TESIS
15.B1.0007
SEMARANG
ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN
PEDAGANG PASAR SENI SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar 2012 (Bali Post, 2013)
Pasar Seni Sukawati mencapai masa jaya pada tahun 1993 sampai
dengan tahun 2005 dimana Pasar Seni Sukawati sangat terkenal dibandingkan dengan
pasar seni tradisional lainnya yang terdapat di Kabupaten Gianyar. Pasar Seni
Sukawati merupakan pasar seni pertama di Provinsi Bali. Pasar Seni Sukawati
berdiri sejak tahun 1985 sehingga menjadi tujuan utama wisata belanja jika
berkunjung ke Provinsi Bali (Nama Artawa, 2012). Lokasi Pasar Seni Sukawati yang
terletak pada jalur strategis yaitu jalur utama provinsi yang menghubungkan Kota
Denpasar dan Kabupaten Gianyar sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan dan
masyarakat untuk melakukan aktivitas jual beli produk kerajinan seni (Tiasta,
2012). Pasar Seni Sukawati lebih lengkap menjual berbagai macam produk seni
dan kerajinan tangan dari seluruh Bali seperti pakaian, kain, lukisan, patung,
perhiasan emas & perak serta kerajinan seni lainnya yang bercorak Bali (Febriani,
2012).
Keadaan Pasar Seni Sukawati yang sederhana dan bersifat tradisional serta
pelayanan yang ramah membuat para wisatawan mancanegara dan domestik banyak
berdatangan karena merasa nyaman belanja di Pasar Seni Sukawati (Paramita, 2013).
Wisatawan dimanjakan dengan berbagai aneka ragam pilihan produk kerajinan yang
ditawarkan di pasar seni tradisional (Wijayanti, 2012). Wisatawan secara langsung
melakukan transaksi tawar menawar harga produk kerajinan, dimana harganya
sepertiga dari harga pertama yang ditawarkan oleh para pedagang di Pasar Seni
Sukawati (Radar Bali, 2013). Pasar Seni Sukawati merupakan salah satu
indikator destinasi kunjungan wisatawan di kabupaten Gianyar. Jika Pasar Seni
Sukawati banyak dikunjungi oleh wisatawan maka tingkat kunjungan
wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali dipastikan juga mengalami kenaikan. Hal
ini berdampak pada peningkatan pendapatan bagi pedagang Pasar Seni Sukawati dari
sektor pariwisata dan perputaran perekonomian dari sektor industri kecil dan
kerajinan di Kabupaten Gianyar (Febriani, 2012).
Seiring perkembangan globalisasi dan persaingan dalam perekonomian,
potensi ekonomis yang dimiliki Pasar Seni Sukawati yang merupakan primadona
wisata belanja bagi wisatawan berangsur-angsur mengalami kelesuan dan mulai
ditinggalkan oleh pelanggannya. Hal ini disebabkan pada awal tahun 2002 di
Kabupaten Gianyar sudah mulai berkembang pasar oleh-oleh modern yang
hampir sama menjual produk kerajinan seperti yang ditawarkan di Pasar Seni
Sukawati (Nama Artawa, 2012). Pasar oleh-oleh modern menawarkan metode
belanja one stop shopping, dimana wisatawan hanya belanja pada satu tempat pasar
oleh-oleh modern (Sherly, 2012).
Pasar oleh–oleh modern menawarkan berbagai macam produk
kerajinan pilihan dengan iming-iming kualitas dan harga yang sama, pelayanan yang
lebih cepat serta lokasi yang aman dan nyaman untuk wisata belanja (Firdausa dan
Arianti, 2013). Salah satu keunggulan pasar oleh-oleh modern saat ini yang tidak
dimiliki Pasar Seni Sukawati adalah dalam proses transaksi jual-beli dapat
dilaksanakan secara on line melalui internet, dan pasar oleh-oleh modern juga
menyediakan servis dan fee yang memuaskan bagi para pemandu wisata. Berbagai
keunggulan pasar oleh-oleh modern tersebut, banyak wisatawan meninggalkan Pasar
Seni Sukawati dan beralih ke pasar oleh-oleh modern sehingga menimbulkan
permasalahan yaitu menurunnya pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati dan
diduga menekan pertumbuhan pasar seni tradisional (Wirautama, 2012).
Menurut data Badan Pelayanan & Perijinan Terpadu Kabupaten
Gianyar, jumlah pasar oleh-oleh modern di Kabupaten Gianyar berjumlah 10
(sepuluh) pasar oleh-oleh modern. Pasar oleh-oleh modern ini memilih lokasi di
sepanjang jalan raya Batubulan-Celuk sampai dengan Kota Kecamatan Sukawati
karena lokasinya yang sangat strategis yaitu dekat dengan obyek pariwisata di
Kabupaten Gianyar. Pasar oleh-oleh modern merupakan salah satu tujuan
wisatawan saat berkunjung ke Bali atau Gianyar pada khususnya, baik untuk sekedar
jalan-jalan ataupun membeli cindera mata (Sherly, 2012). Tabel 1.3 menampilkan
jumlah pasar oleh-oleh modern di Kabupaten Gianyar yang terdaftar dan memiliki
ijin operasional sampai dengan tahun 2012.
