Anda di halaman 1dari 48

[ TEKNIK PERENCANAAN

TATA GUNA LAHAN]


AY’11

LOGO
Pendahuluan
ƒ Perencanaan Tata Guna lahan pada hakekatnya
adalah Pemanfaatan lahan yyang
g ditujukan
j untuk
suatu permukaan tertentu.

ƒ Permasalahan yang mungkin timbul dalam


perencanaan suatu lahan adalah masalah
kesesuaian/kecocokan lahan terhadap
p suatu
peruntukan tertentu.

ƒ Hal yang terpenting dalam suatu perencanaan tata


guna lahan adalah usulan rencana lokasi serta tujuan
peruntukannya.
Perencanaan Tata Guna Lahan
ƒ 3 Tahapan dalam Perencanaan Tata Guna Lahan:

ƒ 1. Melakukan survey pendahuluan atas data-data dasar yang


meliputi :
- studi
t di pustaka
t k
- survey lapangan
- pekerjaan laboratorium (Memadukan Peta dasar
dengan peta tematik untuk digunakan laporan)

ƒ 2. Melakukan ppenilaian kapabilitas


p lahan dari hasil tahap
p
pertama untuk berbagai peruntukan lahan

ƒ 3.
3 Menyiapkan rencana lokasi dan tujuan dari peruntukan lahan
Minimum Mapping Unit
► MMU:
ƒ Unit terkecil di peta yang masih dapat (cukup layak) secara teknis
digambarkan
g di p
peta.
ƒ USDA: 8 mm x 8 mm = 64 mm persegi
= 0.64 cm persegi
ƒ Untuk kepentingan
p g p praktis MMU = 1 cm p persegi.
g
ƒ 1 cm persegi artinya:
►1 ha pada peta 1 : 10.000
►25 ha p
► pada p peta 1 : 50.000
►100 ha pada peta 1 : 100.000

ƒ Terkait dengan tugas besar anda, maka jika diminta dibuat Peta
dengan skala 1: 5000 jadi berapa MMU yang dapat tergambar? Coba
anda konversikan ke dalam m2

ƒ D
Dengan P
Peta
t skala
k l 1
1: 1000 jjadi
di b
berapa MMU yang d
dapatt ttergambar?
b ?
Coba anda konversikan ke dalam m2
Peraturan Pemerintah yang Mengatur Tingkat
Penelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah
Kedetailan Peta RTRW Nasional
Lanjutan Kedetailan Peta RTRW Nasional
Kedetailan Peta RTRW Propinsi
Lanjutan Kedetailan Peta RTRW
Propinsi
Kedetailan Peta RTRW Propinsi
pada kondisi tertentu
Kedetailan Peta RTRW
Kabupaten
Lanjutan Kedetailan Peta RTRW
Kabupaten
Kedetailan Peta RTRW
Kabupaten kondisi tertentu
Kedetailan Peta RTRW Kota
Lanjutan Kedetailan Peta RTRW
Kota
Kedetailan Peta RTRW Kota
kondisi tertentu
Kelanjutan Peta RTRW Kota
Draft RPP tentang Tingkat Ketelitian Peta
Rencana Tata Ruang g
Hutan Lindung
(Kawasan Lindung)

Hutan Produksi
Kawasan Budidaya

Sumber:
RTRW Provinsi Sulsel, 2001
Kawasan Rawan Bencana Sulsel

Sumber:
RTRW Provinsi Sulsel, 2001
Arahan
Pengembangan
Kawasan Wisata
Sulsel

Sumber:
RTRW Provinsi Sulsel, 2001
Rencana Guna Lahan Mikro
KOTA A DALAM
LINGKUP ADMINISTRASI
KOTA

KEDUDUKAN KOTA A
DALAM LINGKUP
WILAYAH
LINGKUP PERENCANAAN

PERENCANAAN BAGIAN DARI


KOTA A (RDTRK)/ UNTUK BAGIAN DARI WILAYAH KOTA YANG DIRINCI
MENATA SUATU KAWASAN MENJADI RENCANA TATA LETAK
FUNGSIONAL TERTENTU LINGKUP PERENCANAAN DISEBUT
SEBAGAI RENCANA TEKNIS RUANG KOTA
PERTIMBANGAN DALAM RENCANA
PENGGUNAAN LAHAN

