Anda di halaman 1dari 68

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI

PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS


(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

DOKUMEN RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


(TERM OF REFERENCE, ToR)

Nomor: ......... /ToR-SB/PP-KOR/011/2017

tentang

PENGADAAN BARANG DAN JASA KONSTRUKSI


PAKET PEKERJAAN PEMBUATAN PONDASI MESIN DAN RUANG MESIN CMM
DI HANGGAR GWS KP II PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)


TAHUN 2017

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

I. UMUM

A. Dasar & Latar Belakang


1. Surat Keputusan Direksi PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor :
SKEP/307/ 031.01/DU0000/PTD/03/2017, tanggal 21 Maret 2017, tentang
Panitia Pengadaan Barang/Jasa Umum PT Dirgantara Indonesia (Persero).
2. Ketentuan Pelaksanaan (KP) PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor: 30-
KP-001C tanggal 22 Februari 2017 tentang Pedoman Pengadaan Barang
dan Jasa.
3. Adminstrative Procedure (AP) PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor:
30-AP-PF-001A, tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa dengan
Metoda Pemilihan Langsung.
4. Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003 tanggal 20 Mei 2013
tentang Perubahan Pengadan Barang/Jasa Konsultansi, Konstruksi dan
Fasilitas Umum.
5. Permohonan Persetujuan Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan
menggunakan dana PMN tahun 2015 Nomor : 2127/AS0000/03/2017,
tanggal 24 April 2017, Perihal Pembangunan Fasilitas Ex Hanggar FTC
Utara.
6. Form Peromohonan Persetujuan Pengadaan Barang dan/atau Jasa (FPBJ)
Nomor : 050/MS0000/05/2017, tanggal 18 Mei 2017 perihal :
Pembangunan Fasilitas Ex Hanggar FTC Utara.
B. Ruang Lingkup Pekerjaan
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa bertugas untuk melaksanakan Pengadaan
Barang/Jasa Konstruksi Paket Pekerjaan Pembuatan Pondasi Mesin dan Ruang
Mesin CMM di Hanggar GWS KP II sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ditentukan.
C. Sumber Dana
Pengadaan ini dibiayai dengan dana yang berasal dari Permohonan Persetujuan
1. Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui persetujuan pengajuan PMN
(Earmark) nomor : 2127/AS0000/03/2017, tanggal 24 April 2017. Perihal
Pembangunan Fasilitas Ex Hanggar FTC Utara.Kode PON MN1 dengan
Sandi Anggaran K31.
2. Form Peromohonan Persetujuan Pengadaan Barang dan/atau Jasa (FPBJ)
Nomor : 050/MS0000/05/2017, tanggal 18 Mei 2017 perihal :
Pembangunan Fasilitas Ex Hanggar FTC Utara.
D. Definisi.
1. Pengguna Barang/Jasa
a. Pengguna Barang/Jasa adalah Direksi PT Dirgantara Indonesia
(Persero) dalam hal ini diwakili oleh Direktur Umum dan Sumber Daya
Manusia atau Pejabat yang disamakan sebagai Pengguna Barang/Jasa
dan pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pengajuan dan
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Dalam Pelaksanaan tugas sehari-hari Pengguna Barang/Jasa diwakili


sepenuhnya oleh Kepala Divisi Pengadaan Umum dan Jasa Fasilitas.
c. Pengguna Barang/Jasa akan memberikan bimbingan dalam waktu
singkat untuk membantu kelancaran Pelaksanaan pekerjaan.
d. Tanggung Jawab dan Wewenang Pengguna Barang/Jasa.
d.1. Menandatangani semua Appendix dan Surat Perjanjian dengan
Peserta Pelelangan.
d.2. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada Peserta
Pelelangan.
d.3. Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan.
d.4. Menyetujui atau menolak pekerjaan Tambah/ Kurang.
d.5. Menyetujui atau menolak adanya “Force Majeure”
d.6. Menyetujui atau menolak Penyerahan Pekerjaan.
e. Pengguna Barang/Jasa akan mengeluarkan semua instruksi kepada
Peserta Pelelangan termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang
diperlukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Panitia Pengadaan
Panitia Pengadaan adalah Tim Fungsional yang terdiri dari beberapa orang
karyawan yang memiliki keahlian sesuai dengan bidangnya, yang diangkat
oleh Direksi dan bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pengadaan Barang/Jasa dengan batasan nilai sesuai kewenangan yang
diberikan.
3. Pemilihan Peserta Pelelangan
Pemilihan Peserta Pelelangan adalah kegiatan untuk menetapkan Peserta
Pelelangan yang akan ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Peserta Pelelangan
Peserta Pelelangan adalah perusahaan yang ditunjuk oleh pengguna
barang/jasa untuk melaksanakan pekerjaan. Juga disebut sebagai
Pelaksanaan.
5. Spesifikasi adalah rincian syarat-syarat, batas-batas standard yang telah
ditetapkan untuk suatu produk Barang/Jasa.
6. Kualifikasi adalah pengakuan terhadap seseorang/Badan Usaha yang telah
melewati beberapa persyaratan/ujian atau kompetensi yang relevan sesuai
dengan kebutuhannya.
7. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah harga perkiraan yang dikalkulasikan
secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
8. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Direksi (atau pejabat yang
ditunjuk oleh Direksi) yang bertanggungjawab atas Pelaksanaan pengadaan
barang/jasa.
9. Tim Pengawas
a. Tim Pengawas adalah Tim yang ditunjuk oleh Pengguna Barang/Jasa
untuk melaksanakan pengawasan jalannya Pelaksanaan pekerjaan dan
penilaian terhadap proses dan hasil pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Barang/Jasa sehingga akan didapat hasil pekerjaan yang
sebaik-baiknya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh
Pengguna Barang/Jasa.

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang Tim Pengawas


b.1. Mengkoordinir, mengarahkan serta mengontrol Pelaksanaan
pekerjaan baik dari aspek mutu, waktu, volume dan biaya.
b.2. Menolak sub Penyedia Barang/Jasa yang tidak memenuhi
syarat (jika ada).
b.3. Menolak gambar kerja (shop drawing) yang tidak memenuhi
syarat.
b.4. Menolak bahan/peralatan Penyedia Barang/Jasa yang tidak
memenuhi syarat.
b.5. Menolak personil Penyedia Barang/Jasa yang dinilai
menghambat kelancaran Pelaksanaan pekerjaan.
b.6. Memerintahkan pemeriksaan khusus terhadap bagian
pekerjaan yang meragukan dengan biaya Penyedia
Barang/Jasa.
b.7. Memerintahkan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk
membongkar pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen
Kontrak dan memperbaiki kembali dengan biaya Penyedia
Barang/Jasa.
b.8. Memperingatkan Penyedia Barang/Jasa secara tertulis
mengenai kelalaiannya dalam memenuhi persyaratan sesuai
Dokumen Kontrak.
b.9. Menghentikan sementara pekerjaan Penyedia Barang/Jasa
apabila terdapat penyimpangan dari peraturan yang
berlaku/Dokumen Kontrak.
b.10. Memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk bekerja selama
24 jam/hari dan pada hari libur tanpa ada tambahan biaya
(apabila diperlukan).
b.11. Menyetujui atau menolak pekerjaan Tambah/Kurang, setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (User),
Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q
Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.12. Menyetujui atau menolak alasan “Force Majeure”, setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (Pengguna),
Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q
Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.13. Menyetujui atau menolak As Built Drawing dan Pedoman
Pemakaian.
b.14. Menyetujui atau menolak penyerahan Pertama , setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (Pengguna),
Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q
Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.15. Menyetujui atau menolak penyerahan Kedua , setelah
kooordinasi dengan Pengguna Barang/Jasa (Pengguna),

4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q


Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi
perencana fasilitas.
b.16. Memproses claim Penyedia Barang/Jasa
b.17. Memproses denda Penyedia Barang/Jasa
b.20. Memberi jalan keluar yang bijaksana dalam
mempertimbangkan usul-usul dari Peserta Pelelangan,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Departemen Pengelolaan
Fasilitas dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan
Rancang Bangun Fasilitas selaku fungsi perencana fasilitas
maupun Peserta Pelelangan apabila terdapat kesulitan teknis
maupun administrative dalam Pelaksanaan pekerjaan
b.21. Meneliti dan memeriksa isi Dokumen Kontrak dan Addendum
Kontrak.
10. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna)
a. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) adalah Direktur Produksi yang
menjadi pengguna hasil pekerjaan.
b. Dalam menjalankan tugasnya Direktur Produksi dibantu oleh Kepala
Divisi Perakitan Akhir dan Pusat Deliveri beserta beberapa orang
petugas untuk membantu Tim Pengawas dalam pengawasan pekerjaan
sehari-hari di lapangan.
c. Tugas, Tanggungjawab dan Wewenang.
c.1. Bersama-sama Tim Pengawas mengawasi Pelaksanaan
pekerjaan.
c.2. Menanda tangani Berita Acara pemeriksaan pekerjaan.
c.3. Menyetujui/menolak perubahan pekerjaan.
c.4. Mengusulkan perubahan pekerjaan.
c.5. Menerima/menolak hasil pekerjaan.
d. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) akan memberikan
fasilitas/kemudahan yang diperlukan dalam waktu sesingkat-
singkatnya untuk menghindarkan terlambatnya kemajuan pekerjaan.
e. Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) membantu kelancaran pembayaran
kepada Peserta Pelelangan.
11. P e r e n c a n a
a. Perencana adalah Departemen Pengelolaan Fasilitas dan Aset
Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas yang
diberikan tugas dan fungsi sebagai perencana fasilitas di PT Dirgantara
Indonesia (Persero).
b. Tanggung Jawab dan Wewenang Perencana.
b.1. Melaksanakan Persiapan Perencanaan, Penyususnan
Pengembangan Rencana dan Penyusunan Rencana Detail
antara lain meliputi Rencana Arsitektur/Interior, Rencana
Struktur, Rencana Utilitas dan Estimasi Biaya.
b.2. Menjawab pertanyaan Peserta Pelelangan dan memberikan
penjelasan atas aspek struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal

5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

dan aspek-aspek desain lainnya apabila terdapat keragu-raguan


atas ketentuan dalam Dokumen Kontrak.
b.3. Mengadakan pengawasan berkala selama pekerjaan konstruksi
fisik dan melaksanakan kegiatan seperti: melaksanakan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis apabila ada
perubahan, Memberikan penjelasan terhadap persoalan-
persoalan yang timbul selama masa Pelaksanaan konstruksi,
memberikan saran-saran dan membuat laporan akhir
pengawasan berkala.
b.4. Mempertimbangkan usul-usul Pengguna Barang/Jasa, Tim
Pengawasatau Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) maupun
Peserta Pelelangan mengenai masalah-maslah perubahan atau
design.
b.5. Memberikan konsultasi mengenai hal-hal estetika/arsitektural,
fungsional, structural, mekanikal dan elektrikal apabila terdapat
keragu-raguan mengenai ketentuan dalam Dokumen Kontrak
melalui Tim Pengawas.
b.6. Apabila dianggap perlu melalui Tim Pengawas, berhak untuk
meminta pemeriksaan/pengujian pekerjaan secara khusus untuk
menjamin bahwa Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan isi
Dokumen Kontrak.
b.7. Memberikan penjelasan lanjutan tentang isi Dokumen Kontrak
sebagai instruksi kepada Peserta Pelelangan melalui Tim
Pengawas.

II. PERSYARATAN UMUM


1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa pada garis
besarnya meliputi:
a. Pengerahan Tenaga Kerja.
b. Alat Kerja.
c. Penyediaan Bahan-bahan/Material.
2. Lokasi Pekerjaan.
Pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan di Hanggar GWS KP II.
PT Dirgantara Indonesia (Persero) – Jl. Pajajaran No. 154 Bandung.
3. Pelelangan.
a. Umum
a.1. Peserta lelang
Lelang ini dapat diikuti oleh semua peserta yang memenuhi semua
persyaratan Administrasi dan Teknis.
a.2. Larangan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)
Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
berkewajiban untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak
melakukan tindakan sebagai berikut:

6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

a.2.1. Berusaha mempengaruhi anggota Panitia Pengadaan


Barang/Jasa dalam bentuk dan cara apapun, untuk
memenuhi keinginan peserta yang bertentangan baik
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam dokumen
ini maupun dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
a.2.2. Melakukan persekongkolan antar peserta untuk
mempengaruhi proses pelelangan, sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/meniadakan
persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;
a.2.3. Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dalam Dokumen ini.
a.3. Larangan Pertentangan Kepentingan
Larangan pertentangan kepentingan ditujukan untuk menjamin
perilaku dan tindakan tidak mendua dari para pihak dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan perannya. Oleh karena itu yang
bersangkutan tidak boleh memiliki/melakukan peran ganda atau
terafiliasi.
a.4. Satu Penawaran Tiap Peserta
Setiap peserta hanya boleh memasukkan satu penawaran (satu
brand/merk) untuk satu paket pekerjaan.
a.5. Sistem/Metoda Pemilihan Peserta Lelang.
Pemilihan Peserta Lelang
ditetapkan oleh Panitia Pengadaan dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) sebagai berikut:
a.5.1. Metoda Pengadaan : Pelelangan Sederhana
a.5.2. Sistem Penilaian kompetensi : Pascakualifikasi
a.5.3. Sistem Penyampaian dokumen : 2(dua) Tahap, 2(dua)
Sampul
a.5.4. Sistem Evaluasi : Sistim gugur
a.6. Agenda Pelelangan
Pelaksanaan lelang unutk Pemilihan Peserta lelang mempunyai
agenda kegiatan sebagai berikut:
a.6.1. Pengumuman lelang di web site/Papan pengumuman
resmi PT Dirgantara Indonesia (Persero);
a.6.2. Pendaftaran lelang dan Penyerahan dokumen
pelelangan;
a.6.3. Rapat Penjelasan (Aanwijzing);
a.6.4. Penerimaan, pembukaan, pemeriksaan dokumen
administrasi dan teknis;
a.6.5. Penerimaan, pembukaan, pemeriksaan dokumen
penawaran harga;
a.6.6. Pelaksanaan final negosiasi;
a.6.7. Panitia Pengadaan membuat laporan hasil pelelangan;

7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

a.6.8. Penetapan pemenang lelang oleh PPK;


a.6.9. Pengumuman pemenang pelelangan;
a.6.10. Masa Sanggah;
a.6.11. Pembuatan Final draft Surat Perjanjian/Kontrak;
a.6.12. Penandatangan Surat Perjanjian/Kontrak;
a.6.13. Penyerahan Surat Perjanjian/Kontrak.
a.7. Apabila Surat Perjanjian telah ditanda tangani, maka Dokumen
Pengadaan akan menjadi bagian dari Dokumen Kontrak.
a.8. Petunjuk Pelaksanaan Pelelangan:
a.8.1. Ketentuan Pelaksanaan (KP) PT Dirgantara Indonesia
(Persero) Nomor: 30-KP-001C tanggal 22 Februari 2017
tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa.

a.8.2.
Adminstrative Procedure (AP) PT Dirgantara Indonesia
(Persero) Nomor: 30-AP-PF-001A, tentang Pedoman
Pengadaan Barang dan Jasa dengan Metoda Pemilihan
Langsung.
a.8.3. Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003 tanggal
20 Mei 2013 tentang Perubahan Pengadan Barang/Jasa
Konsultansi, Konstruksi dan Fasilitas Umum.
b. Pernyataan Peserta Pelelangan
b.1. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran dianggap telah
menyatakan bahwa ia sudah mempelajari dan memahami semua
isi Dokumen Pengadaan.
b.2. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran harus
mempunyai sekurang-kurangnya Kualifikasi Grade 3/sub
kualifikasi K2.
b.3. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran dianggap telah
menyatakan mengunjungi tapak dan mengenal semua keadaan
tapak, tempat pekerjaan yang akan dilaksanakan, serta telah
meneliti kebenaran Dokumen Pengadaan dengan keadaan nyata
tapak.
b.4. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran dianggap telah
betul-betul mengetahui dan menyadari akan semua hukum dan
peraturan mengenai prosedur dan proses Pelaksanaan yang
berlaku di daerah tempat Pelaksanaan pekerjaan.
b.5. Pemasukkan suatu penawaran adalah suatu pernyataan oleh
peserta lelangbahwa penawarannya berdasarkan kepada
pekerjaan, bahan dan peralatan seperti yang dipersyaratkan dan
tercakup dalam Dokumen Pengadaan.
c. Prosedur Pelelangan
c.1. Umum
c.1.1. Proses penilaian Kompetensi dan Kemampuan Usaha
serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari

8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

calon Peserta Lelangan dilakukan dengan


Pascakualifikasi.
c.1.2. Peserta lelang harus mengikuti semua kegiatan yang
diadakan berkenaan dengan lelang pekerjaan. Apabila
ada Peserta lelang tertentu yang tidak mengikuti salah
satu atau banyak kegiatan Pelelangan, maka Panitia
Pengadaan Barang/Jasa berhak menentukan apakah
Peserta lelang tersebut diperkenankan mengikuti acara
selanjutnya atau tidak. Apabila Panitia Pengadaan
Barang/Jasa memperkenankan Peserta lelang tersebut
ikut dalam acara selanjutnya, maka Peserta lelang
tersebut dianggap telah mengikuti acara yang tidak
diikuti sebelumnya dan semua resiko sebagai
konsekuensi akibat darinya ditanggung oleh Peserta
bersangkutan.
c.1.3. Undangan kepada peserta lelang sudah mencakup hal-
hal sebagai berikut :
c.1.3.1. Identifikasi Pekerjaan.
c.1.3.2. Tanggal, tempat dan waktu Penjelasan
lelang(Aanwijzing).
c.1.3.3. Tempat, batas tanggal dan waktu pemasukan
penawaran.
c.1.4. Peserta lelang berhak menerima 1(satu) set lengkap
Dokumen Pengadaan/Pengadaan.
c.1.5. Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan
menyelenggarakan Rapat Penjelasan lelang
(Aanwijzing) untuk menjelaskan: lingkup pekerjaan,
metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan, cara
penyampaian penawaran, dokumen yang harus
dilampirkan dalam dokumen penawaran, acara
pembukaan dokumen penawaran, metoda evaluasi, dll.
Penjelasan lelang dituangkan dalam Berita Acara Rapat
Penjelasan lelang (Aanwijzing) termasuk pertanyaan
dari peserta, jawaban dari Panitia dan perubahan
terhadap Dokumen Pengadaan. Berita Acara ditanda
tangani oleh ½ (satu per dua) jumlah anggota Panitia
yang hadir dan minimal 1(satu) wakil dari peserta yang
hadir dan diberikan kepada semua Peserta lelang
segera setelah Rapat Penjelasan lelang(Aanwijzing).
c.1.6. Kunjungan ke Tapak akan dilakukan bila dipandang
perlu untuk memberikan penjelasan lanjutan setelah
Rapat Penjelasan lelang(Aanwijzing).
c.1.7. Addenda yang diperlukan akan diberikan kepada tiap
Peserta Pelelangan, sebelum pemasukkan penawaran.
c.1.8. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pekerjaan akan
diberikan kepada semua Peserta lelang paling lambat

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

pada hari Rapat Penjelasan (Aanwijzing) diadakan.


