Anda di halaman 1dari 12

PERANCANGAN KONSTRUKSI I

BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

Disusun Oleh :

David Chandra 325140145

Hans Tantra 325140151

Dosen Pembimbing :

Edison Leo,S.T.,M.T

Perancangan Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat diajukan untuk melengkapi


persyaratan mencapai gelar Sarjana Teknik

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Perancangan Konstruksi Gedung
Bertingkat ini dengan tepat waktu. Tugas ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk kelulusan
mata kuliah Perancangan Konstruksi dari Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Tarumanagara.

Isi dari laporan ini dilengkapi dengan perhitungan-perhitungan, gambar, serta penyelesaian
yang dibutuhkan untuk melaksanakan konstruksi sebuah gedung bertingkat. Dalam kesempatan
ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
selama proses penyusunan hingga laporan ini selesai, antara lain :

1. Bapak Edison Leo,S.T.,M.T selaku dosen pembimbing tugas Perancangan Konstruksi


Bangunan Gedung Bertingkat.
2. Bapak Daniel Christianto, S.T., M.T. selaku koordinator tugas Perancangan Konstruksi
Bangunan Gedung Bertingkat.
3. Ibu Henny Wiyanto, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Tarumanagara
4. Ibu Dewi Linggasari, M.T. selaku dosen pengajar mata kuliah Struktur Baja.
5. Bapak Ir. Hadi Pranata dan Giovanni Pranata, S.T., M.T. selaku dosen pengajar mata
kuliah Struktur Beton.
6. Bapak Ir. Jemy Wijaya, M.T. selaku dosen pengajar Analisa Struktur.
7. Segenap staf pengajar dan karyawan jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
Tarumanagara yang telah banyak memberikan bantuan.
8. Keluarga dan teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat
dalam menyelesaikan laporan ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam laporan ini dikarenakan
keterbatasan ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca sehingga dapat memberi
masukan yang berguna bagi penulis dalam penulisan berikutnya.

Jakarta, 15 Desember 2017

Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................

HALAMAN TANDA PERSETUJUAN .............................................................................

HALAMAN TANDA SELESAI .........................................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

 DESAIN KRITERIA .................................................................................................

I.1. PENDAHULUAN ...............................................................................................

1.2. SISTEM STRUKTUR ........................................................................................

I.3. PEMBEBANAN ..................................................................................................

I.4. KETENTUAN TENTANG MATERIAL DAN PENAMPANG ........................

 ISI...............................................................................................................................

II.1.SPESIFIKASI TEKNIS ......................................................................................

II.2 PERENCANAAN ATAP ....................................................................................

II.3 PRADIMENSI ....................................................................................................

II.4 PERENCANAAN PELAT LANTAI ..................................................................

II.5 PERENCANAAN TANGGA .............................................................................

II.6 PERENCANAAN PORTAL...............................................................................

II.7 PERENCANAAN GEMPA ................................................................................

II.8 PERENCANAAN BALOK ................................................................................

II.9 PERENCANAAN KOLOM ...............................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................


LAMPIRAN .....................................................................................................................

DESAIN KRITERIA

I.1. PENDAHULUAN

Bagunan yang akan dibangun adalah bangunan Perpustakaan 8 lantai, dengan ukuran luas
bangunan kira-kira 675 m2 per lantai. Tinggi lantai tingkat 1 hingga 8 adalah 4m.

Apartement yang merupakan bagian dari tempat umum merupakan bangunan yang harus
memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan usia pemakaian yang cukup lama. Untuk memenuhi
persyaratan tersebut, dalam pelaksanaan pembangunan bangunan harus memiliki ketentuan
kekokohan struktur dan mempertimbangkan faktor kemanan terhadap bencana gempa bumi.

Peraturan-peraturan teknis bangunan yang digunakan dalam kegiatan pembangunan


perpustakaan ini adalah:

 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729:2015)


 Peraturan Beton Bertulang Indonesia tahun 1971 (PBI 1971)
 Beban Minimum untuk Perencanaan Gedung (SNI 1727:2013)
 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung (SNI 2847:2013)
 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung (SNI 1726:2012)
 Perhitungan Analisa Portal 3 Dimensi dilakukan dengan Program ETABS 2016
I.2. SISTEM STRUKTUR

1. Struktur Atap
Kontruksi atap baja menggunakan Gable Frame dengan menggunakan profil Lipp Channel
Cold Form. Gable Frame menumpu pada kolom-kolom bangunan dengan perletakan sendi.
Berat atap dan berat gording menjadi beban mati merata (dead load). Beban pekerja atau
air hujan menjadi beban hidup (live load). Beban angin (dinyatakan dalam kg/m2)
diperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (hisapan)
yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Koefisien angin untuk bangunan
tertutup di sisi angin datang adalah +0,8, di sisi angin pergi –0,5 untuk bagian dinding, dan
di sisi angin datang adalah –1 dan –0,18, di sisi angin pergi –0,6 untuk bagian atap segitiga
dengan sudut 𝛼 = 10°. Analisa portal memanjang kebelakang dengan jumlah trave 9 dengan
jarak 4 m di trave tepi dan tengah, dianalisis dengan metode Kleinlogel.