1 Identifikasi tujuan dan prinsip-prinsip


1. prinsip prinsip serta mendaftar
standar bagi penggunaan-pengunaan lahan
(perumahan, perdagangan, industri, pendidikan dll-nya)
2. Megidentifikasi sifat dan pola perkembangan kota
3. Melihat kawasan yang belum berkembang dan wilayah
yyangg mempengaruhinya----untuk
p g y perkembangan
p g di masa
depan
4. Menyatukan analisis dan hasil dari bagian-bagian
sebelumnya
sebelumnya------usulan
usulan bagi rencana penggunaan lahan
secara terpadu dan komprehensif
5. Analisis dan identifikasi sarana-sarana yang dapat
di
digunakan
k untukt k melaksanankan
l k k usulanl rencana
KONSOLIDASI LAHAN
KONSOLIDASI LAHAN
DEFINISI KONSOLIDASI LAHAN
ƒ Konsolidasi Lahan merupakan salah satu
model pembangunan di bidang
pertanahan, yang mencakup wilayah
perkotaan dan wilayah yang memiliki
tujuan untuk mengoptimalkan
penggunaan tanah dalam hubungan
dengan pemanfaatan, peningkatan
produktifitas dan konservasi bagi
kelestarian lingkungan.
ƒ Tujuan :
ƒ Mengembangkan kota secara lebih
terkontrol dan meningkatkan cara
pengembangan kota dengan lebih adil dan
bernilai sosial
ƒ Aturan-Aturan Konsolidasi Lahan Perkotaan
meliputi :
ƒ 1. Pemetakan kembali secara wajib (compulsory
reparcelation) atau disebut juga penyesuaian kembali,
yaitu pengaturan bentuk dan luas (petak) yang
disesuaikan dengan lokasi dan rencana lokal.

ƒ 2. Penjualan tanah bertahap (interim) secara wajib


(compulsory interim purchase).

ƒ 3. Konsolidasi tanah pertanian dan kehutanan bagi


pengembangan kota, dengan persetujuan pemilikinya
untuk dijualdan digunakan bagi fungsi perkotaan.
KEUNTUNGAN KONSOLIDASI LAHAN DIPANDANG
DARI SEGI SOSIAL DAN EKONOMI
ƒ 1. Segi Sosial
ƒ Konsolidasi Lahan dalam kota berguna sekali dalam menanggulangi
kebutuhan akan p perumahan serta dalam memberikan p prasarana sosial
ekonomi kepada penduduk kota secara lebih merata.
ƒ Keuntungan yang diperoleh :
ƒ a. Pemilik tanah akan memperoleh kembali tanah berupa petak tanah
yang bentuknya teratur dan dekat dengan prasarana lingkungan
ƒ b. Konflik dalam penggunaan lahan dapat dihindari dengan tertibnya
kualitas lingkungan
ƒ c. Taraf
T f kehidupan
k hid penduduk
d d kddapat di
ditingkatkan
i k k d dengan mengatur
pemukiman sehingga menjadi sehat dan tertib. Masalah tunawisma pun
dapat ditanggulangi
ƒ d Beban pusat kota yang berlebihan dapat dikurangi karena tersediaanya
d.
prasarana sosial ekonomi yang memadai di sekitar permukiman
ƒ e. Pengendalian pengembangan tanah (land development control) lebih
mudah dilakukan
ƒ f. Perkembangan perumahan liar dapat dicegah

ƒ
ƒ 2. Segi Ekonomi
ƒ Keuntungan yang diperoleh :
ƒ a.
a Meringankan pembia
pembiayaan
aan pemerintah dalam pengembangan
kota
ƒ b. Usaha untuk tidak mengeluarkan biaya dalam mematangkan
tanah secara khusus bagi pemilik tanah
ƒ c. Memberikan kemungkinan kepada penduduk kota dari berbagai
lapisan, untuk dapat membangun menurut kemampuan masing-
masing
ƒ d. Meningkatkan frekuensi kegiatan perekonomian rakyat, karena
tersedianya jalan dan sarana perangkutan
ƒ e. Memudahkan pemerintah melakukan investasi dan menarik
investor
ƒ f. Menghambat terjadinya spekulasi tanah
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN KONSOLIDASI
LAHAN
ƒ KEUNTUNGAN KONSOLIDASI LAHAN SECARA
UMUM
ƒ 1. Pemilik tanah asal, yang mendapat keuntungan karena
konsolidasi lahan dan pengaturan pemetakan kembali dapat
meningkatan harga lahan

