Anda di halaman 1dari 10

JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.

2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah


pada PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa

Dewi Rosa Indah


Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra
e-mail: dewirosaindah85@gmail.com

Abstrak
Untuk mengetahui pengaruh e-banking dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas
nasabah pada PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan loyalitas nasabah
menjadi variabel dependen dan dua variabel independen, yaitu e-banking dan
kualitas pelayanan. Hasil pengolahan data telah diperoleh model LN = 2,670 +
0,275 EB + 0,155 KP. Pada koefisien regresi KP menunjukkan bahwa jika setiap
kenaikan kualitas pelayanan (KP) sebesar satu satuan maka diprediksi akan
meningkatkan loyalitas nasabah sebesar 0,155 satuan dan begitu juga sebaliknya.
Nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,222, hal ini menunjukkan bahwa
variabel e-banking dan kualitas pelayanan memberikan kontribusi atau pengaruh
sebesar 22,2% terhadap variabel loyalitas nasabah pada PT. Bank BNI’46
Cabang Langsa. Secara parsial, hasil uji t menunjukkan bahwa secara masing-
masing variabel e-banking dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah pada PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa sehingga
hipotesis diterima. Secara simultan, hasil uji F menunjukkan bahwa secara
bersama-sama variabel e-banking dan kualitas pelayanan berpengaruh secara
signifikan terhadap loyalitas nasabah pada PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa
sehingga hipotesis diterima.

Kata Kunci: E-Banking, Kualitas Pelayanan, Loyalitas Nasabah.

PENDAHULUAN produk atau jasa, mereferensikan kepada


Membuat nasabah tetap loyal adalah orang lain dan menunjukkan kekebalan
senjata utama yang harus dilakukan oleh terhadap tarikan dari pesaing. Kualitas
suatu bank, bank harus bisa menciptakan memberikan dorongan kepada pelanggannya
loyalty tidak cukup hanya satisfaction, karena untuk menjalin hubungan yang erat dengan
kepuasan bukanlah tujuan akhir. Loyalitas perusahaan sehingga memungkinkan
tidak hadir begitu saja, diperlukan strategi perusahaan untuk memahami harapan dan
dalam hal pengelolaannya guna memperoleh kebutuhan, yang pada akhirnya kepuasan
konsumen. Perusahaan harus mampu pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau
mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan loyality kepada perusahaan. Loyalitas dapat
harapan konsumen saat ini maupun yang akan terbentuk apabila pelanggan merasa puas
datang. . Perusahaan sebaiknya tidak boleh dengan tingkat layanan yang diterima dan
berhenti apabila telah memberikan kepuasan berniat untuk terus melanjutkan hubungan.
kepada nasabahnya, tetapi terus berupaya Penerapan kualitas pelayanan yang baik akan
bagaimana menciptakan agar nasabah tersebut dapat memuaskan nasabah dan pada akhirnya
tidak berpindah ke bank lain dan nasabah akan membuat nasabah loyal.
menjadi semakin loyal. Memiliki nasabah yang loyal
Loyalitas lebih mengacu pada wujud merupakan aset dan kunci sukses sebuah bank
perilaku dari pelanggan, pelanggan yang loyal karena dapat meningkatkan laba.
adalah orang yang melakukan pembelian Mempertahankan semua pelanggan yang ada
berulang secara teratur, membeli antar lini pada umumnya akan lebih menguntungkan

Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 545
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

