Jawaban
1 a. Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai berikut:
“Tingkah laku seseorang yang terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan
diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama”.
Hukum adat atau hukum kebiasaan adalah serangkaian aturan yang mengikat
pada suatu masyarakat yang tidak tertulis dan bersumber dari kebiasaan yang
tumbuh dan berkembang pada suatu masyarakat tertentu yang kemudian diterima
menjadi hukum secara turun temurun.
Hukum adat sering pula disebut sebagai hukum yang hidup dalam masyarakat
(living law).
Istilah “Hukum Adat” dikemukakan pertama kalinya oleh Prof.Dr. Cristian
Snouck Hurgronye dalam bukunya yang berjudul “De Acheers” (orang-orang
Aceh), yang kemudian diikuti oleh Prof.Mr.Cornelis van Vollen Hoven dalam
bukunya yang berjudul “Het Adat Recht van Nederland Indie”.
c. MR. L.W.C. Van Den Berg berpandangan bahwa hukum adat adalah
hukum agama yang dianut suku bangsa yang bersangkutan sebagaimana yang
dikemukakan oleh teorinya yang terkenal RECEPTIO IN COMPLEXU yang
isinya antara lain sebagai berikut:
Selama bukan sebaliknya dapat dibuktikan menurut ajaran ini, hukum bagi
pribumi ikut agama karena jika memeluk agama harus juga mengikuti
hukum-hukum agama itu dengan setia.
Hukum agama adalah sesuatu hukum yang bulat dan utuh.
b. Kedudukan janda dalam hukum waris adat dengan sistem patrilinial seperti
didaerah Batak, Lampung dan Bali hanya mengenal bahwa anak laki-laki atau
keturunan laki-laki yang berhak menjadi ahli waris, sehingga janda bukan
merupakan ahli waris dari almarhum suaminya, namun janda merupakan
penghubung atau jembatan pewarisan dari bapak kepada anak-anaknya yang laki-
laki. Pada masyarakat matrilineal yang sistem pewarisannya ditarik dari garis
perempuan atau ibu, seperti pada masyarakat Minangkabau, seorang duda tidak
mewaris harta peninggalan dari almarhumah istrinya.
c. Hak ulayat masyarakat adat sebagai salah satu bentuk atau cara pemilikan tanah
oleh lembaga hukum ada yang banyak terdapat dalam wilayah nusantara, bahkan
merupakan jumlah terbanyak dari luas wilayah pertanahan di Indonesia. Tanah
ulayat masyarakat adat merupakan bentuk wilayah hukum masyarakat adat yang
kepemilikannya dikuasai secara kemunal oleh sekelompok suku-suku yang
mendiami wilayah tertentu dengan dipimpin oleh seorang tokoh adat atau tuaka.