Gastroenteritis Pada Anak
Gastroenteritis Pada Anak
I. Pendahuluan
Diare adalah penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara
kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinjanya. Penyebab kematian lain yang
penting adalah disentri, kekurangan gizi dan infeksi yang serius seperti
mengalami diare 1,6 -2 kali setahun. Dari hasil study morbiditas oleh departenet
kesehatan di 8 propinsi pada tahun 1989, 1990, dan 1995 berturut-turut morbiditas
adanya anoreksi pada diare sehingga ia makan lebih sedikit dari pada biasabya
sari makanan meningkat akibat adri adanya infeksi. Setiap episode diare akan
dari sepertiga tempat tidur anak di rumah sakit di huni oleh anak penderita diare.
Penderita ini sering di obati dengan cairan intravenayang mahal dan obat-obatan
1
Untungnya pada saat ini sudah tersedia cara pengobatan yang mudah dan
efective yang dapat menurunkan secara bermakna jumlah kematian diare pada
sebagian besar kasus, sehingga penderita tidak perlu di rawat di rumah sakit dan
serta mencegah efek buruk dari diare pada status gizi anak. Upaya pencegahan
diare juga dapar di turunkan sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan
pendidikan diare) antara lain dengan pojok URO (Usaha Rehidrasi Oral ). Di
Medik Pemberantasan Diare) , jumlah kasus diare yang di rawat di bangsal anak
II. Definisi
Menurut WHO (1998) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih
(buang air besar) ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja
melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya,
Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan
konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya;
Jenis - jenis diare secara klinik di bedakan tiga (3) yang masig-masing
2
Diare cair akut adalah diare yang terjadi secara akut dan berlangsung
kurang dari 7 hari dengan pengeluaran tinja yang lunak atau cair yang sering
tanpa darah. Mungkin disertai muntah atau panas. Diare cair akut dapat
mengakibatkan kurang gizi. Kematian terjadi karena diare. Peyebab diare cair
Salmonella, dan E.coli enteropatogenik. Diare melanjut adalah diare yang yang
Diare Persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Episode
ini dapat di mulai sebagai diare cair atau disentri. penyebab diare pada diare
Diare kronik adalah diare yang diare yang berlangsung lebih dari 14 hari
dan bukan disebabkan oleh non bakterial seperti penyakit sensitive terhadap
Disentri adalah diare yang disertai darah pada tinja. Akibat terpenting
disentri adalah anoreksi , penurunan berat badan dengan cepat , dan kerusakan
mukosa usus karena bakteri invasi. Penyebab utama disentri adalah Shigella, dan
3
III. Epidemiologi
Pada tahun 1995, diare akut karena infeksi sebagai penyebab kematian pada
lebih dari 3 juta penduduk dunia. Kematian karena diare akut dinegara
adalah 423 dari tiap 1.000 orang, dan terjadi 1-2 kali per tahun pada anak-anak
berusia di bawah 5 tahun. Pada 2001, angka kematian rata-rata yang diakibatkan
diare adalah 23 di tiap 100.000 orang penduduk, sedangkan angka yang lebih
tinggi terjadi pada kelompok anak berusia di bawah 5 tahun, yaitu 75 per 100.000
orang. Sementara kematian anak berusia di bawah tiga tahun akibat diare adalah
19 persen, dengan kata lain sekitar 100.000 anak meninggal dunia tiap tahunnya
akibat diare.4
lain melalui makanan/minuna yang tercemar tinja dan atau kontak langsung
antara lain :
a) Tidak memberikan ASI ( Air Susi Ibu ) secara penuh 4-6 bulan pada
pertama kehidupan pada bayi yang tidak diberi ASI risiko untuk
menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberi AsI penuh dan
4
b) Menggunakan botol susu , penggunakan botol ini memudahkan
beberapa jam pada suhu kamar makanan akan tercemar dan kuman akan
berkembang biak,
tangan tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat
penyimpanan.
e) Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah membuang
mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar sementara itu tinja
5
b) Kurang gizi beratnya Penyakit , lama dan risiko kematian karena diare
c) Campak, diare dan disentri sering terjadi dan berakibat berat pada anak-
diare dapat terjadi karena kuman yang tidak parogen dan mungkin juga
berlangsung lama.
dua faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja kedua
lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan
perilaku manusia yang tidak sehat pula. Yaitu melalui makanan dan minuman,
6
IV. Etiologi
Faktor infeksi
sebagainya
dan sebagainya (sering terjadi pada bayi dan umur dibawah 2 tahun)
Faktor Malabsorpsi
Malabsorbsi karbohidrat
Molabsorbsi lemak
Molabsorbsi protein
Faktor makanan
Makanan beracun
7
Lain-lain
Imunodefisiensi
Faktor-faktor langsung:
o
KEP (Kurang Energi Protein)
o
Kesehatan pribadi dan lingkungan
o
Sosioekonomi 2,5
V. Patofisiologi
Diare adalah kehilangan banyak cairan elektrolit melalui tinja. Bayi kecil
hari pada orang dewasa. Penyerapan air terbanyak terjadi di usus, kolon
memekatkan isi usus pada keadaan pada keadaan osmotik tinggi.kelainan yang
kelainan yang terjadi di kolon cenderung menyebabkan diare yang lebih sedikit.
Disentri dengan volume sedikit dan sering , tenesmus, rasa ingin buang air besar,
air melalui membran usus berlangsung secara pasif dan ini di tentukan oleh aliran
larutan secara aktif maupun pasif terutama natrium dan klorida dan glukosa.
terjadinya diare cair sekretorik dan osmotik. Infeksi usus dapat menyebabkan
diare dengan 3 mekanisme tersebut. Diare sekretori lebih sering terjadi dan
8
Gangguan sekretorik disebabkan oleh sekresi air dan elektrolit kedalam
usus halus. Hal ini terjadi bila absorbsi natrium oleh villi gagal sedangkan sekresi
klorida oleh sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Hasil akhirnya adalah
sekresi cairan yang mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit dari tubuh
sebagai tinja cair. Hali ini menyebabkan terjadinya dehidrasi. Pada infeksi
perubahan ini terjadi karena adanya rangsangan pada mukosa usus oleh toxin
bakteri seperti toxin Eschericia coli dan Vibrio colera atau rotavirus
Gangguan osmotik , mukosa usus halus adalah epitel berpori, yang dapat
dilewati air dan elektrolit dengan cepat untuk mempertahankan tekanan osmotik
antara isi usus dengan cairan ekstrasellular. Dalam keadaaan ini diare dapat terjadi
apabila suatu bahan yang secara osmotik aktif dan tidak dapat diserap. Jika bahan
semacam itu berupa larutan isotonik, air, dan bahan yang larut didalamnya akan
kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare- Sebaliknya bila
2. Gangguan gizi bisa mengakibatkan penurunan berat badan dalam waktu yang
diencerkan dalam waktu yang lama. Makanan yang diberikan sering tidak
9
3. Gangguan sirkulasi darah akibat diare dengan/tanpa muntah-muntah dapat
berkurang kemudian timbul diare. Tinja mungkin disertai lendir dan darah. Warna
tinja makin lama berubah kehijauan karena bercampur dengan, Daerah anus dan
sekitarnya timbul luka lecet karena sering deflkasi dan tinja yang asam akibat
laktosa yang tidak diabsorbsi usus selama diare. Gejala muntah dapat timbul
sebelum atau selama diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang
atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila kehilangan
cairan terus berlangsung tanpa pergantian yang memadai gejala dehidrasi mulai
