Pembangunan Pemerintahan
Berbasis Elektronik
Sebuah Langkah untuk Mewujudkan
Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera
Pengantar
Dr. Wing Wahyu Winarno, MAFIS, CA, Ak.
PENERBIT PT KANISIUS
Strategi Pembangunan Pemerintahan Berbasis Elektronik
Sebuah Langkah untuk Mewujudkan Papua Bangkit Mandiri
dan Sejahtera
1016003017
© 2016-PT Kanisius
Cetakan ke- 3 2 1
Tahun 18 17 16
ISBN 978-979-21-4619-6
Bab I
Pendahuluan ................................................................................ 13
Bab II
Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan
Implementasinya di Indonesia ................................................... 27
A. Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik ........................ 27
B. Implementasi Pemerintahan Berbasis Elektronik di
Indonesia ............................................................................. 42
Bab III
Kondisi Umum Provinsi Papua ................................................. 55
A. Politik.................................................................................. 58
B. Ekonomi.............................................................................. 68
C. Sosial .................................................................................. 73
D. Teknologi ............................................................................ 81
12 Daftar Isi
Bab IV
Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah
Provinsi Papua ............................................................................ 85
Bab V
Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis .... 97
A. Planner/Executive Perspective ........................................... 107
B. Business Management Perspective/Owner ........................ 136
C. Designer Perspective .......................................................... 179
Bab VI
Tahapan Pengembangan dan Manajemen Perubahan............ 215
A. Tahapan Pengembangan E-Government ............................. 215
B. Manajemen Perubahan ....................................................... 218
Bab VII
Kesimpulan .................................................................................. 225
Pendahuluan
Konsep Pemerintahan
Berbasis Elektronik
dan Implementasinya
di Indonesia
Italy mungkin termasuk salah satu negara yang paling lengkap dan
detail dalam mendefinisikan e-Government, yaitu: The use of modern
ICT in the modernization of our administration, which comprise the
following classes of action: (1) Computerization designed to enhance
operational efficiency within individual departments and agencies.
(2) Computerization of services to citizens and firms, often implying
integration among the services of different departments and agencies.
(3) Provision of ICT access to final users of government services and
information. Ketika mempelajari penerapan e-Government di Asia
Pasifik, Clay G. Wescott (Pejabat Senior Asian Development Bank),
mencoba mendefinisikannya sebagai berikut: e-Government is the
use of information and communications technology (ICT) to promote
more efficient and cost-effective government, facilitate more convenient
government services, allow greater public access to information, and
make government more accountable to citizens4.
Inpres Nomor 3 Tahun 2003, e-Government definisikan sebagai
upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang
berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas
layanan publik secara efektif dan efisien. Melalui pengembangan
e-Government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja
di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan
teknologi informasi.
Selanjutnya menurut World bank Group atau Bank Dunia yaitu:
”e-Government berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi
(seperti wide area network, Internet, dan komunikasi bergerak)
oleh lembaga pemerintah yang mempunyai kemampuan untuk
mentransformasikan hubungan pemerintah dengan warganya, pelaku
dunia usaha (bisnis), lembaga pemerintah lainnya. Teknologi ini dapat
mempunyai tujuan yang beragam, antara lain pemberian layanan
pemerintahan yang lebih baik kepada warganya, peningkatan interaksi
4 Indrajit, R.E., 2006. Electronic Government, Konsep Pelayanan Publik Berbasis Internet dan
Teknologi Informasi. Aptikom
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia 29
Pemerintah ke masyarakat Penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh
(G2C) pemerintah ke masyarakat.
Pemerintah ke pegawai (G2E) Terdiri dari inisia f-inisia f yang memfasilitasi manajemen
pelayanan dan komunikasi internal dengan pegawai
pemerintahan. Contohnya, sistem manajemen SDM
online.
Pengaruh Lingkungan:
Tuntutan layanan publik,
Kemajuan tekno kominfo,
ancaman digital divide,
peningkatan daya saing.
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia
9 Moedjiono, Blueprint Aplikasi e-Government Pemerintah Daerah. Workshop: Penyusunan Cetak Biru e-Government-Warta Ekonomi. Departemen Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia, 2005.
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia 33
Transformasi
SDM
10 Indrajit, R.E., 2006. Electronic Government, Konsep Pelayanan Publik Berbasis Internet dan Teknologi Informasi. Aptikom
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia 35
Portal Kepen-
Pendidikan Kesehatan dudukan
Perpajakan Lain-lain
Pelayanan Publik
Organisasi Kementerian
Pengelolaan dan U litas
Kepresidenan & Pemda Publik Lain-lain
Pengolahan Lembaga
Informasi
Kebutuhan Masyarakat
Manajemen Perubahan
Tools: Service: E-doc
Infrastruktur • E-billing Standard • Authen c Intranet & data
dan aplikasi dasar • E-procure & security • Public Key mgmt
• etc • etc
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia
13 INPRES 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government
40 Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia
14 Indrajit, R.E., 2006. Electronic Government, Konsep Pelayanan Publik Berbasis Internet dan
Teknologi Informasi. Aptikom
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia 41
Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan D.I. Yogyakarta.
Dimensi yang diukur adalah kebijakan, kelembagaan, infrastruktur,
aplikasi dan perencanaan. Khusus untuk provinsi Papua pada tahun
2012 kategori kurang, tahun 2013 kategori baik. Seharusnya pada
tahun berikutnya mengalami peningkatan, namun justru mengalami
kemunduran yang dratis, yaitu pada kategori kurang17.
Sementara untuk situs e-Government menurut data Kementerian
Dalam Negri pada tahun 2013 menunjukkan bahwa dari 530 pemerintah
daerah tingkat provinsi, kotamadya dan kabupaten Se-Indonesia
terdapat 485 (92 %) situs web pemerintah daerah yang aktif, 25 (5 %)
tidak ada situs resmi, 20 (4 %) situs web offline. Sejumlah situs yang
aktif ditemukan memiliki tampilan monoton atau tidak user friendly,
isi berita seadanya dan kadaluarsa atau sudah diperbaiki tapi isinya
tidak menunjukkan substansi layanan transaksi dan informasi publik,
tidak adanya interaksi antara pengunjung dan penyedia layanan, dan
sebagainya18.
Gambaran ini ditemukan juga pada penelitian Rokhman (2008)
bahwa situs website pemerintah daerah yang dibangun seadanya tanpa
memperhatikan acuan seperti yang dituangkan dalam buku panduan
sehingga situs web hanya sebatas proyek tanpa ada pengelolaan lebih
lanjut, dan itu yang terjadi pada situs web pemerintah di seluruh
Kabupaten di Jawa Tengah. Situs web pemerintah kabupaten sebagian
besar sebatas menampilkan informasi, belum menunjukkan tahapan
interaksi maupun transaksi19. Keadaan yang lebih parah dapat dijumpai
pada situs pemerintahan di wilayah Kalimantan, NTT, Sulawesi,
Maluku, dan Papua.
Provinsi JaƟm Provinsi Sumut Provinsi Kalsel Provinsi Sulsel Provinsi Papua
Transparansi Telah memasukkan Telah memasukkan Telah memasukkan Telah memasukkan Telah memasukkan
transparansi pengelolaan transparansi transparansi transparansi transparansi pengelolaan
anggaran daerah, rencana pengelolaan anggaran pengelolaan anggaran pengelolaan anggaran anggaran daerah,
program kerja daerah, daerah, rencana daerah, rencana daerah, rencana rencana program kerja
dan laporan akuntabilitas program kerja program kerja program kerja daerah, dan laporan
kinerja pemerintah daerah. daerah, dan laporan daerah, dan laporan daerah, dan laporan akuntabilitas kinerja
akuntabilitas kinerja akuntabilitas kinerja akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
pemerintah daerah. pemerintah daerah pemerintah daerah
Layanan Tersedia layanan pelayanan Layanan yang diberikan Layanan yang diberikan Layanan yang diberikan Layanan yang diberikan
publik, pelayanan media berupa informasi berupa informasi berupa layanan publik, masih berupa informasi
center atau layanan prosedur layanan prosedur layanan informasi tentang namun belum
aspirasi, pelayanan hotel, travel, wisata dan menyentuh kepada
perizinan dan pelayanan restoran layanan publik
informasi. Beberapa proses
dilakukan secara transaksi
online dak hanya sebatas
informasi
Efisiensi Sejumlah layanan yang Informasi layanan Informasi lebih pada Sejumlah layanan Sejumlah informasi yang
ada tentunya akan masyarakat, layanan pelelangan sedangkan informasi yang dimuat tentunya dapat
meningkatkan kecepatan, umum, layanan belum cukup informasi ada tentunya akan mengefisiensikan waktu
ketepatan dan kemudahan. bisnis, layanan oleh mengenai layanan meningkatkan dan biaya masyarakat
Salah satu layanan yang badan pelayanan perizinan, dsb sehingga kecepatan, ketepatan dalam mengakses
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia
diunggulkan adalah layanan perijinan terpadu dapat dari sisi efisiensi belum dan kemudahan. informasi tanpa harus ke
e-procurement, surat izin mengefisiensikan waktu op mal kantor
tenaga kesehatan, bursa dan biaya masyarakat
kerja online dan izin tenaga dalam mengakses
teknis kefarmasian layanan publik
Provinsi JaƟm Provinsi Sumut Provinsi Kalsel Provinsi Sulsel Provinsi Papua
Ekonomi Informasi investasi dan Informasi investasi dan Belum menampilkan Informasi investasi dan Informasi investasi dan
perekonomian cukup perekonomian cukup informasi yang cukup perekonomian cukup perekonomian cukup
tersedia dan dapat tersedia mengenai perkonomian tersedia tersedia
membantu warga yang dan peluang investasi
dalam pelayanan dan
informasi
Aspirasi Tersedia fasilitas Tersedia fasilitas Fasilitas untuk Fasilitas untuk Fasilitas untuk menjaring
penyampaian aspirasi pada pengaduan masyarakat menjaring aspirasi menjaring aspirasi aspirasi warga belum
sub-portal, sedangkan pada warga belum tersedia, warga belum tersedia, tersedia, hanya halaman
tampilan utama belum ada hanya halaman kontak hanya halaman kontak kontak diwebsite namun
fasilitas aspirasi diwebsite namun diwebsite namun itupun hanya sebatas
itupun hanya sebatas itupun hanya sebatas formalitas dalam sebuah
formalitas dalam sebuah formalitas dalam sebuah web, ar nya dak ada
web, ar nya dak ada web, ar nya dak ada layanan aspirasi
layanan aspirasi layanan aspirasi
Tampilan Tampilan dan navigasi Tampilan dan navigasi Tampilan dan navigasi Tampilan dan navigasi Tampilan dan navigasi
website sudah tertata baik website sudah website belum tertata website belum tertata website sudah
sehingga memungkinkan tertata baik sehingga baik baik tertata baik sehingga
kemudahan akses informasi memungkinkan memungkinkan
kemudahan akses kemudahan akses
informasi informasi
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia
47
Provinsi JaƟm Provinsi Sumut Provinsi Kalsel Provinsi Sulsel Provinsi Papua
48
Update Selalu menampilkan Selalu menampilkan Selalu menampilkan Selalu menampilkan Tidak selalu
informasi mengenai ak vitas informasi mengenai informasi mengenai informasi mengenai menampilkan informasi
pemerintahan (Dilihat dari ak vitas pemerintahan ak vitas pemerintahan ak vitas pemerintahan mengenai ak vitas
waktu upload informasi (Dilihat dari waktu (Dilihat dari waktu (Dilihat dari waktu pemerintahan (Dilihat
hampir se ap hari) upload informasi, upload informasi, upload informasi, dari waktu upload
hampir se ap hari) hampir se ap hari) hampir se ap hari) informasi)
Pencapaian Dari sisi kompleksitas dan Dari sisi kompleksitas Dari sisi kompleksitas Dari sisi kompleksitas Dari sisi kompleksitas
Tujuan E-Gov waktu maka e-Government dan waktu maka dan waktu maka dan waktu maka dan waktu maka
(World Bank) Pemerintah Propinsi e-Government e-Government e-Government e-Government
Jawa Timur telah sampai Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi Pemerintah Provinsi
pada tahap Transac on Sumatra Utara telah Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan telah Papua telah sampai pada
dengan beberapa indikator, sampai pada tahap telah sampai pada sampai pada tahap tahap Interac on dengan
yaitu:E-Autehen fica on, Interac on dengan tahap Interac on Interac on dengan beberapa indikator, yaitu:
Self Service, Portofolio beberapa indikator, dengan beberapa beberapa indikator, Content Management,
Management, Business yaitu: Public Response, indikator, yaitu: Content yaitu: Content Data Syncroniza on dan
Process Re-engineering, Content Management, Management, dan dan Management dan E-mail
Rela onship Management, Searchable Databases, E-Mail E-Mail
dan Online Interface,dan dan E-Mail
email.
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia 49
EFEKTIVTAS www.papua.go.id
Content Konten yang ditampilkan dalam webiste dak membantu audience dan
stakeholders dalam memenuhi kebutuhannya terkait dengan pelayanan
prima yang ditawarkan melalui website.
Belum ada visi dan target yang jelas dalam implementasi e-Government,
hal tersebut dilihat dari konten webiste yang dirancang beserta isi dak
mengalami perubahan-perubahan yang berar dalam jangkah waktu
beberapa tahun terakhir.
21 Indrajit, Richardus Eko. 2005. e-Government In Action: Ragam Kasus Implementasi Sukses di
Berbagai Belahan Dunia. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal. 57
Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia 51
EFEKTIVTAS www.papua.go.id
InteracƟvity Fasilitas untuk menjaring aspirasi warga belum tersedia, hanya halaman
kontak dan buku tamu di website namun itupun hanya sebatas formalitas
dalam sebuah web, ar nya dak ada layanan aspirasi.
Usabiliy Sistem pengorganisasi content atau isi webiste memiliki arsitektur yang
jelas dan terstruktur secara logis.
Navigasi yang diterapkan dalam webiste mudah cara
pengoperasiannya.
Content yang ada mudah “dibaca” dan “enak” di mata, dalam ar kata
dak bertele-tele, bergaya bahasa yang menarik, kombinasi warna yang
dak menusuk mata, pemakaian front yang sesuai, gambar dan animasi
secukupnya.
Isinya belum uptodate sehingga beberapa informasi yang disajikan dak
selalu relevan dengan kebutuhan.
Tampilan webiste cukup menarik, dan sesuai dengan karakteris k
audience-nya.
InnovaƟon Belum ada inovasi yang dilakukan sejalan dengan kemajuan teknologi,
seper krea vitas dari hari ke hari dalam berinovasi mengembangkan
webiste agar semakin menarik dan bermanfaat (valuable) bagi
audience.
22 Kurniawan Teguh. 2011. “Hambatan dan Tantangan dalam Mewujudkan Good Governance
melalui Penerapan E-Government di Indonesia”. (Online: http://teguh-kurniawan.web.ugm.
ac.id) Hal 4
54 Bab II Konsep Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Implementasinya di Indonesia
Kondisi Umum
Provinsi Papua
strategi atau posisi arah organisasi, rencana atau ide. Di mana analisis
ini dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi organisasi25.
Dalam bidang politik dikaji tentang faktor penting yang mem-
pengaruhi kondisi suatu Negara atau wilayah termasuk regulasi
pendukung dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara, hal ini
akan berdampak pada kelangsungan hidup suatu organisasi. Lebih
khusus mengidentifikasi peraturan-peraturan pemerintah tentang
pembangunan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam bidang
ekonomi mengidentifikasi kondisi ekonomi masyarakat, kondisi
keuangan organisasi, ancaman seperti inflasi, peraturan pajak atau
nilai pasar uang sangat mempengaruhi kondisi suatu organisasi.
Dalam bidang sosial mengidentifikasi budaya masyarakat, tingkat
kesejahteraan, kondisi di lingkungan publik, tingkat populasi dan isu
yang berkembang. Bidang ini biasanya mengidentifikasi seberapa besar
kesempatan organisasi untuk mengambil peluang dari lingkungan sosial.
Bidang teknologi mengkaji tentang ketersediaan infrastruktur teknologi
informasi dan komunikasi, selain itu menganalisis tren teknologi di dunia
dalam suatu industri, hal ini bertujuan untuk melihat apakah teknologi
tersebut dapat digunakan untuk mendukung tujuan organisasi dengan
menganalisis faktor kebutuhan bisnis dan operasional organisasi.
