Kurikulum Paud
Kurikulum Paud
Kurikulum Paud
KURIKULUM OPERASIONAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT PEMBINAAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
2013
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Bab I Pasal 1 poin 19 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan pendidikan tertentu seperti yang termaktub dalam pasal
tersebut adalah tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum disusun dalam satu kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
memperhatikan: a. peningkatan iman dan takwa; b. peningkatan akhlak mulia; c. peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; d. keragaman potensi daerah dan lingkungan; e. tuntutan
pembangunan daerah dan nasional; f. tuntutan dunia kerja; g. perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni; h. agama; i. dinamika perkembangan global; j. persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan.
Selaras dengan komitmen penerapan sistem desentralisasi pendidikan, muncul tuntutan terhadap
pembaharuan sistem pendidikan, termasuk pembaharuan dalam kurikulum, yaitu ‘penganekaragaman’
kurikulum (diversifikasi) untuk melayani peserta didik dan potensi daerah yang beragam. Untuk
mewadahi keberagaman tersebut, kurikulum operasional dikembangkan oleh satuan pendidikan, atau
dikenal dengan pengembangan kurikulum berbasis lembaga.
Kurikulum berbasis lembaga adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di satuan pendidikan termasuk satuan pendidikan anak usia dini (PAUD). Dengan merujuk pada
kebijakan tersebut, setiap satuan PAUD memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengembangkan
kurikulum di satuannya secara mandiri dengan tetap mengacu/mempertimbangkan rambu-rambu yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
Ketersediaan kurikulum pada suatu satuan pendidikan merupakan suatu keharusan karena
kurikulum merupakan jantung dari terselenggaranya seluruh kegiatan pendidikan atau pembelajaran di
suatu satuan pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu pendidik dan seluruh komponen
satuan pendidikan dalam memberikan pengalaman belajar kepada anak secara positif, bermakna,
fungsional, membekas, serta memperlancar keseluruhan proses pembelajaran yang selaras dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dilayani.
Mengingat begitu penting dan besarnya kegunaan kurikulum, pengembangan kurikulum untuk
satuan pendidikan anak usia dini harus dilakukan dengan hati-hati, cermat dan penuh bertanggung jawab.
Satuan pendidikan PAUD menangani peserta didik pada kelompok usia potensial yang sekaligus sebagai
usia kritis, yaitu usia emas (golden ages). , pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum
pendidikan anak usia dini harus merupakan orang-orang yang betul-betul peduli, mencintai, dan bersedia
sepenuh hati dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal. , cita-cita
pembangunan pendidikan anak usia dini Indonesia, yaitu mengantarkan generasi yang cerdas
komprehenship secara bertahap dan simultan dapat diwujudkan.
Untuk keperluan itulah, diterbitkan pedoman pengembangan kurikulum operasional PAUD.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan para pendidik, pengelola, penyelenggara dalam
mengembangkan kurikulum yang efektif dalam menfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak di
satuannya.
2
B. Tujuan
Pedoman Pengembangan Kurikulum Operasioal PAUD ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
menyusun kurikulum bagi penyelenggara, pengelola, pendidik (guru) serta para pengembang kurikulum di
setiap satuan pendidikan PAUD yang tersebar di seluruh Indonesia.
C. Dasar
Penyusunan pedoman pengembangan Kurikulum Operasional PAUD ini mengacu dan merujuk
pada dasar legal formal sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia
Dini
D. Sasaran
Sasaran pengguna pedoman pengembangan Kurikulum Operasioal PAUD ini adalah berbagai
pihak yang terlibat, secara langsung maupun tidak langsung dalam bidang pengembangan kurikulum
pendidikan anak usia dini. Pihak-pihak yang dapat menjadi anggota tim pengembang kurikulum, antara
lain: pendidik, pengelola, penyelenggara, penilik/pengawas, orang tua/masyarakat, dan pemangku
kepentingan lain.
E. Sistematika
Pedoman disusun secara sistematis dan logis agar yang menggunakannya dapat mengikutinya
secara mudah dan terarah. Penyajian pedoman ini secara berurutan meliputi
Bagian pertama berupa pendahuluan yang menyajikan tentang latar belakang lahirnya pedoman
pengembangan kurikulum operasional satuan PAUD, tujuan penulisan pedoman, dasar penulisan
pedoman sasaran pengguna pedoman, serta sistematika penyajian pedoman.
Bagian kedua, berisi tentang konsep PAUD Indonesia. Hal ini sengaja disajikan agar arah
pedoman ini menjadi lebih jelas, tegas, dan terarah. Bagian ini berisi tiga hal utama, yaitu pengertian
PAUD, satuan dan sistem penyelenggaraan PAUD di Indonesia serta pentingnya satuan pendidikan
PAUD memiliki kurikulum berkualitas.
Bagian ketiga berisi tentang pengertian, landasan dan rujukan, serta prinsip pengembangan
kurikulum operasional PAUD. Terdapat tiga hal yang dipaparkan, yaitu pengertian, landasan dan
rujukan kurikulum operasional PAUD serta prinsip-prinsip pengembangan kurikulum operasional
PAUD. Paparan ini sengaja disajikan agar para pengembang kurikulum operasional PAUD lebih
terkendali, terukur, dan tepat sasaran.
Bagian keempat berisi tentang komponen-komponen kurikulum operasional PAUD yang dapat
dikembangkan. Bagian ini memuat dua paparan, yaitu komponen inti kurikulum operasional PAUD
serta komponen penyempurna kurikulum operasional PAUD.
Bagian kelima berisi tentang langkah-langkah pengembangan kurikulum operasional PAUD.
Bagian ini berisi lima paparan tentang tahapan utama dalam pengembangan kurikulum operasional
PAUD, yaitu tahap persiapan dan koordinasi, tahap analisis konteks dan potensi, tahap pengembangan
komponen inti kurikulum operasional PAUD, tahap pengembangan komponen penyempurna kurikulum
operasional PAUD, serta tahap pengemasan naskah akhir kurikulum operasional PAUD.
3
Bagian keenam merupakan bagian pengambilan keputusan, yaitu berisi tentang pengesahan dan
pemberlakuan kurikulum operasional PAUD. Terdapat tiga hal yang dipaparkan, yaitu pengesahan
kurikulum operasional PAUD, pemberlakuan kurikulum operasional PAUD serta masa revisi dan
perbaikan kurikulum operasional PAUD yang telah dikembangkan.
Bagian ketujuh merupakan bagian penyempurna pedoman ini, yaitu penutup. Pada bagian ini
mengingatkan kembali betapa pentingnya satuan pendidikan PAUD memiliki kurikulum operasional
yang sempurna karena dampaknya begitu besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selama
hidupnya. Semoga setiap satuan pendidikan PAUD dapat melahirkan kurikulum operasional PAUD
yang terbaik bagi setiap anak Indonesia.
4
BAB II
DASAR-DASAR PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
A. Pengertian
Kurikulum Operasional PAUD adalah suatu kurikulum yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh
setiap satuan PAUD sesuai dengan kondisi, potensi, serta daya dukung yang tersedia dan dapat
diupayakan di satuan PAUD masing-masing.
5
1. Prinsip Umum Pengembangan
Prinsip-prinsip umum yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum operasional PAUD
di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Menyeluruh (Holistik Integratif)
Komponen kurikulum yang dikembangkan mencakup keseluruhan ranah perkembangan peserta
didik (holistik), minimum sesuai dengan tuntutan perkembangan yang dituangkan dalam Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPP) yang digariskan dalam Permendiknas Nomor
58/2009.
Integratif dimaksudkan adalah segala upaya yang dilakukan dengan menggunakan langkah
terpadu, baik pada upaya pemenuhan layanan pedagogis, layanan kesehatan, layanan gizi
maupun layanan perlindungan. Layanan pedagogis berfokus pada stimulasi perkembangan anak
terutama pada stimulasi perkembangan mental-intelektual dan sosial-emosional; layanan
kesehatan dan gizi terutama ditujukan untuk membantu pertumbuhan anak, sedangkan layanan
perlindungan ditujukan agar tumbuh-kembang lebih optimal, yaitu dengan cara dukungan
kondisi dan lingkungan nyaman (savety) dan aman (security), yaitu yang ramah, bersahabat,
bebas dari kecemasan, tekanan, dan rasa takut.
b. Relevan
Pengembangan kurikulum selaras dengan tujuan pendidikan di Indonesia, nilai (values), moral,
dan budaya, serta visi-misi lembaga, juga selaras dengan tahap perkembangan anak.
Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan kemajuan perkembangan keilmuan dan
teknologi yang mendukung optimalnya layanan PAUD.
c. Memadai
Kurikulum menempatkan anak sebagai pusat tujuan. Kurikulum operasional PAUD yang
dikembangkan memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan
tingkat usia anak (age appropriateness), memenuhi perkembangan sosial dan budaya anak
(social and cultural appropriateness), serta selaras dengan karakteristik dan kekhasan
perkembangan individu anak (individual appropriateness).
d. Sistematis
Kurikulum memuat komponen-komponen yang berperan dalam pengembangan program PAUD.
Komponen-komponen dalam kurikulum operasional membentuk satu keutuhan yang saling
terkait dan memberi pengaruh dalam mendukung terjadinya keutuhan kurikulum operasional
PAUD yang dikembangkan.
e. Kontinuitas
Memiliki kesinambungan dalam pengembangan kurikulum/program layanan, baik secara vertikal
(antarlevel kurikulum dalam melayani setiap tahapan usia perkembangan, dari usia paling
rendah, menuju usia yang lebih tinggi), maupun secara horizontal (di setiap level kurikulum
atau dalam melayani setiap tahapan/kelompok perkembangan anak: pada masa bayi, batita,
balita, prasekolah, dan seterusnya. Intinya setiap tahapan terlayani secara komprehensif/holistik).
6
f. Konsisten
Konsisten adalah taat asas atau ajek pada kaidah dan rambu-rambu pengembangan kurikulum
PAUD yang semestinya dan telah digariskan. Kurikulum harus konsisten, baik dengan kebijakan,
kerangka pengembangan maupun kaidah-kaidah yang terkait dengan pendidikan anak usia dini,
seperti Penerapan Layanan yang berpusat pada anak, penerapan bermain dalam kegiatan anak,
penerapan pembelajaran terpadu (tematik), integrasi pendidikan karakter, pengakuan hak anak
dalam kegiatan, mengakomodasi layanan kesehatan dan gizi, serta mengintegrasikan dukungan
keluarga/orang tua dalam pengembangan kurikulum operasionalnya.
g. Fleksibel
Yang dimaksud dengan fleksibel adalah bahwa keseluruhan komponen kurikulum dapat
mengakomodasi keragaman konteks dan dinamika yang ada/terjadi, baik peserta didik, pendidik,
potensi satuan PAUD, lingkungan budaya, harapan masyarakat (orang tua), serta berbagai
perubahan/pembaharuan yang terjadi, baik secara internal di satuan pendidikan PAUD, maupun
secara eksternal dalam lingkup bidang PAUD pada umumnya.
h. Penerapan Pendekatan Bermain
Bermain dijadikan sarana dan media utama dalam menfasilitasi pertumbuhan, perkembangan,
dan membangun pengetahuan pada setiap anak. Bermain yang dikembangkan adalah bermain
yang memberi dampak pertumbuhan dan perkembangan pada anak (developmentally impacts)
serta yang membantu berkembangnya potensi belajar setiap anak (learning impacts). Oleh
karena itu, bermain untuk anak usia dini hendaklah dirancang yang betul-betul dapat menjadi
sarana yang bersifat menyenangkan, fungsional, dan efektif membelajarkan anak (joyful learning
activities). Dengan demikian, kurikulum operasional PAUD yang dikembangkan dapat
menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan melalui kegiatan bermain.
i. Penggunaan Pendekatan Tematik
Tema adalah gagasan utama atau konsep kunci (key concepts) yang dapat memayungi
keseluruhan ‘tindakan kurikulum’ yang akan diberikan kepada anak. Tema merupakan gagasan
pengikat, baik untuk mengikat kemampuan, materi, maupun kegiatan yang akan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan kurikulum yang dikembangkan dalam Kurikulum Operasional PAUD.
Tema-tema yang digunakan dalam Kurikulum Operasional PAUD hendaklah sesuai dengan
karakteristik pendidikan anak usia dini, yaitu menfasilitasi anak usia 0-6 tahun. Persyaratan
secara khusus dapat disimak pada bagian pengembangan tema pada Bab V.
j. Penerapan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan kunci dari seluruh wujud Kurikulum Operasional PAUD, dari
perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Kurikulum Operasional PAUD yang dikembangkan
hendaklah dikemas dan diwarnai oleh pendidikan karakter secara bermakna. Dengan demikian,
sasaran pertumbuhan dan perkembangan anak bukan hanya kematangan, tetapi membangun anak
Indonesia yang matang secara komprehenship. Dengan kata lain, Kurikulum Operasional PAUD
menjadi cikal-bakal mengantarkan anak Indonesia yang cerdas komprehensif. Jika diterjemahkan
secara lebih operasional, cerdas komprehensif di sini meliputi 1) terjadinya pertumbuhan anak
yang sehat, 2) perkembangan anak yang matang, serta 3) terbentuknya kepribadian anak yang
berkarakter.
7
2. Prinsip Khusus Pengembangan
Prinsip-prinsip khusus dalam pengembangan Kurikulum Operasional PAUD mengacu kepada
pengoptimalan prinsip umum, sebagai berikut.
a. Selektif dan Sistematis.
Kurikulum dirancang secara selektif dan sistematis dari merencanakan hingga evaluasi, baik saat
memilih tujuan, teknik, konten, prosedur maupun metode pembelajarannya, yang diselaraskan
dengan cara, gaya, dan minat belajar anak, serta sejalan dengan sistem evaluasi/penilaiannya.
b. Jelas, Terukur, dan Mudah Dipahami
Tujuan, teknik, konten, prosedur, metode pembelajaran, serta teknik evaluasi yang dipilih dalam
kurikulum disusun secara jelas dan terukur serta dipahami oleh semua komponen yang terlibat
dalam pembelajaran di satuan PAUD, bukan hanya dipahami oleh pengelola dan guru semata tetapi
juga oleh pegawai administratif dan orang tua.
c. Membuka Kesempatan Belajar Anak Membangun Pengalamannya
Kurikulum dirancang untuk membuka kesempatan belajar anak membangun pengalamannya dalam
proses transmisi, transaksi, dan transformasi keterampilan, nilai-nilai, dan karakter di bawah
bimbingan guru. Proses penerapan kurikulum bersifat aktif ketika anak menjadi penggagas dan
pelaksana kegiatan bermain, menggunakan ide-ide baru yang diperoleh dari pengalaman untuk
belajar pengambilan keputusan dan pemecahan masalah sederhana.
d. Berdampak Jangka Panjang
Kurikulum dirancang untuk membangun pengetahuan yang bermakna bukan hanya sekadar untuk
dapat menjawab tes-tes, ujian, kuis, atau pengetahuan jangka pendek, melainkan dirancang untuk
memberikan pengalaman pembelajaran yang berdampak jangka panjang dan bersifat proses aplikasi
pengetahuan yang sederhana hingga kompleks, serta keterampilan fungsional.
e. Berpusat pada Komunitas Lingkungan
Kurikulum dirancang dengan memasukkan lingkungan fisik dan budaya ke dalam proses
pembelajaran untuk membangun kesesuaian antara pengalaman yang sudah dimiliki anak dengan
pengalaman baru tentang lingkungan dan norma-norma komunitas di dalamnya. Norma lingkungan
harus mendorong anak untuk belajar dari satu sama lain dan mendukung satu sama lain.
f. Penilaian Berpusat pada Anak Dan Lingkungan
Kemajuan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi fokus utama penilaian. Jenis, prosedur,
dan teknik penilaian dipilih selaras dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran yang nyata. Umpan
balik diberikan secara konsisten sesuai dengan kebutuhan, karakteristik dan kondisi anak, sehingga
kualitas layanan/kurikulum, semakin hari semakin fungsional dan relevan dengan kondisi anak dan
lingkungannya.
8
BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Komponen Kurikulum Operasional PAUD merupakan hal-hal pokok yang penting tertuang dalam
kurikulum yang dimiliki dan dikembangkan pada setiap satuan PAUD. Komponen Kurikulum Operasional
PAUD, baik yang penyelenggaraannya dengan model tersendiri maupun dengan model terpadu jumlah
komponen minimalnya sama. Terdapat dua pengelompokan komponen Kurikulum Operasional PAUD, yaitu
1) komponen inti dan 2) komponen pelengkap/penunjang. Kedua kelompok komponen tersebut merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kedua kelompok komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut.
A. Komponen Inti Kurikulum Operasional
Komponen inti adalah komponen utama yang harus ada dan tersedia dalam Kurikulum
Operasional PAUD yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan atau satuan PAUD. Terdapat tujuh
komponen inti Kurikulum Operasional PAUD, seperti berikut ini.
1. Landasan dan Rujukan
Berisi landasan dan rujukan yang dijadikan acuan atau inspirasi dalam pengembangan Kurikulum
Operasional PAUD. Landasan dan rujukan utama adalah Permendiknas Nomor 58/2009 tentang Standar
Nasional PAUD, sedangkan landasan dan rujukan lainnya dapat digunakan, sesuai dengan rambu-rambu
dan ketentuan sebagaimana yang telah dipaparkan di bagian awal.
b. Misi Lembaga
Misi adalah upaya umum yang ditempuh oleh satuan pendidikan PAUD dalam rangka mewujudkan
visi satuan pendidikan yang telah dirumuskan. Unsur misi biasanya menyangkut tiga hal utama, yaitu
wujud konkret outcome, wujud konkret pengelolaan, serta wujud konkret bentuk satuan pendidikan.
Secara teknis, rumusannya lebih banyak dari jumlah rumusan visi, setidaknya minimal dua rumusan.
9
c. Tujuan Lembaga
Tujuan lembaga adalah perumusan secara umum tentang gambaran perilaku dan kemampuan dari
anak sebagai peserta didik dan merupakan dampak dari layanan yang disediakan oleh satuan PAUD.
Dampak akhirnya adalah dapat mengantarkan setiap peserta didik menjadi anak Indonesia harapan,
sebagaimana yang dicita-citakan dalam kerangka pembanguan PAUD di Indonesia.
6. Kegiatan Rutin
Kegiatan rutin berisi jadwal harian, rangkaian kegiatan yang akan diterapkan pada satuan PAUD
dan diikuti anak selama satu hari serta memuat materi-materi/nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada
peserta didik secara berulang-ulang sepanjang tahun, dalam rangka pembentukan perilaku dan
pembiasaan yang mendukung melekatnya karakter positif peserta didik.
7. Evaluasi /Penilaian
Evaluasi/penilaian berisi tentang cara, bentuk/jenis penilaian yang digunakan, format dan bentuk
raport, serta mekanisme penyampaian perkembangan anak kepada orang-tua dan pemangku
kepentingan.
10
yang telah disusun dapat dilengkapi dengan kata pengantar, lembar pengesahan, daftar isi,
kepustakaan/sumber, dan lampiran-lampiran yang diperlukan. Yang jelas, komponen penyempurna ini
hendaklah selaras dengan komponen inti dari Kurikulum Operasional PAUD.
11
BAB IV
LANGKAH PENGEMBANGAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Dalam pengembangan kurikulum operasional PAUD ditempuh melalui lima langkah. Kelima
langkah dalam pengembangan Kurikulum Operasional PAUD, yaitu: 1) Persiapan dan Koordinasi, 2)
Analisis Konteks dan Potensi, 3) Pengembangan Komponen Inti Kurikulum Operasional PAUD, 4)
Pengembangan Komponen Penyempurna Kurikulum Operasional PAUD, dan 5) Naskah Akhir Kurikulum
Operasional PAUD.
