Anda di halaman 1dari 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 13 Medan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI / 1 (Ganjil)
Materi Pokok : Termokimia
Alokasi Waktu : 3 pertemuan, 12 JP 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Memahami konsep ∆H sebagai kalor reaksi 3.4.1 Menjelaskan pengertian tentang
pada tekanan tetap dan penggunaannya dalam reaksi endoterm dan reaksi
persamaan termokimia. eksoterm
3.4.2 Menjelaskan perbedaan reaksi
3.5 Memahami berbagai jenis entalpi reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm
(entalpi pembentukan, entalpi pembakaran, 3.4.3 Memberikan contoh reaksi untuk
dan lain-lain), hukum Hess dan konsep endoterm dan reaksi untuk eksoterm
energi ikatan. 3.4.4 Menjelaskan kapasitas panasdan
panas jenis
4.4 Menggunakan persamaan termokimia untuk
3.5.1 Menentukan perubahan entalpi
mengaitkan perubahan jumlah pereaksi atau standart pembentukan
hasil reaksi dengan perubahan energi. 3.5.2 Menentukan perubahan entalpi
4.5 Menentukan perubahan entalpi berdasarkan standart penguraian
3.5.3 Menentukan perubahan entalpi
data kalorimetri, entalpi pembentukan, atau standart pembakaran
energi ikatan berdasarkan hukum Hess. 3.5.4 Menentukan perubahan entalpi
reaksi berdasarkan hukum Hess
3.5.5 Menentukan perubahan entalpi
reaksi berdasarkan energi ikatan
3.5.6 Menentukan perubahan entalpi
reaksi berdasarkan kalorimetri.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan diberikan pengertian mengenai energi dan kalor, siswa mampu memahami
hukum kekekalan energi.
2. Dengan diberikan contoh suatu reaksi, siswa dapat menyebutkan pengaruh kalor
terhadap suhu.
3. Siswa dapat ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian
masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan
langkah-langkah yang benar).
4. Siswa mampu membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan
dan contoh.
5. Siswa mampu menentukan perubahan entalpi berdasarkan Hukum Hess, data
percobaan entalpi pembentukan standar serta data energi ikatan.
6. Siswa mampu merancang, melakukan, menyimpulkan, serta menyajikan hasil
percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
7. Siswa mampu merancang, melakukan, menyimpulkan, serta menyajikan hasil
percobaan penentuan ∆𝐻 suatu reaksi.

D. Materi Pembelajaran
1. Energi dan Kalor
2. Sistem dan lingkungan
3. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
4. Perubahan entalpi reaksi
5. Hukum Hess
6. Energi Ikatan

E. PENDEKATAN STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Scientific Approach
Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Student Achivement Division
Metode : Diskusi informasi, demonstrasi, dan penugasan

F. SUMBER BELAJAR
1. Media:
 Macromedia Flash
 Lembar Kerja Siswa (LKS)
 Video terkait termokimia

2. Alat/Bahan:
 In Focus
 Laptop
 Whiteboard dan Spidol

3. Sumber Belajar:
 Buku paket
 Bahan tayang (powerpoint)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama : (4 jam pelajaran)
Materi ajar:
 Energi dan Kalor
 Hukum Kekekalan Energi
 Kalor dan Perubahan Suhu
 Kalorimeter
 Hukum Hess

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 15 menit
 Memberikan salam pembuka
 Memeriksa kehadiran siswa
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
 Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan
 Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti KBM
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran / indikator
ketercapaian pembelajaran.
 Appersepsi / motivasi
Energi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
berasal dari reaksi kimia. Misalnya, untuk memasak kita
gunakan energi dari pembakaran bahan bakar; untuk
melakukan aktivitasnya, tubuh kita menggunakan energi
dari makanan yang kita makan. Pengetahuan ini penting
sehingga kita dapat memperhitungkan kebutuhan energi
kita.
 Para siswa diperkenalkan ilustrasi yang berkaiatan dengan
pengertian energi dan kalor dalam pembelajaran ataupun
dalam kehidupan sehari-hari.
 Mengajak siswa berpikir tentang jenis kegiatan yang lain yg
berhubungan dengan energi dan kalor
Inti 150
Mengamati (Observing)
menit
 Mengamati fenomena yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yaitu mengenai energi dan kalor serta hukum
kekekalan energi.
Menanya (Questioning)
1. Apakah energi / kalor ?
2. Apa yang digunakan untuk mengukur pertukaran kalor ?
Mengumpulkan Data (Experimenting)
 Siswa mencari dan mengumpulkan literatur mengenai
hubungan antar kalor dan perubahan suhu.
Mengasosiasi

 Menyimpulkan pengertian energi dan kalor serta memahami


dasar dari kalor dan perubahan suhu.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Menghubungkan antara kalor yang dikeluarkan dengan
perubahan suhu yang terjadi.