A. Politik
25 Ward dan Peppard, (2002), Strategic Planning for Information Systems, John Wiley inc., USA
Hal 70-72
Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua 59
26 Penerimaan Dana Otsus Papua Tahun 2002-2013. Data Badan Pengelolaan Keuangan Dan
Asset Daerah Provinsi Papua.(Online: https://bpkad.papua.go.id)
Tabel 3.2 Pengalokasian Dana Otonomi Khusus (Hasil Olahan)27
27 Penerimaan Dana Otsus Papua Tahun 2002-2013. Data Badan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Provinsi Papua.(Online: https://bpkad.papua.go.id)
62 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
28 Sambutan Kepala Up4b, Bambang Darmono pada Acara Rapat Koordinasi Khusus Percepatan
Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (Rakorsus P4B) Tingkat Nasional Dalam
Rangka Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan
Papua Barat (RKT-P4B)Tahun 2014 di Jakarta, 17 April 2013.
64 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
29 Sambutan Kepala Up4b, Bambang Darmono pada Acara Rapat Koordinasi Khusus Percepatan
Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (Rakorsus P4B) Tingkat Nasional Dalam
Rangka Penyusunan Rencana Kerja Tahunan Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan
Papua Barat (RKT-P4B)Tahun 2014 di Jakarta, 17 April 2013.
66 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
30 Ayorbaba, Anthonius. 2011. The Papua Way: Dinamika Konflik Laten dan Refleksi 10 Tahun
Otsus Papua. Jayapura: Tabloit Suara Perempuan Papua The Papua Institute. Hal 34
Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua 67
B. Ekonomi
31 Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. 04/ 01/ 94/ Th.8 VIII, 1 Juli 2014
32 Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua 2013-201
70 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
2007 411.400.000.000
2008 433.400.000.000
2009 320.000.000.000
2010 350.000.000.000
2011 457.450.169.000
2012 457.550.169.000
2013 515.594.870.000
33 Penerimaan Dana Otsus Papua Tahun 2002-2013. Data Badan Pengelolaan Keuangan Dan
Asset Daerah Provinsi Papua.(Online: https://bpkad.papua.go.id)
72 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
C. Sosial
Berdasarkan hasil Sensus Tahun 2010 penduduk Papua berjumlah
2.833.381 jiwa atau rata-rata mengalami pertumbuhan 5,24% per tahun.
Angka Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) ini adalah yang tertinggi di
Indonesia selama kurun waktu 2000-2010. Laju pertumbuhan penduduk
tertinggi terjadi pada tahun 2009-2010 sebesar dari 2.097.482 jiwa dan
meningkat menjadi 2,833,381 jiwa yang diakibatkan oleh migrasi.
Keterbukaan informasi, tingginya potensi pemanfaatan sumber daya
alam dan kesempatan berusaha menjadi salah satu faktor pemicu
migrasi ke wilayah ini. Dengan adanya arus transmigrasi di Papua,
terjadi ketimpangan sosial antara orang asli Papua dan orang non
asli Papua. Menurut penelitian Ayorbaba (2011) menunjukkan bahwa
penguasaan sumber daya dan persaingan dunia usaha di Provinsi Papua
didominasi oleh kaum pendatang. Sumber daya yang dimaksud berupa
modal, kemampuan manajerial, koneksi, produksi, dan jaringan pasar.
36 Ayorbaba, Anthonius. 2011. The Papua Way: Dinamika Konflik Laten dan Refleksi 10 Tahun
Otsus Papua. Jayapura: Tabloit Suara Perempuan Papua-The Papua Institute. Hal 34
37 Djoht, D. R. 2002. Penerapan Ilmu Antropologi Kesehatan Dalam Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Papua. Jurnal Antropologi Papua. Vol.1, No. 1
38 Data Jaringan Kerja Rakyat (JERAT) Papua Tahun 2015 Tentang 7 Wilayah Adat. (Online:
www.jeratpapua.org)
76 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
(Doc: SIL)
42 Papua Dalam Angka Tahun 2012, Badan Pusat Statistika Provinsi Papua.
43 Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua 2013-2018
80 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
D. Teknologi
16 Lainnya 14.2 -
45 Survey Penggunaan Internet Sektor Bisnis Tahun 2013. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia & Badan Pusat Statistik. (Online: www.apjii.or.id)
84 Bab III Kondisi Umum Provinsi Papua
Pemetaan Kesiapan
Pembangunan
E-Government Pemerintah
Provinsi Papua
1. SDM menyadari bahwa Teknologi 1. Belum ada GCIO di lingkungan 1. Banyaknya sumber informasi 1. Apriori sebagian staf/aparat
Informasi dibutuhkan untuk pemerintah Provinsi Papua dan narasumber untuk proses pemerintahan daerah terhadap
dapat memberikan pelayanan 2. Ada kesenjangan informasi pembelajaran dibidang teknologi teknologi baru
yang lebih baik antara masyarakat kota dan informasi 2. Perkembangan TIK yang sangat
2. Keinginan untuk maju cukup kampung 2. Banyak tenaga ahli yang pesat menuntut SDM harus
nggi 3. Frekuensi bimbingan teknis SDM berkompeten dengan pengem- menyesuaikan diri dengan
tentang teknologi informasi bangan e-Government perkembangan
masih rendah dan dak kon nyu 3. SDM yang ada bisa di ngkatkan 3. Kesenjangan informasi memicu
4. SDM yang memiliki pengetahuan kemampuannya dengan kesenjangan ekonomi dan ilmu
komputer dan Internet masih mengadakan pela han pengetahuan dari SDM
rendah 4. Perkembangan TIK sangat
5. Terbatasnya SDM untuk cepat sementara SDM memiliki
pengelolaan teknologi informasi keterbatasan sumber daya
dan komunikasi (SDM memiliki waktu, uang dan fasilitas.
kemampuan komputer rata-rata
masih se ngkat operator)
6. SDM yang memiliki kemampuan
di bidang IT belum didayagunakan
kemampuannya secara op mal
Bab IV Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah Provinsi Papua
7. Kurangnya akuntabilitas
pengelolaan teknologi informasi
dan komunikasi
87
KELEMBAGAAN, KEPEMIMPINAN, SISTEM MANAJEMEN DAN PROSES KERJA
88
1. Sudah ada layanan e- 1. Fungsi GCIO Provinsi maupun 1. Adanya kerja sama dengan 1. Kurangnya konsistensi kebijakan
Government GCIO SKPD belum ada daerah atau lembaga lain. pusat dalam mengembangkan
2. Komitmen Gubernur yang nggi 2. Belum ada perencanaan pengem- 2. Kemajuan teknologi informasi teknologi informasi dan
untuk pengembangan TIK bangan e-Government. dan komunikasi yang cepat, komunikasi
3. Adanya kesadaran manfaat 3. Unit kerja pengelola TI belum canggih dan berdayaguna untuk 2. Tuntutan kecepatan pelayanan
teknologi informasi untuk mem- berfungsi secara op mal peningkatan hasil kerja untuk masyarakat
percepat proses kerja 4. Kurangnya keinginan sharing 3. Adanya Otonomi Khusus 3. Masyarakat semakin kri s
4. Unit-unit kerja menginginkan sumberdaya/data antara unit 4. Banyak pakar membidangi Pe- 4. Penyediaan data/informasi
adanya jaringan komunikasi 5. Koordinasi antara SKPD sangat ngembangan e-Government yang dak berkualitas akan me-
lingkup pemerintah provinsi kurang 5. Sudah beberapa contoh pe- nurunkan wibawa pemerinah
Papua 6. Ketersediaan kualitas peralatan nerapan e-Government di 5. Masih rendahnya kesadaran yang
5. Kesadaran pen ngnya keterpa- antar unit dak merata Indonesia pegawai dalam disiplin kerja
duan dari pimpinan unit 7. Birokrasi yang masih rumit 6. Presensi Digital memungkinkan 6. Etos kerja dan disiplin kerja
organisasi 8. Belum op malnya kinerja terciptanya etos kerja yang baik masih rendah
6. Komitmen gubernur untuk me- pegawai dan disiplin nggi
ningkatkan profesionalisme dan
produk vitas kerja
7. Komitmen untuk birokrasi yang
efek f dan efisien
Bab IV Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah Provinsi Papua
PERANGKAT KERAS/KOMPUTER
1. Jumlah komputer di SKPD cukup 1. Hardware yang ada belum ter- 1. Turunnya harga perangkat keras 1. Terbatasnya kapasitas tenaga
memadai inventarisir dengan baik 2. Kemudahan dalam up-grade listrik
2. Sudah ada 2 (dua) unit komputer 2. Kurangnya perha an terhadap perangkat keras 2. Perkembangan hardware sangat
server yang memadai pemeliharaan hardware 3. Komputer sudah dianggap se- pesat sehingga hardware yang
3. Hampir semua hardware ber- 3. Kebanyakan dak punya pe- bagai kebutuhan mendasar ada cepat ke nggalan zaman
fungsi dengan baik nanggung jawab kerusakan 4. Kemampuan hardware semakin 3. Kemajuan teknologi so ware
4. Spefikasi komputer cukup men- 4. Kurang op malnya pemanfaatan canggih dan semakin lengkap berdampak pada kebutuhan
dukung hardware 5. Mudah didapatkan di pasaran hardware yang canggih.