Kelima langkah pengembangan Kurikulum Operasional PAUD tersebut hendaklah dilakukan
secara simultan dan terus-menerus sehingga membentuk siklus. Tahapan tersebut secara simultan dapat
disajikan sebagai berikut.
Secara terperinci setiap langkah pengembangan Kurikulum Operasional PAUD tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
12
Penilik atau pengawas sebagai pembina dan pengendali mutu setiap satuan pendidikan PAUD, perlu
menguasai sebaik-baiknya pedoman ini sehingga arah pembinaan menjadi lebih efektif dalam
peningkatan mutu setiap satuan pendidikan yang berada di bawah binaannya.
2. Orang Tua/Masyarakat
Orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang menitipkan anaknya pada satuan pendidikan PAUD
perlu memahami pedoman ini juga sehingga dapat memberikan masukan pada saat kurikulum
dikembangkan pada suatu satuan pendidikan atau satuan PAUD.
3. Pemangku Kepentingan Lain
Pemangku kepentingan lain, terutama pihak-pihak yang terkait langsung dengan peningkatan mutu
PAUD hendaklah dapat mempelajari pedoman ini sebaik-baiknya. Di antara pihak tersebut adalah
pimpinan/pejabat dinas pendidikan, penggiat PAUD, pemerhati PAUD, serta pakar dan peneliti
bidang PAUD.
Agar pengembangan Kurikulum Operasional PAUD dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan,
maka membutuhkan persiapan dan koordinasi dengan berbagai pihak. Persiapan berkaitan dengan
pengaturan jadwal dan mengumpulkan bahan informasi yang dibutuhkan, baik berupa
perundangan/peraturan, buku referensi maupun dokumen-dokumen penting lainnya. Di antara dokumen
penting yang harus dipersiapkan adalah:
1.Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini
2.Kerangka pembangunan PAUD Indonesia atau Renstra Pembangunan PAUD di daerah
3.buku-buku terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
4.buku-buku terkait dengan dasar teori dan pandangan tentang pendidikan anak usia dini
5.buku-buku tentang pemenuhan kesehatan dan gizi anak usia dini
6.buku-buku tentang sumber inspirasi tentang nilai dan karakter, baik berupa kitab suci, seperti Al-
Qur’an, Kumpulan Hadits dan Alkitab
7.buku pedoman pengembangan Kurikulum Operasional PAUD
8.buku lain yang dianggap perlu dan dapat dijadikan referensi
13
3.acuan akademik, terutama terkait dengan dasar keilmuan yang terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini. Acuan akademik dapat merujuk kepada pandangan ahli
perkembangan dan ahli anak usia dini;
4.analisis filosofis tentang pandangan perilaku, hakikat dan cara belajar anak. Sama halnya, dengan
analisis akademik, analisis filosofis boleh merujuk pada satu pandangan saja atau pada beragam
pandangan;
5.analisis nilai-nilai dasar yang akan digunakan, baik nantinya akan mendukung rumusan visi-misi
maupun dalam mendukung rumusan setiap aspek kurikulum secara keseluruhan. Nilai tersebut
dapat diturunkan dari pandangan kitab suci, atau dari sumber lainnya;
6.analisis hasil evaluasi lembaga dan hasil evaluasi perkembangan anak.
Jika analisis konteks telah cukup dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis potensi. Analisis
potensi merupakan analisis terhadap keseluruhan daya dukung yang diperkirakan dapat potensial
digunakan dalam pengembangan dan penyuksesan kurikulum yang dikembangkan. Analisis potensi
menindaklanjuti segala rasional yang telah diputuskan melalui analisis konteks. Berbagai potensi yang
harus dianalisis, di antaranya potensi sumber daya manusia yang meliputi tenaga pendidik dan tenaga
lainnya yang terlibat dalam pengelolaan satuan PAUD, potensi anggaran atau keuangan, potensi
material, barang, dan kebendaan, potensi sosial, budaya dan kemasyarakatan, serta potensi lainnya yang
dianggap berharga.
14
b. Standar atau rujukan lain dapat berupa nilai, kajian filosofis, kajian teoretis maupun atau semboyan
tertentu yang tidak bertentangan dengan dasar hukum, kebijakan pengembangan PAUD di Indonesia,
kaidah sosial-budaya, dan perkembangan IPTEK yang diakui dan diterima di Indonesia. Standar
tersebut dapat bersumber dari kitab suci (seperti: Al-Qur’an dan Alkitab, dll), dari pandangan
filsafat, penggalian nilai budaya, kajian riset-empiris (best practices), dan sebagainya.
c. Dalam keadaan khusus, satuan PAUD yang mengakomodasi dan/atau menggunakan kurikulum yang
bersumber dari luar negeri, hendaklah juga diselaraskan dengan Standar Nasional PAUD
sebagaimana yang dituangkan dalam Permendiknas Nomor 58/2009 tersebut. Upaya-upaya
penyelarasan dapat dilakukan secara mandiri oleh penyelenggara/pengelola atau melalui bantuan dan
advokasi khusus dari dinas pendidikan setempat.
15
diselaraskan dengan karakteristik dan perkembangan peserta didik (developmentally appropriate
practices).
Selaras dengan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Operasional yang mengacu kepada
pertimbangan karakteristik, kondisi, kebutuhan, dan kekhasan setiap satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum setiap satuan pendidikan atau satuan PAUD di kelompokkan menjadi dua bagian
utama, yaitu struktur dan muatan kurikulum inti dan struktur dan muatan kurikulum khas satuan
pendidikan. Struktur dan muatan kurikulum inti adalah bidang pengembangan yang sesuai dengan
Standar Nasional Paud sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas Nomor 58/2009, seperti
yang dituangkan dalam STTP (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak). Sementara
itu, struktur dan muatan kurikulum khas satuan pendidikan adalah muatan plus, lokal, unggulan atau
khas yang dianggap selaras dengan VISI, MISI, TUJUAN satuan pendidikan yang bersangkutan.
Struktur dan muatan kurikulum inti merupakan standar minimal yang harus dirumuskan dan
dicapai oleh setiap satuan pendidikan atau satuan PAUD yang ada di Indonesia. Sementara itu, struktur
dan muatan kurikulum khas adalah merupakan pengembangan dengan kriteria sebagai berikut:
Untuk mendapatkan struktur kurikulum yang lebih jelas dan terukur, hendaklah dijabarkan ke dalam
sub lingkup perkembangan yang lebih rinci. Teknis pengembangan struktur dan muatan kurikulum
PAUD pada setiap satuan pendidikan PAUD sebagai berikut.
a. Bidang Perkembangan
Perkembangan Perilaku
Perkembangan Kemampuan Dasar
Perkembangan Bakat dan Minat (penambahan oleh Lembaga sesuai dengan kekhasan atau
unggulan lembaga).
b. Lingkup Perkembangan
Lingkup Perkembangan Nilai Agama dan Moral, dan Sosial-Emosional termasuk dalam Bidang
Perkembangan Perilaku (Pendidikan Karakter).
Lingkup Perkembangan Motorik, Kognitif, Bahasa, dan Seni termasuk dalam Bidang
Perkembangan Kemampuan Dasar.
16
Sub Lingkup Perkembangan Nilai Agama dan Moral:
Hubungan diri dengan Pencipta
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah bagaimana anak
sejak usia dini mengenal dan memahami bahwa dirinya adalah makhluk yang diciptakan
oleh Tuhan Yang Maha Pencipta. Tuhan dengan sifat-sifat Nya yang penuh kasih sayang
selalu menuntun ke arah kebaikan dan keselamatan. Dengan keyakinan ini muncul kerelaan
dan kesadaran untuk menjalani ajaran-ajaran yang ditetapkan dalam agama-Nya.
Perilaku Prososial
Sub Lingkup Perkembangan ini membangun sikap dan perilaku anak yang dapat diterima (well
being), hidup bersama (to be life together) dalam kelompok dan masyarakat yang lebih luas.
Perilaku yang dimaksud adalah jujur, tanggung jawab, disiplin, menghargai, menghormati,
sopan santun, , adaptif, toleransi dan cinta damai, tolong menolong, kerjasama, , partisipatif,
kontributif, dan empati.
17
dalam melakukan banyak kegiatan yang mendukung kemandirian dan kesiapan anak masuk
sekolah.
Kesehatan Fisik
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini adalah pembiasaan anak
tentang kebiasaan hidup bersih dan kebiasaan mengkomsumsi makanan bersih, sehat dan
bergizi sebagai usaha menjaga kesehatan diri.
Sub Lingkup Pengetahuan Umum dan Sains ini juga membangun pengetahuan tentang hewan
dan tumbuhan (makhluk hidup) yang ada di sekitarnya antara lain tentang cara hidup, siklus
kehidupan, rantai makanan, ekosistem, gejala alam (iklim, cuaca, siang malam, perubahan
suhu), dan lain-lain). Proses pemerolehan pengetahuan ini dilakukan dengan cara observasi,
memprediksi (memperkirakan), mencoba, menguji, menguraikan, memanfaatkan,
menyimpulkan, dan mengkomunikasikan.
Mengungkapkan Bahasa
Konsep yang dikembangkan dalam Sub Lingkup Perkembangan ini fokus pada membangun
kemampuan anak mengungkapkan bahasa, kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan
berbicara yang jelas dan benar.
18
Mengenal Keaksaraan Awal
Keaksaraan merupakan salah satu keterampilan dasar yang diperlukan untuk menunjang
keberhasilan anak di sekolah. Sub Lingkup Perkembangan ini tidak diartikan mengajarkan
membaca dan menulis sejak dini, tetapi membangkitkan dan memfasilitasi munculnya
kemampuan keaksaraan awal pada anak. Kemampuan keaksaraan awal membaca dimulai dari
anak mulai tertarik dengan buku bergambar, pura-pura membaca buku, mengidentifikasi huruf-
huruf yang ada pada namanya, mengenal simbol-simbol benda atau tempat yang dikenalnya,
tertarik dengan tulisan, meminta dibacakan tulisan secara berulang, hingga akhirnya ia bisa
membaca sendiri. Kemampuan keaksaraan menulis dimulai dengan corat-coret tak beraturan,
coretan yang terarah, tulisan rumput, menjiplak huruf atau simbol, menulis acak, hingga akhirnya
dapat menulis dengan tepat.
