Anda di halaman 1dari 54

Silvikultur HHK

Cendana
Golongan Jenis Kayu
Indah/Golongan Indah Dua
Prof. Dr. Ir. Marjenah, MP., IPU., ASEAN Eng.

2022
K2: 18/08/2022
Taksonomi/Klasifikasi Cendana
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Santales
Famili: Santalaceae
Genus: Santalum
Spesies: Santalum album L.
Tegakan cendana
Mengenal Cendana

 Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil kayu


cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-
rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta sangkur keris
(warangka).
 Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-abad. Konon
di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam jenazah putri-putri raja
sejak abad ke-9.
 Di Indonesia, kayu ini banyak ditemukan di Nusa Tenggara Timur,
khususnya di Pulau Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau
Jawa dan pulau-pulau Nusa Tenggara lainnya.
Mengenal Cendana
• Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya.
Kecambahnya memerlukan pohon inang (biasanya cabai) untuk
mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak
sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah
cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.
• Dalam pembudidayaan cendana dikenal tiga macam inang, yaitu
inang primer, inang antara dan inang sekunder. Inang primer
diperuntukkan sebagai inang di persemaian, dan inang antara
adalah inang yang ditanam setelah pembibitan, serta inang
sekunder untuk pertumbuhan lanjutan hingga mencapai daur
tebang di lapangan.
• Dalam siklus kehidupan cendana, sejak persemaian hingga dipanen
pada usia 30 tahun, membutuhkan tiga tahapan inang dari jenis
pohon berbeda.
• Krokot atau Althernantera sp adalah jenis tumbuhan lokal yang
paling sesuai sebagai inang primer ketika anakan cendana sedang
dalam persemaian. Sebelumnya, persemaian cendana
menggunakan inang tanaman cabai (Capsicum annum), ada
sejumlah kelemahan bibit cabai sebagai inang primer cendana. Di
antaranya, bibit cabai sulit hidup ketika dipindahkan dari tempat
tumbuh awalnya. Kelemahan lain, sulit mendapatkan bibit cabai
dalam jumlah banyak, terancam mati jika tajuk pohonnya
dipangkas, serta tak mampu bertahan hidup di antara rerumputan
lain.
• Sejak 1988, berbagai uji coba dilakukan guna mendapatkan inang
primer pengganti. Dua tahun kemudian ditemukan krokot sebagai
inang primer pengganti tanaman cabai. Uji coba itu melibatkan
18 jenis tumbuhan sebagai calon inang, termasuk cabai.
• Hasil akhirnya menunjukkan, krokot paling cocok sebagai inang
primer. Krokot memiliki sejumlah keunggulan, krokot sangat
membantu pertumbuhan cendana selama masa di persemaian.
Krokot juga tidak menimbulkan kompetisi, tajuknya kecil, sistem
perakaran sukulen atau lunak, mudah tumbuh setelah dipangkas,
berumur panjang, relatif mudah didapat, serta tahan hidup
dalam kekeringan  peneliti cendana Komang Surata
KROKOT
•pertumbuhan cendana membutuhkan inang
sekunder dari jenis pohon turi atau gala-gala
(Sebasnia grandiflora) atau akasia (Acacia
villosa), Leucaena untuk jangka menengah.
•Selanjutnya, inang tersier adalah johar
(Casuarina junghunniana) dibutuhkan untuk
pendampingan jangka panjang. Pohon inang itu
dibutuhkan guna membantu penyerapan unsur
hara dari tanah.
Mengenal Cendana
• Pertumbuhan cendana tergantung pada inang karena cendana
tidak dapat mengambil (mengabsopsi) air dan unsur hara yang
diperlukan oleh akar dalam proses pertumbuhan.
• Apabila cendana tdk mendapat inang yg sesuai, maka
pertumbuhan daun terhambat dan tajuknya sedikit, ukuran
diameter batangnya kecil, daunnya klorosis akibat kurangnya
klorofil yg berakhir dengan kematian tanaman cendana.
• Keunggulan semai cendana berinang adalah tumbuh lebih
cepat, akar berkembang, serta mendapat suplai unsur nitrogen
dan unsur Calcium secukupnya, yg tak dapat terpenuhi bila
tanpa inang.
