Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM SISTEM VIDEO

PERCOBAAN 4
“TELEVISI KABEL”

Oleh:
Kelompok 1
Kelas 3D JTD

Bay Syawala Imani Eris Putra


1541160086

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
PERCOBAAN 4
TELEVISI KABEL

Tujuan :
1. Menentukan atenuasi keluaran modulator sebelum didistribusikan ke
pelanggan.
2. Menentukan besarnya atenuasi sepanjang saluran.
3. Mengetahui penguatan pada penguat televisi kabel
Peralatan yang digunakan :
NO Keterangan Alat dan Bahan
1. 1 Spectrum Analyzer :
Gw Instek GSP – 827 2,7 GHz

2. 1 Modulator 3 kanal :
Winerset WR – 582

3. 1 Konektor N male to N male

4. 1 Power Splitter :
Dx Antena model ED – 773
(10 – 1450 MHz)
5. 1 Amplifier :
Winersat WA – 860 (40 – 860 MHz ,
40 dB Gain)

6. 1 Kabel koaksial RG-59 75 


( 140 m) : Belden Wire

7. 1 Konektor N male to BNC female

8. 2 Konektor matching impedance 75  -


9. 1 Kabel penghubung 75  ( 2 m) -

10. 2 Televisi Penerima -

Diagram Rangkaian

Gambar 1 Diagram Rangkaian Televisi Kabel


PENDAHULUAN
Ujung Head (Head End)

Ujung memberikan sinyal-sinyal acara (program) untuk semua saluran.


Penyiaran setempat dan yang jauh ditangkap oleh sebuah antena yang dipasang
diatas sebuah menara yang sangat tinggi guna memperluas jarak batas pandangan.
Sinyal-sinyal ini dapat didistribusi kan sebagai nomor saluran asalnya atau
diheterodinkan menjadi frekuensi-frekuensi saluran yang berlainan.
Distribusi Kabel
Rugi-rugi frekuensi di dalam kabel koaksial adalah tinggi, terutama yang
bekerja dalam daerah frekuensi super dari TV kabel. Akan tetapi, kehilangan-
kehilangan pada saluran diimbangi dengan menggunakan penguat frekuensi radio
(RF amplifier) dengan bidang frekuensi yang lebar yang ditempatkan sepanjang
jaringan kabel seperti pada gambar 2.3.
Pada sistem distribusi, saluran utamanya adalah trunk. Dari saluran utama
ini, kabel-kabel cabang diperpanjang ke kelompok pelanggan. Saluran untuk
masing-masing pelanggan disebut drop.
Setiap penguat saluran trunk mempunyai penguatan yang sama dengan
kerugian saluran untuk jarak antara penguat. Nilai khasnya adalah 40 dB, atau
suatu penguatan tegangan sebesar 100.

Gambar 2 Diagram blok sistem distribusi televisi kabel

PROSEDUR PERCOBAAN

Sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu dilakukan pengkalibrasian pada


Spectrum Analyzer. Setelah itu pengujian pada output modulator dapat dimulai.
Catatan : Untuk setiap pengujian, sebelum dihubungkan ke Spectrum Analyzer
akan lebih baik jika digunakan matching impedance dari 75  ke 50
 (atenuasi 7,8 dB).
Untuk pengukuran tiap TP, jangan menghubungkan seluruh sistem
yang akan diukur. Misalnya, pengukuran TP1 yang terpasang hanya
modulator saja, TP2 hanya modulator dan kabel rol saja, begitu
seterusnya.
1. Menyiapkan alat dan bahan Foto Konektor-konektor masing-masing dalam
keadaan tidak tersambung dan tersambung.
2. Hubungkan I/O pada kanal modulator (TP1) ke spektrum analyzer. Ukur dan
Foto gambar spektrum frekuensi pada titik pengukuran (TP1) untuk melihat
level sinyal output modulator pada tiap-tiap kanal. Kabel yang digunakan
dalam pengujian ini berupa kabel koaxial 75  ( 2 m), dengan blok diagram
seperti di bawah ini. Ganti Posisi Spectrum Analyzer dengan TV dan Foto
Gambarnya.

TP 1
3. Ulangi pengujian dengan menggunakan kabel panjang ( 150 m) yaitu TP2,
dengan blok diagram seperti di bawah. Foto gambar spektrum frekuensi d\an
tentukan levelnya. Berapa dB redaman yang terjadi pada kabel.
4. Ulangi pengujian untuk TP3, TP4, TP5, TP6, dan TP7 seperti pada langkah 1
dan 2. (pasang Dummy Load pada TP6 dan TP7)
5. Tukar Posisi TV pada TP6 dan ulangi seperti pada langkah 1 dan 2 (pasang
Dummy Load pada TP5 dan TP7)
6. Tukar Posisi TV pada TP7 dan ulangi seperti pada langkah 1 dan 2 (pasang
Dummy Load pada TP5 dan TP6)

Gambar Rangkaian Gambar Rangkaian


Pengujian TP 3 Pengujian TP 4
Gambar Rangkaian Gambar Rangkaian
Pengujian TP 5 Pengujian TP 6

Gambar Rangkaian
Pengujian TP 7

7. Tentukan penguatan pada penguat, redaman pada kabel, redaman pada splitter
tiap port.
8. Ulangi untuk TP 2 dan TP 4 dengan memindahkan kabel roll.

I. Data Hasil Percobaan

Nam Gambar Signal Gambar output TV


a TP

TP1-
A
Keterangan :
START 50MHz ; STOP 900MHz
Marker 1 : Frekuensi = 489.753061 MHz; Attenuasi = -58,6 dBm

TP1-
B
Keterangan :
Start : 501 MHz
Stop : 517 Mhz
Center : 509 MHz
Span : 16 MHz
Marker 1 : 511,2786 MHz, -42,8 dBm
Marker 2 : 516,7778 MHz, -59,2 dBm (Audio Carier)
Marker 3 : 505,7643 MHz, -61,5 dBm

TP2
Keterangan :
Start : 501 MHz
Stop : 517 Mhz
Center : 509 MHz
Span : 16 MHz
Marker 1 : 511,2786 MHz, -67,8 dBm
Marker 2 : 516,7778 MHz, -79,9 dBm (Audio Carier)
Marker 3 : 505,7643 MHz, -78,8 dBm
TP3
Keterangan :
Start : 501MHz
Stop : 517 Mhz
Center : 509 MHz
Span : 16 MHz
Marker 1 : 511,2786 MHz, -32,8 dBm
Marker 2 : 516,7778 MHz, -50,8 dBm (Audio Carier)
Marker 3 : 505,7643 MHz, -49,2 dBm

TP4
Keterangan :
Start : 501MHz
Stop : 517 Mhz
Center : 509 MHz
Span : 16 MHz
Marker 1 : 511,2786 MHz, -54,1 dBm
Marker 2 : 516,7778 MHz, -69,4 dBm (Audio Carier)
Marker 3 : 505,7643 MHz, -70,1 dBm

TP5
Keterangan :
Start : 501MHz
Stop : 517 Mhz
Center : 509 MHz
Span : 16 MHz
Marker 1 : 511,2786 MHz, -77,4 dBm
Marker 2 : 516,7778 MHz, -79,6 dBm (Audio Carier)
Marker 3 : 505,7643 MHz, 79,6dBm

TP6
Keterangan :
Start : 501MHz
Stop : 521,25 Mhz
Center : 511,25 MHz
Span : 20 MHz
Marker 1 : 511,2196 MHz, -83,5 dBm
Marker 2 : 516,7778 MHz, -81,5 dBm (Audio Carier)
Marker 3 : 505,7643 MHz, -88,7 dBm

TP7
Keterangan :
Start : 501 MHz
Stop : 517 Mhz
Center : 509 MHz
Span : 16 MHz
Marker 1 : 511,2786 MHz, -82,4 dBm
Marker 2 : 516,7778 MHz, -76,4 dBm (Audio Carier)
Marker 3 : 505,7643 MHz, 78,0dBm
Analisa Hasil Percobaan

Membandingkan antara TP1 dan TP2

TP1 TP2

Dari TP1 dan TP2 ini dapat dibandingkan , bahwa dari output modulator ke
kabel panjang akan mengalami pelemahan yang besarnya , sebagai berikut :

TP1 Marker 2 : -42.8 dBm

TP2 Marker 2 : -79,9 dBm

Jumlah : -37,1 dB

Jadi , dapat dihitung bahwa :

 Pada Marker 2 perbandingan TP1 dan TP2 terjadi pelemahan sebesar 37,1
dBm

Membandingkan TP2 dan TP3

TP2 TP3
Dari TP2 dan TP3 ini dapat dibandingkan, bahwa dari kabel panjang ke
keluaran penguat akan mengalami penguatan yang besarnya, sebagai berikut :

TP2 Marker 2 : -76.9 dBm

TP3 Marker 2 : -50,8 dBm

Jumlah : 26,1 dB

Jadi , dapat dihitung bahwa :

 Pada Marker 2 perbandingan TP2 dan TP3 terjadi penguatan sebesar 26,1
dB

Membandingkan TP3 dan TP4

TP3 TP4

Dari TP3 dan TP4 ini dapat dibandingkan, bahwa dari keluaran penguat ke
kabel rol akan mengalami pelemahan yang besarnya , sebagai berikut :

TP3 Marker 2 : -50,8 dBm

TP4 Marker 2 : -69,4 dBm

Jumlah : -18,6 dB

Jadi , dapat dihitung bahwa :

 Pada Marker 2 perbandingan TP3 dan TP4 terjadi pelemahan sebesar


18.6 dB
Membandingkan TP4 dengan TP5

TP4 TP5

Dari TP4 ke TP5 ini dapat dibandingkan, bahwa keluaran dari kabel rol ke
keluaran Power Splitter , akan mengalami pelemahan dan penguatan yang
besarnya, sebagai berikut :
TP4 Marker 2 : -69,4 dBm

TP5 Marker 2 : -79,6 dBm

Jumlah : -10,2 dB

Jadi , dapat dihitung bahwa :


 Pada Marker 2 perbandingan TP4 dan TP5 terjadi pelemahan sebesar 10,2
dB
Membandingkan TP4 dan TP6
TP4 TP6

Dari TP4 ke TP6 ini dapat dibandingkan , bahwa keluaran dari kabel rol ke
keluaran Power Splitter , akan mengalami pelemahan yang besarnya, sebagai
berikut :
TP4 Marker 2 : -69,4 dB

TP6 Marker 2 : -81,5 dB

Jumlah : -12,1 dB

Jadi , dapat dihitung bahwa :


 Pada Marker 2 perbandingan TP4 dan TP6 terjadi pelemahan sebesar
12,1 dB

Membandingkan TP4 dan TP7

TP4 TP7

Dari TP4 ke TP7 ini dapat dibandingkan , bahwa keluaran dari kabel rol ke
keluaran Power Splitter , akan mengalami pelemahan yang besarnya,
sebagai berikut :

TP4 Marker 2 : -69,4 dBm

TP7 Marker 2 : -76,4 dBm

Jumlah : -10 dB

Jadi , dapat dihitung bahwa :

 Pada Marker 2 perbandingan TP4 dan TP7 terjadi pelemahan sebesar 10


dB

Membandingkan TP1 dan TP5


TP1 TP5

Dari TP1 ke TP5 dapat dibandingkan, bahwa keluaran dari Modulator ke


keluaran Power Splitter , akan mengalami pelemahan yang besarnya, sebagai
berikut :

TP1 Marker 2 : -59,2 dBm


TP5 Marker 2 : -79,6 dBm
Jumlah : -20,4 dB
Jadi , dapat dihitung bahwa :
 Pada Marker 2 perbandingan TP1 dan TP5 terjadi pelemahan sebesar
20,4 dB

Membandingkan TP1 dan TP6

TP1 TP6

Dari TP1 ke TP6 dapat dibandingkan, bahwa keluaran dari Modulator ke


keluaran Power Splitter , akan mengalami pelemahan yang besarnya,
sebagai berikut :
TP1 Marker 2 : -59,2 dBm

TP6 Marker 2 : -81,5 dBm

Jumlah : -22,3 dB

Jadi , dapat dihitung bahwa :

 Pada Marker 2 perbandingan TP1 dan TP6 terjadi pelemahan sebesar


22,3 dB

Membandingkan TP1 dan TP7

TP1 TP7

Dari TP1 ke TP7 dapat dibandingkan, bahwa keluaran dari Modulator ke


keluaran Power Splitter , akan mengalami pelemahan yang besarnya,
sebagai berikut :

TP1 Marker 2 : -59,2 dBm

TP7 Marker 2 : -76,4 dBm

Jumlah : -17,2 dB

Jadi, dapat dihitung bahwa :

 Pada Marker 2 perbandingan TP1 dan TP7 terjadi pelemahan sebesar


17,2 dB
Perhitungan Penguatan Booster

Penguatan Awal Booster = 26,1 dB

Desain booster TV dimana attenuasi TP5 = attenuasi TP2

Hasil TP5 : -79,9 dBm


Pelemahan TP4: -10,2 dBm

Hasil TP4 : -69,7 dBm


Pelemahan TP3: -18,6 dBm

Hasil TP3 : -51,1 dBm


Pelemahan TP2: -79,9 dB
Penguatan minimal TP3: 28,8 dBm

Penguatan Akhir Booster = 28,8 dBm

Booster Penguatan (dB)

Penguatan Awal Booster 26,1

Penguatan Akhir Booster 28,8

Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah diperoleh dapat diketahui bahwa :


1. gambar pada TP5, TP6, dan TP7 tidak dapat terlihat. Hal ini terjadi
karena sinyal video tidak lebih besar daripada sinyal noise.
2. Apabila output dihubungkan dengan kabel rol atau koaksial maka akan
menghasilkan pelemahan atau atenuasi. Hal ini disebabkan oleh kabel
yang memiliki rugi rugi frekuensi yang tinggi.
3. Penggunaaan amplifier dapat digunakan untuk mengimbangi adanya
pekemahan pada sinyal.
4. Berdasarkan frekuensi pada marker 2, yaitu 516,77 MHz. Saluran TV
termasuk TV saluran UHF.
5. Dari perhitungan penguatan booster tersebut dapat disarankan sebaiknya
booster tersebut diganti dengan booster yang memiliki penguatan 28,8
dB.

Saran
Dari praktikum yang dilakukan untuk mendapat hasil yang baik, yaitu diharuskan
menggunakan alat sesuai spesifikasi pada percobaan 4 dan sebaiknya gunakan alat
praktikum yang masih dalam kondisi baik..

Daftar Pustaka
Modul Praktikum Sistem Video Percobaan 4 “Modulator Video”

Anda mungkin juga menyukai