Tabel 1.3
Pendapatan merupakan hal yang sangat penting bagi para pedagang, oleh
karena itu tingkat keramaian pasar yang berarti permintaan cukup tinggi akan sangat
berpengaruh terhadap pendapatan. Hal ini sebagai akibat sirkulasi modal pedagang
yang relatif kecil cukup cepat, sehingga modal menjadi sangat produktif.
Pendapatan yang diterima adalah dalam bentuk uang, dimana uang adalah
merupakan alat pembayaran atau alat pertukaran (Samuelson dan Nordhaus,
2002). Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk
memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakanuntuk
memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup usaha
perdagangannya.
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh dari hasil pekerjaan
dan biasanya pendapatan seseorang dihitung setiap tahun atau setiap bulan.
Dengan demikian pendapatan merupakan gambaran terhadap posisi ekonomi
keluarga dalam masyarakat. Pendapatan seseorang tergantung dari pekerjaan dan jam
kerja yang dicurahkan. Tingkat pendapatan per jam yang diterima
dipengaruhi oleh pendidikan, keterampilan, dan sumber non tenaga kerja yang
dikuasai seperti tanah, modal dan teknologi.
Faktor modal usaha masuk dalam penelitian ini karena secara teoritis
modal kerja mempengaruhi peningkatan jumlah barang atau produk yang
diperdagangkan sehingga akan meningkatkan pendapatan. Pendapatan diterima
oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat sangat tergantung dari
kepemilikan faktor produksi. Semakin besar modal atau faktor produksi yang
dimiliki maka probabilitas pendapatan yang diterima pedagang akan semakin tinggi.
Penelitian berkaitan dengan modal usaha diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
oleh Fata (2010), Firdausa (2013) dan Widya Utama (2012).
Didalam menjalankan suatu usaha, lama usaha memegang peranan penting
dalam proses melakukan usaha perdagangan. Lamanya suatu usaha dapat
menimbulkan suatu pengalaman berusaha, diamana pengalaman dapat mempengaruhi
pengamatan seseorang dalam bertingkah laku (Asmie, 2008).
Lama pembukaan usaha dapat mempengaruhi tingkat pendapatan, lama
seorang pelaku bisnis menekuni bidang usahanya akan
mempengaruhiproduktivitasnya sehingga dapat menambah efisiensi dan menekan
biaya produksi lebih kecil daripada penjualan. Semakin lama menekuni
bidang usaha perdagangan akan makin meningkatkan pengetahuan tentang selera
dan perilaku konsumen serta semakin banyak relasi bisnis dan pelanggan (Asmie,
2008). Penelitian ini diperkuat oleh Hentiani (2011) dan Utama (2012).
Faktor jam kerja pedagang secara teoritis mempengaruhi pendapatan usaha
dimana semakin tinggi waktu yang digunakan dalam bekerja/buka kios maka
probabilitas pendapatan yang diterima pedagang sektor informal akan semakin
tinggi. Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Fata
(2010), Firdausa (2013) dan Vera (2012) berkaitan dengan curahan jam kerja
yaitu waktu yang dijadwalkan untuk perangkat peralatan yang dioperasikan atau
waktu yang dijadwalkan bagi pegawai untuk bekerja. Jam kerja bagi seseorang
sangat menentukan efisiensi dan produktivitas kerja. Semakin tinggi curahan jam
kerja atau alokasi waktu maka probabilitas pendapatan yang diterima pedagang akan
semakin tinggi.
Faktor yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan adalah fasilitas
parkir, dimana dewasa ini fasilitas parkir merupakan salah satu faktor yang
penting untuk menunjang perekonomian. Kesuksesan dan kemajuan suatu
masyarakat dapat dilihat dari sistem penataan dan kondisi prasarana umum
dimana masyarakat menjalankan perekonomian dan aktivitas bisnisnya. Fasilitas
parkir merupakan fasilitas pelayanan umum yang merupakan faktor sangat
penting dalam sistem transportasi di daerah perkotaan (Alamsyah, 2005). Pasar Seni
Sukawati saat ini terkendala masalah lahan parkir untuk itu diperlukan suatu kajian
yang ilmiah untuk menciptakan suasana parkir yang nyaman dan aman bagi
wisatawan yang berkunjung ke Pasar Seni Sukawati. Jika parkir tersedia maka
akan berdampak peningkatan kunjungan wisatawan sehingga diharapkan dapat
meningkatkan penghasilan para pedagang Pasar Seni Sukawati.
Lokasi usaha mempengaruhi pendapatan usaha. Berdasarkan teori dan
penelitian sebelumnya menyatakan bahwa dengan lokasi atau letak yang
strategis dari jangkauan konsumen meliputi transportasi, lokasi penjualan, dan
jarak antara lokasi toko dengan rumah dapat mempengaruhi pendapatan
pedagang. Penentuan lokasi juga sangat mempengaruhi pendapatan. Semakin
strategis lokasi berdagang yang ditempatinya maka probabilitas pendapatan yang
diterima pedagang akan semakin tinggi pula. Penelitian ini diperkuat oleh Natelda
(2010).
3.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka diatas, maka dapat
dirumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Atau hipotesis adalah jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik dengan data (Sugiyono,2013).
Hipotesis dalam penelitian ini yang akan diuji sebagai berikut :
1.) Bahwa faktor-faktor yaitu modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan
lokasi usaha secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar.
