Anda di halaman 1dari 3

HUKUM ADAT – KULIAH 8

SISTEM HUKUM ADAT

SISTEM KEKELUARGAAN

1. Patrilineal
a. Murni: menarik satu sisi dari garis keturunan laki-laki
b. Beralih-alih: menarik dari laki-laki tetapi dalam hal-hal tertentu dapat
ditarik dari garis keturunan perempuan, misal suatu keluarga
gapunya anak laki-laki lalu mereka khawatir bahwa keluarganya akan
putus pertaliannya, sehingga salah satu anak perempuannya harus
melakukan kawin semendung
 tidak boleh menikah satu clan
 istri wajib ikut ke suami maka dari itu ada barang jujur untuk
menggantikan perempuan tersebut sehingga barang jujur diberikan
kepada orang tua istri
2. Matrilineal: menarik satu sisi dari garis keturunan perempuan, tidak
boleh menikah satu clan
 ada perkawinan semendo (perempuan tidak wajib masuk ke dalam
keluarga laki-laki)
 berkembang menjadi semendo menetap (suami istri sudah menetap
tinggal bersama)
 berkembang menjadi semendo bebas (suami istri merantau)
3. Bilateral: menarik dari dua sisi yaitu dari garis keturunan laki-laki dan
perempuan, tidak ada clan

Hukum adat dilanggar (misal nikah 1 clan)  dikucilkan oleh masyarakat


setempat

SIFAT/ CORAK HUKUM ADAT

Magis/Religius
 Pola pikirnya tidak terlepas dari hal-hal yang bersifat magis

Tunai/Kontan
 Jual beli harus ada suatu pembayaran (harus tunai)
 Tunai yang sebenarnya: harga 10jt dibayar 10jt
 Bukan tunai: harga jual 10jt dibayar 5jt, 5jt sisanya hanya dianggap utang
piutang  tetap sah

Visual
 Contoh: bayar DP
 Kalau di hukum adat  barang panjar berupa barang-barang magis
sebagai tanda ikatan, setelah lunas maka barang tersebut dikembalikan
 Dalam jual beli kalau pembeli ingkar maka barang panjar harus diberikan
kepada penjual  disebut hak ingkar dimana jangka waktunya dari
pemberian barang panjar hingga terlaksananya akad / pembayaran

Komunal / Kebersamaan
 Hubungan individu dengan masyarakat
 Individu berkelompok membentuk masyarakat
 Harus ada yang mengatur masyarakat tersebut supaya tertib dalam
kehidupan karena pada dasarnya sifat individu itu egois
 Individu melaksanakan hak dan kewajibannya tanpa merasakan beban
untuk kepentingan dirinya sendiri
 Individu punya hak, misalnya menikah. Lalu masyarakat melakukan
kewajiban untuk membuat peraturan bahwa tidak boleh ada pernikahan
dalam satu clan
 Kepentingan masyarakat > kepentingan individu
 Contoh: fungsi social dimana suatu barang harus bermanfaat bagi
masyarakat, tidak boleh ditelantarkan, co: tanah
 Hak ulayat atas tanah: hak rakyat untuk menggunakan tanah bersama-
sama  supaya tanah tidak ditelantarkan
 Misal A punya tanah; lalu A terlihat seperti mentelantarkan tanahnya
kemudian kepala adat harus bertanya kepada A mengenai nasib tanah tsb,
jika A tidak mampu menggarapnya lagi maka tanah tersebut akan
dialihkan
 Tolong menolong: ada pamrih, individu dengan individu, berharap suatu
saat individu tersebut akan menolongnya
 Gotong royong: tidak ada pamrih, untuk kepentingan umum

Syarat Transaksi
 Dewasa:
 Adat: kuat gawe (sudah bekerja, sudah berpenghasilan) dan
pengakuan dari masyarakat dengan cara ada undangan khusus pada
acara-acara adat atau acara-acara lingkungan atas namanya sendiri
(sudah terpisah dengan nama orang tuanya)
 KUHPer: 21 tahun

SUBYEK HUKUM
 Pribadi Kodrati: masyarakat adat / masyarakat hukum adat
 harus cakap & dewasa dalam bertindak dalam hukum
 Pribadi Hukum: diwakili oleh kepala adat

KEBENDAAN DAN PERIKATAN ADAT

Harta Kekayaan

1. Berwujud  Benda
a. Tanah:
 Terikat: terikat pada masyarakatnya, yang boleh memiliki
tanah pada daerah tersebut hanyalah anggota masyarakat
hukum adat itu sendiri
 Tidak Mutlak

Tanah merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat adat


karena semua penghidupan terutama profesi berasal dari tanah
(bertani, berkebun, rumah untuk tinggal, dll) sehingga harus ada
pengaturan

b. Bukan Tanah
Sifatnya: tidak terikat / mutlak  mudah untuk dipindahtangankan
 Tanaman: muda (contohnya palawija, jagung) , tua (berkulit
kayu keras yang butuh bertahun-tahun untuk memanennya
misal durian, manga)
 Ternak: kecil (unggas = ayam, bebek) , besar (sapi, kerbau)
 Rumah
Azas Pemisahan Horizontal: kepemilikan antara tanah berbeda
dengan rumah serta tanaman yang tumbuh diatasnya
Rumah disini gak permanen, contoh rumah joglo (bisa
dipindah-pindah), jaman sekarang  apartemen dimana yang
mempunyai tanah adalah suatu PT, yang mempunyai bangunan
adalah pemilik atau masyarakat umum

2. Tidak Berwujud (Immateril)

Anda mungkin juga menyukai