Anda di halaman 1dari 18

TATA SUSUNAN RAKYAT DI INDONESIA

Untuk mengetahui hukum---perlu diselidiki


Waktu
Tempat/daerah
Sifat dan susunan badan-badan persekutuan hukum

Menguraikan badan-badan persekutuan ---tidak secara dogmatik ----tetapi kehidupan


masyarakat secara nyata
Syarat Persekutuan Hukum:

1.golongan-golongan itu bertingkah laku sebagai suatu kesatuan terhadap dunia


lahir dan batin

2. kehidupan mereka dalam golongan adalah sewajarnya, menurut kodrat alam

3. tidak ada pikiran bagi mereka untuk membubarkan diri

4. golongan itu mempunyai pengurus sendiri dan memiliki harta benda milik
keduniawian atau milik gaib
Cth--- Minang Kabau—
famili-diketuai penghulu andiko– terdiri dari
beberapa rumah atau jurai --dikepalai tungganai atau mamak
kepala warus. Satu jurai terdiri dari nenek dan anak-anaknya
dan saudara-saudaranya.
Mempunyai harta pustaka,bertidak merupakan satu kesatuan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUSUNAN
PERSEKUTUAN HUKUM
Faktor dasar ikatan anggota-anggota persekutuan:
1. Faktor genekologis (keturunan)
2. Faktor Teritorial (wilayah0

Tiga Bentuk Persekutuan Hukum:


1. Persekutuan Hukum Genekologis
2.Persekutuan Hukum teritorial
3.Persekutuan Hukum Genekologis teritorial
Persekutuan Hukum Genealogis
1. Masyarakat Unilateral

◦ Masyarakat yang anggota-anggotanya menarik garis keturunan


hanya dari satu pihak saja dari laki-laki atau perempuan.
Ciri-Cirinya masyarakat Unlateral:
◦ menarik garis keturunan hanya dari satu pihak saja

◦ masyarakat terbagi bagi dalamn kelompok-kelompok yang disebut clan

◦ Sistem perkawinan exogami

◦ Tiap tiap kelompok atau clan mempunyai harta pustaka yang tidak boleh di
bagi-bagi
Masyarakat Hukum Unilateral dibedakan atas 2 macam :

1. Masyarakat Matrilineal– anggota-anggota menarik garis keturunan dari fihak ibu saja. Terus
menerus keatas, hingga brakhir pada satu kepercayaan bahwa mereka berasal dari satu ibu–
Minangkabau,Kerinci ,samendo-

2. Masyarakat Patrilineal– menarik garis keturunan dari pihak laki-laki saja terus menerus
keatas, sehingga berakhir pada suatu kepercayaan bahwa mereka berasal dari satu bapak
asal.– Batak, Bali.
2.Masyarakat Bilateral
Menarik garis keturunan dari pihak ayah maupun ibu---- parental.
Bentuk perkawinan bebas– tidak terikat pada keharusan exogami atau endogami.
Masyarakat Bilateral terdiri :
1. Masyarakat Bilateral yang bersendikan pada kesatuan rumah tangga (gezins). Titik berat pada
kesatuan rumah tangga. Madura ,Jawa
2. Masyarakat Bilateral yang bersendikan pada rumpun-rumpun(trible) titik berat masyarakat
pada rumpun. --Dayak
3. Masyarakat Alternered
Garis keturunan seseorang ditarik berganti-ganti sesuai dengan bentuk perkawinan yang
dilakukan orang tuannya.

Berarti bila perkawinan – yang dilakukan orang tuanya menurut hukum keibuan– kawin
samendo--- maka anak yang lahir menerik garis keturunan ibu.
Dan apabila perkawinan dilakukan anak menurut hukum kebapakan --anak yang lahir menarik
garis keturunan dari ibu.– kalau bentuk perkawinan dilakukan supaya anak yang lahir menarik
garis keturunan dari kedua pihak– anak lair menarik dari kedua pihak orang tuanya.

