Anda di halaman 1dari 22

HUKUM

ADAT
Bonjour!
Anggota Kelompok

- Ayu Puspita Sari


- Bima Aditya Ramadhan
- Diva Maura Marcella
- Elisabeth Octaviani L.S
- M. Khosyiko Noer Adiwijaya
- Saskiana Fitra Usman
TABLE OF CONTENTS

01 02 03 04

Masyarakat Perkembangan Bentuk-bentuk Instrument


Hukum Adat Hukum Adat Di Masyarakat Adat Hukum
Indonesia
01
Masyarakat
Adat
1. Pengertian Masyarakat Hukum Adat

Masyarakat Hukum Adat adalah


sekelompok orang yang secara turun
temurun bermukim di wilayah
geografis tertentu di Negara Kesatuan
Republik Indonesia karena adanya
ikatan pada asal usul leluhur,
hubungan yang kuat dengan tanah,
wilayah, sumber daya alam, memiliki
pranata pemerintahan adat, dan
tatanan hukum adat diwilayah adatnya
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan.
Masyarakat Hukum adat menurut Ahli

Menurut Ter Haar,


masyarakat hukum adat
adalah kelompok masyarakat yang
teratur, menetap di suatu daerah
tertentu, mempunyai kekuasaan
sendiri, dan mempunyai kekayaan
sendiri baik berupa benda yang
terlihat maupun yang tidak terlihat.
Susunan masyarakat

Sifat dan susunan


Segala badan pimpinan erat kaitannya
persekutuan dengan sifat serta
dipimpin oleh susunan tiap badan
persejutuan hukum yang
seorang kepala
bersangkutan

Dasar susunan masyarakat


indonesia
02
Perkembangan Hukum
Adat Di Indonesia
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Hukum Adat
di Indonesia
1. Magis dan animism

Pengaruh faktor magis dan animisme di Indonesia berpengaruh besar dalam perkembangan hukum adat.
Hal ini bisa dilihat dari upacara-upacara adat yang bersumber pada kekuasaan serta kekuatan gaib
hingga kepercayaan animisme pada alam semesta atau pemujaan terhadap roh-roh leluhur.

2. Faktor agama

Pengaruh faktor agama juga merupakan salah satu yang cukup besar dalam perkembangan hukum adat.
Mulai dari masuknya agama Hindu pada abad ke 8, agama Islam pada abad ke 14, dan agama Kristen
yang dibawa pedagang-pedagang Barat.

3. Faktor kekuasaan yang lebih tinggi

Maksud dari kekuasaan yang lebih tinggi adalah kekuasaan raja, kepala kuria, nagari dan sejenisnya.

4. Adanya kekuasaan asing

Pengaruh kekuasaan penjajah Belanda turut mempengaruhi perkembangan hukum adat di Indonesia.
Orang-orang Belanda kala itu membawa alam pikiran barat yang individualisme. Hal ini jelas
bertentangan dengan alam pikiran adat yang bersifat kebersamaan.
03
Bentuk masyarakat
Hukum Adat
Faktor Penyusun masyarakat hukum adat

Genealogis Teritorial

Faktor yang menitik Faktor yang merasa


beratkan pada terikat satu sama
faktor keturunan lainnya karena
atau pertalian merasa dilahirkan
darah. dan menjalani
kehidupan di tempat
atau wilayah yang
sama.
Macam Masyarakat Hukum Adat

genealogis-
Genealogis Teritorial teritorial
Masyarakat hukum Masyarakat hukum Masyarakat yang para
genealogis adalah yang anggota- anggotanya tidak saja
suatu kesatuan anggota terikat pada tempat
masyarakat di mana masyarakatnya terikat kediaman, tetapi juga
para anggotanya pada suatu daerah terikat pada hubungan
terikat oleh suatu garis kediaman tertentu, keturunan
keturunan yang sama baik dalam kaitan dalam ikatan pertalian
dari satu leluhur secara duniawi maupun darah dan atau
langsung ataupun tidak. dalam kaitan rohani. kekerabatan.
Macam Masyarakat Hukum Adat Genealogis
Matrilineal
Masyarakat yang tersusun
berdasarkan garis keturunan ibu.
Terdapat di Minangkabau, Kerinci,
Semendo di Sumatera Selatan, dan
beberapa suku di Timor.

patrilineal
Masyarakat yang susunannya
ditarik menurut garis keturunan ayah.
Terdapat di Batak, Lampung, Bali, Nusa
Tenggara Timur, Maluku, dan Irian.

bilateral/parental
Masyarakat yang
tersusun berdasarkan garis keturunan
orang tua, yaitu bapak dan ibu secara
bersama-sama. Terdapat di Bugis, Dayak,
dan
Jawa.
Macam Masyarakat Hukum Adat
Teritorial

persekutuan
daerah
Kesatuan dari beberapa tempat
persekutuan desa kediaman perserikatan desa
yang masing-masing mempunyai
Sebagaimana desa dijumpai di Jawa, pimpinan sendiri dan sederajat, Apabila di antara beberapa desa atau
merupakan tetapi kediaman itu marga
suatu tempat kediaman bersama di merupakan bagian dari satu yang terletak berdampingan yang
dalam daerahnya sendiri termasuk kesatuan yang lebih besar. masing-masing berdiri sendiri
beberapa persekutuan misalnya kesatuan mengadakan perjanjian kerja
yang terletak di sekitarnya yang nagari di Minangkabau, marga di Sama. Misalnya kepentingan mengatur
tunduk pada perangkat desa yang Sumatera Selatan dan Lampung, pemerintahan adat bersama,
berkediaman di pusat desa. dan kuria di Tapanuli. kehidupan ekonomi,
Contohnya, desa di Jawa dan di Bali. pertanian, dan pemasaran.
Macam Masyarakat Hukum Genealogis
Timbulnya masyarakat genealogis-teritorial disebabkan bahwa dalam kenyataannya tidak

ada kehidupan tidak tergantung dari tanah, tempat ia dilahirkan, mengusahakan hidup, tempat

kediaman, dan mati. Masyarakat genealogis-teritorial adalah kesatuan masyarakat di mana para

anggotanya tidak saja terikat pada tempat kediaman, tetapi juga terikat pada hubungan keturunan

dalam ikatan pertalian darah dan atau kekerabatan.Bentuk masyarakat ini terdapat pada

masyarakat kuria dengan huta-huta di lingkungan masyarakat Tapanuli Selatan (Angkola,

Mandailing), umi (Mentawai), euri (Nias), nagari (Minangkabau), Marga dengan dusun-dusun di

Sumatera Selatan, dan marga dengan tiyuh-tiyuh di Lampung.


04
Instrumen Hukum
01

instrumen hukum nasional adalah


suatu alat atau sarana sebagai dasar
hukum perlindungan dan
penegakan hukum nasional
Macam Instrument Hukum Nasional

Pancasila Tap MPR UU

UUD 1945 &


Amandemen

PP Perpres Permen
02

Instrumen hukum internasional


merupakan alat yang berupa standar –
standar pembatasan pelaksanaan dan
mekanisme kontrol terhadap
kesepakatan – kesepakatan antar
negara tentang jaminan HAM yang
berupa undang – undang internasional
HAM (International Bill of Rights)
Macam Instrumen Hukum Internasional

Perjanjian
01 inter/konvensi

Kebiasaan inter

02

Asas hukum
03 inter/umum

Putusan pengadilan
04
The greatest glory in living lies not in
never falling, but in rising every time we
fall.

— Nelson Mandela
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai