Anda di halaman 1dari 20

Rotan adalah sekelompok palma dari puak (tribus) Calameae yang

memiliki habitus memanjat, terutama Calamus, Daemonorops, dan


Oncocalamus. Puak Calameae sendiri terdiri dari sekitar enam ratus anggota,
dengan daerah persebaran di bagian tropis Afrika, Asia dan Australasia. Ke
dalam puak ini termasuk pula marga Salacca ( misalnya
salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu), serta Pigafettayang tidak
memanjat, dan secara tradisional tidak digolongkan sebagai tumbuhan
rotan.
Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 25 cm, beruas-ruas
panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang,
keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari
herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi
dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter.
Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai
cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui juga menjadikan
rotan sebagai salah satu menunya.
Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa,
Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70% kebutuhan
rotan dunia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan
Bangladesh.

Rotan cepat tumbuh dan relatif mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini
dianggap membantu menjaga kelestarian hutan, karena orang lebih suka
memanen rotan daripada kayu.
Sekitar enam ratus anggota, dengan daerah persebaran di bagian
tropis Afrika, Asia dan Australasia. Ke dalam puak ini termasuk pula
marga Salacca ( misalnya salak), Metroxylon (misalnya rumbia/sagu),
serta Pigafetta yang tidak memanjat, dan secara tradisional tidak
digolongkan sebagai tumbuhan rotan.
Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 25 cm, beruas-ruas
panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang,
keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri
dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak
dilengkapi dengan sulur. Suatu batang rotan dapat mencapai panjang
ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat
digunakan sebagai cara bertahan hidup di alam bebas. Badak jawa diketahui
juga menjadikan rotan sebagai salah satu menunya.
Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia,
seperti Sumatra, Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia
memasok 70% kebutuhan rotan dunia. Sisa pasar diisi
dari Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Bangladesh. Rotan cepat tumbuh dan
relatif mudah dipanen serta ditransprotasi. Ini dianggap membantu menjaga
kelestarian hutan, karena orang lebih suka memanen rotan daripada kayu.

Rotan yang umum dipergunakan dalam industri tidaklah terlalu


banyak. Beberapa yang paling umum diperdagangkan adalah Manau,
Batang, Tohiti, Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit,
Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut.
Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan asalan harus
diperlakukan untuk pengawetan dan terlindung dari jamur Blue Stain. Secara
garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku rotan: Pemasakan
dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang /besar dan Pengasapan
dengan belerang untuk rotan berukuran kecil.
Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku,
misalnya dibuat Peel(kupasan)/Sanded Peel, dipoles /semi-poles,
dibuat core, fitrit atau star core. Adapun sentra industri kerajinan dan mebel
rotan terbesar di indonesia terletak di Cirebon.
Pemanfaatan rotan ( sp. Daemonorops Draco ) terutama adalah sebagai
bahan baku mebel, misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan
memiliki beberapa keunggulan daripada kayu, seperti ringan, kuat, elastis /
mudah dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah gampang
terkena kutu bubuk "Pin Hole".
Batang rotan juga dapat dibuat sebagai tongkat penyangga berjalan
dan senjata. Berbagai perguruan pencak silat mengajarkan cara bertarung
menggunakan batang rotan. Di beberapa tempat di Asia Tenggara, rotan

dipakai sebagai alat pemukul dalam hukuman cambuk rotan bagi pelaku
tindakan kriminal tertentu.
Beberapa rotan mengeluarkan getah (resin) dari tangkai bunganya.
Getah ini berwarna merah dan dikenal di perdagangan sebagaidragon's
blood ("darah naga"). Resin ini dipakai untuk mewarnai biola atau
sebagai meni.Masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah memanfaatkan
batang rotan muda sebagai komponen sayuran
.

B .Bahan Baku Rotan


Bahan baku rotan diambil dari Sulawesi dan ada juga yang dari Cirebon.
Bahan bahan
Nya terdiri dari :
1. Rotan batang poles

Rotan batang poles adalah batang yang di kupas kulit luarnya 100 %
sehingga tinggal bagian dalamnya.
2. Pietriet
Adalah bahan rotan yang berasal dari bagian dalam (inti) tanaman
rotan, menyerupai lidi dengan panjang yang dapat mencapai 6 meter,
umumnya dipergunakan dalam proses anyam yaitu memberi lapisan
penutup pada mebel atau keranjang. Pietrit berasal dari jenis tumbuhan
rotan kecil seperti sega, kubu, jawit dan beberapa dari bahan rotan batang
seperti cl, lambang dan ambulu, yang telah diambil kulit luarnya sehingga
tinggal bagian dalam (inti) yang bersifat lunak, lentur dan memiliki serat
kasar dengan lapisan seperti spon (busa). Kemudian bagian tersebut diirat
menggunakan mata pisau kusus dengan penampang berbentuk melingkar
dengan diameter tertentu.
Pietrit terbagi dalam beberapa ukuran yang berbeda - beda yaitu ;

1 - 2 mm

2 - 3 mm

3 - 4 mm

4 - 5 mm

Dari jenis bahan rotannya pietriet memiliki sifat dan karakter yang
berbeda beda:

Pietriet Sega : Memilki tekstur permukaan halus, getas atau mudah patah
setelah kering, setelah direndam dalam air akan mengalami perubahan
warna menjadi agak kemerahan, ringan seperti gelagah .

Pietrit Kubu : Memilki tekstur kurang halus, getas atau mudah patah, jika
direndam dalam air dalam waktu lama akan mengalami perubahan warna
menjadi agak kebiuruan, ringan seperti gelagah.

Pietrit Jawit : Memilki tekstur kurang halus, sangat getas atau mudah
patah walaupun telah direndam dalam air pada saat digunakan, jika
direndam dalam air dalam waktu lama akan mengalami perubahan warna
menjadi agak kebiuruan, ringan seperti gelagah.

Pietrit Cl : Memilki tekstur kasar kurang bagus, liat dan mudah patah
terutama saat digunakan untuk membuat lilitan, warna coklat kasar, lebih
berat. merupakan pietrit yang berkwalitas sangat rendah karena mudah
terkena bubuk.

Pietrit Lambang: Memilki tekstur kurang halus, liat dan tidak mudah
patah, tidak mengalami perubahan warna saat direndam dalam air, berat

dan kuat sangat baik digunakan untuk anyaman.

Umumnya pietrit dalam furniture memilki fungsi sebagai anyaman penutup


bidang rangka sehingga membentuk sebuah furnitur yang memilki karakter
yang indah.

3. Pulut Merah
Penyebaran Rotan Pulut Merah : Pulau Kalimantan terutama
Kalimantan Timur, dataran rendah pada tanah alluvial di pinggiran sungai,
Batangnya Berumpun sampai 50 batang, diameter 2 5 mm panjang ruas
40 cm warna abu-abu kemerahan, kuat dan ulet, panjang batang sampai
dengan 30 m. - Daun : Majemuk menyirip panjang, anak daun bundar
telur lanset, ada sulur panjat pada ujung daun, duduk daun berhadapan
hijau tua - Buah/Bunga : Dalam malai.
Manfaat Pulut Merah yaitu Batangnya sebagai bahan baku kerajinan
yang berkualitas tinggi.

