Leukimia Akut PDF
Leukimia Akut PDF
:
-: ,..
I i.
PENATALAKSANAAN LEUKEMIA
MIELOBLASTIK AKUT
Adiwijono
Bagian ltmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UGM|
SMF Penyakia Dalam RSUP Dr. Sardlito
Yogyakarta
129
t--
t Peiemuan llmiah Tahunan llmu Penyakit Dalam 1999
menginfiltrasi jaringan di berbagai organ. angka trombositnya (AT) kurang dari 50.000/
Akibatinfiltrasi padasumsumtulangini, proses mm3 dan menunjukkan tanda-tanda
hemopoiesis tertekan yang menyebabkan perdarahan. Untuk keadaan seperli ini sering
[eriadinya anemia. Proses trombopoiesis memperlukan 6 unit trombosit atau lebih dan
tertekan yang dapat menyebabkan terjadinya sering perlu diulang-ulang pada hari-hari
trombosilopenia yang apabila berat dapat berikutnya tergantung pada hasil monitor dari
berakibat terjadlnya perdarahan dan dengan AT. Perdarahan berat sangat mungkin terjadi
sangatmeningkatnyasel-sel leukemik ini pula apabila AT kurang dari 10.000 - 20.000/mm3.
jumlah sel-sel netrolil menjadi sangat menurun idealnya trombosii diambil dari donor dengan
(netropenia) yang memperbesar peluang golongan AB dan HLAyang kompatibel, tetapj
untuk terjadinya infeksi sekunder maupun sep- sering tidak praktis oleh karena sulit mencari
sis (Greer ef al, '1993; Greer et a/., 1999). donor (Lee dan Schiffer, 1987; Rebulla etal
1997; Greer ef al, 1999).
PENATALAKSANAAN LEUKEMIA MIELO- Transfusi PRC (Packed Red Cells)
BLASTIKAKUT mungkin diperlukan untuk mengontrol anemia.
Dengan berpegang pada patofi siologinya, Bila Hb kurang dari 7% transfusi PRC
dapat denqan lebih mudah memahami diperlukan, karena perdarahan sangat
tindakan{indakan yang pedu dikerjakan pada mungkin terjadi pada penderita LirA dengan
penatalaksanaan penderita LMA. Penata- anemia yang berat (Greer et al, 1999).
laksanaan ini dibagi menjadi dua bagian pokok, lnfeksi tetap merupakan bahaya yang
yaitu :
besar apabila terjadi pada seorang penderita
1. Terapi suportif dengan transfusi eritrosit LMA. lnfeksi dapat disebabkan oleh bakteri
dan trombosit serta penatalaksanaan dari lingkungan rumah sakit (infeksi
infeksi pada penderita LMA. nosokomial), dan juga bakteri dari usus yang
menjadi patogen pada saat daya tahan
2. Prinsip-prinsip terapipada penderita LMA
penderita menurun akibal terjadinya
yang terdiri atas :
netropenia. Usaha-usaha untuk pencegahan
a. Terapi induksi remisi
keadaan ini meliputi: penggunaan ruang
b. Terapi pasca remisi, yaitu:
isolasi, penggunaan "laminar air flow' untuk
.'
terapi konsolidasi/intensifikasi.
cangkok sumsum tulang (CST)
ruang perawatan, penggunaan antibiotik oral
yang tidak diabsorbsi untuk sterilisasi usus
untuk penderita yang memenuhi
misalnya neomycin. Meskipun usaha-usaha ini
syarat.
dapatmenurunkan insidensi infeksi beral pada
penderita LMA secara bermakna, tetapi tidak
Terapi suportif ada pengaruhnya terhadap tingkat remisiyang
Perdarahan dan infeksi merupakan dicapai dalam pengobatan LMA dengan
penyebab utama darikematian pada penderitia kemoterapi. Bila seorang penderita LMAdalam
LMA. Komplikasi ini dapat terjadi sebelum, keadaan netropenia mengalami demam, harus
selama maupun sesudah terapi induksi remisi, segera dicarisumber infeksinya, baik dengan
sebelum tercapai remisi komplit. Karena foto thorax maupun biakan darah, urine, spu-
trombositopenia merupakan faktor risiko tum kalau mungkin dan usapan dari lesi pada
utama sebagai penyebab terjadinya kulit kalau ada. Setelah itu terapi dengan
perdarahan, transfusi trombosit harus sudah anibiotik kombinasi harus segera dimulai,
diberikan pada penderita LMA dewasa yang lebih-lebih yang efektif unluk bakteri Gram
130
Acllw ijon o - P en atala k sanaa n Leuk'fii a Wl obl ast k
131
Pertemuan llmiah Tehunan llmu Penyakit Datam 1999
n
t
d
2. t5
;ulan sotelah rlulalr setelah rarLo.ai sas.L
E 30
'd,
132
a stik
A d iw I o no - P e nalalak an a a n Le u ka ml a Mi elobl
sangat
leukositosis Pada jenis inl granulanya
2. cST aloqenik Yang dilakukan Pada
i.r"". i"l
O"p"t dilih"t d"ng"n mikroskop
nen.lerita LMA pada permulaan relaps
T( l 5:17)
.CIr.trirn. nO""v" f."Ainan sitogenetik
ILu a"r"t RK ll. DFS yang dicapai20 - L"".r,i"r,"n ':i"tinoic acid rec€ptor alpha
35'/o. r.toto"om 17q21 dan sebagian
3. csr alooenik vang dilakukan Pada "o-"niiio"J"
illu" i"i"".""n dengan adanya kelainan
J"-no"iit"irtrn ying ,efrakter atau LMA- iiig"Jik v"ng r"in tcieer et a' ' 1999)'
1u
yang sudah lanjut, DFS yang dicapar
Sel leukemia Pada jenis ini dapat
,n"notrasitkan "specific tissue factoi
15o/o. yang
4 CST aloqenik Yang dilakukan Pada n"-.ri t"t"", irombosit dan selanjutnya
oenderita LMAyang tidak dapat mencapar
iR dan melanjutkan i'-J-iii.uri, Gti"oinv" Dlc Dengan demikian
hr o"a" t"tjPi DFs fpe karena
perdarahan cepat terjadi
oin{oo"i"n o"ng"n cST alogenik' ""lr
6;;:;i il"s
- ;"""run akibat infiltrasi sel
-Csi dicapai 21 - 43%
yang i.,-i"-i[ oio" sumsum tulang dan
s. autolog yang dilakukan pada nlil,ir"nonv. V akibal
ptoaurtsi faktor ll dan
"n"irirlJ faktor
oenderita LMA dalam RK I :
rLuri".ir pada hepar' karena(Greer
i" eii" ;"nq"n "purged marrow" DFS "3i
ir'i)n-vi"r""uut aip.duksi oleh hepar
vanq dicapai40 - 76%' ot r,.. tggg; T"ll."n 1997) a'
-'sil"'o"ngun'unpurgedmarrow'DFs "t
- 57% ATRA (All Trans Retinoic Acid) dapat
Yang dicapai 34 p"a" LPA sampai 80o/o kasus
LMA dalam -"noinjur,"inx
'.iii.""". si"/" o"ti p""aerita yang mencapai RK
6
" CST autolog pada penderita
iiir "l"u
riors vang dicapai 20 - 40%' i"li.-i"i i"iJ "i, "t kelainan sitogenetik
Kelainan sitogenetik' adanya MDS tl r-sliir oosis arRA 45 mg/m2ihari dan
yang nK tanpa aplasi sumsum
cehelumnva. FAB 5 - 7, leukositosis "l^-'' -''""i"aurciu"t"n
i'i5"o ai,lil,t -g tetapiArRA tak dapat
ii"qgi p"o" *at diagnosis merupakan
"Ino"i csr
v""s buruk baik pada1999; remisi molekular' sehingga
-""i.a"1"itetap
iJiii t,"ii.i." penting pada fase pasca
t""p,i" p""J" i"'it"t"tapi (Greer et a' r.o.",it"raoi
l;'-'.1 linl diferensiasi dari
.#p"rcepat
Aversa et ar., 1999). yang lebih matur'
.""i .l"mieiosit meniadi sel
PADA i?dij,r"" mengobati koagulopati
PROBLEMA-PROBLEMA KHUSUS "ti"k
LMA ;;;'i;l ;""s"" memperbaiki Dlc dalam
"[ror
waktu 48 jam.
