Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AWAL

BESARAN-BESARAN FISIS PADA GERAK LURUS DENGAN


KECEPATAN KONSTAN DAN GERAK LURUS DENGAN
PERCEPATAN KONSTAN

(KD 3.3)

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Fisika Sekolah 1

Dosen:

Drs. Sutrisno, M.Pd

Dra. Heni Rusnayati, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Dheanisya Ajeng Pratiwi 1603727

Elsa Karolina 1603587

Tsaqifah Noorhadi Az Zahra 1607313

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
A. KOMPETENSI INTI
KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahuannyatentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR

3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan konstan
dan gerak lurus dengan percepatan konstan

4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk menyelidiki sifat gerak
benda yang bergerak lurus dengan dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan.

C. INDIKATOR
1. Menjelaskan definisi gerak lurus berubah beraturan.
2. Menjelaskan besaran-besaran fisika dalam GLBB.
3. Menggambarkan grafik hubungan besaran-besaran dalam GLBB.
4. Menganalisis persamaan-persamaan GLBB dalam penyelesaian masalah
bentuk soal.
5. Menerapkan konsep GLBB dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menganalisis gerak benda yang bergerak lurus dengan percepatan konstan
dari data dan grafik hasil percobaan.

D. MATERI POKOK
Gerak Lurus dengan Percepatan Konstan (GLBB)
E. MATERI PRASYARAT
a. Besaran, satuan dan pengukuran
b. Vektor
F. MATERI AJAR
Dalam makalah ini materi ajar yang akan disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Definisi gerak lurus berubah beraturan.
2. Menjelaskan besaran-besaran fisis dalam gerak lurus berubah beraturan.
a. Perpindahan
b. Kecepatan
c. Percepatan
3. Menjelaskan hubungan besaran-besaran dalam gerak lurus berubah
beraturan.
4. Jenis dan penerapan gerak lurus berubah beraturan.
a. GLBB diperlambat
b. GLBB dipercepat
G. MATERI ESENSIAL
1. Gerak
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
3. Perpindahan
4. Kecepatan
5. Percepatan
H. BAGAN MATERI

GLB
Perpindahan

Besaran
Kecepatan
dalam GLBB

GLBB
Percepatan

Gerak Lurus

Dipercepat
Jenis dan
Penerapan GLBB
Diperlambat

I. PETA KONSEP

Terdiri dari Perpindahan


Dibagi menjadi
GLBB Kecepatan
Gerak Lurus
GLB Percepatan Konstan
J. KANDUNGAN ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTOR

Sub Materi Aspek


No Contoh Aplikasi
Pokok Kognitif Afektif Psikomotor
1. Definisi Gerak √ √ - Menjelaskan definisi
Lurus dengan GLBB
Percepatan - Membedakan antara
Konstan GLB dan GLBB
(GLBB)
2. Besaran fisis √ - Mengetahui besaran
dalam GLBB fisis dalam gerak
lurus percepatan
konstan
- Mengetahui
hubungan antar
besaran fisisnya
3. Hubungan -
persamaan-
persamaan
GLBB
4. Jenis dan √ √ - Mengetahui jenis
penerapan GLBB
GLBB - Memperkirakan
jarak dan waktu
pada seorang
penerjun payun yang
akan mendarat ke
tanah.