4. Pulut Putih
Penyebaran Rotan Pulut Putih : Pulau Kalimantan terutama
Kalimantan Timur, dataran rendah pada tanah alluvial di pinggiran
sungai, Batangnya Berumpun sampai 50 batang, diameter 2 5 mm
panjang ruas 40 cm warna Putih , kuat dan ulet, panjang batang
sampai dengan 30 m. - Daun : Majemuk menyirip panjang, anak daun

bundar telur lanset, ada sulur panjat pada ujung daun, duduk daun
berhadapan hijau tua - Buah/Bunga : Dalam malai. Pulut putih lebih
kuat dari pulut merah.
Manfaat Pulut Merah yaitu Batangnya sebagai bahan baku kerajinan
yang berkualitas tinggi.
5. Slimit
Penyebaran Rotan Slimit : Pulau Sumatra utarah, dataran
rendah pada tanah alluvial di pinggiran sungai, , diameter 1 3 mm
panjang ruas 30 cm warna Putih , kuat dan ulet, panjang batang
sampai dengan 30 m. - Daun : Majemuk menyirip panjang, anak daun
bundar telur lanset, ada sulur panjat pada ujung daun, duduk daun
berhadapan hijau tua - Buah/Bunga : Dalam malai. Bentuknya kecil dari
pulut puih dan pulut merah
Manfaat slimit yaitu Batangnya sebagai bahan baku kerajinan yang
berkualitas tinggi.
6. Kubu
Jenis rotan yang ukuranya 4 12 mm penyebaranya antara
pulau Kalimantan dan Sulawesi ruas nya antara 30 40 mm Jenis rotan yang
ukuranya 4 12 mm penyebaranya antara pulau Kalimantan dan Sulawesi
ruas nya antara 30 40 mm
7. Manau

Warna batangnya kuning lansat,dengan diameter batang


berkisar 25 mm, panjang ruasnya 35 cm dengan total panjang batang
yang bila dewasa mencapai 40 meter.

C. Manfaat Rotan
Rotan Yang biasanya digunakan di bidang industri. Beberapa yang paling
umum diperdagangkan adalah rotan jenis Manau, Batang, Tohiti, Mandola,
Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit,
Cacing, Semambu, serta Pulut.
Rotan asalan harus diperlakukan untuk pengawetan dan terlindung dari
jamur Blue Stain, setelah sebelumnya dibersihkan dari pelepah yang
berduri . Rotan di Indonesia lebih banyak digunakan sebagai kerajianan
rotan. Secara garis besar terdapat dua proses pengolahan bahan baku
rotan: Pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan berukuran sedang
/besar dan Pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil.
Selanjutnya rotan dapat diolah menjadi berbagai macam bahan baku,
misalnya dibuat Peel (kupasan)/Sanded Peel, dipoles /semi-poles, dibuat
core, fitrit atau star core. Adapun sentra industri kerajinan rotan dan
mebel rotan terbesar di indonesia terletak di Cirebon.

Pemanfaatan rotan terutama adalah sebagai kerajinan rotan, misalnya


kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki beberapa keunggulan
daripada kayu, seperti ringan, kuat, elastis / mudah dibentuk, serta murah.
Kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk "Pin Hole". Di
beberapa tempat di Asia Tenggara, rotan dipakai sebagai alat pemukul dalam
hukuman cambuk rotan bagi pelaku tindakan kriminal tertentu.
D. Pemasaran
Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencanarencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan
keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan
melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin
mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara
penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut.
Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan
untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk
memperoleh laba.

Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi
perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat
didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran

(marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan


menggunakan tiga faktor dasar yaitu:
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada
konsumen/ pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan
perusahaan, dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan
diintegrasikan secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep
pemasaran sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan
kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan
memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya
volume penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan
yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan
produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering
dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan
mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan
antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep
penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam
pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian
meyakinkan konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan

konsep pemasaran menghendaki agar manajemen menentukan keinginan


konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan bagaimana caranya
memuaskan.

