INDONESIA
HUKUM ADAT
TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Adat adalah:
Kebiasaan masyarakat dan atau kelompok masyarakat
yang lambat laun menjadikan kebiasaan tersebut
sebagai suatu keharusan yang berlaku bagi semua
anggota masyarakat.
ISTILAH HUKUM ADAT
BENTUK-BENTUK PERKAWINAN :
1. PERKAWINAN JUJUR
Bentuk perkawinan dimana calon suami memberikan
uang atau barang jujur kepada pihak kerabat calon istri
sebagai tanda pengganti pelepasan mempelai wanita
keluar dari kewargaan adat persekutuan hukum bapaknya
dan kemudian pindah dan masuk kedalam persekutuan
hukum suaminya.
2. PERKAWINAN SEMENDA
Bentuk perkawinan dimana pihak calon istri yang
memberikan uang atau barang jujur kepada pihak calon
mempelai laki-laki. Terbagi atas :
SEMENDA RAJA – RAJA
SEMENDA LEPAS
SEMENDA BEBAS
SEMENDA NUNGGU
SEMENDA NGANGKIT
3. PERKAWINAN BEBAS ( MANDIRI)
Bentuk perkawinan dimana kedudukan suami dan istri
berimbang sama.
4. PERKAWINAN CAMPURAN
Bentuk perkawinan dimana hukum adat perkawinan
antara suami dan istri berbeda.
HUKUM ADAT KEKERABATAN
1. KEDUDUKAN PRIBADI
2. PERTALIAN DARAH
• Kedudukan Anak
• Kedudukan orang Tua
• Hubungan Anak Dan Kerabat
3. PERTALIAN PERKAWINAN (KEDUDUKAN SUAMI
ISTRI)
4. PERTALIAN ADAT
• Anak Angkat
• Anak Tiri
HUKUM ADAT KEWARISAN
HARTA WARISAN :
“ Harta kekayaan pewaris yang akan dibagi – bagikan kepada
para waris”.
PEWARIS :
“ Orang yang memiliki harta kekayaan yang akan diteruskannya
atau akan dibagi – bagikan kepada para waris setelah ia wafat”
WARIS :
“ orang yang mendapat harta warisan”
AHLI WARIS :
“ Orang yang berhak mendapat harta warisan”
SISTEM KEWARISAN :