ISSN : 2302-450X
PROSIDING
PERTEMUAN DAN PRESENTASI KARYA ILMIAH
BALI, 29 JULI 2016
PENYUNTING AHLI
Prof. Dr. I Ketut Gede Darma Putra, S.Kom., M.T.
Dr. H. Agus Zainal Arifin, S.Kom., M.Kom.
Dr.techn. Ahmad Ashari, M.Kom.
Dr. Drs. Anak Agung Ngurah Gunawan, M.T.
Agus Muliantara, S.Kom., M.Kom.
PELAKSANA SEMINAR
PELINDUNG
Rektor Universitas Udayana, Bali
PENANGGUNG JAWAB
Dekan Fakultas MIPA Universitas Udayana
Ketua Program Studi Teknik Informatika, FMIPA Universitas Udayana
PANITIA
I Gusti Ngurah Anom Cahyadi Putra,S.T.,M.Cs.
Gst. Ayu Vida Mastrika Giri, S.Kom., M.Cs.
I Gede Arta Wibawa,S.T.,M.Kom
Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom., M.Kom.
I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom.
Luh Arida Ayu Rahning Putri,S.Kom.,M.Cs.
Made Agung Raharja, S.Si., M.Cs.
I Gede Santi Astawa, S.T., M.Cs.
I Komang Ari Mogi, S.Kom, M.Kom.
Ida Bagus Gede Dwidasmara,S.Kom.,M.Cs.
Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan,S.Kom.,M.Cs.
I Made Widiartha, S.Si., M.Kom.
I Gusti Agung Gede Arya Kadnyanan.,S.Kom.,M.Kom.
I Gede Oka Gartria A.,S.Kom.,M.Kom.
I Wayan Supriana, S.Si., M.Cs.
Dra. Luh Gede Astuti, M.Kom.
Rancang Bangun Aplikasi Pencocokan Citra Tanda Tangan
Resty Wulanningrum .......................................................................................................... 61
Information Systems
Analisa Sistem Informasi Persediaan Barang Pada PT. Dua Libra
Nur Azizah ........................................................................................................................... 67
Desain Aplikasi Prosiars Sebagai Media Pendukung Akuisisi Ketrampilan Tata Kelola
Rekam Medis
Slamet Sudaryanto N .......................................................................................................... 103
Desain Model Integrasi dan Sinkronisasi Antar Unit Surveilans Untuk Mendukung Data
Warehouse Epidemiologi
Fikri Budiman ...................................................................................................................... 111
ABSTRAK
Dalam suatu organisasi atau lembaga khususnya yang bergerak di bidang pendidikan sudah
seharusnya memiliki tata kelola yang optimal untuk menghasilkan informasi yang akurat, relevan dan tepat
waktu. Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere adalah salah satu lembaga pendidikan yang dituntut untuk
selalu meningkatkan kualitas pendidikan serta profesional dalam memberikan pelayanan informasi kepada
mahasiswa dan masyarakat. Dalam proses pengelolaan website dan e-learning belum dimanfaatkan secara
optimal sehingga ditemukan kendala seperti lambat dalam pencarian, update data, pembuatan laporan rutin,
belum ada database terpadu. Dalam kegiatan perkuliahan terjadi pemborosan seperti penggandaan materi
kuliah dengan hardcopy, penggandaan jumlah soal ujian, pengumpulan tugas dan quis, waktu diskusi yang
terbatas pada kelas, yang seharusnya hal-hal tersebut dapat dilakukan melalui website dan e-learning, karena
dilihat dari ketersediaan sarana internet di Unipa sudah cukup memadai sehingga dapat beralih dari pola
penggunaan sumber daya yang fullpaper menjadi paperless.
Penelitian ini difokuskan pada analisa penggunaan web dan fasilitas e-learning yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa unggul penerapan teknologi informasi di lembaga ini dengan cara mengevaluasi dan
menganalisis sistem informasi dengan metode PIECES Framework, yang terdiri dari 6 (enam) point analisis
yaitu : Performance, Informations and Data, Economics, Control and security, Efficiency, dan Servic dari hasil
analisis dapat dilihat bahwa jika penggunaan website dan fasilitas e-learning diterapkan secara optimal, maka
akan menghemat biaya operasional sebesar 30,56%. Point–point dalam analisis tersebut menjadi acuan
evaluasi sejauh mana penggunaan website dan fasilitas e-learning Unipa.
