Anda di halaman 1dari 6

KOHORT BAYI

2.1 Manajemen Pelayanan Kebidanan


A. Definisi Operasional
Dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan
menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider. Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/manajemen
kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kepada pasien.
Ciri Definisi Operasional yaitu :
1. Ada Standar Manajemen Asuhan Kebidanan (SMAK) sebagai pedoman dalam memberikan
pelayanan kebidanan.
2. Ada format manajemen kebidanan yang terdapat pada catatan medik.
3. Ada pengkajian asuhan kebidanan bagi setiap klien.
4. Ada diagnosa kebidanan.
5. Ada rencana asuhan kebidanan .
6. Ada dokumen tertulis tentang tindakan kebidnan
7. Ada catatan perkembangn klien dalam asuhan kebidanan.
8. Ada evaluasi dalam memberikan asuhan kebidanan.
9. Ada dokumentasi utuk kegiatan manajemen kebidanan.

B. Langkah Langkah dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan.


Dalam pelayanannya juga melaksanakan aktifitas manajemen yaitu
perencanaan,pengorganisasian , pengarahan ,kordinasi ,dan pengawasan (supervisi dan
evaluasi).

Langkah I : Pengumpulan Data Dasar


Pada langkah ini dilakukan pegumpulan informasi yang akurat dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Langkah II : Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.
Langkah III : Mengidentifkasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan
diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial ini benar-benar terjadi. Pada
langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman.
Langkah IV : Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan Dan Memerlukan
Penanganan Segera.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
dengan kondisi klien.
Langkah V : Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah
yang telah dididentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak
lengkap dapat dilengkapi.
Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau
anggota tim kesehatan yang lain.
Langkah VII : Evaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaiman atelah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa.

2.2 Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan


Adalah suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu
Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-bi-di-ba :
o Si ( siapa yg akan membuatnya )
o A ( apa yg hrs direncanakan )
o Bi ( bila dilaksanakan )
o Di ( dimana tpt pelaksanaan )
o Ba ( bagaimana hasilnya )
Terdapat 3 unsur pokok yaitu :
A. INPUT
“Karakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan sumber
daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan kerja. Konsep
struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan medis”.
Struktur digunakan sebagai pengukuran tidak langsung dari kualitas pelayanan.
Hubungan antara struktur dan kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam
merencanakan, mendesain, dan melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk memberikan
pelayanan kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur yang digunakan mempunyai
kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini akan membuat
kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1980).
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan
kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan , bahan, teknologi, organisasi,
informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input
yang bermutu pula. Hubungan input dengan mutu adalah dalam perencanaan dan
penggerakan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
B. PROSES
“Interaksi profesional antara pemberi pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat)
(Depkes RI, 2001).”
“Suatu bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien”.
(Donabedian, 1980).
“Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang mengadakan interaksi secara
profesional dengan pasiennya. Baik tidaknya pelaksanaan proses pelayanan di RS dapat
diukur dari tiga aspek, yaitu relevan tidaknya proses itu bagi pasien, efektivitas prosesnya,
dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien”.
Proses ini merupakan variable penilaian mutu yang penting. Proses adalah semua
kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan
pasien. Penilaian terhadap proses adalah evaluasi terhadap dokter dan profesi kesehatan
dalam me-manage pasien. Kriteria umum yang digunakan adalah derajat dimana pengelolaan
pasien, konform dengan standar-standar dan harapan-harapan masing-masing proses.
C. OUTPUT
Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi
pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari konsumen tersebut. Hasil akhir
kegiatan dan tindakan tenaga kesehatan profesional terhadap pasien. Hasil pelayanan
kesehatan / medis dapat dinilai antara lain dengan melakukan audit medis, review rekam
medis dan review medis lainnya, adanya keluhan pasien, dan informed consent.

2.3 KOHORT BAYI


A. Pengertian
Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan
balita. Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah.
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta
anak prasekolah
Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat
untuk membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat
darurat.
Dalam salah satu upaya untuk kesehatan anak maka setiap bayi/anak di suatu daerah
dicatat agar resiko – resiko yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut
register kohort.
Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh komponen yang
merupakan bagian dari komunitas masyarakat bersangkutan, karena merekalah yang paling
dekat dan mengetahui situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya
masyarakat itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.
Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin, neonatal, bayi dan
balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh bayi yang ada di suatu komunitas tanpa
terIewatkan yang dilakukan oleh kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan
seluruh data bayi ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data yang ada
di desa pun dimiliki puskesmas.
a. pengertian
Merupakan sumber data pelayanan kesehatan bayi, termasuk neonatal.
b. Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan bayi yang terdeteksi di rumah tangga yang
teridentinfikasi dari data bidan
B. Cara pengisian kohort bayi Yang lama
Kolom 1
Diisi nomor urut
Kolom 2
Diisi Nama bayi dan orang tua bayi
Kolom 3
Diisi tanggal lahir bayi
Kolom 4
Diisi jenis kelamin bayi
Kolom 5
Diisi berat badan bayi saat lahir
Kolom 6
Diisi alamat
Kolom 7 dan 8
Kunjungan neonatal (by umur 0-7 hr dan by umur 8- 1 bln)
Kolom 9-20
Diisi hasil penimbangan bayi
-Berat badan bayi
-Status timbang bayi : N,T,TT,O
-Status gizi : Baik,Kurang ,Buruk
-Diberi warna
Kolom 21-27
Diisi Tanggal bayi mendapatkan pelayanan imunisasi
Kolom 28-31
Diisi tanggal ,jika ditemukan baayi meninggal
Kolom 32
Diisi bila bayi pindah atau ada yang perlu diterangkan
C. Cara pengisian kohort bayi yang baru
Kolom 1-13
Diisi tanggal dan bulan saat bayi diperiksa
Diisi S jika sehat,diisi klasifikas/diagnosa penyakit jika sakit
Diisi + jika meninggal dan tulis penyebab kematiannya
Kolom 14-37
Diisi tanggal periksa
Diisi N jika berat badan sesuai garis pertumbuhan
Diisi T jika tidak naik berat badannya,tetap,atau kenaikan berat badannya
tidak dapat mengikuti garis pertumbuhannya.
Diisi O jika tidak ditimbang pada bulan lalu
Diisi B jika baru pertama kali di timbang
Diisi E 1/2/3/4/5/6 jika bayi diberi asi ekslusif
Diisi Ds jika dilakukan KPSP dan hasilnya sesuai
Diisi Dm jika dilakukan KPSP dan hasilnya meragukan
Diisi Dp jika dilakukan KPSP dan hasilnya ada penyimpangan
Kolom 38-44
Diisi tanggal dan bulan pelayanan
Kolom 45
Diisi tanggal dan penyebab kematian(Pnemoni,Diare,DBD,Tetanus,Difteri)
Kolom 46
Diisi keterangan baru atau pindah domisili

Anda mungkin juga menyukai