1. Asas Kesukarelaan:
Perkawinan didasari kesukarelaan baik oleh calon suami-isteri, maupun
oleh orang tua kedua pihak
Kesukarelaan orang tua yang menjadi wali wanita sendi asasi
perkawinan islam
2. Asas Persetujuan
Adanya persetujuan dari calon suami-isteri dalam melangsungkan
perkawinan tidak ada paksaan
Perkawinan yang tidak disetujui oleh para pihak dapat dibatalkan oleh
Pengadilan
2. Asas Bilateral
Setiap orang yang menerima hak kewarisan adalah dari dua pihak, baik
pihak garis keturunan laki-laki maupun pihak garis keturunan
perempuan
QS An Nisa ayat 7: “Seorang laki-laki dan perempuan berhak mendapat
warisan dari pihak ayahnya dan pihak ibunya”
3. Asas Individual
Bagian untuk masing-masing ahli waris adalah menjadi hak milik
perorangan, tanpa terikat dengan ahli waris lain
Kewarisan kolektif tidak sesuai dengan ajaran islam karena mungkin
terdapat harta anak yatim yang dikhawatirkan akan termakan
KAIDAH-KAIDAH FIQIH
AL AHKAM AL-KHAMSAH
Ahkam: jamak dari kata hukm
Khamsah: lima
Al Ahkam Al Khamsah / Hukum Taklifi: lima macam kaidah atau lima kategori
penilaian mengenai benda dan tingkah laku manusia dalam Islam
Untuk wajib dan haram, dalam lingkungan hukum duniawi maka yang
memberi sanksi adalah penguasa berupa ganti kerugian, denda, atau
hukuman pidana.
Sedangkan dalam lingkup keagamaan yang memberi sanksi adalah Tuhan
berupa pahala dan dosa.
Sunnat Wajib
Jaiz
Makruh Haram