(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan diberikan pengertian mengenai energi dan kalor, siswa mampu memahami
hukum kekekalan energi.
2. Dengan diberikan contoh suatu reaksi, siswa dapat menyebutkan pengaruh kalor
terhadap suhu.
3. Siswa dapat ulet dalam mencari sumber pengetahuan yang mendukung penyelesaian
masalah (dapat menyelesaikan masalah secara runut di awal hingga akhir dengan
langkah-langkah yang benar).
4. Siswa mampu membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan percobaan
dan contoh.
5. Siswa mampu menentukan perubahan entalpi berdasarkan Hukum Hess, data
percobaan entalpi pembentukan standar serta data energi ikatan.
6. Siswa mampu merancang, melakukan, menyimpulkan, serta menyajikan hasil
percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
7. Siswa mampu merancang, melakukan, menyimpulkan, serta menyajikan hasil
percobaan penentuan ∆𝐻 suatu reaksi.
D. Materi Pembelajaran
1. Energi dan Kalor
2. Sistem dan lingkungan
3. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
4. Perubahan entalpi reaksi
5. Hukum Hess
6. Energi Ikatan
F. SUMBER BELAJAR
1. Media:
Macromedia Flash
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Video terkait termokimia
2. Alat/Bahan:
In Focus
Laptop
Whiteboard dan Spidol
3. Sumber Belajar:
Buku paket
Bahan tayang (powerpoint)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama : (4 jam pelajaran)
Materi ajar:
Energi dan Kalor
Hukum Kekekalan Energi
Kalor dan Perubahan Suhu
Kalorimeter
Hukum Hess
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 15 menit
Memberikan salam pembuka
Memeriksa kehadiran siswa
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan
Mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti KBM
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran / indikator
ketercapaian pembelajaran.
Appersepsi / motivasi
Energi yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
berasal dari reaksi kimia. Misalnya, untuk memasak kita
gunakan energi dari pembakaran bahan bakar; untuk
melakukan aktivitasnya, tubuh kita menggunakan energi
dari makanan yang kita makan. Pengetahuan ini penting
sehingga kita dapat memperhitungkan kebutuhan energi
kita.
Para siswa diperkenalkan ilustrasi yang berkaiatan dengan
pengertian energi dan kalor dalam pembelajaran ataupun
dalam kehidupan sehari-hari.
Mengajak siswa berpikir tentang jenis kegiatan yang lain yg
berhubungan dengan energi dan kalor
Inti 150
Mengamati (Observing)
menit
Mengamati fenomena yang berkaitan dengan materi
pembelajaran yaitu mengenai energi dan kalor serta hukum
kekekalan energi.
Menanya (Questioning)
1. Apakah energi / kalor ?
2. Apa yang digunakan untuk mengukur pertukaran kalor ?
Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mencari dan mengumpulkan literatur mengenai
hubungan antar kalor dan perubahan suhu.
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan (Communicating)
Menghubungkan antara kalor yang dikeluarkan dengan
perubahan suhu yang terjadi.
Mengucapkan salam
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Pendahuluan Fase Orientasi : 15 menit
Memberikan salam pembuka.
Mempersilahkan salah satu siswa memimpin doa.
Memeriksa kehadiran siswa.
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar.
Menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
Memeriksa PR, mencatat siswa yang tidak membuat PR.
Siswa diminta untuk duduk dikelompoknya masing-masing.
Inti 150
Mengamati (Observing)
menit
Mengamati fenomena yang ada di alam yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yaitu mengenai sistem dan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
lingkungan.
Menanya (Questioning)
Apasajakah sistem yang terdapat dalam termokimia ?
Apakah perbedaan dari sistem terbuka, sistem tertutup, dan
sistem terisolasi ?
Apa perbedaan dari reaksi eksoterm dan reaksi endoterm ?
Mengkomunikasikan (Communicating)
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas dan diberikan penguatan oleh guru
Siswa mengerjakan latihan soal mengenai menentukan
reaksi yang terjadi eksoterm atau endoterm.
Penutup Fase Evaluasi: 15 menit
Mengucapkan salam.
Mengkomunikasikan (Communicating)
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil temuannya di
depan kelas dan diberikan penguatan oleh guru.
Penutup Fase Evaluasi: 15 menit
Mengucapkan salam.
