Anda di halaman 1dari 2

SPO PENATALAKSANAAN PASIEN DENGAN HIV

AIDS DAN HEPATITIS DI KAMAR BEDAH

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


2/2

Ditetapkan oleh:
STANDAR Tanggal terbit Direktur
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
(dr.Indria Velutina,MARS)
NIP: 19680622 200003 2 002
Suatu tata cara penatalaksanaan penanganan pasien infeksius
akibat HIV dan Hepatitis selama periode perioperatif di
PENGERTIAN kamar bedah.
TUJUAN 1. Untuk mencegah terjadinya pasien tersangka HIV/AIDS datang
ke RSUD Pariaman namun tidak dapat dilayani dengan optimal
2. Agar pasien tersangka HIV/AIDS mendapatkan pelayanan
secara cepat dan tepat
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21
KEBIJAKAN tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV & AIDS
PROSEDUR 1. Tentukan ruang operasi yang akan digunakan.
2. Siapkan ruangan sedemikian rupa sehingga alat-alat
yang ada didalam ruangan hanya berupa kebutuhan
standar kamar bedah dan sesuai dengan kebutuhan
operasi.
3. Batasi jumlah petugas dan hanya yang berkepentingan
yang ada di dalam kamar operasi, usahakan selama
tindakan berlangsung petugas tidak keluar masuk
ruangan.
4. Gunakan universal precaution berupa apron plastik,
kacamata google, masker dengan perisa iplastik,
sepatu boot.
5. Gunakan sarung tangan steril berlapis atau sarung
tangan steril orthopedi.
6. Untuk dokter anesthesi dan petugas anesthesi serta
petugas lain gunakan sarung tangan non steril setiap
tindakan.
7. Bertindak dengan hati-hati, gunakan dengan media
lain setelah tangan sebagai penghantar untuk
menyerahkan dan menerima benda-benda tajam
seperti gunting, jarum, pisau pada operator misalnya
dengan menggunakan nier bekken/bengkok.
8. Gunakan disposible draping bila tersedia jika tidak
ada gunakan steril drape dengan prinsip isolasi cairan
tubuh.
9. Setelah tindakan operasi selesai buang benda-benda
tajam
1.1.
UNIT TERKAIT
1. Poliklinik
2. Ruang Rawat Inap
3. Radiologi
4. Laboratorium
5. IGD
6. Farmasi
7. Klinik Konseling dan Tes HIV
8. Rekam medik

Anda mungkin juga menyukai