119
ISSN : 2302-450X
juga cara manual. Penggunaan fasilitas seperti Dengan adanya evaluasi ini juga dapat
website dan e-learning yang sudah dikembangkan menjadi tolak ukur bagi lembaga ini untuk mulai
namum belum dimanfaatkan secara optimal. mempertimbangkan beralih ke pola kerja yang full
Informasi yang perlu diketahui oleh mahasiswa dan paper ke paper less.
masyarakat luas belum diupdate secara rutin. Adapun tujuan dari penelitian yang berkaitan dengan
Demikian juga fasilitas e-learning yang menjadi analisis website :
salah satu alternatif pembelajaran yang seyogyanya 1. Untuk menganalisis website dan fasilitas e-
bersifat fleksibel namun belum sepenuhnya learning ditinjau dari aspek kinerja
digunakan secara optimal oleh para dosen dan (Peformance), informasi (information), nilai
mahasiswa. ekonomi (economic), keamanan aplikasi
Ditinjau dari penggunaan sumber daya dan (Security), efisiensi dan pelayanan terhadap user
fasilitas pendukung, terdapat pemborosan seperti (Efficiency ) dengan menggunakan PIECES
informasi pengumuman yang ditempel pada papan Framework.
informasi atau papan pengumuman pada setiap 2. Menerapkan PIECES Framework untuk
fakultas dan program studi serta biro-biro, undangan menganalisis website dan e-learning untuk
rapat mahasiswa dan dosen, informasi pendaftaran, selanjutnya dibenahi sehingga penggunaanya
agenda kegiatan fakultas dan program studi, lebih optimal sesuai yang diharapkan.
informasi dari LPPM (Lembaga Penelitian dan 3. Memaksimalkan pengelolaan web dan sekaligus
Pengabdian kepada Masyarakat) yang terdiri dari 9 merekomendasikan untuk peralihan sistem kerja
(sembilan ) Pusat Studi, Jurnal ilmiah yang yang manual / fullpaper ke pola kerja yang lebih
dipublikasikan, UKM, dan lain-lain masih menghemat penggunaan kertas / paperless.
menggunakan kertas dan ditempel di papan-papan
pengumuman. Demikian juga dalam kegiatan
perkuliahan, adanya pemborosan pada penggandaan
2. TINJAUAN PUSTAKA
materi kuliah dengan hardcopy, penggandaan jumlah 2.1 Konsep Dasar Paperless Office
soal ujian, pengumpulan tugas dan quis, waktu Kemunculan Paperless Office, menurut
diskusi yang terbatas pada saat perkuliahan di kelas. Ujjal Shandu (2014), sejalan dengan kemajuan
teknologi, dimana manusia memperoleh alternatif
Hal-hal tersebut sebenarnya dapat dilakukan melalui
dalam mengolah dan membaca dokumen yang saat
website dan e-learning, karena dilihat dari
ini disebut dengan paperless office. Ide dasar dari
ketersediaan sarana internet di Unipa sudah cukup
paperless office adalah mengurangi penggunaan
memadai. Berdasarkan pengamatan tersebut maka,
dengan adanya website dan fasilitas e-learning kertas dan menggantikannya dengan digitalisasi
universitas ini dapat merubah pola penggunaan dokumen[1]. Beberapa contoh digitalisasi dokumen
adalah: 1). mengubah pola dari kebiasaan menulis
sumber daya yang fullpaper menjadi paperless.
menggunakan kertas ke mengetik di komputer, 2).
Dari uraian di atas, perlu adanya suatu
penggunaan scanner, 3). penggunaan kamera digital,
tindakan follow up dimana suatu sistem informasi
yang berbasis komputer baik itu website universitas 4). email dapat menggantikan surat/fax/memo untuk
maupun e-learning diterapkan dan diaplikasikan dan penyebaran informasi, 5). menggunakan absensi
pegawai dengan kartu.
