Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING

ANALISIS KECEPATAN GETHEL-17 SEBAGAI WAHANA KENDARAAN

Disusun oleh,

Agustina Rosi Divina

Dyah Woro Palupi

Rekumlaasari Dyan

Wahyu Wibowo

Rofi Anugrah

Rama Prasetyo

FAKULTAS TEKNOLOGI EKSPLORASI DAN PRODUKSI

UNVERSITAS PERTAMINA 2017


A. Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk :
1. Menganalisis komponen perakitan wahana kendaraan Gethel-17
2. Menetukan kecepatan wahana kendaraan pada bidang miring
B. Dasar Teori
Gesekan sebagai contoh aplikasi Hukum Newton II adalah persinggungan antara dua atau
lebih dari suatu benda. Gaya-gaya gesek yang bekerja antara dua permukaan yang berada
dalam keadaan relatif satu dengan yang lainnya disebut dengan gesekan statik. Gaya
gesekan statik yang maksimum adalah gaya yang terkecil yang menyebabkan benda
bergerak. Sekali benda bergerak, gaya-gaya gesekan yang bekerja akan berkurang
besarnya, sehingga untuk mempertahankan gesekan lurus beraturan diperlukan gaya yang
relatif lebih kecil. Gaya-gaya gesekan selalu melawan gerak dan gerakan relatif antara
dua benda yang bersinggungan gaya gesekan dapat juga terjadi.

Gambar di atas menunjukkan ada sebuah benda yang jatuh menyusuri sebuah bidang
miring. Benda tersebut jatuh akibat adanya gaya gravitasi yang bekerja padanya. Pada
benda tersebut bekerja gaya bidang miring (gaya di bidang miring) dengan besar gaya
sama seperti massa di kali dengan percepatan, F= ma.
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya.
Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Momen inersia berperan dalam dinamika
rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum
sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain.
C. Alat dan Bahan

NO NAMA BENDA JUMLAH

1 Bearing 4 Buah

2 Kunci pas 2 Buah

3 Kayu 1 Buah

4 As Besi 2 Buah

5 Sandal 1 Buah

6 Mouse 1 Buah

7 Lem Tembak 1 Buah

8 Gunting 1 Buah

9 Mistar 1 Buah

D. Prosedur percobaan dan Desain


1. Semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses pembuatan wahana
disiapkan.
2. Balok kayu dipotong miring sesuai ukuran mouse dengan gergaji, lalu permukaan
bawah kayu dilubangi agar as besi dapat menempel pada permukaan bawah kayu.
3. Bearing dan as besi dihubungkan dengan menggunakan lem sehingga terbentuk roda
beserta kerangkanya.
4. Roda beserta kerangkanya dilekatkan menggunakan lem.
5. Kunci pas dan mouse dilekatkan diatas kayu dengan menggunakan lem.
6. Wahana yang telah jadi ditimbang dengan menggunakan timbangan.
Gambar 1. Desain mobil Gambar 2. Wahana gethel-17

E. Data
Massa wahana = 0,2607 kg
Rroda = 1  102 m
M bearing = 45 gr = 0,045kg
Waktu ( s)
2
No. S (10 m) Kemiringan
T1 T2 T3 t
1. 10° 1,6 1,5 1,3 1,466
32
2. 30° 0,7 0,6 0,7 0,667

F. Analisa Data
1. Menetukan gaya yang bekerja

W= mg sinα

W =mg W = mgcosα
a. Kemiringan 30°
Fx Fy = 0

 Fx  w sin 
 0,2607kg  10m / s  sin 30
 1,3035 N
b. Kemiringan 10°
Fx  w sin 
 0,2607kg  10m / s 2  sin 10
 0,452 N

2. Menetukan momen inersia benda


1
I M ( R12  R 22 )
2
1
  0,045kg  ((1 10 2 )2  (0,3  10 2 )2 )m
2
 2,4525  10 6 kg / m2
3. Menentukan kecepatan benda
a. Kemiringan 10° b. Kemiringan 30°
s s
v v
t t
32  10 2 m 0,032m
 
1,466s 0,667 s
 0,0218m / s  0,0479m / s
G. Pembahasan
Wahana kendaraan gethel-17 terbuat dari badan tetikus dan kunci pas serta roda dari
bearing spinner. Desain badan wahana yang didesain dengan perbedaan ketebalan antara
bagian depan dan belakang bertujuan untuk menambah kecepatan wahana ketika
bergerak di bidang miring. Selain itu, downforce yang diterima berupa gesekan dengan
udara dapat dikurangi dengan pemilihan badan yang mengecil di bagian depan.
Sedangkan kunci pas digunakan untuk menambah beban wahana sehingga wahana lebih
mudah untuk meluncur. Bearing dipilh sebagai roda karena permukaannya yang halus
sehingga memperkecil gaya gesek. Momen inersia untuk mempertahankan keadaan
bearing untuk bergerak adalah 2,4525  106 kg/m2. Gaya yang bekerja pada wahana
ketika diletakkan di bidang dengan kemiringan 30° adalah gaya yang bekerja di sumbu-x
sebesar 1,3035 N dan di kemiringan 10° sebesar 0,452N. Wahana ini hanya dipengaruhi
oleh gaya berat maupun gaya gravitasi sehingga untuk meningkatkan kecepatan dengan
menambah massa.
Uji kecepatan dengan kemiringan 10° senilai 0,0218m/s dan pada sudut 30° senilai
0,0479m/s. Dengan kemiringan yang lebih besar dapat diintepretasikan bahwa kecepatan
benda pun juga akan meningkat.
F  Ma
dv
M
dt
dv
 sin kv  M
dt
Persamaan diatas bersifat linear yang menyatakan bahwa semakin besar sudut bidang
maka semakain cepat gerakannya. Selain itu, semakin besar gaya yang bekerja maka
semakin cepat laju gerak wahana kendaraan.
H. Kesimpulan
1. Wahana kendaraan gethel-17 terdiri dari bagian badan dari tetikus dan kunci pas dan
roda dari bearing spinner.
2. Kecepatan wahana kendaraan pada kemiringan 10° senilai 0,0218m/s dan pada sudut
30° senilai 0,0479m/s.
I. Referensi
Rusmadi. 2008. Analisis Percobaan Gesekan (Friction) untuk Pengembangan Teknologi
Pengereman pada Kendaraan Bermotor. Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa.
http://repo.polinpdg.ac.id/554/1/117-108-1-PB.pdf
Tipler, A.Paul. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta :Erlangga
J. Lampiran
1. Daftar Harga

No Alat & Bahan Harga


1. 4 Bearing Rp 25.000
2. 2 Kunci pas Rp 8.000
3. 2 Lem tembak Rp 3.000
4. As besi Rp 10.000
Jumlah Rp 46.000

2. Tugas pembagian kelompok


No Nama Tugas
1. Agustina Rosi D Perakitan roda mobil, laporan analisa
2. Rekumalasari Dyan Perakitan badan mobil, laporan estimasi harga
3. Dyah Woro Palupi Mengelem tiap bagian, laporan dasar teori
4. Prasetyo Membeli roda, laporan alat-bahan
5. Rofi Anugrah Merancang badan kayu, laporan prosedur
6. Wahyu Wibowo Membeli kunci pas, perakitan badan, laporan desain
mobil

Anda mungkin juga menyukai