Mengenal Cendana
• Cendana yg tumbuh secara alamiah atau tanpa perlakuan khusus seperti
pembersihan dan pemupukan, pertumbuhannya jauh lebih baik
dibandingkan dgn yg dibudidayakan secara khusus seperti jenis-jenis yg
lainnya. Hal ini disebabkan oleh jumlah unsur hara yg diserap oleh cendana
dari inang lebih banyak dari lingkungan alami.
• Kontribusi hara dari individu tanaman inang ke tanaman cendana akan lebih
cocok jika ditanam lebih dari satu jenis tanaman inang
• Selain unsur hara, media tumbuh semai cendana berupa ukuran polibag,
rasio medium tumbuh yg digunakan, jumlah inang dlm pot maupun jumlah
inang yg akan mendampingi cendana di lapangan serta jarak tanam juga
menentukan tingkat keberhasilan pertumbuhan cendana. Pertumbuhan
semai cendana dlm polibag ditentukan juga oleh jenis inang yg cocok untuk
mendampingi tanaman cendana mulai dari penanaman hingga mencapai
masa tebang
Mengenal Cendana
• Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan
harganya sangat mahal. Kayu yg berasal dari daerah Mysoram di
India selatan biasanya dianggap yg paling bagus kualitasnya. Di
Indonesia, kayu cendana dari Timor juga sangat dihargai. Sebagai
gantinya sejumlah pakar aromaterapi dan parfum menggunakan
kayu cendana jenggi (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini
berbeda konsentrasi bahan kimia yg dikandungnya, dan oleh
karena itu kadar harumnya pun berbeda.
• Cendana sebagai pohon wangi, sebetulnya merupakan salah satu
komoditi utama perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Namun, tanpa disadari, populasi cendana semakin hari semakin
menurun. Sebab, ternyata tidak ada keseimbangan antara
pemanfaatan dan pelestarian.
BIBIT CENDANA UNGGUL
Mengenal Cendana
• Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk
membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar
kayu cendana, yg sangat mahal dalam bentuknya yg murni,
digunakan terutama untuk penyembuhan cara Ayurveda,
dan untuk menghilangkan rasa cemas.
• Cendana diperkenalkan di China bersamaan dengan
datangnya agama Budha, kemudian menyebar dari Tibet,
Yunnan dan daerah-daerah pantai menuju ke daerah
pedalaman. Saat ini bahkan cendana sudah dibudidayakan
di Afrika, Kepulauan Pasifik dan Australia.
• Cendana adalah nama jenis kayu pohon dari genus Santalum. Kayu ini
digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, dan
parfum. Kayu yg baik bisa menyimpan aromanya selama berabad-
abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk membalsam
jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu ini banyak
ditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di pulau Timor.

• Kayu cendana India (Santalum Album) kini sangat langka dan


harganya sangat mahal. Kayu yg berasal dari daerah Mysoram di India
selatan biasanya dianggap berkualitas terbaik. Sebagai gantinya
sejumlah aromaterapis dan pakar parfum menggunakan kayu
cendana Australia (Santalum spicatum). Kedua jenis kayu ini
mempunyai kandungan konsentrasi bahan kimia yg beda, dan oleh
karena itu kadar harumnya pun berbeda.
• Cendana adalah jenis pohon endemik NTT. Oleh karena
aromanya yang harum (haumeni), cendana telah mencuatkan
kawasan NTT sejak abad ke-4. Pada abad ke-7, cendana asal
NTT dilaporkan berhasil menembus pasaran India dan China.
• Mulai abad ke-14, para pedagang dari kedua negara tersebut
sampai berkunjung langsung ke NTT untuk membeli cendana
dan madu.
• Hingga 1990-an, cendana menjadi penyumbang terbesar
Pendapatan Asli Daerah NTT. Namun, akhir 1990-an, hampir
mustahil menemukan pohon cendana di kawasan hutan.
Tegakan tersisa hanya bisa dijumpai di kebun dan pekarangan
penduduk, itu pun amat jarang.
• Salah satu penyebab utama kehancuran cendana di Timor dan pulau lain di NTT
adalah regulasi yang tidak berpihak kepada masyarakat.
• Sejak zaman Belanda hingga Indonesia merdeka, cendana, baik yang tumbuh di
kawasan hutan, di kebun, maupun pekarangan penduduk, diklaim menjadi milik
pemerintah.