K. URAIAN MATERI POKOK


Dalam pembahasan ilmu-ilmu fisika, nyatanya hanya ada dua sub materi
dasar yang harus benar-benar dikuasai, yaitu mekanika dan listrik. Mekanika
merupakan ilmu yang memperlajari tentang gerak suatu benda. Dalam
mekanika sendiri terdapat dua bagian yaitu kinematika yang berisi pembahasan
tentang gereak benda tanpa memperhatikan penyebabnya dan dinamika yang
membahas mengenai gerak benda dengan memperhatikan penyebab geraknya.
1. Definisi Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak merupakan perubahan kedudukan atau posisi benda terhadap
acuan tertentu. Gerak suatu benda yang bergerak dalam lintasan yang lurus
dan mengalami perubahan kecepatan secara teratur (percepatan konstan)
dinamakan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Jadi, jika kita
mengamati sebuah benda yang bergerak dalam lintasan lurus dan
mengalami perubahan kecepatan teratur dari waktu ke waktu lalu semakin
lama semakin cepat atau disebut sebagai gerak lurus berubah beraturan
dipercepat, ini merupakan ciri gerak lurus berubah beraturan. Namun
bukan berarti gerak lurus berubah beraturan akan selalu dipercepat. Gerak
lurus berubah beraturan dapat juga berarti sebuah benda yang dari waktu
ke waktu mengalami perubahan kecepatan secara teratur lalu semakin
lama semakin lambat hingga akhirnya benda tersebut berhenti, ini disebut
sebagai gerak lurus berubah beraturan diperlambat. Dalam gerak lurus
berubah beraturan, percepatan bernilai positif ketika benda bergerak
dipercepat sedangkan percepatan bernilai negatif ketika benda bergerak
diperlambat. Contoh gerak lurus berubah beraturan yang mudah kita
jumpai di alam adalah peristiwa jatuh bebas, dimana sebuah benda jatuh
dari atas ketinggian tertentu. Gerak tersebut adalah salah satu gerak
dipercepat karena semakin lama benda akan bergerak semakin cepat.
2. Menjelaskan Besaran-Besaran Fisis dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan
a. Perpindahan
Gerak sangat berkaitan erat dengan benda yang berubah akan posisi dan
letaknya. Oleh karena itu, di dalam gerak terdapat perpindahan benda
dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Perpindahan hanya bergantung
pada posisi awal dan posisi akhir, dan tidak bergantung pada lintasan
yang ditempuh oleh benda (Nugroho, 2009: 27).
Dalam modul fisika (2010), untuk menggambarkan suatu gerak
dibutuhkan suatu sistem koordinat dengan titik pusat yang tetap.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Besaran x menyatakan posisi benda relatif terhadap titik tetap yang


dipilih sebagai titik acuan atau titik pusat koordinat. Dalam Satuan
Internasional (SI) besaran x memiliki satuan meter (m). Jika posisi awal
dinyatan dengan xawal dan posisi akhir dinyatakan xakhir, maka dapat
didefinisikan

perpindahan = ∆x = xakhir - xawal


b. Kecepatan
Kecepatan (v) dapat diartikan sebagai laju perubahan posisi atau
perubahan posisi per satuan waktu. Dengan satuan yang telah disepakati
dalam SI adalah meter/detik atau m/s. Berkaitan dengan interval waktu
dalam kecepatan, kita dapat mengenal istilah kecepatan rata-rata dan
kecepatan sesaat. Dalam Tipler (1991: 24) kecepatan rata-rata adalah
perbandingan antara perpindahan ∆x dengan selang waktu ∆t.
Sedangkan kecepatan sesaat adalah limit rasio ∆x/∆t jika ∆t mendekati
nol.
∆𝑥
vrata-rata = ∆𝑡
∆𝑥 𝑑𝑥
vsesaat = lim =
∆𝑡 →0 ∆𝑡 𝑑𝑡

c. Percepatan
Sama halnya seperti kecepatan, percepatan (a) juga memiliki istilah
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat. Percepatan umumnya
didefinisikan sebagai perubahan kecepatan per satuan waktu. Dalam
sistem SI percepatan memiliki satuan meter/detik2 atau m/s2.
∆𝑣
arata-rata = ∆𝑡
∆𝑣 𝑑𝑣
asesaat = lim =
∆𝑡 →0 ∆𝑡 𝑑𝑡

3. Hubungan Besaran-Besaran Fisis dalam Gerak Lurus Berubah Beraturan


Hubungan antara besaran-besaran pada GLBB atau gerak lurus percepatan
konstan dapat dinyatakan dalam grafik di bawah, yakni antara grafik x
terhadap t, v terhadap t, dan a terhadap t. Kurva v terhadap t diperoleh
dengan mengambil nilai gradien garis singgung pada setiap t dari kurva x
terhadap t. Demikian pula Kurva a terhadap t diperoleh dengan mengambil
nilai gradien garis singgung pada setiap t dari kurva v terhadap t.