Rencana Anggaran Biaya tersebut dipakai sebagai
pedoman bagi Peserta lelang dalam mengajukan
penawaran yang memuat perincian dari masing-masing
jenis pekerjaan yang termasuk dalam lingkup
pekerjaan dan bersifat tidak mengikat.
c.1.10. Seluruh dokumen dilengkapi dengan Surat pengantar
yang dibuat pada kertas berlogo perusahaan Peserta
Pelelangan dan harus ditandatangani oleh Pimpinan
Perusahaan/Penerima Kuasa, diberi tanggal dan
dilengkapi dengan Cap Perusahaan, Nama jelas dan
Jabatan;
c.1.11. Seluruh dokumen tersebut harus disampaikan kepada
Panitia Pengadaan atau harus sudah diterima oleh
Panitia Pengadaan paling lambat pada tanggal, waktu
dan tempat, sebagaimana tercantum dalam Jadwal
Pelelangan;
c.1.12. Setiap penyerahan dokumen yang melewati batas akhir
waktu pemasukan akan ditolak dan seluruh dokumen
akan dikembalikan kepada peserta yang bersangkutan
dalam keadaan tertutup (sampul tidak dibuka) disertai
dengan bukti serah terima.
c.1.13. Setiap peserta lelang yang mengajukan penawaran
minimal harus sudah menerapkan Sitem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan sudah
pernah diaudit Sistim Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3), poto kopi hasil audit tesebut
harus dilampirkan dalam dokumen pengajuan
penawaran harga dan aslinya harus ditunjukkan
kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa.
c.2. Persyaratan Administrasi
c.2.1 Peserta Lelangan harus mengisi Dokumen Kualifikasi
yang diberikan oleh Panitia dan melampirkan copy surat
yang diperlukan serta tidak terbatas pada:
c.2.1.1. Menyampaikan Surat Kuasa untuk
menandatangani dokumen penawaran dari
Pemimpin Perusahaan/Direktur Utama (apabila
dokumen penawaran tidak ditandatangani oleh
Pemimpin/Direktur Utama Perusahaan);
c.2.1.2. Fotocopy Surat Ijin Usaha Perusahaan (SIUP),
Surat Ijin Usaha Jasa Kontruksi (untuk
pekerjaan jasa konstruksi), Surat Ijin Usaha
lanya yang relevan dengan Bidang Pekerjaan
yang dilelangkan, Surat Keterangan Ahli untuk
Pekerjaan Sipil, Suarat Keterangan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta

10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

surat-suarat Ketarngan lainnya yang relevan


dengan pekerjaan ini;
c.2.1.3. Fotocopy Landasan Hukum Pendirian
Perusahaan (Akta Notaris) dan Surat Keterangan
Domisili;
c.2.1.4. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
(SPPKP);
c.2.1.5. Fotocopy SPT Masa PPh atau PPN 3(tiga) bulan
terakhir & SPT Tahunan PPh Badan tahun 2016
beserta SSP Pasal 29;
c.2.1.6. Neraca perusahaan tahun 2016;
c.2.1.7. Menyampaikan Surat Pernyataan Minat, Pakta
Integritas dan Referensi Bank.
c.2.2. Peserta yang tidak memenuhi persyaratan yang diminta
dalam Dokumen Kualifikasi yang diberikan oleh Panitia,
dinyatakan tidak lulus dan tidak dapat melanjutkan
proses pengadaan.
c.2.3. Peserta Lelang harus merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi;
c.2.4. Satu group perusahaan hanya boleh mengajukan satu
penawaran.
c.2.5. Peserta Lelang harus melampirkan surat pernyataan di
atas meterai Rp6.000,00 yang menyatakan
kesanggupannya apabila dinyatakan sebagai pemenang.
c.3. Persyaratan Teknis
c.3.1. Peserta Lelang dalam memberikan penawaran harga
harus melampirkan hal-hal sebagai berikut :
c.3.1.1. Metoda Pelaksanaan;
c.3.1.2. Brosur material yang ditawarkan (dengan
menandai type/seri yang akan ditawarkan
apabila material tersebut merupakan material
hasil pabrikan);
c.3.1.3. Jadwal Pelaksanaan;
c.3.1.4. Daftar pengalaman perusahaan dalam
pekerjaan yang sejenis dan daftar pekerjaan
yang sedang dilaksanakan disertai dengan bukti
berupa salinan kontraknya (halaman depan,
nilai & tanda tangan), kecuali untuk perusahaan
yang baru.
c.3.2. Peserta Lelang harus melampirkan surat pernyataan di
atas meterai Rp6.000,00 yang menyatakan
kesanggupannya untuk melaksanakan sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditetapkan.

11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c.4. Persyaratan Penawaran Harga.


c.4.1. Semua isi Dokumen Penawaran harus menggunakan
Bahasa Indonesia.
c.4.2. Penawaran harus dibuat sesuai dengan formulir yang
ditetapkan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa dan
harus diserahkan sesuai dengan petunjuk lelang ini.
c.4.3. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
mata uang Rupiah dan harus terperinci untuk setiap item
serta sudah termasuk PPn 10%.
c.4.4. Setiap Peserta lelang tidak diperbolehkan merubah,
menarik kembali atau membatalkan penawarannya
selama 90(sembilan puluh) hari kalender setelah
Pelelangan, terhitung sejak pemasukkan penawaran.
c.4.5. Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam angka dan
huruf. Apabila terjadi perbedaan antara angka dan huruf
maka yang diakui adalah yang tercetak dalam huruf.
c.4.6. Penyerahan dokumen Penawaran Harga diserahkan
langsung (tidak melalui Pos/courier) oleh Peserta Lelang
kepada Panitia Pengadaan sesuai dengan tempat dan
jadwal yang telah ditentukan.
c.4.7. Masa berlakunya penawaran yang diajukan oleh Peserta
Lelang sekurang-kurangnya 90(sembilan puluh) hari
kalender.
c.4.8. Hal-hal yang sudah harus diperhitungkan oleh Peserta
Lelang dalam penawaran dan Pelaksanaan dalam paket
pekerjaan ini bahwa seluruh harga satuan pekerjaan
sudah meliputi, antara lain:
c.4.8.1. Harga bahan, biaya-biaya pengangkutan,
pembuatan dan pemasangan, biaya penyediaan
alat-alat safety, biaya pengamanan yang
kesemuanya merupakan resiko dan tanggung
jawab Peserta Lelang.
c.4.8.2. Biaya-biaya pembuatan Dokumen Penagihan,
serta Dokumen-dokumen lainnya dan pajak-
pajak yang kesemuanya merupakan resiko dan
tanggung jawab Peserta Lelang.
c.5. Prosedur Pelaksanaan Pelelangan
c.5.1. Pengumuman dan Pendaftaran Peserta
c.5.1.1. Pengumuman dan pendaftaran peserta lelang
dilakukan dalam waktu bersamaan;
c.5.1.2. Pengumuman dilakukan melalui website dan
Papan pengumuman yang tersedia di
perusahaan.

12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c.5.2. Rapat Penjelasan (Aanwijzing)


c.5.2.1. Aanwijzing dilaksanakan pada tempat dan
tanggal yang ditentukan dalam dokumen ini
(lihat jadwal lelang);
c.5.2.2. Dalam Rapat Penjelasan (Aanwijzing) akan
dijelaskan mengenai isi dokumen Lelang yang
meliputi antara lain dan tidak terbatas pada:
 Jumlah Peserta Lelang;
 Metoda Pemilihan Penyedia barang
dan/atau Jasa;
 Ruang lingkup pekerjaan;
 Tahapan lelang;
 Cara penyampaian dokumen Penawaran;
 Hal-hal yang menggugurkan Penawaran
harga;
 Metoda Evaluasi.
c.5.3. Apabila ada hal-hal yang baru/tambahan, perubahan,
koreksi dan lain lain dituangkan dalam Berita Acara
Penjelasan (Aanwijzing) yang akan diterbitkan setelah
selesai Rapat Penjelasan (Aanwijzing) dan ditandatangani
oleh Satu orang Wakil dari masing-masing Peserta
Lelang yang mengikuti Rapat Penjelasan (Aanwijzing)
serta Panitia Pengadaan yang hadir.
c.5.4. Peserta Lelang yang tidak mengikuti Rapat Penjelasan
(Aanwijzing) apabila mengikuti tahapan lelangberikutnya
dianggap sudah memahami isi Term of Reference (ToR)
dan semua keputusan rapat penjelasan (aanwijzing).
c.6. Pemeriksaan Dokumen Pengadaan
c.6.1. Jika setelah diadakan pemeriksaan dan pembahasan
Dokumen Pengadaan ternyata timbul keragu-raguan dan
perbedaan antara apa yang disyaratkan oleh salah satu
bagian dengan bagian yang lain dalam Dokumen
Pengadaan, maka hanya penafsiran atau pembetulan
tertulis lewat Addenda Panitia Pengadaan Barang/Jasa
yang mengikat.
c.6.2. Apabila dalam penawaran terjadi kesalahan perkalian dan
atau penjumlahan maka harga penawaran yang dianggap
berlaku adalah harga sesuai Surat Penawaran.
c.7. Jaminan Pernawaran
c.7.1. Jaminan Penawaran ditentukan 3% (tiga persen) dari
total nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS).
c.7.2. Jaminan Penawaran diterbitkan oleh Bank Umum (tidak
termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau oleh Perusahaan
Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian
(surety bond) dan mempunyai dukungan reasuransi

13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri


Keuangan Republik Indonesia.
c.7.3. Jaminan penawaran tersebut berlaku selama 90(sembilan
puluh) hari kalender sejak tanggal pemasukan
penawaran.
c.7.4. Jaminan Penawaran harus ditujukan kepada: PT
Dirgantara Indonesia (Persero) Jalan Pajajaran No: 154
Bandung 40174.
c.7.5. Jaminan penawaran merupakan jaminan dari peserta
lelang bahwa peserta lelang akan menanda tangani Surat
Perjanjian setelah menerima penunjukkan dari Pengguna
Barang/Jasa.
c.7.6. Penarikan diri oleh peserta lelang yang terpilih/ ditunjuk
akan menjadi alasan yang cukup dan berdasar bagi
Pengguna Barang/Jasa untuk menyita jaminan tersebut
sebagai ganti kerugian.
c.7.7. Jaminan Penawaran akan dikembalikan kepada semua
peserta lelang segera setelah pengumuman pemenang
pelelangan, kecuali bagi pemenang lelang, yang harus
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan terlebih dulu.
c.7.8. Nama paket pekerjaan yang dijamin dalam surat jaminan
penawaran harus sama dengan nama paket yang
ditawarkan.
c.8. Pemasukan Penawaran
c.8.1. Apabila tidak ditentukan lain, maka metoda
penyampaian dokumen penawaran adalah metoda dua
sampul, dimana Surat Penawaran berikut lampirannya
harus dimasukkan ke dalam satu sampul tertutup
(amplop) tidak tembus pandang (bahan bebas) dengan
ukuran disesuaikan dan warna bebas. Amplop tersebut
dilem/tertutup rapat serta pada bagian muka diberi
tulisan seperti contoh berikut :

…………… 1)

……………………. 2)

1) Diisi nama Pekerjaan, Waktu, Tanggal & Tempat


Pelelangan.
2) Diisi Alamat Panitia Pengadaan.
c.8.2. Surat Penawaran Harga ditujukan kepada “Ketua Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa Umum PT. Dirgantara
Indonesia (Persero) Jl. Pajajaran 154 Bandung – 40174 “.

14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c.8.3. Surat Penawaran dibuat dalam rangkap 3(tiga) secara


terpisah, yaitu 1(satu) asli dan 2(dua) copy/rekaman
dengan ketentuan sebagai berikut:
c.8.3.1. Surat Penawaran asli harus dibuat di atas kertas
berkop/berlogo Perusahaan dan diberi materai
Rp6.000,00 (enam ribu rupiah), bertanggal dan
dibubuhi tanda tangan Pimpinan Perusahaan
atau wakil yang sah disertai dengan surat
kuasa, dan dicap dengan cap Perusahaan.
c.8.3.2. Bentuk Surat Penawaran mengikuti contoh Surat
Penawaran yang terlampir dalam Dokumen
Pengadaan.
c.8.4. Lampiran Surat Penawaran, juga dibuat rangkap 3(tiga)
yang harus diserahkan bersama-sama dengan Surat
Penawaran dalam amplop yang sama sebagai berikut:
c.8.4.1. Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan.
c.8.4.2. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah.
c.8.4.3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
c.8.4.4. Daftar Peralatan dan Perlengkapan yang akan
dipergunakan.
c.8.4.5. Jadwal waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
c.8.4.6. Fotokopi Surat Jaminan Penawaran.
c.8.4.7. Brosur-brosur dengan diberi tanda terhadap
material yang ditawarkan.
c.8.4.8. Metoda/Cara Pelaksanaan.
c.8.5. Jaminan Penawaran yang asli harus diserahkan tersendiri
di luar amplop penawaran kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa sebelum pemasukkan penawaran.
c.8.6. Amplop penawaran dimasukkan ke dalam tempat
memasukkan penawaran yang telah disediakan oleh
Panitia Pengadaan Barang/Jasa di tempat yang telah
ditentukan.
c.8.7. Tempat serta batas tanggal dan waktu pemasukkan
penawaran ditentukan seperti pada undangan lelang
kecuali bila ditentukan lain pada Rapat Penjelasan
lelang(Aanwijzing) atau Addenda.
c.8.8. Semua dokumen atau surat-surat yang dipersyaratkan
dalam lelang harus dilampirkan di dalam dokumen
penawaran.
c.8.9. Penawaran yang tidak memenuhi syarat-syarat yang
tersebut di atas akan dianggap tidak sah.
c.8.10. Sesuai jadwal yang telah ditentukan Ketua Panitia akan
membuka rapat dan meminta agar Para Peserta Lelang
menyerahkan dokumen persyaratan Administrasi dan
Teknis kepada Panitia Pengadaan.

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c.8.11. Sesuai batas waktu yang ditentukan, yaitu 30 menit


setelah pembukaan rapat, Ketua Panitia Pengadaan
akan menyatakan waktu penerimaan dokumen telah
ditutup.
c.8.12. Surat Penawaran yang terlambat dimasukkan tidak akan
diperhatikan.
c.8.13. Peserta Lelang yang tidak dapat melengkapi dokumen
Administrasi yang dipersyaratkan dinyatakan gugur.
c.8.14. Proposal Teknis dari peserta yang telah memenuhi
persyaratan Administrasi akan diperiksa kesesuaiannya
dengan spesifikasi yang diminta.
c.8.15. Peserta Lelang yang tidak memenuhi persyaratan Teknis
akan dinyatakan gugur.
c.9. Pembukaan Penawaran
c.9.1. Pembukaan Penawaran akan diadakan segera setelah
lewatnya batas waktu pemasukan penawaran.
c.9.2. Panitia Pengadaan didampingi oleh wakil Peserta Lelang
akan membuka sampul, serta memeriksa satu persatu
kelengkapan dokumen Administrasi.
c.9.3. Berita Acara Pembukaan Penawaran akan dibuat segera
setelah Pembukaan Penawaran, ditanda tangani oleh
Panitia dan dua orang wakil peserta lelangyang sah yang
ditunjuk oleh para peserta lelang yang hadir.
c.9.4. Panitia Pengadaan Barang/Jasa berhak menolak
penawaran yang tidak dipersiapkan dan tidak diajukan
sesuai Petunjuk Pelelangan.
c.9.5. Pembukaan Penawaran Harga dilakukan terhadap
Peserta yang telah memenuhi persyaratan Administrasi
dan Teknis.
c.9.6. Peserta yang memberikan penawaran di atas HPS akan
dinyatakan gugur.
c.9.7. Maksimum 5(lima) Peserta yang mempunyai nilai
terendah akan diikut sertakan pada penawaran akhir;
c.9.8. Apabila Penawaran Harga yang nilainya di bawah HPS
kurang dari 2(dua), maka Panitia akan menyatakan
bahwa lelang gagal dan akan diusulkan agar dilakukan
lelang ulang.
c.9.9. Berdasarkan hasil penawaran akhir, Peserta dan Panitia
akan menandatangani Berita Acara Penawaran Harga
akhir.
c.9.10. Bagi peserta lelang yang telah dinyatakan sebagai
pemenang lelang oleh PPK, harus merubah harga stauan
sesuai dengan hasil penawaran akhir;
c.10. Pemilihan Pemenang Lelang
c.10.1. Evaluasi Penawaran dilakukan oleh Panitia Pengadaan
Barang/Jasa terhadap semua penawaran yang masuk,

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

yang meliputi evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran


harga dengan metoda evaluasi sistem nilai/pembobotan.
c.10.2. Evaluasi Administrasi
Memeriksa kelengkapan dan keabsahan Dokumen
Penawaran, dokumen kualifikasi dan dokumen lain yang
dilampirkan disesuaikan dengan ketentuan yang telah
dituangkan dalam Dokumen Pengadaan.
c.10.3. Evaluasi Teknis
Meneliti pemenuhan terhadap persyaratan substansif
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
c.10.4. Evaluasi Harga
Memeriksa kewajaran harga satuan masing-masing item
pekerjaan dengan membandingkan terhadap Harga
Perhitungan Sendiri (HPS), Harga Pasar, Harga di proyek
sejenis dan informasi harga satuan yang dipublikasikan
secara resmi.
c.10.5. Apabila setelah dilakukan evaluasi administrasi, teknis
dan harga terdapat hal-hal yang kurang jelas dalam
penawaran peserta pelelangan, maka Panitia Pengadaan
Barang/Jasa berhak melakukan klarifikasi.
c.10.6. Berdasarkan kepada hasil evaluasi administrasi, teknik
dan harga, Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan menilai
dan mempertimbangkan penawaran-penawaran yang sah
dan melaporkan/rekomendasinya hasil penilaiannya
kepada PPK sebagai bahan pertimbangan dalam
penentuan pemenang lelang.
c.10.7. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) akan menunjuk
pemenang yang terpilih, dan keputusan tersebut akan
diberitahukan kepada semua Peserta Pelelangan.
c.10.8. Panitia Pengadaan akan mengumumkan pemenang
lelang kepada seluruh peserta melalui fax/email,
berdasarkan keputusan PPK.
c.10.9. Apabila peserta lelang yang ditunjuk sebagai pemenang
mengundurkan diri karena alasan di luar katagori kahar
(Force Majeure), maka jaminan penawaran akan
dicairkan dan menjadi milik PT. Dirgantara Indonesia
(Persero).
c.10.10. Selanjutnya PPK, berhak untuk menunjuk peserta dengan
peringkat kedua terbaik, sebagai pemenang pelelangan.
c.10.11. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya dari
Pemenang lelang yang dipilih walaupun diterima sebagai
bagian dari Dokumen Kontrak, sama sekali tidak
membebaskan Pemenang lelang untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan persyaratan pada bagian lain
dari Dokumen Kontrak.