2.) Bahwa faktor-faktor yaitu modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan
lokasi usaha secara parsial berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang
Pasar Seni Sukawati Kabupaten Gianyar.
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dari struktur riset yang mengarahkan
proses dan hasil riset sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efesien dan efektif
(Jogiyanto, 2007). Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
kuantitatif dengan bentuk eksplanasi asosiatif. Penelitian kuantitatif asosiatif
menekankan pada beberapa variabel yang bertujuan menguji teori dan menegakan
fakta-fakta untuk memperoleh hipotesis atas suatu penelitian (Sugiyono, 2013).
Dalam penelitian ini untuk mengetahui dan melihat hubungan variabel independen
yaitu modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi usaha terhadap variabel
dependen yaitu variabel pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati. Hipotesis dalam
penelitian ini akan dianalisis menggunakan regresi linear berganda untuk menguji
pengaruh modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi usaha terhadap
pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati.
4.2. Lokasi dan Ruang Lingkup Penelitian
Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang variabel dan kondisi
lingkungan terkait variabel yang diteliti, maka penelitian ini berlokasi di Pasar Seni
Sukawati Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Ruang lingkup
dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yang
dianalisis yaitu data yang diperoleh langsung dari pedagang Pasar Seni Sukawati
melalui proses wawancara dan wawancara secara mendalam. Data sekunder yang
dianalisis adalah data statistik pariwisata Provinsi Bali 2012, Data Badan Pusat
Statistik Kabupaten Gianyar (Gianyar dalam angka, 2012), Data Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Data Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar,
Data Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Gianyar. Dipilihnya
lokasi ini sebagai lokasi penelitian karena :
1) Pasar Seni Sukawati merupakan pusat perdagangan seni di Kabupaten Gianyar
memiliki permasalahan internal modal, jam kerja dan permasalahan eksternal
yaitu parkir disamping itu saat ini sudah tersaingi dengan keberadaan pasar
oleh-oleh modern maka perlu dilakukan penelitian terhadap kecenderungan
penurunan tingkat pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati.
2) Pasar Seni Sukawati merupakan pusat kegiatan wisata belanja yang dapat
dijadikan sebagai parameter tingkat kunjungan wisatawan di Kabupaten
Gianyar, maka diperlukan suatu penelitian untuk menciptakan kenyamanan
bagi pengunjung pasar Seni Sukawati.
3) Pasar Seni Sukawati merupakan wujud perencanaan pembangunan yang
berpihak kepada industri kerakyatan dan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) sesuai dengan strategi dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Gianyar
dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
4) Keterbatasan dana, waktu dan tenaga termasuk menjadi salah satu
pertimbangan dalam pemilihan lokasi penelitian ini.
4.3. Identifikasi Variabel Penelitian
Indentifikasi variabel adalah proses untuk mengetahui secara mendalam
terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian (Usman, 2003).
Berdasarkan hipotesis dan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka dapat
diidentifikasi beberapa variabel sebagai berikut :
1) Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Usman, 2003). Variabel
dependen yang digunakan pada penelitian ini adalah Pendapatan.
2) Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat) (Sugiyono, 2013).
Variabel bebas terdiri dari :
1) Modal Usaha
2) Lama Usaha
3) Jam Kerja
4) Parkir
5) Lokasi Usaha
4.4. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah pengukuran dimensi variabel penelitian
secara teoritis dan sistematis (Sugiyono, 2013). Maka dibuat definisi operasional
variabel, sehingga jelas dimensi yang diukur dari masing-masing variabel adalah
sebagi serikut :
1) Pendapatan Pedagang adalah
Hasil atau pendapatan yang diterima para pedagang dari kegiatan mencari
nafkah dari pekerjaan pokok dan sampingan dengan satuan rupiah. Dimana periode
pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati diukur selama periode 1 (satu) bulan.
2) Modal Usaha
Dana yang diperlukan oleh perusahaan atau pedagang untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti pembelian bahan baku,
pembayaran upah buruh, membayar hutang dan pembayaran lainnya. Satuan modal
usaha yang digunakan adalah rupiah dan periode modal usaha yaitu 1 (satu) bulan.
3) Lama Usaha
Lama waktu yang sudah dijalani oleh pedagang dalam menjalankan usahanya.
Semakin lama pedagang menjalani usahanyam maka semakin banyak pengalaman
yang didapatkannya. Satuan variabel yang digunakan lama usaha adalah bulan.
4) Jam Kerja
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan atau
kegiatan dalam satu hari. Semakin lama jam kerja atau operasional maka akan
semakin tinggi kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang tinggi. Satuan
variabel jam kerja pedagang adalah satuan jam per hari.
5) Parkir
Fasilitas parkir merupakan fasilitas pelayanan umum yang merupakan faktor
sangat penting dalam sistem transportasi di daerah perkotaan. Fasilitas parkir yang
diharapkan di Pasar Seni Sukawati yaitu Lahan parkir yang luas, kenyamanan
parkir, dan keamanan parkir serta pelayanan yang ramah merupakan faktor yang
penting untuk mengetahui positif atau negatif pendapatan pedagang Pasar Seni
Sukawati. Penelitian variabel parkir merupakan persepsi dari responden
6) Lokasi Usaha
Tempat usaha untuk melakukan usaha atau kegiatan yang bersifat strategis,
mudah dijangkau dan dikenali. Dalam penelitian ini lokasi usaha juga merupakan
variabel dummy dengan notasi Di. Notasi Di= 0 adalah lokasi usaha yang tidak
strategis yaitu lokasi berdagang yang tertutup dan tidak mudah dijangkau oleh
pembeli misalnya pojok belakang. Notasi Di = 1 adalah lokasi usaha yang strategis
yaitu lokasi berdagang yang mudah dijangkau pembeli, sering dikunjungi dan
mudah ditemukan pembeli misalnya di pinggir jalan, letaknya di sekitar pintu masuk
dan pintu keluar.
