Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudoyo AW, Setiohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Tropik infeksi.


Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. Edisi ke-5. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen IPD FKUI; 2009. 2813-25
2. Hakim L. Malaria : Epidemiologi dan diagnosis. Loka Litbang P2B2 Ciamis,
Badan Litbangkes. 2011 : 3(2) : 107-16
3. Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S. Parasit malaria. Buku ajar
parasitologi kedokteran. Edisi ke-4. Jakarta: Departemen Parasitologi FKUI;
2008. 189-241
4. Ernawati K, Soesilo B, Duarsa A, Adah R. Hubungan faktor risiko individu
dan lingkungan rumah dengan malaria di Punduh Pedada Kabupaten
Pesawaran Provinsi Lampung Indonesia 2010. 2011 : 15(2) : 51-7
5. Harmendo. Faktor risiko kejadian malaria di wilayah kerja puskesmas
Kenanga Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka [Tesis]. Semarang :
Universitas Diponegoro ; 2008
6. Dinas Kesehatan Provinsi Riau. Data penemuan dan pengobatan berdasarkan
Kabupaten atau Kota di Provinsi Riau. Pekanbaru; 2014
7. Santoso, Supargiyono, Wijayanti MA. Perbedaan gejala klinis dan efek
samping pengobatan malaria falciparum dan vivax. Departemen Parasitologi
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. 2012 : 6(2)
8. Fauci AS, Kaper DL, Longo DL, Loscalzo J, Braunwald E, Hauser SL, et al.
Infeksi protozoa. Buku Harisson manual kedokteran dalam jilid 1. Edisi 17.
New York: McGraw-Hill Companies; 2009. 820-5
9. Firmanila S. Profil dan gambaran hematologi penderita malaria di Rumah
Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau periode 1 Januari 2010 –
31 desember 2011 [skripsi]. Pekanbaru: Fakultas Kedokteran Universitas
Riau; 2012
10. Departemen Kesehatan RI. Pedoman penatalaksanaan kasus malaria di
Indonesia. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Depkes RI; 2008
11. Harijanto PN. ACT sebagai obat pilihan malaria ringan di Indonesia. SMF
ilmu penyakit dalam RSU Bethesda Tomohon Sulawesi Utara 2011; Vol 38
(2): 112-4.
12. Laihad FJ, Harijanto P, Poesprodjo JR. Epidemiologi malaria di Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI; 2011
13. Greenberg MI, Hendrickson RG, Silverberg M, Campbell CJ, Morocco AP,
Salvaggio CA, et al. Penyakit Infeksi. Teks Atlas Kedokteran Kedaruratan.
Jilid-3. Penerbit Erlangga; 2012. 704-6

35
36

14. World Health Organization. Malaria. WHO Media Centre; 2015. [Diakses 14
April 2015].
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs094/en/
15. Centers for Disease Control and Prevention. Atlanta: Division of community
Engagment (DCE), Office of the Associate Director for Communication
(OADC); 2009
16. Natadisastra D, Agoes R. Parasitologi kedokteran ditinjau dari organ tubuh
yang diserang. Penyakit oleh sporozoa darah dan jaringan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Edisi 1. Jakarta; 2009. 209-17
17. Prabowo A. Malaria mencegah dan mengatasinya. Gejala dan Pengobatan.
Jakarta; 2004. 15-21
18. Irianto K. Epidemiologi penyakit menular dan tidak menular. Waspada
penyakit menular. Penerbit Alfabeta. Edisi 1. Bandung; 2014. 454-62
19. Mckerrow J. Parasitic Diseases, In : Parslow TG, Stifes DP, Terr AI (editor).
Medical Immunology. Connectiant : Appleton dan Lange; 2000. 725-8
20. Centers for Disease Control and Prevention. Malaria diagnosis (United
States). 2012. [Diakses 23 April 2015].
http://www.cdc.gov/malaria/diagnosis_treatment/diagnosis.html
21. Kemenkes RI. Pedoman tatalaksana malaria. Jakarta; 2013
22. Sari A. Karakteristik penderita malaria terhadap kejadian malaria di
Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar tahun 2012. Fakultas
kesehatan msyarakat U’budiyah Banda Aceh. Aceh; Jurnal kesehatan
masyarakat U’budiyah Banda Aceh; 2013
23. Arsin AA. Malaria di Indonesia tinjauan aspek epidemiologi. Penerbit
Masagena press anggota IKAPI. Makassar; 2012. 1-172
24. Wulandari AM. Profil penderita malaria di Rumah Sakit Umum Daerah Teluk
Kuantan periode 1 Januari-31 Desember 2013 [skripsi]. Pekanbaru: Fakultas
Kedokteran Universitas Riau; 2014
25. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Riset kesehtan
dasar 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2013
26. Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi dasar edisi ke-10. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012
27. Solikhah. Identifikasi vektor malaria. Fakultas kesehatan masyarakat
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Yogyakarta: Jurnal kesehatan
masyarakat nasional; 2013 : 7(9) : 402-7
28. Johnson MK, Clark TD, Meya DN, Roshental PJ, Parikh S. Impact of the
method of G6PD deficiency assesment on genetic association studies of
malaria susceptibility. Department of Medicine. California; 2009 : 1-5

29. Soedarto. Malaria. Surabaya: Sagung Seto; 2011


37

30. Harijanto PN. Malaria. dalam Sudoyo AW dkk (editor). Buku ajar penyakit
dalam jilid III. Ed. IV. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2006. 1732-44
31. Siahaan L. Gejala dan tanda klinis malaria di daerah endemis. Departemen
Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan; 2008 :
58(6) : 211-5
32. Kementerian Kesehatan RI. Pusat data dan informasi. Situasi malaria di
Indonesia. Jakarta Selatan ; 2014
33. World Health Organization. WHO calls for strengthening malaria elimination
strategy, says 3,2 billion people still at risk. WHO Media Centre; 2015.
[Diakses 18 Desember 2015].
http://www.searo.who.int/mediacentre/releases/2015/1607/en/
34. Rosdiana N, Lubis BM, Lubis B, Sujito A. Gambaran hematologis pada
anemia akibat infeksi kronis di daerah endemis malaria. Bagian ilmu
kesehatan anak Fakultas Kedokteran Sumatra Utara RSUP H.Adam Malik.
Medan; 2007 : 8(3) : 57-61

Anda mungkin juga menyukai