B. ESSAY
1. Di dalam gelas kimia direaksikan ammonium klorida padat dengan barium hidroksida
padat sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas ammonia. Pada reaksi tersebut
ternyata suhu sistem turun dari 250C menjadi 120C. dari fakta tersebut:
a. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan linkungan
b. Temukan apakah reaksi termasuk reaksi endoterm atau eksoterm
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
2. Asam benzoate murni (ΔHc C6H5COOH = -3.277 kJ/mol) sebanyak 1,22 gram
dimasukkan kedalam kalorimeter bom yang berisi 1.200 g air (kapasitas kalor
kalorimeter = 1.365 J/0C; kalor jenis air 4,18 J/g 0C). hitunglah kenaikan suhu
kalorimeter yang terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1).
3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbondioksida, akan
dilepaskan kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya dan diagram
energinya.
KUNCI JAWABAN
A. PILIHAN BERGANDA
1. JAWABAN: A.
PEMBAHASAN
2. JAWABAN: E
PEMBAHASAN
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor dari sistem ke lingkungan ΔH <
0
Reaksi endoterm adalah reaksi yang memerlukan kalor dari lingkungan ke sistem ΔH >
0
Dari diagram di atas terlihat bahwa reaksi yang terjadi merupakn reaksi endoterm
karena perubahan ΔH > 0 entalpi produk lebih besar daripada entalpi reaktan.
3. JAWABAN: D.
PEMBAHASAN
4. JAWABAN : B.
5. JAWABAN : D
Pembahasan :
B. ESSAY
1. a. Sistem : reaksi kimia yang terjadi (ammonium klorida, barium hidroksida dihasilkan
barium klorida, air, dan gas ammonia).
b. terjadinya penurunan suhu sistem maka reaksi termasuk reaksi endoterm.
c. diagram tingkat energi
3. Persamaan Termokimia:
2. Instrumen Penelitian
a. Instrumen Penilaian Kognitif
1) Pilihan Ganda
Tujuan Pembelajaran Soal Kunci Skor
Jawaban
Menentukan harga ∆H 1. Diketahui A 10
reaksi berdasarkan CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kJ
Hukum Hess CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kJ
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kJ
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kJ
B. + 419 kJ
C. + 906 kJ
D. – 122 kJ
E. – 419 kJ
2) Essay
Tujuan Pembelajaran Soal Skor
Mengidentifikasi sistem 1. Di dalam gelas kimia direaksikan ammonium 10
dan lingkungan dari klorida padat dengan barium hidroksida padat
suatu reaksi kimia sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan
gas ammonia. Pada reaksi tersebut ternyata
suhu sistem turun dari 250C menjadi 120C.
dari fakta tersebut:
a. Tunjukkan manakah yang menjadi
sistem dan linkungan
b. Temukan apakah reaksi termasuk
reaksi endoterm atau eksoterm
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
Merancang, melakukan, 2. Asam benzoate murni (ΔHc C6H5COOH = - 20
menyimpulkan serta 3.277 kJ/mol) sebanyak 1,22 gram
menyajikan hasil dimasukkan kedalam kalorimeter bom yang
percobaan penentuan berisi 1.200 g air (kapasitas kalor kalorimeter
∆H suatu reaksi. = 1.365 J/0C; kalor jenis air 4,18 J/g 0C).
hitunglah kenaikan suhu kalorimeter yang
terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1).
Menuliskan persamaan 3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen 20
reaksi termokimia menjadi gas karbondioksida, akan dilepaskan
kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan
persamaan termokimianya dan diagram
energinya.
b. Instrumen Penilaian Afektif
Penilaian afektif menggunakan lembar observasi yang terlampir pada pedoman
penilaian.
b. penilaian afektif
Rubrik dan Pedoman Penilaian Sikap
Nama Aspek Sikap Yang Dinilai
No Peserta Ingin NP NA Ket
Kerjasama Komunikasi
Didik Tahu
1
2
3
c. Penilaian psikomotorik
Siswa terampil dalam merangkai set alat dan melakukan percobaan mengenai
Penentuan Perubahan Entalpi
Nilai
Aspek yang dinilai SB Baik Kurang SK
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1. Siswa menyiapkan alat dan bahan dengan
tepat.
2. Siswa membersihkan dan mengeringkan
alat sebelum praktikum.
3. Siswa menyusun alat sesuai petunjuk
praktikum.
4. Siswa mengambil dan memasukkan bahan
kedalam alat kalorimeter
5. Siswa mengamati perubahan suhu pada alat
kalorimeter
6. Siswa mencatat nilai suhu yang tertera pada
thermometer.
7. Siswa membersihkan alat setelah
praktikum.
8. Siswa melakukan percobaan tepat waktu.
Jumlah
Jumlah Total:
1.Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor atau menghasilkan energi. Entalpi
sistem berkurang (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih rendah dari zat semula).