4.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini yaitu :
1) Data kuantitatif adalah data yang memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit,
obyektif, rasional, terukur, dan sistematis yang berbentuk angka–angka atau
satuan hitung menggunakan statistik ( Sugiyono, 2013). Data dalam penelitian
ini menyangkut antara lain: jumlah pedagang, jumlah pendapatan setiap hari,
jumlah uang beredar rata-rata di Pasar Seni Sukawati.
2) Data kualitatif adalah data yang berupa keterangan atau uraian-uraian atas
pertanyaan yang diberikan kepada responden yang dipergunakan untuk
memberikan penjelasan tentang karakteristik dan data lainnya yang sifatnya
mendukung penelitian ini (Usman, 2003). Dalam penelitian ini menggunakan
wawancara terstruktur dan mendalam yang diberikan kepada para pedagang
Pasar Seni Sukawati dan pelaku pasar seperti pengelola pasar dan tukang
parkir Pasar Seni Sukawati.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu :
1) Data Primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data (Sugiyono, 2013). Sumber data dalam penelitian ini adalah
responden yaitu pedagang Pasar Seni Sukawati yang dipilih secara acak. Data
primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data terkait tentang
variabel modal usaha dalam satuan rupiah, lama usaha dalam satuan bulan,
jam kerja pedagang dalam satuan jam per hari. Data terkait dengan fasilitas
parkir dan lokasi usaha menggunakan persepsi responden serta pendapatan
Pedagang Pasar Seni Sukawati dengan satuan rupiah. Instrumen penelitian
yaitu dengan menggunakan angket daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
2) Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya melalui dokumen (Usman, 2003). Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui data yang
diperlukan dan bersumber dari BPS yaitu data Gianyar dalam angka 2012 dan
data distribusi PDRB Kabupaten Gianyar. Data Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Gianyar yaitu Jumlah industri kecil dan kerajinan
Kabupaten Gianyar Tahun 2012 serta jumlah pasar seni tradisional. Data
Badan pelayanan dan perijinan Terpadu Kabupaten Gianyar yaitu jumlah pasar
oleh-oleh modern di Kabupaten Gianyar. Data dari Dinas Pariwisata provinsi
Bali yaitu Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Bali 2012.
4.6. Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan
sekedar jumlah yang dipejari, tetapi meliputi karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Jogiyanto, 2007). Didalam penelitian ini populasi
adalah seluruh pedagang Pasar Seni Sukawati yang mempunyai tempat berjualan/kios
berjumlah sebanyak 792 pedagang. Berikut ini disajikan jumlah pedagang Pasar Seni
Sukawati, sebagai populasi sekaligus sebagai sampel yang ditunjukan dalam Tabel 3.1
Tabel 3.1
Jumlah Pedagang Pasar Seni Sukawati Kabupaten Gianyar 2012
No. Lokasi Pedagang Jumlah Pedagang
1. Blok A Lantai 1 dan 2 167
2. Blok B Lantai 1 208
3. Blok B Lantai 2 198
4. Blok C Lantai 1 dan 2 197
5. Luar gedung 22
____________________________________________________________
Jumlah 792
___________________________________________________________
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar 2012.
Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel (Sugiyono, 2013). Dalam
penelitian ini, teknik pengambilan sampel responden menggunakan Nonprobability
sampling Kuota yaitu teknik untuk menentukan pengambilan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Ciri-ciri
tertentu pengambilan sampel dalam penelitian ini dikaitkan dengan lokasi usaha yaitu
lokasi strategis dan tidak strategis. Besarnya jumlah sampel yang diambil memakai
rumus Slovin dengan titik kritis 10 persen. Dengan menggunakan rumus tersebut,
maka jumlah respoden yang diperoleh 89 responden yang murni diambil dari
pedagang Pasar Seni Sukawati.
Besarnya sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan rumus Slovin
(Sugiyono, 2013), yaitu :
𝑁
𝑛=
𝑁. 𝑑 2 + 1
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = galat pendugaan
4.7. Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah cara kerja yang akan ditempuh untuk
mendalami dan memahami objek yang akan diteliti (Sugiyono, 2013). Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1) Observasi adalah pengumpulan data observasi dilakukan ke instansi-instansi
terkait (BPS, Bappeda, BPPT, Disperindag, Dinas Pendapatan Kabupaten
Gianyar dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali) untuk pengumpulan data
berkaitan dengan penelitian ini seperti data jumlah pedagang yang dikelola
Dinas Pendapatan Kabupaten Gianyar, jumlah pasar oleh-oleh modern di
Kabupaten Gianyar, Jumlah pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar.
2) Wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti serta untuk
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono,2013).
3) Wawancara secara mendalam adalah pengumpulan data yang dilakukan
dengan bertatap muka (face to face) antara pencacah dengan informan yang
dapat dipercaya (Usman, 2007). Dengan melakukan pendekatan-pendekatan
kepada informan sehingga informan mau memberi tahu jawaban dengan jujur
dan benar sesuai dengan kenyataannya.
4.8. Teknik Analisis Data
4.8.1. Analisis Deskriptif
4.8.2. Analisis Regresi Linear Berganda
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan
variabel bebas. Gujarati (2009) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian
terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang
diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang
menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai
variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas.
Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear
berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan
dikenakan kepada variabel tergantung. Proses analisisnya dilakukan dengan
program SPSS, menurut Ghozali (2012) formulasinya adalah :
Y =β1 X1i +β2X2i + β3X3i +β4X4i +β5Di + µt..........................(4.1)
Keterangan :
Y = Pendapatan pedagang dalam satuan rupiah
X1 = Modal Usaha dalam satuan rupiah
X2 = Lama Usaha dalam satuan bulan
X3 = Jam Kerja Pedagang dalam satuan jam per hari
X4 = Parkir (persepsi)
Di = Lokasi Usaha (variabel dummy)
Di = 0 ; lokasi usaha yang tidak strategis
Di = 1 ; lokasi usaha yang strategis
µt = Tingkat gangguan (disturbance)
4.8.3. Uji Asumsi Klasik
Tujuan dilakukannya pengujian asumsi klasik yaitu untuk mengetahui
apakah model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan asumsi klasik
atau tidak. Apabila model regresi yang diperoleh mengalami penyimpangan
terhadap salah satu asumsi klasik yang diujikan, maka persamaan regresi yang
diperoleh tersebut tidak efisien untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
yang berupa sampel ke populasi karena akan terjadi bias yang artinya hasil
penelitian bukan semata pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti tetapi ada
faktor pengganggu lainnya yang ikut mempengaruhinya. Adapun uji asumsi
yang digunakan adalah uji normalitas, multikolinearitas dan
heteroskedastisitas. Apabila model yang digunakan terjadi normalitas,
multikolinearitas dan heteroskedastisitas maka regresi penaksir tidak efisien,
peramalan berdasarkan regresi tersebut akan bias dan uji baku yang umum
untuk koefisien regresi menjadi valid (Gujarati, 2009).
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau
asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah
sampel kecil (Ghozali, 2012). Pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui residual dalam
model regresi menyebar normal atau tidak. Kriteria pengujian normalitas
menggunakan probabilitas, yaitu:
(a) Jika probabilitas > 0,05 maka residual berdistribusi normal.
(b) Jika probabilitas < 0,05 maka residual berdistribusi tidak normal.
2) Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2012) menyatakan bahwa multikolinieritas
mempunyai pengertian bahwa ada hubungan linear yang “sempurna” atau
pasti diantara beberapa atau semua variabel independen (variabel yang
menjelaskan) dari model regresi. Konsekuensi adanya multikolinearitas
adalah koefisien regresi variable tidak tentu dan kesalahan menjadi tidak
terhingga. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama
dengan nol. Dalam model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel bebas. Apabila Tolerance value lebih tinggi dari
0,10 atau Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil daripada 10 maka
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas jika tampilan koefisien parameter
setiap variabel bebas tidak ada yang signifikan secara statistik. Uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejer yang
meregres absolute residual terhadap variabel bebas yang berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel terikat absolut Ut maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Menurut Gujarati (2009) bahwa masalah
heteroskedastisitas nampaknya menjadi lebih biasa dalam data cross
section dibandingkan dengan data time series.
4.8.4. Uji Signifikansi Koefisiensi Regresi
1) Uji F (pengujian secara serempak terhadap Y1)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat secara bersama-sama atau serempak. Uji F ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑅 2 / ( 𝑘 − 1)
𝐹=
(1 − 𝑅 2 )/ (𝑛 − 𝑘)
Keterangan :
F = Fisher n = jumlah observasi
R2 = koefisien determinasi k = banyaknya variabel dalam regresi
(a) Rumusan hipotesis
Ho : β1= β2= β3= β4 =β5 = 0 berarti, variabel modal usaha, lama usaha,
jam kerja, parkir dan lokasi usaha secara serempak tidak berpengaruh
terhadap pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten
Gianyar.
Hi : minimal salah satu βi ≠ 0 berarti modal usaha, lama usaha, jam kerja,
fasilitas parkir dan lokasi usaha secara serempak berpengaruh signifikan
terhadap pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar
(i=1,2,3,4,5).
(b) Tingkat signifikan (α) = 5 % dengan derajat bebas (k-1)(n-k).
(c) Kriteria pengujian yaitu Ho diterima bila F-hitung ≤ F-tabel.
Ho ditolak bila F-hitung > F-tabel
(d) Penarikan Kesimpulan
Bila F hitung ≤ F tabel (berada pada daerah penerimaan Ho) maka Ho
diterima dan Hi ditolak berarti variabel bebas yaitu modal usaha, lama
usaha, jam kerja, fasilitas parkir dan lokasi usaha secara serempak tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu pendapatan
pedagang Pasar Seni Sukawati. Jika F hitung > F tabel (berada pada
daerah penolakan H0) maka H0 ditolak dengan Hi diterima berarti
variabel modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi usaha
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pedagang
Pasar Seni Sukawati.
2) Uji t (pengujian signifikansi koefisien regresi secara parsial)
Analisis koefisien regresi parsial digunakan untuk melakukan
pengujian secara parsial variabel bebas variabel modal usaha, lama usaha,
jam kerja, parkir dan lokasi usaha dan variabel terikat pendapatan
pedagang Pasar Seni Sukawati masing-masing dengan menggunakan uji t,
yang dirumuskan sebagai berikut :
1
t
Sei
................................................................................................................ (4.2)
Keterangan:
t = Besarnya nilai t-hitung Se (βi ) = standar error dari
β = koefisien regresi βi i = 1,2,3,4,5
(a) Rumusan Hipotesis
Ho : βi ≤ 0 : artinya variabel modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir
dan lokasi usaha secara parsial tidak berpengaruh terhadap pendapatan
pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar (i = 1,2,3,4,5). Hi :
βi > 0 : artinya modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi
usaha secara parsial berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang
Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar (i=1,2,3,4,5).
(b) Tingkat signifikan (α) = 5 % dengan derajat bebas (n-k) untuk
menentukan besarnya t-tabel. Uji yang digunakan adalah uji satu sisi
sehingga α : 2 = 2 %.
(c) Kriteria pengujian :
Ho diterima bila thit ≤ tx, n-k. Ho ditolak bila thit > tx, n-k.
(d) Penarikan Kesimpulan
Jika Ho diterima bila thit ≤ tx, n-k (berada pada daerah penerimaan H0
maka H0 diterima dan Hi ditolak berarti variabel bebas secara parsial tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika Ho ditolak bila thit > tx, n-k
(berada pada daerah penolakan H0) maka H0 ditolak dan Hi diterima
berarti variabel modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi
usaha secara parsial berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang
Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar.
V. DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Gianyar
Kabupaten Gianyar memiliki luas wilayah 368 km2 atau sekitar 6,5 persen
dari luas wilayah Provinsi Bali, terdiri dari 7 kecamatan. Bila dilihat luas wilayah per
kecamatan, dimana luas Kecamatan Payangan memiliki luas terbesar
mencapai 75,88 km2 atau 20,2 persen dari luas kabupaten, diikuti oleh Kecamatan
Tegallalang 61,80 km2 (16,7 persen), Kecamatan Sukawati 55,02 km2 (14,95
42,63 km2 (11,58 persen), dan Kecamatan Ubud 42,38 km2 (11,52 persen),
sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Blahbatuh 39,70 km2 (10,79
persen).
R2 = 0,979
F = 757,629
5.3.4 Uji Asumsi Klasik
1) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, residual memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dalam
penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui
residual dalam model regresi menyebar normal atau tidak. Berdasarkan
hasil pengujian (Lampiran 4) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 .
2) Uji multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Pengujian ada tidaknya korelasi antar variabel
independen digunakan Tolerance value dan Variance Inflation Factor
(VIF).
Berdasarkan hasil analisis seperti ditunjukkan pada Tabel 5.9
diperoleh 4 (empat) nilai Tolerance variabel berada diatas 0,10 dan 4
(empat) variabel nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari
10, sedangkan hanya 1 (satu) variabel jam kerja nilai dibawah
Tolerance value dan VIF maka dapat disimpulkan bahwa salah satu
model variabel ortogonal yang mengandung gejala multikolinearitas yaitu
variabel jam kerja.
Tabel 5.9
Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF
Modal Usaha 0,313 3,191
Lama Usaha 0,350 2,858
Jam Kerja 0,848 1,179
Parkir 0,538 1,859
3) Uji heteroskedastisitas
Tabel
5.10
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel T Sig
Modal Usaha 8,219 0,000
Lama Usaha 23,64 0,000
Jam Kerja 2,202
3 0,033
Parkir -3,174 0,003
Sumber: Lampiran 4
Variabel internal yaitu modal usaha pedagang Pasar Seni Sukawati bertambah
positif sebesar Rp.1.000.000 maka pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati
akan mengalami peningkatan sebesar Rp.371.000,-dengan syarat variabel
lainnya bernilai konstan, sedangkan variabel lama usaha pedagang Pasar
Seni Sukawati berpengaruh positif, jika lama usaha bertambah 1 bulan maka
kontribusi pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati meningkat sebesar Rp
519.000,- dengan syarat variabel lainnya bernilai konstan. Untuk variabel
jam kerja pedagang Pasar Seni Sukawati adalah tidak berpengaruh positif atau
berlawanan arah walaupun kontribusi jam kerja ditingkatkan, jam kerja
tidak akan dapat meningkatkan pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati
dengan syarat variabel lainnya bernilai konstan.
Variabel modal usaha, lama usaha, jam kerja, parkir dan lokasi usaha
secara simultan atau serempak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
pedagang Pasar Seni Sukawati. Probabilitas yang dihasilkan jauh lebih kecil maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pendapatan pedagang
Pasar Seni Sukawati.