4. Jenis dan Penerapan Gerak Lurus Berubah Beraturan


 Jenis-jenis Gerak Lurus Berubah Beraturan
1) Gerak Lurus Berubah Beraturan di percepat
Gerak Lurus Berubah Beraturan dipercepat adalah gerak lurus yang
kecepatannya semakin besar setiap waktu sebelum benda berhenti.
Perhatikan gambar dibawah ini:
Gambar Seorang anak menaiki sepeda pada bidang miring

Dari gambar diatas kita dapat mempresentasikan kecepatan benda


terhadap waktu dan dan jarak terhadap waktu

Grafik hubungan Grafik hubungan s(m)


v(m/s) terhadap t (s) terhadap t(s)

Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan: Vt = Kecepatan Akhir (m/s)


V0 = Kecepatan Awal (m/s)
S = Jarak (m)
t = waktu (s)
a = percepatan (m/s2)

2) GLBB diperlambat
GLBB diperlambat adalah gerak lurus yang kecepatannya semakin kecil
setiap waktu sebelum benda tersebut berhenti.
Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar mobil menaiki bidang miring dengan membawa beban

Dari gambar diatas kita dapat mempresentasikan hubungan


kecepatan dengan waktu dan jarak dengan waktu

Grafik hubungan Grafik hubungan s(m)


v(m/s) terhadap t(s) terhadap t(s)

 Penerapan GLBB dalam kehidupan sehari-hari


1. Gerak Jatuh Bebas

Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang dilepaskan dengan atau
tanpa kecepatan awal dari ketinggian tertentu di atas permukaan bumi,
lantai, atau bidang acuan tertentu, dimana benda mengalami percepatan ke
bawah akibat gaya gravitasi bumi, dan dalam perjalanannya benda
diasumsikan tidak mengalami gesekan dengan udara. Gerak ini tidak lain
merupakan GLBB dengan percepatan: a = g ≈ 9,8 m/s2

Bila dua batu yang berbeda beratnya dijatuhkan tanpa kecepatan


awal dari ketinggian yang sama dalam waktu yang sama, batu manakah
yang sampai di tanah duluan?

Peristiwa di atas dalam fisika disebut sebagai jatuh bebas, yakni


gerak lurus berubah beraturan pada lintasan vertikal. Ciri khasnya adalah
benda jatuh tanpa kecepatan awal (V0 = nol). Namun, pada beberapa
percobaan sering kali V0 = 0,tetapicenderung V0 diabaikan. Semakin ke
bawah gerak benda semakin cepat.
Gambar Dua batu yang dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dalam
waktu yang sama.

Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni
sama dengan percepatan gravitasi bumi .

Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB


dipercepat yang kita bicarakan pada
kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya
saja V0 kita hilangkan dari persamaan
karena harganya nol dan lambang s pada
persamaan-persamaan tersebut kita ganti
dengan h yang menyatakan ketinggian dan
a kita ganti dengan g.

Gambar Benda jatuh bebas mengalami


percepatan yang besarnya sama dengan
percepatan gravitasi.
Jadi, ketiga persamaan itu sekarang adalah:

Persamaan-persamaan jatuh bebas

Keterangan: g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian benda (m)

t = waktu (s)

vt = kecepatan pada saat t (m/s)


Perhatikan persamaan jatuh bebas yang kedua.

Bila ruas kiri dan kanan sama-sama kita kalikan dengan 2, kita dapatkan:

atau

sehingga,

Persamaan waktu jatuh benda jatuh bebas

Dari persamaan waktu jatuh, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas
hanya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian dan g = percepatan
gravitasi bumi. Jadi berat dan besaran-besaran lain tidak mempengaruhi
waktu jatuh.

Artinya meskipun berbeda beratnya, dua benda yang jatuh dari ketinggian
yang sama di tempat yang sama akan jatuh dalam waktu yang bersamaan.

Dalam kehidupan kita sehari-hari mungkin kejadiannya lain. Benda yang


berbeda beratnya, akan jatuh dalam waktu yang tidak bersamaan. Hal ini
dapat terjadi karena adanya gesekan udara. Percobaan di dalam tabung
hampa udara membuktikan bahwa sehelai bulu ayam dan satu buah koin
jatuh dalam waktu bersamaan.

Gambar Bulu ayam dan koin (a) di udara (b) diruang hampa udara.
Contoh soal :

Seekor monyet menjatuhkan buah durian dari pohonnya (g = 10 m/s2). Dari


ketinggian berapa buah itu dijatuhkan bila dalam 1,5 s buah itu sampai di
tanah? Berapa kecepatan durian itu, 1 s sejak dijatuhkan?

Penyelesaian: Diketahui : t = 1,5 s

g = 10 m/s2

Ditanya : a) h = ? b) vt pada saat t = 2s

Jawab :

a) Kita gunakan persamaan kedua jatuh bebas untuk


menghitung ketinggian.

Jadi,

h = 1/2 g.t2

= 1/2 . 9,8 (1,5)2

= 4,9 (2,25) = 11,025 meter

b). Kita gunakan persamaan pertama untuk menghitung kecepatan.

Jadi, Vt = g.t

= 9,8. 2

= 19,6 m/s

2. Gerak Vertikal Ke Atas

Selama bola bergerak ke atas, gerakan bola melawan gaya gravitasi yang
menariknya ke bumi. Akhirnya bola bergerak diperlambat. Dan setelah
mencapai ketinggian tertentu yang disebut tinggi maksimum, bola tak dapat
naik lagi. Pada saat ini kecepatan bola nol. Oleh karena tarikan gaya gravitasi
bumi tak pernah berhenti bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun.
Pada saat ini bola mengalami jatuh bebas, bergerak turun dipercepat.
Gambar Bola dilemparkan vertikal ke atas.

Jadi bola mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak
GLBB diperlambat (a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai
tinggi maksimum bola jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan
kecepatan awal nol.

Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :

Sedangkan pada saat jatuh bebas berlaku persamaan-persamaan gerak jatuh bebas.

ContohSoal :

Berapa kecepatan awal minimum yang dibutuhkan oleh sebuah roket agar dapat
mencapai ketinggian 200 m?

Penyelesaian:

Vt =V02- 2gh

0 =V02 - 2 .9,8 .200

V02= 3920

V0= 62,61 m/s


3. Gerak Vertikal Ke Bawah

Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksudkan


adalah gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan
kecepatan awal tertentu. Jadi seperti gerak vertikal ke atas hanya saja arahnya
ke bawah. Sehingga persamaan persamaannya sama dengan persamaan-
persamaan pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada persamaan-
persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif. Sebab gerak
vertikal ke bawah adalah GLBB yang dipercepat dengan percepatan yang sama
untuk setiap benda yakni g.

Jadi,
L. REFERENSI

Tipler, Paul.A. (1991). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga

Training Center Olimpiade Internasional. (2010). Modul Fisika (gerak). IJSO

Nugroho, Djoko. (2009). Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga

Gunawan, Setia. (). KinematikaGerakLurus.


file:///C:/Users/User/Downloads/Kinematika_Gerak_Lurus.pdf. [online]. [13
September 2017]

Anda mungkin juga menyukai