Anda di halaman 1dari 4

BAB 5

DHAMAN DAN KAFALAH

A.DHAMAN (JAMINAN)

1. Pengertian Dhaman
Ialah menanggung hutang sesorang atau mengembalikan barang atau menghadirkan
seseorang ketempat yang di tentukan.
Menjamin untuk menghadirkan seorang yang sedang dalam perkara ke muka pengadilan pada
waktu dan tempat yang ditentukan jika perlu dinamakan juga kaffalah.
2. Hukum Dhaman
Menanggung hutang seseorang yang sudah tetap dan diketahui kadarnya hukumnya sah. Sabda
rasullulah saw:

Artinya : Dari abu umamah berkata saya mendengar rasulullah bersabda dalam khutbah pada
tahun haji wada’ pinjaman hendaklah dikembalikan dan orang yang menanggung hendaklah
membayar (HR. at turmudzi)
3. Syarat dan rukun Dhaman
Rukun dan syarat dhaman yaitu:
A. Orang yang menjamin syaratnya baligh, berakal, atas kehendak sendiri berhak
membelanjakan harta dan mengetahui adanya jaminan jaminan
B. Orang yang menghutang (madhmun anhu) syaratnya berhak membelanjakan harta
C. Yang berpiutang (madhmun lahu) syaratnya ia diketahui oleh orang yang menjamin
D. Utang atau barang yang dihadirkan kembali atau orang yang dihadirkan syaratnya harus
diketahui ukuran, keadaan dan jumlahnya serta waktu nya dan tetap keadaannya.
E. Lafaz syaratnya lafaz tersebut mengandung makna jaminan tidak digantungkan kepada
sesuatu yang lain dan tidak berarti sementara
Selain syarat syarat pada rukun diatas disyaratkan pula :
a. Jaminan tidak mengandung penipuan
b. Masing masing pihak tidak boleh khianat kepada pihak lain
c. Jaminan bukan merupakan kewajiban misalnya menjamin nafaqah kepada anak dan
isteri
d. Jaminan harus pasti tertentu
4. Cara pembayaran Dhaman
Orang yang berpiutang berhak menagih kepada orang yang menjamin atau kepada orang
yang berhutang . apabila hutang sudah dibayar oleh penjamin dengan seizin orang yang
berhutang maka penjamin berhak minta ganti kepada orang yang berhutang. Seorang yang
sedang berada dalam suatu perkara dapat pula ditanggunguntuk menghadiri siding pengadilan,
asal perkara itu bersangkutan dengan hak hamba bukan semata mata bersangkutan dengan hak
allah seperti hak karena zina. Dlam perkara demikian yang terkea perkara tidak boleh
ditanggungkarena ia dapat saja mengelak untuk melepaskan diri dari ancaman hukuman padanya
.apa bila salah satu dhamin atau ashil meninggal dunia sedang belum sampai pelunasan maka
pelunasan menjadi lepas waktu itu atas yang mati. Dhamin berhak minta ganti kepada kepada
ashil (madhmu anhu)jika telah membayar hutangnya.
Tidak sah menanggung sesuatu yang masih tersembunyi karena hal itu termasuk penipuan. .
Shignat(lafaz)untuk dhaman dan kafalah adalah seperti saya menanggung piutangmu atas sifulan
atau saya penanggung atau penjamin atas harta atau mendatangkan sesuatu. Apabila seseorang
berkata akan saya bayarkan harta atau akan saya datangkan sesuatu maka pertanyaan itu menjadi
janji yang wajib dilaksanakan. Demikian fatwa syeikh zainuddin Al Malibary.

B. KAFALAH
1. .Pengertian kafalah
Kafalh menurut bahasa berarti mananggung. Firman allah swt.

Artinya: “dan dia (allah) menjadikan zakaria sebagai penjaminya (Maryam).” (QS. Ali Imran :
37)
Menurut syara arti kafalah adalah menanggung atau menjamin seseorang dihadirkan dalam suatu
tuntunan hukum di pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan.
2. Dasar Hukum Kafalah
Para fuqaha’ bersepakat tentang bolehnya kafalah dan masalah ini telah dipraktekan umat
islam hinnga kini
Firman allah swt

Artinya: ya’qub berkata:Aku sekali kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama sama kamu,
sebelum kamu memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama allah, bahwa kamu pasti akan
membawanya kepadaku kembali.” (QS. Yusuf : 66)
Sabda rasulullah saw : Artinya: penjamin adalah orang yang berkewajiban
membayar”.(HR. Abu dawud dan turmudji)
3. syarat dan rukun kafalah
(1) rukun kafalah
(a) kafiil, ( ) yaitu orang berkewajiban menanggung.
(b) ashiil ( ) yaitu orang yang hutang atau orang yang ditanggung akan
kewajibanya.
(c) Makful lahu ( ) yaitu orang yang menghutangkanya.
(d) Makful bihi ( ) yaitu orang atau barang atau pekerjaan yang wajib
dipenuhi oleh yang ihwalnya ditanggung (makful ‘anhu)
(2) Syarat kafalah
(a) Syarat kafiil adalah baligh, berakal, orang yang diperbolehkan menggunakan
hartanya secara hukum,tidak dipaksa (rela dengan kafalah)
(b) Ashiil tidak dipersyaratkan baligh, berakal, kehadiran dan kerelaannya, tetapi
siapa saja dapat ditanggung(dijamin oleh kafiil).
(c) Makful lahu disyaaratkan dikenal oleh kafiil(orang yang menjamin)
(d) Makful bihi disyaratkan diketahui jenis jumlah, kadar atau pekerjaan

