SISTEM KEKELUARGAAN
1. Patrilineal
a. Murni: menarik satu sisi dari garis keturunan laki-laki
b. Beralih-alih: menarik dari laki-laki tetapi dalam hal-hal tertentu dapat
ditarik dari garis keturunan perempuan, misal suatu keluarga
gapunya anak laki-laki lalu mereka khawatir bahwa keluarganya akan
putus pertaliannya, sehingga salah satu anak perempuannya harus
melakukan kawin semendung
tidak boleh menikah satu clan
istri wajib ikut ke suami maka dari itu ada barang jujur untuk
menggantikan perempuan tersebut sehingga barang jujur diberikan
kepada orang tua istri
2. Matrilineal: menarik satu sisi dari garis keturunan perempuan, tidak
boleh menikah satu clan
ada perkawinan semendo (perempuan tidak wajib masuk ke dalam
keluarga laki-laki)
berkembang menjadi semendo menetap (suami istri sudah menetap
tinggal bersama)
berkembang menjadi semendo bebas (suami istri merantau)
3. Bilateral: menarik dari dua sisi yaitu dari garis keturunan laki-laki dan
perempuan, tidak ada clan
Magis/Religius
Pola pikirnya tidak terlepas dari hal-hal yang bersifat magis
Tunai/Kontan
Jual beli harus ada suatu pembayaran (harus tunai)
Tunai yang sebenarnya: harga 10jt dibayar 10jt
Bukan tunai: harga jual 10jt dibayar 5jt, 5jt sisanya hanya dianggap utang
piutang tetap sah
Visual
Contoh: bayar DP
Kalau di hukum adat barang panjar berupa barang-barang magis
sebagai tanda ikatan, setelah lunas maka barang tersebut dikembalikan
Dalam jual beli kalau pembeli ingkar maka barang panjar harus diberikan
kepada penjual disebut hak ingkar dimana jangka waktunya dari
pemberian barang panjar hingga terlaksananya akad / pembayaran
Komunal / Kebersamaan
Hubungan individu dengan masyarakat
Individu berkelompok membentuk masyarakat
Harus ada yang mengatur masyarakat tersebut supaya tertib dalam
kehidupan karena pada dasarnya sifat individu itu egois
Individu melaksanakan hak dan kewajibannya tanpa merasakan beban
untuk kepentingan dirinya sendiri
Individu punya hak, misalnya menikah. Lalu masyarakat melakukan
kewajiban untuk membuat peraturan bahwa tidak boleh ada pernikahan
dalam satu clan
Kepentingan masyarakat > kepentingan individu
Contoh: fungsi social dimana suatu barang harus bermanfaat bagi
masyarakat, tidak boleh ditelantarkan, co: tanah
Hak ulayat atas tanah: hak rakyat untuk menggunakan tanah bersama-
sama supaya tanah tidak ditelantarkan
Misal A punya tanah; lalu A terlihat seperti mentelantarkan tanahnya
kemudian kepala adat harus bertanya kepada A mengenai nasib tanah tsb,
jika A tidak mampu menggarapnya lagi maka tanah tersebut akan
dialihkan
Tolong menolong: ada pamrih, individu dengan individu, berharap suatu
saat individu tersebut akan menolongnya
Gotong royong: tidak ada pamrih, untuk kepentingan umum
Syarat Transaksi
Dewasa:
Adat: kuat gawe (sudah bekerja, sudah berpenghasilan) dan
pengakuan dari masyarakat dengan cara ada undangan khusus pada
acara-acara adat atau acara-acara lingkungan atas namanya sendiri
(sudah terpisah dengan nama orang tuanya)
KUHPer: 21 tahun
SUBYEK HUKUM
Pribadi Kodrati: masyarakat adat / masyarakat hukum adat
harus cakap & dewasa dalam bertindak dalam hukum
Pribadi Hukum: diwakili oleh kepala adat
Harta Kekayaan
1. Berwujud Benda
a. Tanah:
Terikat: terikat pada masyarakatnya, yang boleh memiliki
tanah pada daerah tersebut hanyalah anggota masyarakat
hukum adat itu sendiri
Tidak Mutlak
b. Bukan Tanah
Sifatnya: tidak terikat / mutlak mudah untuk dipindahtangankan
Tanaman: muda (contohnya palawija, jagung) , tua (berkulit
kayu keras yang butuh bertahun-tahun untuk memanennya
misal durian, manga)
Ternak: kecil (unggas = ayam, bebek) , besar (sapi, kerbau)
Rumah
Azas Pemisahan Horizontal: kepemilikan antara tanah berbeda
dengan rumah serta tanaman yang tumbuh diatasnya
Rumah disini gak permanen, contoh rumah joglo (bisa
dipindah-pindah), jaman sekarang apartemen dimana yang
mempunyai tanah adalah suatu PT, yang mempunyai bangunan
adalah pemilik atau masyarakat umum