Anda di halaman 1dari 30

TUGAS BESAR

PEMROGRAMAN KOMPUTER

“ PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL DAN BIAYA BEKISTING KONVENSIONAL “

Disusun Oleh :

NAMA : Citra Astri Wulandari


NIM : 41116120060

FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAIN


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
2017

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................... iv

BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :....................................................................... 2
a. Bagaimana cara untuk membantu para teknisi sipil dalam perhitungan / perencanaan
kebutuhan material bekisting ? ............................................................................................... 2
1.3. Tujuan ......................................................................................................................... 2
1.4. Manfaat ....................................................................................................................... 2
1.5. Batasan Masalah ......................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................ 3
DASAR TEORI ......................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Bekisitng Konvensional ...................................................................................... 3
2.2 Bagian-bagian Bekisting Konvensioanl .............................................................................. 4
2. 3 Pemakuan Cetakan .............................................................................................................. 5

BAB III ...................................................................................................................................... 9


CONTOH PERMASALAHAN ................................................................................................. 9
3.1 Soal Permasalahan......................................................................................................... 9

BAB IV .................................................................................................................................... 10
ALGORITMA DAN FLOWCHART ...................................................................................... 10
4.1 Algoritma .................................................................................................................... 10
4.2 Flowchart..................................................................................................................... 11

ii
BAB V ..................................................................................................................................... 13
CODING DAN PROGRAM.................................................................................................... 13
5.1 Coding ........................................................................................................................... 13
5.2 Program ..................................................................................................................... 1322

BAB VI ................................................................................................................................ 2424


KESIMPULAN .................................................................................................................... 2424

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 2525

iii
Kata Pengantar

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
kemudahan dan berkenan menambahkan Ilmu Pemrograman Komputer, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah tugas besar tentang aplikasi fortran dalam Teknik Sipil yg
berjudul “Perhitungan Kebutuhan Material Bekisting Konvensional”

Makalah tugas besar ini telah saya susun dengan sebaik mungkin dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah tugas besar
ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah tugas besar ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaaat bagi para pembaca.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tugas besar tentang aplikasi fortran dalam
Teknik Sipil yang berjudul Perhitungan Kebutuhan Material Bekisting Konvensional, dan
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 28 November 2017


Penyusun

Citra Astri Wulandari

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa komputer / bahasa pemrograman adalah instruksi standar yang terdiri dari
aturan sintak dan semantik yang digunakan oleh programmer untuk memerintahkan
komputer melakukan tugas tertentu.

Pada zaman sekarang bahasa pemrograman sudah jauh berbeda dengan jaman generasi
komputer pertama. Dulu programmer memerintah komputer secara fisik menggunakan
metode pengkabelan/wiring secara manual. Metode pengkabelan/wiring ini pun
berkembang menjadi bahasa pemrograman sederhana yang memiliki kualitas lebih baik dan
fitur yang banyak. Bahasa pemrograman pada awalnya hanya dapat digunakan untuk satu
keperluan saja, tetapi sekarang dapat digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan.

Salah satu metode untuk membuat konstruksi bangunan adalah dengan menggunakan
bekisting sebagai alat cetak beton. Yang terdiri dari beberapa material yang dibutuhkan.
Seperti plywood, kayu, minyak bekisting dan sebagainya.

Guna mempermudah perhitungan kebutuhan material bekisting konvensional,


penulis membuat program untuk membantu dalam memperhitungkan kebutuhan material
bekisting konvensional berdasarkan SNI 7394:2008 “Tata cara perhitungan harga satuan
pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan” dengan menggunakan
aplikasi fortran yang diharapkan dapat membantu para teknisi sipil dalam menghitung /
merencanakan kebutuhan material bekisting.

1
1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

a. Bagaimana cara untuk membantu para teknisi sipil dalam perhitungan /


perencanaan kebutuhan material bekisting ?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


a. Memberikan solusi yang lebih mudah dalam menghitung kebutuhan material
bekisting.