• Masyarakat diwajibkan menjaga dan merawat cendana, tetapi hanya
pemerintah yang berhak memanfaatkannya. Masyarakat yang melalaikan
ketentuan itu akan dikenai sanksi.
• Akibatnya, cendana dianggap masyarakat sebagai pembawa petaka (hau tam
lasi ). Kesadaran nyaris punahnya cendana membuat pemerintah mengubah
kebijakan.
• Dengan payung Peraturan Daerah No 2/1999 yang berpihak kepada masyarakat.
Gubernur NTT Frans Lebu Raya sejak awal kepemimpinannya pada 2008
mencanangkan pembudidayaan cendana guna mengembalikan NTT sebagai
"provinsi cendana".
•Berabad-abad lamanya, pulau Timor adalah
pengekspor kayu cendana dan gaharu terbesar di
Indonesia. Tetapi saat ini kedua jenis tanaman
tersebut telah sulit ditemukan di pulau ini.
•Menyadari akan hal ini, pemerintah daerah
Kabupaten Alor telah mempromosikan penanaman
cendana dan gaharu di daerah pegunungan Alor.
Kedua jenis tanaman ini bisa juga ditemukan di
hutan-hutan.
• Cendana dan gaharu dari Alor belum pernah diekspor dalam skala
besar seperti di Timor. Kayu cendana, harus berusia 50 tahun untuk
dapat dijadikan komoditas ekspor.
• Ketika telah cukup tua, pohon cendana menghasilkan bau harum
alami. Akarnya juga diolah sebab bau harumnya lebih dari bau harum
batang pohonnya.

• Telah diantisipasi, untuk ekspor di masa-masa mendatang, cendana


dan gaharu akan sangat berpotensi sebagai komoditas unggulan. Kayu
cendana dan gaharu dipakai sebagai bahan dasar parfum, dupa, dan
sabun.
Dalam penelitian yang dilakukan Meine van Noordwijk dkk (2001), terungkap bahwa
penyebab penurunan populasi cendana di dua area (Alor dan Timor) itu karena:
1. Pembakaran hutan. Pembakaran hutan terjadi setiap tahun. Hal ini terjadi sebagai
akibat dari sistem pertanian tradisional tebas-bakar yang masih dipegang teguh
masyarakat setempat saat membuka ladang. Sistem bakar ikut memusnahkan
tanaman cendana.
2. Rendahnya harga cendana. Rendahnya harga cendana sesuai penetapan
pemerintah. Hal ini ikut mendorong penebangan liar, perdagangan liar,
penyelundupan dan pencurian. Dalam banyak praktek, harga cendana yang
ditetapkan pemerintah sebesar Rp 7.000,00/kg. Sedangkan pengusaha menawarkan
harga Rp 15.000-25.000,00/kg. Di sini terlihat, betapa rendahnya harga cendana yang
ditetap pemerintah dibanding harga yang ditawarkan pengusaha. Secara tidak
langsung, cendana tidak mempunyai manfaat ekonomis apa pun bagi petani.
3. Penggalian akar cendana. Penggalian akar cendana banyak dilakukan masyarakat
karena bagian akar mempunyai kandungan minyak cendana yang paling tinggi
sehingga harganya termahal. Akibat pengambilan akar tersebut, banyak tegakan
cendana yang roboh dan regenerasi vegetatif secara alami dengan tunas akar
menjadi terganggu.
4. Eksploitasi berlebihan.
Kegiatan eksploitasi yang dilakukan selama ini sangat berlebihan. Hal itu
diperparah dengan upaya pembiaran atau tidak ada upaya penanaman kembali.
5.Kebijakan yang merugikan.
Dalam kenyataan, kebijakan-kebijakan pemerintah daerah melalui Peraturan
Daerah (Perda) bukannya menguntungkan petani atau masyarakat tetapi banyak
merugikan. Karena kebijakan yang ada dirasa tidak menguntungkan, masyarakat
kemudian memusnahkan semai cendana di lahan miliknya baik di pekarangan, kebun
maupun pada sistem ladang berpindah.
6. Pertumbuhan lambat.
Masa tunggu panen cendana ternyata cukup lama, yakni berkisar antara 30-35
tahun. Hal ini membuat petani enggan menanam cendana.
7. Anggapan masyarakat.
Ada anggapan masyarakat yang berlangsung turun-temurun dari generasi ke
generasi bahwa cendana tidak bisa dibudidayakan, melainkan tumbuh secara alami.
