Anda di halaman 1dari 24

TATA SUSUNAN RAKYAT

DI INDONESIA
RACHMI SULISTYARINI,SH.MH
PERSEKUTUAN HUKUM
• Orasi van vollenhoven 2 oktober 1901:
• “untuk mengetahui hukum,maka perlu
diselidiki pada waktu apapun dan di
daerah manapun , sifat dan susunan
badan badan persekutuan hukum,
dimana orang orang yang dikuasai oleh
hukum itu hidup sehari hari”
Persekutuan hukum(lanjutan)
• Uraian ttg badan persekutuan hukum tidak
didasarkan dogmatik
• Harus berdasarkan kehidupan yang nyata
dari masyarakat yang bersangkutan
• Hukum adat sampai sekarang tetap ada,
karena kekuatan mempertahankan serta
kekuatan hidup dari badan badan
persekutuan hukum Indnesia sendiri
Lanjutan…
• Persekutuan mana di Indonesia yang
bersifat Persekutuan hukum?
• Pendapat Ter Haar: “Di seluruh Indonesia
pada tingkatan rakyat jelata, terdapat
pergaulan hidup di dalam golongan
golongan yang bertingkah laku sebagai
kesatuan terhadap dunia lahir dan batin”
Lanjutan…
• Golongan golongan itu mempunyai tata
susunan yang tetap dan kekal
• Orang orang dalam golongan itu
mengalami kehidupannya yang wajar
menurut kodrat alam
• Tidak ada seorangpun yang mempunyai
pemikiran akan pembubaran golongan itu
Lanjutan…
• Golongan golongan ini mempunyai: pengurus
sendiri, harta benda sendiri, milik keduniawian
milik gaib
• Golongan demikian bersifat persekutuan
hukum
• Simpulan ; persekutuan hukum merupakan
kesatuan kesatuan yang mempunyai tata
susunan yang teratur dan kekal serta memiliki
pengurus sendiri, baik kekayaan materiil
maupun immateriil
Contoh persekutuan hukum
• FAMILI DI MINANGKABAU:
– Tata susunan yg tetap : ada bagian bagian
rumah atau jurai, selanjutnya jurai terdiri dari
beberapa nenek dengan anak laki laki dan
perempuan
– Pengurus sendiri: penghulu andiko, jurai oleh
tungganai atau mamak kepala waris
– Harta pusaka sendiri yang diurus oleh
penghulu andiko
Contoh persekutuan hukum
• Desa di jawa
– Mempunyai tata susunan yang tetap
– Pengurus sendiri
– Harta kekayaan sendiri
• Desa mempunyai wilayah sendiri, bertindak
sebagai kesatuan terhadap dunia luar dan tidak
mungkin desa dibubarkan
• Keluarga : bukan persekutuan hukum
(mengapa?)
Struktur persekutuan hukum
• Indikator:
1. Faktor teritorial
2. Faktor geneologis
• Faktor teritorial: faktor terikat pada daerah
tertentu( fakta: sbg peranan penting)
• Faktor geneologis: faktor yang melandaskan
kepada pertalian darah pertalian suatu
keturunan(peranan tidak sepenting Faktor
terirorial)
persekutuan hukum: Geneologis
• Terjadi apabila seseorang menjadi
anggota persekutuan tergantung apakah
orang itu masuk suatu keturunan yang
sama
• Ada 3 macam :
1. Patrilineal : batak, Nias ,sumba
2. Matrilineal: Minangkabau
3. Parental : Jawa, Sunda, Aceh
Persekutuan hukum Teritorial
• Terjadi apabila keanggotaan seseorang
tergantung dari tempat tinggal di dalam
lingkungan daerah persekutuan
– Dapat sementara wkt meninggalkan tempat
tanpa kehilangan keanggotaan gol. Ybs
– Orang luar dapat masuk jadi anggota
persekutuan
– Sejak nenek moyang berdiam pada daerah
persekutuan
Jenis persekutuan hukum teritorial
• Ada 3 macam
1. Persekutuan desa
2. Persekutuan daerah
3. Perserikatan beberapa desa
Persekutuan desa(dorp)
• Segolongan orang yang terikat pada suatu
tempat kediaman
• Desa di Jawa dan di Bali
• Persekutuan jenis inilah yang menjadi pusat
pergaulan hidup sehari hari
• Desa sbg badan hukum berdiri sendiri secara
bulat, atau sebagai badan persekutuan
bawahan masuk didalam lingkungan suatu
badan persekutuan daerah atasan atau yang
mengadakan hub, kerjasama dengan bdn
persekutuan hukum setingkat untuk memelihara
keperluan bersama yang tertentu
Persekutuan daerah
• Terjadi apabila didalam suatu daerah tertentu
terletak beberapa desa yang masing masing
mempunyai tata sususnan dan pengurus yang
sejenis, masing masing hidup berdirisendiri,
akan tetapi semuanya merupakan bawahan dari
daerah ,mempunyai harta benda dan
menguasau hutan dan rimba diantara tanah
tanah yang ditanami dan tanah tanah yang
ditinggalkan oleh penduduk desa
• Contoh: kurie di Angkola dan Mndailing yang
mempunyai huta huta; marga (Sumsel) :dengan
dusun dusun di dalamnya
Perserikatan dari beberapa desa
• Apabila beberap badan persekutuan
kampung yang terletak berdekatan satu
dengan yang lain, mengadakan
permufakatan untuk memepihara
kepentingan kepentingan bersama(mis:
pengairan)
• Contoh : perserikatan huta huta ditanah
batak
Keterangan
• Awal mula, hanya ada beberapa daerah saja
yang mempunyai susunan yang berdasarkan
geneologis murni: orang orang gayo(di aceh
selatan); orang orang Pubian (Lampung)
• Perkembangan sekarang: sudah idak murni lagi
dan mereka mengenal ikatan teritorial (terkena
proses teritorialisasi)
• Susunan rakyat dasar teritorial murni : aceh,
Sumatera Timur, bangka dan belitung, Sumsel,
Jawa, Madura,bali, Sulsel, Minahasa dan
Ambon
Persekutuan faktor geneologis dan
teritorial
• Perlunada dua syarat:
1. Orang ybs harus termasuk dalam suatu
kesatuan geneologis
2. Orang ybs harus bertempat tinggal
didalam daerah persekutuan hukum
tersebut
Macam macam
• Ada lima:persekutuan genelogis –teritorial dimana :
1. Hanya terdiri dari orang orang seketurunan
saja(Enggano, Seram,P Buru,Flores)
2. Terdapat beberapa macam keturunan (tapanuli)
3. Terdapat beberapa /lebih dari satu keturunan (sumba
tenganh dan Sumba Timur)
4. Yang didiami oleh lebih dari satu keturunan di
beberapa nagari dan beberapa marga di bengkulu
5. Yang didiami lebih dari satu keturunan yang terdapat
di nagari nagari lain di Minangkabau dan dususn di di
daerah rejang
Catatan