dibandingkan dengan pergantian pelanggan diberikan oleh PT. Bank BNI’46 cabang
karena biaya untuk menarik pelanggan baru, Langsa juga dianggap belum maksimal.
bisa lima kali lipat dari biaya Banyak nasabah yang mengeluhkan kualitas
mempertahankan seorang pelanggan yang pelayanan dari Bank BNI’46. Hal ini dapat
sudah ada. Menyadari pentingnya dilihat bagaimana karyawan Bank BNI’46
meningkatkan loyalitas nasabah, bank BNI’46 cabang Langsa tidak melayani nasabah
cabang Langsa dalam menyampaikan jasa dengan sepenuh hati, seperti kurang ramah
perbankan telah melakukan pendekatan yang terhadap nasabah, apabila nasabah ingin
revolusioner melalui media electronic mendapatkan informasi maka karyawan
banking (e-banking) untuk memberikan kurang melayani nasabah dan lain sebagainya.
kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi. Maka peneliti merumuskan masalah,
E-banking merupakan penghantaran otomatis bagaimana pengaruh e-banking dan kualitas
jasa dan produk bank secara langsung kepada pelayanan secara parsial dan simultan
nasabah melalui elektronik, saluran terhadap loyalitas nasabah pada PT. BNI’46
komunikasi interaktif. E-banking merupakan Cabang Langsa.
sistem yang memungkinkan nasabah bank,
baik individu ataupun bisnis, untuk Pengertian Bank
mengakses rekening, melakukan transaksi Menurut Kasmir (2008), secara umum
bisnis, atau mendapatkan informasi produk bank diartikan sebagai lembaga keuangan
dan jasa bank melalui jaringan pribadi atau yang kegiatan usahanya adalah menghimpun
publik, termasuk internet. dana dari masyarakat dan menyalurkan
Penyelenggaraan e-banking kembali dana tersebut ke masyarakat serta
merupakan penerapan atau aplikasi teknologi memberikan jasa-jasa bank lainnya.
informasi yang terus berkembang dan
dimanfaatkan untuk menjawab keinginan Produk Bank
nasabah perbankan yang menginginkan servis Menurut Kasmir (2008), dilingkungan
cepat, aman, nyaman murah dan tersedia perbankan di Indonesia sendiri terdapat
setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan beberapa produk yang disediakan oleh bank,
dapat diakses dari mana saja baik itu dari seperti:
handphone, komputer, laptop/ notebook, atau 1. Simpanan Giro (Demand Deposit)
PDA. Dalam perkembangannya, e-banking Yaitu simpanan pihak ketiga kepada
dipertimbangkan sebagai suatu strategi yang bank, yang penarikannya dapat dilakukan
akan meningkatkan efisiensi, efektifitas dan setiap saat dengan mempergunakan cek,
produktifitas sekaligus meningkatkan surat perintah pembayaran lainnya atau
pendapatan melalui sistem penjualan yang dengan cara pemindahbukuan.
jauh lebih efektif. Tetapi e-banking juga 2. Simpanan Deposito (Time Deposit)
membuka peluang timbulnya kejahatan Adalah simpanan dari pihak ketiga
menggunakan e-banking. Masalah keamanan kepada pihak bank yang penarikannya
dan kerahasiaan data-data pribadi maupun hanya dapat dilakukan dalam jangka
keuangan dalam e-banking seringkali waktu tertentu menurut perjanjian antara
dipertanyakan oleh nasabah bank BNI’46 pihak ketiga dan bank yang
cabang Langsa sebelum mereka memutuskan bersangkutan.
untuk menggunakan e-banking. 3. Tabungan (Saving)
E-banking yang mampu meyakinkan Adalah simpanan dari pihak ketiga
nasabahnya akan keamanan dan kerahasiaan kepada bank yang penarikannya hanya
data-data nasabah akan memperoleh dapat dilakukan menurut syarat-syarat
kepercayaan dari nasabah. Selain itu, ada juga tertentu.
masalah gangguan dalam bertransaksi, seperti 4. Kredit
terjadinya keterlambatan penerimaan Adalah pinjaman uang yang dilakukan
informasi kepada nasabah apabila selesai oleh nasabah kepada pihak bank dengan
melakukan transaksi. Pelayanan yang
Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 546
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

