Panduan Etika Batuk
Panduan Etika Batuk
Nomor : 2016.03.022.DIR-RSR.SK
Tanggal : 07 Maret 2016
Tentang : Panduan Etika Batuk dan Bersin RS Royal Surabaya
BAB I
DEFINISI
Bersin adalah respon tubuh yang dilakukan oleh membran hidung ketika
mendeteksi adanyabakteri dan kelebihan cairan yang masuk kedalam hidung,
sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri dan kelebihan cairan yang
masuk ke dalam hidung, sehingga secara otomatis tubuh akan menolak bakteri
tersebut. Bersin juga dapat timbul akibat adanya peradangan (benda asing, infeksi
virus, atau reaksi alergi).
Reaksi alergi tersebut muncul karena paparan terhadap bahan alergen. Sebagai
sebuah institusi pelayanan kesehatan RS Royal Surabaya wajib memberikan
pengetahuan terhadap pencegahan dan pengendalian terhadap infeksi/HAIs yang
termasuk didalamnya tentang kewaspadaan isolasi terhadap transmisi udara/airborne
dalam mencegah penularan penyakit yang dapat menular melalui udara diantaranya
pneumonia dan Tuberculosis (TBC/TB).
2. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung
saat batuk dan bersin,
3. Membuang ludah sesudah batuk di sembarang tempat,
4. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai di sembarang tempat
5. Tidak menggunkan masker saat flu atau batuk.
Lampiran 1 SK Direktur RS Royal Surabaya
Nomor : 2016.03.022.DIR-RSR.SK
Tanggal : 07 Maret 2016
Tentang : Panduan Etika Batuk dan Bersin RS Royal Surabaya
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
TATA LAKSANA
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi yang digunakan untuk Etika Batuk dan Bersin antara lain
1. Flyer Etika Batuk dan Bersin
2. Poster Etika Batuk dan Bersin
BAB V
PENUTUP
Infeksi di Rumah Sakit Royal Surabaya menjadi masalah yang tidak bisa
dihindari sehingga dibutuhkan kesadaran bagi semua pihak tentang pentingnya
menerapkan kewaspadaan standard dan kewaspadaan isolasi salah satunya transmisi
udara/airborne. Untuk itu perlunya digalakkan Etika Batuk dan Bersin untuk
memutuskan rantai penularan infeksi di RS Royal Surabaya. Semoga panduan ini
dapat menjadi salah satu landasan pencegahan dan pengendalian infeksi.
Ditetapkan di : Surabaya