Abstrak
Energi sangat penting untuk aktivitas ekonomi karena ketersediaannya dapat mempengaruhi
masyarakat. Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, kebutuhan akan energi juga
semakin meningkat. Oleh karena itu, keamanan dan keberlanjutan energi di suatu negara harus
dijaga. Keamanan dan keberlanjutan energi diklasifikasikan dalam bentuk indeks. Dalam paper ini
dijelaskan review tentang indeks keamanan dan keberlanjutan energi di Indonesia. Di mana
Indonesia memiliki indeks energy security A, energy equity C, dan environment sustainability D.
Indeks Indonesia jatuh tujuh tingkat. kuat didukung oleh rendahnya biaya hidup
Penurunan keamanan energi didorong oleh sebagai proporsi pengeluaran konsumsi
penurunan indikator terlemah, margin grosir rumah tangga dan stabilitas makroekonomi
pada bensin. Hal ini diimbangi oleh sedikit yang baik, sedikit diimbangi oleh
pengurangan tren konsumsi energi 5 tahun. ketersediaan kredit yang rendah. [4]
Namun, tingkat pertumbuhan konsumsi
energi tetap positif yang diperlukan untuk
pembangunan sosial dan ekonomi Indonesia 4. Kesimpulan
karena hanya 65% penduduk memiliki akses a. Berdasarkan report Energy Trilema Index
terhadap listrik, yang menyebabkan tahun 2014: Energy Security Index
rendahnya nilai keadilan sosial. Kinerja mendapat nilai A, Energy Equity mendapat
lingkungan tetap konstan namun secara nilai C, dan Environmental Sustainability
keseluruhan sangat lemah karena emisi yang mendapat nilai D.
tinggi dari panas dan pembangkit listrik serta
kualitas udara dan udara yang rendah. b. Isu utama pembuat kebijakan perlu terus
Indonesia berkinerja buruk dalam fokus meliputi: 1) menghapus subsidi
mengurangi dampak lingkungan energi; 2) mengintensifkan upaya untuk
dibandingkan dengan negara lain yang meningkatkan penggunaan energi baru
memiliki tingkat intensitas energi per kapita dan terbarukan melalui penelitian dan
yang sama. Kekuatan politik dan sosial pengembangan, proyek percontohan,
sebagian besar tetap stabil, meski sedikit pemberian insentif, pengembangan
kemerosotan kendali korupsi dan peraturan kapasitas; 3) menanamkan teknologi
hukum menyebabkan sedikit kemunduran rendah karbon dan bebas karbon dalam
kekuatan masyarakat. Kinerja ekonomi yang rencana energi jangka panjang; 4)
meningkatkan efisiensi energi pada sisi
penawaran dan permintaan; dan 5)
menarik lebih banyak investasi ke sektor
energi.
5. Daftar Pustaka
[1] Tim Kajian Keamanan Energi, Strategi
Pengelolaan Keamanan Energi Nasional :
Perspektif Keamanan Non-Militer , LIPI 2010.
[2] Daniel Yergin, “Ensuring Energy
Security”, Foreign Affair, Volume 85 No.2,
Maret-April 2006.
[3] Energy Trilemma Index Benchmarking the
sustainability of national energy systems,
World Energy Council. 2014
[4] World Energy Trilemma Energy
Sustainability Index, World Energy Council,
2012.