4. Macam macam kafalah


Kafalah ada 2 macam, yaitu:
1. Kafalah jiwa
2. Kafalah harta
Kafalah jiwa dikenal pula dengan sebutan dhamaanul wajhi (tanggungan muka),
yaitu adanya kewajiban bagi penanggung untuk menghadirkan orang yang
ditanggung kepada yamg ia janjikan tanggungan (makful lahu). Seperti ucapan “Aku
jamin dapat mendatangkan ahmad dalam persidangan nati”. Ketentuan ini boleh
selama menyangkut hak manusia, namun bila sudah berkaitan dengan hak hak allah
tidak sah kafalah, sepert menanggung /menganti had zina mencuri,qishas, dan lain
lain.
Kafalah harta, mengenal kafalh harta ini ada 3 jenis yaitu:
(1) Kafalan ni ad dain ( ) yaiutu kewajuban membayar hutang yang
menjadi tangungan orang lain dengan syarat nilai barang atau harta yang dihutang
itu tetap pada waktu terjadinya transaksi jaminan dan barang atau harta
yangdijamin itu jumlah, kadar dan jennisnya diketahui oleh penjamin.
(2) Kafalan dengan materi ( ) yaitu kewajiban menyerahkan
materi tertentu yang ada di tanagan orang lain
(3) Kafalan dengan darak( ) yaitu barang yang didapati berupa
harta terjual dan mendapat bahaya lantaran sebab lamanya yang ada pada barang
jualan .
5. berakhirnya kafalah
Kafalah berahir apabila kewajiban dari penanggung sudah dilaksanakan dengan baik atau
si makful lahu membatalkan akad kafalah karena merelakannya.
6. Hikmah kafalah
1. Adanya unsur tolong menolong antar sesame
2. Orang yang dijamin (ashiil) terhindar dari perasaan malu dan tercela
3. Makful lahu akan terhindar dari unsur penipuan
4. Kafiil akan mendapatkan pahala dari allah swt karena telah menolong orang lain.

ULANGAN HARIAN
Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c,d atau e di depan jawaban yang tepat!
1. Berikut ini bukan merupakan bentuk sighat dhaman ….
Saya penanggung
a. Saya menjamin
b. Saya menanggung sesuatu atas sifulan
c. Saya menyaksikan
d. Saya menanggung
2. Salah satu rukun dhaman adalah orang yang berhutang atau disebut….
a. madhmun anhu
b. madhmun fih
c. madhmun lah
d. madhmun bih
e. madhmun alaihi
3. sedangkan orang yang berpiutang dalam dhaman dinamakan….
a. madhmun anhu
b. madhmun fih
c. madhmun lah
d. madhmun bih
e. madhmun alaihi
4. secara lughowi kafalah berarti ….
a. Menguasai
b. Dikuasai
c. Menanggung
d. Memberikan beban
e. Membebankan kepada orang lain
5. Dalam bahasa arab orang yang menghutangkan disebut….
a. Ashiil b. Makful alaihi
c. kafiil d. makful lahu
e. makful bihi
6. hukum dhoman adalah…
a. sah b. batal
c. subhat d. makruh
e. haram
7. salah satu rukun kafalah yaitu orang berkewajiban menanggung yang disebut
dengan istilah…
a. Ashiil b. Makful alaihi
c. kafiil d. makful lahu
e. makful bihi
8. diantara rukun kafalah adalah orang yang melakukan hutang atau orang yang
ditanggung kewajibanya atau sering disebut….
a. Ashiil b. Makful alaihi
c. kafiil d. makful lahu
e. makful bihi
9. menanggung hutang seseorang atau mengembalikan barang atau menghadirkan
seseorang ke tempat yang ditentukan adalah definisi….
a. dhoman b. shulhu
c. ‘ariyah d. wakalah
e. hikmah dhaman
10.menjamin untuk menghadirkan seseorang yang sedang dalam perkara ke muka
pengadilan pada waktu dan tempat yang ditentukan jika perlu disebut….
a. kafalah b. wakalah
c. hiwalah d. ‘ariyah
e. jialah

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DAN BERIKAN ARGUMEN YANG BENAR !

1. Jelaskan istilah kafiil , makful lahu dan makful bihi !


2. Apa saja hikmah kafalah ? jelaskan !
3. Tunjukkan dalil naqli mengenai adanya kafalah dalam islam !
4. Urainkan maksud sabda rasullulah saw. Berikut ini!

5. Jelaskan firman allah swt. Berikut ini dan kaitkan penjelasanmu tersebut dengan masalah
kafalah

Anda mungkin juga menyukai