Dampak perbedaan jam kerja pedagang Pasar Seni Sukawati dengan pasar
oleh-oleh modern tentu ada. Namun dalam persaingan bisnis, adanya pasar oleh-
oleh modern ini masih dalam tahap kewajaran dan belum menggangu eksistensi
Pasar Seni Sukawati. Pasar Seni Sukawati yang merupakan pasar seni tradisional
mempunyai keunikan tersendiri terhadap jam kerja pedagangnya, para pedagang
tidak terikat oleh waktu karena sebagian besar pedagang adalah wanita sehingga
mereka disibukan oleh kegiatan rumah tangga dan masyarakat. Jadi jam
kerja untuk berdagang masih sangat fleksibel tergantung kondisi pasar Seni
Sukawati dalam kondisi ramai atau sepi.
5.4.5 Pengaruh parkir terhadap pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di
Kabupaten Gianyar.
Kesuksesan dan kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari sistem
penataan dan kondisi prasarana umum dimana masyarakat menjalankan
perekonomian dan aktivitas bisnisnya (Tiasta, 2012). Fasilitas parkir merupakan
fasilitas pelayanan umum yang merupakan faktor sangat penting dalam sistem
transportasi di daerah perkotaan (Alamsyah, 2005). Dalam penelitian ini, variabel
parker tidak berpengaruh positif terhadap pendapatan pedagang Pasar Seni
Sukawati di Kabupaten Gianyar. Karena kondisi parkir di Pasar Seni Sukawati tidak
memadai dilihat dari luas, letak dan daya tampung kendaraan sehingga
kunjungan wisatawan tidak dapat diprediksi jumlah kedatangannya. Hasil
wawancara dengan Bapak I Made Wenten petugas parkir pasar seni yang
dilakukan pada hari sabtu 26 Juli 2014 memberikan pernyataan sebagai berikut :
”Lahan parkir maksimal dapat menampung 15 mobil dan 4 bus. Jika kondisi
ramai seperti liburan maka lahan parkir yang tersedia tidak mampu menampung
kendaraan, untuk itu parkir dialihkan kebadan jalan raya Gianyar–Denpasar
sehingga hal tersebut menimbulkan kemacetan lalu lintas. Wisatawan
banyak yang pergi karena mereka tidak mendapatkan parkir ” tegas lelaki paruh
baya ini.
2) Modal usaha, lama usaha dan lokasi usaha berpengaruh positif terhadap
pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar.
Sedangkan variabel jam kerja dan parkir tidak berpengaruh positif
terhadap pendapatan pedagang Pasar Seni Sukawati.
Samuelson, Paul A. & William D. Nordhaus. 2002. Makro Ekonomi. Edisi 12 jilid
Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistika Multivariat, PT. Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Sejati K Wahyuning dkk., 2006. Analisis Karakteristik dan Kelembagaan Pasar Modern
dan Konvensional Komoditas Telur Ayam Ras Di Provinsi Jawa Barat.
Jurnal SeminarNasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
Sherly Purnama, Ida Ayu Made. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan
Wisatawan Domestik Berbelanja di Pasar Oleh-oleh Modern (Studi
Kasus di Kota Denpasar) Jurnal Piramida.7 (1) available at:
ejournal.unud.ac.id/
Sheng Tai, Chu. 2006. Market Integration and Currency Risk in Asian Emerging
Market. Journal Departement of Accounting and Finance, Jesse H.
Jones School Of Business, Texas Southern University.
2009.
Sri Susilo & Edi Sutarta. 2004. Masalah dan Dinamika Industri Kecil Pasca Krisis
Ekonomi. Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol.9 No.1, juni 2004 Fakultas
Ekonomi Universitas Atmajaya.
Sri Yuniartini. 2013. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja dan Tekonologi terhadap Produksi
Industri Kerajinan Ukiran Kayu di Kecamatan Ubud. available at:
ejournal.unud.ac.id/ Vol.2, No.2, Februari 2013.
Struyk Raymond J. 2011. Which Indonesian Small and Medium Firms Use Formal
Financial Services ?. Journal of Economic and Finance. Vol.3, No.4;
September 2011.
Siska Febriani, 2012. Kajian Potensi Pasar Seni Sukawati Sebagai Obyek Wisata
Budaya Di Desa Sukawati Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar (
Tinjauan Geografi Pariwisata). Jurusan Pendidikan Geografi, Undiksha
Singaraja.
Stice ,Earl K Stice, James D and Skaousen, K. Fred. 2011. Intermediate Accounting,
Edisi ke 15, Cetakan Pertama diterjemahkan oleh Palupi Wariati, Penerbit :
Palupi Wariati, Salemba Empat, Jakarta.
Sukarsa, I Made. 2011 . Biaya Ritual di Bali Rp 1,8 Triliun Pertahun Potensi yang
Perlu Digarap Masyarakat Bali dalam http://majalahhinduraditya.
blogspot.com/2011/05/biaya-ritual-di-bali-rp
Sukirno, Sadono. 2000. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta : PT. Rai
Grafindo Persada.
Bandung.
Todaro, Michael P., 2006, Pembangunan Ekonomi jilid satu, Edisi Kesembilan
terjemahan, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Tiasta dkk., 2012. Analisis Kebutuhan Parkir Di Pasar Seni Guwang Kabupaten
Vera Laksmi Dewi, Anak Agung Ayu, 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pendapatan Pedagang Canang di Kabupaten Badung. Jurnal Piramida.7
(1) available at: ejournal.unud.ac.id/
Wengel, Jan ter, dan Edgard Rodriguez. "SME Export Performance in Indonesia
25-37.
DATA :
jam lokasi
lama kerja parkir pendapatan (juta)
no. modal usaha
usaha usaha
13 12 0.60319 1 12
1 11
27 25 1.65485 1 26
2 25
14 12 1.13074 1 11
3 10
46 47 0.01636 1 45
4 34
35 34 -1.77689 1 33
5 32
22 26 0.37077 1 24
6 23
19 18 0.37077 0 17
7 16
32 32 0.60319 1 31
8 30
39 37 0.37077 1 38
9 37
41 41 -0.1329 1 40
10 39
30 41 -1.42591 1 29
11 30
12 28 0.37077 0 14
12 15
22 12 -0.1329 0 21
13 22
28 30 0.37077 0 29
14 28
35 32 -0.40415 0 34
15 33
16 14 -0.40415 1 15
16 14
38 16 -0.40415 1 17
17 18
23 23 0.85949 0 22
18 23
20 17 1.0919 1 19
19 20
39 38 1.0919 1 37
20 38
27 30 0.37077 1 28
21 29
44 42 -0.93376 1 43
22 42
35 28 0.09952 1 36
23 35
18 15 0.09952 1 16
24 15
24 25 0.87444 1 23
25 22
33 48 0.37077 0 46
26 45
36 36 0.37077 0 35
27 34
24 26 -1.40546 0 25
28 24
11 12 0.16223 0 10
29 11
15 14 0.09952 0 13
30 12
48 50 0.60319 1 48
31 47
42 30 0.60319 1 41
32 42
21 21 -0.15678 0 20
33 19
28 25 -0.15678 0 27
34 26
43 43 -0.15678 0 44
35 43
20 19 -1.26772 0 18
36 17
38 40 -0.64549 0 39
37 38
43 43 1.65485 1 42
38 43
45 45 0.11104 1 47
39 48
40 38 0.37077 1 39
40 40
34 31 0.4096 1 32
41 33
49 48 -1.40546 1 50
42 49
32 29 -1.40546 1 30
43 31
50 47 -1.45581 0 49
44 50
37 39 1.36315 0 38
45 39
45 45 -0.89286 0 44
46 45
25 27 0.37077 1 26
47 27
34 34 -2.55181 0 35
48 36
19 19 -1.73256 0 20
49 36
16 16 -2.28056 1 15
50 16
Descriptive Statistics
Correlations
N VAR00004 50 50 50 50
VAR00001 50 50 50 50
VAR00002 50 50 50 50
VAR00003 50 50 50 50
Variables Entered/Removeda
Model Summaryb
Model Summaryb
Model Durbin-
Watson
1 2,301a
a. Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1
b. Dependent Variable: y
ANOVAa
Total 2148,988 49
a. Dependent Variable: y
(Constant
3,095 ,559 5,532 ,000 1,968 4,222
)
1
x2 ,060 ,003 ,713 23,643 ,000 ,055 ,066
Coefficientsa
(Constant)
a. Dependent Variable: y
Coefficient Correlationsa
Model x4 x3 x2 x1
a. Dependent Variable: y
Collinearity Diagnosticsa
a. Dependent Variable: y
Casewise Diagnosticsa
Casewise Diagnosticsa
a. Dependent Variable: y
Residuals Statisticsa
a. Dependent Variable: y
Charts
Y dan Y RUMUS
30
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49
y y rumus
X1+X2+X3+X4+Y
300
250
200
150
100
50
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
X2 dan Y
27.5
y = 0.0824x + 4.2217
25 R² = 0.9461 24.5
24
23.5
22.5 23
22.5
22
21.5
21 21
20 20.5
20 20
19
17.5 18
17.5
17
16.5
16
15 15.5
15 pendapatan (juta)
14.5
14
13.5 Linear (pendapatan (juta))
12.5 1312.8
13
11.9
11 Linear (pendapatan (juta))
10 10.5
10
9.5
9
8.5
7.5 8
7.5
7 77
6.5
6 5.8
6 5.8
6
5 5.5
5
4 4
2.5 2.5 2.5
0
0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300
X3 dan Y
30
y = 1.0397x + 2.7795
27.5 R² = 0.7473
25
24.5
24
23.5
23
22.5 22.5
21.5 22
21 21
20.5
20 20 20
19
17.5 18
17.5
17 16.5
16 pendapatan (juta)
15 15.5
15
14.5
14 Linear (pendapatan (juta))
12.5 1313.5
1312.8
11.9 Linear (pendapatan (juta))
11
10.5
10 10
9.5
9
8 8.5
7.5
7 7.5
7 7 6.5
6 5.8 6 6
5.8
5.5
5 5
4 4
2.5 2.5 2.5
0
0 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 27.5
X4 dan Y
25
22.5
21.5
21 21
20 20.5
20
20
19
17.5 18
17.5
17
16.5
16
15 15.5
15
14.5
14 pendapatan (juta)
13.5
12.5 13
12.8
11.9 Linear (pendapatan (juta))
11
10 10.5 Linear (pendapatan (juta))
10
9.5
9
8.5
7.5 8
7.5
7 7
6.5
6 5.8 6 6
5 5.55.8
5
4 4
2.5 2.5 y = -2.5813x
2.5 + 17.772
R² = 0.7047
0
0 1 2 3 4 5 6 7