Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Papua memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
sangat luar biasa dalam menghadapi era globalisasi sehingga bertujuan untuk
mencetak putra putrinya menjadi terampil dan dapat diandalkan dalam segala
bidang serta mampu menjawab semua tantangan. Pemerintah Provinsi Papua
dengan APBD telah bekerja keras membangun infrastruktur bidang pendidikan
mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi untuk melahirkan putra-
putri Papua yang mempunyai kemampuan di segala bidang.
1. Observasi
Observasi yang dilakukan yaitu dengan mengamati secara langsung
terhadap pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, guna mengetahui prosedur
pelaksanaan dari tahap persiapan sampai dengan tahap penyelesaian.
2. Dokumentasi
Melengkapi data-data dengan gambar kerja, dan proses pekerjaan di
lapangan. Selain itu juga gambar dari pihak pengelola proyek yang berguna bagi
penyelesaian laporan ini.
3. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan serangkaian pertanyaan
yang berhubungan dengan proses pekerjaan untuk memperoleh data dan informasi
dalam pembangunan proyek. Proses tanya jawab ini ditujukan terhadap konsultan
perencana, konsultan pengawas, kontraktor, bahkan para mandor, tukang, dan
bahkan pekerja pada proyek.
b) Data Sekunder
Diperoleh dari konsultan dan kontraktor berupa laporan bulanan, laporan
akhir, kurva S serta time schedule.
BAB I. PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud
dan tujuan penulisan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.
BAB II. ORGANISASI PROYEK
Berisi tentang manajemen proyek, data proyek, organisasi proyek dan
pelaksanaan pekerjaan proyek.
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
Berisi teori-teori yang berkaitan dengan kasus yang ditinjau di lapangan.
BAB IV. PEMBAHASAN
Berisi pembahasan mengenai data umum proyek, sistem manajemen
proyek, dan proses pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan selama kegiatan kerja
praktek yaitu pekerjaan jaringan transmisi dan hidran umum
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran terkait pelaksanaan proyek Pembangunan
Penyediaan Air Baku Ampas Distrik Waris Kabupaten Keerom Provinsi Papua.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3.2 Hidran Umum
Hidran umum adalah salah satu sarana pelayanan air bersih atau minum
yang digunakan secara komunal, terdiri dari tangki penampung air berupa hidran
yang penyediaan airnya dialirkan melalui pipa distribusi. Hidran atau kran umum
berfungsi sebagai tempat pengambilan air bersih yang digunakan pada suatu
daerah tertentu untuk melayani setiap penduduk dan biasanya hidran umum
diletakkan di area pelayanan yang dianggap padat penduduknya.
Dimensi atau ukuran bak hidran umum disesuaikan dengan kebutuhan
pelayanan yang tergantung pada jumlah kepala keluarga (KK) yang dilayani.
Ukuran minimal hidran umum sedikitnya dapat melayani 10 – 15 KK dengan
jarak jangkauan yang relatif dekat.
Tipe bangunan hidran umum bermacam – macam tergantung pada
keinginan masyarakat setempat. Bangunan hidran umum dapat berupa bak
penampung yang terbuat dari cor beton, bak plastik, fiberglass, dan sebagainya.
Adapun kriteria desain hidran atau kran umum yang pada umumnya
direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bagi seluruh penduduk yaitu sebagai
berikut : volume hidran umum diperkirakan 2 – 3 m³ untuk melayani ±100 jiwa
atau 20 KK (1 KK terhitung 5 jiwa), jumlah hidran umum yang diperlukan di
suatu daerah layanan ditentukan berdasarkan jumlah jiwa yang akan dilayani,
kapasitas produksi air minum, dan standar pelayanan.
Gambar 3.4 Hidran Umum
Tangki atau bak hidran umum dapat terbuat dari bahan fiberglass
reinforced plastic (FRP), polyethylene (PE), pasangan batu bata, kayu ulin (kedap
air), plastik, atau bahan lain yang kedap air dengan ketinggian hidran umum
terhadap permukaan tanah minimum 60 cm. Tebal dinding tangki atau bak hidran
umum dari bahan FRP untuk volume 3 m³ adalah 5 mm dan untuk volume 2 m³
adalah 4 mm dengan kekuatan struktur yang direncanakan dapat menahan beban
air dan perlengkapan hidran umum.
Tabel 3.3 Kelengkapan Hidran Umum
VOLUME HU
NO UKURAN 3 m³ 2 m³
3 Ø pipa outlet 19 19
ORGANISASI PROYEK
Adapun data umum dari proyek Pembangunan Air Baku Distrik Ampas
Kabupaten Keerom :
b) Pada setiap saat Staf Teknis maupun Konsultan Pengawas harus dapat dengan
mudah mengawasi, memeriksa, dan menguji setiap bagian pekerjaan, setiap
bahan, pengolahan maupun maupun sumber-sumbernya.
c) Bagian-bagian pekerjaan yang terlanjur dilaksanakan tetapi tanpa melalui ijin
dari Konsultan Pengawas / Pengelola Teknis adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Pekerjaan tersebut jika diperlukan harus segera dibuka sebagian
atau seluruhnya untuk kepentingan pemeriksaan.
d) Jika diperlukan pengawasan oleh Konsultan Pengawas / Pengelola Teknis
diluar jam kerja, maka segala biaya untuk itu menjadi beban Kontraktor.
Permohonan tersebut disampaikan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas
2 (dua hari) sebelumnya.