Disusun oleh :
KELOMPOK PEREMPUAN
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
KELAS B
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB I PENDAHULUAN
kelompok hewan cumi ini mempunyai urutan ketiga produksi di dalam dunia
perikanan setelah ikan dan udang. Namun sampai saat ini, perikanan cumi masih
sangat jauh dari yang diharapkan dalam mengisi ekspor non migas, salah satu
sebabnya adalah produksi cumi hingga kini masih tergantung dari hasil tangkapan
sangat jarang. Misalnya pengetahuan tentang organ cahaya pada cumi sangat
yang menarik untuk diketahui sekaligus erat hubungannya dengan aspek biokimia
mengeluarkan panas melalui proses reaksi kimia pada suatu organ organisme
Habitat cumi cumi adalah perairan laut terbuka. Cumi cumi lebih banyak
bergerak pada massa air untuk mengejar mangsanya. Cumi cumi bersifat fototaxis
positif, suka atau tertarik mendekati cahaya. Bila merasa terancam, cumi cumi
akan bergerak mundur secara cepat dengan cara menyemburkan air dari dalam
rongga mantel melalui sifon atau menyemburkan tinta yang berwarna hitam
kebiruan. Setelah disemprotkan, cairan tinta tersebut tidaklah segera larut, tetapi
(tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap
lidah. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus
cumi cumi bermuara pada rongga mantel.Hal ini senada dengan Krissunari (1987)
pendamping.
Cumi cumi diduga hanya dapat memijah 1 kali selama hidupnya dan biasanya
mati setelah melakukan reproduksi. Telur yang keluar dari ovarium diliputi membran liat,
panjang, dan berlubang pada ujung-ujungnya (chorion). Telur cumi cumi perairan
dangkal berbentuk seperti buah polongan (petai) dan sebelum menetas akan diletakkan
pada benda-benda keras, seperti batuan karang, perakaran mangrove, kulit kerang, dan
sebagainya, sedangkan telur cumi cumi laut dalam dibiarkan begitu aja terapung-apung di
Cumi cumi juga tidak mengenal kehidupan larva. Itu berarti bahwa begitu
menetas, cumi cumi lansung berbentuk seperti induknya. Sebagai komponen biotik dalam
ekositem laut, anak cumi cumi juga menjadi mangsa dari organisme laut lain. Jenis
pemangsa yang menyukai anak cumi cumi adalah lumba-lumba, anjing laut, singa laut,
ikan paus, burung laut, dan ikan predator lainnya (Kordi, 2010).
2.4 Cumi-Cumi (Loligo Sp) Sebagai Bahan Baku
indonesia. Sebagian besar cumi diolah menjadi bahan makanan yang berprotein
perlu dilakukan pengolahan agar cita rasanya tidak berkurang. Jenis produk
olahan cumi-cumi sebagai komsumsi lokal masih terbatas antara lain cumi kering
bahan baku berbagai jenis makanan, juga digunakan sebagai umpan untuk
di konsumsi segar karena mempunyai daging yang sangat tebal. Oleh karena itu
perlu pengolahan yang menjadikan produk ini lebih menarik. Cumi olahan
merupakan salah satu alternatif yang dapat dibuat dalam pengembangan produk
agar bahan baku yang digunakan terhindar dari kontaminasi. Air yang digunakan
untuk pencucian adalah air bersih yang mengalir. Setelah bahan baku dicuci
yaitu perebusan dengan larutan garam. Selanjutnya bahan baku diletakkan di atas
pengeringan 5 jam. Cumi-cumi yang kering dan sudah matang siap diangkat dan
perbedaan yang sangat nyata antara lama pengeringan dengan kadar air dimana
semakin lama pengeringan semakin rendah jumlah kadar air. Beberapa faktor
yang mengakibatkan kadar air cumi-cumi yang dikeringkan rendah yaitu lamanya
pengeringan, suhu pengeringan , permukaan produk, jenis dan ukuran garam yang
telah diberikan.
