Anda di halaman 1dari 1

ES Jeruk

Apakah anda punya sahabat karib,sahabat yang anda miliki sejak masih kecil.Suatu
ketika diteriknya mentari , ketika terasa keringya tenggorakan. Aku dan sahabatku yang satu ini,
yang sering dipanggil Budi, baru saja kami menyelesaikan sebuah misi, misi yang sering
dilakukan oleh anak – anak seperti kami.
Ketika kelelahan, sungguh kami merasa haus. “Bud, bagaimana kalo kita belie s jeruk
buatan mbah Jem yang nyegerin ? “ kata aku. “OK siap, tenggorokanku emang emang udah ngak
bisa diajak kompromi lagi”kata Budi sambil mengusap keringat yang ada di lehernya. Selangkah
demi selangkah mereka lalui demi satu gelas es jeruk buatan mbah Jem.Setelah melalui
perjalanan yang amat melelahkan sampailah kami ditempatnya mbah Jem. “Mbah Jem pesan 2
gelas es jeruk manis!” kata Budi. “Waduh nak , es jeruknya tingga satu gelas, gimana nak jadi
mau beli ndak?” Tanya mbah Jem. Karena kondisi kami yang memang kehausan kami meerima
kenyataan ini. “Yam bah, tak apa lah” kata Budi. Diambilkannya satu gelas es jeruk yang tersisa
yang disajikan dengan dua buah sedotan warna warni. Baru saja kami mau minum
“Crankcrr…..crrr” dan sudah es jeruk yang kami nantikan pecah gara- gara keteloran Budi. “ Bud
ini semua salahmu” kata aku sambil menghentakan tangan ke meja. “Kok bisa salahku, aku tidak
sengaja”kata budi. “Tetap saja ini semua salahmu bud!”kata aku. “Tidak” kata Budi. Setelah
mereka berdebat akhirnya aku pergi “Bud, karena ini semua salahmu , maka es jeruknya kamu
yang bayar” kata aku sambil pergi meninggalkan warung mbah Jem.
Semenjak itu hubunganku dengan Budi menjadi kurang akrab. Suatu ketika kami
bertemu dalam satu pertandingan sepak bola, dipertandingan itu kami menjadi lawan. Dalam
pertandingan itu disaat aku mendapat peluang mencetak goal tiba tibba dari arah beakang ada
yang menendang kaki belakagku hingga aku terjatuh sampai sampai aku tidak sadarkan diri,
ketika sadarkan diri tiba tiba aku berada di rumah sakit dengan keadaan kaki terbungkus dengan
semen putih kalo Bahasa kerenya gypsum. Aku tak menyangka kalo kakiku patah gara gara Budi.
Dan gara gara itu hubunganku dengan Budi semakin buruk, pernah juga saat aku kelas 3 SMA
lebih tepatnya saat aku pulang sekolah dengan menggunakan sepeda bututku, aku dihadang
oleh Budi dan beberapa teman temanya , dan aku dikeroyok oleh teman temanya. Aku tak
terima perlakuannya hingga aku melaporkan Budi serta teman temannya ke polisi dan pada
akhirnya merekapun dimintai pertagung jawabannya oleh polisi.

Oleh: Fandika Agustiyar/ XI TPMP

Anda mungkin juga menyukai