Anda di halaman 1dari 16

Jenis jenis kayu

1. Kayu Jati

A. Asal usul kayu jati

Jati mas, jati super, jati pusaka, jati unggul dan lain-lain nama, sebenarnya
merupakan produk yang sama. Jati (Tectona grandis) adalah tumbuhan penghasil
kayu dengan kualitas terbaik di dunia. Tumbuhan ini sebenarnya berasal dari India.
Masuk ke Indonesia diperkirakan pada zaman pra Hindu. Pada waktu itu, kapal-kapal
dagang Hindu sudah mulai masuk ke kepulauan Nusantara untuk mencari kayu
cendana, gaharu, kemenyan, pala, cengkeh, lada dan kelapa. Kapal-kapal yang
terserang badai dan patah tiang layarnya, setelah berlabuh di pesisir utara pulau Jawa
segera mencari kayu pengganti tiang yang patah. Tetapi tidak ada kayu yang
kualitasnya sama dengan tiang layar mereka. Sebab tiang layar kapal-kapal Hindu tadi
terbuat dari kayu jati. Sejak itulah diupayakan untuk mengintroduksi tanaman jati ke
pulau Jawa, agar perahu-perahu Hindu yang rusak tiang layarnya tidak mengalami
kesulitan untuk melakukan perbaikan. Pertama-tama, tanaman jati dibudidayakan di
kawasan Rembang dan Blora. Baru kemudian meluas ke kawasan-kawasan lainnya.
Ketika kerajaan-kerajaan Hindu mengalami masa kejayaannya, budidaya tanaman jati
ini tetap dilanjutkan. Tetapi dinasti yang memerintah kerajaan Jawa berganti-ganti.
Ibukotanya juga berpindah-pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur dan kembali ke
Jawa Tengah lagi. Sejak itulah komoditas jati tidak terurus hingga menjadi tumbuhan
liar di hutan-hutan di pulau Jawa.

Ketika bangsa Belanda dan juga Inggris menguasai pulau Jawa, budidaya
tanaman jati kembali dilakukan secara serius. Penanaman jati menjadi monopoli
pemerintah. Saat ini pengelola hutan jati di pulau Jawa adalah PT. Perhutani. Sebuah
BUMN yang mengelola hutan di seluruh pulau Jawa, kecuali hutan di Ujung Kulon,
gunung Halimun, Gede – Pangrango, Kep. Seribu, Bromo – Tengger – Semeru, Meru
Betiri, Alas Purwo dan Baluran yang berstatus Taman Nasional. Usia panen tanaman
jati berkisar antara 50 tahun sampai 80 tahun. Hingga kayu jati yang dipanen PT.
Perhutani sekarang-sekarang ini, merupakan tanaman tahun 1920-an sampai tahun
1950-an. Berarti kayu jati hasil panen sekarang ini, masih lebih banyak yang
merupakan tanaman (warisan) pemerintah kolonial Hindia Belanda daripada yang kita
tanam sendiri. Mengingat usianya yang sampai puluhan tahun, petani maupun
investor kurang begitu tertarik untuk menanam jati. Hingga ketika terbetik kabar
tentang adanya varietas tanaman jati yang sudah bisa dipanen sejak umut 10 tahun
(penjarangan) kemudian dipanen habis pada umur 15 tahun, masyarakat pun
menyambutnya dengan sangat antusias. Jati-jati genjah demikian disebut sebagai jati
mas, jati super, jati pusaka, jati unggul dan lain-lain.

Bayangan masyarakat awam terhadap jati super adalah, pada umur 15 tahun
diameter tanaman sudah bisa menyamai jati biasa yang berumur 50 tahun sampai 80
tahun. Dugaan ini tentu saja keliru. Diameter jati super umur 15 tahun, masih sama
dengan diameter kayu jati biasa pada umur yang sama, yakni hanya sekitar 15 cm.
Dengan asumsi, pertumbuhan diameter kayu jati, tiap tahunnya sebesar 1 cm.
Sebenarnya, jati biasa tanaman PT. Perhutani pun pada umur 10 tahun sudah mulai
dipanen untuk penjarangan tanaman. Hasilnya adalah kayu-kayu jati berdiameter 10
cm, yang penampilan fisiknya jelek. Hingga sebenarnya, kelebihan jati super dan
lain-lain tersebut bukan pada umur panennya, melainkan pada jenis kayu yang
dihasilkannya. Kriteria utama kayu jati, adalah pada jenisnya, yakni vinir dan hara.
Vinir adalah kayu jati yang seratnya sangat .