dipergunakan secara maksimal. Dalam penelitian ini,
Dengan demikian maka paperless office memiliki
penulis menggunakan model analisis PIECES
banyak manfaat diantaranya: mengurangi dampak
Framework (Performance, Information and data,
lingkungan dari penggunaan kertas yang berlebihan,
Economics, Control and security, Efficiency,
Service). Menurut Tullah (2014), PIECES bisa hemat biaya, hemat waktu, efisiensi tempat dan
Framework merupakan suatu metode dalam meningkatkan produktivitas. Menurut Firdausy
(2012), keuntungan Paperless Office di antaranya
menganalisis sistem informasi yang berbasis
adalah untuk meningkatkan produktivitas, hemat
komputer, dimana terdiri dari point – point penting
biaya, lebih mudah berbagi dokumentasi-informasi,
yang berguna untuk dijadikan pedoman / acuan
aman untuk menyimpan informasi, membantu
dalam menganalisis sistem tersebut[5]. Secara
singkat, PIECES Framework mengandung hal –hal lingkungan serta komunikasi yang tidak terbatas
penting dalam pengevaluasian sistem, seperti : ruang dan waktu[2]. Selain itu Ragnet (2008) juga
memiliki konsep yang sama tentang paperlless , yaitu
Performance, Information and data, Economics,
bagaimana menggunakan kertas secara lebih
Control and security, Efficiency, dan yang terakhir
bertanggung jawab, dan mendorong perbaikan
Service. Dengan menggunakan PIECES sebagai alat
analisis sistem, suatu sistem secara detail dan kinerja bisnis dari sudut pandang komunikasi, biaya,
menyeluruh akan mendapat perhatian khusus, dan lingkungan[3]. Paperless office dapat digunakan
pada semua kelangan baik swasta maupun
sehingga kekuatan dan kelemahan sistem dapat
pemerintah. Bagi lembaga pendidikan idealnya
diketahui untuk nantinya dijadikan acuan bagi
dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat
kemajuan universitas.
dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan yang
bermutu, penggunaan paperless office tentu sangat
120
Agustinus Lambertus Suban, Evaluasi Penggunaan Website dan Fasilitas e-Learning
Universitas Nusa Nipa Menggunakan Metode Analisis Pieces Framework
Menuju Paperless Office
dibutuhkan. Dengan adanya paperless office akan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Liana (2011).
mengarah ke e-office. Menurut Dewandaru (2013), e- Penelitian ini membahas tentang analisis web
office dapat meningkatkan akurasi dan efisiensi portal pada Politeknik Pos Indonesia
organisasi dan mampu menurunkan biaya dan secara menggunakan metode PIECES, dan hasil dari
drastis mengurangi konsumsi kertas[4]. penelitian tersebut adalah pengunjung mampu
2.2 Konsep dasar PIECES Framework memperoleh informasi secara cepat dan efisien
Menurut Rahmat Tullah dan Iqbal, PIECES tentang Poltek Pos Indonesia [7].
Framework adalah kerangka yang dipakai untuk 2. Penelitian yang dilakukan oleh Condro Laksono,
mengklasifikasikan suatu problem, opportunities, dan Sasono Wibowo (2013), dengan judul Analisis
directives yang terdapat pada bagian scope definition Website KPU Provinsi Jawa Tengah Dengan
analisa dan perancangan sistem. Dengan kerangka Metode Pieces. Adapun hasil penelitian ini
ini, dapat dihasilkan hal-hal baru yang dapat menjadi mampu merekomendasikan untuk perbaikan
pertimbangan dalam pengembangan sistem. Metoda website sehingga dapat meningkatkan
PIECES yang terdiri dari Performance, jumlah/rating pengunjung web KPU Provinsi
Information/data, Control/security, Efficiency, Jawa Tengah[8].
Service. (Tullah, 2014). Menurut Whitten & Bentley, 3. Penelitian yang dilakukan oleh Elly Warni & Adi
PIECES Framework merupakan sebuah framework Wahyudi (2011)[9] dengan judul Analisis Dan
yang berisi kategori-kategori pengklasifikasian Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data
masalah dan membuat pemecahan dari masalah Sirkulasi Pada Perpustakaan. Adapun hasil dari
tersebut. Klasifikasi tersebut dibagi menjadi enam analisis dengan metode ini yakni terdapat
kategori sesuai dengan urutan, yaitu Performance, keuntungan yang diperoleh dengan adanya
Information, Economics, Control, Efficiency, dan komputerisasi pengolahan data seperti: a).
Service. menghemat waktu untuk pencarian data dan
Selain itu, PIECES memiliki tiga impetus yaitu pencatatan data, b). dapat menyajikan informasi
Problem, Opportunity, dan Directive. (Whitten, 2007, secara cepat, tepat dan akurat. c). tata letak dari
p. 77).[6] Adapun uraian dari enam kategori pieces program dan bentuk output diatur sedemikian
dapat terlihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut: rupa sehingga mudah dimengerti, mudah dibaca
Tabel 1. Enam Kategori PIECES dan dapat dilihat isinya dengan cepat[9].
4. Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Tullah
P Kebutuhan untuk memperbaiki atau mening- dan Muhammad Iqbal Hanafri (2014) dengan
katkan performance. judul Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Pada
I Kebutuhan untuk memperbaiki atau mening- Politeknik LP3I Jakarta Dengan Metode Pieces.
katkan information dan data. Dari hasil analisis ditemukan bahwa adanya
E Kebutuhan untuk memperbaiki atau mening- keluhan pengguna mahasiswa terhadap kebijakan
katkan economics, biaya kontrol, atau me- pembatasan akses sistem informasi berdasarkan
ningkatkan keuntungan. pembayaran kuliah setiap bulannya, membawa
C Kebutuhan untuk memperbaiki atau dampak negatif terhadap keberhasilan penerapan
meningkatkan control atau keamanan. sistem informasi. Hal ini diperoleh dari hasil
E Kebutuhan untuk memperbaiki atau mening- wawancara dan kuesioner terhadap responden
katkan effeciency dari sumber daya dan pengguna mahasiswa di tiga kampus
proses. penyelenggara. Pihak manajemen juga harus
S Kebutuhan untuk memperbaiki atau segera memberikan pelatihan dan sosialisai
meningkatkan service kepada pelanggan, kepada mahasiswanya agar sistem informasi
suplier, partner, pekerja, dan seterusnya. dapat mudah digunakan dan dimanfaatkan oleh
para pengguna mahasiswa[5].
2.2. Tinjauan Pustaka PIECES Framework dan
Paperless B. Penerapan paperless administration dalam
Dengan menggunakan PIECES sebagai alat kegiatan perkantoran
analisis sistem, suatu sistem secara detail dan Paperless office (sistem perkantoran tanpa
menyeluruh akan mendapat perhatian khusus, kertas) merupakan suatu kebutuhan dalam
sehingga kekuatan dan kelemahan sistem dapat administrasi manajemen modern. Hal ini merupakan
diketahui untuk nantinya dijadikan acuan bagi suatu sistem yang mendukung efektifitas, efisiensi
kemajuan sebuah perusahaan. PIECES Framework dan produktivitas organisasi. Sistem paperless office
telah banyak dipakai dalam menganalisa sistem untuk merupakan dampak dari perkembangan teknologi
menuju paperless office. komputer. Paperless office merupakan suatu sistem
A. Penelitian yang terkait dengan analisis sistem yang mereduksi penggunaan kertas dalam proses
menggunakan PIECES Framework adminitrasi perkantoran. Menurut McIndoo dalam
Sandhu (2014), "Paperless Office in Perspective A
121
ISSN : 2302-450X
Document Management System for Today", sebelum penggunaan sistem, dengan sesudah
Paperless office is also a metaphor for the touting of penggunaan.
new technology in terms of 'modernity' rather than its b. Kesesuaian antara nilai investasi yang
actual suitability to purpose”. Hal yang sama juga diberikan dengan keuntungan yang diperoleh
dikemukakan oleh Sandhu dan Rohit, bahwa untuk jangka panjang yang akan datang.
Paperless Office memiliki manfaat yang sangat Adapun analisis keuntungan menggunakan Net
beragam diantaranya adalah efisiensi yang diindikasi Present Value dengan variabel-variabel berupa:
dapat mengurangi pemakaian kertas, efisiensi waktu Benefit yang telah didiscount, Cost yang telah
dan tenaga dalam distribusi maupun pencarian didiscount, Umur ekonomis, Tingkat discont
dokumen, mengurangi sampah kertas, menjamin rate (bunga), dan Tahun atau jangka waktu
keamanan dokumen karena dokumen hanya dapat penerapan.
diakses oleh pihak-pihak tertentu dalam suatu 4. Control and security
instansi[1] a. Pengendalian akses dalam sistem yang salah
satunya berupa password yang ada dalam
3. METODE PENELITIAN bagian-bagian sistem, sesuai dengan otoritas
3.1 Tempat Penelitian masing-masing bagian dalam sub sistem.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Nusa b. Pengendalian Intern dari perusahaan terhadap
Nipa yang dilaksanakan pada semester Genap tahun suatu sistem, yang mencakup sistem otorisasi
akademik 2015/2016 dengan alokasi waktu sekitar 8 pembagian tugas, serta maintenance ( dapat
bulan, terhitung dari bulan Maret 2016 s.d November berupa pengamanan sistem dari pihak yang
2016. tidak berwenang atau kerusakan / bencana
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan yang tejadi terhadap sistem, dan pemeliharaan
Peralatan utama dan bahan yang digunakan sistem seperti upgrade ) dari sistem tersebut.