.......................
d. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran berisi tentang segenap upaya dan cara-cara pengelolaan pembelajaran atau
kegiatan yang digunakan pendidik untuk memberi pengalaman, mengenalkan konsep pengetahuan,
keterampilan, serta membentuk perilaku yang sesuai dengan karakteristik dan tahap perkembangan
anak. Strategi pembelajaran meliputi model, pendekatan, metode, dan/atau teknik yang diaplikasikan
dalam proses pembelajaran yang memungkinkan anak terlibat secara aktif, eksploratif, konkret,
kreatif dan menyenangkan yang dikemas dalam kegiatan bermain.
Secara khusus, setiap pengetahuan dan keterampilan yang dipilih dan akan diberikan kepada peserta
didik sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Merupakan bagian dari kehidupan anak,
b. Membantu pertumbuhan dan perkembangan anak
c. Bermakna bagi anak dan kehidupannya
d. Sesuai tahapan perkembangan
e. Mengembangkan istilah atau kosa kata yang bermanfaat.
f. Memungkinkan dieksplorasi oleh anak dengan baik
g. Berupa konsep dan prinsip yang mendasar.
h. Berupa pengetahuan umum yang sering digunakan di lingkungan anak
19
20
5 Kegiatan Pembelajaran
Pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh satuan PAUD dikelompokkan ke
dalam kegiatan pembelajaran pembiasaan, terprogram dan spontan. Kegiatan
pembelajaran mencerminkan upaya pencapaian visi, dan misi lembaga Satuan PAUD,
yang diimplementasikan dalam Jadwal Kegiatan Harian Satuan PAUD.
6 Program Pembelajaran
Program pembelajaran dapat disusun dalam rencana kegiatan tahunan, semesteran, bulanan,
mingguan dan harian. Pembuatan rencana kegiatan ini disesuaikan dengan sifat program dan
pendekatan yang ditetapkan lembaga dalam mencapai visi, misi, dan tujuan.
a. Program Tahunan
21
Program tahunan adalah rencana kegiatan lembaga untuk menuju visi, misi, dan tujuan
dalam periode satu tahun. Program tahunan ini dibuat menjelang tahun ajaran baru
dimulai. Program tahunan dapat berisi tentang konsep dan materi yang akan membangun
pengalaman belajar, kegiatan pembelajaran, kalender pendidikan, tema, dll. Program
tahunan ini disusun secara bersama antara pendidik dan tenaga kependidikan di satuan
PAUD, serta disosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.
c. Program Bulanan
Program bulanan memuat komponen rencana kegiatan yang lebih spesifik yakni tema,
materi, pengembangan kosa kata dan pengetahuan, serta kegiatan bermain dan eksplorasi.
Program bulanan disusun oleh tim guru yang menangani anak pada kelompok tertentu.
Tema:
Tema merupakan bingkai keseluruhan kegiatan dan topik yang akan dijadikan
pembahasan dalam bermain dan bereksplorasi bersama anak. Harus diingat bahwa
pembelajaran anak usia dini terintegrasi dengan kehidupan anak. Oleh karena itu, tema
sebaiknya sesuai dengan prinsip-prinsip penentuan . Untuk satuan PAUD yang
menyelenggarakan layanan untuk anak dengan berbagai kelompok usia, dapat
menggunakan satu tema yang sama, hanya kedalaman dan keluasan bahasannya
disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Tema bisa bersifat tunggal atau juga
dapat dikembangkan menjadi sub-sub tema. Waktu pembahasan untuk tema tidak
ditentukan satu minggu atau satu bulan melainkan tergantung pada minat anak dan
keluasan pengetahuan yang ingin dibangun melalui pengalaman bermain anak.
D. Materi (muatan):
22
Materi untuk program kegiatan bulanan diturunkan dari materi semester, dengan
memperhitungkan urutan dan tingkat keluasan materi tersebut.
d. Program Mingguan
Program kegiatan mingguan dikembangkan dari kegiatan bulanan, namun penyajiaannya
lebih lengkap dan lebih operasional. Dalam program kegiatan mingguan berisi sub tema,
muatan materi, kosa kata, alat dan bahan, serta strategi penilaian. Program mingguan juga
menjabarkan rencana kegiatan yang akan difasilitasi guru untuk anak bermain selama
satu minggu.
Sub Tema:
Sub tema merupakan bagian bahasan dari tema. Penentuan sub tema juga harus
memperhatikan persyaratan penentuan tema di atas.
Materi:
Materi diturunkan dari bagian materi yang sudah ditetapkan dalam materi bulanan.
Kosa Kata:
Kosa kata merupakan penambahan perbendaharaan kata yang disesuaikan dengan sub
tema yang akan di bahas.
Alat dan Bahan:
Alat dan bahan disesuaikan dengan kegiatan bermain yang akan dikuti anak. Penggunaan
alat dan bahan bermain dianjurkan juga mengoptimalkan bahan-bahan yang terdapat di
lingkungan sekitar anak. Penggunaan worksheet diupayakan seminimal mungkin,
sehingga kesempatan anak untuk bereksplorasi dengan alat dan bahan bermain sesuai
dengan gagasan/pikiran anak.
Strategi Penilaian:
Strategi penilaian memuat alat dan cara yang digunakan guru untuk mengamati,
memahami apa yang dilakukan dan dikatakan anak selama kegiatan bermain.
23
e. Program Harian
Rencana Kegiatan Harian (RKH)
a. Pengertian RKH
Rencana Kegiatan Harian (RKH) adalah unit perencanaan terkecil dibuat untuk
digunakan dan memandu kegiatan dalam satu hari atau satu kegiatan. RKH
dikembangkan mengacu kepada rencana kegiatan mingguan yang telah disusun
dengan berbasis bermain atau bernuasa bermain, sehingga anak-anak dalam menjalani
kegiatannya dalam keadaan nyaman, menyenangkan dan lebih rileks.
Rencana Kegiatan Harian (RKH) dibuat oleh guru dengan dirancang dan
dipersiapkan secara sistematis serta memenuhi kebutuhan pembelajaran nyata.
Seandainya kegiatan yang dipilih menggunakan kegiatan dengan metode sentra maka
perencanaan dikembangkan dengan mengacu pada kegiatan pembelajaran berbasis
sentra tersebut secara utuh. Tetapi jika kegiatan yang dipilih dengan menggunakan
sistem area, sudut, moving class, moving/rolling activities, proyek, eksperimen,
discovery, Contextual Teaching and Learning (CTL), cooperative learning/teaching
dan sebagainya; maka langkah-langkah RKH nya mengikuti kekhasan dan ciri-ciri
khusus dari metode atau pendekatan yang yang dipilih tersebut.
b. Komponen RKH:
Kegiatan dan metode apapun yang dipilih oleh guru dalam mengembangkan RKH
hendaklah memenuhi komponen minimum. Komponen yang sekurang-kurangnya
harus terpenuhi adalah sebagai berikut:
a) Identitas Satuan pendidikan dan Program Layanan
b) Waktu Penggunaan RKH (Semester/Bulan/Minggu/Hari)
24
Kegiatan ke dalam Prosedur Operasional, maka tidak perlu lagi memasukkannya
ke dalam RKH.
25
Pada bagian ini pengembang menentukan cara evaluasi dan atau penilian yang digunakan
dalam mengukur keberhasilan kurikuulum operasional PAUD yang dijalankan.
Hal-hal yang dapat dikembangkan diantaranya adalah:
a. Ruang Lingkup Evaluasi/Penilaian
b. Cara Dan Teknik Evaluasi/Penilaian Yang Digunakan
c. Kerangka Laporan (RAPORT) Perkembangan Anak
d. Intrumen Dan Format Penilaian yang Digunakan
7 Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah jadwal kegiatan tahunan di suatu lembaga pendidikan. Kalender
pendidikan yang dibuat lembaga disusun mengacu pada kalender pendidikan yang dibuat
oleh Dinas Pendidikan setempat. Untuk memudahkan dan memperlancar kegiatan dan
program pembelajaran maka kalender pendidikan perlu disusun secara rinci baik kegiatan
yang bersifat tetap atau tentatif. Adanya kalender pendidikan akan membantu kepala
sekolah, pendidik, tenaga kependidikan dan orangtua serta pihak-pihak yang berkepentingan
melakukan penjadwalan untuk mengatur kegiatan dalam tahun yang bersangkutan.
(kegiatan mendatangkan nara sumber, mengunjungi tempat yang terkait dengan tema,
kegiatan bazaar anak, pentas seni anak, atau lainnya) maupun kegiatan yang ke-orang
tuaan/parenting (pertemuan orang tua, open house, hari keluarga, dan sebagainya).
.............
26
Kemukakan rangkaian sejarah singkat pendirian satuan pendidikan PAUD dan
perkembangannya dari waktu ke waktu. Baik secara urutan histori mamupun terkait
dengan momen-momen penting selama perjalanan Satuan pendidikan PAUD tersebut.
3. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan pendidikan
Kemukakan alamat lengkap dari satuan pendidikan PAUD, baik nama jalan, nomor
tempat, serta identitas alamat lainnya, termasuk kotak surat dan nomor telepon aktif
yang dapat dihubungi. Sertai dengan peta lokasi menuju satuan pendidikan PAUD
tersebut, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat menuju satuan pendidikan
dengan mudah.
4. Status Satuan pendidikan (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
Kemukakan status satuan pendidikan baik dari status lembaga penyelenggara satuan
(negeri/swata), status legal formal (perizinan, atau izin operasional), maupun status mutu
(kualifikasi yang diperoleh dengan akreditasi). Serta stantus lainnya yang dianggap
penting, misalkan status relasi dengan satuan pendidikan pendidikan lain di luar daerah
atau luar Negara (luar negeri). Status luar daerah, yaitu satuan pendidikan PAUD
tersebut merupakan cabang dari satuan pendidikan PAUD yang didirikan di daerah lain.
Sedangkan status berkait dengan relasi, misalkan satuan pendidikan PAUD tersebut
merupakan franchise (waralaba) atau sister, bencemark (rujukan, merujuk, rekanan,
mitra) dari satuan pendidikan PAUD lain yang ada di daerah atau Negara lain.
Jilid/Cover
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Profil Satuan pendidikan (penyelenggara, pengelola dan pendidik)
B. Sejarah Singkat Satuan pendidikan
C. Alamat Dan Peta Lokasi Satuan pendidikan
D. Status Satuan pendidikan (negeri/swasta, izin operasional, akreditasi, dll)
BAB II KURIKULUM SATUAN PAUD
27
A. Landasan dan Rujukan
B. Visi, Misi, Dan Tujuan
C. Struktur, Konsep Dan Strategi Pembelajarann
D. Muatan/Materi Kurikulum
E. Program Rutin
F. Program Pembelajaran, serta
G. Evaluasi /Penilain yang digunakan
BAB IIIPENUTUP
A. Harapan pelaksanaan
B. Rambu-rambu penerapan
C. Rencana revisi dan perbaikan
Kepustakaan
BAB IVLAMPIRAN
1. Pemetaan Struktur, Konsep Dan Strategi Pembelajaran
2. Program Tahunan
3. Program Semesteran
4. Program Kegiatan Bulanan (Contoh)
5. Program Kegiatan Mingguan (Contoh)
6. Rencana Kegiatan Harian (Contoh)
7. Kalender Pendidikan
8. Format dan Instrumen Penilaian
9. Dsb yang relevan untuk dilampirkan
Jika suatu satuan PAUD telah merumuskan keseluruhan kurikulum sesuai dengan
komponen di atas, maka satuan PAUD tersebut sudah dianggap layak memiliki KTSP atau
kurikulum operasional yang memadai untuk lembaganya.
28
BAB VI
PENGESAHAN DAN PEMBERLAKUAN
KURIKULUM OPERASIONAL PAUD
Kurikulum adalah bagian dari kontrak satuan pendidikan pendidikan dengan segenap
pemangku kepentingan, terutama dengan dinas pendidikan, orang tua dan masyarakat yang
menitipkan anaknya di satuan pendidikan tersebut. Oleh karena itu dalam hal pengesahan,
pemberlakuan dan masa revisi hendaklah mempertimbangkan dan mendapat persetujuan dari
pihak-pihak yang terkait tersebut.
Gambaran keterkaitan dari berbagai pihak di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
29
C. Masa Revisi dan Perbaikan Kurikulum Operasional PAUD
Prinsip keabadian tidak berlaku bagi kurikulum. Kurikulum yang telah dikembangkan
harus siap untuk selalu direvieu, bahkan dengan tiba-tiba. Beberapa pertimbangan dasar
untuk merevisi atau memperbaiki kurikulum diantaranya adalah:
1. Perubahan kebijakan dalam pendidikan, terutama dalam bidang PAUD
2. Perubahan jenis program layanan dalam satuan pendidikan PAUD.
3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD
4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD
5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD
6. Perubahan IPTEKs yang signifikan terhadap bidang PAUD
7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat
8. Dan sebagainya
30
BAB VII
PENUTUP
31
KEPUSTAKAAN
Peraturan Presiden No. 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Kementrian Negara RepubIik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
No. 67 Tahun 2010.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini.
32
33
Lampiran 1.
1. Nilai Hubungan Anak mengenal dan Mengenalkan ciptaan Tuhan yang ada di
Pengem-
Agama diri dengan memahami bahwa dirinya sekitar anak
bangan Pencipta
Perilaku dan adalah makhluk yang Mendorong anak eksplor berbagai benda
Moral diciptakan oleh Tuhan Yang dan makhluk ciptaan Tuhan dan buatan
Maha Pencipta. manusia.
Anak rela dan senang untuk Mencontohkan sifat Tuhan dalam perilaku
menjalani ajaran-ajaran yang sehari-hari.
ditetapkan dalam agamaNya. Memasukkan kegiatan ibadat dalam
kurikulum dan kegiatan kegiatan sehari-hari.
Menggunakan doa-doa harian dan kalimat
thoyibah
Membiasakan mensyukuri dan memelihara
ciptaan Tuhan
Hubungan Anak mengenal bermacam Menyediakan APE yang terkait dengan
diri dengan ajaran dan kemajemukan tetapi keagamaan
sesama
tetap saling menghargai Mengidentifikasi bentuk, ciri, penggunaan
perbedaan, termasuk perbedaan tempat ibadah
dalam menjalankan ibadah Memasukkan hari-hari besar agama menjadi
agama. tema dalam kurikulum.
34
2. Sosial Mengenal membangun kemampuan anak menunjukkan sikap yang tepat saat anak
Emosio diri sendiri memahami dirinya sendiri/
konsep diri: melakukan kesalahan.
nal memberikan balikan yang lebih spesifik
- mengetahui apa yang
diinginkan dan tidak terhadap perilaku anak dari pada hanya
diinginkan, sekedar memuji secara umum.
- beradaptasi dengan Menyiapkan saat transisi yang
lingkungan, menyenangkan agar anak siap memasuki
membangun keteguhan/ situasi yang baru atau berbeda.
kontrol diri: Membuat aturan bermain bersama anak dan
- tidak mudah putus asa, dilakukan berulang setiap kegiatan bermain
- gigih melakukan sesuatu akan dilakukan.
dari awal hingga akhir, Mengenalkan situasi yang akan dihadapi
- memiliki rasa ingin tahu, anak, atau mengenalkan alat yang baru dan
- berinisiatif melakukan hal- bagaimana menggunakannya secara benar.
hal baru, Memberikan perhatian dan cukup sabar saat
- berani ambil resiko,
- memiliki regulasi diri, dan meminta anak untuk terlibat memecahkan
- mencari solusi dari setiap masalah.
masalah.
Perilaku Mendiskusikan bersama anak pengertian sikap-
membangun sikap dan perilaku
Prososial sikap yang baik dan bagaimana
anak yang well being, to be life
melakukannya.
together:
Membuat jadwal harian rutin yang dapat
- berdisiplin,
- jujur, diprediksi oleh anak sehingga ia tahu
- tanggung jawab, perilaku apa yang diharapkan dari kegiatan-
- mengikuti aturan, kegiatan tersebut.
- kemampuan beradaptasi Menyiapkan waktu ”membereskan” yang
dengan lingkungan, cukup sehingga anak dapat telibat secara
- toleransi dan cinta damai, aktif di dalamnya.
- tolong menolong, Memperlakukan anak secara santun baik dalam
35
perilaku maupun saat berbicara.
- kerjasama, gotong royong,
- hormat, Memberikan bantuan secara bertahap bila anak
- sopan santun, memerlukannya.
- partisipatif, memberikan waktu untuk setiap anak untuk
- kontributif, dan berpendapat dalam kelompok kecil.
- empati. Merencanakan kegiatan bermain yang
membangun kerjasama anak.
Menerapkan menejemen konflik di saat anak
menghadapi konflik dengan temannya.
II. Pengem-
3. Fisik Kemam- Anak dilatih gerakan kasar Menyediakan sarana bermain yang
Motorik puan untuk dapat melakukan banyak mendukung kestabilan, kekuatan,
bangan
Gerakan
Kemam- kegiatan yang memerlukan keseimbangan, dan kelenturan tubuh.
Kasar
puan kekuatan otot besar, kestabilan, Merancang kegiatan out door setiap hari
Dasar keseimbangan, kelincahan, dan Menyediakan waktu untuk anak melakukan
kelenturan tubuh. aktivitas main bebas di luar
Mendorong semua anak untuk aktif dalam
kegiatan fisik.
Kemam- Melatih kemampuan gerakan Menyediakan berbagai sarana yang mudah
puan tangan dalam melakukan diakses dan digunakan anak
Gerakan Menyediakan alat dan sarana tulis berbagai
berbagai gerakan yang
Halus
memerlukan koordinasi bentuk dan bahan.
gerakan jari, koordinasi Merancang kegiatan motorik halus di setiap
gerakan tangan dengan mata, sentra/area
kordinasi mata dan kaki, Mencatat & mengumpulkan hasil karya anak
koordinasi mata, tangan, untuk melihat setiap kemajuan yang
pendengaran. dicapainya.
Membiasakan anak untuk mengembalikan
alat dan bahan yang sudah digunakan.
36
Kesehatan Pembiasaan anak tentang Memasukkan kebersihan dan perilaku hidup
Fisik kebiasaan hidup bersih dan sehat dalam kegiatan rutin.
kebiasaan mengkomsumsi Menyediakan sarana untuk anak
makanan bersih, sehat dan mempraktekan kebersihan.
bergizi sebagai usaha menjaga Membiasakan makanan sehat untuk anak.
kesehatan diri. Mengembangkan kegiatan parenting untuk
membangun kesepahaman dg orang tua
tentang pola hidup sehat.
Pemeriksaan kesehatan secara rutin dan
regular.
Pengukuran tinggi, dan berat badan secara
teratur.
4. Kognitif Pengeta-
Mengenalkan lingkungan Membiasakan menggunakan cara kerja
huan
Umum dan sosial budaya yang ada observasi/ mengamati, membuat prediksi
Sain disekitarnya: (memperkirakan), menguji, menguraikan,
- orang-orang di sekitarnya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan
- mata pencaharian, hasil.
- tempat-tempat fasilitas Memberi dukungan selama anak
umum bereskplorasi dengan pertanyaan: apa, apa
- seni dan atribut budaya.
yang terjadi seandainya.., mengapa,
Membangun pengetahuan
bagaimana, mana yang lebih baik, dst.
lingkungan alam, gejala serta
Menggunakan ruangan outdoor untuk
perubahannya:
berbagai kegiatan pengamatan dan
- tumbuhan dan pohon serta
penelitian sederhana.
cara memeliharanya,
- binatang mengamati berbagai jenis pohon, binatang
- gejala alam (iklim, dan cirinya
perubahan suhu, siang mengukur perbedaan suhu udara pagi, siang
malam, dll), dan sore hari
- siklus kehidupan (binatang, mengamati siklus kehidupan binatang,
37
air, dll) pohon, air dst
- rantai makanan,
membuat berbagai percobaan sederhana
- ekosistem mahluk hidup
mendorong anak untuk tertarik dengan
kegiatan penelitian sederhana
menghubungkan kegiatan outdoor ke dalam
berbagai kegiatan indoor.