JARINGAN/INTERNET
1. Tersedianya jaringan Intranet dan 1. Beberapa SKPD yang belum 1. Perangkat teknologi jaringan 1. Tuntutan tersedianya data dan
Internet pada beberapa instansi memiliki jaringan baik lokal cenderung murah dan mudah informasi
2. Lokasi seluruh seluruh SKPD maupun Internet didapat dipasaran 2. Tuntutan pertukaran data yang
dapat terjangkau untuk saling 2. Koneksi Internet yang digunakan 2. Pengembangan aplikasi jaringan cepat dan akurat
dihubungkan baik dengan kabel saat ini dirasa masih sangat sudah lebih mudah dan cepat
maupun wireless mahal dan belum op mal 3. Perkembangan teknologi cloud
3. Semua SKPD sudah meng- 3. Belum ada jaringan informasi dan compu ng dengan harga yang
gunakan/ terhubung jaringan komunikasi untuk masyarakat terjangkau
Bab IV Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah Provinsi Papua
Intranet
PERANGKAT LUNAK/APLIKASI
90
1. Perangkat lunak yang ada mudah 1. Aplikasi yang ada hanya 1. Adanya so ware Open Source 1. Perkembangan so ware sangat
untuk digunakan digunakan di SKPD yang ber- yang mudah dikembangkan cepat
2. Sudah ada beberapa unit sangkutan saja 2. Tersedia repository aplikasi 2. Diwajibkan menggunakan so -
yang memiliki aplikasi sistem 2. Kurangnya aplikasi yang dibangun e-Government yang bisa di- ware legal
informasi dalam jaringan dan masih secara manfaatkan secara gra s
3. Semua unit yang memiliki parsial 3. Tersedianya sistem opensource
so ware berlisensi
DATA/INFORMASI
1. Adanya database di beberapa 1. Belum ada Basis Data terpadu 1. Sofware pemroses data semakin 1. Tuntutan masyarakat akan
SKPD 2. Belum ada prosedur standar lengkap dan canggih pelayanan serta transparansi
2. Tersedianya data/informasi ter- penanganan data terutama ke- 2. Teknologi pengintegrasian data informasi
cetak (manual) amanannya sudah tersedia 2. Keamanan dan penyalagunaan
3. Kesadaran akan pen ngnya data 3. Data antar SKPD masih banyak 3. Banyaknya penyedia jasa di data
yang akurat dan terintegrasi yang diduplikasi dan dak akurat bidang pengolahan data (Sistem 3. Data/informasi yang salah bisa
4. Perlu waktu yang lama untuk Informasi) berakibat fatal
mendapatkan data atau
informasi yang up to date
Bab IV Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah Provinsi Papua
PENDANAAN, KEBIJAKAN/PENGATURAN
1. Dukungan pendanaan untuk 1. Keterlambatan penyaluran dana 1. Inpres No 3 tahun 2003 1. Implementasi membutuhkan
investasi di bidang teknologi ke dinas Kominfo (biasanya 2. Otonomi daerah memungkinkan dana yang sangat besar
informasi dan komunikasi di- disalurkan pertengahan tahun ) pembuatan peraturan pe- 2. Tuntutan adanya kepas an
dukung oleh pihak ekseku f 2. Penggunaan dana hanya ber- laksanaan e-Government pada hukum terhadap pelaksanaan
maupun legisla f fokus pada proyek satu tahun ngkat pemerintah daerah e-Government
2. Ketersediaan dana yang akan berjalan sedangkan dana 3. UU Nomor 14 Tahun 2008
memudahkan implementasi untuk pemeliharaan dak di- tentang Keterbukaan Informasi
3. Dana pengembangan TIK yang perhitungkan Publik (UU KIP) memungkinan
berkesinambungan dapat 3. Penyediaan dana untuk menangani pembuatan layanan publik
memberikan kelancaran e-Government belum dianggarkan
secara kon nyu
MASYARAKAT
1. Tingginya keinginan masyarakat 1. Belum tersedia sistem informasi 1. Dukungan masyarakat 1. Tuntutan masyarakat untuk mem-
untuk mendapatkan pelayanan layanan terpadu antar organisasi (yang dalam proses pembangunan peroleh layanan yang murah,
(dan informasi pelayanan) yang melayani masyarakat secara langsung) teknologi informasi dan cepat, tepat, dan terpadu
lebih cepat dan terpadu 2. Waktu penyelesaiaan layanan rela f komunikasi 2. Tuntutan masyarakat untuk
2. Adanya kesadaran masyarakat masih lama 2. Layanan berbasis e- memperoleh informasi yang
akan ar pen ngnya TI untuk 3. Akses terhadap fasilitas pendukung TI Government dapat me- informa f dan terpadu
meningkatkan kualitas layanan dirasakan sebagian masyarakat rela f ningkatkan kecepatan dan
masih mahal ketepatan layanan
Bab IV Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah Provinsi Papua
1. Tingginya keinginan pebisnis 1. Belum tersedia sistem perizinan yang 1. Dukungan bisnis dalam 1. Tuntutan pihak bisnis untuk
untuk mendapatkan pelayanan terpadu. pengembangan teknologi memperoleh layanan yang
perizinan dan informasi lebih 2. Pelayanan perizinan cukup rumit dan informasi dan komunikasi murah, cepat, tepat, dan
cepat dan terpadu. membutuhkan biaya besar dan waktu 2. Layanan berbasis terpadu
2. Dukungan pelayanan lama e-Government dapat me- 2. Tuntutan bisnis untuk mem-
E-procurement 3. SDM yang memiliki pengetahuan ningkatkan kecepatan dan peroleh informasi up to date
3. Turut memberikan kontribusi komputer dan Internet masih rendah, ketepatan layanan secara 3. Tuntutan pihak bisnis terhadap
dalam pendapatan asli daerah terlebih Pengusaha Orang Asli Papua. terpadu transparansi informasi
(PAD) 4. Akses terhadap fasilitas pendukung 3. Komitmen pemerintah
4. Turut memberikan kontribusi TI dirasakan sebagian pebisnis rela f pusat dan daerah untuk me-
terhadap perkembangan masih mahal ningkatkan layanan Sistem
teknologi informasi dengan Perizinan Satu Atap
menjual hardware, so ware 4. Teknologi informasi ber-
dan jasa pela han di bidang kembang pesat dan
TIK menawarkan barang dan
jasa TIK dengan harga yang
semakin terjangkau
Bab IV Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah Provinsi Papua
Bab IV Pemetaan Kesiapan Pembangunan E-Government Pemerintah Provinsi Papua 93
Pemetaan Perspektif
dan Perancangan
Rencana Strategis
(Sumber: h ps://www.zachman.net)
Architecture Tidak Ya Ya
Knowledge Base
Model bisnis Ya Ya Ya
Neutrality Ya Tidak Ya
48 Mutyarini, K., Sembiring, J, Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi di
Indonesia, Prosiding KNTI&K. pp102-107, 2006.
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis 103
lain bisa melakukan analisis gap antara arsitektur saat ini dan masa
depan, perencanaan proses migrasi ke arsitektur baru, pengawasan
“ketaatan” proyek-proyek implementasi terhadap arsitektur, (Re)
evaluasi relevansi arsitektur dan trend teknologi, sifatnya yang fleksibel
dan bersifat open source, dsb. Namun Framework Zachman memiliki
beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh TOGAF, hal tersebut
menjadi dasar dalam pemilihan Framework Zachman, berikut alasan
pemilihannya.
1. Matrik yang ada merepresentasikan interaksi dari dua skema
klasifikasi arsitektur dalam dua dimensi. Pada dimensi pertama,
Zachman menggambarkannya sebagai baris yang terdiri dari 6
perspektif dan dimensi kedua, setiap isu perspektif membutuhkan
cara yang berbeda untuk menjawab, hal ini tidak dimiliki oleh
framework TOGAF. Pada penelitian ini menggunakan 3 perspektif
dalam menyusun rencana strategis, antara lain Executive
Perspective/Planner (Gubernur Provinsi Papua), Business
Management Perspective/Owner (Kepala Dinas Kominfo) dan
Designer Perspective (Kepala-Kepala Bidang). Masing-masing
perspektif melihat isu yang sama dengan sudut pandang yang
berbeda tentang What (Data), How (Function), Where (Network),
Who (People), When (Time), Why (Motivation).
a. What (Data): pada kolom ini dapat mendefinisikan jenis-
jenis data utama atau entitas data yang diperlukan bagi
enterprise guna mendukung fungsi-fungsi bisnis yang
telah didefinisikan pada tahap pemodelan bisnis kemudian
merelasikan entitas data tersebut dengan fungsi bisnis
enterprise. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi
dan mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang
dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi
bisnis enterprise, kemudian merelasikan aplikasi yang ada
dengan fungsi bisnis enterprise. Selain itu, mengidentifikasi
dan mendefinisikan prinsip teknologi yang dibutuhkan
untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi
104 Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Planner Pengelolaan Data Proses Konek vitas Dukungan SDM Target pencapaian Visi dan Misi
(Scope) Secara umum mewujudkan Good Jaringan TIK untuk Mewujudkan menuju E-Gov (RPJMD)
Governance melalui Good Governance Berdasarkan
SI e-Goverment (e-Government) RPJMD
Owner Data SDM, ASET, Proses Utama SI Kriteria Jaringan Peranan Organisasi Da ar Kegiatan Visi & Misi
(Enterprise Model) Keuangan E-Gov Internet dan TIK (Diskominfo) Pembangunan 5 (Renstra Dinas
Intranet Tahun Berdasarkan Kominfo)
Renstra Diskominfo
Designers Struktur Data Model Proses Arsitektur Jaringan Dukungan Rencana Strategis Tujuan dan
Bisnis SDM dalam e-Government Sasaran
pengembangan
e-Government
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis 107
A. Planner/Executive Perspective
Planner merepresentasikan perspektif Gubernur Provinsi Papua
tentang pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di Provinsi
Papua dan manfaatnya terhadap tata kelola pemerintahan, pelayanan
terhadap masyarakat dan bisnis. Perspektif Planner diwakili oleh
Bappeda, Biro Humas dan Protokoler, Asisten I Bidang Pemerintahan
dan Kesejahteraan Rakyat, dan Biro Tata Pemerintahan. Pengambilan
data melalui wawancara, penyebaran kuesioner, kajian tentang Visi/
Misi, arah dan fokus kebijakan pemerintah Provinsi Papua ke depan
yang dituangkan dalam RPJMD Provinsi Papua tahun 2013-2018.
1) Visi
Papua bangkit Mandiri dan Sejahtera
Jika memperhatikan pernyataan visi di atas, maka kesejahteraan
yang hakiki multidimensional dalam tatanan peradaban baru sebagai
cita-cita bersama akan dapat terwujud jika prasyarat kemandirian
masyarakat Papua dalam berbagai aspek kehidupan dapat terpenuhi
setelah berhasil bangkit dari keterpurukan multidimensional.
2) Misi
49 Mutyarini, K., Sembiring, J, Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi di
Indonesia, Prosiding KNTI&K. pp102-107, 2006.
110 Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
1) Jumlah penduduk
Tabel 5.4 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk53
LUAS KEPADATAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
WILAYAH (ORG/KM2)
1 Merauke 195.716 43.240.95 4,53
LUAS KEPADATAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
WILAYAH (ORG/KM2)
8 Puncak Jaya 101.148 5.329.30 18.98
3. Jumlah lulusan S3 NA NA NA NA NA
Dalam model tata kelola TIK seperti pada Gambar 5.4 maka dapat
dijelaskan fungsi setiap struktur pada Komite TIK sebagai berikut.
a) Eksekutif pemerintah dalam hal ini Gubernur dan Wakil
Gubernur adalah sebagai Tim pengarah, yang mempunyai peran
pada proses kebijakan, dibantu oleh Sekretaris Daerah.
b) GCIO Provinsi diusulkan Sekretaris Daerah .
Sekretaris Daerah mempunyai peran yang sangat penting
dalam birokrasi pemerintahan. Berdasarkan UU No 23 tahun
2014 pasal 213(2) Sekretaris Daerah mempunyai tugas membantu
Kepala Daerah dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian
administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta
pelayanan administratif. Terlepas dari tugas dan fungsi kerjanya,
Sekretaris Daerah kedudukannya sebagai pembina PNS dan
merupakan jabatan paling puncak dalam pola karier PNS di
Daerah sehingga SEKDA memiliki kapasitas dan kapabilitas
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis 125
5) GCIO SKPD
a) Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan inisiatif
dan portofolio TIK di tingkat SKPD Provinsi.
b) Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan inisiatif
TIK dengan CIO Provinsi.
c) Melakukan review berkala atas pelaksanaan implementasi
TIK di tingkat SKPD.
6) Satuan kerja pengelola TIK Provinsi (Dinas Kominfo)
a) Bertanggung jawab atas implementasi sistem TIK, sesuai
dengan spesifikasi kebutuhan yang diberikan oleh Satuan
kerja pemilik proses kerja.
b) Bertanggung jawab atas keberlangsungan dan kualitas
aspek teknis sistem TIK dalam tahap operasional.
c) Bertanggung jawab atas pemeliharaan aset-aset TIK
Provinsi.
d) Mengkoordinasi pelaksanaan inisiatif TIK dengan GCIO
Kabupaten/Kota lingkup Provinsi.
7) Satuan Kerja Pemilik Proses kerja ( SKPD lain selain Dinas
Kominfo)
a) Bertanggung jawab atas pendefinisian kebutuhan dalam
implementasi inisiatif TIK.
b) Memberikan masukan atas implementasi TIK khususnya
operasional sistem TIK.
Tabel 5.6 Strategi dan Arah Kebijakan Bidang TIK Pada RPJMD 2013-201855
Misi 2: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, dan Berwibawa
serta Penguatan Otonomi Khusus
tahun 2013-2018. Hal ini tidak terlepas dari komitmen dan dukungan
Gubernur Provinsi Papua, di mana pada tahun 2013 dibentuklah
Dinas Kominfo. Awalnya unit organisasi ini sebatas badan yang
bertugas mengelola data dan informasi lingkungan organisasi Provinsi
Papua sehingga kewenangannya sangat terbatas. Salah satu contoh,
sebelum terbentuk Dinas Kominfo belum pernah ada kerja sama atau
diterima oleh Kementerian Kominfo sebagai perpanjangan tangan
pemerintah pusat, sehingga program-program pusat yang dibangun di
Provinsi Papua tidak melalui dinas ini. Oleh karena itu, Kepala Dinas
Kominfo berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo dan disepakati
terbentuknya Dinas Kominfo pada tahun 2013, yang diikuti oleh
kabupaten/kota di Provinsi Papua.
Komitmen atas pengembangan e-Government terbukti tahun
2014 telah membangun Sistem Informasi Perjalanan Dinas Berbasis
Web, mulai tahun 2015 seluruh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD)
di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua diharuskan menggunakan
sistem ini. Dengan adanya sistem tersebut para SKPD dapat mengirim
pertanggungjawaban perjalanan Dinas kapan saja dan di mana saja
selama terhubung dengan jaringan Internet. Sistem aplikasi ini
dilengkapi dengan seperangkat komputer yang terakses ke dalam satu
jaringan komunikasi data yang server-nya terletak di dinas Kominfo
Papua dan dapat diakses secara online.