Penutup Fase Evaluasi: 15 menit

 Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran

 Memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah

 Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang


akan disampaikan pada pertemuan berikutnya

 Mengucapkan salam

Pertemuan kedua : (4 jam pelajaran)


Materi ajar:
 Sistem dan Lingkungan
 Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 15 menit
 Memberikan salam pembuka.
 Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.
 Memeriksa kehadiran siswa.
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar.
 Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
 Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak membuat PR.
 Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya masing-masing.
Inti 150
Mengamati (Observing)
menit
 Mengamati fenomena yang ada di alam yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yaitu mengenai sistem dan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
lingkungan.

Menanya (Questioning)
 Apasajakah sistem yang terdapat dalam termokimia ?
 Apakah perbedaan dari sistem terbuka, sistem tertutup, dan
sistem terisolasi ?
 Apa perbedaan dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ?

Mengumpulkan Data (Experimenting)


 Siswa mencari dan mengumpulkan informasi mengenai
reaksi eksoterm dan endoterm, serta mendiskusikan
contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengasosiasi

 Menjelaskan perbedaan dari setiap sistem dalam


termokimia serta menjelaskan perbedaan dari reaksi
eksoterm serta reaksi endoterm.

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas dan diberikan penguatan oleh guru
 Siswa mengerjakan latihan soal mengenai menentukan
reaksi yang terjadi eksoterm atau endoterm.
Penutup Fase Evaluasi: 15 menit

 Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran.

 Memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

 Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang


akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.

 Mengucapkan salam.

Pertemuan ketiga : (4 jam pelajaran)


Materi ajar:
 Jenis-jenis reaksi termokimia dan entalpi standar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 15 menit
 Memberikan salam pembuka.
 Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.
 Memeriksa kehadiran siswa.
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar.
 Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
 Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak membuat PR.
 Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya masing-masing.
Inti 150
Mengamati (Observing)
menit
Siswa diberikan video mengenai percobaan yang terjadi dalam
reaksi termokimia
Menanya (Questioning)
 Apasajakah jenis entalpi standar ?

Mengumpulkan Data (Experimenting)


 Siswa mencari dan mengumpulkan informasi mengenai
jenis-jenis entalpi standar
 Siswa memahami cara membaca grafik reaksi eksoterm dan
reaksi endoterm.
 Siswa dalam kelompoknya melakukan percobaan
“Penentuan Perubahan Entalpi”.
 Mendiskusikan lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan meminta
siswa jujur bila kelompoknya kesulitan mengerjakan LKS
dengan bimbingan guru dalam menghitung ΔH bersama
anggota kelompok masing-masing dengan disiplin dan
penuh tanggung jawab.
Mengasosiasi

 Mengisi LKS mengenai reaksi yang terjadi dalam


termokimia dengan cara berdiskusi.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu

Mengkomunikasikan (Communicating)
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas dan diberikan penguatan oleh guru.
Penutup Fase Evaluasi: 15 menit

 Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran.

 Memberi tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

 Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran yang


akan disampaikan pada pertemuan berikutnya.

 Mengucapkan salam.

H. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Prosedur Penilaian:
a. Penilaian kognitif : Test objektif dan essay.
b. Penilaian afekif : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung.
c. Penilaian psikomotorik : Produk hasil percobaan.

Medan, Oktober 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Calon Guru

Dra. Hernawati K., M.Si Dian Sunarwati


NIP.196702102006042006 NIM. 4143331005
LATIHAN SOAL
A. PILIHAN BERGANDA
1. Diketahui
CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kJ
CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kJ
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kJ
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kJ
B. + 419 kJ
C. + 906 kJ
D. – 122 kJ
E. – 419 kJ

2. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini.

Berdasarkan digram diatas, reaksi tersebut termasuk reaksi….


A. Eksoterm, karena H1 < H2
B. Endoterm karena H1 < H2
C. Eksoterm karena H1 > H2
D. Endoterm karena melepas kalor
E. Endoterm ΔH > 0
3. Berdasarkan diagram sebagai berikut:
Berdasarkan diagram diatas, maka nilai dari ΔH2 adalah...kJ/mol.
A. – 124,25
B. + 124,25
C. – 90,37
D. – 56,49
E. + 56,49
4. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu
larutan turun dari 270 C menjadi 23,50C . bila kalor jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka ΔH
pelarutan adalah...
A. 36,575 kj/mol
B. 37,36 kj/mol
C. 365,75 kj/mol
D. 1463 kj/mol
E. 1494,3 kj/mol
5. Diketahui reaksi :

CH4 (g) + Cl2 (g) CH3 Cl (g) + HCl (g).


Jika energi disosiasi ikatan :
C–H = 413 kj/mol
C – Cl = 328 kj/mol
Cl – Cl = 242 kj/mol
H – Cl = 431 kj/mol
Maka berapakah ΔH reaksi tersebut ?
A. – 184 kj/mol
B. – 192 kj/mol
C. + 104 kj/mol
D. - 104 kj/mol
E. - 205 kj/mol

B. ESSAY
1. Di dalam gelas kimia direaksikan ammonium klorida padat dengan barium hidroksida
padat sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas ammonia. Pada reaksi tersebut
ternyata suhu sistem turun dari 250C menjadi 120C. dari fakta tersebut:
a. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan linkungan
b. Temukan apakah reaksi termasuk reaksi endoterm atau eksoterm
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
2. Asam benzoate murni (ΔHc C6H5COOH = -3.277 kJ/mol) sebanyak 1,22 gram
dimasukkan kedalam kalorimeter bom yang berisi 1.200 g air (kapasitas kalor
kalorimeter = 1.365 J/0C; kalor jenis air 4,18 J/g 0C). hitunglah kenaikan suhu
kalorimeter yang terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1).
3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbondioksida, akan
dilepaskan kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya dan diagram
energinya.
KUNCI JAWABAN
A. PILIHAN BERGANDA
1. JAWABAN: A.
PEMBAHASAN

2. JAWABAN: E
PEMBAHASAN
 Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan ΔH <
0
 Reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan kalor dari lingkungan ke sistem ΔH >
0
 Dari diagram di atas terlihat bahwa reaksi yang terjadi merupakn reaksi endoterm
karena perubahan ΔH > 0 entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan.

3. JAWABAN: D.
PEMBAHASAN
4. JAWABAN : B.

5. JAWABAN : D
Pembahasan :

H =( E C-H + E CL-CL ) – ( E C-CL + E H-CL)


= ( 413 + 242 ) – ( 328 + 431 ) kJ/mol = -104 kJ/mol

B. ESSAY
1. a. Sistem : reaksi kimia yang terjadi (ammonium klorida, barium hidroksida dihasilkan
barium klorida, air, dan gas ammonia).
b. terjadinya penurunan suhu sistem maka reaksi termasuk reaksi endoterm.
c. diagram tingkat energi

2. Diketahui; gram asam benzoate = 1,22 gram;


ΔHc C6H5COOH = -3.277 kJ/mol;
Gram air = 1.200 gram;
C = 1.365 J/0C;
c air = 4,18 J/g 0C
ditanya: ΔT = …..
penyelesaian:

3. Persamaan Termokimia:
2. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Penilaian Kognitif
1) Pilihan Ganda
Tujuan Pembelajaran Soal Kunci Skor
Jawaban
Menentukan harga ∆H 1. Diketahui A 10
reaksi berdasarkan CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kJ
Hukum Hess CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kJ
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kJ
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kJ
B. + 419 kJ
C. + 906 kJ
D. – 122 kJ
E. – 419 kJ

Merancang, melakukan, 2. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini. E 10


menyimpulkan, serta
menyajikan hasil
percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi
endoterm

Berdasarkan digram diatas, reaksi tersebut


termasuk reaksi….
A. Eksoterm, karena H1 < H2
B. Endoterm karena H1 < H2
C. Eksoterm karena H1 > H2
D. Endoterm karena melepas kalor
E. Endoterm ΔH > 0
Menentukan harga ∆H 3. Berdasarkan diagram sebagai berikut: D 10
reaksi berdasarkan
entalpi pembentukan
standar

Berdasarkan diagram diatas, maka nilai dari ΔH2


adalah...kJ/mol.
A. – 124,25
B. + 124,25
C. – 90,37
D. – 56,49
E. + 56,49

Merancang, melakukan, 4. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air B 10


menyimpulkan serta dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu larutan
menyajikan hasil turun dari 270 C menjadi 23,50C . bila kalor
percobaan penentuan ∆H jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka ΔH pelarutan
suatu reaksi. adalah...
A. 36,575 kj/mol
B. 37,36 kj/mol
C. 365,75 kj/mol
D. 1463 kj/mol
E. 1494,3 kj/mol

Menentukan harga ∆H 5. Diketahui reaksi : D 10


reaksi berdasarkan data CH4 (g) + Cl2 (g) CH3 Cl (g) + HCl (g).
energy ikatan Jika energi disosiasi ikatan :
C–H = 413 kj/mol
C – Cl = 328 kj/mol
Cl – Cl = 242 kj/mol
H – Cl = 431 kj/mol

Maka berapakah H reaksi tersebut ?


A. – 184 kj/mol
B. – 192 kj/mol
C. + 104 kj/mol
D. - 104 kj/mol
E. - 205 kj/mol

2) Essay
Tujuan Pembelajaran Soal Skor
Mengidentifikasi sistem 1. Di dalam gelas kimia direaksikan ammonium 10
dan lingkungan dari klorida padat dengan barium hidroksida padat
suatu reaksi kimia sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan
gas ammonia. Pada reaksi tersebut ternyata
suhu sistem turun dari 250C menjadi 120C.
dari fakta tersebut:
a. Tunjukkan manakah yang menjadi
sistem dan linkungan
b. Temukan apakah reaksi termasuk
reaksi endoterm atau eksoterm
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
Merancang, melakukan, 2. Asam benzoate murni (ΔHc C6H5COOH = - 20
menyimpulkan serta 3.277 kJ/mol) sebanyak 1,22 gram
menyajikan hasil dimasukkan kedalam kalorimeter bom yang
percobaan penentuan berisi 1.200 g air (kapasitas kalor kalorimeter
∆H suatu reaksi. = 1.365 J/0C; kalor jenis air 4,18 J/g 0C).
hitunglah kenaikan suhu kalorimeter yang
terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1).
Menuliskan persamaan 3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen 20
reaksi termokimia menjadi gas karbondioksida, akan dilepaskan
kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan
persamaan termokimianya dan diagram
energinya.
b. Instrumen Penilaian Afektif
Penilaian afektif menggunakan lembar observasi yang terlampir pada pedoman
penilaian.

c. Instrumen Penilaian Psikomotorik


Penilaian psikomotor menggunakan lembar observasi praktikum yang terlampir pada
pedoman penilaian.
3. Pedoman Penilaian :
a. Penilaian kognitif
No. Pilihan berganda Uraian singkat Jumlah skor
1. 10 10 20
2. 10 20 30
3 10 20 30
4. 10 - 10
5. 10 - 10
Total Skor 100

b. penilaian afektif
 Rubrik dan Pedoman Penilaian Sikap
Nama Aspek Sikap Yang Dinilai
No Peserta Ingin NP NA Ket
Kerjasama Komunikasi
Didik Tahu
1
2
3

Deskripsi penilaian sikap


Ingin Tahu (curiosity) Kerja sama (team work) Berkomunikasi Baik
5 = tidak pernah 5 = selalu bekerjasama (communicative)
menunjukkan sikap tidak 4 = sering bekerjasama 5 = tidak pernah
ingin tahu 3 = beberapa kali menunjukkan sikap tidak
4 = pernah menunjukkan melakukan kerjasama komunikatif
sikap tidak ingin tahu 2 = pernah bekerjasama 4 = pernah menunjukkan
3 = beberapa kali 1 = tidak pernah sikap tidak komunikatif
menunjukkan sikap tidak bekerjasama 3 = beberapa kali
ingin tahu menunjukkan sikap tidak
2 = sering menunjukkan sikap komunikatif
tidak ingin tahu 2 = sering tidak
1 = sangat sering menunjukkan sikap tidak
menunjukkan sikap tidak komunikatif
ingin tahu 1 = sangat sering
menunjukkan sikap tidak
komunikatif

c. Penilaian psikomotorik
Siswa terampil dalam merangkai set alat dan melakukan percobaan mengenai
Penentuan Perubahan Entalpi

Nilai
Aspek yang dinilai SB Baik Kurang SK
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1. Siswa menyiapkan alat dan bahan dengan
tepat.
2. Siswa membersihkan dan mengeringkan
alat sebelum praktikum.
3. Siswa menyusun alat sesuai petunjuk
praktikum.
4. Siswa mengambil dan memasukkan bahan
kedalam alat kalorimeter
5. Siswa mengamati perubahan suhu pada alat
kalorimeter
6. Siswa mencatat nilai suhu yang tertera pada
thermometer.
7. Siswa membersihkan alat setelah
praktikum.
8. Siswa melakukan percobaan tepat waktu.
Jumlah
Jumlah Total:

Medan, Oktober 2017


Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa Calon Guru

Dra. Hernawati K., M.Si Dian Sunarwati


NIP. 196702102006042006 NIM. 4143331005
Lampiran 1. Materi Pembelajaran
TERMOKIMIA
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor reaksi. fokus
bahasannya meliputi jumlah kalor yang dapat dihasilkan oleh sejumlah pereaksi tertentu dan
cara pengukuran reaksi tersebut.
A. Sistem dan lingkungan
Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian yang kita pelajari
perubahan energinya. Sedangkan yang disebut lingkungan adalah segala sesuatu di luar
sistem.
Contoh : Reaksi antara logam seng dengan larutan asam klorida (HCl) dalam suatu tabung
reaksi disertai dengan munculnya gelembung-gelembung gas.
Pada contoh di atas yang menjadi pusat perhatian adalah logam seng dan larutan HCl.
Jadi, logam seng dan larutan HCl disebut sistem, sedangkan tabung reaksi, suhu udara,
tekanan udara merupakan lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Sistem Terbuka, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan zat
(materi) antara lingkungan dan sistem.
b. Sistem Tertutup, suatu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara
sistem dan lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
c. Sistem Terisolasi (tersekat), suatu sistem yang tidak memungkinkan terjadinya pertukaran
kalor dan materi antara sistem dan lingkungan.

B. Defenisi Reaksi Eksoterm dan Endoterm

1.Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi. Entalpi
sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat semula).
Contoh:
Reaksi antara kalsium oksida (kapur tohor) dengan air Kapur tohor dimasukkan ke dalam air
dalam tabung reaksi. Reaksi ini berlangsung ditandai dengan kenaikan suhu campuran
(sistem). Karena suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan, maka kalor akan keluar dari sistem
ke lingkungan sampai suhu keduanya menjadi sama.
CaO(s) + H2O(l)Ca(OH)2(aq)
2.Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi. Entalpi
sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat semula).
Contoh:
Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal amonium klorida. Ketika
kristal barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2. 8H2O dicampur dengan Kristal amonium
klorida (NH4Cl), reaksi segera berlangsung yang ditandai dengan penurunan suhu campuran
dan pembentukan gas amonia. Oleh karena suhu campuran (sistem) menjadi lebih rendah
daripada lingkungan, maka kalor akan mengalir dari lingkungan ke dalam sistem sampai suhu
keduanya menjadi sama.
Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl BaCl2.2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l)
C. Penentuan ΔH Reaksi
Perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi dapat ditentukan melalui berbagai cara yaitu
melalui eksperimen, berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan (Δ Hf°), berdasarkan
hukum Hess, dan berdasarkan energi ikatan.
1. Penentuan ΔH Melalui Eksperimen
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut
kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat yang akan direaksikan dimasukkan
ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor
reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur
dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi yang berisi air untuk
menghindarkan terlepasnya kalor.

Gambar 1.3. Kalorimeter dan bagian- bagiannya


Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1°C diperlukan
kalor sebesar 4,2 kJ atau 1 kkal. Untuk 1 gram air diperlukan kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal.
Jumlah kalor ini disebut kalor jenis air dengan lambang c dengan harga c = 4,2 J g-1 °C-1
Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3 faktor yaitu
massa air dalam kalorimeter (gram), perubahan suhu air (°C), dan kalor jenis air. Rumusnya
ditulis:
Q = m.c. ΔT

Q = kalor yang dibebaskan atau diserap


m = massa air (gram)
c = kapasitas kalor air (J)
Δ t = perubahan suhu (°C)

2. Entalpi dan Perubahan Entalpi (∆H)


Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap. Entalpi (H)
dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem (E) dan kerja (W).

H=E+W
dengan:
W=P×V
E = energi (joule) W = kerja sistem (joule)
V = volume (liter) P = tekanan (atm)

Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk
energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah
perubahan energi (∆E). Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita
hanya dapat mengukur perubahan entalpi (∆H).

dengan:
∆H = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan atau pereaksi
a. Bila H produk > H reaktan, maka ∆H bertanda positif, berarti terjadi penyerapan kalor
dari lingkungan ke sistem.
b. Bila H reaktan > H produk, maka ∆H bertanda negatif, berarti terjadi pelepasan kalor
dari sistem ke lingkungan.

Secara matematis, perubahan entalpi (∆H) dapat diturunkan sebagai berikut.


H = E + W …………………………….. (1)
Pada tekanan tetap:
∆H = ∆E + P∆V ………………………. (2)
∆E = q + W ……………………………(3)
Wsistem = –PV ………………………….(4)
Substitusi persamaan (3) dan (4) dalam persamaan (2):
H = (q + W) + P∆V
H = (q – P∆V) + P∆V
H=q
Jadi, pada tekanan tetap, perubahan entalpi (∆H) sama dengan kalor (q) yang diserap atau
dilepas.

Macam-macam reaksi kimia berdasarkan kalor yang dibebaskan/kalor yang diserap


a. Reaksi kimia yang membutuhkan atau menyerap kalor disebut reaksi endoterm.

Contoh:
Reaksi pemutusan ikatan pada molekul unsur H2 adalah:
H2  2H ∆H = +a kJ
Reaksi endoterm dengan ∆H bertanda positif (+).
b. Reaksi kimia yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm.

Contoh:
Reaksi pembentukan ikatan pada molekul unsur H2 adalah:
2H  H2 ∆H = –a kJ
Reaksi eksoterm dengan ∆H bertanda negatif (–).
Diagram entalpi (diagram tingkat energi):

Perubahan entalpi yang menyertai suatu reaksi dipengaruhi oleh:


 Jumlah zat
 Keadaan fisis zat
 Suhu (T)
 Tekanan (P)

o Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang menyertakan perubahan
entalpinya (∆H). Nilai perubahan entalpi yang dituliskan pada persamaan termokimia harus
sesuai dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sama
dengan koefisien reaksinya.
Contoh:
Diketahui persamaan termokimia:
H2(g) + ½ O2(g)  H2O(l) ∆H = –285,85 kJ/mol
Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari gas hidrogen dan gas oksigen dibebaskan energi
sebesar 285,85 kJ (reaksi eksoterm).

Perubahan Entalpi Standar (∆H°)


Perubahan entalpi standar (∆H°) adalah perubahan entalpi (∆H) reaksi yang diukur pada
kondisi standar, yaitu pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm. Satuan ∆H adalah kJ dan satuan
∆H molar reaksi adalah kJ/mol.
A. Entalpi Pembentukan Standar (∆Hf° = Standard Enthalpy of Formation)
Entalpi pembentukan standar adalah ∆H untuk membentuk 1 mol persenyawaan
langsung dari unsur-unsurnya yang diukur pada 298 K dan tekanan 1 atm.
Contoh:
1. H2(g) + ½ O2(g)  H2O (l) ∆Hf ° = –285,85 kJ
Koefisien 1 berarti 1 mol H2O
Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari unsur hidrogen dan unsur oksigen dibebaskan
energi sebesar 285,85 kJ (tanda negatif pada ∆Hf ° berarti dibebaskan energi atau reaksi
eksoterm).
2. 4 C(s) + 2 H2(g)  2 C2H2 (g) ∆H = + 454 kJ

Koefisien 2 berarti 2 mol C2H2,


maka semua koefisien reaksi dibagi 2 termasuk ∆H
Reaksi menjadi:
2 C(s) + H2(g )  C2H2(g) ∆H = + 227 kJ
Artinya, pada pembentukan 1 mol C2H2 dari unsur karbon dan unsur hidrogen dibutuhkan
panas sebesar 227 kJ (endoterm).

B. Entalpi Penguraian Standar (Hd° = Standard Enthalpy of Dissosiation)


Entalpi penguraian standar adalah H dari penguraian 1 mol persenyawaan langsung
menjadi unsur-unsurnya (adalah kebalikan dari H pembentukan). Sesuai dengan asas
kekekalan energi, maka nilai entalpi penguraian sama dengan entalpi pembentukannya, tetapi
tandanya berlawanan.
Contoh :
1. Tuliskan persamaan termokimia penguraian H2O apabila diketahui Hf o H2O = –285,85

kJ/mol!
Jawab:
• Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan, sehingga zat yang terurai
di sebelah kiri anak panah.
H2O (l)  H2(g) + ½ O2(g) Hd ° = +285,85 kJ

 Koefisien 1 untuk 1 mol zat yang diuraikan


 Tanda Hd° berlawanan dengan Hf°

2. Bila diketahui Hf° NH3 = –46 kJ/mol, berapa kJ diperlukan untuk menguraikan 1
gram NH3 (Mr = 17)?
Jawab:
• Persamaan termokimia penguraian NH3 adalah:
1 3
NH3(g)  2 N2 (g) + 2 H2(g) Hd° = 46 kJ/mol

• Besarnya kalor untuk menguraikan 1 gram NH3 adalah:


Besar kalor = mol × H
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
= x H
𝑀𝑟
1
= 17 × 46

` = 2,7 Kj
C. Entalpi Pembakaran Standar (Hc° = Standard Enthalpy of Combustion
Entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi (H) untuk pembakaran
sempurna 1 mol senyawa atau unsur dengan O2 dari udara, yang diukur pada 298 K dan
tekanan 1 atm. Satuan Hc ° adalah kJ/mol. Pembakaran dikatakan sempurna jika:
1. Karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO2
2. Hidrogen (H) terbakar sempurna menjadi H2O
3. Belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO2
4. Senyawa hidrokarbon (CxHy) terbakar sempurna menurut reaksi:
CxHy + O2 CO2 + H2O (belum setara)
Contoh:
Pada pembakaran 570 gram isooktana (C8H18), salah satu komponen yang ada dalam bensin,
pada keadaan standar/STP dibebaskan kalor sebesar 27.500 kJ. Hitunglah besarnya Hc° dan
tulislah persamaan termokimia pembakaraan isooktana tersebut!
Jawab:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
• Mol isooktana C8H18 = 𝑀𝑟
570
= 114

= 5 mol
1
• Untuk 1 mol C8H18 maka Hc° = 5 × (–27.500)

= –5.500 kJ
• Persamaan termokimia:
25
C8H18(l) + O2(g)  8 CO2(g) + 9 H2O(g) Hc° = –5.500 kJ/mol
2

D. Entalpi Molar Lainnya (Entalpi Penetralan, Pelarutan, dan Peleburan)


1. Entalpi Penetralan
Entalpi penetralan adalah perubahan entalpi (H) yang dihasilkan pada reaksi penetralan
asam (H+) oleh basa (OH–) membentuk 1 mol air. Satuan entalpi penetralan adalah kJ/mol.
Contoh:
NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl (aq) + H2O(l) H = –890,4 kJ/mol
2. Entalpi Pelarutan
Entalpi pelarutan adalah perubahan entalpi (H) pada pelarutan 1 mol zat. Satuan H
pelarutan adalah kJ/mol.
Contoh:
NaOH(s) Na+(aq) + OH– (aq) H = –204 kJ/mol
3. Entalpi Peleburan
Entalpi peleburan adalah perubahan entalpi (H) pada perubahan 1 mol zat dari bentuk padat
menjadi bentuk cair pada titik leburnya. Satuan H peleburan adalah kJ/mol.
Contoh:
NaCl(s) NaCl(l) H = –112 kJ/mol
Lampiran 2.

LEMBAR KERJA SISWA


PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI

KELOMPOK :
KELAS :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tujuan :
1. Siswa dapat menentukan perubahan entalpi reaksi dengan menggunakan alat
kalorimeter.
2. Siswa dapat merangkai alat kalorimeter.

A. Dasar Teori
Penentuan ΔH Melalui Eksperimen
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut
kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat yang akan direaksikan dimasukkan
ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor
reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur
dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi yang berisi air untuk
menghindarkan terlepasnya kalor.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1°C diperlukan kalor
sebesar 4,2 kJ atau 1 kkal. Untuk 1 gram air diperlukan kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal. Jumlah
kalor ini disebut kalor jenis air dengan lambang c dengan harga c = 4,2 J g-1 °C-1
Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3 faktor yaitu
massa air dalam kalorimeter (gram), perubahan suhu air (°C), dan kalor jenis air. Rumusnya
ditulis:
Q = m.c. ΔT
Q = kalor yang dibebaskan atau diserap
m = massa air (gram)
c = kapasitas kalor air (J)
Δ t = perubahan suhu (°C)

B. Alat dan Bahan


 Wadah gelas plastik 2 buah
 Wadah Sterofom 1 buah
 Spatula /pengaduk 1 buah
 Termometer 1 buah
 Penutup Sterofom 1 buah
 HCl 1 M 2 mL
 NaOH 1 M 2 mL
 Stopwacth 1 buah

C. Prosedur Kerja
1. Siapkan 2 mL NaOH 1 M dalam wadah Plastik 1 dan 2 mL HCl 1 M dalam wadah
plastic 2.
2. Ukur masing-masing suhu larutan dengan menggunakan termometer.
3. Termometer dibersihkan dan keringkan sebelum digunakan.
4. Tuangkan larutan HCl 1 M kedalam wadah sterofom yang telah berisi NaOH, rangkai
alat kalorimeter seperti terlihat pada gambar.

Gambar 1 : Rangkaian Alat Kalorimeter


5. Tunggu selama 1 menit sambal diukur suhu dengan menggunakan thermometer.
6. Catat suhu campuran larutannya.
D. Hasil Pengamatan
Lengkapi data hasil pengamatan berikut :
Suhu Awal (T1) Suhu Akhir (T2) Perbedaan Suhu (T)
0
NaOH 1 M = C
0
HCl 1 M = C
0
Rata-rata (T1) = C

E. Pertanyaan
1. Tentukan kalor reaksi (q) yang dihasilkan dari percobaan di atas! (kalor jenis air (c) =
4,2 J/K-1.g-1, massa jenis air = 1 g/cm3, 2 x 50 ml larutan dianggap sama 100 mL air?
2. Tentukalah nilai perubahan entalpi H untuk reaksi tersebut! Bagaimana tanda untuk
harga H tersebut?
3. Termasuk reaksi endoterm atau eksoterm antara larutan NaOH dan HCl ?

F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Lampiran 3.

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

Kerjakan soal-soal berikut ini secara berkelompok dan tuliskan jawaban Anda di kertas lain
secara individu!
1. Diketahui
CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kJ
CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kJ
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kJ
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kJ
B. + 419 kJ
C. + 906 kJ
D. – 122 kJ
E. – 419 kJ

2. Perhatikan diagram tingkat energi berikut ini.

Berdasarkan digram diatas, reaksi tersebut termasuk reaksi….


A. Eksoterm, karena H1 < H2
B. Endoterm karena H1 < H2
C. Eksoterm karena H1 > H2
D. Endoterm karena melepas kalor
E. Endoterm ΔH > 0
3. Berdasarkan diagram sebagai berikut:

Berdasarkan diagram diatas, maka nilai dari ΔH2 adalah...kJ/mol.


A. – 124,25
B. + 124,25
C. – 90,37
D. – 56,49
E. + 56,49
4. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu
larutan turun dari 270 C menjadi 23,50C . bila kalor jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka ΔH
pelarutan adalah...
A. 36,575 kj/mol
B. 37,36 kj/mol
C. 365,75 kj/mol
D. 1463 kj/mol
E. 1494,3 kj/mol
5. Diketahui reaksi :

CH4 (g) + Cl2 (g) CH3 Cl (g) + HCl (g).


Jika energi disosiasi ikatan :
C–H = 413 kj/mol
C – Cl = 328 kj/mol
Cl – Cl = 242 kj/mol
H – Cl = 431 kj/mol

Maka berapakah H reaksi tersebut ?


A. – 184 kj/mol
B. – 192 kj/mol
C. + 104 kj/mol
D. - 104 kj/mol
E. - 205 kj/mol

C. ESSAY
1. Di dalam gelas kimia direaksikan ammonium klorida padat dengan barium hidroksida
padat sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas ammonia. Pada reaksi tersebut
ternyata suhu sistem turun dari 250C menjadi 120C. dari fakta tersebut:
a. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan linkungan
b. Temukan apakah reaksi termasuk reaksi endoterm atau eksoterm
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
2. Asam benzoate murni (ΔHc C6H5COOH = -3.277 kJ/mol) sebanyak 1,22 gram
dimasukkan kedalam kalorimeter bom yang berisi 1.200 g air (kapasitas kalor kalorimeter
= 1.365 J/0C; kalor jenis air 4,18 J/g 0C). hitunglah kenaikan suhu kalorimeter yang
terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1).
3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbondioksida, akan dilepaskan
kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya dan diagram energinya.

Anda mungkin juga menyukai