1448880758-Pedoman Penyusunan AKD PDF
1448880758-Pedoman Penyusunan AKD PDF
I. PENDAHULUAN
Page 2
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Kenyataan yang sering terjadi juga pada saat pembukaan Pendidikan dan
Pelatihan, peserta tidak mencapai jumlah alokasi yang telah ditentukan bahkan
sampai 3 hari setelah pembukaan masih kurang peserta Pendidikan dan
Pelatihan. Hal ini menandakan Pendidikan dan Pelatihan tersebut sudah
mengalami kejenuhan atau materi Pendidikan dan Pelatihan sudah tidak sesuai
dengan kebutuhan peserta Pendidikan dan Pelatihan. Di lain sisi, banyak alasan
pegawai menolak mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, antara lain :
Dan sangat kontradiksi bila kita menanyakan kepada mereka yang menjadi
peserta Pendidikan dan Pelatihan tentang tujuannya mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan, antara lain :
a. Menambah wawasan.
b. Menambah angka kredit untuk promosi kenaikan pangkat atau jabatan.
c. Mengikuti perintah atasan.
d. Istirahat dari pekerjaan rutin.
Page 4
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 5
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 6
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 7
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 8
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 9
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 10
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 11
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
2. Teknik Penilaian
1. pengamatan langsung
2. kuesioner
3. konsultasi dengan orang-orang di posisi kunci, dan / atau dengan
pengetahuan yang spesifik
4. tinjauan literatur yang relevan
5. wawancara
6. kelompok fokus
7. tes
8. catatan & laporan penelitian
9. bekerja sampel
Page 12
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 13
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 14
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Contoh
……Berdasar pengamatan saya, sdr. A tidak mampu
datang menghadiri pertemuan dengan tepat waktu. Ia
selalu terlambat 15 menit dalam tiga pertemuan terakhir yang kami
lakukan………
(kata-kata miring atau italics dalam contoh ini merujuk pada
perilaku dan bersifat spesifik)
Sdr. A tergolong orang yang malas….
(contoh ini kurang tepat, karena merujuk pada tabiat atau sifat
pribadi).
Page 15
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 16
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
3. Motivasi
Motivasi adalah suatu usaha menimbulkan dorongan untuk melakukan
tugas. Sehubungan dengan itu, program Pendidikan dan Pelatihan
sebaiknya dibuat sedemikian rupa gara dapat menimbulkan motivasi
bagi peserta. Penumbuhan motivasi itu sangat pentng sehingga mampu
mendoromng peserta untuk mengikuti program Pendidikan dan
Pelatihan dengan baik dan mampu memberikan harapan lebih baik
dibidang pekerjaan setelah berhasil menyelesaikan program Pendidikan
dan Pelatihan.
Page 17
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
4. Partisipasi Aktif
Didalam pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan harus
diupayakan keaktifan peserta didalam setiap materi yang diajarkan.
Pemilihan materi dan strategi pembelajaran yang tepat oleh para trainer
sangat menentukan keberhasilan. Pemberian umpan balik kepada
peserta pada setiap komunikasi maupun evaluasi akan semakin
mengembangkan motivasi dan pengetahuan yang diperoleh.
Penyusunan materi(kurikulum) yang berbasis kompetensi maupun
berbasis luas dengan pengembangan aspek kecakapan hidup peserta
menjadi kekuatan untuk menarik perhatian dan minat peserta
Pendidikan dan Pelatihan.
6. Pemilihan pemateri/pengajar
Pemilihan pemateri/pengajar untuk penyampaian materi Pendidikan
dan Pelatihan harus disesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan
dan kemampuan mengajar. Seorang trainer yang cakap belum tentu
dapat berhasil menyampaikan kepandaiannya kepada orang lain. Oleh
karena itu pengajar program Pendidikan dan Pelatihan harus memiliki
kualifikasi dalam bidang pengajaran dan mampu memilih strategi
pembelajaran yang tepat dengan memeprhatikan individual difference
peserta Pendidikan dan Pelatihan.