Walaupun adanya komitmen atau motivasi yang kuat dalam
pengembangan e-Government tapi berdasarkan kajian dokumen Renstra
Kominfo tahun 2013-2018 belum menemukan arah pengembangan
e-Government yang baik dari sisi perencanaan, sehingga implementasi
program beberapa tahun berjalan ini masih parsial dan tidak dibarengi
dengan sistem manajemen dan proses kerja yang efektif karena belum
siapnya peraturan, prosedur, dan keterbatasan sumber daya manusia.
Belum mapannya strategi serta tidak memadainya anggaran yang
dialokasikan untuk pengembangan e-Government pada masing-masing
instansi juga akan menjadi kendala. Selain itu, selama ini instansi
membangun aplikasi secara sendiri-sendiri, dengan demikian sejumlah
138 Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
b. Misi
11 Pelayanan 1. Kependudukan
2. Perpajakan & Retribusi
1 3. Penda aran &Perizinan
4. Bisnis & Investasi
5. Pengaduan Masyarakat
6. Publikasi Info Umum &
Kepemerintahan
Blok Urusan SI Kemkominfo SI Provinsi Papua SI di Masa Depan Letak Database Server Pengguna Aplikasi SI
Fungsi Dasar Pelayanan Kependudukan - Sistem Informasi Dinas Penda aran Masyarakat, Kelurahan
Umum Administrasi Penduduk, Kecamatan sebagai perpanjangan
Kependudukan (SIAK) tangan dari kecamatan
Perpajakan & - SIM Pajak & Retribusi Dinas Pendapatan Masyarakat, Instansi
Retribusi Daerah yang mengurusi Pajak
dan Retribusi seper
Retribusi kebersihan
(DKLH), Pengambil
Kebijakan
Penda aran & - SIM Penda aran & Kantor Pelayanan Masyarakat, Kalangan
Perizinan Perizinan Terpadu Bisnis, Pengambil
Kebijakan
Bisnis & Investasi - SIM Penanaman Modal/ Kantor Pelayanan Masyarakat, Kalangan
Investasi Terpadu Bisnis, Pengambil
Kebijakan
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Publikasi Info Website Sistem yang ada Pengembangan hos ng Seluruh elemen
Umum & dikembangkan lagi pemerintahan,
Kepemerintahan sesuai dengan situasi masyarakat dan bisnis
dan kondisi
Administrasi & Surat Elektronik - SIM Surat/Kantor Maya KPPDI Seluruh Instansi
Manajemen
Sistem Pemilu - SIM Pilkada Komisi Pemilihan Umum Komisi Pemilihan Umum
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Daerah
Blok Urusan SI Kemkominfo SI Provinsi Papua SI di Masa Depan Letak Database Server Pengguna Aplikasi SI
Pembangunan Sistem Data - SIM Data Pembangunan Bagian Pembangunan Pengambil Kebijakan
Pembangunan dan Seluruh Instansi
Sistem Evaluasi - SIM Evaluasi & Informasi Bagian pembangunan, Seluruh Instansi
& Informasi Hasil Hasil Pembangunan Badan Perencanaan
Pembangunan Pembangunan
Keuangan Sistem Anggaran Sistem Akuntasi Sistem yang ada Bagian Keuangan Seluruh Instansi dan
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Sistem Kas dan SIM Kas dan Bagian Kas Daerah Bagian Kas Daerah dan
Perbendaharaan Perbendaharaan Pengambil Kebijakan
149
Blok Urusan SI Kemkominfo SI Provinsi Papua SI di Masa Depan Letak Database Server Pengguna Aplikasi SI
150
Sistem Akuntasi Sistem Akuntasi Sistem yang ada Bagian Keuangan Seluruh Instansi dan
Daerah Keuangan Daerah dikembangkan lagi Pengambil Kebijakan
(SAKD 1234) sesuai dengan situasi
dan kondisi
Sistem Informasi Sistem yang ada Bagian Keuangan Seluruh Instansi dan
Monitoring dan dikembangkan lagi Pengambil Kebijakan
Pengendalian sesuai dengan situasi
APBD (TP2K) dan kondisi
Sistem Informasi Sistem yang ada Bagian Keuangan Seluruh Instansi dan
Perjananan Dinas dikembangkan lagi Pengambil Kebijakan
(SPPD) sesuai dengan situasi
dan kondisi
Sistem Mutasi Sistem Informasi Sistem yang ada Bagian Kepegawaian Bagian Kepegawaian
Pegawai Manajemen dikembangkan lagi
Kepegawaian sesuai dengan situasi
(SIMPEG) dan kondisi
Sistem Presensi Sistem Informasi Modul SIMPEG Bagian Kepegawaian Bagian Kepegawaian
Presensi Elektronik
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Fungsi Kepemerintahan Sistem Pengelolaan Sistem Informasi Sistem yang ada Bagian Perlengkapan Seluruh Instansi,
Kedinasan dan Aset Daerah Manajemen dikembangkan lagi Pengambil Kebijakan
kelembagaan Barang dan Aset sesuai dengan situasi
Daerah (SIMBADA) dan kondisi
Katalog Aset Sistem Informasi Sistem yang ada Bagian Perlengkapan Seluruh Instansi,
Daerah Manajemen dikembangkan lagi Pengambil Kebijakan
Barang dan Aset sesuai dengan situasi
Daerah (SIMBADA) dan kondisi
Sistem - SIM Pertambangan & Dinas Perdangan & Dinas Perdangan &
Pertambangan & Energi Perindustrian Perindustrian
Energi
Sistem Pemuda & SIM Pemuda & Olahraga Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan,
Olahraga Pemuda & Olahraga Pemuda & Olahraga
Sistem Koperasi SIM Koperasi & UKM Dinas Koperasi & Usaha Dinas Koperasi & Usaha
& UKM Kecil Menengah Kecil Menengah
Sistem Industri & SIM Industri & Dinas Perindustrian dan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan
Sarana & Sistem Transportasi SIM Transportasi Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Prasarana
Sistem Jalan dan SIM Jalan dan Jembatan Dinas Pemukiman Dinas Pemukiman
Jembatan Prasarana Wilayah Prasarana Wilayah
Keterangan:
Pengambil Kebijakan adalah Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris Daerah
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
153
154 Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Pada Tabel 5.8 dipetakan sistem yang sudah ada dan Sistem
Informasi masa depan yang disesuaikan dengan rekomendasi Framework
e-Government dari Kementerian Kominfo, kemudian diusulkan letak
Database Server aplikasi nantinya. Berdasarkan pemetaan, sistem
yang sudah ada di Provinsi Papua adalah sebagai berikut: Website,
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPEDA, Sistem
Akuntasi Keuangan Daerah (SAKD), Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG), Sistem Informasi Presensi Elektronik,
Sistem Informasi Manajemen Barang dan Aset Daerah (SIMBADA)
dan Sistem Informasi Monitoring dan Pengendalian APBD (TP2K) dan
Sistem Informasi Perjananan Dinas (SPPD). Sistem yang ada tersebut
perlu dikembangkan atau disempurnakan lagi berdasarkan rekomendasi
Kementerian Kominfo. Dengan demikian, proses pengembangan lebih
tersistematis dan terpadu.
a. Berdasarkan Kepangkatan/Golongan
Golongan IV : 8 orang
Golongan III : 54 orang
Golongan II : 26 orang
b. Berdasarkan Pendidikan
Pascasarjana/S2 : 13 orang
Sarjana/S1 : 35 orang
Sarjana Muda/D3 : 8 orang
SLTA : 31 orang
SD : 1 orang
d. Berdasarkan Usia
Di atas 45 Tahun : 36 orang
35 s/d 45 Tahun : 26 orang
Di bawah 35 tahun : 26 orang
2 Applica on 1. Mengadakan dan merawat perangkat lunak yang 1. Kemampuan dasar TIK
Devolepment/Support sesuai dengan kebutuhan. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem
2. Mengelola proyek-proyek pengembangan aplikasi, informasi
baik insource maupun outsource 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
3. Mengelola System Analyst dan Programmer yang 4. Kemampuan pengadaan dan perawatan perangkat lunak
mengembangkan (feasibility study, requirement 5. Kemampuan mengelola proyek pengembangan aplikasi
gathering, mendesain, mengimplementasi), sesuai dengan konsep dan prosedur yang baku
menginstal, menguji (tesi ng), mengkaji(review), 6. Kemampuan memahami dan menjamin kualitas aplikasi
dan merawat aplikasi. 7. Kemampuan perawatan infrstruktur teknologi informasi
4. Membantu perawatan infrastruktur teknologi dan komunikasi
informasi dan komunikasi. 8. Kemampuan menginstall sistem
5. Mengembangkan dan meng-update prosedur. 9. Kemampuan mengelola perubahan
6. Membantu dan memberi saran kepada pengguna. 10. Kemampuan sekuri TIK
7. Ikut mengelola perubahan
8. Membantu mengiden fikasi solusi otomasi.
9. Ikut menentukan rencana strategis TIK, arsitektur
informasi, dan an sipasi perkembangan teknologi.