1.4. Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah memberikan pengetahuan bagi pembaca
dan memberikan manfaat bagi pembaca, terutama di bidang teknik sipil dalam menghitung
kebutuhan material bekisitng.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi lingkup permasalahan yang ada,
anatara lain:
1. Penulis hanya membuat program kebutuhan material bekisting konvensional

2. Peneliti membuat aplikasi pemrograman menggunakan alat bantu program fortran

3. Peneliti bereferensi pada SNI 7394:2008 7394:2008 dalam analisa satuan


kebutuhan bekisting per m2nya.

2
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi Bekisitng Konvensional

Bekisting merupakan alat bantu dalam mencetak struktur dalam membangun suatu
bangunan. Yang sifatnya sementara atau tidak permanen. Ketika struktur utama yang
dicetak oleh bekisting sudah kuat menahan bebannya sendiri, maka bekisting boleh dilepas.
Bekisting konvensioanal merupakan bekisiting yang masih menggunakan kayu sebagai
bahan pembuatan bekisting. Material kayu yang digunakan antara lain balok, plywood,
bamboo dan sebagainya. Namun bekisting konvensional atau dapat di katakana bekisting
tradisional pada umumnya hanya digunakan untuk satu kali pekerjaan, tetapi apabial
material kayu masih kuat dapat memungkinkan untuk dipakai pada cetakan elemen struktur
lainnya.

Ada beberapa persyaratan yang harus dienuhi dalam pembuatan bekisting, yaitu :
1. Harus memenuhi syarat kekuatan, yaitu material bekisiting yang digunakan seperti
balok kayu tidak patah ketika menerima beban yang bekerja.

2. Syarat kekakuan, yaitu ketika bekisting menahan beban, maka bekisitng tidak boleh
mengalami perubahan bentuk, atau deformasi yang berarti, sehingga tidak
membuat struktur yang sia-sia.

3. Syarat stabilitas, antaranya bekisitng tidak runtuh akibat beban-beban yang dipikul
oleh bekisting, atau harustetap stabil pada kondisinya.

Selain itu, ada 3 hal penting yang harus diperhatikan ketika membangun maupun
merancang bekisitng, antara lain :
1. Kualitas, bekisting harus memperhatikan kekakuan (stiffness) dan keakurasian
sehingga bentuk, ukuran, posisi serta penyelesaian ketika pengecoran akan dapat
dilaksananakan dan menghasilkan hasil yang baik.
3
2. Keselamatan, bekisting harus didirikan dengan kekuatan yang cukup dan factor
keamanan yang memadai sehingga sanggup menahan/menyangga seluruh beban
yang ditanggungnya.

3. Ekonimis, bekisiting yang baik selain dari segi kekuatan dan keselamatan juga harus
mempertimbangkan factor ekonomis. Harus efisien dala segi biaya, waktu dalam
proses pelaksanaan dan skedul demi keuntungan pelaksana maupun pemilik
proyek.

2.2 Bagian-bagian Bekisting Konvensioanl

Adapun beberapa bagian – bagian bekisiting konvensional, antara lain :


Bagian bekisitng :
a. Cetakan
b. Gelagar balok
c. Gelagar untuk cetakan lantai/cetakan balok
d. Papan penjepit cetakan
Cetakan bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Apabila acuannya
menggunakan papan maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa
klem perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari sambungan - sambungan
yang dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah - celah sambungan.
Untuk mencegah bagian bawah bekisting terbuka saat beton dicor, harus dibuatkan klem
penjepit, dapat berupa papan ataupun balok kayu ukuran 5/7.
Sedangkan untuk balok yang tingginya lebih dari 55 cm, pada cetakan samping perlu ditahan
untuk menahan lentur dan dibuatkan skor.