Pengeta- Pengenalan pengetahuan dasar Merancang kegiatan main yang
huan Dasar matematika: mengenalkan pengetahuan dasar matematika
Matemat - mengenal bentuk, Menyediakan berbagai alat dan sarana
ka - membilang, bermain yang mendukung anak untuk
- mengelompokkan, membangun pengetahuan matematika dasar
- membandingkan, Memberikan dukungan selama anak
- mengukur, bermain dengan pertanyaan terbuka yang
- mengurutkan, memuat pengetahuan dasar matematika:
- menghubungkan, - Bentuk apa saja yang digunakan?
- membuat pola - Ada berapa jumlah benda yang
- mengenal waktu digunakan?
- mengenal posisi - Mari kita letakkan benda yang memiliki
ciri sama di sini dan yang lainnya di
sana
- manakah yang yang lebih (besar, tinggi,
berat, panjang) dari dua benda ini?
- Mari kita urutkan yang lebih kecil
diletakkan di sebelah kiri, dan yang lebih
besar di sebelah kanannya. dst
Mengajak anak mengamati berbagai bentuk
dan konsep dasar matematika yang ada di
lingkungan
Mendokumentasikan perkembangan
kemampuan anak
Gunakan permainan dan lagu-lagu yang
38
terkait dengan pengetahuan matematika
Pengenalan Membangun pemahaman dan Menyediakan alat-alat sesungguhnya yang
Keteram- keterampilan anak tentang sudah tidak terpakai
pilan kegunaan dan cara kerja Mendiskusikan fungsi, cara kerja, dan
Teknologi berbagai alat yang dapat pemeliharaan alat
Sederhana dijumpai di sekitarnya secara Memberikan dukungan pada anak untuk
benar. terlibat bermain peran dengan menggunakan
alat-alat tersebut.
39
Menyediakan waktu di setiap akhir kegiatan
untuk setiap anak berbicara menyampaikan
pengalaman bermainnya.
Mengenal
Memupuk kemampuan Menggunakan buku bacaan setiap hari
Keaksaraan
keaksaraan awal membaca: sebelum kegiatan dimulai.
- tertarik dengan buku Menyediakan berbagai ragam buku untuk
bergambar, mudah diakses anak.
- pura-pura membaca buku, Menempelkan banyak kata pada setiap
- mengidentifikasi huruf- benda di ruangan
huruf yang ada di namanya, Menggunakan berbagai permainan untuk
- mengenal simbol-simbol mengenalkan keaksaraan awal.
benda atau tempat yang Menggunakan nyanyian, tepuk tangan, puisi,
dikenalnya, tebak-tebakan, berbagai permainan yang
- tertarik dengan tulisan- menggunakan keaksaraan, dll.
tulisan di sekelilingnya, Menempatkan kegiatan keaksaraan di semua
- meminta dibacakan tulisan
sentra/area.
secara berulang, Menyediakan berbagai alat untuk menulis
- membaca sendiri.
dan kertas di semua sentra/area.
Kemampuan keaksaraan
Selalu mencantumkan nama dan tanggal
menulis:
pada setiap kertas kerja anak.
- corat-coret tak beraturan, Memberi kesempatan anak untuk membuat
- coretan yang terarah, coretan dan tulisan.
- tulisan rumput, Merencanakan kegiatan menggunakan
- menjiplak huruf atau berbagai alat dan bahan untuk melatih
symbol, kekuatan otot jari tangan anak.
- menulis acak,
Mengajak anak untuk mengenal simbol
umum: lalu lintas, produk makanan, dll.
6. Pengemb Seni Musik
angan
40
Seni Seni Gerak
Seni Karya
41
Lampiran 2
KONSEP DAN SILABUS
Anak mengenal Mengikuti perayaan Mengikuti perayaan Nama-nama hari- Sejarah yang terkait
bermacam ajaran dan hari besar agamanya hari besar agama- hari besar agama dengan hari besar
kemajemukan tetapi nya yang dianutnya Agamanya
tetap saling menghargai Hari besar agama
lain
perbedaan, termasuk
perbedaan dalam
menjalankan ibadah
agama.
Catatan: (1) Pengelompokkan materi berdasarkan kelompok usia di atas, tidak dilihat kaku. (2) Guru dapat mengenalkan materi
lintas usia, keluasan dan kedalamannya disesuaikan tahapan perkembangan anak.
membangun kemampuan ciri-ciri diri sendiri memilih kegiatan menyampaikan penerapan teknik
anak memahami dirinya main sendiri keinginan dan yang manajemen konflik
42
sendiri/ konsep diri: tidak diinginkannya
- beradaptasi dengan
lingkungan,
membangun keteguhan/
kontrol diri:
- tidak mudah putus
asa, mendiskusikan sikap
- gigih melakukan cara menyampaikan kesempatan anak yang disukai mengetahui
sesuatu dari awal yang dirasakan oleh melakukan sendiri konsekuensi dari
hingga akhir, dirinya perbuatannya
- memiliki rasa ingin
tahu,
- berinisiatif
melakukan hal-hal
baru,
- berani ambil resiko,
- memiliki regulasi
diri, dan
- mencari solusi dari
setiap masalah.
membangun sikap dan membereskan membereskan mengikuti aturan start and finish :
mainan mainan main merencanakan–
perilaku anak yang well
menggunakan kata menggunakan kata tugas piket secara melakukan–
being, to be life terima kasih dan terima kasih dan bergilir menyelesaikan-
together: maaf maaf menggunakan kata melaporkan–
- berdisiplin, bertanggung jawab terima kasih dan merapikan kembali
- jujur, terhadap benda maaf mainan
- tanggung jawab, pribadi dan mainan mengikuti aturan
- mengikuti aturan, sekolah main
- kemampuan menjadi pemimpin
beradaptasi dengan secara bergilir
lingkungan,
43
- toleransi dan cinta
damai,
- tolong menolong,
- kerjasama, gotong
royong,
- hormat,
- sopan santun,
- partisipatif,
- kontributif, dan
- empati.
Anak dilatih gerakan melakukan gerakan melakukan gerakan melakukan melakukan gerakan
kasar untuk dapat yang dapat yang dapat koordinasi gerakan dengan mengikuti
melakukan banyak membentuk membentuk menirukan berbagai urutan gerak.
kekuatan dan kekuatan, keseim- obyek bergerak.
kegiatan yang
keseimbangan bangan, kelenturan
memerlukan kekuatan dengan mengguna- tubuh dengan
otot besar, kestabilan, kan dua kaki. menggunakan alat.
keseimbangan,
kelincahan, dan
kelenturan tubuh.
44
tangan, pendengaran.
Pembiasaan anak tentang Merasakan aneka Kebiasaan makan Memilih makanan Gizi yang diperlukan
kebiasaan hidup bersih makanan bergizi makanan bergizi yang baik untuk tubuh
dan kebiasaan Mengikuti kebiasaan Mengikuti kesehatan Kandungan gizi
mengkomsumsi hidup bersih kebiasaan hidup Kebiasaan yang baik dalam makanan
bersih untuk kesehatan menjaga kebersihan
makanan bersih, sehat
diri dan lingkungan
dan bergizi sebagai
usaha menjaga kesehatan
diri.
anggota keluarga orang-orang yang di Arah dan posisi dari Berbagai peran dan
Mengenalkan
lingkungan PAUD suatu tempat ke pekerjaan termasuk
lingkungan sosial tempat yang lain didalamnya
budaya yang ada pekerjaan orang- perlengkapan/ atribut
disekitarnya: orang yang ada di dan tugas-tugas yang
- orang-orang di lingkungan PAUD dilakukan dalam
sekitarnya, pekerjaan tersebut
- mata pencaharian,
- tempat-tempat
fasilitas umum
- seni dan atribut
budaya.
Membangun
Menggunakan mengamati Mengeksplorasi Melakukan
pengetahuan lingkungan
benda-benda di perubahan gejala benda yang ada di percobaan sederhana
alam, gejala serta lingkungan untuk alam terhadap peristiwa-
lingkungan
perubahannya: bermain peristiwa alam
- tumbuhan dan pohon dengan mengguna-
serta cara kan alat dan
memeliharanya, perlengkapan
- binatang sederhana
- gejala alam (iklim,
45
perubahan
suhu,siang malam,
dll),
- siklus kehidupan
(binatang, air, dll)
- rantai makanan,
- ekosistem mahluk
hidup
Pengenalan pengetahuan - konsep bilangan 1-3 - konsep bilangan 1-5 - konsep bilangan 1-10 - konsep bilangan 1-20
dasar matematika: - bentuk benda-benda - bentuk , , - bentuk segi banyak , - bentuk tiga dimensi
- bilangan, konkrit ,
- berbagai bentuk, - mengukur dengan
- mengukur, - mengenalkan ukuran; - mengukur dengan menggunakan benda - mengukur dengan
- membandingkan panjang-pendek, berat- menggunakan misalnya mengukur menggunakan alat
- mengurutkan, ringan, banyak-sedikit dirinya; jengkal, tinggi dengan tali rafia ukur baku
langkah dll
- pengelompokkan,
- membandingkan 3
- menghubungkan - mengenalkan beragam - membandingkan dua macam benda atau - membandingkan dua
- pola benda- benda yang benda dengan lebih dengan menggu- benda atau lebih
- waktu berbeda menggunakan nakan alat dengan menggunakan
- posisi berbagai panca indera alat ukur baku
- mengurutkan benda
- mengenalkan beragam - mengurutkan benda dengan 3 ukuran – mengurutkan benda
benda dengan berbagai dengan 2 ukuran misalnya kecil-sedang- dengan 5 ukuran:
ukuran misalnya kecil- besar besar “paling/ter”
- mengelompokkan benda
- mengenalkan benda baru - mengelompokkan benda berdasarkan 2 variable - mengelompokkan benda
atau yang berbeda dari berdasarkan satu yang sama misalnya berdasarkan 3 variable
yang ada variable yang sama, warna dan ukuran yang sama misalnya
misalnya warna atau - menghubungkan anak warna, ukuran, dan
ukuran atau benda dengan 2 bentuk.