B. Tempat terbanyak ditemukan kayu Jati


Di Indonesia tanaman jati mengalami proses naturalisasi di Pulau Jawa.
Perkebunan jati di Pulau Jawa dilakukan secara besar-besaran pada masa penjajahan
Belanda, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan sebagian kecil di Jawa
Barat.Di samping dikembangkan di Pulau Jawa, tanaman jati di Indonesia juga
menyebar Pulau Muna (Sulawesi), Pulau Sumba, Bali dan beberapa pulau di
sekitarnya. Pengembangan Pohon Jati di Sulawesi Selatan baru dilaksanakan pada
masa 1960-an dan 1970-an. Ketika itu banyak lahan Di Billa, Soppeng, Bone, Sidrap
dan Enrekang sedang dihutankan kembali menggunakan jenis tanaman ini.
Pertumbuhan jati di daerah ini dilaporkan tidak kalah dengan pertumbuhan jati di
Jawa.

C. Usia panen kayu Jati

Untuk panen kayu jati bisa tentukan sendiri lamanya tergantung dengan
pertumbuhan kayu jati biasanya panen bisa dilakukan saat usia pohon mencapai usia
antara 5 sampai 15 tahun. Harga per batang kayu jati sendiri terbilang cukup
menggiurkan bisa mencapai 15 juta/m3.

D. Karakteristik dan sifat kayu Jati.

Karakteristik dari kayu jati yang paling dikenal orang adalah karena keawetannya
dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain.
Selain itu pula karakter serat dan warnanya memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena
itulah harga kayu jati lebih mahal.

Menurut sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis jati


Jati lengo atau jati malam, memiliki kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba
dan seperti mengandung minyak (Jw.: lengo, minyak; malam, lilin). Berwarna gelap,
banyak berbercak dan bergaris.kayu jati sangat banyak digunakan untuk membuat
mebel jati antik , furniture-furniture , hiasan rumah , bahkan untuk kegunaan yang lain
masih banyak lagi

Kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan di dalam sel-sel kayunya,
sehingga dapat awet digunakan di tempat terbuka meski tanpa divernis; apalagi bila
dipakai di bawah naungan atap. Jati sejak lama digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kapal laut, termasuk kapal-kapal VOC yang melayari samudera pada abad
ke-17. Juga dalam konstruksi berat seperti jembatan dan bantalan rel.

Di dalam rumah, selain dimanfaatkan sebagai bahan baku furniture kayu jati
digunakan pula dalam struktur bangunan. Rumah-rumah tradisional Jawa, seperti
rumah joglo Jawa Tengah, menggunakan kayu jati di hampir semua bagiannya:
tiang-tiang, rangka atap, hingga ke dinding-dinding berukir.

2. Kayu Cendana

A. Asal usul kayu cendana

Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya


memerlukan pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya
sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana
sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.

Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat
mahal. Kayu yang berasal dari daerah Mysoram di India selatan biasanya dianggap
yang paling bagus kualitasnya. Di Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat
dihargai. Sebagai gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan
kayu cendana jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini berbeda konsentrasi
bahan kimia yang dikandungnya, dan oleh karena itu kadar harumnya pun berbeda.
Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat
kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang
murni, digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk
menghilangkan rasa cemas.

B. Tempat terbanyak ditemukan kayu cendana

Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu cendana dan
minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa,
aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa
menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan
untuk membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini
banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor, meskipun
sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.

C. Usia panen kayu cendana

Pada mencapai umur 15 tahun, dedaunan cendana sudah dapat di panen


dimanfaatkan sebagai minyak cendana dengan cara penyulingan. Biasanya minyak ini
di manfaatkan oleh industri minyak wangi atau parfum dan sebagai aroma pada terapi.
Dan sedangakan kayu pada cendana sebaiknya di ambil setelah dedaunan tidak
tumbuh secara maksimal lagi, biasanya pada mulai umur 25 tahun.