Bagian perancah :
e.Tiang perancah
f. Baji
g. Landasan

4
Acuan dapat menumpu pada satu tiang ataupun dua tiang, sesuai keperluannya.
Apabila menggunakan satu tiang maka perletakan tiang dipasang di tengah, dan bila
menggunakan dua tiang maka perletakannya pada bagian tepi. Jarak antar tiang arah
memanjang dibuat sama dengan jarak klam perangkai, sedang jarak antar tiang arah
lebarnya tergantung dari lebar balok. Untuk perancah dari kayu untuk menyetel ketinggian,
di bagian bawah tiang perancah diberi baji, sehingga akan memudahkan menaik-turunkan
ketinggian yang ditentukan. Sedangkan bila perancah dari baja untuk menyetel ketinggian
sudah terdapat ulir yang berfungsi untuk menaik - turunkan ketinggian tiang perancah. Agar
tiang perancah tidak amblas ke dalam tanah dipakai papan alas.

2. 3 Pemakuan Cetakan

1. Pemakuan yang berhubungan langsung dengan cetakan berfungsi sebagai pegangan


agar tidak bergeser, sehingga pemakuan hanya sedikit saja dan panjang paku tidak
terlalu panjang.

2. Untuk pemakuan yang lain minimal dua buah paku dan dibuat tidak segaris.

2.4 Sambungan
1. Sambungan untuk cetakan bawah ( papan dengan papan ), diletakkan ditengah tumpuan
dan masing - masing sisi dipaku 2 buah paku.

2. Sambungan untuk cetakan samping ( papan dengan papan ), papan dirangkai dengan
menggunakan klam perangkai, sambungan tersebut tidak boleh segaris.

3. Sambungan gelagar dengan tiang pada konstruksi sederhana, gelagarnya memakai


papan dan sambungan dengan tiang cukup dipakukan saja. Untuk konstruksi yang
memikul beban berat, gelagarnya memakai balok 6/12 untuk gelagar utama, sedang
pembaginya ukuran 5/7.

5
Sambungan tiang dengan tiang, penempatan sambungan ini jangan diletakkan pada
tengah dari tinggi tiang, karena daerah ini terjadi tekuk yg paling besar. Dan peletakan
sambungan ini untuk satu dan lainnya jangan segaris lurus.

2.5 Bahan Pelepas Cetakan


Berfungsi untuk mempermudah pelepasan atau mengurangi daya lekat antara
cetakan dan beton.

Bahan-bahan yang digunakan


1. Minyak pelumas

2. Meni

3. Plastik

2.6 Kebutuhan Bekisiting Konvensional Menurut SNI 7394:2008


Kebutuhan bekisiting tiap elemen struktur berbeda-beda, dari pondasi, balok, kolom
dan pelat kebutuhannnya berbeda – beda. Karena bentuk penmapang dan jenis kebutuhan
yang berbeda. Berikut kebutuhan material bekisiting jenis – jenis elemen struktur
berdasarkan SNI 7394:2008 :

1. Pondasi
Kebutuhan material bekisiting pondasi tiap 1 m2 berdasarkan poin 6.20 pada SNI
7394:2008.

6
2. Kolom
Kebutuhan material bekisiting kolom tiap 1 m2 berdasarkan poin 6.22 pada SNI
7394:2008 7394-2008.

3. Balok
Kebutuhan material bekisiting balok tiap 1 m2 berdasarkan poin 6.23 pada SNI
7394:2008.

4. Plat Lantai
Kebutuhan material bekisiting plat lantai tiap 1 m2 berdasarkan poin 6.24 pada SNI
7394:2008.

7
Namun untuk lebih mempermudah dalam perhitungan kebutuhan material
bekisiting berdasarkan jumlah titik elemen strktur, maka dibuatnya program perhitungan
kebutuhan material bekisiting konvensional berdasarakan SNI 7394:2008.

8
BAB III

CONTOH PERMASALAHAN

3.1 Soal Permasalahan

Teknisi sipil diminta untuk menghitung / merencanakan kebutuhan material bekisiting


konvensional.

