Laporan Praktikum Mekatronika Kelompok 1
Laporan Praktikum Mekatronika Kelompok 1
LAPORAN PRAKTIKUM
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mekatronika
Yang diampu oleh Bapak Didin Zakaria S.Pd., M.Eng.
Disusun oleh:
Abdul Muhsi (150514603618)
Achmad Dody Irawan (150514608260)
Adhi Andoyo L. (150514600139)
Aldi Ferara (150514601235)
Alif Firstya Akbar (150514607045)
FAKULTAS TEKNIK
OKTOBER 2017
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pneumatik di ciptakan oleh Macron Matik dari bangsa Eropa pada tahun
1889. Awalnya pneumatik hanya berupa sebuah kumpulan udara yang di berikan
sedikit tenaga manusia yang kita sebut juga alat nya bernama pompa tetapi tidak
hanya itu saja macron berfikir untuk mengembang alat tersebut agar bisa
mendorong benda dengan menggunakan tekanan udara macron mulai merubah
design alat tersebut dan pada tahun 1995 Macron berhasil menciptakan alat yang
bisa mendorong benda dengan tekan udara yang disebut cylinder single acting
return yang di pergunakan untuk mendorong suatu benda tapi dengan bantuan
menggunakan alat komperesor awal percobaan yang di dorong benda tersebut
berupa kayu berbentuk kontak setelah berhasil menyempurnakan alat tersebut,
Macron mempublikasikan kepada publik tetapi tidak lama bertahan pada tahun
2000 ciptaan Macron di sempurnakan oleh Busten Matik yaitu adik dari Macron
Matik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin.
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara
yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem
Pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan
sebagai sistem automasi.
4
a. Kompresor
b. Tangki Udara
c. Penyaring Udara dengan pemisah air ( Air Dryer)
d. Pengatur Tekanan
5
Dalam suatu elemen kerja yang terkait dengan bahasan kita adalah
elemen kerja yang menggunakan silinder pneumatik. Secara umum silinder
pneumatik sendiri memiliki dua jenis berdasarkan mekanisme keluar masuk
udaranya, yaitu silinder pneumatik single acting dan silinder pneumatik
double acting.
Saluran Inlet dan outlet dilubangi dan diberi ulir. Valve spool dibuat
dengan mesin dengan bahan high-grade steel. Beberapa valve spool
dikeraskan dengan perlakuan panas, digerinda dan dihaluskan hingga
mencapai ukuran tertentu. Valve spool lainnya ada yang di chrome plated,
digerinda dan dipolish hingga ukuran tertentu.Valve body dan valve spool
kemudian dirangkai sesuai spesifikasi rancangan. Ketika dirakit, valve spool
adalah satu-satunya komponen yang dapat bergerak. Penggambaran simbol
terlampir.
a. Energi Supply (Pemasok Energi), yang meliputi arus listrik dan udara
bertekanan.
mendapatkan bahwa LS 1 adalah B0, LS2 adalah A1, LS3, adalah A0,
dan LS 4 adalah B1. Sehingga dapat dilihat bahwa B0, A1, dan B1 adalah
pemindah saluran sedangkan A0 merupakan penggerak silinder. Gerakan
akan dimulai apabila B0 aktif, dan detent switch diaktifkan maka K1 relay
akan menyaa dan mengaktifkan saluran 1 (K2). Setelah saluran 1 aktif maka
K2 akan menggerakkan silinder 1 maju namun dikarenakan katub yang
digunakan adalah 5/3 maka saluran satu harus dikunci menggunakan make-
switch K2. Setelah silinder 1 maju, akan menekan switch A1 dan
mengaktifkan saluran 2 (K3), dan otomatis memindahkan saluran 1 menuju
saluran 2 karena terdapat switch normally closed K3 di saluran 1. K3 aktif
akan menggerakkan silinder 1 mundur kemudian dikundi dengan makeswitch
K3. Dan masih pada saluran kedua, silinder 1 yang mundur akan bertemu A0
yang akan mengaktifkan K4 yang menggerakkan silinder 2 maju. Silinder 2
akan bertemu switch B1 yang akan memindahkan saluran dari saluran 2 (K3)
menuju saluran 3 (K5). Bila K5 aktif maka akan memutus K3 terlebih dahulu
karena terdapat switch normally closed K5 di saluran 2 (K3) dan kemudian
menggerakkan silinder 2 mundur setelah itu relay K5 dikunci kembali.
Silinder 2 mundur akan bertemu switch B0 yang merupakan awal dari proses.
Bila rangkaian sukses, saat menghidupkan detent switch, kedua silinder akan
terus bekerja hingga suplai listrik dimatikan, namun untuk memulai dengan
satu putaran saja cukup dengan mangaktifkan push button.
alur gerakan dari ketiga silinder, yaitu silinder 1 maju, silinder 2 maju,
silinder 3 maju, silinder 3 mundur, silinder 2 mundur dan silinder 1 mundur.
Setelah mendapatkan data diagram gerakannya, maka dapat diketahui pula
diagram alurnya seperti yang terlampir diatas.
Dari data yang telah diperoleh diatas, maka kita dapat langsung
membuat wiring diagram elekctropneumatic sesuai dengan input diagram
alurnya seperti rangkaian yang telah terlampir.
Dari rangkain yang terlampir, maka dapat kita lihat bahwa gerakan
dimulai dari A0 dan tombol detent switch akan mengaktifkan K1 dab
memutus K5 atau saluran 2. Hal ini dimaksudkan untuk memindah saluran
dari saluran 2 menuju ke saluran 1. Maka K1 akan mengaktifkan K2 yang
menggerakkan silinder 1 maju karena katupnya adlah 5/3 maka K2 harus
dikunci. Masih pada saluran 1, silinder 1 maju akan menekan switch A1 yang
mengaktifkan K3 yang kemudian menggerakkan silinder 2 maju. Silinder 2
maju akan menekan switch B1 dan mengaktifkan K4 untuk menggerakkan
silinder 3 maju. Silinder 3 maju menekan switch C1 yang akan mengaktifkan
K5 dan memutus saluran 1 agar aliran listrik menuju saluran 2. K5 akan
menggerakkan silinder 3 mundur, karena katup sistem menggunakan 5/3
maka K5 perlu dikunci. Kemundian silinder 3 mundur akan menekan switch
C0 yang akan mengaktifkan K6 yang menggerakkan silinder 2 untuk mundur.
Kemudian silinder 2 bergerak mundur menekan switch B0 yang akan
mengaktifkan K7 yang berfungsi untuk menggerakkan silinder 1 mundur.
Setelah silinder 1 mundur maka akan bertemu dengan switch A0. Jika
rangkaian benar, saat detent switch ditekan maka ketiga silinder akan bekerja
berurutan secara terus menerus hingga power supplai dimatikan, untuk
menggerakkan ketiga silinder hanya dengan satu siklus cukup dengan
menekan push button.
14
15
Diagram Alur
A0->C+-C1->C- -C0-B- -B0->B+-B1->A+-A1->A- -A0
Diagram Ledder
16
Diagram Gerak
K1/K2 K3 K4 K5 K6 K7
Diagram Alur
B1->C- -C0->A+-A1->B- -B0->C+-C1->B+-B1
Diagram Ledder
17
BAB III
PENUTUP
Sistem pneumatik adalah sistem yang seluruh media kerja dan media
penghantarnya menggunakan fluida mampu tekan, baik dari saluran
sinyal/kontrol, saluran masuk, dan saluran keluarnya. Sistem ini masih
banyak digunakan pada mekanisme-mekanisme sederhana seperti rem angin
konvensional. Namun dalam penggunaannya sistem ini masih kurang aman
karena semua sistem bekerja menggunakan udara saja.
Tiada hal yang ada di dunia ini yang sempurna, kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Termasuk laporan praktikum ini, pastilah ada kesalahan
atau kekurangan. Demi tertujunya laporan praktikum ini yang mendekati
kesempurnaan penulis memerlukan kritik dan saran yang membangun yang
bersifat positif yang bertujuan untuk memperbaiki laporan praktikum ini
kedepannya. Apabila penulis berniat membuat laporan praktikum lagi maka
dapat menggunakan kritik dan saran yang dibuat oleh pembaca untuk
mengurangi kesalahan dan kekurangan dalam membuat laporan praktikum.
19
DAFTAR RUJUKAN
Abi, Royen. 2016. Pengertian, Jenis Dan Fungsi Silinder Pneumatik, (Online),
(http://abi-blog.com/pengertian-jenis-dan-fungsi-silinder-pneumatik/),
diakses 2 Oktober 2017.