E. Distribusi
Distribusi merupakan suatu proses yang menunjukkan penyaluran
barang yang di buat dari produsen agar sampai kepada para konsumen yang
tersebar luas. Produsen sendiri memiliki pengertain sebagai orang yang
melakukan dan membuat suatu produksi, sedangkan konsumen adalah
orang yang menggunakan atau memakai barang atau jasa yang di tawarkan
oleh produsen dalamkegiatan pembuatan barang.
Selain itu, distribusi juga memiliki pengertian sebagai kegiatan
ekonomi yang menjembatani suatu produksi dan konsumsi suatu barang
agar barang dan jasa yang di tawarkan akan sampai tepat kepada para
konsumen sehingga kegunaan yang di dapat dari barang dan jasa tersebut
akan semakin maksimal setelah di konsumsi. Maka dari itu, akan sangat
terlihat tentang kegunaan dari distribusi baik tentang waktu dan tempatnya.
Fungsi distribusi

Fungsi distribusi ialah melakukan atau mengantarkan barang atau jasa


yang di hasilkan oleh produsen baik dari daerah yang dekat atau jauh
sehingga dari seluruh pelosok Indonesia dapat merasakan barang atau jasa
yang di hasilkan. Berikut ada pula beberapa bagian dari fungsi distribusi.
a. fungsi distribusi pokok
maksudnya adalah segal tugas poko harus di lakukan, misalkan dalam hal
yang satu ini dengan pengangkutan atau transportasai, penjualan dan
pembelian. Fungsi pengangkutan atau transportasi untuk mengalurkan
barang atau jasa karena jika tidak ada pengangkutan atau transportasi
barang atau jasa tersebut tidak akan sampai ke tangan konsumen. Fungsi
penjualan ialah memasarkan barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen. Fungsi pembelian ialah semua penjualan di lakukan oleh
produsen sehingga konsumen dapat melakukan pembelian.
b. fungsi tambahan
fungsi tambahan di bagi atas dua yaitu menyeleksi dan mengemas. Fungsi
menyeleksi untuk menyeleksi kelompok barang dan ukuran yang akan di
gunakan sedangkan fungsi mengemas untuk menghindari adanya
kerusakan atau hilang dalam penindrustrian sehingga barang harus di kemas
dengan sangat baik.
F. Ekspor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan


sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang
telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada
umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari
dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara
besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara
pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai
ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas
tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya. Setiap negara
memiliki peraturan dan ketentuan perdagangan yang berbeda-beda. Khusus
ekspor komoditas pertanian dan perikanan di indonesia sebagaian besar
tidak memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu rumit bahkan pemerintah
saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor hasil pertanian
dan perikanannya ke luar negeri.
Banyak orang atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke
luar negeri. Kegiatan tersebut disebut ekspor, dan orang atau badan yang
melakukannya dinamakan eksportir. Tujuan eksportir adalah untuk
memperoleh keuntungan. Harga barang-barang yang diekspor tersebut di
luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan di dalam negeri. Jika tidak lebih
mahal, eksportir tidak tertarik untuk mengekspor barang yang bersangkutan.
Tanpa kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan- keuntungan.

Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa.


Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan ekspor suatu
negara. Faktor-faktor tersebut ada yang berasal dan dalam negeri maupun
keadaan di luar negeri. Beberapa Faktor tersebut adalah sebagai berikut :

1) Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri


Apabila pemerintah memberikan kemudahan kepada para eksportir,
eksportir terdorong untuk meningkatkan ekspor. Kemudahan-kemudahan
tersebut antara lain penyederhanaan prosedur ekspor, penghapusan
berbagai biaya ekspor, pemberian fasilitas produksi barang-barang ekspor,
dan penyediaan sarana ekspor.

2) Keadaan pasar di luar negeri dalam negeri


Kekuatan permintaan dan penawaran dan berbagai negara dapat
memengaruhi harga di pasar dunia. Apabila jumlah barang yang diminta di
pasar dunia lebih banyak dari pada jumlah barang yang ditawarkan, maka
harga cenderung naik. Keadaan ini akan mendorong para ekportir untuk
meningkatkan ekspornya.

3) Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar


Eksportir harus pandai mencari dan memanfaatkan peluang pasar.
Dengan kepandaian tersebut, mereka dapat memperoleh wilayah pemasaran

yang luas. Oleh karena itu, para eksportir harus ahli di bidang strategi
pemasaran.