9
BAB IV

ALGORITMA DAN FLOWCHART

4.1 Algoritma

1. Mulai
2. Pilih perhitungan : Kolom/Balok/Pondasi/Plat Lantai
3. Input nilai : panjang, lebar, tinggi dan jumlah elemen struktur
4. Print nilai : panjang, lebar, tinggi dan jumlah elemen struktur
5. Maka akan di dapatkan nilai Luas bekisiting elemen struktur. Dengan rumus, sbb :
 Luas Kolom : Jumlah kolom x 2(panjang kolom + lebar kolom) x tinggi
kolom
 Luas Balok : Jumlah balok x (2 x panjang balok x tinggi balok + panjang
balok x lebar balok)
 Luas Pondasi : Jumlah pondasi x 2(panjang pondasi + lebar pondasi) x tinggi
pondasi
 Luas Plat : Jumlah pelat x pajang pelat x lebar pelat
6. Print nilai Luas beksiting tiap elemen struktur yang dipilih
7. Maka akan di dapatkan nilai kebutuhan bekisiting tiap elemen struktur yang
dipilih. Dengan rumus berdasarkan SNI 7394:2008.
8. Print nilai kebutuhan materian bekisting.
9. Ingin mengulangi program, kembali ke poin nomer 2
10. Selesai

10
4.2 Flowchart

MULAI

Pilih perhitungan :
Kolom/Balok/Plat/Pondasi

Input :
- Panjang
- Lebar
- Tinggi
- Jumlah

 Luas Kolom : Jumlah kolom x 2(panjang kolom + lebar kolom) x tinggi kolom
 Luas Balok : Jumlah balok x (2 x panjang balok x tinggi balok + panjang balok x lebar balok)
 Luas Pondasi : Jumlah pondasi x 2(panjang pondasi + lebar pondasi) x tinggi pondasi
 Luas Plat : Jumlah pelat x pajang pelat x lebar pelat

Kebutuhan Material Bekisiting berdasarkan SNI 7394:2008 :


Kolom :
- Kayu kelas III (M3) = 0,04xLuas
- Paku (Kg) = 0,4 x Luas
- Minyak (Ltr) = 0,2 x Luas
- Balok kayu kelas II(M3) = 0,015 x Luas
- Plywood 9 mm(Lbr) = 0,35 x Luas
- Dolken 8-10cm @4m(btg) = 2 X Luas

Balok
- Kayu kelas III (M3) = 0,04xLuas
- Paku (Kg) = 0,4 x Luas
- Minyak (Ltr) = 0,2 x Luas
- Balok kayu kelas II(M3) = 0,018 x Luas
- Plywood 9 mm(Lbr) = 0,35 x Luas
- Dolken 8-10cm @4m(btg) = 2 X Luas

Plat :
- Kayu kelas III (M3) = 0,04xLuas
- Paku (Kg) = 0,4 x Luas
- Minyak (Ltr) = 0,2 x Luas
- Balok kayu kelas II(M3) = 0,015 x Luas
- Plywood 9 mm(Lbr) = 0,35 x Luas
- Dolken 8-10cm @4m(btg) = 6 X Luas

Pondasi :
- Kayu kelas III (M3) = 0,04xLuas
- Paku (Kg) = 0,3 x Luas
- Minyak (Ltr) = 0,1 x Luas

11
Print :
 Luas Kolom/Luas Baok/Luas Pondasi/Luas Plat

Print :
 Kebutuhan
 Kayu Kelas III (M3)
 Paku (Kg)
 Minyak Bekisting (Liter)
 Balok kelas II (M3)
 Plywood 9 mm (Lembar)
 Dolken kayu8-10 cm @4m (Batang)

Ingin mengulangi Mengulangi program


program?

Tidak(Selesai)

12
BAB V

CODING DAN PROGRAM

5.1 Coding

PRINT *, '--------------------------------------------------'

PRINT *, 'PRGRM PRHTNGN KEBUTUHAN MATERIAL & BIAYA BEKISTING'

PRINT *, 'NAMA : CITRA ASTRI WULANDARI'

PRINT *, 'NIM : 41116120060'

PRINT *, '--------------------------------------------------'

7 PRINT *, 'SILAHKAN PILIH PERHITUNGAN'

PRINT *, '1 : COLOUMN'

PRINT *, '2 : BEAM'

PRINT *, '3 : FOUNDATION'

PRINT *, '4 : PLATE'

READ *, PILIH

IF (PILIH.EQ.1) GO TO 1

IF (PILIH.EQ.2) GO TO 2

IF (PILIH.EQ.3) GO TO 3

IF (PILIH.EQ.4) GO TO 4

IF (PILIH.GT.4) GO TO 5

IF (PILIH.LT.1) GO TO 5

5 PRINT *, 'PILIHAN YANG ANDA MASUKAN SALAH'

PRINT *, 'SILAHKAN ULANGI PILIHAN ANDA'

GO TO 7

1 PRINT *, 'PRGRM PRHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL BEKISTING COLOUMN'

13
PRINT *, 'PANJANG KOLOM (M)'

READ *, A

PRINT *, 'LEBAR KOLOM (M)'

READ *, B

PRINT *, 'TINGGI KOLOM (M)'

READ *, C

PRINT *, 'JUMLAH KOLOM'

READ *, D

PRINT *, 'LUAS BEKISTING KOLOM (M2)'

E =(2*A+2*B)*C*D

PRINT *, 'LUAS BEKISTING KOLOM (M2)', E

PRINT *, 'BERIKUT KEBUTUHAN MATERIAL BEKISTING KOLOM'

F =0.04*E

G =0.4*E

H =0.2*E

I =0.015*E

J =0.35*E

K =2*E

PRINT *, 'KAYU KELAS III (M3) =', F

PRINT *, 'PAKU 5CM - 12 CM (KG) =', G

PRINT *, 'MINYAK BEKISTING (LTR =', H

PRINT *, 'BALOK KAYU KELAS II (M3) =', I

PRINT *, 'PLYWOOD 9 MM (LBRR)=', J

PRINT *, 'DOLKEN KAYU GALAM DIA.8-10 CM, PANJANG 4 M (BTG) =', K

WRITE (*,*)'------------------------------------------------'

14
WRITE (*,*)'INPUT HARGA'

PRINT *, 'HARGA KAYU KELAS III (M3)'

READ *, F1

PRINT *, 'HARGA PAKU 5CM-12CM (KG)'

READ *, G1

PRINT *, 'MINYAK BEKISITING (LTR)'

READ *, H1

PRINT *, 'BALOK KAYU KELAS II (M3)'

READ *, I1

PRINT *, 'HARGA PLYWOOD 9 MM (LBR)'

READ *, J1

PRINT *, 'HARGA DOLKEN KAYU DIA.8-10 CM, PANJANG 4 M (BTG)'

READ *, K1

PRINT *,'---------------------------------------------------'

PRINT *,'HARGA MATERIAL'

A2=F*F1

B2=G*G1

C2=H*H1

D2=I*I1

E2=J*J1

F2=K*K1

PRINT*,'HRG TOTAL KAYU KELAS III =', A2

PRINT*,'HRG TOTAL PAKU 5CM-12CM =', B2

PRINT*,'HRG TOTAL MINYAK BEKISITING =', C2

PRINT*,'HRG TOTAL BALOK KAYU KELAS II =', D2

15
PRINT*,'HRG TOTAL PLYWOOD 9 MM =', E2

PRINT*,'HRG TOTAL HARGA DOLKEN KAYU DIA.8-10 CM,PNJG 4 M =', F2

G2=A2+B2+C2+D2+E2+F2

PRINT*,'----------------------------------------------------- +'

PRINT*,'HARGA TOTAL SELURUH MATERIAL =', G2

GO TO 6

2 PRINT *, 'PROGRAM PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL BEKISTING BEAM'

PRINT *, 'PANJANG BALOK (M)'

READ *, L

PRINT *, 'LEBAR BALOK (M)'

READ *, M

PRINT *, 'TINGGI BALOK (M)'

READ *, N

PRINT *, 'JUMLAH BALOK'

READ *, O

PRINT *, 'LUAS BEKISTING BALOK (M2)'