dalam penelitian ini adalah : 5. Efficiency
1. Komputer dengan spesifikasi standar (untuk a. Periode waktu karyawan mengerjakan tugas
menyamakan spesifikasi komputer pengguna pada dengan bantuan sistem dibandingkan dengan
umumnya) sistem manual
2. Koneksi internet b. Hasil keluaran / outputs dan pengelolaan data
3. Aplikasi Yslow : untuk untuk mengevaluasi di database dari sistem.
sebuah halaman konten dan juga kecepatan c. Kemampuan sistem untuk menghasilkan suatu
sebuah website. Tool ini berguna bagi para outputs dengan minimal waste.
developer website untuk membantu meng- 6. Service
optimise websitenya setelah dianalisa kecepatan a. Kepuasan mahasiswa sebagai user, serta
akses pada sebuah web. pelayanan dan penggunaan fasilitas dari sistem
4. Aplikasi Pingdom Website Speed Test: untuk yang ada.
membantu memonitor kecepatan server. b. Penggunaan sistem, user friendly dan
3. 3. Variabel penelitiaan compatible dengan sistem pendukung yang lain
Dalam penelitian ini adapun Variabel yang akan dalam arti mudah untuk dipelajari dan
diteliti dapat diuraikan secara garis besar sebagai digunakan dalam kegiatan operasional sehari –
berikut: hari.
1. Perfomance : Dari variabel-variabel (secara detail akan
a. Kecepatan sistem (website) dalam menanggapi ( diuraikan pada saat pengamatan dan pengolahan data
response ) perintah program / tindakan dari penelitian) tersebut akan diberikan penilaian
users. berdasarkan pengamatan, dan hasil pengamatan juga
b. Total waktu yang dibutuhkan sistem dalam akan dilengkapi dengan skala pengukuran.
berproses secara keseluruhan, dari awal perintah 3.4. Langkah-langkah penelitian
program hingga menghasilkan output yang Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini terdiri
diinginkan. dari:
2. Information and data 1. Analisis kelemahan sistem
a. Keakuratan dan konsistensi Informasi yang 2. Menyebarkan kuisioner untuk mencari tahu
diperoleh dari pengolahan data. tingkat kepuasan dan penilaian dari pengguna
b. Data dan Informasi yang didapat dan diperlukan yang terdiri dari para operator, mahasiswa,
relevan, serta pengelolaan dan pengorganisiran dosen.
data transaksi , juga pendokumentasian. 3. Menguji performa system menggunakan Yslow
3. Economics dan Pingdom Website Speed Test
a.Data – data biaya ( costs ) serta dokumen 4. Menganalisa website menggunakan point-point
pendukung yang menunjukkan ada atau yang terdapat pada metode PIECES yang terdiri
tidaknya penghematan dalam perusahaan dari 6 (enam) point analisis
122
Agustinus Lambertus Suban, Evaluasi Penggunaan Website dan Fasilitas e-Learning
Universitas Nusa Nipa Menggunakan Metode Analisis Pieces Framework
Menuju Paperless Office
123
ISSN : 2302-450X
Dari gambar di atas terlihat bahwa tab grade, nilai oleh browser, jumlah HTTP Request nya sebanyak
dari aturan-aturan digunakan untuk menilai optimasi 42 dan ukurannya tinggal 131,6,1K.
halaman web. Nilai yang diberikan beragam mulai HTTP Request adalah permintaan yang
bernilai A sampai F, semakin banyak nilai A yang dilakukan oleh client (browser, spider, bot, dll)
didapat, tentunya semakin baik. Jika terdapat aturan kepada server suatu website untuk mengunduh file-
yang memiliki nilai F, berarti Yslow tidak file yang akan dijadikan atau ditampilkan menjadi
menganalisa pada bagian itu. Disamping memberikan sebuah halaman yang diakses. Banyaknya jumlah
nilai pada tiap aturan, tool ini memberikan saran HTTP request akan membutuhkan waktu yang lama
kepada developer apa yang harus dilakukan untuk bagi browser untuk mengunduh setiap file yang
meningkatkan nilai optimasi pada setiap aturan. Pada dibutuhkan
bagian atas tab ini, juga ada grade keseluruhan nilai B.2. Analisis Kinerja (Performance) web e-learning
optimasi Yslow. Dari gambar terlihat bahwa web ini
memiliki grade D dengan overall performance score
66, maka dari segi performance harus perlu dibenahi.
124
Agustinus Lambertus Suban, Evaluasi Penggunaan Website dan Fasilitas e-Learning
Universitas Nusa Nipa Menggunakan Metode Analisis Pieces Framework
Menuju Paperless Office
125
ISSN : 2302-450X
126
Agustinus Lambertus Suban, Evaluasi Penggunaan Website dan Fasilitas e-Learning
Universitas Nusa Nipa Menggunakan Metode Analisis Pieces Framework
Menuju Paperless Office
127