Disusun oleh :
Kelompok :1
II. Definisi
Peracikan merupakan bagian integral dari praktik farmasi dan sangat penting untuk
penyediaan layanan kesehatan. Peracikan merupakan pembuatan produk farmasi tertentu
sesuai dengan kebutuhan pasien dan sesuai dengan permintaan yang tertulis di dalam
resep, seperti mengubah bentuk sediaan obat dari padat menjadi serbuk, menyesuaikan
dosis yang diminta. Menurut USP 2004 compounding merupakan proses melibatkan
pembuatan (preparation), pencampuran (mixing), pemasangan (asembling),
pembungkusan (packaging), dan pemberian label (labelling) dari obat atau alat sesuai
dengan resep dokter yangberlisensi atas inisiatif yang didasarkan atas hubungan dokter /
pasien/farmasis/compounder dalam praktek profesional.
Kegiatan peracikan meliputi penyiapan sediaan bahan obat untuk diberikan kepada
manusia atau hewan; penyiapan obat dan alat kesehatan untuk resep pesanan obat
berdasarkan rutinitas; rekonstitusi produk komersial yang mungkin membutuhkan
tambahan satu atau lebih bahan obat; penyiapan obat atau alat kesehatan untuk tujuan
tertentu, insiden atau kejadian tertentu, penelitian klinis maupun akademik, ilmu
pengetahuan, dan analisis kimia; penyiapan obat dan alat kesehatan oleh dokter yang
mendapat izin dari pemerintah dan hukum negara. Ruang lingkup kegiatan compounding
sediaan non steril meliputi:
a. Bahan aktif farmasi (Active Pharmaceutical Ingredient/API) merupakan setiap
substansi atau campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan dalam peracikan
dari preparasi obat, sehingga menjadi bahan aktif dalam preparasi itu dan memiliki
aktivitas farmakologis atau efek langsung lainnya dalam diagnosis, penyembuhan,
mitigasi, pengobatan, atau pencegahan penyakit pada manusia dan hewan atau
mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh.
b. Bahan tambahan adalah bahan yang diperlukan untuk komponen preparasi tetapi
tidak dimaksudkan atau diharapkan menimbulkan respon farmakologis jika
diberikan dalam jumlah atau konsentrasi yang terkandung dalam dosis tunggal
komponen preparasi. Istilah ini sinonim dengan istilah bahan tidak aktif, eksipien
dan bahan-bahan farmasi.
c. Beyond-Use Date (BUD) merupakan tanggal setelah preparasi compounding yang
ditentukan dari tanggal preparasi.
d. Komponen adalah setiap bahan yang digunakan dalam peracikan dari preparasi
obat, termasuk bahan aktif atau zat tambahan yang digunakan dalam preparasinya.
e. Compounder adalah seorang profesional resmi oleh yurisdiksi yang tepat untuk
melakukan peracikan sesuai dengan resep atau permintaan obat oleh prescriber
(dokter).
f. Peracikan (Compounding) meliputi pembuatan (preparation), pencampuran
(mixing), pemasangan (asembling), pembungkusan (packaging), dan pemberian
label (labelling) dari obat atau alat sesuai dengan resep dokter yang berlisensi atas
inisiatif yang didasarkan atas hubungan dokter/pasien/ farmasis/compounder dalam
praktek profesional. Compounding meliputi:
Preparasi bentuk sediaan obat bagi pasien manusia dan hewan
Preparasi obat atau alat untuk mengantisipasi pesanan obat resep berdasarkan
kebiasaan, pola peresepan yang diamati secara reguler.
Rekonstitusi dan manipulasi produk komersial yang mungkin membutuhkan
penambahan satu atau lebih bahan.
Preparasi obat atau alat untuk tujuan, atau yang ada hubungannya untuk,
penelitian (klinis atau akademik), pengajaran, atau analisis kimia.
Preparasi obat-obatan dan alat untuk peresepan harus sesuai dengan hukum
yang berlaku.
g. Obat berbahaya merupakan setiap obat diidentifikasi oleh setidaknya satu dari
enam kriteria sebagai berikut:
1. Karsinogenik
2. Teratogenisitas atau toksisitas perkembangan
3. Toksisitas Reproduksi pada manusia
4. Toksisitas Organ pada dosis rendah pada manusia atau hewan
5. Genotoksisitas
6. Obat baru yang meniru obat berbahaya dalam struktur atau toksisitasnya.
h. Manufacturing meliputi produksi, propagasi, konversi atau pengolahan obat atau
perangkat, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan ekstraksi obat dari
bahan yang berasal dari alam atau dengan cara sintesis kimia atau biologi.
Manufakturing juga dapat mencakup setiap pengemasan atau pengemasan ulang dari
substansi atau pelabelan atau pelabelan ulang wadah untuk dijual kembali oleh
apotek, praktisi, atau orang lain.
i. Preparasi, penyiapan bentuk sediaan obat atau suplemen diet atau alat yang
mendukung pengobatan. Menggambarkan komponen formulasi; istilah produk akan
digunakan untuk menggambarkan bentuk sediaan farmasi yang diproduksi.
j. Stabilitas, seberapa lama sediaan mampu mempertahankan sifat fisika kimia dalam
batas waktu tertentu selama periode penyimpanan dan penggunaan, sifat dan
karakteristik tidak berubah sebelum setelah dilakukan peracikan.
k. Pembawa (Vehicle), komponen untuk penggunaan internal atau eksternal yang
digunakan sebagai pembawa atau pengencer berupa cairan, setengah padat, atau
padatan terlarut atau tersuspensi. Contohnya antara lain air, sirup, eliksir, cairan
oleaginous, pembawa padat dan setengah padat, dan produk proprietary.
III. Kategori Peracikan
a. Kriteria yang digunakan untuk menentukan klasifikasi keseluruhan meliputi:
tingkat kesulitan atau kompleksitas dari proses peracikan
informasi stabilitas dan peringatan
kemasan dan persyaratan penyimpanan
bentuk sediaan
kompleksitas perhitungan
pemberian lokal dibanding disposisi biologis sistemik
tingkat risiko untuk compounder
potensi risiko bahaya bagi pasien
b. Deskripsi Kategori
1. Sederhana. Melakukan preparasi sesuai dengan monografi compounding pada
United States Pharmacopeia atau dari junal yang mengandung spesifikasi dari
semua bahan, prosedur dan peralatan compounding, dan data stabilitas untuk
formulasi dengan mencantumkan tanggal BUD; atau rekonstitusi/memanipulasi
produk komersial yang mungkin membutuhkan tambahan satu atau lebih bahan
seperti yang diarahkan oleh produsen. Contohnya larutan oral Captopril,
Indometasin topikal gel, dan larutan oral Kalium Bromida, obat-obat untuk
hewan.
2. Sedang. Menyiapkan sediaan yang memerlukan perhitungan atau prosedur
khusus (seperti kalibrasi alat) untuk menentukan jumlah komponen per
persiapan atau per unit dosis individual; atau menyiapkan formulasi tertentu
yang datanya stabilitas tidak tersedia. Contohnya termasuk suppositoria morfin
sulfat, tablet diphenhydramine hidroklorida, dan pencampuran dua atau lebih
krim yang data stabilitas campurannya tidak diketahui.
3. Kompleks. Membuat persiapan yang membutuhkan pelatihan khusus,
lingkungan, fasilitas, peralatan, dan prosedur untuk memastikan hasil terapi
yang tepat. Contohnya adalah sediaan transdermal, preparasi pelepasan yang
dimodifikasi, dan supositoria untuk efek sistemik.
V. Daftar Pustaka
The United States Pharmacopeial Convention, 2013, Pharmaceutical Compounding—
Nonsterile Preparations, hal 31-33.
Pharmacopeia, U.S., Guidelines for Compounding Practices, The Art, Science, and
Technology of Pharmaceutical Compounding.
DIRJENYANKES, 1949. Undang-Undang Obat Keras.