D. Karakter atau sifat kayu cendana

Tinggi cendana maksimal 15-20 meter dan diameter maksimal 60 cm, dengan
batang lurus bulat tanpa alur dan agak berlekuk-lekuk dilapisi kulit yang kasar
berwarna kelabu dan coklat tua, sedang kayunya berwarna putih kekuningan dan
berbau harum setelah kering, kadar minyak tertinggi terletak pada teras pangkal
pohon/tunggak pohon. Daun selalu hijau berbentuk oval atau lanset dan berminyak
dengan ukuran 3.25-7,5 cm serta bersifat mudah gugur. Berbuah setelah berusia 3-4
tahun, buahnya bulat berbiji satu sebesar buah kepundung dan berwarna hitam setelah
masak. Kayu Cendana sangat terkenal dengan wanginya yang khas dan biasa di buat
menjadi Tasbih Cendana juga adayang memanfaatkan sebagai minyak wangi.
karena ciri khas kayu cendana terletak pada wanginya. Kayu cendana digunakan
sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur
keris.

3. Kayu Putih

A. Asal usul kayu putih

Gelam atau Kayu putih (Melaleuca leucadendra syn. M. leucadendron)


merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan
sebagai sumber minyak kayu putih (cajuput oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling
dengan uap) terutama dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari warna
batangnya yang memang putih. Tumbuhan ini terutama tumbuh baik di Indonesia
bagian timur dan Australia bagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan di
daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.

Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan
dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh. Sebagai
tumbuhan industri, kayu putih dapat diusahakan dalam bentuk hutan usaha
(agroforestri). Perhutani memiliki beberapa hutan kayu putih untuk memproduksinya.
Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur
atau campuran minyak pengobatan lain (seperti minyak telon) atau campuran parfum
serta produk rumah tangga lain.

B. Tempat terbanyak ditemukan kayu putih

Tanaman ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 400 m dpi, dapat
tumbuh di dekat pantai di belakang hutan bakau, di tanah berawa atau membentuk
hutan kecil di tanah kering atau basah. Kabupaten buru merupakan salah satu daerah
yang dikenal sebagai daerah penghasil minyak kayu putih yang cukup banyak di
indonesia. Disana, pohon kayu putih tumbuh secara alamiah. Artinya,tanaman ini
tidak pernah di budidayakan. Walaupun demikian, minyak kayu putih dikabupaten
Buru cukup terkenal karena tingkat kemurnian atau keaslian yang selalu dijaga oleh
para petani atau penyuling daun minyak kayu putih. Iklim kabupaten buru yang panas
dan rendah curah hujannya membuat pohon ini mampu tumbuh sumbur. Memang
pohon yang menghasilkan rendemen minyak kayu putih yang tinggi umumnya berasal
dari daerah kering. Dalam hal ini apabila suhu atau iklim tempat tumbuh minyak kayu
semakin kering maka kualitas minyak yang akan di hasilkan akan semakin bagus dan
baik. Jenis pohon kayu putih yang tumbuh liar dikabupaten buru adalah kayu putih
yang berasal dari jenis pohon Melaleuca leucadendron atau Melaleuca cajuputi.
Alasan kenapa kota Ambon menjadi terkenal sebagai penghasil minyak kayu
putih ,karna keunggulan geografis .sedangkan pulau Buru dan pulau-pulau gugusan
Maluku lainnya tidak memilki pelabuhan laut yang di layari kapal-kapal ke seluruh
Indonesia. semua lalu lintas laut dari pulau buru dan pulau-pulau lainnya yang berada
di Maluku harus melalui Ambon. kelebihan fasilitas yang di miliki ambon inilah yang
menyebabkan ambon sebagai penghasil terbesar minyak kayu putih.

B. Usia panen kayu putih

Daun kayu putih siap untuk dipanen / dipungut daunnya setelah tanaman berumur
4 tahun. Periode panen kayu putih adalah setiap 8 bulan. Cabang dan tunas berukuran
1 cm di panen menggunakan parang/ atau sabit. Cabang/ ranting tunas yang telah di
tebas dikumpulkan, ditumbuk sejajar dan bersilangan antas cabang agar menjadi
tumpukan rapi dan diikat menjadi satu menjadi ikatan cabang. Selanjutnya ikatan
cabang/ ranting dan daun kayu putih diangkut ke pabrik dengan menggunakan truk /
pick up. Dalam kegiatan panen daun kayu putih biasanya dihasilkan 1 – 1,3 Kg daun /
pohon/ tahun.

D. Karakter atau sifat kayu putih

Ciri-ciri pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra) mempunyai tinggi berkisar


antara 10-20 m, kulit batangnya mengeluoas, berwarna putih keabu-abuan. Batang
pohonnya tidak terlalu besar, dengan percabangan simpodial. Daunnya tunggal,dan
sekulen, bertangkai pendek, letak tersebar (spiral). Helaian daun berbentuk lanset,
dengan panjang 4,5-15 cm, lebar 0,75-4 cm, ujung dan pangkal daun runcing, tepi rata
dan tulang daun hampir sejajar. Daun bila diremas atau dimemarkan berbau minyak
kayu putih. Perbungaan majemuk bentuk bulir, bunga berbentuk seperti lonceng, daun
mahkota warna putih, kepala putik berwarna putih kekuningan, keluar di ujung
percabangan. Buah panjang 2,5-3 mm, lebar 3-4 mm, warnanya coklat muda sampai
coklat tua.Bijinya halus, sangat ringan seperti sekam, berwarna kuning. Perbanyakan
dengan biji atau tunas akar.
Cirikhas dari Malaleuca leucadendra ini adalah kulit batang mengelupas,
aromatik, dan corolla mudah luruh. Manfaat tanaman ini biasa digunakan untuk bahan
pembuatan minyak kayu putih, karena mengandung minyak atsiri. Disebagian daerah,
buah dari tanaman ini sering dijadikan obat.

4. Kayu Mahoni
A. Asal usul kayu mahoni

Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35–40 m dan
diameter mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit
luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang
berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur
dan mengelupas setelah tua. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota
bunganya silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari
putih, kuning kecoklatan. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya
cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar
di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi
jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat
tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Pohon mahoni bisa
mengurangi polusi udara sekitar 47% - 69% sehingga disebut sebagai pohon
pelindung sekaligus filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas
menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan
oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun,
tanah dan akar-akar pepohonan itu akan mengikat air yang jatuh, sehingga menjadi
cadangan air. Buah mahoni mengandung flavonoid dan saponin. Buahnya dilaporkan
dapat melancarkan peredaran darah sehingga para penderita penyakit yang
menyebabkan tersumbatnya aliran darah disarankan memakai buah ini sebagai obat,
mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit,
pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan
radikal bebas, mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak di badan, membantu
meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan
fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah Mahoni sebagai peneduh
jalan.

Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini
sesuai ditanam di tepi jalan. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini
bukanlah tanaman yang baru, karena sejak zaman penjajahan Belanda mahoni dan
rekannya, Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh
terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai
Panarukan. Sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena
kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan
sangat baik untuk meubel, furnitur, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. Sering
juga dibuat penggaris karena sifatnya yang tidak mudah berubah. Kualitas kayu
mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona
kedua dalam pasar kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya
dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan
menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga
blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan daun mahoni untuk pakan
ternak.

Ekstrak biji pohon mahoni juga dapat digunakan sebagai pestisida nabati untuk
mengendalikan hama pada pertanaman kubis, yaitu Plutella xylostella dan
Crocidolomia binolalis khususnya pada saat hama berada pada stadia larva.
Penggunaan insektisida botani merupakan salah satu alternatif pengendalian yang
bertujuan untuk mengurangi dampak negatif akibat penggunaan insektisida sintetik
yang tidak bijaksana.

B. Tempat terbanyak ditemukan kayu

Di Indonesia khususnya pulau Jawa, banyak ditemui kayu Mahoni. Mahoni dapat
ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat dengan pantai,
atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari
Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan
pantai.Mahoni dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai dan
menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung. Tanaman ini termasuk jenis
tanaman yang mampu bertahan hidup di tanah gersang sekalipun. Walaupun tidak
disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih mampu untuk bertahan hidup. Syarat
lokasi untuk budi daya mahoni diantaranya adalah ketinggian lahan maksimum 1.500
meter dpl, curah hujan 1.524-5.085 mm/tahun, dan suhu udara 11-36 C.