Contoh:
Reaksi antara kalsium oksida (kapur tohor) dengan air Kapur tohor dimasukkan ke dalam air
dalam tabung reaksi. Reaksi ini berlangsung ditandai dengan kenaikan suhu campuran
(sistem). Karena suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan, maka kalor akan keluar dari sistem
ke lingkungan sampai suhu keduanya menjadi sama.
CaO(s) + H2O(l)Ca(OH)2(aq)
2.Reaksi Endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor atau memerlukan energi. Entalpi
sistem bertambah (hasil reaksi memiliki entalpi yang lebih tinggi dari zat semula).
Contoh:
Reaksi antara kristal barium hidroksida oktahidrat dengan kristal amonium klorida. Ketika
kristal barium hidroksida oktahidrat, Ba(OH)2. 8H2O dicampur dengan Kristal amonium
klorida (NH4Cl), reaksi segera berlangsung yang ditandai dengan penurunan suhu campuran
dan pembentukan gas amonia. Oleh karena suhu campuran (sistem) menjadi lebih rendah
daripada lingkungan, maka kalor akan mengalir dari lingkungan ke dalam sistem sampai suhu
keduanya menjadi sama.
Ba(OH)2. 8H2O(s) + 2NH4Cl BaCl2.2H2O(s) + 2NH3(g) + 8H2O(l)
C. Penentuan ΔH Reaksi
Perubahan entalpi (ΔH) suatu reaksi dapat ditentukan melalui berbagai cara yaitu
melalui eksperimen, berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan (Δ Hf°), berdasarkan
hukum Hess, dan berdasarkan energi ikatan.
1. Penentuan ΔH Melalui Eksperimen
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut
kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat yang akan direaksikan dimasukkan
ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor
reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur
dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi yang berisi air untuk
menghindarkan terlepasnya kalor.
H=E+W
dengan:
W=P×V
E = energi (joule) W = kerja sistem (joule)
V = volume (liter) P = tekanan (atm)
Hukum kekekalan energi menjelaskan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energi yang satu menjadi bentuk
energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah
perubahan energi (∆E). Demikian juga halnya dengan entalpi, entalpi tidak dapat diukur, kita
hanya dapat mengukur perubahan entalpi (∆H).
dengan:
∆H = perubahan entalpi
Hp = entalpi produk
Hr = entalpi reaktan atau pereaksi
a. Bila H produk > H reaktan, maka ∆H bertanda positif, berarti terjadi penyerapan kalor
dari lingkungan ke sistem.
b. Bila H reaktan > H produk, maka ∆H bertanda negatif, berarti terjadi pelepasan kalor
dari sistem ke lingkungan.
Contoh:
Reaksi pemutusan ikatan pada molekul unsur H2 adalah:
H2 2H ∆H = +a kJ
Reaksi endoterm dengan ∆H bertanda positif (+).
b. Reaksi kimia yang membebaskan kalor disebut reaksi eksoterm.
Contoh:
Reaksi pembentukan ikatan pada molekul unsur H2 adalah:
2H H2 ∆H = –a kJ
Reaksi eksoterm dengan ∆H bertanda negatif (–).
Diagram entalpi (diagram tingkat energi):
o Persamaan Termokimia
Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang menyertakan perubahan
entalpinya (∆H). Nilai perubahan entalpi yang dituliskan pada persamaan termokimia harus
sesuai dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sama
dengan koefisien reaksinya.
Contoh:
Diketahui persamaan termokimia:
H2(g) + ½ O2(g) H2O(l) ∆H = –285,85 kJ/mol
Artinya, pada pembentukan 1 mol H2O dari gas hidrogen dan gas oksigen dibebaskan energi
sebesar 285,85 kJ (reaksi eksoterm).
kJ/mol!
Jawab:
• Reaksi penguraian adalah kebalikan dari reaksi pembentukan, sehingga zat yang terurai
di sebelah kiri anak panah.
H2O (l) H2(g) + ½ O2(g) Hd ° = +285,85 kJ
2. Bila diketahui Hf° NH3 = –46 kJ/mol, berapa kJ diperlukan untuk menguraikan 1
gram NH3 (Mr = 17)?
Jawab:
• Persamaan termokimia penguraian NH3 adalah:
1 3
NH3(g) 2 N2 (g) + 2 H2(g) Hd° = 46 kJ/mol
` = 2,7 Kj
C. Entalpi Pembakaran Standar (Hc° = Standard Enthalpy of Combustion
Entalpi pembakaran standar adalah perubahan entalpi (H) untuk pembakaran
sempurna 1 mol senyawa atau unsur dengan O2 dari udara, yang diukur pada 298 K dan
tekanan 1 atm. Satuan Hc ° adalah kJ/mol. Pembakaran dikatakan sempurna jika:
1. Karbon (C) terbakar sempurna menjadi CO2
2. Hidrogen (H) terbakar sempurna menjadi H2O
3. Belerang (S) terbakar sempurna menjadi SO2
4. Senyawa hidrokarbon (CxHy) terbakar sempurna menurut reaksi:
CxHy + O2 CO2 + H2O (belum setara)
Contoh:
Pada pembakaran 570 gram isooktana (C8H18), salah satu komponen yang ada dalam bensin,
pada keadaan standar/STP dibebaskan kalor sebesar 27.500 kJ. Hitunglah besarnya Hc° dan
tulislah persamaan termokimia pembakaraan isooktana tersebut!