1. Leukemia promielositik akut (LPA) Problem vanq daPat timbul dengan
LPA merupakan 5 - 10o/o dari
semua
linn iaalarh terjadinya 'Retinoic
t r",,. LMA. Pada jenis ini terdapat
kelainan "..*u-"""n dapat teriadi pada 1/4
T(15;17) Penderita serrng 'ti",^-ipn t"" v-s
lTri'ir""ot
i"" vang Al-nya tinggi' yang
t"tt
"it.'n.netik
.."""inoo"i li"n 1"r.""a perdarahan intrakranial iii"ni"io""g"" , "i"drom kebocoran kapiler'
'nii.,"llov" o*i r,"""s yang meninggal terjadi
jenis : 1) Jenis ;jla"i. ;";Pernalasan' insufisinsi
renal
l"r*" of c Lpn;da dua il"'"t"a"""o"-l"o*g gagal iantung Retrhoic
"i"t' -
-s! leukemia
J,l.. i]o.ror"nurut disertaidenganleu'
"uring pada jenis ini )rla srnlaror" dapat diatasi dengan
i."1"L. yang i"nn".i"t"'a dosis l;ggi atau kemoterapi
mlmpunyai granuta tasar yang banyak ol"si;"iJvdro"v u*" aGu terapi lR (Greer el
Auer Rods
a"i"im"'nrtipi inti o"rsama sama a,.. 1999).
disertai
iii"",l v""g'.ittog'anular biasanya
133
t--
Pedemuan llmhh Tahunan llmu Penya4t Dalam 1999
134
a a n Le u ke mi a Mi elo
bl a sti k
Adiwii ono' Pe n at a la k s an
"';""d51
ei:ffi H,i:il::::iT""';ll;:lff Lfl.li]il"""$lt'"i"l{i:['?]:J'#iHi1fi
e.-il5i1?""1J*"uicin dapat mencapaiR^ i;i, ;;i.o& Eilkrnse s ctini,c.at He-matotosv
22t2
wroclaw'
i3. william
40 -7}o/o.
"-
H*a;H;:,u;:*r ffi*f#;*,ii[ffi
'ffi
i:#tr#1[",#iJ'i#$""T--*i:t"4$*l*$,i*1*kh"'*
1e6e) Bhcod l rcnstusion:
ar., [#';;;;;,.dy -d
KEPUSTAKAAN
jT; '"""^1113,,i'"l,J"R;"-f :l'trxft li'"YJ:H#
^""':*;lf ':1,',:1f:?lllL i""lf [5;-T?; l.nt"iio"ti"" chemolherapv for Adult
'nili' i'."""p"""'t" lor Acute-[eukemia "".'ii"i
l""a liili."" n Acute Mveloid Leukemia
"* ctiixut 17: 154s 50
o""logv vol "i
ioili'iiJoiti t'n' matotosv and Btood ""
LF' 1987: The use iransfusion' 346-51
nFkker AW. Dunt K dan Verdonc
",'lu,ii,or
"*^:i;;;;;" oi* dose cvtosine
**,1i,.,?Xl;,!?liil?"Xili]''?il!?"J'i:3il
i,li'"otJt '" 'tr"pt u"d relractory acute non
'ntermediate
iltiiii'"t"ti" i""t"'i" ti ematotosv and
Btood
Sounders ComPanY' Hongkong
iransfusion vol 30 330-2
*":i:..?l:,Xlilfl iiilS ill,Y,l '""'31Ylfl ii',"'il'',Y;Ti{:i""S:i'15:i:[
' "1:i"""'1'; GM Rodqers i[?1 5'
5'iii.'""i. iput"*"t
iin""rlwrl.J"t
L P Greer'
at Hematotosv l92o'
b*'::ii:x"m*,'.iliiil7
"i'"
45. William I Eilkins Wroclaw
135