Sifat Mahoni yang dapat bertahan hidup di tanah gersang menjadikan pohon ini sesuai
ditanam di tepi jalan. Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini
bukanlah tanaman yang baru, karena sejak zaman penjajahan Belanda mahoni dan
rekannya, Pohon Asam, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh
terutama di sepanjang jalan yang dibangun oleh Daendels antara Anyer sampai
Panarukan

C. Usia panen kayu

Tanaman mahoni lebih digunakan kayunya pada umur 10 tahu sudah diperoleh
kayu cukup untuk bahan kerajinan. Sedangkan cabangnya dapat digunakan sebagai
bahan bakar. Untuk mahoni umur lebih dari 15 tahun maka tanaman cukup kuat untuk
Mahoni yang akan diambil bijinya maka setelah berumur 7 tahun berbunga dan
berbuah. Bentuk buahnya bulat telur, berlekuk lima, warnanya coklat. Biji pipih,
warnanya coklat atau hitam. Mahoni mengandung saponin dan flavonoida.

D. Karakter atau sifat kayu

Tekstur cukup halus, Serat indah, berwarna merah muda hingga merah tua,
mempunyai lingkaran tahun. Masa tanam yang lebih singkat dan harga yang relatif
lebih murah menjadikan kayu Mahoni pilihan lain dari kayu Jati. Namun kurangnya
daya tahan terhadap rayap harus diwaspadai. Kayu Mahoni memiliki tone warna di
kisaran merah hingga merah muda. Memiliki tekstur yang halus, serta mudah
dipotong dan dibentuk.

5. Kayu kulit manis

A. Asal usul kayu kulit manis

Kayu manis (Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum) ialah sejenis pohon


penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat
beraroma, manis, dan pedas. Orang biasa menggunakan rempah-rempah dalam
makanan yang dibakar manis, anggur panas. Kayu manis adalah salah satu bumbu
makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar
5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab Perjanjian
Lama. Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai
penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi,
kulit, jantung, dan perut kembung. Kayu manis merupakan salah satu jenis rempah
yang kerap dipakai pada hidangan Nusantara. Aroma kuat menjadi kekuatan dari kayu
manis. Kayu manis adalah salah satu rempah-rempah yang punya rasa manis dan bisa
dipakai dengan cara yang serbaguna. Kayu manis bisa dimanfaatkan sebagai penguat
rasa maupun sebatas hiasan demi mempercantik tampilan hidangan. Rempah satu ini
kerap dipakai pada hidangan gurih, seperti sup maupun hidangan berbasis daging dan
ayam. Kayu manis pun dipakai untuk hidangan pencuci mulut, seperti churros.
Selain dipakai pada makanan, kayu manis juga dipergunakan dalam aktivitas
kecantikan tubuh dan wajah Anda. Tak ketinggalan, kayu manis juga dipakai untuk
penyembuhan. Di luar negeri, kayu manis identik dengan Natal serta apel pai saat
musim dingin. Kayu manis pun dipergunakan pada donat saat musim panas. Sebelum
menggunakan, tidak ada salahnya mengenal kayu manis lebih dalam. Kayu manis
berasal dari kulit kayu. Secara khusus, berasal dari lapisan dalam kulit kayu dari
varietas pohon cemara, yakni genus Cinnamomum. Kemudian, para petani kayu
manis mengelupas bagian kulit luar pohon dan mengelupas lagi bagian kulit dalamnya
sehingga mendapati lapisan kayu manis.
Setelah itu, kayu manis dikeringkan. Ketika dikeringkan, maka kayu manis secara
alami akan terlipat. Bentuk inilah yang nantinya dipotong menjadi batang atau
dihancurkan menjadi bubuk rempah-rempah, seperti dilansir dari Huffingtonpost.
Karena punya banyak manfaat, orang mengambilnya untuk masker wajah, penyegar
nafas, dan menggosok ke bagian kulit yang kering. Kayu manis pun juga berguna bagi
rumah karena bisa mengusir semut. Terakhir, kayu manis juga bermanfaat bagi pasien
diabetes. Sementara studi tentang manfaat kesehatan kayu manis, yakni untuk
mengurangi peradangan dan telah dipakai selama bertahun-tahun sebagai obat.

B. Tempat terbanyak ditemukan kayu

Kayu manis banyak terdapat di daerah Jambi, Sumatera Barat, dan DI


Yogyakarta.

C. Usia panen kayu

Umur panen sangat mempengaruhi produksi kulit kayu manis. Semakin tua umur
tanaman maka hasil kulit kayunya akan lebih tebal sehingga produksinyapun akan
lebih tinggi. Untuk mendapatkan kualitas kulit kayu manis yang ditinjau dari bentuk
stick, umur ideal untuk dipanen adalah 6-12 tahun. Hal ini disebabkan kulit tanaman
belum begitu tebal sehingga kulit kayu dapat menggulung dengan baik. Jika ditinjau
dari kandungan minyak asiri, makin tua umur tanaman maka kandungan minyak
asirinya makin tinggi pula yang dicontohkan dengan tanaman kayu manis usia 20
tahun kandungan minyak asirinya mencapai 3,5 - 4,5 % sebesar.
D. Karakter atau sifat kayu

Adapun ciri-ciri dari tanaman kayu manis adalah :

Kayu manis ini memiliki tinggi sekitar 8 meter sampai dengan 10 meter.

Pada bagian daunnya berbentuk lonjong dan juga agak runcing pada bagian

ujungnya.

Memiliki tulang daun sekitar 3 sampai 5.

Daun berwarna kemerah-merahan pada saat daun kayu manis masih muda dan

apabila daunnya sudah tua akan berwarna hijau tua.

Pada bagian daun yang sudah tua pada bagian tulangnya akan terlihat pucat dan

pada bagian bawahnya berwarna putih.

Memiliki bunga kecil-kecil yang baunya kurang sedap, dan tangkai pada bunga

tersebut berwarna putih.

Memiliki buah seperti telur dan kelopaknya besar.

6. Kayu Ruyung

A. Asal usul kayu


Kayu Aren atau Ruyung terhitung keras dan jika disabet pinggirannya setajam
sembilu. Pengolahan Kayu ruyung dapat merusak mesin pengolah seperti ketam
mesin dan gergaji lebih cepat dibandingkan kayu yang lain, hal ini disebabkan Kayu
ruyung memiliki urat kayu yang berwarna hitam yang sangat keras. Karna masih
dalam keluarga Palma, Kayu ruyung memiliki corak seperti Kayu Kelapa, namun
perbedaan yang kontras dapat terlihat dari warna-nya yang jauh lebih gelap
dibandingkan Kayu Kelapa. Ruyung, Enau, Hanau, Peluluk, Moka dan banyak lagi
sebutan untuk tumbuhan ruyung ini memiliki pohon yang dapat tumbuh hingga 25 m
dengan diameter hingga 65cm. Bagian batang ruyung yang dapat digunakan sebagai
papan adalah bagian agak luar hingga 10cm kearah dalam. Sedangkan bagian
dalamnya lebih mudah rusak karna lebih lunak. Selain batang, Kayu ruyung kita kenal
sebagai penghasil gula merah, ruyung atau enau, dan penghasil kolang-kaling. Tidak
sedikit yang mengubah air enau menjadi tuak diberbagai daerah di Indonesia karna air
nira cepat terfementasi di udara. Di negara Jepang, parket Kayu ruyungyang berwarna
hitam cukup disukai meskipun eksportir mengatakan bahwa biasanya mereka lebih
meyukai warna-warna kayu yang terang. Di daerah seperti Sulawesi, Kayu ruyung
biasanya digunakan sebagai papan, gagang pisau, gagang cangkul dan empulurnya
dijadikan untuk penyaluran air.

Selain berbagai jenis kayu yang sudah disebutkan tadi, Indonesia memiliki
banyak jenis kayu endemik dan kayu-kayu yang berkualitas tinggi lainnya yang harus
kita jaga keberlangsungan supplynya serta dapat kita manfaatkan untuk berkarya.
Untuk itu yuk kita tingkatkan pengetahuan dan skill kita dalam memahami material
ini agar kita dapat menghasilkan nilai tambah dari berbagai material mentah yang
disediakan oleh alam seperti kayu.

B. Tempat terbanyak ditemukan kayu

Anda mungkin juga menyukai