Bentuk perkawinan ini da di Sumatera Selatan -- Rejang


Persekutuan Hukum Teritorial
Terdiri dari 3 :

1.Persekutuan desa

segolongan orang terikat pada suatu tempat kediaman atau suatu tempat kediaman kecil yang
meliputi perkampungan gak jauh dari pusat kegitan dan dimana pemimpin atau pejabat-pejabat
pimpinan pergaulan hidup itu bertempat tinggal
2.Persekutuan daerah

Kesatuan dari beberapa tempat kediaman yang masing-masing tempat kediaman itu menjadi
pimpinannya sendiri-sendiri yang sejenis dan sederajat, tapi tempat kediaman itu merupakan
bagian dari satu kesatuan yang meliputi bagian-bagian dimana kesatuan yang lebih besar ini
mempunyai hak ulayat terhadap tanah yyang belum di buka yang ada diwilayah tersebut
3.Persekutuan Desa-Desa
Gabungan-gabungan dari beberapa persekutuan desa dimana mereka mengadakan permufakata
untuk melakukan kerjasama kerjasama untuk kepentinnga bersama dalam keperluan bersama
diadakann suatu badan pegurus yag terdiri dari pegurus-pegurus perserikatan desa-desa.
Cth subak di bali
Persekutuan |Hukum Genealogis Teritorial
Seseorang menjadi anggota persekutuan hukum ditentukan oleh faktor keturunan genealogis
dan teritorial
-Mentawai--- UMA
- Nias……………EURIA
- Tapanuli……..KURIA
- Minang Kabau…..NAGARI
Palembang………….MARGA
Golongan ini mempunyai keturunan yang sama yang bertempat tinggal dalam persekutuan, gol
ini mempunyai keturunan yang sama, yang bertempat tinggal , pertalian hukum akan terputus
denga teman-teman seketurunan ditempat lain.
Persekutuan ini dibedakan :

1. di pulau Enggano,Buru,Seram – didiami dan dikuasai satu clan saja.

2. Huta – di Tapanuli– pada mulanya didirikan satu clan (marga) kemudian datang marga lain.
Penguasaan tanah tetap marga yang menirikan huta. Antara marga yang datang dan marga pertama
ada hubungan perkawinan yang erat.

3. Sumba Timur san Sumba Tengah, satu daerah mula-mula hanya didiami oleh satu clan. Kemudian
datang clan lain yang menguasai daerah itu kemudian berdamain dan sama-sama menjadi anggota
persekutuan , kekuasaan pemerintah dikuasai clan yang datang tanah dikuasai clan asli.
4. Di Minangkabau --dimana dalam suatu daerah yaitu nagari, golongan yang
menumpang dari gologan yag berkuasa tidak ada perbedaaa . Semua golongan
bertempat tinggal dalam suatu Nagari dan mempunyai kedudukan yang sama

5.Didaerah Rejang--- dalam dusun bertempat tinggal beberapa Clan. Clan yang
satu dan yang lain tidak ada hubungan famili seluruh daerah menjadi daerah
bersama-sama yang tidak dibagi-bagi.
Cth –Kuria –di Tapanuli—terdiri dari huta-huta yang mempunyai pimpinan sendiri-sendiri.
-- Banten –desa-desa terdiri dari Kampung-Kampung/ desa/kepala
kampung--kokolot
---Desa di Jawa --- terdiri lembur-lembur
3. Persekutuan desa-desa
Gabungan-gabungan dari beberapa persekutuan desa, dimana mereka mengadakan
permufakatan untuk melakukan kerjasama untuk kepentingan bersama untuk melakukan
keperluan bersama diadakan suatu badan pengurus yang terdiri dari pengurus-pengurus
perserikatan desa.-
Cth– Subak di Bali – dalam persekutuan berdasarkan teritorial- anggotanya sementara dapat
meninggalkan tempat tinggalnya tanpa kehilangan keanggotaan dari persekutuan hukum
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai