Anda di halaman 1dari 31

10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

Mengenal Ilmu Teknik Sipil

Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan

SEP 3
Posted by sanggapramana

i
7 Votes

Pada awal Ramadhan tahun 2010 ini budeku (kakak dari ibuku) ingin ngerehab rumah mertuanya yang
sudah wafat kedua-duanya.Anak tunggal dari mertuanya itu tak lain adalah suami dari budeku itupun
sudah meninggal dunia, sehingga rumah itu sudah dibiarkan kosong selama setahun lebih. Nah,
rumahnya itu gak lain adalah rumah bikinan eyangku (ayah dari ibuku dan budeku) yang sudah
meninggal dunia, dulunya beliau adalah seorang developer yang sering membuat perumahan, termasuk
rumah tinggalku sekarang.

Tahap Survey

Awalnya rumah milik Bapak Suparman itu (mertuanya budeku) rencana awalnya gak ada niat untuk di
rehab, cuman mau mlester ulang doank, cos plesterannya pada waktu itu sudah pada ngelupas,
disamping itu rumahnya yang berada kira-kira ± 10 cm di bawah as jalan depan rumahnya. Ya, kalo
hujan lumayan juga air yang masuk kerumah, kata tetangganya. hehe

Yah, pantes kalo plesterannya pada copot, mungkin juga gak ada trasramnya. Jadi air-air pada kapiler
ke dindingnya. Lalu, plesterannya itu lho, teballlllll banget, kira-kira 5-6cm, trus yang bikin gak awet
ternyata plesterannya itu banyak mengandung kapur, (kan enak tukangnya kalo mlester pake kapur)
disamping cepet, kapur juga mudah melekat ke dinding pada awalnya. Tapi ya umur plesterannya gak
bertahan lama.

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 1/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/img0401a.jpg)Gambar Dinding Batako dan


Plester

Nah, plesterannya kan udah pada copot tuh, jadi kelihatan kalo dindingnya pake batako, saat kupegang
batakonya, wahhh parah, langsung pada rontok batakonya cuman kaya pasir yang nempel di dinding.
Mungkin gara-gara umur rumahnya yang sudah 34 tahun, dan pada waktu buat rumah itu, batakonya
eyang ku nyetak sendiri .haha, kan tahun 70 an, jadi ya ga kaya batako-batako jaman sekarang.Dan juga
rumah itu ternyata itu rumah pertama yang dibangun di kawasan itu, jadi ya kaya rumah contoh gitu,
hehe. La, calon tukang yang sebelumnya mau ngerjain plesteran itu jadi gak berani, takut plesterannya
gak mau nempel. haha, dan ntar kalo pas nyopot plesteran yang lama takut batakonya juga ikut rontok.
haha. Lalu kami juga nge-cek apakah bangunan ini ada sloofnya atau tidak, karena dipukul pake palu di
bagian list bawah dinding, kok lunak. .ternyata batako. Setelah di pecah ubinnya dan di pecah lantai
kerja ubinnya ternyata sloofnya tertanam sekitar 25 cm di bawah ubin.

Ya, udah setelah pulang. . Mamahku kompromi deh ma budeku, akhirnya rumah itu akan di rehab,
dengan Pakdeku yang bernama Ir. Alfanadi Birawa sebagai perencana atau arsiteknya, dan mamahku
yang mborong / pelaksananya. Oke, pengalaman borong pertamaku dimulai sekarang. . .

Perencanaan

Rencana awal dari rehab ini adalah meninggikan elevasi rumah kira-kira 40 cm dari as jalan. Agar
kelihatan lebih cantik, tata ruang nya juga di ubah, dan juga ada rencana untuk di tingkat, tapi bertahap
tidak sekarang. . jadi dari sisi perkuatan pondasi, kolom, balok dan pelat lantai (atau biasa disebut dak)
sudah diperhitungkan untuk rumah tingkat 2.

Nih desain tampak rumahnya, ,

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 2/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/1.png)Catatan : Yang berwarna hitam di belakang


rumah itu cuman background aja, bukan termasuk bagian bangunan.

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/7.png)

Gambar ini sudah lama digambar oleh pakde saya, tapi pelaksanaannya baru awal Ramadhan ini.

Pelaksanaan

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 3/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

Saat ini saya masih duduk di bangku kuliah, tepatnya baru akan menginjak semester 3 bulan depan
(sekarang masih liburan) hehe. . Jadi saya belum mempunyai pengalaman di bidang ini, dan juga
mamah saya sebenarnya juga belum ada pengalaman, tapi beliau sudah pernah bekerja di dinas Cipta
Karya kira-kira 14 tahun, tetapi 3 tahun terakhir ini sudah pindah ke Bappeda Ungaran. Sedangkan ayah
saya adalah seorang Kosultan Teknik, pada bidang yang sama, dan beliau juga menyuruh saya untuk
mengawasi pembangunan salah satu pasar di kota Semarang. Alhamdulillah, pengawasannya dimulai
akhir lebaran jadi untuk saat ini saya dan mamah saya bisa muter-muter nyari barang material.Oh, iya
karena rumah ini hanya di Renovasi dan letaknya juga di perkampungan (tidak di pinggir jalan raya)
jadi ya nggak perlulah ngurus IMB, hihihi.

Tahap 1 (Analisa RAB)

Pada tahap ini mamah saya yang menghitung keselurahan anggaran untuk rehab rumah ini dari awal
sampai selesai, mencakup pekerja, material, kira-kira 29% total anggaran untuk pekerja (tukang, tenaga,
mandor, logistic, keamanan) dan 70% untuk material dan 1% untuk transport.

Tahap 2 (Nyari Pekerja)

Berhubung bawahan mamah saya di kantor adalah mantan tukang, jadi bisa deh di kenalin tukang-
tukang kenalannya. Setelah itu kepala tukang datang ke rumah dan deal harga untuk pekerjaan
borongan rehab rumah tersebut.

Tahap 3 (Instruksi ke Kepala Tukang & Pekerjaan Bongkaran)

Karena pekerjaannya borongan, tukangnya udah gak sabar pengen cepet ngerjain, waktu lebaran juga
udah mepet .Jadi 2 hari kemudian sudah mulai pekerjaan bongkarannya, pertama-tama tukangnya di
beri penjelasan sama arsiteknya, setelah itu ya langsung bongkar-bongkar sesuai perintah. Untuk
Keperluan listrik, kalo nyebut tiang T apa kabel T, yang ada di atas genteng kan harus ijin PLN kalo mau
di pindah letaknya selama bongkaran. Tapi tukangku kreatif jadi yang tadinya ditopang genteng yang
sudah di bongkar, digunakan kayu-kayu untuk menyangga “T” itu, tanpa memindah posisi “T” nya.

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 4/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/foto014.jpg)

Tahap 4 (Galian Tanah dan masang ui et Bouwplank)

Setelah selesai mbongkar-mbongkar, lanngsung deh, mecahin ubin lama, karena ubinnya juga udah
jelek jadi sekalian aja di pecah ,hihihi. Biar, kalo di urug nanti airnya gak menggenang di atas ubin.
Rencananya sih, urugan untuk menaikkan elevasi dari sisa-sisa bangunan yang hancur kalo kurang baru
ambil tanah urug.

Pada saat penggalian tanah, sloof lama memang masih kuat, jadi tidak dihancurkan, agar hubungan
yang sudah ada tidak terputus. Meskipun nanti akan dipasang sloof yang baru. Jadi pondasi menerus
batu kali, ditempatkan di atas sloof lama, tanpa merusaknya. . lalu nanti sloof yang baru berada di atas
pondasi batu kali.

Sekarang penggalian untuk fondasi Footplat / Voetplat , bingung yang bener mana, hihihi, ada yang
nyebut juga cakar ayam, (HA??? cakar ayam kan untuk tanah lunak dan untuk Proyek Mega struktur
biasanya), hihihi. Ya, gak papa., kalo bahasanya gitu ya fleksibel aja.Lalu, saat penggalian pondasi pada
kedalaman 1 meter, ternyata air tanahnya udah muncul, hahaha. . yah, makmur bgt bumi Indonesia,
cuman kedalaman 1 meter aja udah keluar air. hahaha. ya udah, jadi agak berat deh waktu pengecoran
nanti. hehe

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 5/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/img0383a.jpg)

(Tahap 5) Belanja Material

Setelah pekerjaan bongkaran dan pondasi selesai, waktunya belanja material nih. . Pertama-tama kami
survey dulu Toko Material terdekat, di samping dekat juga gak akan kena biaya transport saat material
di kirim. Ya, udah untuk keperluan semen, pipa, dan alat-alat mekanikal elektrikal pesen ma TB di dekat
proyek.

BESI

Untuk keperluan Besi untuk Pondasi, kami pesen yang udah jadi. , untuk pondasi footplat pesen 3 buah
yang penuh dan 3 buah yang setengah. .dengan tulangan ø 12 dan ø12 untuk tulangan ke atas, untuk
sambungan kolomnya nantinya, dengan jumlah tulangan 6 buah. 1 buah pondasi seperti ini harganya
Rp 230.00 rupiah, jadi kalo 6 ya kira-kira Rp 1.380.000. Saya memesan di salah satu toko di sebelah
Stadion Diponegoro Semarang yang memang bergerak di bidang pembuatan pembesian pondasi,
kolom, sloof, balok yang sudah jadi.

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/foto006.jpg)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 6/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/foto003.jpg)

Untuk gambar di kiri itu footplat jadi yang ukuran penuh dengan ø 12 tulangannya untuk pondasi dan
sambungan kolom 1 meter ke atas, jumlah tulangan kolomnya ada 6 buah. Kalo gambar yang kanan,
pondasi footplat yang setengah untuk diletakkan di sudut yang berhubungan langsung dengan dinding
tetangga.

Untuk keperluan kolom praktis tukangnya minta pesen yang sudah jadi, jadi saya pesen kolom praktis
ukuran 10/10 panjang 4 meter dengan ø10 dan tulangan begel ø6 .Saya memesan 7 buah dengan harga
perbuah @ 125 ribuan.

Dan juga saya memesan besi ø12 sebanyak 21 batang untuk kolom dan balok, besi ø10 sebanyak 12
batang untuk keperluan sloof dan begel sloof ukuran 10/15 yang sudah jadi sebanyak 120 buah, dengan
perkiraan jarak begel 20 cm.

karena ada pembesian yang sudah pesan jadi, maka untuk pembayaran tukang besi untuk pekerjaan-
pekerjaan yang besinya sudah jadi akan berkurang.
https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 7/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

PASIR

Untuk material pasir, didatangkan dari kenalan mamah saya dengan jumlah awal ini sebanyak 6m3 (1
rit) dengan alat angkut truk sedang, pasir yang di gunakan adalah pasir pasang dari lereng merapi,
warnanya sangat hitam. Pasir in digunakan untuk keperluan pondasi batu kali dan sloof. Untuk cor
kolom dan pelat lantai akan digunakan pasir muntilan.Diperkirakan akan dibutuhkan 2 rit pasir lagi.
(sebenarnya akan digunakan pick-up untuk alat angkutnya, karena warga tidak setuju kalo truk masuk
kampung,takut jalannya rusak, untung ada mas Dedi selaku gali dan keamanan di kampung itu, jadi
bisa mbantu masukin material pake truk, hahaha)

BATU PECAH

Untuk keperluan pondasi batu kali di gunakan batu pecah sebanyak 5 m3,didatangkan dari bawen
dengan truk sedang juga dan orang yang sama.

SPLIT (Kricak)

Batu ukuran 1/2 sebanyak 3,5 m3. Diangkut dengan truk dan dipesan pada orang yang sama.

BATU BATA

Batu batanya pesan dari temanggung, tebalnya sampai 5 cm, jadi ya pesen 5000 buah + bonus 300 buah.
Bagus ko, cuman ya agak mahal buat transportasinya juga jadi harga batanya @ Rp 500/buah.

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/img0417a.jpg)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 8/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

SEMEN & lain-lain

Untuk semen digunakan semen gresik 40kg, harganya 41 ribu/zak. Semen ini akan digunakan untuk
pekerjaan pondasi batu kali dan footplat serta sloof. Semen ini dibeli di TB terdekat, dan sudah di DP 2
juta, untuk keperluan mendadak seperti paku, ember, pipa dll. Untuk transaksinya hanya 1 orang yang
boleh memesan, yang sudah ditetapkan, sehingga orang lain tidak bisa mengambil untuk
keamanan.Untuk pekerjaan kolom dan pelat lantai akan digunakan semen 3 roda. Untuk cat tembok
nanti dipakai merk Visto Lux, isi 20 kg, sebanyak 5 buah @ Rp 200.000.
(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/img0405a.jpg)

(Tahap 6) Pekerjaan Pondasi Batu Kali dan Footplat

Material sudah tersedia saatnya tukang beraksi, ,pertama-tama bikin pondasi batu kali dulu di tanah
yang udah digali. Kalo ada sloof lama, ya pondasinya nindih sloof itu jadi sloof yang lama juga tetap
berfungsi. setelah jadi semua, lalu masang footplatnya, jangan lupa beton decking di bagian bawahnya
ya, biar besinya keselimut beton. Oh, iya ada masalah ternyata tempat pondasi untuk Footplatnya
tergenang air, ya terpaksa harus dikuras dulu air secara manual pake ember. Nah kalo airnya udah
habis, langsung cepet-cepet dipasang footplatnya biar airnya gak datang lagi. Tapi ya, tetap airnya
dateng walaupun sedikit. Jadi ya airnya harus di giring, dengan cara adonan betonnya di tuang dari
pinggir ke tengah, jadi airnya ke bagian pinggir yang masih kosong, lalu dikuras lagi, baru di cor lagi.
gitu. . hehe

Untuk pemasangan pondasi harus diukur dari as pondasi yang satu ke as ppondasi yang lain, agar
nantinya kolom di atasnya akan sesuai dengan yang direncankan.

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/foto0211.jpg)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 9/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

di atas gambar prosesnya, kalo yang dibawah udah jadi, setelah di cor footplatnya, di atasnya di taruh
batu kali lagi dan dicor lagi biar kuat. haha. .

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/foto011.jpg)

Oh, iya untuk untuk tulangan yang untuk sambungan kolom harus disisain 40 cm dari ujung atas, untuk
keperluan penyambungan dengan kolomnya nanti.

(Tahap 6) Pekerjaan Sloof dan Nyambung Kolom

Setelah semua footplat selesai terpasang, lalu besi kolom disambungkan pada besi sambngan dari
footplat dengan jarak 40 cm, dan ujungnya seperti jangkar. Pertama-tama tukang ngrakit besi buat sloof
dan begel nya,lalu masang di tempat sloof di rencankan, sloof harus menyatu dengan sambungan kolom
dari footplat dan kolom utamanya lho ya, agar ada hubungan yang kuat nantinya antara sloof , pondasi
footplat dan kolomnya.Kalo udah nyiapin bekistingnya. Disini pak tukang menyarankan bekisting
sloofnya make listplank bekas dari bongkaran agar lebih hemat. Ya, udah langsung ngecor aja, jangan
lupa beton deckingnya ya, hehe. Ohya bekistingnya pake listplank bekas bongkaran jadi gak usa beli
papan bekisting nih

hehe

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/img0387a.jpg)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 10/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/img0400a.jpg)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 11/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

Pak tukang berpesan juga pada saya, kalau dalam pembuatan sloof ternyata waktu tidak memadai
sehingga harus di lanjutkan keesokan harinya, tidak boleh menyambung di sembarang tempat. Dipilih
tempat yang dirasa kuat untuk sambungan. Selain itu sloof yang akan disambung adonan betonnya
harus dibuat miring 45 derajat. Agar nantinya sloof yang sudah keras dan sloof yang baru ada
hubungan yang kuat gitu. Saya ilustrasikan seperti gambar di bawah :

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/08/hahahahaha1.png)(Tahap 7) Pekerjaan Pasangan


Batu-Bata

Pekerjaan pasangan batu batanya biasa sih, sesuai dengan denah. . Tapi ada sedikit bagian di bagian
ruang tamu nanti yang di ekspos, sehingga batu-batanya juga dipilih yang baik, dan plesterannya harus
rajin. Kata pak tukangnya waktu bikin bata yang diekspos juga butuh waktu yang lumayan, hehe. .Nih
gambarnya bata yang akan diekspos, tapi belum difinishing lo ya. .

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0426a.jpg)

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0427a.jpg)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 12/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0427a.jpg)Wah, warnanya gak karuan. . di


samping silau cahaya matahari, juga kamere hapenya jelek, maklumlah. hehe

Pekerjaan Beton

antara lain pembetonan sloof, pembetonan kolom, pembetonan balok latiu, ring balok, dan pelat lantai.
Untuk pekerjaan kolom, di cor sepenuhnya setelah pekerjaan dinding bata selesai. Jadi bekisting yang
digunakan hanya di 2 bagian sedangkan 2 bagian lain sudah terhimpit bata.

Pekerjaan ring balok & pelat lantai

Sebelum pekerjaan dimulai udah harus pesen material pasir 5,5 m3, besi 30 lonjor, dan semen 3roda 20
zak.

Untuk pekerjaan ring balok ukuran 15/18 dengan 7 besi longitudinal, diameternya 12mm (maut bener!!) hehe,

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 13/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/foto000.jpg)Gambar perakitan balok ring

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/dup2foto006.jpg)

Gambar pemasangan balok ring

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 14/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/foto002.jpg)

Gambar pemasangan balok ring

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 15/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0479a.jpg)

Aku lagi ngikat begel pakai bendrat

Untuk pekerjaan pelat lantai perakitan besinya dilakukan setelah ring balk dipasang, untuk ketebalan
pelat lantai 10 cm antara lain, decking 2 cm dan tebal pelat bersih 8 cm. Untuk pendukung staiger dan
scafolding pake bambu 50 buah, dan lainnya pake sisa-sisa kayu bongkaran seperti usuk. Buset, aku
takut bener waktu manjat liat pembesian pelat lantai ,hihihi, maklum belum pernah manjat-manjat
(trauma dulu jatuh dari lantai 2) hehe

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/dup1foto009.jpg)Gambar Staiger/perancah untuk


pelat lantai garasi

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 16/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/dup1foto014.jpg)Gambar penulangan pelat


lantai

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/foto015.jpg)Gambar tulangan pelat, balok, dan


stek kolom

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 17/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

sesudah dipasang tulangan pelat lantainya, langsung aja di cor ma pak tanto(bos borongnya)
mengerahkan tukang-tukangnya. Untuk kegiatan pengecoran ini tenaga yang dibutuhkan atau
pekerjanya jauh lebih banyak dari hari biasanya, karena cor pelat lantai ini harus langsung jadi. Jadi ya
harus quickly, ada yang ngaduk semen, ada yang nganter dan ada yang stand by di atas untuk ngecor
dan rodding adonan betonnya.

Untuk papan pelat lantai yang bagian bawahnya pake triplek ukuran 8 mm, harganya mahal bo !! beli 8
buah kemarin, hampir 1 juta. Jadi pengen coba baja bondek untuk ngecor pelat lantai, belum pernah
masalahnya, hihi.

Sesudah umur pelat lantainya 16 hari, udah berani di copot , dari perancah bambu sampai tripleknya.
Bagian bawah yang dipapan triplek langsung mulus banget cor betonnya, jadi gak usah di plester lagi,
hehe.

Udah selesai terus ya diplester lagi bagian atas pelat lantainya, dibuat kemiringan ke samping (bagian
keluar rumah) ntar juga mau dibuatkan talang dari beton di situ.

Oke, lanjut sekarang bikin bagian ruang tamu, kamar tamu, sama terasnya.

udah selesai semua sih sebenere, udah lama aku gak nulis blog karena sibug kuliah ma ngurusin
pembangunan ini, hehe. .

mulai dari sloof, sampe ring balk sudah terpasang, cuman di teras ada pelat juga tapi cuman hiasan gak
ada beban hidup, ukuran 1,5 x 2 dibawahnya ada topi-topi sepanjang 40 cm, lalu juga untuk kamar
tidur tamunya kan ukuran 4,5 x 3 . .ada sebagian sepanjang 1,5 x 3 yang pake cor pelat lantai juga, tapi
juga gak ada rencana ada beban hidup nantinya, cuman ada talang beton di atasnya, untuk ngalirin air
dari kuda-kuda dari teras sampai masuk ruang keluarga, dan juga dari gunungan besar dari ruang
keluarga sampai paling belakang. (bingung ya?? hehe)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 18/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0535a.jpg)

Tampak Depan Teras sudah hampir jadi

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 19/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/dup1foto000.jpg)Gambar Kuda-Kuda Kayu

Di gambar terlihat pak tukangnya lagi ngecat kayu pakai TEER, biar tahan rayap, tapi ya gak dijamin
seumur hidup juga, hehe. Nih kuda-kuda bentangannya 5 x 5,5 bagian depannya limas jadi ada jurainya.
sudut kuda-kudanya 43 derajat. Cukup megah dan juga menambah kebutuhan gentengnya dan juga
genteng di belakangnya juga karena sudut gunungan di rumah bagian belakang juga harus dibuat 43
derajat.

Disini bahan kuda-kuda,gording, dan usuk yang terlihat di gambar pake kayu kruing (kayu kalimantan)
ciri-cirinya yang paling keliatan ya kayunya berwarna kemerah-merahan. Untuk kuda2 pake kayu 6/12 ,
gording 6/12, usuk 5/7, gapit 5/10. Untuk usuk yang bagian samping (digambar belum dipasang) pake
kayu bengkirai ukuran 5/7 juga, dan rengnya 3/5 juga dari bengkirai.

Sudah beli genteng juga nih, disebut glasir juga bisa, tapi kualitas nomor 2,

kurang rapi tu waktu melaminnya jadi kayak ada tonjolan2 gitu, deh, huuff hhhhhhhhh

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0541a.jpg)

nah sekarang lagi bengkokin pembesian untuk hiasan beton di jendela teras, seperti terlihat di gambar
tampak depan, nih pake besi ø8 untuk besi memanjangnya, dikasi begel juga bentuk segitiga, ^^ karena
tulangannya 3.

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0540a.jpg)Pembesian Ram Jendela

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 20/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

nanti ram di atas jadi bersihnya lebar 10 cm dan tebalnya 6 cm.

Sekarang genteng sudah naik, ntar tinggal nunggu ujan datang kan bulan oktober jadi mungkin sering
ujan untuk ngecek gentengnya bocor apa nggak

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0561a1.jpg)Gambar pemasangan genteng

yah alhamdulillah sudah mau jadi,sudah kelihatan cantik (hehe), moga2 aja gak ambruk., hehe

sebenarnya hari selasa ini mau madatkan tanah pake stamper, tapi gak jadi karena tukangnya takut,
kalau getaran stampernya menghancurkan cor2annya (haha), jadi dipadatkan manual, nih stemper
punya eyangku alhamdulillah, masih ada sisa peninggalan dari beliau.

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0567a.jpg)Stamper eyangku

tambahan untuk mas ary yang menanyakan tentang ram-raman beton di jendela, bisa dilihat di gambar
di bawah. itu cuman variasi ko, biar cantik rumahnya, hehe

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 21/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0577a.jpg)Gambar beton variasi untuk jendela


(tampak depan)

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0577a.jpg)

(h ps://sanggapramana.files.wordpress.com/2010/09/img0581a.jpg)
Gambar beton variasi untuk jendela (tampak samping)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 22/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil
Iklan

About sanggapramana

Mahasiswa S1 angkatan 2009 jurusan teknik sipil, Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
View all posts by sanggapramana »
Posted on 03/09/2010, in Pengalamanku. Bookmark the permalink. 50 Komentar.

Tinggalkan komentar

Comments 50

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 23/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

Alberto Correia | 28/09/2010 pukul 1:30 am


Woww….asyik bangat.

Thanks atas inspirasinya.

Alber
Timor Leste

sanggapramana | 28/09/2010 pukul 4:27 pm


thank you
to read ^^

hartanto | 03/10/2010 pukul 3:31 am


mas, makasih banget,
blog nya sangat membantu saya…….

Henggar | 15/10/2010 pukul 11:27 am


thanks atas infonya mas
siippp

sanggapramana | 16/10/2010 pukul 12:52 pm


haha
iya mas sama2

ary | 19/10/2010 pukul 9:24 am


thanks sudah mau share pengalaman.
numpang nanya ya pak, bagaimana sih penulangan topi beton yang biasanya ada di atas jendela?
kalau ada fotonya, minta tolong d share ya pak…
satu lagi pak, gimana cara membuat tonjolan2 di dinding (ban-banan)? kalau di kasi beton di
dinding saja apa mampu menahan beban sendiri?

sanggapramana | 19/10/2010 pukul 3:24 pm


topi beton itu tulangannya di bagian atas, karena momennya diatas semua kan. coba cek gambar
h ps://sanggapramana.wordpress.com/2010/08/03/sistem-penulangan-pelat/.

paan tuh ban-banan ?

ary | 19/10/2010 pukul 4:29 pm


o, gitu y..makasih mas
oya, pembesian ram jendela itu apa y…kok bentuknya segitiga y…apa baloknya memang segitiga?
trus untuk topi beton keliling jendela yang biasanya ada di rumah minimalis itu penulangannya
gimana y?

sanggapramana | 19/10/2010 pukul 7:22 pm


ram2an jendela thu hiasan kayak topi2 tapi di tengah2 jendela, jendelanya bentuk L yang jendela
sudut gitu
ntar ak upload fotonya,
hahaha. . .itu aku suruh buat begel segitiga, (mana ada begel segitiga dimana-mana) ram2annya
itu pake 3 besi aja, ukuran diameter 8, atas 2 bawah 1, tapi yang bawah cuman stek2an pendek 1/3

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 24/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

dari bentang seluruhnya. Cuman buat mbentuk aja kok, kan momennya diatas semua. ram2an
ukuran lebar 10 dan tebal 8 .
ntar aku upload biar jelas

maksutnya keliling jendela ?@_@

ary | 20/10/2010 pukul 1:58 am


hehe…maaf kalau istilah2 saya membingungkan.
saya tidak tau istilah dilapangannya seperti apa, istilah topi beton keliling saya dapat dari buku 101
disain jendela karya Indra Gunadi. (anda bisa liat lewat google books)
kalau ban-banan itu, seperti topi beton cuma lebih kecil dan merupakan tonjolan pada dinding yang
menjadi pembatas antara dinding yang menggunakan finishing/penutup batu alam dan dinding
dengan finishing cat. tambah bingung ya mas…hehe…

makasih mas, maaf udah ngerepotin.


ditunggu y foto-fotonya…^_^

sanggapramana | 20/10/2010 pukul 6:07 am


kalo ban-banan yang anda maksud itu namanya list , tinggal beli yang jadi terus dipasang
yang buat diatas batu alam, buat sekat antara batu alam ma dinding kan ? coba cari di yang jual
batu alam tiruan, yang bahannya pasir ma semen, .ada itu list nya
beton keliling ? hehe maaf juga, mungkin ilmu saya juga masih kurang neh
hehe

HERRY | 22/10/2010 pukul 6:27 pm


Thanks mas sdh mau share pengalaman……….Mau tanya mas, cakar ayamnya cuma pakai 6 bh?
luas bangunannya brp?
Hbs brp & brp lama? Sorry banyak tanya…..Tks

sanggapramana | 23/10/2010 pukul 11:02 am


gpp kok malah senang aku ada yang tanya .hehe
iya cuman 6 buah. cos cuman buat ndukung kolom yang diatasnya ada pelat lantai, rencana
untuk lantai 2. karena gak semua bangunan ada pelat lantainya. cuman bangunan garasi yang
ada pelat lantainya.
garasi ukuran kurang lebih 3,75×6 meter. la yang bentang 6 meter nanti perkuatan kolomnya
dibagi jadi 3 meteran + balok di tengah jadi jumlah kolom + footplat masing2 ada 6 buah.

Cahyandi | 28/10/2010 pukul 2:11 am


cara perakitan besi untuk footplate

sanggapramana | 26/11/2010 pukul 3:12 pm


ya dibengkok2an sendiri, kan ada alat sederhana dari kayu yang sudah ada paku2 nya untuk
mbengkokkan besi untuk footplat, , , tapi untuk footplat di atas, saya beli yang sudah jadi dengan
ukuran besi 10 mm, dimensinya 50×50 cm. harganya ya 250ribuan/buah.

REKA | 05/01/2011 pukul 6:22 am


mas klo cat visto lux itu kuwalitasnya bagaimana ya ?

sanggapramana | 05/01/2011 pukul 9:17 am


kwalitasnya ya gimana, waktu saya buka segel yang 20 literan, udah pada mengeras cat nya. jadi
tidak bisa digunakan waktu itu
https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 25/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

nuril h | 15/02/2011 pukul 6:05 pm


Comment mas :

Saya lihat pakai betonnya polos, usul saya lain kali pakai ulir karena kalau polos mutu baja 2400
kg/cm2 sedangkan ulir mutu baja 400 kg/cm2. Untuk plat atap pakai satu lapis menurut ilmu sipil
harus memakai kromo kalau ingin tahan gempa gunakan dua lapis dan yang ulir.Dan terakhir
jangan memesan pondasi setapak yang sudah jadi dari toko, karena jika ada bentang yang lebar lebih
dari 4m hari dihitung strukturnya, dan jika ada kerjaan 3 lantai sebaiknya dihitung menggunakan
SAP atau ETABs. Itu saja sarannya.

sanggapramana | 16/02/2011 pukul 10:00 am


wah terima kasih masukannya
itu mutu baja yang ulir lebih kecil mutunya bener mas huda ?

andarto mardjuni | 02/03/2011 pukul 4:20 am


kayaknya asyik banget blog ini yaaa, mngkn aja jadi blog favorit ghue; thanks, smoga p dapat trus
diupdate. amin

sanggapramana | 02/03/2011 pukul 10:20 pm


makasih mas
Alhamdulillah

Agung Cahyono | 12/07/2011 pukul 5:16 am


mohon info,kok pakai produk cat VISTO LUX,apa bagus nya apa kejelekan nya..saya juga mau pakai
kalo bagus,tapi kok nyari nyari di toko jakarta gak ada yang jual ya

iebe | 25/06/2012 pukul 11:49 am


cat yg bgus menurut saya,kira2 (ICI) Harga umum! 1 tin besar(20kg), krang lbih 700ribu.

prita | 24/01/2012 pukul 7:13 am


hebat.. sangga… good luck ya….

sanggapramana | 25/01/2012 pukul 9:41 am


@prita : makasih tante prita

sigitdmt71 | 10/02/2012 pukul 4:17 am


mas sangga :
1. punya gambar-gambar g sambungan besi di kerangka (kolom, sloop) engga minta donk
2. Gambar footplat sekalian untuk rumah 2 lantai
3. Untuk rumah tinggal satu lantai perlu footplate engga sih atau cukup pake pondasi saja

angga rudi | 12/05/2012 pukul 6:05 pm


Mantab pak …
foto-fotonya ….
Lengkap bnge

Aris | 27/05/2012 pukul 10:02 am


like this….salam GILA ( Gali ILmu Lalu Amalkan + Gigih Ikhtiar Lakukan Action )

agus | 24/08/2012 pukul 11:21 am

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 26/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

mas saya ada kasus “rumah tinggal saya 1 lantai tapi kondisi tanah miring shingga sisi belakang saya
urug dan pondasi yang belakang tinggi diatas tanah 2 m, belakangan ada dinding2 pada retak apa
solusinya mas sanggar pramana?” terima kasih atas jawaban dan sarannya.

Ronald | 15/09/2012 pukul 3:09 am


nice om…

Huda | 20/10/2012 pukul 12:31 am


mas d bangunan rumah itu ap ad balok utama bwt menyangga pelat???
kalo ad,,dimensinya brp???trus dsain penulangannya bgmn???
lalu panjang bentangnya brp mter????

ari saga | 26/10/2012 pukul 4:12 am


Assalamualaikum wr.wb. mohon maaf mas mau ikut bertanya, kalau kita mau merencanakan
renovasi rumah dari rumah tinggal biasa/tidak bertingkat menjadi bangunan rumah bertingkat
1(lantai 2) dan ternyata struktur awal bangunan tidak dipersiapkan pada awal pembangunannya
untuk menjadi bangunan bertingkat yaitu dengan tidak adanya pondasi cakar ayam,pondasi hanya
dari batu kali biasa dengan sloof diatasnya serta kolom2 praktis pada sudut2nya,lantas gmn caranya
atau penempatannya jika mau diberikan pondasi cakar ayam untuk kekuatan bangunan bertingkat
nantinya?apakah di sudut2 bangunan yang sdh ada kolom2nya ataukah dengan jalan membobol
tembok diantara kolom2 dan menyusupkan/menempatkan cakar ayam dan kolom struktur di situ?
mohon jawaban dan sarannya ya mas,tolong dikirim ke email saya ya mas kalau ada dengan
keterangan gambar sekalian mas…trimaksh sebelumnya.wassalamualaikum wr.wb.

zaenal | 06/11/2012 pukul 2:53 pm


pile cap nya gak pake mini pile yah,,,,,

Anto Soewirjo (@gowongan) | 17/12/2012 pukul 6:16 am


bagus juga nih buat pengetahuan

yuda | 18/03/2013 pukul 7:20 am


biar dah lama…,tapi masih aja berguna …thanks ya dah berbagi infonya.sukses selalu bro…

ari | 29/06/2013 pukul 2:57 pm


joos…hebat..sangat bermanfaat…

hari | 05/08/2013 pukul 11:07 am


bagus bro, infonya sangat berguna bagi banyak orang, terutama seperti saya yang massih awam
terhadap bangunan sipil. kalau bisa tiap item/istilah ada gambarnya, seperti misalnya kuda-kuda,
jurai, usuk, ringbalk, kolom dll, sehingga yang baca juga skaligus bisa belajar.

George anwar | 16/11/2013 pukul 4:11 am


Maaf mas numpang nanya,gimana gambar pembesian untuk topi jendela sudut bentuk L,tp topinya
terletak diantara ventilasi dan jendela,oh ya ukuran jendela+ventilasi 200x70cm,trus besi ukurn apa
aja yg dipake agar kuat karena tdk ada tiang penyanggah.share dong langkah2 kerjanya.

Retno Tiyas Utami | 19/12/2013 pukul 4:36 am


keren mas…
kapan” boleh lah ajak ke proyeknya

nurul | 08/02/2014 pukul 4:05 am


https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 27/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

Mas,numpang nanya..saya mau renovasi bagian depan saja yaitu bagian ruang tamu dg menambh
stu kmr tidur.dan mau menambah elevasi kira2 stu meter biar sma dg jalan.pertanyaan sya apakah
bisa langsung menambah tembok ke atas trus d urug dg pondasi yg lama?tolong bantuannya
mas.makasi sblmny..

ratih ananda widyawati | 28/04/2014 pukul 2:28 am


Ass.Wr.Wb. Pak…
Saya mau tanya untuk pola pikir ibu rumah tangga awam, jika mau bangun rumah uk 6×12,5m, 1
lantai. Tanah bekas rawa kedalaman1 mtr sudah diurug 2 tahun.
Saya rencana pakai strous uk 27,5cm kedalaman 3m besi 10mm polos, por atau sepatu 50x50cm
diatasnya, kolom tinggi 3m, di 17 titik.
Sloof dan ring bulk 10/12 besi 10mm polos, untuk panjang masing2 60mt
Galian pondasi 30x30cm batu kali.
Rangka atap kayu, genteng beton.
Terus terang saya juga ingin mengirit biaya.
Cukup kuatkah pondasi saya darikondisi diatas? Mohon saran dari bapak
Wass.Wr.Wb

supang ahmad | 24/07/2014 pukul 3:50 am


Assalamualaikum, ….sip mas bro blognya keren (ini yg aku cari) ane sedang bangun rumah.
numpang tanya mas bro : pembangunan rumah ane sudah dlm tahap pemasangan ringbalk & cor
plat (lantai 2). tembok & kolom sudah berdiri. luas yg ane dak 12×6. uk kolom 40×13 (selebar batu
bata) dng jarak 4m & 3m disisi lain . uk sloof 15×30. tanya : 1.berapa ukuran ringbalk yg aman &
ekonomis 2.berapa jarak dlm pembesian plat & menggunakan besi berapa mili agar tidak bunyi
dung-dung saat lantai atas dilewati. jazakumullah mas bro …. ditunggu jawabannya semoga
berpahala

Taufik | 26/03/2015 pukul 12:15 pm


Assalamualaikum… luar biasa mas bro… numpang tanya: balok gantung ukuran empat meter buat
penahan baja ringan dengan sisi-sisi dinding apa bisa mas. terimakasih.. hanya Allah yang
membalasnya.

haqy bodoh | 12/07/2015 pukul 5:15 pm


gambar rumahnya blum ada Mas. Tolong di tunjukkan, swn

ade supratman | 16/01/2016 pukul 4:27 pm


mas mau tanya sama minta gambar tentang pasangan topi-topi ada tugas ni dari pak guru

Diah Dini Pratiwi | 15/02/2016 pukul 3:37 pm


kalo ngebangun rumah 2 lantai lb sekitar 250m persegi , berapa lama ya ?

rigabw | 25/05/2016 pukul 3:02 pm


mas mau tanya kalo talud di kasih footplat itu wajar apa enggak mas ? soalnya diatas talud mau
dikasih tembok keliling ? *permintaan ownernya kayak gitu

sanggapramana | 01/06/2016 pukul 12:15 am


cukup dikasih aja footplat setempat mas, tiap ada pekerjaan kolom , kan tembok juga butuh
kolom . semoga membantu

tata | 01/10/2016 pukul 6:45 am

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 28/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

terimakasih sudah berbagi ilmu,sangat bermanfaat

jasa click on | 28/10/2016 pukul 6:13 pm


Kalau untuk bangunan 1 lantai untuk penambahan lantai 2 hanya penambahan kamar tidur di
halaman belakang hanya dak ukuran 4*6 itu pakai ceker ayam ukuran berapa ya.. terus besinya
jadinya perlu berapa baatang ya… terus kalau batu bata habis berapa ya… ( bingung aq lulusan sma
ips. Dapet tender renov yg kaya begini)

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 29/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 30/31
10/26/2017 Pengalamanku Mborong Kecil-Kecilan | Mengenal Ilmu Teknik Sipil

https://sanggapramana.wordpress.com/2010/09/03/pengalamanku-mborong-kecil-kecilan/ 31/31

Anda mungkin juga menyukai