penting setelah ikan dan udang, akan tetapi tidak semua jenis cumi-cumi disukai
oleh masyarakat terutama yang berdaging liat dan tebal. Tekstur dan rasa yang
khas serta kandungan protein yang cukup tinggi (15,6 gram/100 gram)
olahan camilan yang bergizi. Konsumsi makanan yang berasal dari laut seperti
makanan tersebut sebagai nutrisi bagi tubuh. Protein, lemak dan komponen lain
asam amino esensial serta kaya akan mineral seperti fosfor dan kalsium yang
daging putih yang merupakan salah satu kelebihan tersendiri dan disukai banyak
cumi merupakan salah satu komoditas perikanan yang cukup pentig dan
1. Mengatasi tumor
Tinta cumi dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tumor. Dengan cara tinta
tersebut di injeksikan kepada penderita tumor. Namun ini masih dikaji lebih
dalam oleh para pakar mengenai keabsahannya dan dosis yang dibutuhkan untuk
Manfaat seafood juga hadir dalam cumi-cumi sangat kaya akan mineral
dan nutrisi. Jika kembali cepat atas aborsi termasuk protein, vitamin, dan Omega3
yang khas dari kandungan gizi hewan laut. Bahkan informasi terbaru yang
ditemukan kadar tembaga dalam cumi-cumi elemen body diketahui bahwa sangat
baik untuk pembentukan sel darah merah.Sel darah merah sangat bermanfaat bagi
tubuh manusia, hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah memiliki peran penting
dalam transportasi oksigen ke seluruh organ tubuh, sehingga cukup penting untuk
Setelah diuji tinta cumi-cumi juga mengaktifkan sel-sel darah putih yang
Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan,
masing-masing terdiri 1,9 g asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh
tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda. Termasuk ke dalam asam
lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3 yang dapat menurunkan kandungan
pencernaan manusia seperti lambung hingga usus. Kandungan ini termasuk zat
100 gram cumi-cumi mengandung 270 mg, dan 2,7 mg zat besi.
Kandungan tersebut sama halnya telah memenuhi kebutuhan gizi harian anda
sebesar 17% fosfor, 8% seng dan 10 % magnesium dari total kebutuhan harian
anda.
kanker pada manusia. Penelitian ini diakui harus dilanjutkan sehingga hasilnya
dapat lebih valid. Selain itu, mungkin ada manfaat lain selain sebagai obat
melawan tumor. Namun yang pasti, bahan yang biasa dibuang dan tidak
tembaga, seng, vitamin B dan yodium. Kandungan tembaga dalam kebaikan cumi
sel darah merah. Namun, Anda harus menghindari konsumsi cumi dengan cara
digoreng.
Cumi-cumi yang layak sebagai bahan baku adalah cumi-cumi yang masih
segar yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut dagingnya berwarna putih cerah
atau warna kemrah-merahan, tentakel atau kepalnya masih lengkap, bila direndam
dalam air akan tenggelam. Cumi-cumi mempunyai mantel yang apabila dibuka
pada bagian dorsal tampak leher bagian dorsal melekat dengan kepala dan mantel.
Pada leher bagian ventral terdapat sifon yang melekat pada kepala dan leher akan
tetapi tidak melekat pada mantel. Di leher terdapat kartilago sebagai penyangga
leher. Sebelah dalam mantel bagian dorsal terdapat pen berwarna putih dan
3.1 Kesimpulan
penting setelah ikan dan udang, akan tetapi tidak semua jenis cumi-cumi disukai
oleh masyarakat terutama yang berdaging liat dan tebal. Tekstur dan rasa yang
khas serta kandungan protein yang cukup tinggi. Cumi-cumi yang layak sebagai
bahan baku adalah cumi-cumi yang masih segar yang mempunyai ciri-ciri sebagai
atau kepalnya masih lengkap, bila direndam dalam air akan tenggelam
DAFTAR PUSTAKA
Ismail T., Z. A. Muchlisin, N. Fadli, dan I. Setiawan. 2013. Kebiasaan makan dan
komposisi makanan tiga species cumi (Loligo edulis, Sepioteuthis
lessoniana dan Sepia officinalis) hasil tangkapan nelayan dari Perairan
Pantai Utara Provinsi Aceh. 2(2) :97-103.