pembayaran pengembalian secara ATM, kartu ATM dapat pula digunakan


mengangsur. untuk berbelanja di tempat perbelanjaan,
5. Wesel berfungsi sebagai kartu debit. Bila ATM
Adalah surat pembayaran yang dapat dikenal sebagai mesin untuk mengambil
diuangkan ke bank oleh pemegangnya. uang, belakangan muncul pula ATM
6. Mata Uang Asing yang dapat menerima setoran uang, yang
Adalah produk tabungan dalam bentuk dikenal pula sebagai Cash Deposit
mata uang asing. Machine/CDM.
2. Phone Banking
E-Banking Ini adalah saluran yang memungkinkan
Menurut Tampubolon (2009), nasabah untuk melakukan transaksi
Electronic banking adalah salah satu jasa dengan bank via telepon. Pada awalnya
bank yang memungkinkan nasabah untuk lazim diakses melalui telepon rumah,
memperoleh informasi, melakukan namun seiring dengan makin populernya
komunikasi dan melakukan transaksi telepon genggam/HP, maka tersedia pula
perbankan melalui jaringan dan bukan nomor akses khusus via HP bertarif
merupakan bank yang hanya panggilan flat dari manapun nasabah
menyelenggarakan layanan perbankan melalui berada. Pada awalnya, layanan Phone
internet. Banking hanya bersifat informasi, yaitu
Sedangkan Clarke (2009) mengatakan untuk informasi jasa/produk bank dan
bahwa e-banking adalah penyediaan jasa informasi saldo rekening serta dilayani
perbankan pada sektor retail dan skala kecil oleh Customer Service Operator/CSO.
melalui saluran elektronik. Kompleksitas Namun profilnya kemudian berkembang
persaingan industri menyebabkan setiap untuk transaksi pemindahbukuan antar
perusahaan memfokuskan diri terhadap rekening, pembayaran (kartu kredit,
keinginan serta kepuasan pelanggan. listrik, dan telepon), pembelian (voucher
Hubungan antara perusahaan dengan dan tiket) dan transfer ke bank lain; serta
pelanggan merupakan hal yang sangat dilayani oleh Interactive Voice Response
penting, bukan hanya menyangkut (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih
peningkatan penjualan dan reputasi penjualan praktis ketimbang ATM untuk transaksi
melainkan juga menyangkut pembinaan non tunai, karena cukup menggunakan
jangka panjang. telepon/HP di manapun kita berada, kita
bisa melakukan berbagai transaksi,
Saluran E-Banking termasuk transfer ke bank lain.
Menurut Tampubolon (2009), saluran 3. Internet Banking
dari e-banking yang telah diterapkan bank- Ini termasuk saluran teranyar e-banking
bank di Indonesia adalah sebagai berikut: yang memungkinkan nasabah melakukan
1. ATM, Automated Teller Machine atau transaksi via internet dengan
Anjungan Tunai Mandiri. menggunakan komputer/PC atau PDA.
Ini adalah saluran e-banking paling Fitur transaksi yang dapat dilakukan
populer. Fitur tradisional ATM adalah sama dengan Phone Banking, Kelebihan
untuk mengetahui informasi saldo dan dari saluran ini adalah kenyamanan
melakukan penarikan tunai. Dalam bertransaksi dengan tampilan menu dan
perkembangannya, fitur semakin informasi secara lengkap tertampang
bertambah yang memungkinkan untuk dilayar komputer/PC atau PDA.
melakukan pemindahbukuan antar 4. SMS/m-Banking
rekening, pembayaran (kartu kredit, Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih
listrik, dan telepon), pembelian (voucher lanjut dari Phone Banking, yang
dan tiket) dan yang terkini transfer ke memungkinkan nasabah untuk
bank lain (dalam satu switching jaringan bertransaksi via HP dengan perintah
ATM). Selain bertransaksi melalui mesin SMS. Fitur transaksi yang dapat
Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 547
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

dilakukan juga sama seperti Phone dalam memenuhi persyaratan. Kualitas sering
Banking. Untuk transaksi lainnya pada dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan
dasarnya dapat pula dilakukan, namun suatu produk atau jasa yang terdiri atas
tergantung pada akses yang dapat kualitas desain dan kualitas kesesuaian.
diberikan bank. Saluran ini sebenarnya
termasuk praktis namun dalam Faktor-faktor yang Mempengaruhi
prakteknya sedikit merepotkan karena Kualitas Pelayanan
nasabah harus menghapal kode-kode Konsep kualitas pelayanan merupakan
transaksi dalam pengetikan sms. faktor penilaian yang merefleksikan persepsi
dalam bertransaksi dan mudah dipahami. pelanggan terhadap lima dimensi spesifik dari
kinerja layanan. Parasuraman et al dalam
Dimensi E-Banking Tjiptono (2007:26) mengatakan bahwa ada
Menurut Clarke (2009), e-banking memiliki lima dimensi kualitas jasa pelayanan, yaitu:
tiga dimensi, yaitu sebagai berikut: 1. Bukti Langsung (tangibles), adalah bukti
1. Kepercayaan (Trust) fisik suatu perusahaan dalam
Hal utama yang harus dipertimbangkan menunjukkan eksistensinya kepada pihak
seorang nasabah ketika melakukan eksternal. Penampilan dan kemampuan
kegiatan e-banking adalah apakah mereka sarana dan prasarana fisik perusahaan dan
percaya terhadap kegiatan yang memakai keadaan lingkungan sekitarnya adalah
jaringan internet terutama dalam hal bukti nyata dari pelayanan yang diberikan
keamanan. oleh pemberi jasa yang meliputi fasilitas
2. Kemudahan (Easy of use) fisik perlengkapan, pegawai dan sarana
Kemudahan dalam penggunaan adalah komunikasi.
salah satu hal yang menjadi pertimbangan 2. Kehandalan (realibility), yakni
bagi nasabah. Karena pada saat nasabah kemampuan memberikan pelayanan yang
bertransaksi melalui e-banking, biasanya dijanjikan dengan segera, akurat dan
nasabah akan mengalami kesulitan memuaskan. Dalam unsur ini, pemasar
karena faktor keamanan dan tidak tahu dituntut untuk menyediakan produk atau
cara bertransaksi e-banking cenderung jasa yang handal. Produk atau jasa jangan
mengurungkan niatnya untuk sampai mengalami kerusakan/kegagalan.
melakukannya. Disisi lain ada juga Dengan kata lain, produk atau jasa
beberapa nasabah yang berinisiatif untuk tersebut selalu baik.
mencoba karena mereka telah telah 3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu
mendapatkan informasi tentang cara keinginan para staf untuk membantu para
bertransaksi e-banking. pelanggan dan memberikan pelayanan
3. Kualitas informasi (Information quality) dengan tanggap.
Informasi jasa apa saja yang ada di dalam 4. Jaminan (assurance), mencakup
e-banking harus memuaskan kebutuhan pengetahuan, kemampuan, kesopanan
nasabah. Hal tersebut dapat membantu dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki
nasabah di dalam bertransaksi dan mudah para staf, bebas dari bahaya, resiko atau
dipahami. keragu-raguan.
5. Empati (empathy), meliputi kemudahan
Kualitas Pelayanan dalam melakukan hubungan, komunikasi
Menurut Tjiptono (2007), kualitas yang baik, perhatian pribadi dan
pelayanan dapat diartikan sebagai upaya memahami kebutuhan para pelanggan.
pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketepatan penyampaiannya Untuk memberikan kualitas pelayanan
dalam mengimbangi harapan konsumen. yang baik, sangat penting untuk para
Sedangkan Lupiyoadi dan Hamdani (2006) karyawan memperhatikan pelanggannya.
mengatakan kualitas pelayanan adalah derajat Pendapat lain, yaitu dari Garvin dalam
yang dicapai oleh karakteristik yang berkaitan Tjiptono (2006) dimana ada delapan dimensi
Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 548
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

kualitas yang telah dikembangkan, dan bermaksud meneruskan transaksinya di


diantaranya: masa mendatang. Kotler dan Keller (2009)
1. Kinerja, yaitu karakteristik operasi pokok mengatakan bahwa loyalitas nasabah adalah
dari produk inti. suatu transaksi ulang yang dilakukan oleh
2. Ciri atau keistimewaan tambahan, yaitu seorang nasabah karena komitmen pada suatu
karakteristik sekunder atau pelengkap. bank.
3. Kehandalan, yaitu kemungkinan kecil
mengalami kerusakan atau gagal dipakai. Karakteristik Loyalitas Nasabah
4. Kesesuaian dengan spesifikasi, yaitu Assael (2010) mengatakan bahwa
sejauh mana karakteristik desain dan konsumen yang loyal terhadap suatu produk
operasi memenuhi standar-standar yang atau jasa memiliki beberapa karakter, yaitu
ditetapkan sebelumnya. sebagai berikut:
5. Daya tahan, yaitu berkaitan dengan 1. Konsumen yang loyal cenderung lebih
berapa lama suatu produk dapat terus percaya diri pada pilihannya.
digunakan. 2. Konsumen yang loyal lebih memilih
6. Serviceability, dapat meliputi kecepatan, untuk mengurangi risiko dengan
kompetensi, kenyamanan, mudah melakukan pembelian berulang terhadap
direparasi serta penanganan keluhan yang merek yang sama.
memuaskan. 3. Konsumen yang loyal lebih mengarah
7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap pada kesetiaan terhadap suatu merk.
panca indra. 4. Kelompok konsumen minor cenderung
8. Kualitas yang dipersepsikan, yaitu citra untuk lebih loyal.
dan reputasi produk serta tanggung jawab Sedangakan Griffin (2006)
perusahaan terhadapnya. mengatakan bahwa karakteristik pelanggan
Kualitas pelayanan dapat dinilai dari yang loyal adalah sebagai berikut:
banyak faktor yang berhubungan, dimana 1. Melakukan pembelian ulang secara
kualitas pelayanan dapat dinilai dari persepsi teratur (makes reguler repeat purchase).
pelanggan dalam menikmati barang dan jasa Loyalitas lebih mengacu pada wujud
yang ditawarkan kepada pelanggan, sehingga perilaku dari unit-unit pengambilan
yang dirasakan oleh pelanggan adalah keputusan untuk melakukan pembelian
keinginan yang selalu terpenuhi dan harapan secara terus-menerus terhadap
terhadap performa barang dan jasa yang barang/jasa suatu perusahaan yang
ditawarkan oleh produsen dapat diterima. dipilih. Tingkat kepuasan terhadap toko
akan mempengaruhi mereka untuk
Loyalitas Nasabah membeli kembali.
Loyalitas secara harfiah diartikan 2. Membeli di luar lini produk/jasa
sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan seseorang (purchases across product and service
terhadap suatu objek. Oliver dalam Huriyati lines).
(2010) mengungkapkan definisi loyalitas Membeli di luar lini produk dan jasa,
pelanggan sebagai komitmen pelanggan artinya keinginan untuk membeli lebih
bertahan secara mendalam untuk dari produk dan jasa yang telah
berlangganan kembali atau melakukan ditawarkan oleh perusahaan. Pelanggan
pembelian ulang produk/jasa secara konsisten yang sudah percaya pada perusahaan
di masa yang akan datang, meskipun dalam suatu urusan, maka akan percaya
pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran juga untuk urusan lain.
mempunyai potensi untuk menyebabkan 3. Mereferensi toko kepada orang lain.
perubahan perilaku. Mowen dan Minor Artinya menarik pelanggan baru untuk
(2007) mengatakan bahwa loyalitas nasabah perusahaan (refers other). Pelanggan
sebagai kondisi dimana nasabah mempunyai yang loyal dengan sukarela
sikap positif terhadap suatu objek, merekomendasikan perusahaan kepada
mempunyai komitmen pada objek tersebut teman-teman dan rekannya.

Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 549
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

4. Menunjukkan kekebalan daya tarik dari terdiri dari biaya keuangan (financial
pesaing (Demonstrates an immunity to cost), biaya urus niaga (transaction cost)
the full of the competition). dan biaya emosional (emotional cost).
Tidak mudah terpengaruh oleh tarikan Semakin besar rintangan untuk berpindah
persaingan perusahaan sejenis lainnya. akan membuat pelanggan menjadi loyal,
tetapi loyalitas mereka mengandung
Faktor-faktor yang Mempengaruhi unsur keterpaksaan.
Loyalitas Nasabah
Menurut Mardalis (2009), ada beberapa Hipotesis
faktor yang mempengaruhi loyalitas E-banking dan kualitas pelayanan
pelanggan, yaitu: secara parsial dan simultan berpengaruh
1. Kepuasan pelanggan signifikan terhadap loyalitas nasabah pada
Loyalitas pelanggan dan kepuasannya PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa.
adalah berkaitan, walaupun
keterkaitannya adalah tidak selalu METODE PENELITIAN
beriringan. Kepuasan adalah langkah Jenis Data
yang penting dalam pembentukan 1. Data Kualitatif
loyalitas tetapi menjadi kurang signifikan Data kualitatif adalah data-data yang
ketika loyalitas mulai timbul melalui berbentuk kalimat, seperti teori-teori,
mekanisme-mekanisme lainnya. sejarah singkat perusahaan dan
Mekanisme lainnya itu dapat berbentu aktivitasnya serta pembahasan mengenai
kebulatan tekad dan ikatan sosial. variabel-variabel yang diuji. Data-data ini
2. Kualitas jasa digunakan untuk pengembangan analisis
Meningkatkan kualitas jasa dapat E-Banking, Kualitas Pelayanan dan
mengembangkan loyalitas peanggannya. Loyalitas Nasabah pada PT. Bank
Produk yang berkualitas rendah akan BNI’46 Cabang Langsa.
menanggung risiko pelanggan tidak setia. 2. Data Kuantitatif
Jika kualitas diperhatikan, bahkan Data yang berbentuk angka atau
diperkuat dengan periklanan yang bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data
intensif, loyalitas pelanggan akan mudah kuantitatif dapat diolah atau dianalisis
diperoleh. menggunakan teknik perhitungan
3. Citra statistika. Pada penelitian ini data
Citra yang baik (positif) semakin penting kuantitatif berfungsi untuk mengetahui
bagi sebuah produk. Sikap dan tindakan jumlah atau besaran dari E-Banking,
seseorang terhadap suatu objek sangat Kualitas Pelayanan dan Loyalitas
dikondisikan oleh citra objek tersebut. Nasabah pada PT. Bank BNI’46 Cabang
Suatu perusahaan akan dilihat melalui Langsa. Data berupa hasil dari jawaban
citranya, baik citra itu negatif atau positif. pada kuesioner yang dibagikan kepada
Citra yang positif akan memberikan arti responden.
yang baik terhadap produk perusahaan
tersebut dan seterusnya dapat Sumber Data
meningkatkan jumlah penjualan. Sumber data yang digunakan dalam
Sebaliknya penjualan produk suatu penelitian ini adalah:
perusahaan akan jatuh atau mengalami 1. Data Primer
kerugian jika citranya dipandang negatif Sumber data primer diperoleh dari hasil
oleh masyarakat. observasi ke lapangan dan hasil
4. Rintangan untuk berpindah (Switching wawancara langsung kepada responden,
barrier) yaitu nasabah PT. Bank BNI’46 Cabang
Faktor lain yang mempengaruhi loyalitas, Langsa dengan menggunakan daftar
yaitu besar kecilnya rintangan berpindah pertanyaan (kuesioner) mengenai
(switching barrier). Rintangan berpindah karakteristik dan persepsi responden.

Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 550
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

2. Data Sekunder Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini


Sumber data sekunder diperoleh secara adalah 100 orang responden. Umar (2008:79)
tidak langsung melalui internet, buku- memberikan pedoman penentuan jumlah
buku dan karya ilmiah lainnya yang sampel bahwa sebaiknya ukuran sampel
berhubungan dengan penelitian ini terkecil adalah 30 elemen. Jadi, penentuan
Populasi adalah keseluruhan unit atau jumlah sampel sebanyak 100 orang dalam
individu dalam ruang lingkup yang ingin penelitian ini sudah mencukupi syarat yang
diteliti. Banyaknya anggota suatu populasi berlaku.
disebut ukuran populasi, sedangkan suatu Untuk mengetahui seberapa besar
nilai yang menggambarkan ciri/karakteristik pengaruh data mengenai e-banking dan
populasi disebut parameter (Sugiyono, 2010). kualitas pelayanan dengan variabel dependen
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dalam hal ini loyalitas nasabah, maka
nasabah pada PT. BNI’46 Cabang Langsa digunakan persamaan regresi linear berganda.
pada tahun 2015 yang berjumlah 20.128 Persamaan regresi linear berganda, yaitu
orang. regresi linear yang melibatkan lebih dari dua
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan variabel, yaitu satu variabel terikat (Y) dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi lebih dari satu variabel bebas (X1,X2,...Xn)
tersebut (Sugiyono, 2010). Teknik (Hasan, 2006). Variabel dependen dan
pengambilan sampel pada penelitian ini variabel independen mempunyai model
adalah Probability Sampling, yaitu teknik persamaan, sebagai berikut:
pengambilan sampel yang tidak memberi Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ... + bn Xn + e
peluang atau kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih Dimana:
menjadi sampel (Arikunto, 2006). Y = Dependent Variable/Variabel
Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan Terikat
metode purposive sampling, yaitu metode a = Intercept/Bilangan Konstanta
pengambilan sampel yang dilakukan dengan X1, X2 = Independent Variable/Variabel
mengambil orang-orang yang terpilih oleh Bebas
peneliti, yaitu nasabah PT. BNI’46 Cabang Xn = Banyaknya variabel bebas
Langsa. Untuk menentukan ukuran sampel b1, b2 = Koefisien regresi variabel bebas
penelitian dari populasi tersebut dapat bn = Banyaknya koefisien regresi
digunakan rumus Slovin menurut Umar variabel bebas
(2008) sebagai berikut: e = Error Term

Persamaan tersebut akan di formulasikan


n= menjadi:
LN = a + b1 EB+ b2 KP
Di mana:
n = Ukuran sampel Dimana:
N = Ukuran populasi LN = Loyalitas Nasabah
e = Persen kelonggaran ketidak EB = E-Banking
ketelitian karena kesalahan KP = Kualitas Pelayanan
pengambilan sampel yang dapat a = Bilangan konstanta
di tolerir (10%) b1,b2 = Koefisien regresi variabel bebas
Berdasarkan rumus di atas, maka
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
HASIL ANALISIS
n =
Hasil dari analisis regresi E-Banking
= 99,5 = 100 (digenapkan) dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas
nasabah pada PT. Bank BNI’46 Cabang
Langsa dapat dilihat dalam tabel 1.
Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 551
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

Berdasarkan pada Tabel 1, dapat e-banking dan kualitas pelayanan secara


dibentuk suatu persamaan regresi linear simultan mampu menerangkan perubahan
berganda sebagai berikut: yang terjadi pada loyalitas nasabah sebesar
LN = 2,670 + 0,275 EB + 0,155 KP 22,2%. Dengan kata lain secara bersama-
sama kedua variabel bebas (e-banking dan
Persamaan regresi tersebut dapat kualitas pelayanan) memberikan kontribusi
diinterpretasikan sebagai berikut: atau pengaruh sebesar 22,2% terhadap
1. Nilai konstanta sebesar 2,670 loyalitas nasabah pada PT. Bank BNI’46
menunjukkan nilai loyalitas nasabah Cabang Langsa. Sedangkan sisanya sebesar
apabila e-banking dan loyalitas nasabah 77,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
sama dengan nol. termasuk dalam model.
2. Nilai koefisien regresi variabel e-banking
(EB) menunjukkan pengaruh positif e- Pembuktian Hipotesis
banking terhadap loyalitas nasabah Uji Signifikansi Parameter Individual
sebesar 0,275. Artinya, apabila e- (Uji t)
banking mengalami peningkatan sebesar Pembuktian hipotesis dengan
satu satuan maka loyalitas nasabah menggunakan uji t (uji parsial), yaitu untuk
akan meningkat sebesar 0,275 satuan mengetahui apakah e-banking dan kualitas
dengan asumsi variabel kualitas pelayanan secara individu berpengaruh
pelayanan tetap. terhadap loaylitas nasabah. Uji t ini dilakukan
3. Nilai koefisien regresi variabel kualitas dengan membandingkan nilai t-statistik
pelayanan (KP) menunjukkan pengaruh hitungnya dengan t tabel df: α, (n-k) = 0,05,
positif kualitas pelayanan terhadap (100-3) adalah 1,660. Untuk mengetahui
loyalitas nasabah sebesar 0,155. Artinya, lebih jelas pengaruh parsial masing-masing
apabila kualitas pelayanan mengalami variabel dapat dilihat pada Tabel 1.
peningkatan sebesar satu satuan maka 1. Variabel e-banking memiliki nilai t hitung
loyalitas nasabah akan meningkat sebesar 4,080, sedangkan t tabel pada
sebesar 0,155 satuan dengan asumsi probabilitas 5% adalah sebesar 1,660.
variabel e-banking tetap. Oleh karena pada perhitungan t hitung >
ttabel (4,080 > 1,660) dengan nilai
Koefisien Determinasi (R2) signifikan 0,000 < 0,05, maka hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar yang menyatakan bahwa e-banking
kemampuan model dalam menerangkan secara parsial berpengaruh signifikan
variasi perubahan variabel loyalitas nasabah terhadap loyalitas nasabah pada PT.
akibat pengaruh variabel e-banking dan Bank BNI’46 Cabang Langsa dapat
kualitas pelayanan dapat dilihat pada Tabel. diterima.
Nilai koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,222 atau 22,2%, menunjukkan
bahwa kedua variabel bebas yang terdiri dari

Tabel 1. Hasil Analisis Statistik


Variabel B T Sig. t
Konstanta 2,670 7,480 ,000
E-Banking ,275 4,080 ,000
Kualitas Pelayanan ,155 2,102 ,038

Adjusted R. Square = 0,222


F = 15,111
Sig. F = 0,000
Sumber: Data Primer diolah, 2016

Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 552
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

2. Variabel kualitas pelayanan memiliki dan kualitas pelayanan), sedangkan sisanya


nilai thitung sebesar 2,102, sedangkan sebesar 77,8 persen dijelaskan oleh sebab-
ttabel pada probabilitas 5% adalah sebab lainnya diluar model. Nilai signifikansi
sebesar 1,660. Oleh karena pada dari variabel e-banking sebesar 4,080 > ttabel =
perhitungan thitung > ttabel (2,102 > 1,660, sehingga variabel e-banking memiliki
1,660) dengan nilai signifikan 0,038 < pengaruh signifikan terhadap loyalitas
0,05, maka hipotesis yang menyatakan nasabah PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa.
bahwa kualitas pelayanan secara Dan nilai signifikansi dari variabel kualitas
parsial berpengaruh signifikan pelayanan sebesar 2,102 > ttabel = 1,660,
terhadap loyalitas nasabah pada PT. sehingga variabel kualitas pelayanan memiliki
Bank BNI’46 Cabang Langsa dapat pengaruh signifikan terhadap loyalitas
diterima. nasabah pada PT. Bank BNI’46 Cabang
Langsa. Dalam pengujian secara simultan,
Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) nilai Fhitung = 15,111 > Ftabel = 3,090 sehingga
Pembuktian hipotesis dengan dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel
menggunakan uji F (uji simultan), yaitu untuk independen, yaitu e-banking dan kualitas
mengetahui apakah variabel e-banking dan pelayanan secara simultan memiliki pengaruh
kualitas pelayanan secara simultan signifikan terhadap loyalitas nasabah pada
berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Hasil PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa.
uji F dapat dilihat pada Tabel 1.
Berdasarkan Tabel 1, dapat dijelaskan SARAN
bahwa nilai Fhitung yang diperoleh dalam Saran yang dapat disampaikan dalam
model penelitian ini adalah 15,111, sedangkan penelitian ini, yaitu sebagai berikut, PT. Bank
Ftabel df: α, (k-1), (n-k) = 0,05, (3-1), (100-3) BNI’46 Cabang Langsa sebaiknya
adalah 3,090. Oleh karena pada perhitungan meningkatkan kemudahan yang diberikan
Fhitung > Ftabel (15,111 > 3,090) dengan nilai oleh e-banking bagi nasabah dan pihak bank
signifikan 0,000 < 0,05, maka hipotesis yang juga memberikan kesadaran melalui
menyatakan bahwa e-banking dan kualitas penyuluhan kepada nasabah bahwa
pelayanan secara simultan berpengaruh penggunaan e-banking juga memiliki risiko,
signifikan terhadap loyalitas nasabah pada sehingga terjadi pemahaman pada nasabah
PT. Bank BNI’46 Cabang Langsa dapat akan risiko menggunakan e-banking. Dan
diterima. pihak bank juga harus terus meningkatkan
keamanan dan perawatan fasilitas agar
KESIMPULAN dapat memuaskan nasabah sehingga dapat
Berdasarkan hasil analisis statistik dan meningkatkan loyalitas nasabah. Pihak PT.
analisis regresi serta pembahasan yang telah Bank BNI’46 Cabang Langsa sebaiknya
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan
diambil kesimpulan berikut: LN = 2,670 + dengan cara terus-menerus meningkatkan
0,275 EB + 0,155 KP, konstanta 2,670 kualitas sumber daya manusia, seperti
menunjukkan nilai tetap dari loyalitas mengadakan pendidikan dan pelatihan
nasabah. Koefisien EB sebesar 0,275 untuk para karyawan. Keterbatasan penelitian
menunjukkan bahwa e-banking berpengaruh ini terletak pada penggunaan variabel e-
positif terhadap loyalitas nasabah. Koefisien banking dan kualitas pelayanan. Penelitian
KP sebesar 0,155 menunjukkan bahwa selanjutnya disarankan untuk menambah
kualitas pelayanan berpengaruh positif variabel-variabel lain yang mempengaruhi
terhadap loyalitas nasabah. loyalitas nasabah, seperti kualitas komunikasi,
Berdasarkan ukuran statistik R2 = 0,222. kepercayaan, harga, kepuasan nasabah dan
Hal ini berarti 22,2 persen variasi perubahan sebagainya.
loyalitas nasabah pada PT. Bank BNI’46
Cabang Langsa dapat dijelaskan oleh variasi
dari kedua variabel independen (e-banking
Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 553
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.2, NOVEMBER 2016 ISSN 2252-844X