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c.11. Masa Sanggah


c.11.1. Dari penetapan pemenang lelang oleh PPK, Peserta dapat
menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Panitia
Pengadaan Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam
waktu 3(tiga) hari kerja setelah pengumuman pemenang,
dengan disertai bukti terjadinya penyimpangan dan
tembusan kepada PPK.
c.11.2. Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-
sendiri, maupun bersama-sama dengan peserta lain,
apabila terjadi penyimpangan prosedur meliputi:
c.11.2.1. Penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam dokumen Term
of Reference (ToR) yang telah disepakati;
c.11.2.2. Rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau;
c.11.2.3. Penyalahgunaan wewenang oleh Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dan/atau pejabat
yang berwenang lainnya;.
c.11.3. Panitia Pengadaan Barang/Jasa, wajib memberikan
jawaban tertulis atas semua sanggahan paling lambat
5(lima) hari kerja, setelah menerima surat sanggahan.
c.11.4. Apabila sanggahan dinyatakan benar, maka PPK akan
menyatakan bahwa lelang gagal. Sebaliknya jika
sanggahan dinyatakan tidak benar maka proses lelang
akan dilanjutkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
c.11.5. Apabila peserta akan melakukan Sanggah Banding, maka
pihak Penyanggah harus menyerahkan Jaminan
Sanggahan berupa Bank Garansi senilai Rp50.000.000,00
(Lima puluh juta rupiah) dengan masa berlaku minimal
20(dua puluh) hari kerja.
c.11.6. Apabila terdapat Sanggahan Banding, maka proses lelang
untuk sementara dihentikan hingga terdapat kepastian
secara hukum.
c.11.7. Jika Sanggahan Banding secara hukum ternyata terbukti
tidak benar, maka jaminan sanggahan akan dicairkan
dan menjadi milik PT. Dirgantara Indonesia (Persero)
c.11.8. Apabila Sanggahan Banding secara hukum dinyatakan
benar, maka PPK akan menyatakan bahwa lelang gagal
dan Jaminan Sanggahan Banding akan dikembalikan
kepada pihak Penyanggah.
d. Surat Perintah Kerja (SPK)
Surat Perintah Kerja akan dikeluarkan dan digunakan sebagai dasar
Pelaksanaan Pekerjaan sampai ditandatanganinya Surat Perjanjian.
e. Penandatanganan Kontrak/Surat Perjanjian

18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Penandatanganan Kontrak/Surat Perjanjian harus dilakukan oleh Direktur


Utama atau Direktur lainnya yang diberi kuasa oleh Direktur Utama.
4. Dokumen Kontrak.
a. Kecuali bila ditentukan lain pada hal-hal tertentu dalam Surat
Perjanjian, persyaratan yang ditentukan dalam persyaratan umum
adalah yang paling menentukan diantara semua bagian dokumen
kontrak.
b. Diluar yang ditentukan pada butir (a) tersebut diatas, semua bagian
yang membentuk Dokumen Kontrak bersifat saling melengkapi, saling
menjelaskan dan/atau komplimenter.
c. Apa yang disyaratkan oleh salah satu bagian dalam Dokumen Kontrak
adalah mengikat sebagaimana yang disyaratkan oleh yang lain.
d. Dalam Pelaksanaan kontrak, Peserta Lelangan telah mengunjungi
tapak/lokasi, membiasakan diri dengan keadaan setempat dan
mencocokan pengamatannya dengan syarat-syarat yang tersebut
dalam dokumen kontrak.
e. Apabila terdapat keragu-raguan dan atau perbedaan antara apa yang
disyaratkan oleh salah satu bagian dengan bagian yang lain dari
dokumen kontrak, maka yang paling menentukan adalah persyaratan
yang mengakibatkan biaya yang paling besar. Untuk hal ini Tim
Pengawas akan memberikan instruksi yang menjelaskan, merubah dan
menegaskan hal tersebut.
f. Apabila ternyata instruksi dari Tim Pengawas seperti tersebut pada
butir (e) diatas mengarah kepada persyaratan yang tidak
mengakibatkan biaya yang paling besar, maka Peserta Lelangan akan
dikenai pekerjaan kurang yang akan diselesaikan sesuai dengan pasal
mengenai Pekerjaan Tambah Kurang.

5. Peraturan Hukum
Pada umumnya dalam penyelenggaraan/Pelaksanaan pekerjaan yang diatur
dalam dokumen kontrak, semua pihak harus mengikuti serta mentaatinya.
a. Pembatasan Hukum dan Peraturan Pemerintah Pusat Republik
Indonesia dalam penyelenggaraan Pengadaan Barang dan/atau Jasa
(Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: Per-05/MBU/2008 tanggal 3
September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara, serta perubahannya).
b. Pembatasan Hukum dan Peraturan Perusahaan yang berlaku dalam
proses penyelenggaraan Pengadaan Barang dan Jasa, Ketentuan
Pelaksanaan (KP) PT Dirgantara Indonesia (Persero) Nomor: 30-KP-
001C tanggal 22 Februari 2017 tentang Pedoman Pengadaan Barang
dan Jasa, Administrative Procedure Nomor: 30-AP-002 tanggal 05
Oktober 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa dengan Metoda
Pelelangan), dan Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003
tanggal 20 Mei 2013 tentang Perubahan Pengadan Barang/Jasa
Konsultansi, Konstruksi dan Fasilitas Umum.
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

a. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan turut serta melaksanakan program


keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilingkungan pekerjaan
pengguna barang/jasa serta melengkapi dengan sarana keselamatan
dan kesehatan kerja (K3)/safety yang diperlukan.
b. Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan pekerjaan diwajibkan
melengkapi dan menggunakan peralatan safety bagi semua personil
dan tenaga kerjanya yang terlibat dalam proyek ini.
c. Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan pekerjaan harus
mewajibkan kepada semua pekerjanya atau personil yang terlibat
dalam proyek ini memakai peralatan keselamatan kerja ( safety).
d. Penyedia Barang/Jasa harus memberikan Job Safety Analysis kepada
Pengguna Barang/Jasa melalui Tim Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan dari Departemen K3LH Pengguna Barang/Jasa.
7. Waktu Pelaksanaan
a. Penyedia Barang/Jasa harus menyelesaikan pekerjaan secara bertahap
sesuai yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, dan harus juga
menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang disebutkan
dalam Surat Perjanjian dihitung sejak keluarnya Surat Perjanjian.
b. Penyedia Barang/Jasa dalam Pelaksanaan pekerjaan sehari-hari diawasi
oleh Tim Pengawas yang ditunjuk dan dibantu oleh Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna).
c. Penyerahan pekerjaan untuk yang pertama kali dilakukan jika hasil
Pelaksanaan pekerjaan telah sempurna dan memuaskan sesuai dengan
Dokumen Kontrak.
d. Apabila suatu saat Tim Pengawas menilai bahwa kemajuan pekerjaan
sangat lambat dan diperkirakan akan terjadi keterlambatan, maka Tim
Pengawas akan memberitahukan hal ini dan memerintahkan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan. Penyedia Barang/Jasa harus mengindahkan dan mematuhi
perintah Tim Pengawas tersebut.
8. Masa Pemeliharaan
a. Waktu pemeliharaan untuk pekerjaan tersebut diatas ditentukan
selama 90(sembilan puluh) hari kalender, terhitung sejak pekerjaan
diserahkan untuk pertama kalinya.
b. Selama jangka waktu tersebut Penyedia Barang/Jasa bertanggung
jawab untuk memperbaiki kerusakan/cacat yang terjadi pada
Pelaksanaan pekerjaan. Apabila kewajiban tersebut diatas tidak
dilaksanakan, Penyedia Barang/Jasa tidak diperkenankan menyerahkan
hasil pekerjaan untuk yang kedua kalinya.
c. Semua biaya yang terjadi akibat hal tersebut dalam pasal 9.2.
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa. Dalam
hal kerusakan yang tidak disebabkan oleh kesalahan Penyedia
Barang/Jasa, Penyedia Barang/Jasa berhak menerima pembayaran
atas pekerjaan perbaikan sesuai dengan tata cara Pekerjaan Tambah
dan Kurang.

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

d. Tahap pembayaran terakhir hanya bisa diberikan kepada Penyedia


Barang/Jasa setelah semua kerusakan, cacat dan/atau tidak
berfungsinya sebagian atau seluruh pekerjaan telah diperbaiki secara
sempurna dan telah berakhirnya masa pemeliharaan.
e. Dalam masa pemeliharaan, Tim Pengawas akan mengeluarkan daftar
cacat yang memuat semua kerusakan, cacat atau tidak berfungsinya
sebagian atau seluruh pekerjaan dan memerintahkan kepada Penyedia
Barang/Jasa untuk segera memperbaiki semua kekurangan yang yang
disebutkan dalam daftar cacat tersebut.
d. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas segala kerusakan hasil
Pekerjaan yang disebabkan kesalahan yang dibuat oleh Penyedia
Barang/Jasa dalam jangka waktu 2(dua) tahun, terhitung sejak
penyerahan Kedua.
9. Syarat-syarat Pelaksanaan dan Penyerahan Pekerjaan
a. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh tenaga akhli dibidangnya
masing-masing, sehingga diharapkan diperoleh hasil pekerjaan yang
sebaik-baiknya dan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
b. Di tempat pekerjaan harus selalu ada wakil dari Pelaksanaan yang
ditunjuk sebagai “Penanggung Jawab” yang mempunyai
wewenang/kuasa penuh mewakili Pelaksanaan yang dapat menerima
serta menyelesaikan segala perintah dan petunjuk-petunjuk dari PPK
yang dalam hal ini diwakili oleh Tim Pengawas.
c. Peserta Pelelangan yang ditunjuk oleh Pengguna Barang/Jasa sebagai
Pelaksana pekerjaan tersebut harus menyampaikan secara tertulis
kepada Tim Pengawas:
c.1. Rencana Kerja yang dibuat oleh Penyedia Barang/Jasa dan telah
disetujui oleh Tim Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa
(Pengguna) yang akan digunakan dalam Pelaksanaan
pekerjaan.
c.2. Keterangan lengkap tentang struktur organisasi dan daftar
personil yang akan memimpin dan melaksanakan pekerjaan
yang ditugaskan kepada Penyedia Barang/Jasa untuk diketahui
dan disetujui oleh Tim Pengawas dan Pengguna Barang/Jasa
(Pengguna).
d. Selambat-lambatnya 3(tiga) hari kalender sesudah Surat Perintah Kerja
(SPK) diberikan, Penyedia Barang/Jasa harus sudah melaksanakan
pekerjaan secara nyata di lapangan.
e. Penyerahan Pekerjaan Pertama kali dilakukan jika hasil Pelaksanaan
pekerjaan telah sempurna dan memuaskan sesuai dengan Dokumen
Kontrak dengan didahului pemeriksaan lapangan yang dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan Lapangan yang ditanda tangani oleh
Tim Pengawas, Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) dan Penyedia
Barang/Jasa.
f. Penyerahan Kedua kali atau yang terakhir dilakukan apabila masa
pemeliharaan telah terlampaui dengan syarat Penyedia Barang/Jasa

21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

telah menyelesaikan perbaikan atas kerusakan/cacat pada pekerjaan


selama masa pemeliharaan.
10. Laporan Mingguan
Penyedia Barang/Jasa diwajibkan untuk membuat laporan mingguan yang
berisikan kemajuan fisik proyek yang dicapai pada minggu sebelumnya dan
sampai minggu termaksud. Segala kejadian yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan harus dicatat setiap harinya.
Catatan tersebut meliputi antara lain :
1.Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan setiap hari (disertai prestasi schedule
pekerjaan) sehingga dapat diketahui perlambatan dan percepatannya;
2.Hari-hari kerja, hari-hari tidak bekerja dan lain-lain;
3.Bahan-bahan bangunan yang datang, yang telah dipergunakan dan yang di
tolak atau diterima;
4.Tenaga Kerja yang dikerahkan;
5.Keadaan cuaca;
6.Kemajuan dan pekerjaan;
7.Kejadian-kejadian di tempat pekerjaan yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan.
Catatan harian tersebut harus ditanda tangani bersama antara Penyedia
Barang/Jasa, Pengguna Barang/Jasa, dan Pengawas sebagai tanda
persetujuan. Apabila terjadi perbedaan pendapat, maka masing-masing dapat
mengajukan persoalan kepada Pengguna Barang/Jasa/Tim Pengawas untuk
mendapat penyelesaian.
Laporan ini harus diserahkan paling lambat Jumat pagi sebanyak 3 (tiga) set
atau disesuaikan jumlahnya, kemudian diserahkan kepada PT.DI/Tim
Pengawas.
11. Pelaksanaan Pekerjaan Pembongkaran Dan Pembersihan.
Didalam lingkup pembongkaran dan pembersihan tidak seluruh pekerjaan
yang dicakup dalam bab ini tersedia gambar konstruksinya dan Penyedia
Barang/Jasa harus menyiapkan gambar denah bagian-bagian konstruksi yang
tidak dapat dibongkar/ dibersihkan atas persetujuan Tim Pengawas.
Semua kegiatan pelaksanaan pekerjaan pembongkaran dan pembersihan ini,
meskipun telah mendapat persetujuan dari Tim Pengawas, tidak melepaskan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa dari hasil pekerjaan.
12. Gambar Bangunan Yang Akan Dibongkar
Pengguna Barang/Jasa/ Tim Pengawas dapat memerintahkan Penyedia
Barang/Jasa untuk membuat gambar bangunan yang akan dibongkar yang
memperlihatkan detail, urutan dan metoda pembongkaran untuk mendapat
persetujuannya. Khususnya untuk bangunan-bangunan yang selama
pembongkarannya dapat mengancam keselamatan pelaksana, stabilitas
bangunan disekitarnya dan pemilihan metoda yang tepat.
13. Hasil Bongkaran
Hasil bongkaran dari bangunan-bangunan yang akan ditetapkan untuk
dibongkar tetap merupakan milik Pengguna Barang/Jasa, kecuali kalau
ditetapkan lain oleh Pengguna Barang/Jasa. Hasil bongkaran harus

22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

dibersihkan dari lapangan dan lokasi penimbunannya akan ditentukan oleh


Pengguna Barang/Jasa/ Tim Pengawas.
Apabila bahan hasil bongkaran akan digunakan lagi, maka akan dikeluarkan
surat tertulis oleh Pengguna Barang/Jasa/ Tim Pegawas termasuk pemerintah
pembersihan dari bahan yang tidak dikehendaki.
14. Dokumentasi Selama Proyek
Penyedia Barang/Jasa harus membuat foto-foto berwarna untuk dokumentasi
di dalam album dari bagian-bagian pekerjaan yang sedang
berlangsung/dilaksanakan atau yang telah selesai dilaksanakan seperti yang
diminta oleh Pengguna Barang/Jasa/Tim Pengawas.
Contoh-contoh foto harus diserahkan kepada Pengguna Barang/Jasa/Tim
Pengawas pada akhir bulan.
Dokumen harus berurutan dari awal sampai akhir proyek, agar dapat
memberikan visualisasi pelaksanaan pembangunan proyek dengan baik hasil-
hasil pembuatan dokumentasi tersebut harus diserahkan kepada Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas pada akhir dari setiap bulannya.
Hasil-hasil pemotretan yang dipilih dan dianggap baik oleh Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas bila diminta harus dapat dibuat cetakan sebanyak
3 set dalam waktu 2 hari sesudahnya.
Soft Copy dan dokumentasi tersebut akan menjadi milik Pengguna
Barang/Jasa/Tim Pengawas dan tidak di ijinkan membuat cetakan dari negatif
tersebut tanpa persetujuan tertulis dari Pengguna Barang/Jasa/Tim Pengawas
untuk diserahkan pada pihak-pihak lain.
Ukuran photo dokumentasi sekurang-kurangnya adalah ukuran post card.
Keterangan yang menyebutkan kegiatan/macam pekerjaan dan tanggal
pengambilan harus disertakan untuk masing-masing gambar dokumentasi
tersebut.
15. Syarat-syarat Pembayaran
a. Apabila tidak ditentukan lain, pada umumnya semua Pembayaran
kepada Penyedia Barang/Jasa akan dilaksanakan dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
a.1. Pelaksanaan Pembayaran pertama kali dijadwalkan setelah
Surat Perjanjian ditandatangani kedua belah pihak sebagai uang
muka sebesar 20% dari nilai kontrak yang dibayarkan kepada
Penyedia Barang/Jasa setelah Penyedia Barang/Jasa
mengajukan tagihan pembayaran uang muka.
a.2. Pembayaran kedua dan seterusnya akan diatur lebih lanjut
secara rinci pada Surat Perjanjian.
b. Dalam memperhitungkan prestasi pekerjaan, apabila tidak ditentukan
lain, berlaku ketentuan sebagai berikut:
b.1. Semua bahan atau peralatan yang bisa dibeli setempat dalam
arti tidak diimport, yang sudah disediakan di Tapak tidak akan
diperhitungkan/dinilai sebagai prestasi.
b.2. Penilaian prestasi atas bahan dan/atau peralatan yang di import
adalah sebagai berikut:

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b.2.1. Bukti Pembukaan Letter of Credit (L/C) atas nama (c.q) PT