Untuk mengembangkan ekspor, pemerintah dapat menerapkan


kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

1) Menambah macam barang ekspor


Misalnya, semula niengekspor kelapa sawit, sekarang mengekspor kelapa
sawit dan minyak kelapa sawit. Adapun penganekaragaman honisontal
berarti menambah macam barang yang diekspor dengan barang yang tidak
merupakan produk lanjutan dan barang lama.

2) Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor


Agar ekspor meningkat, pemenintah perlu membenikan fasilitas kepada
produsen barang ekspor. Misalnya, memperbanyak bahan produksi dengan
harga murah. Jika harga bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi
barang ekspor murah, harga barang ekspor tersebut di dalam negeri juga
murah.

3) Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri


Pemerintah meningkatkan ekspor dengan mengusahakan harga di
dalam negeri lebih murah. Cara yang ditempuh antara lain menekan laju
inflasi dan menciptakan tingkat bunga pinjaman yang nendah.

4) Menciptakan iklim usaha yang kondusif


Pemerintah mendorong peningkatan ekspor dengan memberikan
kemudahan-kemudahan misalnya penyederhanaan tata cara atau prosedur
ekspor dan penurunan bea ekspor.

5) Menjaga kestabilan kurs valuta asing


Kestabilan kurs valuta asing mempermudah para pedagang
internasional dalam meramal nilai rupiah dan hasil ekspornya. Dengan
kepastian nilai rupiah ini, para eksportir menjadi lebih mudah dalam
menentukan harga tawar menawar di pasar internasional. Keadaan ini
menghilangkan keraguan eksportir untuk melakukan perdagangan
internasional.

6) Pembuatan perjanjian dagang internasional


Beberapa negara sering melakukan perjanjian dagang untuk
memperoleh kepastian. Perjanjian tersebut mencakup kesediaan masingmasing negara untuk menjadi pembeli atau penjual suatu barang. Dengan
peianjian ini, masing-masing negara memperoleh keuntungan yaitu: penjual
dapat mempunyai pasar yang pasti, dan pembeli dapat mempunyai penjual
yang pasti
.
7) Peningkatan promosi dagang di luar negeri

Untuk mengenalkan produk dalam negeri di pasaran internasional,


sering dilakukan promosi dagang. Pelaksanaan promosi dapat berupa
kegiatan pameran dagang, festival olah raga, seni, maupun kegiatan lainya
yang dapat berfungsi promosi. Promosi dagang tersebut dilakukan oleh
individu, lembaga swasta, maupun pemerintah.
Selain itu, pemerintah maupun Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
menangani promosi dan pusat informasi dagang di luar negeri. Misalnya
kantor-kantor pusat promosi dagang Indonesia atau Indonesian Trade
Promotion Centre (ITPC ) yang mengusahakan agar produk-produk Indonesia
dikenal di luar negeri.

8) Penyuluhan kepada pelaku ekonomi


Untuk meningkatkan ekspor, pemerintah memberikan penyuluhan
kepada pengusaha kecil dan menengah tentang tata cara melakukan ekspor.
Banyak produk masyarakat yang diminati pembeli mancanegara, namun
karena banyak pengusaha kecil dan menengah tidak mengetahui bagaimana
cara mengekspornya maka tidak diekspor produk tersebut

Manfaat Kegiatan Ekspor


Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut
ini beberapa manfaat kegiatan ekspor sebagai berikut :

a. Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia

Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan


produk Indonesia
ke luar negeri.
Misalnya, rotan merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai
dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap rotan buatan
Indonesia semakin meningkat, pendapatan para produsen rotran semakin
besar. Dengan demikian, kegiatan produksi rotan di Indonesia akan semakin
berkembang.

b. Menambah Devisa Negara


Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk
menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat
menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara
bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

c. Memperluas Lapangan Kerja


Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di
dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang
dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.

Anda mungkin juga menyukai