2. Pelat Lantai
Konstruksi pelat lantai menggunakan struktur beton bertulang, two way slab. Pelat lantai
ditumpu oleh balok induk dan balok anak. Kemudian beban disalurkan ke kolom-kolom
yang kemudian diteruskan ke pondasi. Pembebanan terdiri dari beban merata berdasarkan
spesifikasi bangunan yang terdiri dari berat sendiri pelat, berat adukan, berat penutup
lantai, berat plafond, berat ME, dll.

3. Struktur Tangga
Konstruksi tangga dibuat dari beton bertulang. Persyaratan yang digunakan adalah 57cm <
a+2o < 62-65 cm (dimana a= antrede dan o = optrede). Beban hidup tangga digunakan
beban merata sebesar 554.1667 kg/m2 dan beban terpusat yang diletakan di titik-titik yang
dapat menghasilkan momen maksimum. Pada struktur tangga terdapat satu buah bordes
yang terletak di tengah-tengah ketinggian sebelum mencapai lantai atasnya. Perhitungan
dilakukan dengan Analisa Struktur dan dicocokkan dengan menggunakan program
GRASP. Sedangkan perhitungan tulangan dibagi untuk tangga bagian atas dan tangga
bagian bawah, pelat bordes, balok bordes, dan kolom bordes.

4. Balok Anak
Konstruksi balok anak dibuat dari beton bertulang dimana balok anak tersebut menumpu
pada balok induk dengan perletakkan sendi-sendi, Pembebanan terdiri dari beban merata
persegi panjang (berat sendiri balok anak dan beban dari pelat lantai) dan beban merata
trapesium dan segitiga (beban dari pelat lantai). Penulangan dibedakan pada daerah
tumpuan dan lapangan. Untuk penulangan lentur digunakan momen-momen yang
diperoleh dari Analisa Struktur, sedangkan untuk penulangan geser, diperhitungkan
berdasarkan gaya lintang yang bekerja akibat beban-beban luar.

5. Portal
Pembebanan terdiri dari semua beban mati (beban balok induk, beban balok anak, beban
pelat, beban dinding) dan beban hidup pada masing-masing lantai untuk masing-masing
portal. Perhitungan dilakukan dengan metode two cycle moment untuk satu contoh portal.

6. Perhitungan Gempa
Analisis gempa dilakukan dengan cara beban statik ekivalen. Perhitungan terdiri dari
perhitungan berat total bangunan, gaya geser tingkat, momen inersia, dan kekakuan lateral
untuk hubungan balok-kolom pada struktur portal. Koefisien-koefisien gempa diambil
berdasarkan lokasi bangunan, dan kondisi tanah di lokasi dianggap tanah lunak (diambil
kondisi terburuk) dikarenakan kurangnya data. Perhitungan momen dan lintang akibat
gempa dilakukan dengan pendekatan Mutto.

7. Balok Induk
Konstruksi balok induk terbuat dari beton bertulang. Balok induk menumpu pada kolom
dengan perletakkan jepit-jepit. Pembebanan terdiri dari beban merata persegi panjang
(berat sendiri balok anak dan beban dari pelat lantai) dan beban merata trapesium dan
segitiga (beban dari pelat lantai). Penulangan dibedakan pada daerah tumpuan dan
lapangan. Untuk penulangan lentur digunakan momen-momen yang diperoleh dari Analisa
Struktur, sedangkan untuk penulangan geser, diperhitungkan berdasarkan gaya lintang
yang bekerja akibat beban-beban luar.

8. Kolom
Konstruksi kolom terbuat dari beton bertulang. Kolom dari lantai 8 menumpu pada kolom
lantai 8, dan seterusnya sampai kolom lantai 1 menumpu (terjepit pada pondasi di dalam
tanah. Kolom perlu di cek kelangsingannya (kolom pendek atau kolom langsing) sehingga
pembesaran momen dapat ditentukan untuk diperhitungkan atau tidak. Untuk itu perlu
dilakukan perhitungan kekakuan masing-masing kolom untuk faktor panjang efektif
kolom. Perhitungan penulangan kolom berdasarkan gaya aksial dan momen yang terjadi
yang dihasilkan dari program ETABS.

I.3. PEMBEBANAN

Peraturan Pembebanan yang dipakai mengacu pada ketentuan dalam SNI 1727:2013.

Pembebanan untuk pengaruh gempa mengacu pada SNI 03-1726-2012 : Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
Kombinasi pembebanan yang diperhitungkan :

1. 1,4 DL + 1,4 SDL


2. 1 DL + 1 SDL + 1 LL
3. 1,2 DL + 1,2 SDL + 1,6 LL
4. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL + 1,3 EQx + 0,39 EQY
5. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL + 1,3 EQx - 0,39 EQY
6. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL - 1,3 EQx + 0,39 EQY
7. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL - 1,3 EQx - 0,39 EQY
8. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL + 0,39 EQx + 1,3 EQY
9. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL + 0,39 EQx - 1,3 EQY
10. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL - 0,39 EQx + 1,3 EQY
11. 1,32 DL + 1,32 SDL + 1 LL - 0,39 EQx - 1,3 EQY
12. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL + 1,3 EQx + 0,39 EQY
13. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL + 1,3 EQx - 0,39 EQY
14. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL - 1,3 EQx + 0,39 EQY
15. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL - 1,3 EQx - 0,39 EQY
16. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL + 0,39 EQx + 1,3 EQY
17. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL + 0,39 EQx - 1,3 EQY
18. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL - 0,39 EQx + 1,3 EQY
19. 0,78 DL + 0,78 SDL + 1 LL - 0,39 EQx - 1,3 EQY
Keterangan : DL = Dead Load

LL = Live Load

E = Earthquake (Gempa)

I.4 KETENTUAN TENTANG MATERIAL DAN PENAMPANG

Modulus Elastisitas Baja Bangunan = 200.000 MPa

Modulus Elastisitas Beton = 4700 √𝑓′𝑐

Mutu Beton f’c = 30 MPa

Mutu Tulangan Baja Ulir fy = 400 MPa


SPESIFIKASI TEKNIS

Bangunan : Kantor 8 Lantai

Luas Lantai : 448 m2

Tinggi Lantai : 4.m

Mutu Beton (f’c) : 30 MPa

Mutu Baja Tulangan (Fy) : 400 MPa

Mutu Baja Tulangan Sengkangg(fys) : 400 MPa

ATAP

Konstruksi Atap : Gable Frame

Sudut Kemiringan : 15°

Bahan Penutup Atap : Seng Gelombang

Bentang : 32 m

Jarak Trave :4m

Profil Gording : Profil Lipp Chanel Cold Form

C 150 x 65 x 20 x 2.3

(PT. Gunung Garuda)

Profil Balok Rafter : Wide Flange 350 x 175 x 49.6

(PT. Gunung Garuda)

Profil Kolom Rafter : Wide Flange 350 x 175 x 49.6

(PT. Gunung Garuda)

Ikatan Angin : ϕ 10 mm

Base Plate : Pelat Baja 400 mm x 250 mm, tebal 10 mm

Angkur : D16 mm
Panjang Angkur : 545 mm

PELAT LANTAI

Tipe Pelat : Two Way Slab

Tebal : 125 mm

Tulangan Utama : ϕ10 mm

TANGGA LANTAI TINGKAT 1

Tebal Pelat Tangga : 150 mm

Tebal Pelat Bordes : 150 mm

Andtrede : 240 mm

Optrede : 182 mm

Tulangan Utama Pelat Tangga : D10

Tulangan Utama Pelat Bordes : D10

Balok Bordes :200/400 mm

Tulangan Lentur Balok Bordes : D13

Tulangan Geser Balok Bordes : D10

GEMPA

Wilayah Gempa : Zona 4

Jenis Tanah : Tanah Lunak

Faktor Reduksi : 8 (SPRMK)

Faktor Keamanan : 1.5

Kategori Resiko : II
BALOK ANAK

Dimensi : 250/500 mm

Tulangan Lentur : D16

Tulangan Geser : D10

BALOK INDUK

Dimesi : 400/800 mm

Tulangan Lentur : D22 ; D25

Tulangan Geser : D10

KOLOM

Dimensi : 600/1000 mm dan 600/600 mm

Tulangan Lentur : D19

Tulangan Geser : D10

Anda mungkin juga menyukai