Anda di halaman 1dari 3

MATERI PENYULUHAN BPH

RUMAH SAKIT Dr.SOBIRIN


KABUPATEN MUSI RAWAS
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RUMAH SAKIT Dr.SOBIRIN
Jln.Yos Sudarso no.13 Telp.(0733) 321013 Fax.(0733) 324973 Lubuklinggau Kode Pos 31611

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Hari / Tanggal : Rabu / 06 Desember 2017


Waktu : 11.00 s/d selesai
Tempat : Ruang Cempaka
Media : Leaflet, Tanya jawab
Materi : Penyakit BPH
A. Pengertian BPH
BPH (benign prostatic hyperplasia) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh faktor
penuaan, dimana prostat mengalami pembesaran memanjang keatas kedalam kandung
kemih dan menyumbat aliran urin dengan cara menutupi orifisium uretra.

B. Penyebab BPH
Pembesaran kelenjar prostat hingga kini tidak diketahui secara pasti, diduga berkaitan
dengan perubahan hormonal yang terkait penuaan.

C. Gejala BPH
- kesulitan buang air kecil
- gagal mengosongkan kandung kemih
- Dorongan buang air kecil menjadi lebih sering
- Penundaan
- Aliran urin lemah atau terputus-putus
- Urin tetap menetes
- Perasaan bahwa kandung kemih tidak kosong
- Sakit di punggung bawah, panggul atau paha atas
- Sensasi terbakar

D. Manifestasi Klinis

Gambaran klinis pada hiperplasi prostat digolongkan dua tanda

gejala yaitu:

1). Gejala Obstruksi


Gejala obstruksi disebabkan detrusor gagal berkontraksi dengan cukup lama dan kuat
sehingga mengakibatkan:
- Hesitansi
- Intermitency
- Terminal dribling
- Pancaran lemah
- Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil

2). Gejala iritasi


Terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna atau pembesaran prostat akan
merangsang kandung kemih, sehingga sering berkontraksi walaupun belum penuh
atau dikatakan sebagai hipersenitivitasotot detrusor dengan tanda dan gejala antara
lain:
- Urgency
- Frekwensi
- Nokturia
- Disuria

E. CARA PENCEGAHANNYA
- Segera periksa ke dokter
- Pola hidup sehat
- Minum yang banyak
-Hindari duduk terlalu lama
- Tidak menahan kencing

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan darah lengkap


2. Pemeriksaan urin lengkap
3. PSA (Prostatik Spesific Antigen)
4. Pemeriksaan Imaging dan rontgenologik
- BOF (Buik Overzich)
- USG (Ultrasonografi)

G. PENATALAKSANAAN

 Istirahat dengan posisi nyaman


 Observasi secara berkala
 Kateterisasi
 Obat-obatan
 Pembedahan

Anda mungkin juga menyukai