• Pada dasarnya orang orang bertempat tinggal didalam


suatu persekutuan desa mempunyai kedudukan yang
tidak sama
• Ada beberapa tingkatan :
1. Pertama: orang orang yang pertama tama membuka
tanah di desa itu beserta keturunannya(orang baku)
termasuk gol.ini adalah orang yg memiliki
perkebunan/sawah dan orang ini bukan pembuka
desa( pribumi, sikap, kuli kenceng
2. Kedua: orang orang yang hanya mempunyai
pekarangan dan tegalan( kuli gundul, indung)
Lanjutan…
3. ketiga: orang orang yang bertempat
tinggal di pekarangan orang lain : disebut
penumpang
Hubungan Individu dengan
masyarakat
• dalam kehidupan masyarakat: manusia
makhluk sosial
• Tiap tiap masyarakat dalam kehidupan
dipengaruhi alam pikiran yang hidup dalam
masyarakat, beda budaya.
• maka hubungan manusia dengan
masyarakatnya secara keseluruhan berbeda
• Akibatnya: menimbulkan corak atau pola pola
hubungan yang berbeda beda
Hubungan individu masyarakat
1. Menurut Prof Koesnoe:
a. Hubungan antara masyarakat dengan warga adalah
sebagaimana hubungan antara jasad hidup dengan
bagian bagiannya dalam keseluruhan
b. Setiap warga tidak akan mempunyai arti bila
keseluruhan itu tidak ada
c. Kehidupan setiap warga diarahkan kepada
kelansungan dan kesejahteraan kelompok(yg
berakibat juga thdp kelangsungan kesejahteraan
pribadinya)
Hubungan individu –
masyarakat(koesnoe)
4. Kehidupan warga di dalam pandangan adat dijiwi
oleh cita cita pengabdian kepada masyarakat
5. Dalam kehidupan sehari hari dari kehidupan
warga yang dijiwai oleh cita cita pengabdian
kepada masyarakat menjellma kedalam perbagai
kegiatan kegiatan baik untuk pribadi maupun
bersama digerakkan oleh keinsyafan panggilan
tugas, berdasar pada keadilan yang konkrit dan
kepatuhan
6. Terhadap apa yang ada pada seorang warga
selalu dilekatkan fungsi fungsi sosial
Hubungan individu- masyarakat
2. Prof Dr R. Supomo
a.Bahwa manusia sama sekali bukan
individu yang terasing
b. tidak bebas dari segala ikatan
c. tidak hanya ingat keuntungan sendiri
d. bahwa manusia adalah anggota
masyarakat
e. yang primer bukanlah individu,
melainkan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai