Cover
Cover
Oleh:
Kelompok 4/Offering I
Ade Ayu Chusnul M. (160342606262)
Emilda Firdiana A. (160342606283)
Novika Dwi U.T (160342606294)
Redha Fridayani (160342606254)
Bahan :
Ikan hidup yang berada di dalam aquarium Jatim Park II sebagai bahan
amatan.
Polka Dot Stingray (Potamotrygon leopoldi) adalah jenis ikan pari air tawar yang
berasal dari sungai Xingu, Brazil. Persebaran spesies ini juga paling banyak di temukan di
sepanjang sungai amazon dan beberapa negara di amerika selatan, mulai dari peru, kolumbia,
brazil. Polka dot stingray mempunyai nama lain seperti Black devil stingray, Yellow-spotted
black amazon stingray dan Xingu river ray. Habitat ikan ini adalah sungai berarus lambat
dengan pasir pada dasarnya yang mempunyai suhu 20 – 290C dan pH 6 – 7,5. Polka dot
stingray banyak menghabiskan waktunya di dasar perairan dan sesekali ke permukaan air
untuk mencari makanan. Perawatan ikan ini di aquarium membutuhkan tangki yang cukup
besar dengan setting dasar pasir, sedangkan untuk menjaga kesehatannya perlu dilakukan
filtrasi atau pergantian air sesering mungkin.
Polka Dot Stingray (Potamotrygon leopoldi) memiliki fisik yang secara umum mirip
dengan kebanyakan ikan pari dengan sirip dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk.
Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Cara pergerakkannya memakai
sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang
tubuh sehingga saat dilihat, jenis ikan pari seolah-olah sedang terbang di dalam laut. Ekornya
sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari kebanyakan dan memiliki ekor yang
dapat menyengat makhluk hidup lain fserta bagian kulitnya juga diselubungi lapisan lendir
yang jauh lebih tebal dibandingkan ikan pari kebanyakan. Lapisan lendir ini diduga ada
hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan.
Polka dot stingray berwarna hitam pada keseluruhan tubuhnya kecuali bagian bawah
tubuh yang berwarna cerah. Selain itu, ikan ini mempunyai banyak pola lingkaran berwarna
putih kekuningan di bagian atas tubuhnya. Potamotrygon leopoldi badannya dikuburkan di
pasir pada siang hari, berburu invertebrata bentik pada malam hari. ikan ini bersifat karnivora
dengan memakan ikan kecil, invertebrata air seperti cacing dan crustacea. polka dot stingray
bersifat aktif dengan laju metabolisme yang tinggi sehingga membutuhkan setidaknya dua
kali makanan sehari.
.Ukuran betina lebih besar daripada jantan. Polka dot stingray dewasa dapat mencapai
panjang tubuh 40 – 60 cm. Jantan memiliki penjepit pada sirip perut, mereka menggunakan
ini untuk menangkap betina ketik kawin. seperti umumnya ikan pari, polka dot stingray
sangat mudah dibedakan jenis kelaminnya, jantan mempunyai sepasang alat kelamin yang
disebut “claspers” pada pangkal ekornya yang digunakan untuk menginseminasi betina saat
reproduksi. Polka dot stingray bereproduksi dengan cara matrotrophic viviparity. Ikan muda
akan berkembang di dalam tubuh betina dan akan lahir dengan bentuk yang sempurna.
Anakan ikan akan lahir dengan membawa kuning telur yang digunakan sebagai asupan nutrisi
untuk selama beberapa minggu. Jenis ikan pari ini digolongkan sangat berbahaya karena
mempunyai sengatan yang sangat fatal.
Potamotrygon leopoldi merupakan pari air tawar yang menginginkan air tua (air yang
diendapkan lama) yang jernih, dengan amoniak yg rendah dan ph air sekitar 6,5. Sehingga
keberadaan pari ini dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan. Namun sayangnya, status
konservasi ikan ini mulai menurun karena beberapa faktor sebagai berikut :
• Kekeringan parah (akibat fenomena el-nino) di beberapa anak sungai kecil sungai
xingu telah menyebabkan kematian yang tinggi
Rencana pengelolaan lebih lanjut dan perbaikan undang-undang yang diperlukan
tindakan konservasi untuk p. leopoldi. penduduk dan masyarakat setempat harus dilibatkan
dalam pengelolaan spesies ini dan sangat penting untuk memunculkan dan mengembangkan
kesadaran masyarakat melalui program-program pendidikan dan pengembangan kapasitas.