P =(2*L*N+L*M)*O

PRINT *, 'LUAS BEKISTING BALOK (M2)', O

PRINT *, 'BERIKUT KEBUTUHAN MATERIAL BEKISTING BALOK'

F =0.04*O

G =0.4*O

H =0.2*O

I =0.018*O

J =0.35*O

16
K =2*O

PRINT *, 'KAYU KELAS III (M3) =', F

PRINT *, 'PAKU 5CM - 12 CM (KG) =', G

PRINT *, 'MINYAK BEKISTING (LTR =', H

PRINT *, 'BALOK KAYU KELAS II (M) =', I

PRINT *, 'PLYWOOD 9 MM (LBR) =', J

PRINT *, 'DOLKEN KAYU GALAM DIA.8-10 CM, PANJANG 4 M (BTG) =', K

WRITE (*,*)'------------------------------------------------'

WRITE (*,*)'INPUT HARGA'

PRINT *, 'HARGA KAYU KELAS III (M3)'

READ *, F1

PRINT *, 'HARGA PAKU 5CM-12CM (KG)'

READ *, G1

PRINT *, 'MINYAK BEKISITING (LTR)'

READ *, H1

PRINT *, 'BALOK KAYU KELAS II (M3)'

READ *, I1

PRINT *, 'HARGA PLYWOOD 9 MM (LBR)'

READ *, J1

PRINT *, 'HARGA DOLKEN KAYU DIA.8-10 CM, PANJANG 4 M (BTG)'

READ *, K1

PRINT *,'---------------------------------------------------'

PRINT *,'HARGA MATERIAL'

A2=F*F1

B2=G*G1

17
C2=H*H1

D2=I*I1

E2=J*J1

F2=K*K1

PRINT*,'HRG TOTAL KAYU KELAS III =', A2

PRINT*,'HRG TOTAL PAKU 5CM-12CM =', B2

PRINT*,'HRG TOTAL MINYAK BEKISITING =', C2

PRINT*,'HRG TOTAL BALOK KAYU KELAS II =', D2

PRINT*,'HRG TOTAL PLYWOOD 9 MM =', E2

PRINT*,'HRG TOTAL HARGA DOLKEN KAYU DIA.8-10 CM,PNJG 4 M =', F2

G2=A2+B2+C2+D2+E2+F2

PRINT*,'----------------------------------------------------- +'

PRINT*,'HARGA TOTAL SELURUH MATERIAL =', G2

GO TO 6

3 PRINT *, 'PRGRM PERHITUNGAN KBTHN MATERIAL BEKISTING FOUNDATION'

PRINT *, 'PANJANG PONDASI (M)'

READ *, Q

PRINT *, 'LEBAR PONDASI (M)'

READ *, R

PRINT *, 'TINGGI PONDASI (M)'

READ *, S

PRINT *, 'JUMLAH PONDASI'

READ *, T

PRINT *, 'LUAS BEKISTING PONDASI (M2)'

18
U =2*(Q*S+R*S)*T

PRINT *, 'LUAS BEKISTING PONDASI (M2)', U

PRINT *, 'BERIKUT KEBUTUHAN MATERIAL BEKISTING PONDASI'

F =0.04*U

G =0.3*U

H =0.1*U

PRINT *, 'KAYU KELAS III (M3) =', F

PRINT *, 'PAKU 5CM - 12 CM (KG) =', G

PRINT *, 'MINYAK BEKISTING (LTR) =', H

WRITE (*,*)'------------------------------------------------'

WRITE (*,*)'INPUT HARGA'

PRINT *, 'HARGA KAYU KELAS III (M3)'

READ *, F1

PRINT *, 'HARGA PAKU 5CM-12CM (KG)'

READ *, G1

PRINT *, 'MINYAK BEKISITING (LTR)'

READ *, H1

PRINT *,'---------------------------------------------------'

PRINT *,'HARGA MATERIAL'