Jawab:
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
• Mol isooktana C8H18 = 𝑀𝑟
570
= 114
= 5 mol
1
• Untuk 1 mol C8H18 maka Hc° = 5 × (–27.500)
= –5.500 kJ
• Persamaan termokimia:
25
C8H18(l) + O2(g) 8 CO2(g) + 9 H2O(g) Hc° = –5.500 kJ/mol
2
KELOMPOK :
KELAS :
NAMA : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tujuan :
1. Siswa dapat menentukan perubahan entalpi reaksi dengan menggunakan alat
kalorimeter.
2. Siswa dapat merangkai alat kalorimeter.
A. Dasar Teori
Penentuan ΔH Melalui Eksperimen
Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut
kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat yang akan direaksikan dimasukkan
ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor
reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur
dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi yang berisi air untuk
menghindarkan terlepasnya kalor.
Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1°C diperlukan kalor
sebesar 4,2 kJ atau 1 kkal. Untuk 1 gram air diperlukan kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal. Jumlah
kalor ini disebut kalor jenis air dengan lambang c dengan harga c = 4,2 J g-1 °C-1
Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3 faktor yaitu
massa air dalam kalorimeter (gram), perubahan suhu air (°C), dan kalor jenis air. Rumusnya
ditulis:
Q = m.c. ΔT
Q = kalor yang dibebaskan atau diserap
m = massa air (gram)
c = kapasitas kalor air (J)
Δ t = perubahan suhu (°C)
C. Prosedur Kerja
1. Siapkan 2 mL NaOH 1 M dalam wadah Plastik 1 dan 2 mL HCl 1 M dalam wadah
plastic 2.
2. Ukur masing-masing suhu larutan dengan menggunakan termometer.
3. Termometer dibersihkan dan keringkan sebelum digunakan.
4. Tuangkan larutan HCl 1 M kedalam wadah sterofom yang telah berisi NaOH, rangkai
alat kalorimeter seperti terlihat pada gambar.
E. Pertanyaan
1. Tentukan kalor reaksi (q) yang dihasilkan dari percobaan di atas! (kalor jenis air (c) =
4,2 J/K-1.g-1, massa jenis air = 1 g/cm3, 2 x 50 ml larutan dianggap sama 100 mL air?
2. Tentukalah nilai perubahan entalpi H untuk reaksi tersebut! Bagaimana tanda untuk
harga H tersebut?
3. Termasuk reaksi endoterm atau eksoterm antara larutan NaOH dan HCl ?
F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan yang logis berdasarkan percobaan yang telah Anda lakukan!
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
________________________________________________________________
Lampiran 3.
Kerjakan soal-soal berikut ini secara berkelompok dan tuliskan jawaban Anda di kertas lain
secara individu!
1. Diketahui
CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kJ
CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kJ
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kJ
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kJ
B. + 419 kJ
C. + 906 kJ
D. – 122 kJ
E. – 419 kJ
C. ESSAY
1. Di dalam gelas kimia direaksikan ammonium klorida padat dengan barium hidroksida
padat sehingga dihasilkan barium klorida, air, dan gas ammonia. Pada reaksi tersebut
ternyata suhu sistem turun dari 250C menjadi 120C. dari fakta tersebut:
a. Tunjukkan manakah yang menjadi sistem dan linkungan
b. Temukan apakah reaksi termasuk reaksi endoterm atau eksoterm
c. Buatlah diagram tingkat energinya.
2. Asam benzoate murni (ΔHc C6H5COOH = -3.277 kJ/mol) sebanyak 1,22 gram
dimasukkan kedalam kalorimeter bom yang berisi 1.200 g air (kapasitas kalor kalorimeter
= 1.365 J/0C; kalor jenis air 4,18 J/g 0C). hitunglah kenaikan suhu kalorimeter yang
terjadi. (Ar C = 12, O = 16, H = 1).
3. Jika arang (karbon) dibakar dengan oksigen menjadi gas karbondioksida, akan dilepaskan
kalor sebesar 393,5 kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya dan diagram energinya.