Hal ini tentu tidak terlepas dari keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang
teknologi budidaya cendana itu sendiri.
• Pohon cendana, yang memiliki nama latin Santalum Album Linn ini
memiliki 2 jenis, yaitu :
• Kayu cendana merah
• Kayu cendana putih
• Kayu cendana merah merupakan jenis cendana yang mutunya tidak sebaik
kayu cendana putih. Kayu cendana merah kurang diminati di pasaran. Kayu
cendana merah banyak tumbuh di daerah India, dan Funan. Untuk kayu
cendana putih, lebih banyak tumbuh di daerah Nusa tenggara timur.
• Walaupun menjadi tumbuhan parasit, namun pohon cendana merupakan
pohon yang dapat tumbuh dengan ketinggian hingga 11 – 15 meter, dan
termasuk pohon yang besar, dengan diameter mencapai 25 – 30 cm.
Karakteristik Kayu Cendana
• Nama ilmiah
Nama ilmiah Santalum album sedangkan nama dalam Bahasa Inggrisnya adalah
sandalwood.
• Distribusi
Pohon cendana banyak ditemukan di berbagai negara Oceania dan Asia Tenggara-
Selatan.
• Warna Gubal
Bagian gubal atau tepi batang memiliki warna keputihan dan secara umum lebih
pucat dibanding bagian intinya.
• Warna Teras
Kuning cerah dengan sedikit aksen kecoklatan. Pasca penebangan dan semakin tua
usia kayu, kayu teras akan semakin berwarna gelap dengan aksen kemerahan.
Bagian terasnya ini meliputi 1/3 seluruh batang.
• Pola Serat
Alur serat tampak lurus. Namun secara berkala muncul alur serat bergelombang.
• Tekstur Kayu
Tekstur lembut dan halus. Ketika diraba terasa permukaan yang berminyak.
• Bau
Memiliki bau sangat menyengat. Namun justru aspek inilah yang menjadi keunggulan
kayu cendana.
• Keawetan Kayu
Bagian teras cendana memiliki resistensi alami terhadap organisme pembusuk kayu
seperti jamur maupun rayap. Meski demikian, bagian gubalnya jauh lebih lemah
sehingga memerlukan treatment pengawetan sebelum diolah lebih lanjut. Bagian
terasnya pun disarankan ikut diawetkan untuk meningkatkan sifat resistensi alaminya.
Secara umum, kayu termasuk dalam kelas awet II.
• Kekuatan Kayu
Kekuatan kayu sangat baik dengan kelas kuat II dan I. Namun cendana jarang
dimanfaatkan untuk kebutuhan di mana syarat kuat sangat diperlukan.
• Kekerasan dan Kepadatan Kayu
Kekerasan medium dengan kepadatan sangat tinggi.
Habitat Cendana
• Cendana dapat tumbuh di daerah tepi laut hingga daerah
pegunungan pada ketinggian 1.500 meter dari permukaan air laut
dengan curah hujan antara 500-3.000 milimeter per tahun. Kondisi
optimal untuk pertumbuhan adalah pada ketinggian antara 600-1.000
meter di atas permukaan air laut dan curah hujan antara 600-1.000
milimeter per tahun dengan bulan kering yang panjang antara 9-10
bulan.
• Cendana yang tumbuh di daerah dengan curah hujan tinggi tidak
menghasilkan kayu dengan kualitas bagus walaupun secara vegetatif
tumbuhnya memuaskan. Suhu udara yang mendukung pertumbuhan
cendana antara 10-35 derajat celcius. Sedangkan tipe iklim yang
sesuai adalah tipe iklim D dan E.
• Pada tingkat semai cendana sangat peka terhadap suhu tinggi dan
kekeringan sehingga tanaman cendana sangat membutuhkan
naungan sekitar 40-50 persen. Sedangkan lingkungan yang
dibutuhkan, semai cendana mudah ditemukan di bawah lantai hutan
ampupu (Eucalyptus urophylla), hue (Ecalyptus alba), atau kabesak
(Acacia leucophloea).
• Dari tingkat semai hingga umur 3-4 tahun naungan yang dibutuhkan
semakin berkurang. Cendana dewasa bahkan membutuhkan
intensitas cahaya matahari tinggi. Cendana dewasa pada umumnya
ditemukan di pinggiran atau tepi kawasan hutan, dan sangat jarang
ditemukan dalam hutan lebat.
• Kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan cendana
adalah berdrainase baik (umumnya di lahan kering),
bertekstur lempung (sedang) dari bahan induk batu
(topografi karst), batu pasir gampingan, batu lanau maupun
vulkanik basa dan tanahnya dangkal. Pada tanah dangkal,
berbatu-baru dan kurang subur, cendana dapat tumbuh dan
menghasilkan kayu dengan kualitas terbaik.
• Tetapi bagaimana menyelamatkan cendana dari ancaman
kepunahan? Mari kita rame-rame melestarikan cendana.
Budidaya adalah langkah yang tepat untuk menyelamatkan
tanaman cendana.
Teknik Budidaya Cendana
• Dewasa ini keberhasilan tumbuh tanaman cendana di lahan kritis savana
kering NTT dirasakan masih rendah (kurang dari 20%)
• Pada awal penanaman di lapangan cendana belum beradaptasi dengan
baik karena masalah kondisi tanahnya marginal dan kekurangan air.
• Masalah kekurangan air akibat curah hujan yang rendah,waktunya pendek
dan turunnya tidak teratur adalah salah satu masalah krusial yang dihadapi
setiap tahun.
• Untuk menangani masalah ini maka teknik pengairan secara konvensional
dengan irigasi tetes perlu diterapkan agar tanaman cepat beradaptasi
dengan lingkungan sehingga pertumbuhannya meningkat.
• Pemanfaatan irigasi tetes dgn menggunakan wadah yg murah dan mudah
didapat di lokasi penanaman seperti bambu, botol air mineral dan pot
tanah serta pemanfaatan air embung,mata air, sungai dan pemanenan air
hujan perlu mendapatkan pertimbangan
Macam Macam Irigasi Tetes di Lahan Kering
• Irigasi tetes adalah teknik penambahan kekurangan air
pada tanah yang dilakukan secara terbatas dengan
menggunakan tube (wadah) sebagai alat penampung
air yang disertai lubang tetes di bawahnya.
• Air akan keluar secara perlahan -lahan dalam bentuk
tetesan ke tanah yang secara terbatas membasahi
tanah. Lubang tetes air dapat diatur sedemikian rupa
sehingga air cukup hanya membasahi tanah di sekitar
perakaran.
NTT Kembangkan Lahan Irigasi Tetes
Irigasi tetes Seluas 100 Ha (Cendana News)
Ada beberapa teknik irigasi pada lahan kering yaitu:
1. Menggenangi lahan tanaman atau antar bedengan (air tergenang dan
tanah jenuh dgn air pada saat tertentu)
2. Pengairan terbatas (pengairan terbatas hanya terkonsentrasi di sekitar
perakaran tanaman sampai batas kapasitas lapang). Teknik pengairan
terbatas meliputi :
(a) Irigasi tetes modern, yaitu air dialirkan dgn pipa-pipa kapiler yg
disertai lubang tetes dgn menggunakan dripper atau ro-drip ke
setiap tanaman. Tenaga utk mengalirkan air ini dgn menggunakan
daya tekanan air dari mesin atau ketinggian tempat.
(b) Irigasi tetes secara konvensional, adalah dgn menggunakan wadah
dan air dialirkan menetes perlahan lahan melalui lubang tetes.
3. Penyiraman dgn menggunakan alat penyiraman sederhana seperti
gembor,ember dll.
Kegunaan Irigasi Tetes
1. Untuk menghemat penggunaan air tanaman;
2. Mengurangi kehilangan air yang begitu cepat akibat penguapan dan
infiltrasi;
3. Membantu memenuhi kebutuhan air tanaman pada awal
penanaman sehingga juga akan meningkatkan pemanfaatan unsur
hara tanah oleh tanaman;
4. Mengurangi stresing atau mempercepat adaptabilitas bibit sehingga
meningkatkan keberhasilan tumbuh tanaman ;
5. Melakukan pemanenan air hujan lewat wadah irigasi tetes secara
terbatas sehingga dapat digunakan tanaman.
TeknikPenanaman dengan Irigasi Tetes
• Tahap pertama dari kegiatan penanaman adalah penyiapan bibit di persemaian
dengan menggunakan kantung plastik ukuran 15 x 20 cm yang diisi dengan media
tanaman berupa campuran tanah ( top soil) :pasir 4:1.
• Penyemaian cendana dilakukan dengan penanaman biji secara langsung dengan
terlebih dahulu direndam dalam air biasa selama 24 jam dan ditanam 3
biji/polibag ke dalam kantung plastik ukuran 15 cm x 20 cm, dengan kedalaman
tanam 0,5 cm.
• Setelah biji cendana tumbuh ditinggalkan 1 tanaman yang disertai penanaman
inang sekunder Alternantera sp yang dilakukan dalam satu polibag dengan
cendana dalam bentuk stek pucuk (panjang stek 3 cm).
• Anakan cendana dibiarkan 1 pohon per pot. Tajuk tanaman inang dipangkas bila
menaungi anakan cendana, pada umur 8 bulan dilakukan seleksi bibit dan
ditanam di lapangan.
• Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan pada lahan yang telah
dibersihkan dari rumput dan semak, dengan jarak tanam 3 m ×3 m pada lubang
tanam 30 cm x 30 cm x30 cm.
TeknikPenanaman dengan Irigasi Tetes (2)
• Pada saat penanaman dilakukan pemasangan wadah irigasi tetes, jarak 5
cm dari batang bawah tanaman.
• Wadah untuk irigasi tetes dapat berupa pot tanah,botol plastik, pot bambu
dengan volume air 0.5-1 l. Kemudian dilubangi satu lubang dengan
diameter 2 mm.
• Wadah diikat dengan kawat di ajir dan lubang tetes menghadap ke bawah
dan ditimbun dengan tanah sedalam 3 cm.
• Pengairan dilakukan dengan memberikan air ke dalam wadah sebanyak
0,5-1 l yang dilakukan setiap hari bila hari sebelumnya tidak turun hujan
sampai tanaman sehat .
• Bila air dalam wadah terlalu cepat habis maka lubang tetesannya diatur
dengan memberikan tanah pada lubang tetes sehingga air bisa bertahan
sampai 1 hari.
1. Bahan baku furniture dan meubel
Bentuk pohon yang kokoh dan besar, serta kualitas kayu yang sangat baik,
tidaklah salah apabila kayu cendana merupakan salah satu kayu yang sangat
diperhitungkan dalam pembuatan furniture. Banyak sekali furniture yang
terbuat dari bahan dasar kayu cendana. Berikut ini adalah beberapa meubel
dan furniture yang bisa dibuat dengan menggunakan kayu cendana :
• Lemari besar (seperti lemari pajangan, lemari pakaian, dan lemari hiasan)
• Meja makan
• Kursi dan perlengkapan ruang tamu
• Tempat tidur
• Bahan kusen dan pintu
2. Bahan baku produk kerajinan tangan
Selain menjadi bahan baku furniture dan meubel, manfaat hutan yang
menghasilkan kayu cendana juga sering dibuat menjadi bahan baku kerajinan
tangan dan menjadi bahan baku hiasan-hiasan, seperti :
• Keris
• Ukiran-ukiran
3. Lambang prestise
Tak dapat dipungkiri, dengan kualitas kayu yang tinggi dan juga proses budidaya yg
cukup sulit, harga kayu cendana dipatok dgn harga yg sangat tinggi. Hal ini tentu
akan berdampak kepada peralatan yg dibuat dengan meggunakan kayu cendana.
Harga peralatan, kerajinan, atau meubel yg dibuat menggunakan kayu cendana
pastinya akan jauh lebih tinggi, karena akan dibuat dgn teliti dan baik. Hal ini
membuat barang-barang yg dibuat dari kayu cendana akan memberikan kesan :
• Mewah dan mahal
• Menaikkan gengsi dan prestise
KAYU CENDANA
4. Bahan obat herbal
Salah satu manfaat kayu cendana bagi tubuh kita adalah dapat menjadi obat
herbal. Biasanya bagian yang digunakan sebagai obat herbal adalah bagian
kulit kayu serta minyak dari pohon cendana. Berikut ini khasiat obat herbal
dari pohon cendana :
• Anti peradangan, mencegah disentri dan gangguan pencernaan lain,
melancarkan buang air kecil
5. Sebagai bahan parfum dan wangi-wangian
Kayu cendana juga ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
pembuatan parfum dan jenis wewangian yang sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Jenis kayu cendana putih merupakan jenis cendana
yang memiliki wangi-wangian yang baik dan dimanfaatkan sebagai :
• Campuran parfum, Bahan pembuatan dupa, Aromaterapi, Sebagai balsam
Sebagai parfum
dan wewangian
6. Mengendalikan stress dan kecemasan
Bagaimana bisa? Ternyata bagian dari pohon cendana yang dapat membantu
mengendalikan stress dan kecemasan adalah minyak cendananya. Minyak cendana
memiliki efek alami sebagai anti depressant yang dapat mengurangi, bahkan
menghilangkan jenis kecemasan, stess dan depresi.