A2=F*F1

B2=G*G1

C2=H*H1

PRINT*,'HRG TOTAL KAYU KELAS III =', A2

PRINT*,'HRG TOTAL PAKU 5CM-12CM =', B2

PRINT*,'HRG TOTAL MINYAK BEKISITING =', C2

19
G2=A2+B2+C2

PRINT*,'----------------------------------------------------- +'

PRINT*,'HARGA TOTAL SELURUH MATERIAL =', G2

GO TO 6

4 PRINT *, 'PRGRM PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL BEKISTING PLATE'

PRINT *, 'PANJANG PELAT (M)'

READ *, V

PRINT *, 'LEBAR PELAT (M)'

READ *, W

PRINT *, 'JUMLAH PELAT'

READ *, X

PRINT *, 'LUAS BEKISTING PELAT (M2)'

Y =V*W*X

PRINT *, 'LUAS BEKISTING PELAT (M2)', Y

PRINT *, 'BERIKUT KEBUTUHAN MATERIAL BEKISTING PELAT'

F =0.04*Y

G =0.4*Y

H =0.2*Y

I =0.015*Y

J =0.35*Y

K =6*Y

PRINT *, 'KAYU KELAS III (M3) =', F

PRINT *, 'PAKU 5CM - 12 CM (KG) =', G

PRINT *, 'MINYAK BEKISTING (LTR) =', H

20
PRINT *, 'BALOK KAYU KELAS II (M3) =', I

PRINT *, 'PLYWOOD 9 MM (LBRR)=', J

PRINT *, 'DOLKEN KAYU GALAM DIA.8-10 CM, PANJANG 4 M (BTG) =', K

WRITE (*,*)'------------------------------------------------'

WRITE (*,*)'INPUT HARGA'

PRINT *, 'HARGA KAYU KELAS III (M3)'

READ *, F1

PRINT *, 'HARGA PAKU 5CM-12CM (KG)'

READ *, G1

PRINT *, 'MINYAK BEKISITING (LTR)'

READ *, H1

PRINT *, 'BALOK KAYU KELAS II (M3)'

READ *, I1

PRINT *, 'HARGA PLYWOOD 9 MM (LBR)'

READ *, J1

PRINT *, 'HARGA DOLKEN KAYU DIA.8-10 CM, PANJANG 4 M (BTG)'

READ *, K1

PRINT *,'---------------------------------------------------'

PRINT *,'HARGA MATERIAL'

A2=F*F1

B2=G*G1

C2=H*H1

D2=I*I1

E2=J*J1

F2=K*K1

21
PRINT*,'HRG TOTAL KAYU KELAS III =', A2

PRINT*,'HRG TOTAL PAKU 5CM-12CM =', B2

PRINT*,'HRG TOTAL MINYAK BEKISITING =', C2

PRINT*,'HRG TOTAL BALOK KAYU KELAS II =', D2

PRINT*,'HRG TOTAL PLYWOOD 9 MM =', E2

PRINT*,'HRG TOTAL HARGA DOLKEN KAYU DIA.8-10 CM,PNJG 4 M =', F2

G2=A2+B2+C2+D2+E2+F2

PRINT*,'----------------------------------------------------- +'

PRINT*,'HARGA TOTAL SELURUH MATERIAL =', G2

GO TO 6

6 WRITE (*,*)'APAKAH ANDA INGIN MENGULANGI PROGRAM ?'

WRITE (*,*) '1 = YA'

WRITE (*,*) '2 = TIDAK'

READ (*,*) pilih

IF (pilih.eq.1) GO TO 7

IF (pilih.eq.2) GO TO 8

8 END

22
5.2 PROGRAM

23
BAB VI

KESIMPULAN

Dalam menentukan jumlah kebutuhan material bekisiting konvensional, tiap elemen


– elemen struktur kebutuhannya tidak sama atau berbeda. Karena koefisien kebutuhan
material dari tiap elemen – elemenstruktur berdasarkan SNI 7394-2008 berbeda.

24
DAFTAR PUSTAKA

 SNI 7394:2008 “Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan
gedung dan perumahan”

25
CEK PLAGIASI

26

Anda mungkin juga menyukai