tampak yaitu : BB turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun cekung
(bayi), selaput lender bibir dan mulut, serta kulit kering. Bila berdasarkan terus
jantung menjadi cepat, nadi lemah dan tidak teraba, tekanan daran turun, pasien
tampak lemah dan kesadaran menurun, karena kurang cairan, deuresis berkurang
(oliguria-anuria). Bila terjadi asidosis metabolik pasien akan tampak pucat, nafas
10
VII. Derajat Dehidrasi
PENILAIAN A B C
Lihat
11
Keadaan Umum Baik, sadar *Gelisah, rewel*Lesu,lunglai, tidak
sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa Haus Minum Biasa, Tidak *Haus ingin minum *Malas minum atau
haus banyak tidak bias minum
Periksa Turgor Kulit Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat
lambat
Derajat Dehidrasi TANPA DEHIDRASI DEHIDRASI DEHIDRASI BERAT
RINGAN SEDANG Bila ada 1 tanda* + 1
Bila ada 1 tanda* + 1 atau lebih tanda lain
atau lebih tanda lain
Terapi Rencana Terapi A Rencana terapi B Rencana C
Diare Akut
Diare Persisten
Diare Kronik
Disentri
X. Kriteria Diagnosis
Anamnesis
Buang air besar lebih cair/ encer dari biasanya, frekuensi > 3 x / hari
Dapat disertai darah (disentri)
Dapat terjadi muntah , nyeri perut atau panas
Pemeriksaan fisik
12
Tanda dan gejala tanpa dehidrasi atau,
Tanda dan gejala dehidrasi ringan sedang atau,
Tanda dan gejala dehidrasi berat dengan atau tanpa syok
Dapat disertai atau tidak tanda dan gejala gangguan keseimbangan
Laboratorium
Feses : dapat disertai darah atau lender
XI. Komplikasi
2. Renjatan hipovolemik
4. Hipoglikemi
hipernatremia.
XII. Tatalaksana
dengan memberikan minum lebih banyak dengan cairan rumah tangga yang
13
dianjurkan seperti air tajin , kuah sayur, air sup. Bila tidak mungkin
Tersedianya oralit
b. Mengobati dehidrasi
yang cepat dan tepat, yaitu dengan oralit. Bila terjadi dehidrasi berat,
c. Memberi makanan
penderita terutama pada anak tetap kuat dan tumbuh serta mencegah
sesuai yang dianjurkan. Anak yang masih mimun ASI harus lebih sering
diberi ASI. Anak yang minum susu formula diberikan lebih sering dari
biasanya. Anak Usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapat
14
d. Mengobati masalah lain
rehidrasi. Tidak ada Obat yang aman dan efektif untuk menghentikan
diare.2
mencegah dehidrasi
oralit,makanan yang cair (seperti sup, air tajin ) dan kalau tidak ada air
matang. Gunakan larutan oralit untuk anak seperti dijelaskan dalam kotak
dibawah (catatan jika anak berusia kurang dari 6 bulan dan belum makan
makanan padat lebih baik diberi oralit dan air matang dari pada makanan
yang cair ). Berikan larutan ini sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan
berhenti 5
15
Teruskan ASI, Bila anak tidak mendapat ASI berikan susu yang biasa
diberikan, untuk anak kurang dari 6 bulan dan belum mendapat makanan
Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat:
kalium
sehari
3. Bawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam
Muntah berulang-ulang
Rasa haus yang nyata
Makan atau Minum sedikit
Demam
Tinja berdarah 5
16
Usia Jumlah Oralit yang diberikan Jumlah Oralit yang di sediakan
tiap BAB (ml) di rumah ((ml/hari)
<1 50 – 100 400 (2 bungkus)
1–4 100-200 600-800 (3-4 bungkus)
> 5 200-300 800- 1.000 (4-5 bungkus)
Dewasa 300-400 1.200- 2600
17
RENCANA TERAPI B
UNTUK TERAPI DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
Bila berat badan anak tidak diketahui dan atau untuk memudahkan di lapangan
berikan oralit sesuai tabel dibawah ini
Umur Umur < 1 Tahun 1 – 4 Tahun > 5 Tahun Dewasa
Jumlah oralit 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml
Bila anak menginginkan lebih banyak oralit berikanlah
Bujuk ibu untuk meneruskan ASI
Untuk bayi dibawah 6 bulan yang tidak mendapat ASI berikan juga 100 200 ml air masak
selama masa ini
Setelah 3-4 jam nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian kemudian
pilih rencana terapi a , b atau c untuk melanjutkan terapi
Bila tidak ada dehidrasi , ganti ke rencana terapi A, Bila dehidras telah hilang
anak biasanya kemudian mengantuk dan tidur
Bila tanda menunjukkan dehidrasi ringan/ sedang ulang Rencana terap B ,
tetapi tawarkan makanan susu dan sari buah seperti rencana terapi A
Bila tanda menunjukkan dehidrasi berat ganti dengan rencana terapi C
Bila ibu harus pulang sebelum selesai rencana terapi B
Tunjukkan jumlah orait yang harus dihabiskan dalam terapi 3 jam di rumah
Berikan oralit untuk rehidrasi selama 2 hari lagi seperti dijelaskan dalam
rencana terapi A
Tunjukkan cara melarutkan oralit
Jelaskan 3 cara dalam rencana terapi A untuk mengobati anak dirumah
Memberikan oralit atau cairanlain hingga diare berhenti
Memberi makan anak sebagaimana biasanya
Membawa anak ke petugas kesehatan. 5
RENCANA TERAPI C
18
UNTUK DEHIDRASI BERAT
Mulai diberikan cairan IV bila penderita bisa minum segera berikan oralit.
Sewaktu cairan IV di mulai beri 100 ml/kgBB
makanan penuh selama diare dan membantu usaha mereka untuk mengikuti
anjuran ini. Empat kunci utama tatalaksana gizi diare yang benar:
lanjutnya.
Pemberian ASI selama diare tidak boleh di kurangi atau di hentikan tetapi
19
berikan untuk menambah larutan oralit. Susu sapi atau formula yang biasa di
terima bila timbul dehidrasi maka pemberian susu harus di hentikan selama
rehidrasi untuk 4-6 jam dan kemudian dilanjutkan lagi. Makanan lunak bila
anak berumur 4 bulan atau lebih sudah bisa menerima makanan lunak,
makanan ini harus di teruskan. Bayi umur 6 bulan atau lebih harus mulai di
berikan makanan lunak bila belum pernah di beri. Bila timbul dehidrasi
lanjutkan lagi. Paling tidak separuh makanan diet harus berasal dari makanan
porsi kecil tetapi sering (6 kali atau lebih) dan mereka harus di bujuk untuk
makan.
kebaikan dalam penanganan diare akut pada bayi. Probiotik dengan pemberian
dua kali sehari selama 5 hari dipercaya terbukti memberikan kebaikan dalam
defekasi secara drastis dalam <3 hari terdapat pada kelompok yang
lebih padat dan durasi yang lebih pendek pada kelompok probiotik. Rata-rata
lama durasi diare juga mengalami hasil yang signifikan pada kelompok
probiotik.5,8
XIV. Pencegahan
20
Air minum yang bersih dari sumber air yang terjaga kebersihannya dan
kontaminasi. Cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar, sebelum makan dan
kedalam jamban atau menguburkan. Berikan hanya ASI selama 4-6 bulan pertama,
teruskan pemberian ASI paling sedikit 1 tahun pertama. Berikan makanan sapihan
yang bersih dan bergizi mulai usia 4-6 bulan. Anak usia > 9 bulan yang tidak
DAFTAR PUSTAKA
21
1
Behrman, Kliagman: Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15. Vol2 Jakarta 2000
2
Budiarso, Aswita.dkk. Pendidikan Medik Pembatasan Diare Buku Ajar Diare
1999
3
Data Direktorat Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan. Selasa, 25
www.depkes.go.id
5
Ganna, Herry. Melinda, Heda. Ilmu Kesehatan Anak Pedoman Diagnosis dan
www.gizinet.com
7
Rampengan TH, Laurentz IR.. Penyakit infeksi tropik pada anak. Jakarta :
22