- menghubungkan benda - menghubungkan benda benda pasangannya, - menghubungkan anak
dengan anak, misalnya dengan pasangannya, misalnya satu anak atau benda dengan satu
5 bangku untuk 5 anak misalnya piring dengan satu piring dan set benda lain,
46
dengan sendok satu sendok misalnya satu anak
dengan satu set piring,
- menyusun pola AB-AB sendok, garpu, dan
- menyusun pola AB-AB dengan 2 variabel gelas
- melengkapi pola yang dengan satu variabel - menyusun pola ABC-
tidak sempurna - mengenalkan urutan - mengukur waktu dengan ABC dengan 3
waktu kemarin- hari ukuran lain, misalnya variabel
- mengenalkan urutan hari ini-besok lagu, hitungan, dll - mengenalkan waktu
dalam seminggu - memunculkan kesadaran dengan ukuran jam
- mengenalkan arah gerak posisi suatu obyek
kekanan-kiri-depan- dalam ruangan atau
- mengenalkan posisi belakang situasi tertentu - mengenalkan urutan
kanan-kiri-depan- posisi dengan
belakang menggunakan “ter atau
paling, atau diantara”
Membangun mengenalkan cara menggunakan menggunakan alat diperkenalkan cara
pemahaman dan berbagai nama alat alat sehari-hari yang terkait dengan kerja dan
keterampilan anak yang digunakan secara tepat pekerjaan misalnya menggunakan alat
tentang kegunaan dan sehari-hari pertukangan, elektronik sederhana
cara kerja berbagai alat perbengkelan, secara tepat.
yang dapat dijumpai di penjahit, dll
sekitarnya secara benar.
47
intonasi,
- hingga mengerti
arahan sederhana.
48
- meminta dibacakan
tulisan secara
berulang,
- membaca sendiri.
Kemampuan keaksaraan
menulis:
- corat-coret tak
beraturan,
- coretan yang
terarah,
- tulisan rumput,
- menjiplak huruf
atau symbol,
- menulis acak,
49
Lampiran 3
CONTOH
PROGRAM TAHUNAN PAUD ANANDA CERIA
Tahun : 2013
Kelompok : TK B MAWAR (usia 5-6 tahun)
2 membangun kemampuan anak memahami penerapan teknik Yang disukai dan tidak disukai anak (makanan,
dirinya sendiri/ konsep diri: manajemen konflik mainan)
- mengetahui apa yang diinginkan dan pemecahan masalah Cara mengungkapkan keinginan.
tidak diinginkan, mengetahui Cara meminta pertolongan
- beradaptasi dengan lingkungan, konsekuensi dari Cara menyampaikan terima kasih
perbuatannya
50
membangun keteguhan/ kontrol diri: start and finish : Membangun kemampuan anak untuk focus, start
- tdak mudah putus asa, merencanakan– and finish.
- gigih melakukan sesuatu dari awal hingga melakukan–melapor-
akhir, kan–merapikan kembali
- memiliki rasa ingin tahu, mainan Sikap yang disukai (sabar, suka menolong,
membangun sikap dan perilaku anak yang mengikuti aturan main berbagi, jujur).
well being, to be life together: menjadi pemimpin aturan bermain
- berdisiplin, secara bergilir aturan makan
- jujur,
aturan menggunakan mainan
- tanggung jawab,
- mengikuti aturan,
3 Anak dilatih gerakan kasar untuk dapat melakukan gerakan Kekuatan Otot: berlari, menarik, mendorong,
melakukan banyak kegiatan yang dengan mengikuti melompat, naik-turun tangga, dll
memerlukan kekuatan otot besar, urutan gerak dan atau Kestabilan: berjalan mundur, berjalan zigzag,
music. gallop, melompat satu kaki, dll
kestabilan, keseimbangan.
Keseimbangan: berjalan di titian, berdiri satu
kaki, dll
koordinasi mata-tangan-kaki: menangkap-
melempar bola, melempar bola ke tempat/sasaran,
menendang bola, menendang bola ke gawang, dll.
Melatih kemampuan gerakan tangan
dalam melakukan berbagai gerakan yang Melakukan kegiatan Gerakan koordinasi tangan-mata, tangan mata
memerlukan koordinasi gerakan jari, yang menggunakan jari kaki: berbagai kegiatan membantu diri sendiri:
tangan dan indera memakai baju, menalikan sepatu, menggulung
koordinasi gerakan tangan dengan mata, lainnya untuk
kordinasi mata dan kaki, koordinasi mata, selimut, dll.
melakukan percobaan
tangan, pendengaran. sederhana Kebiasaan hidup bersih: mencuci tangan,
Pembiasaan anak tentang kebiasaan hidup Gizi yang diperlukan
membuang sampah, menggosok gigi, dll
bersih dan kebiasaan mengkomsumsi tubuh
Kebiasaan makan sehat: mengenal berbagai
makanan bersih, sehat dan bergizi sebagai Kandungan gizi dalam
makanan makanan, makanan bergizi.
51
usaha menjaga kesehatan diri. menjaga kebersihan diri
dan lingkungan
52
yang sama misalnya Cara kerja alat sederhana: pertukangan, memasak,
warna, ukuran, dan dan alat yang digunakan sehari-hari.
bentuk.
- menghubungkan anak atau
benda dengan satu set
l
benda lain, misalnya satu
anak dengan satu set
piring, sendok, garpu, dan
gelas
- pola dengan 3 variabel
- mengukur waktu dengan
ukuran jam
mengenalkan urutan
posisi dengan
menggunakan “ter atau
paling”
diperkenalkan cara
kerja dan menggunakan
alat elektronik
sederhana secara tepat
5 Membangun kemampuan anak dalam Bunyi Berbagai sumber bunyi sesuai tema
memahami percakapan melalui: penambahan kosa kata Tempo suara: lambat, cepat, sedang
- membedakan bunyi, setiap tema Nada: tinggi, rendah, sedang
- mendengarkan kosakata dari bahasa menggunakan kata kalimat tanya apa, siapa, kapan, dimana
yang diucapkan orang dewasa, tanya apa analisis arahan dua perintah, tiga perintah
- memahami arti kata yang berbeda (bagaimana), dan Kosa kata baru sesuai tema.
intonasi, evaluatif (menurut mu?) Melengkapi kalimat sederhana sesuai pengalaman
mengenalkan simbol anak.
Membangun kemampuan anak berbicara mengenalkan huruf Mengenalkan huruf vokal dan konsonan dari
yang jelas, menggunakan, menggunakan kata nama anak.
mengungkapkan, mengkomunikasi-kan tanya analisis Simbol-simbol umum : lalu lintas, keamanan.
gagasan dengan benar. (bagaimana), dan Membaca simbol makanan/minuman yang sudah
evaluatif (menurut mu?) dikenal.
Memupuk kemampuan keaksaraan awal menggunakan buku dan
53
alat keaksaraan di
membaca:
setiap tempat/ Menuliskan isi pikiran ke dalam kertas pencil.
- tertarik dengan buku bergambar,
sentra/area Menuliskan nama sendiri.
- pura-pura membaca buku,
- mengidentifikasi huruf-huruf yang ada anak menuliskan ide
atau gagasannya sesuai
di namanya,
dengan kemampuannya.
memberi kesempatan
Kemampuan keaksaraan menulis:
kepada anak setiap hari
- corat-coret tak beraturan, untuk membuat tulisan
- coretan yang terarah,
- tulisan rumput,
54
Lampiran 3
CONTOH
PROGRAM SEMESTERAN PAUD ANANDA CERIA
Smester :I
Kelompok : TK B MAWAR (usia 5-6 tahun)
55
2 Anak dilatih gerakan kasar untuk Kekuatan Otot: berlari, menarik, a. air bersih
dapat melakukan banyak kegiatan mendorong, melompat, naik-turun tangga. b. sumber air
yang memerlukan kekuatan otot Kestabilan: berjalan mundur, berjalan
5. Sayuran
besar, kestabilan, keseimbangan. zigzag, gallop, melompat satu kaki. a. sayuran daun
Keseimbangan: berjalan di titian, berdiri b. sayuran buah
satu kaki, dll c.
koordinasi mata-tangan-kaki: menangkap- 6. dst
melempar bola, melempar bola ke
tempat/sasaran.
56
lingkungan alam, gejala serta Pengetahuan alam lingkungan: jenis pohon
perubahannya: / binatang dan cirri-cirinya yang ada di
- tumbuhan dan pohon serta lingkungan, benda hidup dan mati yang
cara memeliharanya, ditemukan di kebun
- binatang
- gejala alam (iklim, perubahan Bentuk: lingkaran, persegi, persegi
suhu, siang malam, dll), panjang, segi tiga.
Pengenalan pengetahuan dasar membilang benda 1-20
matematika: mengelompokkan benda berdasarkan
- berbagai bentuk,
warna, bentuk, ukuran, bahan, sifat, 1 atau
- bilangan,
- pengelompokkan, 2 variabel.
- membandingkan, membandingkan berat, panjang, isi
benda/mainan
menghubungkan benda sesuai fungsi,
Membangun pemahaman dan tempat, bahan
keterampilan anak tentang
kegunaan dan cara kerja berbagai Cara kerja alat sederhana: pertukangan,
alat yang dapat dijumpai di memasak, dan alat yang digunakan sehari-
sekitarnya secara benar. hari.
57
berbicara yang jelas, Kosa kata baru sesuai tema.
menggunakan, mengungkapkan, Melengkapi kalimat sederhana sesuai
mengkomunikasi-kan gagasan pengalaman anak.
dengan benar.
