FENOMENA ALIRAN
Simulasi lapisan batas (boundary layer) aliran yang mengalir diatas flat plate
sangat berguna untuk mengetahui kemampuan software untuk mensimulasikan aliran
di dekat dinding, memprediksikan wall shear stress dan wall heat transfer. Boundary
layer akan terbentuk mulai dari leading edge dan akan terus mengembang (Gambar 1).
Pada daerah leading edge selalu terjadi perubahan besar dan arah kecepatan yang tiba‐
tiba. Simulasi dilakukan untuk dua jenis aliran yaitu laminar dan turbulen. Namun,
dalam pemodelan kali ini hanya digunakan untuk jenis pemodelan aliran turbulen. Dari
hasil simulasi akan didapatkan nilai boundary layer thickness, skin friction dan
distribusi Nuselt number yang akan dibandingkan dengan nilai perhitungan secara
empiris.
2. PEMODELAN ALIRAN
Simulasi dilakukan pada aliran turbulen ( Re = 107 ). Panjang domain aliran 1,3
m dengan panjang flat plate 1 m. Tinggi dari domain aliran kira‐ kira sepuluh kali dari
boundary layer thickness. Properti fluida dan parameter lainnya disajikan pada Tabel
1 di bawah ini.
4. ANALISA PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan grafik distribusi nusselt number lapisan batas turbulen:
Distribusi Nusselt Number Lapisan Batas Turbulen
100000
90000
80000
70000
60000
empiris
Nu
50000
40000 k epsilon standart
30000 k epsilon relizable
20000
10000 k epsilon RNG
0 RSM
X (m)
Berikut ini merupakan grafik distribusi skin friction lapisan batas turbulen:
Cf Distribusi Skin Friction Lapisan Batas Turbulen
0.008
0.007
0.006
0.005
0.004
0.003
0.002
0.001
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3
X
Reynold stress model (RSM) merupakan model turbulensi paling rumit yang
disediakan oleh FLUENT. RSM biasa digunakan ketika aliran rumit khusunya dengan
reynold stresses anisotropi seperti pada aliran swirling pada combustor, rotating flow
passages, dan cyclone. Dari hasil simulasi kali ini didapatkan bahwa semua grafik Cf
hasil simulasi menunjukkan nilai yang mendekati nilai Cf empiris, namun berbeda
secara signifikan dengan data pada referensi acuan sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua turbulensi k epsilon dan RSM pada FLUENT masih kurang akurat untuk dipakai
dalam permodelan aliran turbulen. Hal ini disebabkan karena interval count yang
digunakan berbeda setiap model aliran.