● ASS adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sistem tubuh yang
ditimbulkan oleh ASS dengan keterlibatan mekanisme sistem imun.l Mekanisme reaksi terhadap
susu yang dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe I dan hipersensitifitas terhadap makanan
yang dasarnya ada[ah reaksi hipersensitifitas tipe lll dan IV.r'2 Reaksi simpang makanan yang
tidak melibatkan mekanisme sistem imun dikenal sebagai intoleransi susu.2 Alergi terhadap
protein susu sapi atau alergi terhadap susu formula yang mengandung protein susu sapi
merupakan suatu keadaan dimana seseorang memiliki sistem reaksi kekebalan tubuh yang
abnormal terhadap protein yang terdapat dalam susu sapi. Sistem kekebalan tubuh bayi akan
melawan protein.
● ASS terjadi karena mekanisme pertahanan spesifik dan non-spesifik saluran cerna bayi belum
sempuma. Susu sapi adalah protein asing utama yang diberikan kepada seorang bayi, I'iarus
dibedakan antara alergi susu sapi suatu reaksi imunologis dan reaksi intoleransi yang bukan
berdasarkan kelainan imunologis seperti efek toksik dari bakteri stafilokok, defek metabolik
akibat kekurangan enzim laktase, reaksi idiosinkrasi atau reaksi simpang dari bahan-bahan lain
yang terkandung dalam susu formula.l'6'8 Protein susu sapi merupakan alergen tersering pada
berbagai reaksi hipersensitivitas pada anak. Susu sapi mengandung sedikitnya 20 komponen
protein yang dapat mengganggu respon imun yang menyimpang pada seseorang. Protein susu
sapi terbagi menjadi kasein and whey. Kasein yang berupa bagian susu berbentuk kental
biasanya didapatkan pada terdiri dari 76-86% dari protein susu sapi. Kasein dapat dipresipitasi
dengan zat asam pada pH 4,6. Whey terdiri dari 20o/o total protein susu, tang terdiri dari B -
lactoglobulin (9% total protein susu), o lactalbumin (4%), bovine immunoglobulin (2%), bovine
serum albumin (l%); dan sebagian kecil beberapa proteins seperti latoferrin, transferrin, lipase
(4%). Dengan pasteurisasi rutin tidak cukup untuk menghilangkan protein ini tetapi sebaliknya
meningkatkan sifat alergenitas beberapa protein susu seperti b-laktoglobulin.
Alergi dalam garis besar merupakan sistem pertahanan tubuh untuk melawan infeksi penyakit
yang datang dari luar. Saat tubuh mulai terserang infeksi, sistem imun menghasilkan antibodi
yang dengan cepat melawan sumber infeksi. Kondisi ini sedikit berbeda apabila pembentukan
antibodi berjalan lambat, sehingga timbul reaksi sebagai permulaan munculnya alergi seperti
alergi pada kulit dengan munculnya ruam, benjolan, dan gatal. Saat terjadi alergi ruam kulit,
komponen IgE di dalam darah akan meningkat. IgE merupakan faktor respon imun yang
memiliki kemampuan memberikan kekebalan tubuh. IgE yang bereaksi dengan sumber
infeksi akan menyebabkan munculnya zat histamin.Zat inilah yang menyebabkan munculnya
gejala ruam akibat alergi. Alergi yang berat tidak hanya menyerang kulit tapi juga berdampak
pada organ pernapasan seperti munculnya batuk pilek dan gangguan pencernaan.
● FAKTOR RESIKO
Terdapat dua mekanisme dasar alergi susu sapi, yaitu reaksi IgE dan reaksi non-IgE.
- Reaksi Imunoglobulin E Reaksi IgE disebabkan oleh adanya reaksi hipersensitivitas yang dimediasi
oleh sistem imun. Reaksi IgE terjadi melalui dua tahap, yaitu sensitisasi dan aktivasi. Pada tahap
sensitisasi, sistem imun teraktivasi secara abnormal, sehingga muncul antibodi IgE yang melawan
protein susu sapi. Antibodi tersebut akan berikatan dengan sel mast dan basofil sehingga
menstimulasi fase kedua, yaitu fase aktivasi. Fase aktivasi terjadi ketika sel mast berikatan dengan
epitop alergen dari protein susu sapi dan mengeluarkan berbagai mediator inflamasi untuk reaksi
alergi. Alergen protein susu sapi kemudian akan diproses dan diekspresikan oleh Antigen Presenting
Cells (APC). APC akan berinteraksi dengan limfosit T dan menyebabkan modulasi dan aktivasi
limfosit B. Adanya interaksi antara alergen pada sel mast atau basofil dengan antibodi IgE
menyebabkan degranulasi dan rilisnya histamine dan mediator inflamasi lainnya.
- Reaksi Nonimunoglobulin E Mekanisme alergi susu sapi melalui reaksi non-IgE terjadi ketika antigen
protein melewati barrier epithelial mukosa usus melalui transitosis. protein akan berdifusi masuk ke
dalam lapisan epitelial dan menyebabkan aktivasi sitokin proinflamasi. Hal ini dapat menyebabkan
induksi antibodi IgG dan kompleks imun. Alergi susu sapi dapat mengakibatkan reaksi alergi secara
imunologi, namun tidak dimediasi oleh IgE