbuat dari besi atau logam lain menjadi terlihat kusam bila terkena karat.
Secara mekanis permukaan logam yang hendak dilindungi ditutup dengan bahan tertentu
misalnya dengan cat. Selain itu metode lain yang digunakan adalah perlindungan katodik,
dimana logam yang hendak dilindungi dihubungkan dengan logam lain yang memiliki potensial
elektroda lebih kecil.
Metode atau cara yang umum digunakan antara lain sebagai berikut:
1) Pengecatan
2) Pelumuran dengan Oli atau Gemuk
3) Perlindungan Katodik
4) Pelapisan Timah
5) Pelapisan Aluminium
6) Pelapisan dengan Kromium
7) Galvanisasi
8) Pencampuran logam
9) Pelapisan dengan plastik
Galvanisasi adalah pelapisan logam besi atau baja dengan logam lain yang lebih mudah
teroksidasi. Logam pelapis yang biasa digunakan adalah seng atau zink. Di bidang industri,
perkaratan pada pipa-pipa untuk mengalirkan minyak yang biasanya berada di dalam tanah
dicegah dengan perlindungan katodik. Pipa-pipa dihubungkan dengan logam pelindung yang
potensial elektrodanya lebih kecil. Pada mesin-mesin kendaraan atau mesin pabrik, pemberian
oli selain untuk mengurangi gesekan juga berfungsi utama sebagai pencegah terjadinya karat.
Pada Percobaan Berikut, Manakah Besi yang Mengalami Korosi Paling Cepat dan Paling
Lambat?
Ketiga percobaan menggunakan wadah tertutup untuk menghalangi masuknya air atau udara
lembab dari luar. Namun demikian, uap air yang tersisa dalam wadah dapat mempercepat korosi
jika terjadi pengembunan akibat perubahan suhu lingkungan dan tidak ada bahan penyerapnya.
Pada percobaan 2 dan 3, kapas kering digunakan untuk menyerap uap air, silika gel juga bahan
yang dapat digunakan sebagai pengering. Silika gel yang baik sebagai pengering berwarna biru,
sementara itu jika sudah jenuh, akan berwarna merah muda, sehingga kemampuan
penyerapannya berkurang.
Percobaan 2 korosi terjadi paling lambat.