Page 18
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
7. Kompetensi Pelatih/instruktur
Kompetensi trainer juga perlu ditingkatkan. Untuk itu mengingat
trainer menjadi ujung tombak dalam keberhasilan program Pendidikan
dan Pelatihan maka sebelum mengemban tanggung jawab untuk
memberikan pelatihan maka para pelatih (trainers) harus diberikan
pendidikan sebagai pelatih.
Page 19
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 20
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 21
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 22
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
instrumen ini adalah uraian tugas pokok, kompetensi kerja standar, dan
kompetensi kerja nyata dari masukan dari atasan (pimpinan), bawahan,
teman sejawat, dst, serta tingkat kesulitan, kepentingan, keseringan dari
pekerjaan.
Page 23
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
4. Menyusun laporan.
Laporan analisis kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan berisi fokus
kegiatan analisis kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan, tujuan kegiatan,
metoda serta peralatan yang digunakan, kerangka kerja, tahapan kerja
dan teknik analisis data, interprestasi dan formulasi kesimpulan serta
saran analisis kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan. Laporan ini
digunakan untuk menetapkan jenis kegiatan Pendidikan dan Pelatihan.
Laporan ini juga sebagai alat monitoring pelaksanaan kegiatan analisis
kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan, alat pengawasan dan pengendalian.
Kualifikasi laporan yang baik dan benar mengikuti persyaratan sebagai
berikut :
a. Isi laporan harus benar dan objektif;
b. Bahasa laporan harus jelas dan mudah dimengerti;
c. Laporan harus langsung mengenai sasaran atau inti permasalahan;
d. Laporan harus lengkap dalam segala segi laporan tertulis;
e. Uraian isi laporan harus tegas dan konsisten;
f. Waktu pelaporan harus tepat; dan
g. Penerima laporan harus tepat.
Page 24
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
Page 25
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
X. KESIMPULAN
XI . SARAN
Agar penyelenggaraan Diklat dapat menghasilkan kualitas /bobot
lulusan/alumni diklat yang mempunyai kompetensi standar atau kompetensi
yang diharapkan untuk dilakukan seseorang dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya dalam organisasi, disarankan dalam menentukan skala prioritas
pelaksanaan diklat berdasarkan hasil Analisa Kebutuhan Diklat.
Page 26
PEDOMAN ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 2015
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimous, 2009. Modul bagi Pengelola Pendidikan dan Pelatihan,
Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta.
2. Abdorrakhman Gintings, 2010. Materi Perkuliahan Konsentrasi PLS,
Program Pasca Sarjana (S2) UNINUS, Medan.
3. Allan, Leslie.Training needs or training wants analysis? Training and
development in Australia 36.2(Apr 2009): 25-27.
4. Brown, Judith.Training needs assessment: A must for developing an
effective training program Public Personnel Management 31.4 (Winter
2002): 569-574.
5. Marpaung, Dr, MSc., 1999. Training Need Assesment (TNA),LAN RI, Jakarta.
6. Moh. Entang, dkk., 2009. Analisis Kebutuhan Pelatihan, Bahan Ajar MOT),
PusPendidikan dan Pelatihan Administrasi Kementerian Agama RI, Jakarta.
7. Hasibuan, M.S.P., 2000, Manajemen sumber daya manusia, Penerbit :Bumi
aksara, Jakarta.
8. htttp// Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan:2014
9. Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik,
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
10. Muhammad Zahid Iqbal; Rashid Ahmad Khan, The growing concept and
uses of training needs assessment,Journal of European Industrial
Training35.5 (2011): 439-466
11. Ritonga Idris, Manfaat Analisis Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan dalam
pelatihan, Kemenag Sumut.
12. Vincent, P. Costa dkk , (2000), Panduan Pelatihan Untuk Pengembangan
Sekolah, Jakarta: Depdiknas.
Page 27