ADAT
Bonjour!
Anggota Kelompok
01 02 03 04
Pengaruh faktor magis dan animisme di Indonesia berpengaruh besar dalam perkembangan hukum adat.
Hal ini bisa dilihat dari upacara-upacara adat yang bersumber pada kekuasaan serta kekuatan gaib
hingga kepercayaan animisme pada alam semesta atau pemujaan terhadap roh-roh leluhur.
2. Faktor agama
Pengaruh faktor agama juga merupakan salah satu yang cukup besar dalam perkembangan hukum adat.
Mulai dari masuknya agama Hindu pada abad ke 8, agama Islam pada abad ke 14, dan agama Kristen
yang dibawa pedagang-pedagang Barat.
Maksud dari kekuasaan yang lebih tinggi adalah kekuasaan raja, kepala kuria, nagari dan sejenisnya.
Pengaruh kekuasaan penjajah Belanda turut mempengaruhi perkembangan hukum adat di Indonesia.
Orang-orang Belanda kala itu membawa alam pikiran barat yang individualisme. Hal ini jelas
bertentangan dengan alam pikiran adat yang bersifat kebersamaan.
03
Bentuk masyarakat
Hukum Adat
Faktor Penyusun masyarakat hukum adat
Genealogis Teritorial
genealogis-
Genealogis Teritorial teritorial
Masyarakat hukum Masyarakat hukum Masyarakat yang para
genealogis adalah yang anggota- anggotanya tidak saja
suatu kesatuan anggota terikat pada tempat
masyarakat di mana masyarakatnya terikat kediaman, tetapi juga
para anggotanya pada suatu daerah terikat pada hubungan
terikat oleh suatu garis kediaman tertentu, keturunan
keturunan yang sama baik dalam kaitan dalam ikatan pertalian
dari satu leluhur secara duniawi maupun darah dan atau
langsung ataupun tidak. dalam kaitan rohani. kekerabatan.
Macam Masyarakat Hukum Adat Genealogis
Matrilineal
Masyarakat yang tersusun
berdasarkan garis keturunan ibu.
Terdapat di Minangkabau, Kerinci,
Semendo di Sumatera Selatan, dan
beberapa suku di Timor.
patrilineal
Masyarakat yang susunannya
ditarik menurut garis keturunan ayah.
Terdapat di Batak, Lampung, Bali, Nusa
Tenggara Timur, Maluku, dan Irian.
bilateral/parental
Masyarakat yang
tersusun berdasarkan garis keturunan
orang tua, yaitu bapak dan ibu secara
bersama-sama. Terdapat di Bugis, Dayak,
dan
Jawa.
Macam Masyarakat Hukum Adat
Teritorial
persekutuan
daerah
Kesatuan dari beberapa tempat
persekutuan desa kediaman perserikatan desa
yang masing-masing mempunyai
Sebagaimana desa dijumpai di Jawa, pimpinan sendiri dan sederajat, Apabila di antara beberapa desa atau
merupakan tetapi kediaman itu marga
suatu tempat kediaman bersama di merupakan bagian dari satu yang terletak berdampingan yang
dalam daerahnya sendiri termasuk kesatuan yang lebih besar. masing-masing berdiri sendiri
beberapa persekutuan misalnya kesatuan mengadakan perjanjian kerja
yang terletak di sekitarnya yang nagari di Minangkabau, marga di Sama. Misalnya kepentingan mengatur
tunduk pada perangkat desa yang Sumatera Selatan dan Lampung, pemerintahan adat bersama,
berkediaman di pusat desa. dan kuria di Tapanuli. kehidupan ekonomi,
Contohnya, desa di Jawa dan di Bali. pertanian, dan pemasaran.
Macam Masyarakat Hukum Genealogis
Timbulnya masyarakat genealogis-teritorial disebabkan bahwa dalam kenyataannya tidak
ada kehidupan tidak tergantung dari tanah, tempat ia dilahirkan, mengusahakan hidup, tempat
kediaman, dan mati. Masyarakat genealogis-teritorial adalah kesatuan masyarakat di mana para
anggotanya tidak saja terikat pada tempat kediaman, tetapi juga terikat pada hubungan keturunan
dalam ikatan pertalian darah dan atau kekerabatan.Bentuk masyarakat ini terdapat pada
Mandailing), umi (Mentawai), euri (Nias), nagari (Minangkabau), Marga dengan dusun-dusun di
PP Perpres Permen
02
Perjanjian
01 inter/konvensi
Kebiasaan inter
02
Asas hukum
03 inter/umum
Putusan pengadilan
04
The greatest glory in living lies not in
never falling, but in rising every time we
fall.
— Nelson Mandela
THANKS!