Mengenalkan huruf vokal dan konsonan
dari nama anak.
Simbol-simbol umum : lalu lintas,
Memupuk kemampuan keaksaraan keamanan.
awal membaca:
- tertarik dengan buku
bergambar,
- pura-pura membaca buku,
- mengidentifikasi huruf-huruf
Menuliskan isi pikiran ke dalam kertas
yang ada di namanya,
pencil.
Kemampuan keaksaraan menulis: Menuliskan nama sendiri.
- corat-coret tak beraturan,
- coretan yang terarah,
- tulisan rumput,
5 membangun kemampuan anak Cara mengungkapkan keinginan.
. memahami dirinya sendiri/ konsep Cara meminta pertolongan
diri: Cara menyampaikan terima kasih
- mengetahui apa yang
diinginkan dan tidak
diinginkan,
- beradaptasi dengan aturan bermain
lingkungan, aturan makan
membangun keteguhan/ kontrol aturan menggunakan mainan
diri:
- tdak mudah putus asa,
- gigih melakukan sesuatu dari
58
awal hingga akhir,
- memiliki rasa ingin tahu,
membangun sikap dan perilaku
anak yang well being, to be life
together:
- berdisiplin,
- jujur,
- tanggung jawab,
- mengikuti aturan,
59
Lampiran 4
CONTOH
No KEGIATAN MATERI
1 Penyambutan Ucapan salam
. Kalimat Thoyibah
dst.
60
Lampiran 5
CONTOH
PROGRAM KEGIATAN BULANAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : Juli
Kelompok : TK B (MAWAR)
Kebun PAUD -Ciptaan Tuhan Kosa Kata: tanaman besar, tanaman Mengamat ekosistem kebun
-Warna: hijau, kuning, perdu, rumput, binatang melata, PAUD:
Sub tema: coklat serangga, daun tunggal, daun majemuk, - mengamati jenis
- Tanaman di -bentuk: segi tga, daun muda, daun tua, daun kering, . tanaman
kebun persegi empat, - mengamati benda-
- Benda-benda Pengetahuan:
persegi panjang. benda
di kebun
-ukuran: besar, kecil ciptaan oleh Tuhan. - mengamati binatang
- binatang di Macam-macam tanaman: tanaman
-mengelompokkan
kebun besar, tanaman perdu, rumput
benda Menanam dan memelihara
-
-bilangan 1-10 Macam-macam benda: benda hidup, tanaman:
-huruf: a, I, u, e, o benda mati, gas - tanaman dengan stek
Macam-macam binatang: serangga, dan daun
binatang melata - memelihara kebun
Kegiatan di sentra/area:
- balok
- Main peran
- bahan alam
- persiapan
61
Bulan : AGUSTUS
Kelompok : TK B (MAWAR)
(Kolom Opsi) Tema Materi Pengembangan Kosa Kata, dan Kegiatan Bermain dan
Msh perlu pembahasan.. pengetahuan Eksplorasi
1. Memahami perilaku Mengunjungi bengkel
mulia Tema: Kendaraan -Kendaraan Buatan Kosa Kata: roda, jok, bensin, solar, motor:
2. Melakukan koordinasi manusia gerobak, delman, montr, sais, sopir, - mengamati bagian-
gerakan kaki-tangan- Sub Tema: -Warna: merah, kuning, masinis. bagian kendaraan
kepala dalam meniru- a. kendaraan
kan tarian atau senam hijau motor
roda dua -bentuk: bulat, kubus, Pengetahuan:
3. Mengenal sebab-akibat - mengamati cara
b. kendaraan - Nama-nama jenis kendaraan
tentang balok kerja montir
roda empat - Bagian-bagian kendaraan
lingkungannya -ukuran: kecil, sedang,
c. kendaraan - Cara kerja kendaraan
4. Mengenal perbedaan besar, pendek, sedang, Merawat kendaraan:
berdasarkan ukuran: tradisional
panjang - membersihkan
“lebih dari”;“kurang -
-huruf: b,p,l,m kendaraan
dari”; dan “paling/ter”.
5. Mencocokkan
bilangan Kegiatan di sentra/area:
denganlambang - balok
bilangan - Main peran
6. Berkomunikasi secara - bahan alam
lisan, - Persiapan
7. Mengenal simbol-
simbol untuk
persiapan membaca,
menulis dan berhitung
8. Bersikap kooperatif
dengan teman
62
Lampiran 6
CONTOH
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN PAUD ANANDA CERIA
Bulan : Juli 2013
Minggu : ke 1 dan 2
Tema : Kebun PAUD
Sub Tema : Tanaman di kebun
Kelompok : TK B (MAWAR)
Muatan/Materi Pengembangan Hari Kegiatan Bermain dan Alat dan Bahan Penilaian
Kosa Kata, afektif, Eksplorasi
dan pengetahuan
-Ciptaan Tuhan - Kosa Kata Senin Sentra balok: balok dan aksesorisnya yang Teknik:
-Warna: hijau, tanaman berwarna hijau, kuning, - Pengamatan
kuning, coklat tahunan, akar coklat. - Pencatatan
-bentuk: segi tga tunggang, akar - pengolahan
-ukuran: besar, kecil Selasa Sentra main peran: setting: hasil
serabut, daun pedagang: (1) bermacam
-mengelompokkan
tunggal, daun jenis sayuran yang
benda Alat:
majemuk, daun berwarna, hijau kuning, -
-bilangan 1-10 Lembar
-huruf: a, i muda, daun tua, coklat. (2) Alat tmbangan.
Catatan
daun kering (3) alat pembayaran. (4)
bungkus sayuran. (5) tempat harian
- Tanaman Buah
belanjaan. - Cheklist STPP
Ciptaan Tuhan
dapur: (1) alat untuk
Macam-macam Waktu:
menempatkan sayuran , (2)
tanaman buah- alat untuk memasak, (3) alat - Setap hari
buahan: untuk menghidangkan secara
Buah masakan, (4) alat makan, (5) bergilir, saat
- nama buah tempat mencuci alat kotor. anak datang
- warna buah
- bentuk buah
63
Daun Rabu Sentra persiapan: berbagai macam gambar hingga
- bentuk daun Menjiplak, menggambar, sayuran berwarna, kertas, pulang.
- jenis daun mengguntng, membuat poster pencil, crayon, guntng, lem,
- tekstur daun kebunku. kertas manila, kartu huruf.
- bau daun Kamis Sentra bahan alam: bibit tanaman, alat
Akar menanam, menyiram, melukis, menyiram, cat air, bahan
- akar pinger paintng, membentuk pinger paintng, kertas
dengan tanah liat, kolase dengan gambar, tanah liat, berbagai
Cara menanam dau-daunan. jenis daun, lem.
- biji, stek, Jumat sentra memasak: alat untuk menyimpan
cangkok, mencuci, memotong, memasak sayuran mentah, alat untuk
kue berbentuk bunga atau daun menyimpan sayuran bersih,
daun. alat untuk mencuci sayuran,
alat untuk memasak, dan
alat untuk menyajikan
masakan sayuran.
64
PROGRAM KEGIATAN MINGGUAN PAUD ANANDA CERIA
65
Rabu Sentra persiapan: berbagai macam gambar hingga
Menjiplak, menggambar, sayuran berwarna, kertas, pulang.
mengguntng, membuat poster pencil, crayon, guntng, lem,
kebun sayur. kertas manila, kartu huruf.
Kamis Sentra bahan alam: bibit tanaman, alat
menanam, menyiram, melukis, menyiram, cat air, bahan
pinger paintng, membentuk pinger paintng, kertas
dengan tanah liat, kolase dengan gambar, tanah liat, berbagai
daun sayur. jenis daun, lem.
Jumat sentra memasak: alat untuk menyimpan
mencuci, memotong, memasak sayuran mentah, alat untuk
sayur. menyimpan sayuran bersih,
alat untuk mencuci sayuran,
alat untuk memasak, dan
alat untuk menyajikan
masakan sayuran.
66
67
lampiran 7
CONTOH
68
Lampiran 8
Contoh
1. Pastikan bahwa area di dalam (indoor) dan di luar (outdoor) bersih dan aman.
2. Kegiatan bermain yang akan dimainkan anak mencakup main sensori motor, main peran,
dan main pembangunan.
3. Alat permainan edukatif yang akan digunakan anak dapat dijangkau anak dan
dikembalikan atau dirapikan kembali oleh anak.
4. Pastikan setiap anak memiliki kesempatan bermain di 3 tempat dengan kegiatan bermain
yang berbeda.
5. Alat main ditata dalam kelompok kecil yang dapat dimainkan secara berpasangan atau
dalam kelompok sedang yang dapat dimainkan beberapa anak.
6. Alat permainan edukatif dan buku ditata pada tempat yang mudah dijangkau oleh anak.
69
Lampiran 9
Contoh
PROSEDUR PIJAKAN SEBELUM BERMAIN PAUD ANANDA CERIA
1. Pastikan anak sudah ada dan duduk dengan tenang dalam lingkaran
2. Awali selalu dengan berdoa.
3. Biasakan anak untukmemperhatikan temannya yang tidak masuk.
4. Pendidik mengajak anak untuk bernyanyi atau mendengarkan cerita sebagai peralihan
agar lebih tenang.
5. Pastikan air minum dan glas bersih untuk semua anak tersedia..
6. Biasakan selalu berbicara dengan lembut .
7. Biasakan mengawali kegiatan dengan membacakan buku sesuai tema.
8. Selalu menyampaikan tema, materi dan kosa kata di awal kegiatan.
9. Mendiskusikan kembali harapan guru, dan aturan bermain.
10. Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih kegiatan main dan teman main.
11. Gunakan selalu kegiatan transisi agar tidak berebut mainan.
70
Lampiran 10
Contoh
71
Lampiran 11
Contoh
72
LAMPIRAN 12
Contoh
KALENDER PENDIDIKAN
Semester 1
HE 12 hari HE 17 HE 25
Catatan:
Kalender pendidikan disesuaikan dengan ketentuan Dinas Pendidikan setempat.
73
74