Dirgantara Indonesia (Persero) dinilai sebesar 35% dari nilai
bahan dan/atau peralatan yang tercantum dalam L/C tersebut
dengan maksimum sebesar nilai L/C yang tercantum dalam
perincian harga dalam kontrak.
b.2.2. Bukti pelunasan L/C atas bahan dan/atau peralatan tersebut
dinilai sebesar 90% dari nilai bahan dan/atau peralatan yang
tercantum dalam L/C tersebut dengan maksimum sebesar 90%
dari nilai L/C yang tercantum dalam perincian harga dalam
kontrak.
b.2.3. Tibanya bahan dan/atau peralatan yang diimport yang
dinyatakan dalam berita acara dinilai sebasar 100% dari nilai
bahan dan/atau peralatan yang tercantum dalam perincian
harga dalam kontrak dalam keadaan belum terpasang.
b.2.4. Tidak ada harga yang dibayarkan oleh Pengguna Barang/Jasa
kepada Penyedia Barang/Jasa atas pembayaran yang terlambat.
b.3. Pengguna Barang/Jasa memproses permintaan pembayaran yang sah
dalam waktu sesingkat-singkatnya setelah diterimanya persyaratan
penagihan.
b.4. Dalam setiap pembayaran, berkas penagihan harus dilengkapi dengan:
b.4.1. Kuitansi Asli bermaterai cukup.
b.4.2. Berita Acara hasil Pelaksanaan pekerjaan.
b.4.3. Faktur Pajak.
b.4.5. Surat Setoran Pajak (S.S.P).
b.4.6. Foto Copy SPK/Kontrak.
16. Sanksi dan Denda Kelalaian
a. Apabila setelah kurun waktu yang ditentukan seperti tersebut dalam
butir 9.d. Penyedia Barang/Jasa tidak melaksanakan kegiatan di
lapangan maka PPK berhak membatalkan Surat Perjanjian/Kontrak
tersebut serta berhak mencairkan Jaminan Penawaran/Jaminan
Pelaksanaan.
b. Apabila karena kelalaian Penyedia Barang/Jasa, untuk meyelesaikan
suatu tahap Pelaksanaan Pekerjaan terjadi keterlambatan dari waktu
penyelesaian tahap pekerjaan yang dicantumkan dalam Rencana
Pelaksanaan yang diajukan sebelum memulai Pekerjaan, maka
Penyedia Barang/Jasa akan diberikan peringatan dari Tim Pengawas.
c. Demikian juga untuk setiap hari keterlambatan menyelesaiakan seluruh
Pekerjaan yang diakibatkan kelalaian Pelaksanaan, sehingga terjadi
keterlambatan dari waktu yang telah ditentukan dalam Dokumen
Kontrak (DK), maka untuk setiap hari keterlambatan akan dikenakan
denda sebesar 1‰(satu per mil) dari harga kontrak, sampai dengan
maksimum 5%(lima persen) dari harga kontrak.
d. Apabila terjadi keterlambatan seperti pada pasal 12.b dan 12.c., yang
mengakibatkan jumlah denda akumulatif melampaui 5%(lima persen)
dari Harga kontrak, maka PPK dapat menganggap Penyedia
Barang/Jasa mengundurkan diri secara sepihak dan PPK berhak

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

menunjuk Pihak Lain sebagai pengganti Penyedia Barang/Jasa yang


mengundurkan diri dengan memperhitungkan hak dan kewajiban
Penyedia Barang/Jasa yang mengundurkan diri. Semua hal-hal yang
diakibatkan pengunduran diri Penyedia Barang/Jasa akan tetap
dibebankan kepada Penyedia Barang/Jasa yang mengundurkan diri
atau Penyedia Barang/Jasa yang mengundurkan diri tetap diberi
kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan tersebut dengan catatan
denda seperti pada pasal 12.b dan 12.c. tetap berlaku.
e. Jika Penyedia Barang/Jasa melalaikan ketentuan dalam Dokumen
Kontrak, maka akan diberikan peringatan tertulis I(pertama) oleh Tim
Pengawas (baik dalam bentuk Surat Peringatan ataupun Perintah
tertulis), dan apabila dalam waktu 7(tujuh) hari Kalender tidak juga
memperbaiki atau berusaha memperbaiki kelalaian tersebut, maka
kepada Penyedia Barang/Jasa akan diberikan peringatan tertulis II
(kedua).
f. Jika Penyedia Barang/Jasa setelah diberikan peringatan tertulis I dan II
tetap tidak melaksanakan atau berusaha melaksanakan kewajiban-
kewajibannya yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak dan/atau
perintah dari Tim Pengawas, maka PPK melalui Tim Pengawas akan
memanggil Penyedia Barang/Jasa tersebut dan memberikan sanksi
yang dituangkan di dalam Berita Acara Rapat .
g. Sanksi dan peringatan tersebut diatas akan dijadikan salah satu
pertimbangan oleh PPK dalam melakukan seleksi Penyedia Barang/Jasa
pada pekerjaan-pekerjaan lain.
h. Dalam jangka waktu yang telah ditentukan terhitung sejak pekerjaan
diserahkan untuk pertama kalinya, pemeliharaan pekerjaan tetap
menjadi tanggungan Penyedia Barang/Jasa, karena itu Penyedia
Barang/Jasa diwajibkan mengadakan perbaikan/pembetulan atas
segala kekurangan dan cacat-cacat sehingga memuaskan Pengguna
Barang/Jasa. Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak mengindahkan
perintah Pengguna Barang/Jasa, maka pekerjaan perbaikan tersebut
akan dilaksanakan oleh Pihak Ketiga atas perintah Pengguna
Barang/Jasa dan dengan biaya yang dibebankan kepada Penyedia
Barang/Jasa.
i. Apabila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan karena kelalaian
Penyedia Barang/Jasa, maka Penyedia Barang/Jasa wajib menanggung
semua resiko yang diakibatkan atas keterlambatan tersebut, temasuk
membayar biaya pengawasan sampai dengan selesainya pekerjaan.
17. Pekerjaan Tambah atau Kurang
a. Apabila menurut Tim Pengawas perlu diadakan perubahan bentuk,
kualitas atau kwantitas pekerjaan, baik yang merupakan pekerjaan
tambah atau pekerjaan kurang, maka Tim Pengawas atas persetujuan
PPK berhak memerintahkan Penyedia Barang/Jasa untuk
melaksanakan perubahan tersebut. Penyedia Barang/Jasa
berkewajiban melaksanakan perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah
atau kurang) atas perintah Tim Pengawas.

25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b. Yang dimaksud perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang)


adalah sebagai berikut:
b.1. Menambah atau mengurangi kuantitas/volume dari jenis
pekerjaan tertentu yang termasuk dalam kontrak.
b.2. Menghapus/menghilangkan pekerjaan tertentu.
b.3. Merubah sifat, kualitas atau jenis dari pekerjaan tertentu.
b.4. Perubahan bentuk di atas sama sekali tidak mengurangi
kekuatan/berlakunya Kontrak, kecuali adanya perubahan biaya
atau hal-hal lain yang ditentukan Pengguna Barang/Jasa.
c. Pada dasarnya tidak ada perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau
kurang) kecuali bila ada hal-hal yang tidak dapat dihindarkan adanya
perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang) yang
sebelumnya harus mendapatkan Surat Perintah Kerja (SPK) perubahan
pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang) dari PPK. Sebelum
keluarnya Surat Perintah Kerja tersebut apabila diperlukan Tim
Pengawas akan mengeluarkan Surat Perintah Kerja sebagai SPK
Sementara untuk perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau
kurang).
d. Semua perhitungan perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau
kurang) harus mengikuti harga satuan yang tercantum dalam perincian
harga penawaran yang telah disetujui bersama-sama yang merupakan
bagian dari Dokumen Kontrak.
e. Untuk pekerjaan yang tidak tercantum dalam perincian anggaran biaya
seperti dalam butir 13.d diatas, harga satuannya akan ditetapkan
bersama antara Penyedia Barang/Jasa, Panitia/Fungsi Pengadaan
Barang dan/atau Jasa, yang diasksikan oleh Tim Pengawas, Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna) dan Tim Perencana.
f. Perubahan pekerjaan atau penggantian material yang mengakibatkan
terjadinya pekerjaan tambah yang tidak disertai dengan perintah
tertulis dari PPK tidak dibenarkan dan tidak akan dibayar.
g. Perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah atau kurang) tidak boleh
digunakan sebagai alasan untuk merubah tanggal penyerahan
Pekerjaan Pertama Kali yang sudah dijadwalkan, kecuali atas
persetujuan tertulis dari PPK atas saran dari Tim Pengawas, Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna) dan/atau Departemen Pengeloaan Fasiltas
dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun
Fasilitas selaku Fungsi Perencana Fasilitas.
h. Baik untuk Pekerjaan Tambah maupun Pekerjaan Kurang, semua
perhitungan biaya akhir harus dilakukan sesuai dengan perincian
penawaran harga dari Penyedia Barang/Jasa yang merupakan bagian
dari Dokumen Kontrak, khususnya yang menyangkut keuntungan
Penyedia Barang/Jasa.
18. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
a. Jika disebabkan sesuatu perintah perubahan pekerjaan dari Pengguna
Barang/Jasa atau disebabkan karena keadaan yang berada diluar
kemampuan Penyedia Barang/Jasa, sehingga penyelesaian pekerjaan

26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

mengalami kelambatan, maka Penyedia Barang/Jasa harus


memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Barang/Jasa dengan
keterangan-keterangan yang lengkap untuk mendapatkan
perpanjangan waktu Pelaksanaan pekerjaan.
Pemberitahuan ini harus diterima oleh Pengguna Barang/Jasa
selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kalender sebelum batas
waktu penyelesaian berakhir.
b. Pengguna Barang/Jasa setelah menerima pemberitahuan ini akan
mempertimbangkan permohonan Penyedia Barang/Jasa tersebut.
Persetujuan mengenai perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
atau sebagian dari padanya akan diberikan kepada Penyedia
Barang/Jasa secara tertulis.
c. Bila sampai 14(empat belas) hari kalender sebelum batas waktu
penyelesaian pekerjaan berakhir Penyedia Barang/Jasa belum
mengajukan permohonan perpanjangan waktu, maka batas waktu
penyelesaian pekerjaan tetap sesuai dengan yang dinyatakan dalam
Kontrak. Segala resiko akibat keterlambatan pekerjaan akan
diperhitungkan sejak saat itu.
19. Eskalasi Biaya dan Force Majure
a. Penyedia Barang/Jasa harus menanggung semua resiko fluktuasi biaya
yang mungkin timbul selama berlangsungnya Pelaksanaan pekerjaan,
kecuali dalam hal terjadinya “Force Majeure”.
b. Apabila selama dalam Pelaksanaan pekerjaan, terjadi hal-hal diluar
dugaan atau kekuasaan Penyedia Barang/Jasa yang dapat dianggap
sebagai Force Majeure yang secara langsung mempengaruhi
Pelaksanaan pekerjaan, baik waktu penyelesaian atau harga
pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa dapat meminta pertimbangan
Pengguna Barang/Jasa. Pengguna Barang/Jasa akan memberikan
keputusan yang bijaksana untuk mengadakan penyesuaian akibat
Force Majeure tersebut.
c. Yang dapat dianggap sebagai Force Majeur adalah hal-hal sebagai
berikut:
c.1. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan angin topan
serta huru-hara dan kebakaran yang disebabkan oleh faktor-
faktor extern yang mengganggu Pelaksanaan pekerjaan.
c.2. Peraturan Pemerintah dalam bidang import dan Peraturan
Pemerintah dalam bidang perekonomian yang mempunyai
efek langsung pada pekerjaan dan telah dikeluarkan
peraturan Pelaksanaannya.
c.3. Peraturan Pemerintah dalam bidang moneter dan perburuhan
yang mempunyai efek langsung pada pekerjaan dan telah
dikeluarkan peraturan Pelaksanaannya.
d. Terjadinya Force Majeur, apapun akibatnya sama sekali tidak dapat
menjadi alasan untuk pembatalan Kontrak.
e. Penyedia Barang/Jasa harus segera memberitahukan kepada
Pengguna Barang/Jasa atas timbulnya suatu kejadian “Force Majeure“

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

tidak lebih dari 7(tujuh) hari kalender sejak terjadinya Force Majeur.
Jika batas waktu ini dilampaui, hak untuk menunjukkan adanya Force
Majeur dan hak untuk menuntut akibat Force Majeure tersebut akan
hilang.
20. Asuransi
a. Penyedia Barang/Jasa diwajibkan menutup asuransi contruction
equipmentnya sendiri.
b. Contructor’s All Risk (CAR) dan/atau Erection All Risk (EAR) termasuk
Thirt Party Liability (TPL) Insurance adalah termasuk beban yang harus
ditutup oleh Penyedia Barang/Jasa.
c. Resiko sendiri yang tidak dapat dibayarkan oleh Perusahaan Asuransi,
baik karena ketentuan deductible maupun kenaikan harga menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa. Biaya premi tambahan (jika
ada) untuk mengembalikan nilai pertanggungan menjadi sebesar nilai
semula setelah terjadi claim menjadi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
d. Penyedia Barang/Jasa wajib mengikut sertakan program jaminan sosial
tenaga kerja (Jamsostek) untuk semua tenaga kerja yang bekerja pada
proyek ini dalam jaminan kecelakaan dan/atau kematian, kepada
perusahaan Asuransi yang mempunyai program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (JAMSOSTEK).
e. Penyedia Barang/Jasa wajib menyerahkan polis penutupan asuransi
kepada Pengguna Barang/Jasa.
21. Jaminan Kualitas
Penyedia Barang/Jasa menjamin pada Pengguna Barang/Jasa dan Tim
Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah
sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta Penyedia Barang/Jasa
menyetujui bahwa semua pekerjaan direcanakan dengan baik, bebas dari
cacat, teknis maupun estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila
diminta, Penyedia Barang/Jasa sanggup memberikan bukti-bukti mengenai
hal-hal tersebut dan melaksanakan uji kualitas pada laboratorium independen
atas biaya Penyedia Barang/Jasa sendiri pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Tim Pengawas, bahwa semua pekerjaan
yang telah diselesaikan dengan sempurna, tetap menjadi tanggung jawab
Penyedia Barang/Jasa sepenuhnya.
22. Nama Pabrikan/Merk Yang Ditentukan
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merk dan satu
jenis bahan/komponen, maka Penyedia Barang/Jasa berkewajiban
menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada
alasan bagi Penyedia Barang/Jasa pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran ataupun sukar didapat
dipasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai
pemenang, Penyedia Barang/Jasa harus sesegera mungkin memesan pada
agennya di Indonesia. Apabila Penyedia Barang/Jasa telah berusaha untuk
memesan namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut tidak

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

ada/sukar diperoleh dan dinyatakan dengan bukti tertulis, maka Tim


Pengawas dengan persetujuan tertulis dari Pengguna Barang/Jasa akan
menentukan sendiri alternatif merk lain dengan Spesifikasi minimum yang
sama.
Setelah 1 (satu) bulan penunjukan pemenang, Penyedia Barang/Jasa harus
memberikan kepada Pengguna Barang/Jasa fotocopy dari bukti pemesanan
material yang diimport pada agen atau pun importir lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan ( order import)
dan perkiraan waktu kedatangannya.
23. Perselisihan
a. Perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat Pelaksanaan kontrak,
akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara Pengguna
Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa.
b. Untuk perselisihan di luar Bidang Teknik, maka para pihak bersepakat
memilih dan menyelesaikan pada kedudukan hukum yang tetap di
Pengadilan Negeri Klas I Bandung.
c. Perselisihan di bidang Teknik akan diselesaikan di Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.
d. Keputusan dan ketentuan prosedur penyelesaian yang ditetapkan oleh
BANI mengikat Kedua Belah Pihak.
24. Sub Penyedia Barang/Jasa (Sub Penyedia Barang/Jasa)
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak
diperkenankan mengalihkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada
pihak ketiga (sebagai sub Penyedia Barang/Jasa atau sub Penyedia
Barang/Jasa), kecuali pada hal-hal tertentu yang telah disetujui
Pengguna Barang/Jasa melalui Tim Pengawas berdasarkan
pertimbangan Departemen Pengeloaan Fasiltas dan Aset Perusahaan
c/q Bidang Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku Fungsi
Perencana Fasilitas di PT Dirgantara Indonesia (Persero).
b. Persetujuan diberikan seperti pada pasal 18.a. tidak membebaskan
Penyedia Barang/Jasa dari tanggung jawab sepenuhnya atas bagian
pekerjaan yang dialihkan kepada pihak ketiga.
c. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengalihkan sebagian pekerjaan
tertentu kepada pihak ketiga, Pengguna Barang/Jasa berwenang
mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk menyelamatkan
proyek khususnya pekerjaan, tanpa mengurangi hak dan kewajiban
Penyedia Barang/Jasa yang diatur dalam kontrak. Tindakan tersebut
dapat berupa pembayaran langsung kepada pihak ketiga (sub
Penyedia Barang/Jasa atau sub Penyedia Barang/Jasa) apabila
diperlukan.
25. Jaminan Pelaksanaan.
a. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
Pekerjaan kepada Pengguna Barang/Jasa sebelum penanda tanganan
Surat Perjanjian. Surat Jaminan Pelaksanaan berupa Surat Jaminan
dari Bank Umum (tidak termasuk Bank Perkreditan Rakyat) atau
Perusahaan Asuransi Kerugian yang memiliki Program asuransi

29
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

kerugian (Surety Bond) dan mempunyai dukungan reasuransi


sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia.
b. Dalam hal Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah menanda
tangani Surat Perjanjian, maka Jaminan Pelaksanaan akan menjadi
milik PT Dirgantara Indonesia (Persero).
c. Besarnya Jaminan Pelaksanaan ditentukan sebesar 5% (lima persen)
dari nilai kontrak.
d. Apabila harga penawaran yang diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa
dibawah 80% Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan ditunjuk sebagai
pemenang lelang, maka jaminan Pelaksanaan dinaikkan sebesar (5% x
80% x Harga Perkiraan Sendiri).
e. Apabila dalam Pelaksanaan terjadi perubahan jangka waktu
Pelaksanaan (perpanjangan waktu), maka Penyedia Barang/Jasa
diwajibkan untuk memperbaharui masa berlakunya Surat Jaminan
Pelaksanaan sesuai dengan jangka waktu yang disepakati (Jaminan
harus berlaku sampai dengan masa penyelesaian pekerjaan).
f. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
g. Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan kepada Penyedia Barang/Jasa
apabila masa berlakunya kontrak telah berakhir dan telah dilakukan
serah terima pekerjaan.
26. Kewajiban Penyedia Barang/Jasa.
a. Penyedia Barang/Jasa harus menunjuk “Director in Charge” sebagai
wakil penuh dari perusahaannya untuk menyelesaikan masalah-
masalah berkenaan dengan Pelaksanaan Pekerjaan.
b. Penyedia Barang/Jasa harus menempatkan wakil yang bertanggung
jawab dan mempunyai kekuasaan penuh atas Pelaksanaan Pekerjaan.
c. Pengguna Barang/Jasa tidak menanggung biaya pembuatan Dokumen
Kontrak termasuk Gambar Kontrak.
d. Penyedia Barang/Jasa wajib menyediakan 1(satu) set Dokumen
Kontrak di dalam Tapak untuk digunakan sebagai dasar Pelaksanaan
Pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa tidak boleh melaksanakan Pekerjaan
tanpa kelengkapan Dokumen Kontrak.
e. Penyedia Barang/Jasa harus menjamin Pelaksanaan pekerjaan
dilapangan sesuai dengan peraturan dalam Dokumen Kontrak.
f. Paling lambat 7(tujuh) hari kalender sesudah Surat Perjanjian ditanda
tangani (keluarnya SPK) Penyedia Barang/Jasa diwajibkan
menyerahkan kepada Tim Pengawas untuk disetujui hal-hal sebagai
berikut:
f.1. Jadwal waktu Pelaksanaan beserta “Net Work Planning”
f.2. Perkiraan Tahapan Pembayaran.
f.3. Skema organisasi Penyedia Barang/Jasa untuk melaksanakan
Pekerjaan berikut nama penanggung jawab, tenaga ahli “ full
time” serta “Director in Charge”
f.4. Daftar dan jadwal waktu kedatangan material import (jika ada).

