NIM: 010001600314
5. Dewasa menurut hukum adat adalah pada saat pria atau wanita menikah dan
memisahkan diri dari rumah tangga orang tuanya atau mertuanya, dan mempelai
tadi mempunyai rumah tangga sendiri
6. A. Sistem perkawinan adat masyarakat Jawa yaitu dengan sistem Eleutherogami
yang artinya dimana seseorang dapat kawin dengan siapa saja, asal tidak
melanggar larangan yang bertalian dengan ikatan kekeluargaan yaitu larangan
karena keturunan yang dekat (nasab) dan larangan karena periparan
B. Sistem perkawinan adat masyarakat Batak yaitu dengan sistem Exogami yang
artinya dimana seseorang harus kawin dengan orang di luar clannya
C. Sistem perkawinan adat masyarakat Toraja yaitu dengan sistem Endogami yang
artinya dimana seseorang hanya boleh kawin dengan seseorang dari suku
keluarganya sendiri
Jual lepas dalam hukum adat merupakan pemindahan hak atas untuk selamanya
sementara jual gadai adalah pemindahaan hak untuk sementara sampai dapat
ditebus kembali.
8. Hak ulayat masyarakat hukum adat masih masih ada saat ini, dibuktikan dengan
Pasal 3 UU No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria:
“pelaksanaan hak ulayat dan hak-hak yang serupa itu dari masyarakat-masyarakat
hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan kepentingan nasional dan negara, yang berdasarkan atas
persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan UU dan peraturan-
peraturan lain yang lebih tinggi.”
9. A. kawin jujur yaitu Perkawinan dimana pihak laki-laki memberikan jujur kepada
pihak perempuan sebagai lambing diputuskannya hubungan kekeluargaan si istri
dengan kerabatnya dan masuklah istri tersebut ke dalam keluarga suaminya, begitu
juga anak-anak yang lahir dalam perkawinan tersebut.
B. kawin semenda yaitu Perkawinan dimana pihak laki-laki tidak memberikan jujur
kepada pihak perempuan. Istri tetap berada dalam keluarganya sendiri. Suami juga
setelah kawin tetap berada pada keluarganya sendiri. Pada saat perkawinan
mempelai laki-laki dijemput dari rumahnya dengan upacara dijapuig untuk kemudian
di bawa ke rumah calon istrinya. Anak-anak yang lahir dari perkawinan tersebut
masuk keluarga istrinya.