7. Antiseptik dan antimikroba
Minyak cendana memiliki fungsi sebagai zat antiseptik dan zat antimikroba yang
berguna bagi ketahanan dan daya tahan tubuh. Hal in membuat tubuh menjadi
lebih sulit untuk terinfeksi bakteri, mikroba dan virus-virus yang membawa penyakit
berbahaya.
8. Manfaat kecantikan
Minyak kayu cendana juga memiliki fungsi yang sangat baik sebagai salah satu zat
yang dapat memberikan efek kecantikan bagi tubuh Minyak cendana memiliki
banyak kandungan yang berguna untuk :
• Menghilangkan noda hitam pada kulit, Mencegah munculnya jerawat, Mengatasi
dan menghilangkan minyak pada kulit
MINYAK DAN KAYU CENDANA
Cendana

Cendana dpt tumbuh dgn baik pada


ketinggian 50-1200 m dpl, curah hujan
625-1625 mm/tahun (tipe iklim D-E
menurut Schmidt dan Ferguson), suhu
10c-35c, tanah kaya zat besi. Kondisi
tanah yg optimal adalah tanah sarang,
baik dgn batuan induk kapur maupun
vulkanik, warna tanah merah sampai
coklat (Herawan, 2009)
Budidaya cendana
• Pemilihan Bibit
Sama seperti lainnya yg ditanam dari biji, untuk mendapatkan tanaman yg berkualitas
langkah awal yg dilakukan adalah pemilihan bibit biji yg bagus. Caranya adalah dgn
merendam biji selama 2 malam atau 48 jam dgn air. Ciri-ciri biji yg bagus dan
berkualitas baik adalah bijinya tenggelam ke dalam air. sedangkan biji yg terapung
memiliki kualitas kurang baik. Pilihlah biji yg tenggelam saja utk ditanam agar hasilnya
maksimal.
• Penyemaian
Penyemaian dilakukan utk mendapatkan bibit tanaman yg bagus, karena nantinya akan
menentukan hasil tanaman setelah dewasa pada lapangan atau hutan untuk
penanaman benih cendana tersebut. Yg harus dilakukan dalam penyemaian ini adalah :
Siapkan tanah hitam yang telah di gemburkan, taburkan biji yg telah direndam dan
telah disortir yang berkualitas baiak di atas semaian yang telah disiram sebelumnya
secara rata. Kemudian taburkan sedikit tanah hitam namun jangan sampai menutupi
seluruh biji. Agar proses percambahan semakin cepat siram biji yg disemaikan setiap
pagi dan sore. selanjutnya siapkan polibag kecil isi dgn tanah hitam. Jika biji yg
disemaikan telah pecah dan mengeluarkan tunas kecil segera pindahkan ke dalam
polybag.
BIJI/BENIH
CENDANA
• Setelah bibit tumbuh setinggi 15 cm pindahkan bibit ke dalam tempat tanam.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
• Tentukan lokasi lahan, pilih lokasi lahan yang cukup air, artinya jangan lahan yang
kering karena lahan kering pohon cendana tidak dapat tumbuh dengan baik.
• Bersihkan lahan dari rumput liar atau tanaman liar, potong pohon yang
menghalangi sinar matahari, kemudian gemburkan media tanam terlebih dahulu.
• Gali lubang dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 50 cm. jarak lubang
tanam minimal 2,5 m.
• Masukkan pupuk kandang / pupuk organik ke dalam lubang dengan ketebalan
10cm kemudian masukkan bibit pohon cendana yang sudah disiapkan, tutup
lubang galian dengan tanah kembali dan sisakan 5 cm ( untuk menampung air agar
tidak melebar keluar).
• Kemudian tancapkan ajir sebagai penanda. Waktu penanaman sebaiknya sore hari.
• Penyiraman
Penyiraman dilakukan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Cendana
tidak membutuhkan banyak air penyiraman cukup sebanyak 800 cc
atau 3-4 gelas air setiap batang tanaman.
• Penyiangan
Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan tanaman cendana
dari gangguan gulma agar tanaman cendana tidak tersaingi dalam
penyerapan unsur hara. Penyiangan dilakukan 2 kali dalam setahun
atau disesuaikan dengan keadaan pertumbuhan gulma. Penyiangan
biasanya dilakukan pagi hari dengan membersihkan rumput atau
alang-alang, yang mengganggu pertumbuhan tanaman cendana.
• Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 kali saat awal musim hujan dan akhir musim
hujan. Pupuk dasar saat cendana di tanam adalah campuran antara
pupuk kandang dengan urea (500 g pupuk kandang dan 5 g
urea/lubang). Langkah dalam memberi pupuk adalah gali lubang
sedalam 35 cm, buat lubang melingkar letakkan tanah galian di sekitar
lubang lalu masukan pupuk yang telah dicampur tadi ke dalam lubang,
timbun kembali tanah yang digali tadi, lalu padatkan tanah tersebut.
• Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan dengan mengurangi cabang-cabang yang
tumbuh berlebih, ini bertujuan agar dapat meningkatkan kualitas
batang pohon yang bagus dan tanaman inang tidak mengganggu
pertumbuhan tanaman cendana, serta memicu tumbuhnya tunas baru.
Caranya pangkas cabang tanaman yang sudah tua dengan menggunakan
golok atau gergaji.
FENOLOGI CENDANA
• Cendana untuk menyelesaikan satu periode pembungaan, mulai dari inisiasi
bunga hingga masaknya buah dan biji dibutuhkan waktu sekitar 107 hari.
Inisiasi dimulai bulan Juni dan buah masak sekitar bulan September.
• Puncak pembungaan terjadi pada bulan Juli dengan persentase pohon yang
berbunga 18,15 %. Anthesis terjadi sekitar pukul 8–9 pagi atau sore hari
pukul 3–5.
• Bunga cendana digolongkan ke dalam tipe bunga protandri dichogamy.
Organ reproduksi jantan (tepung sari) masak sebelum terjadinya anthesis,
sedangkan putik reseptive 12 – 24 jam setelah anthesis.
• Dichogami, adalah suatu kondisi ketika waktu masak antara tepung sari
dengan putik tidak sama. Dichogami dikelompokkan menjadi dua
yaitu protandri dan protagyni. Protandri adalah ketika tepung sari masak
terlebih dahulu daripada kepala putik.
Bunga dan buah cendana
FENOLOGI CENDANA
• Serangga yang melakukan interaksi dengan bunga cendana,
yaitu kaper dan kupu-kupu (Ordo Lepidoptera), lebah madu dan
semut (Ordo Hymenoptera) serta lalat (Ordo Diptera).
• Kupu-kupu, kaper dan lebah madu berperan sebagai pollinator,
sedangkan lalat dan semut hanya mengunjungi bunga. Namun
karena keberadaannya dalam jumlah yg terbatas dan kontak
antar pohon hanya dilakukan pada pohon yg letaknya
berdekatan, maka kupu-kupu, kaper dan lebah madu kurang
efektif dalam mendukung proses penyerbukan.
• Cendana memiliki sistem breeding yg cenderung selfing.
Nilai Ekonomi Pohon Cendana
• Nilai ekonomi dari kayu Cendana sangat tinggi. Penghitungan
panen pohon Cendana sedikit berbeda dengan jenis kayu-
kayuan lain. Penghitungannya berdasarkan berat dari kayunya,
bukan dari volume. Untuk jenis kayu teras, harga pasaran
Cendana dari Nusa Tenggara Timur asli mencapai Rp 500.000
setiap kg. Dalam setiap pohon Cendana yang sudah berumur 25
sampai 30 tahun, akan menghasilkan kayu Cendana sekitar 50 kg
kayu teras.
• Semakin tua umur Cendana, kayu teras yang dihasilkan lebih
banyak. Selain itu bagian lainnya yaitu akar, ranting, serbuk dan
tunggak laku diperjualbelikan. Oleh karena itu bisnis kayu
Cendana sangat menjanjikan.
Terimakasih
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai