Urtikaria generalisata
Ruam eritematous dengan rasa gatal
Muntah dan nyeri abdominal
Kongesti nasal
Bersin-bersin berulang
Rhinnorhea
Rhinoconjungtivitis
Perubahan nada suara
Laringospasme
Stridor
Batuk dengan disertai wheezing
Perubahan tingkah laku
Penurunan tekanan darah lebih dari 20%
dari pemeriksaan tekanan darah awal
Peningkatan denyut nadi lebih dari 20%
(namun dapat disebabkan karena anxietas)
Pingsan
Syok anafilaktik.
Tatalaksana
ASI Lanjutkan ASI, eliminasi susu sapi dan produknya pada makanan ibu selama 2-4 minggu. Bila
gejala menghilang setelah eliminasi, ibu dapat konsumsi kembali nutrisi yang mengandung
protein susu sapi. Bila gejala muncul kembali, maka dapat ditegakkan diagnosis susu sapi.
Bila gejala tidak menghilang setelah eliminasi, maka perlu dipertimbangkan diagnosis lain.
Ibu harus menghindari susu sapi dan produk turunannya pada makanan sehari-harinya
sampai usia bayi 9-12 bulan atau minimal selama 6 bulan. Setelah kurun waktu tersebut, uji
provokasi dapat diulang kembali, bila gejala tidak timbul kembali berarti anak sudah toleran
dan susu sapi dapat dicoba diberikan kembali. Bila gejala timbul kembali maka eliminasi
dilanjutkan kembali selama 6 bulan dan seterusnya.
Susu lainnya Pasien alergi susu sapi tidak harus mengkonsumsi susu mamalia lainnya
(seperti susu kambing atau domba)
Formula susu kedele Formula susu kedele terhidrolisasi dapat digunakan sebagai terapi alergi
terhidrolisasi (HSF) susu sapi pada bayi diatas 6 bulan
Formula asam amino Ini direkomendasikan pada terapi alergi susu sapi terutama pada pasien
(AAF) dengan gejala yang berat
Prognosis
Alergi susu sapi biasanya adalah sebuah kondisi
sementara. Hal ini ditunjukkan bahwa pada usia
3 tahun, 85% anak-anak kembali mengalami
toleransi terhadap protein susu sapi.