30
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

g. Penyedia Barang/Jasa wajib meneliti Dokumen Kontrak. Jika terdapat


perbedaan-perbedaan yang dapat membawa akibat terhadap segi
konstruksi, arsitektural, fungsi teknik, baik yang menyangkut segi
kemudahan Pelaksanaan, pelayanan (operation), maupun perawatan
atau pembiayaan, Penyedia Barang/Jasa harus segera
memberitahukan kepada Tim Pengawas yang akan menetapkan
kebijaksanaan yang harus diambil.
h. Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan tugasnya dalam
Pelaksanaan Pekerjaan dengan mempergunakan segala pengetahuan
dan keahliannya, memegang teguh disiplin yang kuat diantara
pegawai-pegawainya/karyawan-karyawannya dan tidak akan
mempekerjakan pegawai yang tidak sesuai atau tidak mempunyai
keahlian dalam tugas yang diberikan kepadanya.
i. Penyedia Barang/Jasa harus menempatkan cukup tenaga ahli yang
bekerja sepenuhnya dalam tapak untuk melaksanakan Pekerjaan dan
harus bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaian semua wakil,
pekerja dan orang lain yang melaksanakan sebagain atau seluruh
pekerjaan.
j. Sebelum melaksanakan setiap bagian dari Pekerjaan Penyedia
Barang/Jasa harus meminta ijin tertulis kepada Tim Pengawas terlebih
dahulu. Semua ijin dalam bentuk apapun yang diberikan Tim
Pengawas, sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan Pekerjaan sesauai dengan semua
persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
k. Penyedia Barang/Jasa wajib mengindahkan petunjuk, teguran dan
perintah tertulis dari Tim Pengawas.
l. Penyedia Barang/Jasa harus menjamin bahwa semua bahan-
bahan/peralatan yang disediakan adalah baru, kecuali bila ditentukan
lain, dan bahwa pekerjaan yang dihasilkan berkualiatas baik, bebas
dari kesalahan, kerusakan dan sesauai dengan Dokumen Kontrak.
m. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab atas perawatan,
pengawasan dan penjagaan pengamanan fisik dan teknis selama
dalam Pelaksanaan pekerjaan, sejak mulainya Pelaksanaan Pekerjaan
sampai dengan Penyerahan kedua kali.
n. Selama Pelaksanaan Pekerjaan Penyedia Barang/Jasa wajib
memberikan kemudahan bagi Pengguna Barang/Jasa, Tim Pengawas,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna) dan Fungsi Perencana Fasilitas PT
Dirgantara Indonesia (Persero) untuk memasuki dan mengunjungi
tapak.
o. Penyedia Barang/Jasa wajib memelihara kesejahteraan pekerja dan
karyawannya dan menyediakan perlengkapan pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K) dan peralatan keselamatan kerja (safety) yang
diperlukan serta menyediakan dan mewajibkan semua
pekerja/karyawannya untuk selalu bekerja di dalam tapak dengan
menggunakan alat-alat keselamatan kerja ( safety) seperti topi
pengaman, sabuk pengaman pada waktu memanjat/bekerja di atas

31
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

(ketinggian), kaca mata alas, dan lain sebagainya sesuai dengan


peraturan perundang-undangan yang berlaku.
p. Penyedia Barang/Jasa wajib hadir dalam setiap rapat (baik rapat
koordinasi proyek maupun rapat-rapat yang lainnya) yang diperlukan
sehubungan dengan Pelaksanaan pekerjaan.
q. Penyedia Barang/Jasa wajib memelihara kebersihan dalam tapak
selama Pelaksanaan pekerjaan dan menyerahkan Pekerjaan dalam
keadaan bersih. Pembersihan di atas harus dilaksanakan setiap hari
setelah selesai melaksanakan pekerjaan atau sore hari.
r. Penyedia Barang/Jasa harus mengumpulkan, membersihkan dan
mengangkut sampah, kotoran dan sisa bahan bangunan yang
dihasilkan akibat Pelaksanaan Pekerjaan, keluar dari tapak atau ke
tempat lain yang ditunjuk dan disetujui oleh Tim Pengawas. Pada
waktu penyelesaiaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus
meninggalkan Pekerjaan dalam keadaan bersih.
s. Apabila Dokumen Kontrak atau Peraturan mensyaratkan suatu
pekerjaan untuk diperiksa dan diuji untuk disetujui, Penyedia
Barang/Jasa harus memberitahukan tempat pada waktunya kepada
Tim Pengawas untuk persiapan dan pengaturan waktu Pelaksanaan
pemeriksaan tersebut, sehingga Tim Pengawas dapat melakukan
pemeriksaan atau pengujian tersebut dengan baik. Penyedia
Barang/Jasa bertanggung jawab atas semua biaya pemeriksaan
dan/atau pengujian yang disebut dalam Dokumen Kontrak, kecuali bila
ditentukan lain.
t. Penyedia Barang/Jasa harus melaksanakan perbaikan-perbaikan atas
kerusakan atau kurang sempurnanya pekerjaan akibat kelalaian
selama Pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya perbaikan pekerjaan
tersebut di atas menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
u. Penyedia Barang/Jasa berkewajiban menyerahkan pernyataan tertulis
kesanggupan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal/jangka
waktu Pelaksanaan yang telah disetujui kepada Tim Pengawas setiap
Minggu dimulai sejak Minggu kedua setelah keluarnya Surat Perjanjian
(SPK).

(Contoh Surat Penawaran)

32
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

SURAT PENAWARAN

Nomor :…………………………..
Tanggal :…………………………..
Lampiran:…………………………..
________________________________________________________________

Kepada Yth.:
Ketua Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
Umum PT Dirgantara Indonesia (Persero)
Jalan Pajajaran No. 154 Bandung 40174
Yang bertanda tangan dibawah ini : … (diisi nama & alamat perusahaan yang
menawar).
Dalam hal ini diwakili oleh
Nama : …………………………………………………….
Jabatan dalam perusahaan : ………………………………………………......
Setelah membaca dan mempelajari dengan seksama Undangan Pelelangan, seluruh isi
Dokumen Pengadaan dan setelah mengadakan kunjungan ke tapak serta membiasakan
diri dengan keadaan setempat sehubungan dengan Pekerjaan, dengan ini menyatakan:
1. Ketentuan Pelaksanaan (KP) tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Nomor:
30-KP-001C tanggal 22 Februari 2017, Administrative Procedure tentang Pengadaan
Barang/Jasa dengan Metoda lelang Nomor: 30-AP-002 tanggal 05 Oktober 2012,
Administrative Procedure (AP) Nomor: 30-AP-003 tanggal 20 Mei 2013.
2. Sanggup mengadakan bahan-bahan, tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan
dan melaksanakan:
Pekerjaan : ... (diisi nama pekerjaan yang dilelangkan).
Proyek : Paket Pekerjaan Pembuatan Pondasi Mesin CMM dan Ruangan Mesin
CMM di Hanggar GWS KP II.
Lokasi : Di Hanggar GWS KP II PT Dirgantara Indonesia (Persero), Jalan
Pajajaran No. 154 Bandung 40174.

Yang dilelangkan pada hari ... tanggal ... bertempat di Ruang Rapat PT Dirgantara
Indonesia (Persero), Jalan Pajajaran No. 154 Bandung.
Berdasarkan kepada: Isi Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Penjelasan
(Aanwijzing) Nomor: … tanggal ....
Dengan harga sebesar Rp…,00 tertulis: (….)
Dalam jangka waktu Pelaksanaan … hari kalender, tertulis: (….) hari kalender.

3. Surat Penawaran ini mengikat untuk periode 90(sembilan puluh) hari kalender
setelah tanggal tersebut dalam Surat Penawaran ini.

33
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

4. Jaminan Penawaran bersama ini diserahkan, berupa Bank Garansi dari Bank: … No.:
… tertanggal … sebesar Rp...,00 tertulis: (…).

Bandung, (hari, bulan, tahun)


Peserta Lelang
PT ……………………………………..
(Tanda tangan, bermaterai Rp. 6.000,00
Cap Perusahaan)

(………………………………………….)

III. PERSYARATAN KHUSUS


1. Umum
a. Persyaratan Umum dan Persyaratan Khusus, termasuk instruksi
kepada Penyedia Barang/Jasa merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari isian persyaratan Pelaksanaan dan uraian pekerjaan
ini.
b. Penyedia Barang/Jasa harus mengikuti semua persyaratan yang
ditentukan baik yang tertulis maupun yang tertera dalam gambar
Pelaksanaan.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan meliputi pengerahan tenaga kerja, pengadaan material,
peralatan, pengangkutan dan semua pelayanan yang diperlukan
bagi Penyedia Barang/Jasa pekerjaan sampai dengan selesai, kecuali
bila ditentukan lain di dalam Dokumen Kontrak.
b. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan Dokumen Kontrak.
c. Kondisi tapak berada dalam keadaan seperti yang dilihat pada saat
peninjauan lapangan oleh Penyedia Barang/Jasa.
3. Gambar Pelaksanaan dan Contoh.
a. Sebelum Pelaksanaan setiap bagian pekerjaan, apabila diperlukan
Penyedia Barang/Jasa harus membuat dan menyerahkan rencana
Gambar Pelaksanaan (shop drawing) yang meliputi detail
pemasangan, cara pemasangan baik berdasarkan syarat-syarat
teknis maupun rekomendasi pabrik, cara fabrikasi, detail
pemasangan setiap peralatan atau bagian pekerjaan terutama pada
daerah yang merupakan pertemuan antara pekerjaan yang satu
dengan yang lainnya dengan ketentuan sebagai berikut:
a.1. Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan rencana Gambar
Pelaksanaan rangkap 5(lima) kepada Tim Pengawas untuk
dikoreksi atau disetujui. Hasil koreksi dan/atau persetujuan
(kalau tidak ada koreksi) secara tertulis akan disampaikan
kepada Penyedia Barang/Jasa, selambat-lambatnya 14(empat

34
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

belas) hari setelah diterima Tim Pengawas (cap dan tanggal


penerimaan di Tim Pengawas).
a.2. Penyedia Barang/Jasa harus memperbaiki kembali semua
koreksi dari Tim Pengawas tersebut di atas dalam waktu
selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kalender.
a.3. Setelah rencana Gambar Pelaksanaan tersebut diperbaiki
sesuai dengan koreksi Tim Pengawas, Penyedia Barang/Jasa
harus mencetak dan menyerahkan 5(lima) set gambar
tersebut kepada Tim Pengawas untuk disahkan menjadi
Gambar Pelaksanaan dan Penyedia Barang/Jasa berhak
menerima 2(dua) set dari padanya.
a.4. Semua biaya pembuatan rencana Gambar Pelaksanaan dan
cetak Gambar Pelaksanaan adalah tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa.
a.5. Persetujuan Tim Pengawas atas Gambar Pelaksanaan di atas
sama sekali tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan
Dokumen Kontrak.
b. Informasi-informasi lain yang diperlukan namun tidak disertakan
didalam dokumen ini, maka menjadi kewajiban Penyedia
Barang/Jasa untuk mempertanyakan ataupun mencari informasi
tersebut untuk kelengkapan penawarannya ataupun untuk
kelengkapan dan kesempurnaan fungsi dari hasil Pelaksanaan
pekerjaan.
c. Penyedia Barang/Jasa wajib memeriksa kondisi lapangan (Tapak)
terhadap kemungkinan kesalahan, kekurangan dan ketidak cocokan
informasi. Apabila terdapat kesalahan, kekurangan dan ketidak
cocokan informasi, maka penyempurnaan dan pembetulannya harus
diajukan dalam bentuk tertulis pada waktu rapat penjelasan
pekerjaan (Aanwijzing).
d. Selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kalender sebelum
Penyerahan Pertama kali Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan
kepada Tim Pengawas:
d.1. Lima set “Gambar Purna Bangun” (As Built Drawing) dari
Pekerjaan yang telah dilaksanakan. Rencana Gambar Purna
Bangun (As Built Drawing) ini harus disetujui terlebih dahulu
oleh Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Fungsi Perencana
Fasilitas PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Tim
Pengawas, baik dalam isi maupun bentuknya, sebelum
diperbanyak dan diserahkan.
d.2. Lima set Manual atau Buku Petunjuk (apabila diperlukan)
terdiri dari 1(satu) set dilampiri brosur-brosur asli dan 5(lima)
set dilampiri copi brosur-brosur dari pekerjaan yang telah
dilaksanakan, yang meliputi data-data umum, teknis, operasi
dan perawatan. Rencana Manual ini harus disetujui terlebih

35
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

dahulu oleh Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,


Pengguna Barang/Jasa /Pengguna, Fungsi Perencana Fasilitas
PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Tim Pengawas, baik
dalam isi maupun bentuknya, sebelum diperbanyak dan
diserahkan.
d.3. Lima set sertifikat/surat-surat ijin khusus (apabila diperlukan)
terdiri dari 1(satu) set asli dan 4(empat) set copy
sertifikat/surat-surat ijin dari semua instansi yang berwenang
atas hasil pekerjaan, misalnya Surat ijin
penggunaan/Sertifikat dari Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Bandung untuk Pekerjaan yang sangat
terkait dengan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)/Safety, Surat hasil Pengujian/Pengukuran hasil
pekerjaan, dan lain-lain.
4. Klausal Disebutkan Kembali
Di dalam pelaksanaan pekerjaan bila terdapat perbedaan antara RKS
dengan gambar rencana maka perbedaan tersebut harus diteliti bersama
antara Pengguna Barang/Jasa, Tim Perencanaan, dan Tim Pengawas
dengan Penyedia Barang/Jasa dan segera dilakukan kesepakatan untuk
memutuskan persyaratan yang dipakai sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam berita acara yang
ditanda tangani bersama.
5. Standard/aturan
Material ataupun Pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi syarat dan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan antara lain SNI, peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan perundang-undangan lain
yang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan.
6. Daftar material dan nama pabrik/merk
a. Pada waktu pengajuan penawaran, Penyedia Barang/Jasa wajib
menyertakan/melampirkan daftar material yang lebih terperinci dan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan pada Paket
Pekerjaan ini.
b. Dalam daftar material tersebut harus disebutkan pabrik , merk,
manufacture, type lengkap dengan brosur/katalog.
c. Daftar material yang diajukan pada waktu penawaran ini bersifat
mengikat, dan apabila pada saat pemasangan barang/merk tersebut
sukar diperoleh dipasaran, maka Pengguna Barang/Jasa melalui Tim
Pengawas dapat menentukan merk lain dengan spesifikasi teknis
minimal sama dan semua resiko biaya akibat hal diatas menjadi
tanggung jawab Pelaksanaan.
7. Contoh Bahan dan Pengadaan
a. Penyedia Barang/Jasa, sebelum melaksanakan pekerjaan
pemasangan dan/atau penyediaan (baik membeli maupun
mengimport) setiap jenis bahan dan/atau peralatan bangunan yang
disyaratkan dalam Dokumen Kontrak, harus menyerahkan contoh
atau brosur asli bahan atau peralatan tersebut sebanyak 2(dua) set

36
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

terlebih dahulu kepada Tim Pengawas untuk mendapatkan


persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Departemen Pengeloaan
Fasiltas dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan Rancang
Bangun Fasilitas selaku Fungsi Perencana Fasilitas di PT Dirgantara
Indonesia (Persero) dan Tim Pengawas dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.1. Untuk bahan bangunan lokal atau import yang mudah didapat
dipasaran, misalnya kabel listrik, pipa, keramik, wastafel dan
urinoir, Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan contoh
dan brosurnya.
a.2. Untuk bahan dan/atau peralatan khusus yang harus di import,
Penyedia Barang/Jasa harus menyerahkan brosur yang
lengkap.
a.3. Satu set dari contoh atau brosur asli bahan dan/atau
peralatan tersebut akan dikembalikan kepada Penyedia
Barang/Jasa sesudah mendapatkan cap persetujuan dari
Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya, Pengguna
Barang/Jasa (Pengguna), Tim Pengawas dan Departemen
Pengeloaan Fasiltas dan Aset Perusahaan c/q Bidang
Rekayasa dan Rancang Bangun Fasilitas selaku Fungsi
Perencana Fasilitas di PT Dirgantara Indonesia (Persero)
untuk dilaksanakan, sedangkan 1(satu) set lagi disimpan Tim
Pengawas sebagai dokumen.
b. Semua biaya pengadaan contoh atau brosur asli tersebut adalah
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.
c. Persetujuan dari Pengguna Barang/Jasa atau yang mewakilinya,
Pengguna Barang/Jasa (Pengguna), Tim Pengawas dan Departemen
Pengeloaan Fasiltas dan Aset Perusahaan c/q Bidang Rekayasa dan
Rancang Bangun Fasilitas selaku Fungsi Perencana Fasilitas di PT
Dirgantara Indonesia (Persero) atas contoh atau brosur asli bahan
dan/atau peralatan bangunan dalam pasal ini sama sekali tidak
mengurangi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa untuk
melaksanakan Pekerjaan pemasangan dan/atau penyediaan
bahan/peralatan bangunan sesuai dengan Dokumen Kontrak.
8. Koordinasi
Dalam Pelaksanaan pekerjaan maka menjadi kewajiban Penyedia
Barang/Jasa untuk meminta ijin tertulis kepada Tim Pengawas yang
ditunjuk PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan selanjutnya Tim Pengawas
melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
9. Perbaikan
Semua akibat dari pekerjaan ini berupa kerusakan atau sisa-sisa material
harus dirapihkan atau dibuang ditempat yang ditentukan oleh Tim
Pengawas yang ditunjuk PT Dirgantara Indonesia (Persero).
10. Pengujian

37
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Penyedia Barang/Jasa harus melakukan test fungsi terhadap pekerjaan ini


sebelum dilaksanakan serah terima kepada PT Dirgantara Indonesia
(Persero).

