Anda di halaman 1dari 3

ALERGI SUSU SAPI

NO. DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

1
RSUP DR. M.
DJAMIL PADANG

TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


TERBIT/ REVISI
STANDAR

PROSEDUR
OPERASIONAL DR. Dr. Yusirwan Yusuf, Sp.B, Sp. BA (K), MARS
KEDOKTERAN Nip. 196211221989031001

• Pengertian Alergi susu sapi adalah reaksi imunologis simpang terhadap protein
susu sapi. Reaksi ini dapat diperantarai oleh IgE (awitan cepat) atau
tidak diperantarai IgE (awitan lambat). Reaksi yang tidak diperantarai
IgE lebih sulit untuk dikenali.
Angka kejadian dilaporkan berkisar antara 2-3%. Hampir 90% anak
dengan alergi susu sapi memiliki riwayat atopi pada keluarga.

• Anamnesis Pada anamnesis perlu ditanyakan:


 Riwayat konsumsi produk susu sapi dan hubungannya
dengan awitan gejala
 Riwayat atopi pada pasien atau keluarga

Alergi susu sapi dapat bermanifestasi pada berbagai organ, seperti kulit,
saluran cerna, atau saluran pernafasan dan dapat pula menimbulkan
manifestasi sistemik (anafilaksis) (Tabel 1). Namun pada tahun pertama
kehidupan, manifestasi yang paling sering timbul adalah gejala saluran
cerna dan dermatitis kulit.
• Pemeriksaan Fisik • Pada kulit  ruam kemerahan, disertai gatal
• Pada saluran nafas  sesak nafas, batuk berdahak. Kasus
berat terjadi obstruksi saluran nafas
• Pada saluran cerna  diare berlendir, berdarah; muntah
• Kriteria Diagnosis • Menghilangnya gejala setelah eliminasi susu sapi dan
produknya
• Timbulnya kembali gejala setelah pemberian susu sapi
• Eksklusi intoleransi laktosa dan infeksi (pada pasien
dengan gejala gastrointestinal)

• Diagnosis kerja Alergi Susu Sapi


• Diagnosis Banding -
• Pemeriksaan Penunjang • IgE CAP RAST susu sapi. Nilai 0,35 IU dinyatakan positif.
Pemeriksaan ini dapat memberikan hasil negatif pada
alergi susu sapi yang tidak diperantarai oleh IgE.
• Teskulit: skin prick, patch test
• Uji eliminasi-provokasi yang merupakan baku emas
diagnostik
• Terapi Tata laksana utama adalah dengan eliminasi produk susu sapi
dari diet bayi/anak. Hal ini dapat dilakukan dengan eliminasi
susu sapi dan produknya dari diet ibu menyusui, pemberian
formula hidrolisat ekstensif atau asam amino pada bayi yang
menggunakan susu formula. Formula kedelai dapat dicoba
sebagai alternatif untuk pasien yang terbukti tidak memiliki
alergi kedelai.

• Edukasi Pemberian ASI eksklusif terbukti dapat mengurangi kejadian


alergi. Bila pemberian ASI tidak memungkinkan, dapat diberikan
formula hipoalergenik (hidrolisat parsial) pada bayi-bayi dengan
riwayat atopi pada keluarga.
• Prognosis Lima puluh persen anak akan menjadi toleran pada usia 1 tahun,
70% pada usia 2 tahun dan 90% pada usia 5 tahun
• Tingkat Evidens IV
• Tingkat Rekomendasi C
• Penelaah Kritis
• Indikator Medis

• Kepustakaan 1. Host A, Halken S, Jacobsen HP.Clinical course of cow's milk


protein allergy/intolerance and atopic diseases in childhood.
Pediatr Allergy Immunol. 2002;13:23-8.
2. Host A. Frequency of cow‘s milk allergy in childhood. Ann
Allergy Asthma Immunol. 2002;89(Suppl):33-7.
3. Nowak-Wegrzyn A, Sampson HA. Adverse reaction to food.
Med Clin N Am. 2006;90:97-127.
4. IkatanDokterAnak Indonesia. RekomendasiIkatanDokterAnak
Indonesia: Diagnosis dan tatalaksana alergi susu sapi. IDAI,
2014.
Padang , 27 Desember 2017
Ketua SubdivisiAlergiImunologi

Dr. Rusdi, Sp.A(K)

Anda mungkin juga menyukai