ƒ 2. Pemerintah setempat, yang mendapat kontribusi dari


sejumlah pemilik lahan untuk biaya konsolidasi lahan, dalam bentuk
lahan atau uang

ƒ 3. Masyarakat umum, terutama perusahaan lahan dan


bangunan karena mendapat kesempatan kerja. Masyarakat yang
berpendapatan rendah mendapat untung jika diselenggarakan
pembangunan rumah secara sosial (rumah murah)

ƒ
ƒ Kelemahan Konsolidasi Lahan, antara lain :
ƒ 1. Sukar mencari tanah penggantian
p gg

ƒ 2. Dalam penjualan tanah secara bertahap yang


di jibk
diwajibkan, terdapat
d kkesukaran
k d
dalam
l menentukan
k
harga tanah untuk menyaring pembeli tanah dalam
penjualan
p j kepada
p umum

ƒ 3. Kawasan konsolidasi lahan harus dipilih sehingga


bagi permukiman dapat dijamin penyediaan minimal
bagi prasarana sosial ekonomi, dan luas kawasan
proyek
p y harus memungkinkan
g p
perkembangang yyang g
sempurna dalam beberapa tahun saja
ƒ
BANK TANAH
ƒ Bank Tanah adalah suatu model instrumen
penatagunaan tanah melalui mekanisme
penyediaan tanah yang diatur oleh
pemerintah.

ƒ Konsep dasar
Bank Tanah
adalah
d l h pembebasan
b b
tanah sebelum ada
pelaksanaan
l k
pembangunan.
Fungsi Bank Tanah
ƒ Land Purchaser = Membeli tanah untuk
mengendalikan
g penguasaan
g dan
pengembangan tanah.

ƒ Land Keeper = Mengelola tanah sebelum


dilepaskan ke pihak yang memerlukan tanah.

ƒ Land Warranty = Berfungsi mengamankan


penyediaan, peruntukan, dan pemanfaatan
tanah untuk menjamin nilai tanah yang stabil
d l
dalam sistem
i t pasar ttanah
h yang efisien.
fi i
Keunggulan Bank Tanah
ƒ Sebagai alat strategis dalam aplikasi Rencana Tata
Ruang.

ƒ Mengendalikan lonjakan harga tanah & menjamin


penyediaan tanah yang sesuai dan terjangkau pada
tingkat harga tanah yang efisien

ƒ Mengantisipasi Monopoli dan Oligopoli dalam


penguasaan tanh

ƒ Mengefektifikan koordinasi dan pemrograman investasi


g p
dan strategi pembangunan
g antara p
pihak swasta dan
pemerintah
Kelemahan Bank Tanah
ƒ Tidak menjamin pengendalian pengadaan tanah sepenuhnya

ƒ Pengadaan,
Pengadaan pengelolaan dan pengembangan tanah menjadi siap
bangun lengkap dengan prasarananya pada skala besar butuh dana
besar

ƒ Selama pengelolaan atau sebelum tanah dilepaskan ke pengguna:


ƒ Ada kemungkinan terjadi pendudukan liar

ƒ Bank Tanah harus bersaing dengan pihak pengembang yang


cenderung lebih jeli memilih lokasi yang strategis.

ƒ Tidak sesuai antara Supply dan Demand


LAND USE EKSISTING
IInventarisasi
t i i
Data
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
PENGGUNAAN LAHAN
?
Lahan mana
yang layak
Faktor-faktor fisik yang dikembangkan?
mempengaruhi : topografi,
geologi, kemampuan resapan
tanah, hidrologi dll…….
LOGO

Anda mungkin juga menyukai