11. Penawaran dan Pengerjaan


Paket ini adalah secara menyeluruh sedemikian rupa sehingga butir-butir
penawaran sudah merupakan suatu kelengkapan yang menyeluruh dan
mengikat.
12. Peraturan Teknis dan Ketentuan
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat
ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya.
b. Peraturan dan Ketentuan lain yang dikeluarkan oleh
Jawatan/Instansi Pemerintah setempat, yang bersangkutan dengan
permasalahan bangunan.
c. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas,
berlaku dan mengikat pula :
c.1. Gambar pelaksanaan yang dibuat Tim Perencana yang
sudah disahkan oleh Direksi termasuk juga gambar-gambar
detail yang diselesaikan oleh Penyedia Barang/Jasa dan sudah
disahkan/disetujui Tim Pengawas;
c.2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan;
c.3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan;
c.4. Surat Perintah Kerja (SPK);
c.5. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya;
c.6. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah
disetujui;
c.7. Kontrak/Surat Perjanjian Pemborongan.

IV. PERSYARATAN TEKNIS


1. Lingkup Pekerjaan
I. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi :
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
2. Listrik dan Air Kerja
3. Gambar Purna Bangun (As Built Drawing) lengkap soft Copy
(dalam autocad)

II. Pekerjaan Fire Alarm System


1. Kabel Feeder dari Main Central Fire Alarm (MCFA) ke Terminal
Box Fire Alarm (TBF) di lokasi Lantai Basement, Lantai Dasar,
Lantai 1, 2, 3, 4, dan 5 menggunakan kabel (NYA 5x2x1x2.5

38
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

mm2) di dalam pipa Conduit 20 mm.


2. Pengadaan dan Pemasangan Main Central Fire Aalarm (MCFA)
Kapasitas 20 Zone lengkap dudukan.
3. Pengadaan dan Pemasangan Terminal Box Fire Alarm (TBF) di
lokasi Lantai Basement, Lantai Dasar, Lantai 1, 2, 3, 4, dan 5
4. Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan instalasi dan fixture
fire alarm Lantai Basement, Lantai Dasar, Lantai 1, 2, 3, 4, dan 5
5. Material Bantu
6. Pekerjaan Lain-lain
a. Pekerjaan Testing dan Commissioning
b. Surat ijin Pemakaian Instalasi Fire Alarm dari Disnakertrans
Kota Bandung
c. Pekerjaan lain yang menyertai, untuk kesempurnaan fungsi
Instalasi Fire Alarm Sistem.

III. Pekerjaan Instalasi Telephone


1. Kabel Feeder Telepon dari Main Distribution Box Telepon (MDBT)
EXISTING ke Central Terminal Box Telepon Hanggar Utara
(CTBT-HU) [Jelly Armoured 100x2x0.6 mm2]
2. Kabel Feeder dari CTBT-HU ke TBT-1, TBT-2, TBT-3, TBT-4,
TBT-5, dan TBT-6 [Kabel ITC 10x2x0.6 mm2]
3. Instalasi Outlet Telephone Lantai Basement, Lantai Dasar, Lantai
1, Lantai 2, Lantai 3, Lantai 4, dan Lantai 5 didalam Pipa Conduit
φ 20 mm [Kabel ITC 2x2x0.6 mm2]
4. Pengadaan dan pemasangan outlet telephone
5. Pengadaan dan Pemasangan Central Terminal Box Telephone
(CTBT) -HU (100 Pair) lengkap dudukan
6. Pengadaan dan Pemasangan Teminal Box Telephone (TBT) (10
Pair) lengkap dudukan
7. Pengadaan dan Pemasangan Teminal Box Telephone (TBT) (20
Pair) lengkap dudukan.
8. Alat bantu & Terminasi
9. Pekerjaan Testing, Pengujian dan Pengukuran Instalasi
Telephone.

IV. Pekerjaan Instalasi Air Bersih (Plumbing)


1. Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan utama.
 Pengadaan, pemasangan, pengujian pompa distribusi dari
Torn ke instalasi air bersih dengan type pompa hidrofor
kapasitas 100 liter/menit lengkap automatic control
pressure. Tekanan 1,5 bar pompa “ON”, dan 3 bar pompa
“OFF”.
2. Pengadaan dan Pemasangan Katup Ruang Pompa.
 Pengadaan, pemasangan dan pengujian peralatan
accessories (pressure gauge, flowmeter, katub, dll) yang
menunjang instalasi air bersih lengkap terpasang sesuai

39
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.


3. Pemipaan pada R.Pompa & Pipa Utama Riser ke Shaft Utama.
 Instalasi pemipaan air bersih Lantai Basement, Lantai
Dasar, Lantai 1, 2, 3, 4, dan Lantai 5 dengan
menggunakan pipa sesuai dengan spesifikasi dan
gambar.
4. Pekerjaan Lain-lain
 Pekerjaan Testing Comissioning.
V. Pekerjaan Elektrikal.
1. Pekerjaan Panel dan Kabel Feeder Daya Listrik
a. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Panel-Panel
Listrik lengkap Komponen, Pentanahan,
Dudukan/Pondasi Panel,Pengujian dan material bantu
lainnya sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
Teknis untuk Panel Cabang dan Panel Penerangan
(Lantai Dasar, Lantai 1, 2 dan 3)
b. Pekerjaan Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian
Instalasi Kabel Feeder Tegangan Rendah lengkap
dengan schoon kabel, clamp Kabel, dan material bantu
lainnya sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi
Teknis
b.1. Instalasi dari Load Centre lalu ke Panel Cabang
kemudian ke Panel Distribusi Lantai Dasar dan
Panel Penerangan Lantai Dasar
b.2. Instalasi dari Load Centre lalu ke Panel Cabang
kemudian ke Panel Distribusi Lantai 1 dan Panel
Penerangan Lantai 1
b.3. Instalasi dari Load Centre lalu ke Panel Cabang
kemudian ke Panel Distribusi Lantai 2 dan Panel
Penerangan Lantai 2
b.4. Instalasi dari Load Centre lalu ke Panel Cabang
kemudian ke Panel Distribusi Lantai 3 dan Panel
Penerangan Lantai 3

2. Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Stop Kontak


a. Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Lantai
Basement.
b. Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Lantai
Dasar.
c. Pekerjaan Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Area
Office.
c.1. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Lantai 1
c.2. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Lantai 2
c.3. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Lantai 3
d. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak Ruang Pompa /
GWT

40
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

e. Pekerjaan Kabel Tray /Ladder Elektrikal.


f. Pekerjaan Lain-lain.
f.1. Pekerjaan Testing, Pengujian dan Pengukuran
f.2. Pekerjaan Pengurusan Perizinan.

2. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Persyaratan Pelaksanaan pekerjaan persiapan.
a.1. Untuk melaksanakan mobilisasi dan demobilisasi material dan
peralatan kerja Pelaksanaan harus terlebih dahulu mendapatkan
ijin dari Tim Pengawas dan pihak-pihak yang terkait
(Pengamanan dan User).
a.2. Pelaksanaan harus membersihkan area kerja, memelihara
kebersihan area kerja, lingkungan sekitar area kerja baik selama
masa Pelaksanaan maupun setelah selesai Pelaksanaan
pekerjaan.
a.3. Pelaksanaan setiap akan melaksanakan pekerjaan harus
mengajukan ijin tertulis kepada Tim Pengawas dan pihak-pihak
yang terkait.
a.4. Pelaksanaan harus menyediakan peralatan safety yang standar
sesuai dengan peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-
3), seperti masker, safety belt, topi pengaman dan peralatan
safety lainya apabila diperlukan.
a.5. Semua Personil/tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pelaksaan pekerjaan ini wajib menggunakan peralatan safety
sesuai dengan kebutuhan.
a.6. Semua Personil/tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pelaksaan pekerjaan ini wajib diikutsertakan asuransi program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) di perusahaan
asuransi yang menyelenggarakan program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.

b. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Fire Alarm


b.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini harus termasuk pengadaan semua
material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain untuk
pemasangan, pengetesan, commissioning, dan pemeliharaan
yang lengkap untuk seluruh pekerjaan sistem pengindera
kebakaran, termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang
dianggap perlu untuk keamanan dan kesempurnaan fungsi dan
operasi sistem pengindera kebakaran secara keseluruhan.
b.2. Item pekerjaan yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :
b.2.1 Pusat Kontrol

41
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan Fire


Alarm Control Panel (FACP) beserta peralatan bantu
lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan sistem.
b.2.2 Initiating Devices
Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan
peralatan deteksi dini kebekaran, seperti Smoke
Detector, Heat Detector, dan Manual Alarm Station.
b.2.3 Alarm Devices
Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan
peralatan pemberi isyarat awal adanya kebakaran,
seperti Indication Lamp, dan Alarm Bell.
b.2.4 Instalasi Sistem
Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan
Terminal Box (TB-FA), pengkabelan lengkap dengan
konduit, sparing, metal doos untuk fixtures unit,
pencabangan dan penyambungan, serta peralatan
bantu lainnya.

b.3. Kemampuan Operasi


b.3.1. Ketentuan Umum.
1. Sistem harus mampu melakukan fungsi Monitoring,
yaitu :
 Memonitor kejadian atau kondisi ruang yang
dilengkapi dengan peralatan deteksi yang
sesuai dengan tujuan penggunaannya.
 Memonitor kondisi operasi peralatan yang
disupervisi.
2. Sistem harus mampu melakukan fungsi Alerting dan
Signaling, yaitu :
 Bila terjadi kondisi yang tidak normal, maka
sistem secara otomatis akan memberikan
memberikan tanda-tanda tertentu.
3. Sistem harus mampu melakukan fungsi Controlling,
yaitu :
 Mengoperasikan semua bagian sistem yang
dikontrolnya. Pengoperasiannya dapat
dilakukan dengan cara
- Otomatis berdasarkan kejadian,
artinya apabila sistem mendeteksi
adanya ketidak normalan kondisi,
maka secara otomatis sistem
menjalankan fungsi pengontrolan.
- Manual, melalui pusat kontrol.
b.3.2. Fire Detection
1. Dari pusat kontrol, harus harus dapat diprogram
perintah pengoperasian sistem. Adanya indikasi

42
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

bahaya kebakaran dan bekerjanya Control Point


pada masing masing zona dapat dimonitor oleh
Pusat Kontrol (FACP) dan ditandai dengan adanya
alarm cahaya ataupun alarm bunyi.
2. Dari Pusat Kontrol harus dapat diprogram secara
otomatis (maupun secara manual) untuk
melakukan general alarm keseluruh ruangan /
zona penginderaan.

b.3.3. Self Diagnostic


1. Pusat kontrol harus mampu melakukan System Self
Diagnostic, yaitu penyampaian indikasi adanya
gangguan yang terjadi pada pusat kontrol
atau sistem itu sendiri.
2. Gangguan yang dapat diindikasikan yaitu :
- Gangguan pada jaringan
- Terputusnya jalur kabel ke detector
- Terputusnya fuse untuk Alarm Bell
- Terputusnya suplai daya dari battery

b.3.4. Pusat Kontrol


1. Pusat kontrol yang digunakan adalah Multi Zone
Solid State Micro Processor dengan
Pre-signal type yang bekerja pada sistem
tegangan rendah (24 V DC).
2. Pengkabelan ke semua Initiating Devices (Monitor
Point), Alarm Devices, dan Releasing Devices
(Control Point) harus dilengkapi dengan alat-alat
supervisi secara elektris untuk melihat
adanya gangguan yang terjadi melalui Pusat
Kontrol. Gangguan yang dideteksi yaitu Short-
circuit, Open-circuit, dan Ground-fault.
3. Pusat kontrol harus dilengkapi dengan beberapa
switch kontrol untuk reset silence switch, alarm
lamp test switch, battery test switch, dan
beberapa switch lain sesuai standar produk.

b.3.5. Power Supply


1. Catu daya primer menggunakan sistem tegangan
1 phase, 220 V AC, 50 Hz, sistem 3
kawat, dan dilengkapi dengan ‘electronic
voltage stabilizer’.
2. Pusat kontrol dilengkapi dengan catu daya
cadangan / backup yang berupa standby
battery unit (24 V DC) dari jenis Nickel Cadmium

43
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Battery, Rechargeable, lengkap dengan Charger-


nya.
3. Standby battery harus mampu melayani sistem
selama 24 jam dalam operasi normal dan
ditambah 30 menit dalam keadaan alarm atau
terjadi bahaya kebakaran.

b.3.6. Peralatan Pendeteksi (Initiating Devices)


b.3.6.1. Ketentuan Dasar
1. Initiating devices yang digunakan terdiri
dari tipe automatic dan manual.
2. Initiating devices yang digunakan dari
tipe surface mounting.
3. Rangkaian initiating devices harus
menggunakan End-of-Line Resistance
(EOLR) yang sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik pembuat.
b.3.6.2. Smoke Detector
1. Ionization Smoke Detector yang
digunakan harus dari jenis completely
solid state . Pengionisasiannya
menggunakan sistem 2 ruang ionisasi
(Dual ionization chamber) sehingga
sensitivitas deteksinya stabil walaupun
terjadi perubahan kondisi lingkungan.
2. Ionization Smoke Detector harus
mempunyai lampu indikator alarm
(berupa LED) yang menyala dalam
kondisi alarm.
3. Ionization Smoke Detector harus
mampu mendeteksi asap yang
tampak maupun yang tidak tampak
mata.
b.3.6.3. Heat Detector.
1. Heat Detector yang digunakan
mempunyai fungsi yang merupakan
kombinasi fungsi dari Rate-of-Rise Heat
Detector dan Fixed-Temperature Heat
Detector.
2. Sensor Fixed-Temperature bekerja pada
saat temperatur udara sekitar mencapai
70C.
3. Sensor Rate-of-Rise merasakan laju
kenaikan temperatur udara sekitar yang
cepat dan tidak normal, dan bekerja pada
kecepatan aliran udara 0,85 m/detik dan

44
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

temperatur 30C lebih tinggi dari


temperatur udara sekitar.
b.3.6.4. Manual Initiating Devices
1. Manual Initiating Devices atau Manual
Alarm Station yang dipakai adalah dari
jenis Break Glass Switch yang tidak
memerlukan penggatian protection glass
setelah pengaktifan.
2. Manual Initiating Devices terbuat dari
bahan metal difinish dengan cat merah
enamel, dipasang pada dinding secara
exposed atau dipasang pada permukaan
dinding (surface mounting).

b.3.6.5. Alarm Bell


Alarm suara yang digunakan berupa Bell 24
V DC. Alarm Bell mempunyai sound level
sekitar 100 db pada jarak 1 meter.

b.3.7. Persyaratan Pemasangan


b.3.7.1. Smoke Detector dan Heat Detector dipasang
langsung menempel pada plafond ruangan.
b.3.7.2. Manual Alarm Station dipasang pada dinding
secara exposed (surface mounted) pada
ketinggian sekitar 1,40 meter dari lantai.
b.3.7.3. Alarm Bell dipasang tepat disebelah Manual
Alarm Station.
b.3.7.4. Semua instalasi ke circuit yang ada
menggunakan kabel PVC dengan ukuran luas
penampang kabel minimal 1,5 mm2 atau
sesuai rekomendasi pabrik pembuat
peralatan sistem.
b.3.7.5. Semua kabel instalasi harus dimasukkan
dalam pipa konduit.

b.4. Prosedur Umum


b.4.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.
b.4.1.1. Sebelum diadakan/didatangkan ke lokasi,
contoh dan/atau brosur/data teknis
bahan/barang/peralatan untuk pekerjaan ini
harus diajukan terlebih dahulu kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui.
b.4.1.2. Semua barang dan peralatan harus disertai
dengan Surat Keterangan Keaslian Barang
(Letter of Origin) dari pabrik pembuatnya

45
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

(Manufacturer) atau agen utamanya


(Authorized Dealer/Agent).
b.4.2. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
b.4.2.1. Penyedia Barang / Jasa harus membuat dan
menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan
kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan
sebelum pengadaan bahan agar diperoleh
cukup waktu untuk pemeriksaan dan tidak
ada tambahan waktu bagi Penyedia Barang /
Jasa bila mengabaikan hal ini. Gambar Detail
Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-
detail yang diperlukan. Bila ada perbedaan
antara Gambar Kerja dengan Gambar Kerja
dan Spesifikasi Teknis, Penyedia Barang /
Jasa harus melaporkannya kepada
Pengawas Lapangan untuk dicarikan jalan
keluarnya.
b.4.2.1. Gambar Kerja hanya menunjukan tata letak
bahan dan peralatan, jalur kabel dan
sambungan-sambungan. Gambar Kerja ini
harus diikuti dengan seksama. Dalam
mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan,
dimensi dan ruang gerak yang digambarkan
dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan
Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus
diperiksa.
b.4.2.3. Penyedia Barang / Jasa harus dengan teliti
memeriksa kebutuhan ruangan dengan
Penyedia Barang / Jasa lain yang mungkin
bekerja pada lokasi yang sama untuk
memastikan bahwa semua peralatan dapat
dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.
b.4.3. Pengiriman dan Penyimpanan
b.4.3.1. Semua bahan dan peralatan yang
didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat dan dilengkapi
dengan label, data teknis dan data lain yang
diperlukan.
b.4.3.2. Semua barang dan peralatan yang diadakan
oleh Penyedia Barang / Jasa harus disertai
dengan surat jaminan keaslian barang
(Letter of Origin) dan mempunyai jaminan
serta garansi (Warranty).
b.4.4. Ketidaksesuaian

46
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

b.4.4.1. Pengawas Lapangan berhak menolak semua


bahan yang didatangkan atau dipasang yang
tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar
Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.
b.4.4.2. Bila bahan-bahan yang akan didatangkan
ternyata berbeda dengan yang ditentukan,
Penyedia Barang / Jasa harus terlebih dahulu
membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian, dengan
maksud bila diterima, akan segera diadakan
penyesuaian.

b.5. Bahan-bahan.
b.5.1. Umum
b.5.1.1. Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual
Alarm Station, dan Alarm Bell harus berasal
dari merek Nittan, Appron atau Firelite
b.5.1.2. Sistem harus sesuai untuk daerah dengan
temperatur sekeliling maksimal 40 C.
b.6. Pelaksanaan Pekerjaan
b.6.1. Umum
b.6.1.1. Semua bahan dan perlengkapan yang akan
dipasang harus dalam keadaan baru, tidak
rusak, bukan barang bekas dan tidak
bercacat, serta telah diuji di pabrik
pembuatnya.
b.6.1.2. Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual
Alarm Station, dan Alarm Bell dipasang
sesuai petunjuk dari pabrik pembuat dengan
tetap memperhatikan ketentuan dalam
Gambar Kerja.
b.6.2. Pengujian dan Uji Penampilan
b.6.2.1. Penyedia Barang / Jasa harus melakukan
semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Pengawas Lapangan untuk
memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua
persyaratan dan seluruh peralatan harus
lulus uji fungsional.
b.6.2.2. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah
diinstalasikan harus lulus uji kesinambungan.

b.6.2.3. Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan


kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan,

47
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

buku asli pengoperasian/pemeliharaan


peralatan berikut salinannya dalam jumlah
tertentu, sesuai persyaratan kontrak.
b.6.2.4. Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan
kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan,
Surat Jaminan (Warranty) atas produk
sistem pengindera kebakaran, dengan
jangka waktu masa garansi sesuai
standar dari pabrik pembuat.

b.6.3. Uji Penerimaan


b.6.3.1. Setelah pemasangan selesai, Penyedia
Barang / Jasa harus mengadakan uji
penerimaan /acceptance test, dengan
prosedur pengujian yang disetujui, untuk
menunjukkan bahwa semua perangkat
bekerja dan beroperasi dengan baik sesuai
ketentuan.
b.6.3.2. Uji penerimaan akan meliputi simulasi
bahaya kebakaran di setiap ruang dimana
suatu detektor terpasang sesuai dengan
jenis detektor yang dipasang. Juga dilakukan
pengujian terhadap semua fasilitas yang
dimiliki oleh unit panel pusat kontrol (FACP).

b.7. Produk
Produk Bahan dan Peralatan pada dasarnya adalah sebagai
berikut :

No. Bahan / Peralatan Merk/Produk

1 MCFA / FACP Nittan, Appron, Firelite


2 Anounciator Nittan, Appron, Firelite
Detector (Smoke,
3 Heat, Fixed) Nittan, Appron, Firelite
Alarm Bell, Manual
4 Push Button Nittan, Appron, Firelite
Kabelindo, Supreme,
5 Kabel
Tranka, Kabel Metal
6 Terminal Box Simetri, Panelindo, EGA
7 Conduit High Impact EGA, Clipsal, Double-H
8 Cable Tray / Leadder Three Star, EGA, Interack

48
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c. Persyaratan Pelaksanaan Instalasi Telephone.


c.1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua
peralatan serta bekerjanya semua sistem telekomunikasi di
seluruh bangunan pada tempat-tempat seperi ditunjukkan
dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.Tercakup dalam
lingkup pekerjaan sistem telekomunikasi ini meliputi :
 Private Automatic Branch Exchange ( PABX ),
 Main Distribution Frame dan Terminal Box.
 Penyambungan saluran telepon dari jaringan PT. Telkom
 Kabel telepon dan conduit
 Outlet telepon/RJ 45 dan pesawat telepon (Handset
Telepon)
 Pengujian seluruh sistem telepon.

c.2. Standar / Rujukan


 Standar PT Telkom.
 Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
 Standar Industri Indonesia (SII).
 Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).

c.3. Prosedur Umum


c.3.1. Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan.
c.3.1.1. Sebelum diadakan/didatangkan ke lokasi,
contoh dan/atau brosur/data teknis
bahan/barang/peralatan untuk pekerjaan ini
harus diajukan terlebih dahulu kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui.
c.3.1.2. Semua barang dan peralatan harus disertai
dengan Surat Keterangan Keaslian Barang
(Letter of Origin) dari pabrik pembuatnya
(Manufacturer) atau agen utamanya
(Authorized Dealer/Agent).

c.3.2. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)


c.3.2.1. Penyedia Barang / Jasa harus membuat dan
menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan

49
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui.


Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan
sebelum pengadaan bahan agar diperoleh
cukup waktu untuk pemeriksaan dan tidak
ada tambahan waktu bagi Penyedia Barang /
Jasa bila mengabaikan hal ini. Gambar Detail
Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-
detail yang diperlukan. Bila ada perbedaan
antara Gambar Kerja dengan Gambar Kerja
dan Spesifikasi Teknis, Penyedia Barang /
Jasa harus melaporkannya kepada
Pengawas Lapangan untuk dicarikan jalan
keluarnya.
c.3.2.2. Gambar Kerja hanya menunjukan tata letak
bahan dan peralatan, jalur kabel dan
sambungan-sambungan. Gambar Kerja ini
harus diikuti dengan seksama. Dalam
mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan,
dimensi dan ruang gerak yang digambarkan
dalam Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan
Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus
diperiksa.
c.3.2.3. Penyedia Barang / Jasa harus dengan teliti
memeriksa kebutuhan ruangan dengan
Penyedia Barang / Jasa lain yang mungkin
bekerja pada lokasi yang sama untuk
memastikan bahwa semua peralatan dapat
dipasang pada tempat yang telah
ditentukan.
c.3.3. Pengiriman dan Penyimpanan
c.3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang
didatangkan harus dalam keadaan baik,
baru, bebas dari segala cacat dan dilengkapi
dengan label, data teknis dan data lain yang
diperlukan.
c.3.3.2. Semua barang dan peralatan yang diadakan
oleh Penyedia Barang / Jasa harus disertai
dengan surat jaminan keaslian barang
(Letter of Origin) dan mempunyai jaminan
serta garansi (Warranty).
c.3.4. Ketidaksesuaian
c.3.4.1. Pengawas Lapangan berhak menolak semua
bahan yang didatangkan atau dipasang yang
tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar
Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.

50
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c.3.4.2. Bila bahan-bahan yang akan didatangkan


ternyata berbeda dengan yang ditentukan,
Penyedia Barang / Jasa harus terlebih dahulu
membuat pernyataan tertulis yang
menjelaskan usulan penggantian, dengan
maksud bila diterima, akan segera diadakan
penyesuaian.

c.4. Bahan-bahan
c.4.1. Umum
Semua bahan yang didatangkan dan akan dipasang
harus baru, bebas dari segala cacat/kerusakan, kualitas
terbaik dari produk yang dikenal dan sesuai untuk
daerah tropis.
c.4.2. Bahan Sistem Telekomunikasi
c.4.2.1. PABX harus memiliki kapasitas/ukuran sesuai
Gambar Kerja, dan harus dari produk
Panasonic, Alcatel atau NEC.
c.4.2.2. Outlet telepon harus dari MK, Clipsal,
Legrand atau yang setara.
c.4.2.3. PABX dan kelengkapan pesawat teleponnya
harus sesuai dengan tipe yang dipilih.
c.4.2.4. Kabel yang keluar dari outlet telepon sampai
ke pesawat harus dari jenis kabel berisolasi
PVC dengan pita pelindung statis, Standar
VDE, atau SII-0617, Produksi Kabelindo,
Kabel Metal, Supreme atau yang setara,
dengan ukuran kabel sesuai ketentuan
Gambar Kerja.
c.4.2.5. Kabel tanah harus dari tipe isolasi PE dan
berlapis alumunium berisi jeli, standar VDE,
atau SII-0617, Produksi Kabelindo, Kabel
Metal, Supreme, dengan ukuran kabel sesuai
ketentuan Gambar Kerja.
c.4.2.6. Pipa konduit untuk kabel telepon harus
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja atau
disesuaikan dengan jumlah kabel yang akan
ditempatkan di dalamnya.

c.5. Pelaksanaan Pekerjaan


c.5.1. Umum
c.5.2.1. Penyedia Barang / Jasa harus memeriksa
kebutuhan ruang dengan Penyedia Barang /
Jasa lain untuk memastikan semua peralatan

51
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

dan perlengkapannya dapat dipasang pada


tempat yang telah ditentukan.
c.5.2.2. Penyedia Barang / Jasa harus segera
memperbaiki setiap pekerjaan yang dinilai
tidak sesuai oleh Pengawas Lapangan.
c.5.2.3. Penyedia Barang / Jasa secara teratur harus
membuang kotoran dan bahan tak terpakai
agar dapat bekerja dengan aman.
c.5.2.4. Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan
semua alat kerja, peralatan pemasangan,
peralatan pengujian serta mencatatnya.

c.6. Pemasangan
c.5.1. Setiap kotak terminal (TB) harus memiliki cadangan
minimal 20%Setiap kotak terminal (TB) harus memiliki
cadangan minimal 20%
c.5.2. Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel
c.5.3. Kabel dengan 5 (lima) warna yang berbeda (misalnya
kuning/putih, putih/hitam, putih/hijau, putih/merah,
putih/biru) harus digunakan untuk kode warna
pekerjaan marshalling.
c.5.4. Penyedia Barang / Jasa harus menyiapkan diagram
pemasangan kotak terminal
c.5.5. Semua kabel telekomunikasi harus ditempatkan di
dalam konduit.
c.5.6. Tinggi maksimal pemasangan kotak terminal sambung
1,6 m dan tinggi minimal 0,3 m.
c.5.7. Outlet telepon harus dipasang dan ditempatkan sesuai
petunjuk dari Pengawas Lapangan.

c.7. Pengujian dan Uji Penampilan


c.7.1. Penyedia Barang / Jasa harus melakukan semua
pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu oleh
Pengawas Lapangan untuk memeriksa bahwa seluruh
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi
semua persyaratan.
c.7.2. Penyedia Barang / Jasa harus menyediakan peralatan
pengujian dan perlengkapannya agar tetap dalam
kondisi baik selama waktu pengujian.
c.7.3. Hasil pengujian harus dicatat oleh Penyedia Barang /
Jasa dan diserahkan secara resmi kepada Pengawas
Lapangan sebelum serah terima pekerjaan.
c.7.4. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan
ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
c.7.5. Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan kepada
pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan, buku asli

52
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

pengoperasian/pemeliharaan peralatan berikut


salinannya dalam jumlah tertentu, sesuai persyaratan
kontrak.
c.7.6. Penyedia Barang / Jasa harus menyerahkan kepada
pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan, Surat
Jaminan (Warranty) atas produk sistem telepon
tersebut, dengan jangka waktu masa garansi sesuai
standar dari pabrik pembuat.

c.8. Produk
Produk Bahan dan Peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut

NO BAHAN / PERALATAN MERK / PEMBUAT

1 PABX Alcatel, Panasonic, Philips, NEC


2 Pesawat Telepon Alcatel, Panasonic, Philips, NEC
3 Outlet Telepon / RJ35 Clipsal, Legrand, MK
Kabelindo, Supreme, Tranka, Kabel
3 Kabel Metal
5 Box Panel Simetri, Panelindo, EGA
6 Terminal Krone
7 Conduit High Impact EGA, Clipsal, Double-H
8 Cable Tray / Leadder Three Star, EGA, Interack

53
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

d. Persyaratan Pelaksanaan Instalasi Plumbing.


d.1. Lingkup Pekerjaan.
Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi plumbing secara
keseluruhan adalah pengadaan, pemasangan, peralatan-
peralatan bahan-bahan utama serta pengujian, sehingga
diperoleh instalasi yang lengkap dan sesuai dengan spesifikasi
dan gambar kerja sehingga system dapat berfungsi dengan baik.
d.1.1. Jenis Pekerjaan.
 Sistem Air Bersih,
 Sistem Air Kotor dan Bekas.
d.1.2. Pengadaan pengujian / testing dan commissioning
semua system yang terpasang.

d.2. Standar/Rujukan.
a. A.S.T.M. – American Society for Testing and Materials
b. N.P.C. – National Plumbing Code
c. S.I.I. – Standart Industri Indonesia
d. Pedoman Peraturan Pllumbing Indonesia, 1974
e. Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang Instalasi
Air.

d.3. Syarat & Prosedur Umum.


d.3.1. Tenaga Pelaksana
Pekerjaan Instalasi Plumbing untuk Proyek ini harus
dilaksanakan oleh suatu Penyedia Barang / Jasa
Pekerjaan Plumbing yang terdaftar di perusahaan Air
Minum (PDAM) dan mempunyai surat ijin /pas dari
PDAM.
d.3.2. Material
Penyedia Barang / Jasa harus menjamin seluruh
barang/peralatan yang didatangkan adalah baru dan

54
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

menjamin terhadap kualitas atau mutu barang sesuai


dengan spesifikasi teknis.
d.3.3. Gambar Perencanaan
Gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi teknis
perancanaan ini merupakan suatu kesatuan dan tidak
dipisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau
peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja
dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu
gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja
Penyedia Barang / Jasa harus tetap melaksanakan tanpa
ada biaya tambahan dari pemberi kerja.
d.3.4. Gambar Pelaksanaan
Sebelum pelaksaan dimulai Penyedia Barang / Jasa
pekerjaan plumbing harus membuat dahulu gambar-
gambar instalasi secara mendetail (shop drawing) untuk
diperiksa dan diuji oleh Pengawas Lapangan.

d.3.5. Gambar Terlaksana


Penyedia Barang / Jasa pekerjaan plumbing harus
membuat gambar-gambar yang sudah dilaksanakan (as
build drawing) dan menyerahkan pada Direksi/Pengawas
Lapangan dalam rangkap 4 (empat) terdiri dari 1(satu)
kalkir dan 3 (tiga) blueprint.
d.3.6. Contoh Barang
Penyedia Barang / Jasa wajib mengirimkan contoh-
contoh bahan yang akan digunakan kepada Pengawas
Lapangan beserta brosur-brosur dari alat-alat tersebut
dan menunggu persetujuannya sebelum alat-alat
tersebut dipasang.
d.3.7. Koordinasi
Dalam pelaksaan pekerjaan ini, Penyedia Barang / Jasa
diwajibkan mengadakan koordinasi dengan Penyedia
Barang / Jasa yan lain yang mengerjakan, Struktur ,
Elektrikal, Interior dan lain sebagainya, sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam
pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.

d.4. Perpipaan.
Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi:
a. Pipa f. Galian
b. Sambungan g. Pengecatan
c. Katup-katup h. Finishing
d. Penggantung dan penumpu i. Pengujian
e. Sleeves

55
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

d.5. Syarat Teknis.


Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter minimal dari pipa
dan letak serta arah dari masing-masing sistem pipa.
d.5.1. Pengujian
Pengujian sistem seluruh sistem pembuangan air kotor
dan air buangan harus mempunyai lubang-lubang yang
dapat ditutup (plugger) agar seluruh sistem tersebut
dapat disi dengan air sampai dengan lubang vent
tertinggi. Sistem tersebut harus dapat menahan air
tersebut tidak turun lebih dari 10 cm.
d.5.2. Pengujian sistem distribusi air bersih, sebelum dipasang
fixturesnya seluruh sistem distribusi air harus diuji
dengan tekanan hydrostatik sebesar dua kali tekanan
kerjanya (working pressure) dgn tdk mengalami
kebocoran dalam waktu minimum 3 jam tekanan
tersebut tidak turun / berubah. Biaya pengetesan serta
alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung
jawab Penyedia Barang / Jasa. Pengetesan pipa harus
dilaksanakan dengan disaksikan oleh Pengawas
Lapangan selanjutnya apabila telah diterima / memenuhi
syarat akan dibuatkan Berita Acaranya

d.6. Material.
Ringkasan bahan spesifikasi perpipaan.

Sistem Tekanan Tekanan Spesifikasi


Kerja Uji Material
Air Bersih 10 Bar 15 Bar GIP Kelas
Medium
Air Gravitasi 2 Bar PVC Kelas AW
Kotor/Bekas
Air Hujan Gravitasi 2 Bar PVC Kelas AW

d.7. Syarat & Prosedur Teknis.


d.7.1. Pemasangan
d.7.1.1. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan
dengan cermat dan teliti sebelum dipasang,
dibersihkan semua kotoran, benda-benda
tajam/runcing serta penghalang lain.
d.7.1.2. Semua perpipaan yang akan disambung
dengan peralatan harus dilengkapi dengan

56
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

FLANGE, dan sambungannya harus dilengkapi


dengan ring type gasket / ring dari karet dan
gasket untuk lebih menjamin kekuatan
sambungan.
d.7.1.3. Sambungan lengkung reducer dan expander
dari sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan perpipaan harus menggunakan
Fitting sepertti buatan pabrik.
d.7.1.4. Kemiringan menurun dari pekerjaan perpipaan
air kotor harus dibuat seperti berikut kecuali
seperti digambarkan dalam gambar.
 Di dalam bangunan. Garis tengah 150
mm atau lebih kecil 1%
 Di bagaian luar bangunan. Garis tengah
200 mm atau lebih besar dari 1%.
d.7.1.5. Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang
secara menurun ke arah titik buangan. Drains
dan vent harus disediakan guna mempermudah
pengisian maupun pengurangan
d.7.1.6. Katup / Valve dan saringan (strainer) harus
mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katup (valve handle)
tidak boleh menukik.
d.7.1.7. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung
pipa yang terbuka dalam pekerjaan perpipaan
yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan harus
ditutup dengan menggunakan caps atau plugs
untuk mencegah masuknya benda-benda lain.

d.7.2. Penggantung dan Penunjang Pipa


Perpipaan harus dipasang dengan hanger, brackets atau
sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan
gerakan-gerakan pemuaian.
d.7.2.1. Pengantung tambahan harus disediakan pada
pipa berikut ini :
a. Perubahan-perubahan arah
b. Titik percabangan
c. Beban-beban terpusat karena katup,
saringan dan hal-hal yang sejenis

d.7.3. Pemasangan katup-katup


Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam
gambar, spesifikasi dan untuk bagian-bagian berikut :
a. Sambungan masuk dan keluar
b. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik
rendah

57
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

c. Ventilasi Udara Otomatis

d.7.4. Penyambungan pipa-pipa


d.7.4.1. Sambungan Ulir.
a. Penyambungan antara pipa dan fitting
menggunaan sambungan ulir berlaku
sampai dengan 40 mm.
b. Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat
sehinga fitting dapat masuk dalam pipa
dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir
c. Semua sambungan ulir harus menggunakan
perapet Henep dan Zinwite dengan
campuran minyak.
d.7.4.2. Sambungan lem
a. Pengambunggan antara pipa dan fitting
PVC mempergunaan lem yang sesuai
dengan jenis pipa, sesuai rekomendasi
pabrik pipa.
b. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting,
maka untuk ini harus dipergunakan alat
press khusus. Selain itu pemotongan pipa
harus menggunakan alat pemotong khusus
agar pemotongan pipa dapat tegak lurus
terhadap batang pipa.
d.7.4.3. Sambungan yang mudah dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat
saniter sebagai berikut :
a. Antara Lavatory faucet dan supply valve
b. Pada weste fitting dan siphon
d.7.4.4. Sleeves
a. Sleeves untu pipa-pipa harus dipasang
dengan baik setiap kali pipa itu menembus
konstruksi beton
b. Sleeves harus mempunyai ukuran yang
cukup untuk memberikan kelonggaran di
luar pipa maupun isolasi.
c. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi
tuang maupun baja untuk mempunyai
kedap air harus digunakan sayap.
d. Untuk pipa-pipa yang akan menembus
konstruksi bangunan yang mempunyai
lapisan kedap air harus dari jenis flushing
Sleeves.
e. Rongga antara pipa dan sleeves harus
dibuat kedap air dengan rubber sealet atau
cault.

58
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

d.8. Persyaratan Teknis Pompa


d.8.1. Umum
Penyedia Barang dan Jasa harus memasang pompa dan
instalasi pemipaan sehingga pada waktu diserahan
dalam keadaan berjalan sempurna sesuai dengan
gambar dan perlengapannya, Didalam penawaran,
enawar harus menyertakan paling sedikit hal-hal sebagai
berikut :
d.8.1.1. Karakterik Pompa selengkapnya meliputi :
 Kurva Q-H
 Kurva Efisiensi
 Kedalaman benam minimal dam
maksimal (untuk sumbersible pump)
d.8.1.2. Semua mesin-mesin yang disuplai harus dalam
bentuk kesatuan dan tidak terpisahkan.

d.8.2. Pompa
d.8.2.1. Pompa Air Bersih
a. Umum
Secara garis besar, lingkup pekerjaan ini
adalah pengadaan dan pemasangan serta
testing Commisioning sehingga didapat
debit air sesuai dengan persyaratan yang
diminta.
b. Spesifikasi Pompa
Jenis : Pompa Distribusi Centrifugal
Pump (Hydrofor).
Kapasitas : Minimum 100 lt/menit
Freq. : 50 Hz
Pompa-pompa yang dipasang harus dari
setara produk Ebara, Grundfos.
c. Motor-motor Listrik yang dipasang harus
sama dengan produk siemens, Electreme
atau Metz.
d.8.2.1. Pemeriksaan & Test
a. Umum
Semua mesin-mesin berikut
perlengkapannya harus diperiksa dan ditest
di pabrik sebelum dikirim. Setelah
pemasangan mesin-mesin selesai, Penyedia
Barang / Jasa harus mengetes ulang
dilapangan /dilokasi. semua tes harus
mendapat persetujuan Pengawas lapangan.
b. Tes pabrik. Pompa dan Motor Listrik
dengan ISO 3555 (pompa sentripugal,

59
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

aksial dan semi aksial – tes penerimaan


kelas B) meliputi kondisi berikut ini :
1. Semua pompa harus dites pada 4
kondisi kerja, yaitu :
 Kapasitas nol
 Kapasitas normal
 kapasitas maksimal yang
diperbolehkan
 Kapasitas minimal yang
diperbolehkan
2. Karakterisrik masing-masing pompa
yang harus lmeliputi :
 Kapasitas aliran air
 Head
 Efisiensi
 Daya listrik yang diserap
 NPSH
3. Semua motor listrik harus dites
sebelum dikirim, sedangkan prosedur
tes motor listrik di pabrik, sesuai
dengan standart yang berlaku di
negara asal (pembuat motor listrik).
Sertifikat tes pabrik tentang
performance dan manual motor listrik
harus diserahkan pada pengawas
lapangan.
c. Tes pompa dan motor listrik
1. Sebuah pompa berikut
perlengkapannya dipasang,
karakteristik yang sama pada kondisi
kerja pada saat dites di pabrik harus
dites kembali di loksi
2. Tes tahanan isolasi pada masing-
masing motor listrik antara phasa
dengan arde (IEC 34). Semua motor
listrik yang bekerja atas dasar
otomatis harus mempunyai tahanan
isolasi klas F.
3. Pengetesan lain meliputi, arah rotasi,
kelurusan sumber poros pompa
dengan sumbu poros motor, dan
setelah pompa bekerja selama 4 jam
perlu diperiksa suara maupun getaran
dan juga temperatur yang timbul pada
sistem bantala, dan pamanasan lokasi
pada motor winding.

60
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

e. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Elektrikal.


e.1. Lingkup Pekerjaan.
e.1.1. Umum
Penyedia Barang/Jasa harus menawarkan seluruh
lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini maupu gambar, dimana bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-
ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan-perbedaan antara
spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal
dibawah ini, maka merupakan kewajiban pemborong
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
sehingga sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan
disetujui User / Pengawas lapangan.
e.1.2. Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan Tenaga &
Penerangan
1. Pengadaan dan pemasangan Panel Distribusi
Penerangan, Panel Tenaga dan Panel Pompa.
2. Instalasi pengkabelan.
3. Instalasi Cable Ladder dan Cable Tray.
4. Instalasi penerangan dan kotak kontak.
5. Armature lampu dan lampu-lampu khusus
lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar
rencana.
6. Instalasi penangkal petir.
7. Melakukan testing, commissioning dan training.
e.2. Standar dan Rujukan.
 Peraturan Umum Instalasi Listrik ( PUIL )
 Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir (PUIPP)
 International Electrotechnical Commission (IEC)
 SPLN.
 Spesifikasi Teknis Penangkal Petir dan Pentanahan.

e.3. Ketentuan Bahan dan Peralatan


e.3.1. Panel Tegangan Rendah
1. Panel tegangan rendah harus mengikuti standard
VDE/DIN dan juga harus mengikuti peraturan
IEC dan PUIL.
2. Panel-panel harus dibuat dari plat besi tebal 2
mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus
dizinchromat ICI dan di duco 2 kali dan harus
dipakai cat dengan cat bakar, warna abu-abu
merk ICI. Pintu dari panel-panel tersebut harus
dilengkapi dengan master key.

61
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

3. Setiap panel harus mempunyai 5 busbar copper


terdiri dari 3 busbar phase R-S-T, 1 busbar
neutral dan 1 busbar untuk grounding, kecuali
untuk Panel 1 phasa, cukup menggunakan 3
busbar.
4. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi
flush mounting dalam kotak tahan getaran,
untuk Amperemeter dan Voltmeter dengan
ukuran 96 x 96 mm dengan skala linear dan
ketelirian 1% dan bebas dari pengarus induksi
serta ada sertifikat tera dari LMK/PLN.
5. Ukuran dari tiap-tiap panel harus disesuaikan
dengan keadaan dan keperluan serta semua
persyaratan yang berlaku sesuai dengan yang
telah disetujui Perencana.
6. Komponen-komponen pengaman yang dipakai
harus sesuai dengan gambar rencana.
e.3.2. Kabel Tegangan Rendah
1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat
dipergunakan untuk tegangan min. 0,6 kV untuk
kabel NYM, NYY & NYFGbY.
2. Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan
adalah sebagai berikut :
 Untuk kabel-kabel instalasi daya
dipergunakan jenis NYFGbY dan NYY.
 Untuk kabel-kabel instalasi penerangan
dipergunakan jenis NYM.
3. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai
2,5 mm².

e.3.3. Syarat Khusus (Lampu, Saklar, Kotak Kontak, Cable


Ladder/Tray, dll).
1. Lampu TLD
Bangunan seperti yang diperlihatkan dalam
Gambar menggunakan Lampu TL’D colour cool
day light recessed mounting setara produksi
Phillips.
2. Tebal plat besi untuk lighting fixtures tersebut
minimum 0,7 mm.
3. Ballast (Transformator) untuk lampu TL’D harus
dari bahan Low Loss Type.
4. Condensor yang dipasang seri pada lampu-
lampu TL’D harus dapat memberikan koreksi
factor (cos phi) total minimal 0,85.
5. Finishing untuk lampu TL’D harus di Cat
Oven/Powder Coating.

62
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

e.3.4. Kotak Kontak/Stop Kontak dan Saklar


1. Kotak-kontak dan saklar yang akan dipasang
pada dinding tembok bata adalah type
pemasangan masuk/inbow (flush-mounting)
2. Kotak-kontak rating minimum 16A dan mengikuti
standard VDE..
3. Flush-box (inbouw doos) untuk tempat saklar,
kotak-kontak harus dipakai dari jenis bahan
bakely atau metal dari produk yang sama.
4. Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari
permukaan lantai. Pada ruang-ruang yang
basah/lembab harus dari jenis water dicht
sedang untuk saklar dan dipasang maksimal 130
cm dari permukaan lantai.
e.3.5. Konduit.
1. Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC High
Impact atau metal conduit; dimana diameter
dalam dari konduit minimum 1,5 kali diameter
kabel atau dinyatakan lain pada gambar.
2. Konduit yang dipasang harus dilengkapi dengan
segala Accessoriesnya dari material/bahan yang
sama dengan konduitnya seperti; coupling,
saddles, inspection elbows, reducers, locknuts,
terminal boxes dan berbagai perlengkapan
lainnya.
e.3.6. Cable Tray dan Cable ladder.
1. Cable Tray harus terbuat dari bahan Mild Steel,
aluminium, stainless Steel hotdip galvanized.
2. Cara pemasangan cable tray diatas, support /
penyangga yang dipasang setiap jarak maksimum
1000 mm.
3. Pada setiap belokan atau percabangan bentuk
tray harus dibuat sedemikian rupa sehingga
belokan kabel sesuai dengan bending yang
diperkenankan (disesuaikan dengan standar
produk masing-masing).
4. Cable Ladder dipasang pada dinding ,dilengkapi
klem-klem kabel setiap jarak 500mm dan support.
Sebelum dipasang cable ladder harus di hot dip
galvanis.
5. Kabel yang dipasang diatas plafon dan pada cable
tray harus diklem (diikat) dengan klem-klem kabel
(pengikat/cable ties) .
6. Cable Tray dan Ladder harus di Grounding.

e.3.7. Grounding.

63
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1. Kawat grounding menggunakan kawat telanjang (


Bare Copper Conductor).
2. Besarnya kawat grounding minimal
berpenampang sama dengan penampang kabel
masuk (incoming feeder).
3. Elektroda pentanahan untuk grounding digunakan
pipa galvanized minimal berdiameeter 11/4” ,
diujung pipa dipasang copper rod sepanjang 0,5
meter.
4. Nilai tahanan grounding untuk panel-panel
maksimum 2 ohm, diukur setelah tidak turun
hujan selama 3 hari berturut-turut.
5. Kedalaman grounding minimum 6 meter

e.4. Persyaratan Teknis Pemasangan.


e.4.1. Panel-panel
1. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan
petunjuk dari pabrik pembuatnya.
2. Setiap kabel yang masuk/keluar dari panel harus
dilengkapi dengan gland dari karet atau penutup
yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
3. Pada lokasi-lokasi yang khusus (Shaft listrik,
gudang atau penerangan luar), panel-panel harus
diperlengkapi dengan lubang-lubang ventilasi
yang cukup.
4. Khusus untuk panel-panel type free standing,
harus diberi alas dengan menggunakan besi kanal
UNP 100 x 50 x 5 mm.
5. Semua panel harus digrounding/ditanahkan.
e.4.2. Kabel-kabel
1. Setiap kabel daya pada ujungnya harus diberi
isolasi berwarna untuk mengidentifikasikan
phasanya sesuai dengan PUIL.
2. Sedangkan untuk kabel instalasi penerangan
(NYM) yang digunakan harus terdiri dari 4 macam
warna sesuai dengan ketentuan PUIL (R, S, T,
Neutral dan grounding.
3. Kabel daya yang dipasang pada Shaft/dinding
bangunan harus diletakkan diatas tangga kabel
(cable leadder) atau cable tray yang semuanya
ditata dan diklem dengan rapi.
4. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya
sambungan, kecuali pada kabel penerangan.
5. Untuk kabel dengan diameter 16 mm2 atau lebih
harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk
terminasinya.

64
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

6. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70


mm2 atau lebih harus mempergunakan alat pres
hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
pateri.
7. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman
80 cm minimum, dimana sebelum kabel ditanam
ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan
diatasnya diamankan dengan batu bata sebagai
pelindungnya.
8. Untuk kabel feeder yang dipasang didalam trench
harus mempergunakan kabel support, minimum
setiap jarak 50 cm.
9. Semua kabel yang dipasang diatas langit-langit
harus diletakkan pada Cable Tray
10. Semua kabel yang akan dipasang menembus
dinding atau beron harus dibuatkan sleeve dari
pipa galvanis dengan diameter minimum 2½ kali
penampang kabel.
11. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan
cadangan kurang lebih 1 m disetiap ujungnya.
12. Penyambungan kabel untuk penerangan dan
kotak kontak harus didalam kotak penyambungan
dan memakai alat penyambung berupa las-dop
merk Legrand atau 3 M dengan memberi isolasi
terlebih dahulu. Warna isolasi harus sama dengan
warna kabelnya.

e.4.3. Lampu Penerangan


1. Pemasangan lampu penerangan harus
disesuaikan dengan rencana plafond dari Arsitek
dan disetujui oleh Direksi /Pengawas Lapangan.
2. Lampu tidak diperkenankan memberikan beban
kepada rangka plafond yang terbuat dari bahan
aluminium.
3. Tiang lampu penerangan luar dipasang tegak
lurus.
4. Lampu penerangan luar dibuat dengan pondasi
dan dipasang kotak pengaman (fuse box ) pada
ketinggian maximum 500 mm dari tanah.

e.4.4. Kotak Kontak dan Saklar


1. Kotak kontak dan saklar yang akan dipakai
adalah type pemasangan masuk dan dipasang
pada ketinggian 300 mm dari level lantai, Untuk
kotak kontak dan 1300 mm untuk saklar.

65
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

2. Kotak kontak dan saklar yang dipasang pada


tempat yang lembab harus type water dicht.
e.4.5. KWH Meter
1. Penempatan KWH meter baik dalam panel-panel
utama maupun yang terpasang dlam sub-sub
panel harus diletakkan sedemikian rupa sehingga
mudah dilihat/dibaca dengan baik.
2. Koordinasi penempatan KWH meter ditentukan
kemudian dilapangan setelah disepakati bersama
Arsitek.

e.5. Pengujian
e.5.1. Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang,
harus diadakan pengujian secara individual. Peralatan
tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi dengan
sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang
bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang
berwenang untuk itu.
Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan
pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk
menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik. Semua
biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan
peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh
Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong
sendiri.
e.5.2. Peralatan dan Bahan
Peralatan dan bahan Instalasi Listrik yang harus diuji
1. Panel-panel tegangan rendah
Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan
sertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang
menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel
tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurna
dalam keadaan operasional maupun ganguan
berupa undervoltage, over current, overthermis,
short circuit dan lain-lain serta merger antara fasa,
fasa netral, fasa nol.
2. Kabel-kabel tegangan rendah
Untuk kabel tegangan rendah, sertifikat lulus
pengujian harus dari PLN yang terutama menjamin
bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar
ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi kabel
tegangan rendah, pengujian dengan megger tetap
harus dilaksanakan, dengan nilai tahan isolasi
minimum 50 mega Ohm.
3. Lighting Fixtures

66
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast


dan kapasitor harus dilakukan pengujian atau
pengukuran faktor daya (Cos phi). Dalam hal ini
faktor daya yang diperbolehkan minimal 0,85.
4. Motor-motor Listrik
 Motor-motor listrik yang terpasang, harus
dari type yang sesuai dengan pemakaian
dan lokasi dimana motor-motor tersebut
dipasang.
 Pengukuran tahanan isolasi motor-motor
listrik harus dilakukan.
 Pemasangan motor-motor listrik bisa
dilaksanakan setelah penunjukkan hasil
pengukuran tidak melanggar ketentuan-
ketentuan PUIL.
e.6. Peralatan Maintenance
Pemborong diwajibkan menyerahkan peralatan Maintenace
(Tools Kit) untuk semua system yang terpasang sesuai dengan
produknya masing-masing. Semua peralatan tersebut harus
baru dan asli.
e.7. Produk
Bahan atau peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong
dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf
dengan yang dispesifikasikan ke MK. Pemborong baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis. Produk
bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

═════════════════════════════════════════════════
BAHAN/PERALATAN MERK/PEMBUAT
═════════════════════════════════════════════════

1. Terminal Block : Phoenix Contact, Legrand


2. MCCB, MCB dll : ABB, MG, Siemens,GE.
3. Pembuat Panel : Sier, Ega, Panelindo,Simetri.
4. Kabel : Kabelindo, Kabelmetal,Supreme.
5. Conduit High Impact : Ega, Clipsal. DOUBLE-H
6. Konduit PVC, AW : Wavin, Rucika
7. GIP Med. Class : Bakrie, PPI
8. Cable Mark : 3 M, Legrand
9. Lampu TLD & PLCPembuat : Philips, Artholite, Spectra
 Fluorescent : Philips, Osram,
 Starter : Philips, Osram,
 Condensor (Capacitor) : Philips, Osram,
 Fitting : Philips, Osram,
 Lamp Holder : Philips, Osram,
 Ballast low loss : Philips, Osram,

67
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI
PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN HANGGAR SBU ACS
(EX RENCANA HANGGAR UTARA FTC) KP II TAHAP II
PT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)
UNTUK PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

10. Kotak Kontak/Stop Kontak : Legrand , MK,Clipsal


11. Kotak Kontak Industry/
Isolating Switch : Legrand, MK,Clipsal.
12. Saklar : MK, Legrand,Clipsal.
13. Metal Conduit : Maruichi, National, Matshuhita
14. Cable Leadder/Tray : Tri Abadi, Interack, Metosu.
═════════════════════════════════════════════════

V. PENUTUP
5.1. Sebelum pekerjaan diserahterimakan, Pelaksanaan diwajibkan
membersihkan lokasi pekerjaan luar dan dalam dari sisa-sisa bahan
bangunan, kotoran-kotoran, sehingga pada saat serah terima dilaksanakan,
bangunan dalam keadaan bersih dan rapi.
5.2. Sebelum dilaksanakan serah terima pekerjaan Penyedia Barang/Jasa harus
menyerahkan gambar purna bangun ( As Built Drawing) kepada Pengguna
Barang/Jasa melalui Tim Pengawas.

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA UMUM


PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Ttd

Ketua

68

Anda mungkin juga menyukai