3 Applica on-System 1. Memfasilitasi pengembangan sistem informasi dan 1. Kemampuan dasar TIK
Analyst aplikasi komputer 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem
2. Mempelajari permasalahan-permasalahan dan informasi
kebutuhan-kebutuhan organisasi. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
6 Database Administrator 1. Membuat rancangan basis data dan data defini on 1. Kemampuan dasar TIK
2. Ikut mengamankan basisdata. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem
3. Melakukan perawatan data. informasi
4. Memonitor penggunaan basisdata dan sta s k 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan.
kinerja. 4. Kemampuan membuat rancangan basisdata dan data
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
9 System Administrator 1. Mengelola pembelian perangkat keras dan lunak 1. Kemampuan dasar TIK
serta instalasinya sesuai prosedur. 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem
2. Menambah worksta on baru dan konfigurasinya. informasi
3. Menginstall perangkat lunak system. 3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
4. Mengelola user accounts 4. Kemampuan pengadaan perangkat keras dan perangkat
5. Mencegah virus komputer lunak TIK
6. Mengalokasikan storage device 5. Kemampuan pengelolaan kapasitas
6. Kemampuan sekuri TIK
13 Librarian 1. Menyimpan semua file program dan data. 1. Kemampuan dasar TIK
2. Merawat, menjaga dan mengamankan semua file 2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar sistem
program dan data. informasi
3. Kemampuan dasar teknis perangkat keras dan jaringan
4. Kemampuan sekuri TIK
Tabel 5.9 berisi tentang jenis jabatan, tugas pokok dari masing-
masing jabatan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap
jabatan. Kurang lebih ada 14 (empat belas) jabatan pengelola TIK
yang direkomendasikan, yakni: Manager IT (Government Chief
Information Officer), Application Devolepment/Support, Application,
System Analyst, Application-Programmer, Koordinator Data, Database
Administrator, Koordinator Technical Support, Network Administrator,
System Administrator, System Analyst, System Programmer, Koordinator
Operation, Librarian dan Operator/End Users. Masing-masing jabatan
harus ditempati oleh orang-orang yang memenuhi kriteria/kompetensi
minimum yang direkomendasikan di atas, kalaupun kompetensinya
kurang nantinya akan ada pendidikan atau pelatihan.
1. Database tersebar
Berdasarkan kondisi TIK saat ini (Current System and Technology)
di pemerintah provinsi Papua, ternyata sudah ada beberapa aplikasi
yang berada di masing-masing instansi maka database server tetap
berada di masing-masing instansi yang bersangkutan. Pada pendekatan
ini, data terdiri dari beberapa data yang tersebar pada jumlah tempat
yang berbeda secara bersama-sama menyusun sebuah database. Hal
ini akan mendekatkan sumber data dan penyimpanan data sehingga
akan memudahkan penjaringan data. Namun dengan penerapan model
database yang tersebar ini memiliki kendala:
a. Diperlukan sumber daya manusia yang handal pada tiap server
database
b. Dengan tersebarnya data, jalur komunikasi mutlak diperlukan
ketika dilakukan ekstrasi data dari sejumlah server basis data
c. Suatu data dapat tersimpan pada sejumlah server (duplikasi data)
sehingga pemeliharaan konsisten data memerlukan penanganan
khusus.
2. Database terpusat
Aplikasi yang belum ada dan yang akan dibangun nantinya
apabila menyangkut kebutuhan umum terkait kebutuhan PNS/Penduduk
dan semua instansi bisa dibangun menggunakan database terpusat.
Pendekatan ini harusnya membangun sebuah data centre yang cukup
besar untuk mengakomodasi kebutuhan database instansi.
170 Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Kendala:
a. Beban kerja Server database dan pengelolanya sangat berat
b. Perlu dilakukan migrasi data dari seluruh instansi ke server
database
c. Jika jalur komunikasi terputus maka data tidak dapat diakses dari
instansi yang membutuhkan.
Tabel 5.10 Database yang akan datang
Desain
Blok Urusan SI Kemkominfo Jenis Data Letak Database Server
Database
Fungsi Dasar Pelayanan Kependudukan Data SDM (Iden tas Penduduk) Tersebar Dinas Penda aran Penduduk,
Umum Kecamatan
Penda aran & Perizinan Data Keuangan Tersebar Kantor Pelayanan Terpadu
Publikasi Info Umum & Data Agregat dari SDM, Aset Tersebar Sewa hos ng
Kepemerintahan dan Keuangan
Administrasi & Surat Elektronik Data (Surat Masuk dan Keluar) Terpusat Sekretariat Daerah
Manajemen
Sistem Dokumentasi Data Foto, Film, Buku Tersebar Bagian Humas, Kantor Arsip
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Sistem Pendukung Keputusan Data Agregat dari SDM, Aset Terpusat KPPDI
dan Keuangan
Kolaborasi & Koordinasi Data Agregat dari SDM, Aset Tersebar Badan Perencanaan
dan Keuangan Pembangunan Kota
171
Manajemen Pelaporan Data Laporan Terpusat Sekretariat Daerah
172
Pemerintahan
Legalisasi Sistem DPRP Data Agregat dari SDM, Aset Tersebar Sekertaris Sekwan
dan Keuangan
Sistem MRP Data Agregat dari SDM, Aset Tersebar Sekertaris MRP
dan Keuangan
Sistem Pemilu Daerah Data SDM (Da ar Pemilih & Tersebar Komisi Pemilihan Umum
Suara Pemilu)
Katalog Hukum, Peraturan & Data Hukum, Peraturan & Tersebar Bagian hukum
dan Perundangan Perundangan
Sistem Pengadaan Barang dan Data Aset dan Keuangan Tersebar Bagian Perlengkapan
Jasa
Sistem Evaluasi & Informasi Data Aset dan Keuangan Tersebar Bagian pembangunan, Badan
Hasil Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Kampung
Kepegawaian Pengadaan PNS Data SDM (Riwayat CPNS) Tersebar Bagian Kepegawaian
Sistem Mutasi Pegawai Data SDM (Riwayat PNS) Tersebar Bagian Kepegawaian
Sistem Pendidikan & Pela han Data SDM (Riwayat PNS) Tersebar Bagian Kepegawaian
Sistem Penilaian Kinerja Data SDM (Riwayat PNS) Tersebar Bagian Kepegawaian
Pegawai
Fungsi Kepemerintahan Sistem Pengelolaan Aset Data Aset Tersebar Bagian Perlengkapan
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Kedinasan Daerah
dan
kelembagaan
daerah
Pengelolaan Perusahaan Data BUMD (SDM, Aset, Tersebar BUMD (PDAM, Listrik, dsb)
Daerah Keuangan)
Sistem Tata Ruang Daerah Data Aset (Potensi Daerah) Tersebar Badan Perencanaan
Pembangunan
Sistem Lingkungan Hidup Data Aset (Potensi Daerah) Tersebar Badan Pengelolaan Dampak
Lingkungan
Sistem Potensi Daerah Data Aset (Potensi Daerah) Tersebar Badan Perencanaan
Pembangunan
Sistem Pertanian, Perikanan & Data Aset (Potensi Daerah) Tersebar Dinas Pertanian
Peternakan
Sistem Pertambangan & Energi Data Aset (Potensi Daerah) Tersebar Dinas Perdangan &
Perindustrian
Sistem pariwisata & Budaya Data Aset (Potensi Daerah) Tersebar Dinas Pariwisata
Sistem Pemuda & Olahraga Data SDM (Penduduk) Tersebar Dinas Pendidikan, Pemuda &
Olahraga
Sistem Koperasi & UKM Data Aset (Potensi) Tersebar Dinas Koperasi & Usaha Kecil
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Menengah
Kemasyarakatan Sistem Kesehatan Data SDM (Kesehatan Tersebar Dinas Kesehatan, Puskesmas,
Penduduk) Rumah Sakit
Sistem Pendidikan Data SDM (Pendidikan Tersebar Dinas Pendidikan, Pemuda &
Penduduk) Olahraga
Sistem Industri & Perdagangan Data Aset (Potensi) Tersebar Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
Jaringan Pengamanan Sosial Data SDM (Penduduk Miskin) Tersebar Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Keluarga
Berencana
Sistem Jamkespa Data SDM (Penduduk Asli Tersebar Dinas Kesehatan, Puskesmas,
Papua) Rumah Sakit
Sistem Jalan dan Jembatan Data Aset Tersebar Dinas Pemukiman Prasarana
Wilayah
Sistem Terminal dan Pelabuhan Data Keuangan dan Jumlah Tersebar Dinas Perhubungan
Penumpang Keluar Masuk
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
1. Intranet
Jaringan Intranet digunakan oleh pegawai dan meng-
hubungkan berbagai instansi di dalam pemerintah provinsi
Papua, kaitannya untuk menghubungkan G2E
2. Internet
Jaringan Internet digunakan oleh publik (masyarakat dan
kalangan bisnis) yang ingin mendapatkan informasi dan ingin
melakukan transaksi online seperti mengakses website Pemda,
mengurus perizinan, E-commerce, E-Procurement. Sedangkan
transaksi dengan bank dan untuk hubungan dengan pemerintah
daerah lain (Pemerintah Kota/Kabupaten, Pemerintah Provinsi,
dan Pemerintah Pusat) dengan menggunakan Virtual Private
Network. Hal ini berkaitan dengan hubungan G2C, G2B dan
G2G.
C. Designer Perspective
Designer Perspective merepresentasikan perspektif Kepala-
Kepala Bidang di Dinas Kominfo dan mitra pemerintah yang turut
membangun infrastruktur TIK yaitu Telkom Group dan Indosat serta
dukungan Komisi Informasi Publik terhadap keterbukaan informasi
publik. Designer Perspective mengkaji tentang hal-hal yang bersifat
180 Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Sasaran:
a. Terwujudnya regulasi pengembangan e-Government
b. Tersedianya Rencana Induk Pengembangan
e-Government
c. Tersedianya standart operating and procedure (SOP)
untuk pengelolaan TIK
d. Tersedianya kriteria dan indikator keberhasilan pengelolaan
TIK
PERTANYAAN Y T
Keterangan
- Y = adalah menyetujui pernyataan
- T = adalah dak menyetujui pernyataan
63 Ward, J. & Peppard, J., Strategic Planning for Information System (2nd ed.), John Wiley &
Sons, 2002.
188 Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
Jawaban “Y”
NO NAMA APLIKASI
A B C D E F G
E-Procurement (LPSE) Y
9 Website (Papua.go.id) Y
10 Webmail Y
11 Papua Cloud Y
Keterangan:
* = Sistem yang telah ada dan perlu dikembangkan
= Yang dak ada bintang adalah sistem yang perlu dibangun berdasarkanblueprint
e-Government dari Kominfo.
E-Procurement G2C
Webmail G2G
Eselon IIIa dan IIIb Kepala Bagian Bisa mengakses semua sistem informasi
di lingkup Bagian yang dipimpin
Pemerintah Lain Bisa mengakses semua sistem informasi sesuai dengan peraturan
yang disepaka
3. Keuangan
Keuangan di Pemda berdasarkan Permendakri No.13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan telah
mengalami perbaikan sesuai dengan Permendakri No. 59 Tahun
2007, mengenai Perubahan Atas Peraturan Mentri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
NO SI SI GABUNGAN
No Bidang pokok Bidang pokok Detail pengembangan 2015- 2018 & 2020 & 2022 & 2024 &
pengembangan Pengembangan 2017 2019 2021 2023 2025
menggunakan TIK
Pengembangan monitoring dan
206
masyarakat dalam
pengelolaan dan
pemanfaatan TIK
Pengembangan kapasitas dan komitmen
pengambil kebijakan dalam bidang TIK
(Government Chief Informa on Officer)
Pengembangan komunitas/masyarakat
dalam pengelolaan dan pemanfatan TIK
masyarakat
Integrasi dan op malisasi infrastruktur
208
efisiensi proses
pembangunan
Pengembangan integrasi aplikasi,
interopabilitas sistem dan applica on
sharing
SIM Dokumentasi
E-Procurement
E-Gov Portal
SIM Jamkespa
SIM RESPEK
SIM Pemuda & Olahraga
SIM Kesehatan
SIM Pendidikan
SIM Ketenagakerjaan
SIM Transportasi
SIM DPRP
SIM MRP
SIM Hukum
Bab V Pemetaan Perspektif dan Perancangan Rencana Strategis
SIM BUMD
SIM Ekseku f
Papua Cloud
Webmail
Tahapan Pengembangan
dan Manajemen Perubahan
B. Manajemen Perubahan
Pemerintah merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di
tengah-tengah lingkungan masyarakat yang memiliki sifat dinamis,
selalu mengalami perubahan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, pemerintah harus mengikuti
berkembangan masyarakat, jika tidak penyelenggaraan pemerintahan
tidak akan survive apalagi berkembang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Kemampuan untuk survive sangat ditentukan oleh
kemampuan untuk berubah, menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan yang dihadapi atau menyesuaikan diri dengan perubahan
potensial yang akan terjadi di masa mendatang. Jika tidak, citra buruk
pada pemerintah seperti struktural birokratif, berbelit dan lamban, tidak
efisien, kompetensi SDM rendah, budaya dilayani bukan melayani,
korup, statis, tidak transparan, dan lain sebagainya akan disematkan
Bab VI Tahapan Pengembangan dan Manajemen Perubahan 219
64 Ward, J., & Peppard, J., Strategic Planning for Information Systems. GreatBritain: John Wiley
& Sons Ltd, 2002
220 Bab VI Tahapan Pengembangan dan Manajemen Perubahan
65 Indrajit, R.E., 2006. Electronic Government, Konsep Pelayanan Publik Berbasis Internet dan
Teknologi Informasi. Aptikom Hal 19
Bab VI Tahapan Pengembangan dan Manajemen Perubahan 221
Kesimpulan
Data Pribadi
Nama : Melkior Nikolar Ngalumsine Sitokdana,
S.Kom., M.Eng
Tempat Tanggal Lahir : Abmisibil, 18 Mei 1987
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Gang Duren Kemiri Barat Salatiga
Handphone : 081229553542
234 Biodata Penulis
Non Formal
2010 : Pelatihan Jurnalistik di Bernas Yogyakarta
2008 : Kursus Operator Komputer Bisnis di Stekom PAT
Salatiga
2009 : Kursus Desain Komputer Grafis di Stekom PAT
Salatiga
2011 : Kursus Administrator Jaringan Satya Bina Bangsa
Salatiga
2012 : Kursus Pemrograman Visual di Stekom PAT
Salatiga
Dan masih banyak pelatihan dan kursus yang diikuti
Pengalaman Berorganisasi
2009-2011 : Sekjen Komunitas Mahasiswa Pelajar Pegunungan
Bintang Se-Jawa, Bali dan Sulawesi
2009 : Pendiri Media Mahasiswa Pegunungan Bintang:
Komapo News (Online dan Cetak)
2011 : Ketua Panitia Seminar Nasional Kerja Sama
Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dan Universitas
Kristen Satya Wacana Salatiga
2012-2015 : Pembina Mahasiswa Pegunungan Bintang
Biodata Penulis 235
Penghargaan
2008 : Trainer Dalam Seminar dan Workshop Peningkatan
Mutu Proses Belajar Mengajar Berbasis TIK di
Kabupaten Jayapura
2009 : Juara I Pidato dan Sebagai Peserta Terbaik Latihan
Dasar Kepemimpinan Mahasiswa Papua
Diselenggarakan Yayasan Binterbusih Semarang
2011 : Juara II Sebagai Peserta Terbaik Latihan
Kepemimpinan Tingkat Lanjut Mahasiswa Papua
Diselenggarakan Yayasan Binterbusih Semarang
Pengalaman Kerja
• Staf Laboratorium Komputer Fakultas Teknologi Informasi Univ.
Kristen Satya Wacana tahun 2009
• Pendamping mahasiswa Papua di Yayasan Binterbusih Semarang
2012 hingga sekarang
236 Biodata Penulis