DAFTAR PUSTAKA Komunikasi, dan Kepercayaan


terhadap Loyaitas Nasabah pada PT.
Assael, Henry. 2010. Perilaku Konsumen, Bank Mandiri Cabang Manado.
Jakarta: Binapura Aksara. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Clarke, Steve. 2009. E-Banking Bisnis dan Akuntasi. Vol.1 No.4:
Management: Issue, Sollution and 192-201.
Strategies, Terjemahan Oleh Pongoh, Melysa Elisabeth. 2013. Pengaruh
Mahmood Shah. Jakarta: Gramedia Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk
Pustaka. dan Harga terhadap Loyalitas
Griffin, Jill. 2006. Customer Loyalty, Pelanggan Kartu As Telkomsel di
Menumbuhkan dan Kota Manado. Jurnal Riset Ekonomi,
Mempertahankan Kesetiaan Manajemen, Bisnis dan Akuntasi.
Pelanggan. Jakarta: Erlangga. Vol.1 No.4: 86-94.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian Rangkuti, Freddy. 2007. Riset Pemasaran.
dengan Statistik. Jakarta: Bumi Jakarta: Gramedia Pustaka
Aksara. Sugiyono, 2010, Metode Penelitian
Herington and Weaven. 2007. Can Banks Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Improve Customer Relationships with Bandung: Alfabeta.
High Quality Online Supangat, Andi. 2006. Statistika untuk
Services?. Managing Service Ekonomi dan Bisnis. Bandung:
Quality. Vol. 17 No. 4: 404-427. Pustaka.
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 2011.
dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Manajemen Pemasaran-Analisis
Alfabeta. Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
Kasmir. 2008. Pemasaran Bank. Jakarta: BPFE.
Kencana. Tampubolon, Nelson. 2009. Surat Edaran:
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Penerapan Manajemen Risiko pada
Manajemen Pemasaran. Jilid Ketiga Aktivitas Pelayanan Jasa Bank
Belas. Edisi Satu. Jakarta: Erlangga. Melalui Internet (Internet Banking).
Lupiyoadi, Rambat, dan A. Hamdani. 2006. Jakarta: Erlangga.
Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa.
Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Yogyakarta: Andi.
Mardalis, Ahmad. 2007. Meraih Loyalitas . 2007. Strategi Pemasaran.
Pelanggan. Jakarta: Balai Pustaka. Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit
Mowen, John C., dan Minor M. 2007. Andi.
Perilaku Konsumen. Jakarta: Umar, Husein. 2008. Metode Riset Bisnis.
Erlangga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pinontoan, Wulan. 2012. Pengaruh E- Undang-undang Republik Indonesia Nomor
Banking, Kualitas Pelayanan, Kualitas 10. 1998. Tentang Perbankan.

Dewi Rosa Indah: Pengaruh E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah ............……………………….. 554

Anda mungkin juga menyukai