Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Edema paru merupakan kondisi klinis yang sering dijumpai pada pasien

gagal jantung akut maupun kronis. Suatu penelitian yang berbasis survey-

observasional berskala internasional, Acute Heart Failure Global of Standard

Treatment (ALARM-HF) tahun 2010, terhadap 4953 pasien yang dirawat dengan

gagal jantung akut di 666 rumah sakit yang tersebar di Eropa, Amerika Latin dan

Australia mendapatkan edema paru akut merupakan salah satu kondisi klinis

terbanyak yang dijumpai dengan persentase 37% dari keseluruhan pasien.

Penelitian sebelumnya pada tahun 2009 didapatkan prevalensi edema paru pada

pasien gagal jantung sebanyak 38% (Safri, 2014).

Secara keseluruhan terdapat 74,4 juta penderita edema paru di dunia. Di

Inggris sekitr 2,1 juta penderita edema paru yang perlu pengobatan dan

pengawasan secara komprehensif. Di Amerika Serikat diperkirakan 5,5 juta

penduduk menderita edema. Di Jerman 6 juta penduduk. Ini merupakan angka

yang cukup besar yang perlu mendapat perhatian dari perawat di dalam merawat

klien edema paru secara komprehensif bio psiko social dan spiritual (Harun,

2009).

Penyakit edem paru pertama kali di Indonesia ditemukan pada tahun 1971.

Sejak itu penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai tahun
2

1980 seluruh provinsi di Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus

menunjukan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah.

Di Indonesia insiden tersebar terjadi pada 1998 dengan incidence rate (IR)=35,19

per 100.000 penduduk dan CFR=2%. Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar

10,17%, namun tahun-tahun berikutnya IR cenderung meningkat yaitu 15,99

(tahun 2000); 19,24 (tahun 2002) dan 23,87 tahun 2003 (Soemantri, 2011)

Kebanyakan pasien adalah pria (55.9%) dengan kisaran usia 80 tahun

(Ovidu et al, 2015). Angka kematian pada pasien edema paru bervariasi di

berbagai penjuru dunia, namun diperkirakan sebanyak 7.3%. Rampengan (2010)

melaporkan angka kematian yang lebih tinggi yakni 10-20%. Kematian pasien

gagal jantung dilaporkan antara 28 hari hingga 10 bulan dimana semakin berat

derajat edema paru akan meningkatkan angka kematian. Edema paru juga terkait

dengan durasi hospitalisasi yaknik edema paru menyebabkan peningkatan risiko

Berdasarkan data di atas, edema paru merupakan masalah kesehatan yang

penting namun data-data mengenai prevalensi dan karakteristik kelainan refraksi

masih sangat terbatas. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk mencoba

melakukan penelitian karakteristik pasien edema paru di RS Universitas

Hasanuddin periode Januari-Desember 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah karakteristik pasien edema paru di RS Universitas

Hasanuddin periode Januari-Desember 2017?


3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik pasien edema paru di RS

Universitas Hasanuddin periode Januari-Desember 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui jumlah pasien yang terdiagnosis edema paru

berdasarkan pemeriksaan foto roentgen thorax.

b. Untuk mengetahui distribusi tumor payudara berdasarkan usia.

c. Untuk mengetahui distribusi tumor payudara berdasarkan jenis

kelamin.

d. Untuk mengetahui distribusi tumor payudara berdasarkan jenis

kelamin.

1.4 Manfaat Penelitian

Diantara manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi baik

bagi penulis maupun pembaca, serta dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak

rumah sakit yang bersangkutan.


4

DAFTAR PUSTAKA

Harun S dan Sally N. 2009. Edem Paru Akut. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S , editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam 5th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. p. 1651-3.

Ovidiu C, Sean PC, Andrew PA, Mihai G, Gerasimos F. Pulmonary Oedema: Therapeutic
Targets. CFR Spring 2015;1.

Platz E, Jhund PS, et al. 2015. Assessment and prevalence of pulmonary oedema in
contemporary acute heart failure trials: a systematic review. Eur J Heart Fail.
September; 17(9); 906–916

Safri, Z. Edema Paru Akut. Dalam: Setiati S, Alwi I, Simadibrata KM. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Edisi Keenam. Jakarta: Interna Publishing; 2014: 1154.

Soemantri. 2011. Cardiogenic Pulmonary Edema. Naskah Lengkap PKB XXVI Ilmu
Penyakit Dalam 2011. FKUNAIR-RSUD DR.Soetomo, p.113-9.

Anda mungkin juga menyukai