Anda di halaman 1dari 7

Seri Bahan Bacaan Kursus HAM untuk Pengacara X

Tahun 2005
Materi : Konvensi Hak Anak

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

Supriyadi W. Eddyono, S.H.

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat


Jl Siaga II No 31 Pejatien Barat, Jakarta 12510
Telp (021) 7972662, 79192564 Fax : (021) 79192519
Website : www.elsam.or.id Email : elsam@nusa.or.id
Kursus Ham untuk Pengacara X, 2005
Bahan bacaan
Materi : Konvensi Hak Anak

Latar Belakang dan Sejarah Konvensi Hak Anak


Gagasan mengenai hak anak bermula sejak Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pada
berakhirnya Perang Dunia I sebagai reaksi tahun 1948 Majelis Umum PBB kemudian
atas penderitaan yang timbul akibat dari mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi
bencana peperangan terutama yang dialami Manusia pada tanggal 10 Desember.
oleh kaum perempuan dan anak-anak. Liga Peristiwa ini yang kemudian pada setiap
Bangsa-Bangsa saat itu tergerak karena tahunnya diperingati sebagai Hari Hak
besanya jumlah anak yang menjadi yatim Asasi Manusia se-dunia ini menandai
piatu akibat perang. perkembangan penting dalam sejarah HAM
dan beberapa hal menyangkut hak khusus
Awal bergeraknya ide hak anak bermula bagi anak-anak tercakup dalam deklarasi
dari gerakan para aktivis perempuan yang ini.
melakukan protes dan meminta perhatian
publik atas nasib anak-anak yang menjadi Pada tahun 1959 Majelis Umum PBB
korban perang. kembali mengeluarkan Pernyataan
mengenai Hak Anak yang merupakan
Salah seoang di antara para aktivis tersebut deklarasi internasional kedua bagi hak anak.
yakni yang bernama Eglantyne Jebb Tahun 1979 saat dicanangkannya Tahun
(pendiri Save the Children) kemudian Anak Internasional, Pemerintah Polandia
mengembangkan sepuluh butir pernyataan mengajukan usul bagi perumusan suatu
tentang hak anak atau rancangan deklarasi dokumen yang meletakkan standar
hak anak (Declaration of The Rights of The internasional bagi pengakuan terhadap hak-
Child) yang pada tahun 1923 diadopsi oleh hak anak dan mengikat secara yuridis.
lembaga Save The Children Fund Inilah awal perumusan Konvensi Hak Anak.
International Union.
Tahun 1989, rancangan Konvensi Hak Anak
Kemudian pada tahun 1924 untuk pertama diselesaikan dan pada tahun itu juga naskah
kalinya Deklarasi Hak Anak diadopsi secara akhir tersebut disahkan dengan suara bulat
Internasional oleh Liga Bangsa-Bangsa. oleh Majelis Umum PBB tanggal 20
Deklarasi ini dikenal juga sebagai Deklarasi November. Konvenan ini kemudian
Jenewa. diratifikasi oleh setiap bangsa kecuali oleh
Somalia dan Amerika Serikat.

Isi Konvensi Hak Anak


Konvensi ini merupakan instrumen Hak Anak, Bagian Satu (Pasal 1-4) yang
Internasional di bidang Hak Asasi Manusia mengatur hak bagi semua anak, Bagian Dua
dengan cakupan hak yang paling (Pasal 42-45) yang mengatur masalah
komprehensif. Terdiri dari 54 pasal, pemantauan dan pelaksanaan Konvensi
Konvensi hingga saat ini dikenal sebagai Hak Anak, dan Bagian Tiga (Pasal 46-54)
satu-satunya konvensi di bidang Hak Asasi yang mengatur masalah pemberlakukan
Manusia yang mencakup baik hak-hak sipil Konvensi.
dan politik maupun hak-hak ekonomi,
sosial dan budaya sekaligus. Berdasarkan isinya, ada empat cara
mengkategorikan Konvensi Hak Anak,
Berdasarkan strukturnya, Konvensi ini di yakni : Pertama, kategorisasi berdasarkan
bagi menjadi 4 bagian yakni : Preambule Konvensi Induk Hak Asasi Manusia,
(mukadimah) yang berisi konteks Konvensi dikatakan bahwa Konvensi Hak Anak

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 1


Kursus Ham untuk Pengacara X, 2005
Bahan bacaan
Materi : Konvensi Hak Anak

mengandung hak-hak sipil politik dan hak- (2) defenisi anak; (3) prinsip-prinsip umum;
hak ekonomi sosial budaya. Kedua, ditinjau (4) hak sipil dan kemerdekaan; (5)
dari sisi yang berkewajiban melaksanakan lingkungan keluarga dan pengasuhan
Konvensi Hak Anak, yaitu negara dan yang alternatif; (6) kesehatan dan kesejahteraan
bertanggung jawab untuk memenuhi hak dasar; (7) pendidikan, waktu luang dan
anak, yakni orang dewasa pada umumnya. kegiatan budaya; (8) langkah-langkah
Ketiga, menurut cara pembagian yang perlindungan khusus (berkaitan dengan hak
sudah sangat populer dibuat berdasarkan anak untuk mendapatkan perlindungan
cakupan hal yang terkandung dalam khusus.
Konvensi Hak Anak, yakni : hak atas
kelangsungan hidup (survival), hak untuk Lima kategori terakhir yakni 4 s/d 8
berkembang (development), hak atas merupakan kategori hak substantif hak anak,
perlindungan (protection) dan hak untuk sedangkan tiga kelompok yang pertama
berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat yakni 1 s/d 3 bersifat lintas kategori. Cara
(participation). pembagian ini lebih banyak dipakai
terutama oleh yang mengkhususkan diri
Keempat, menurut cara pembagian yang dengan Konvensi Hak Anak, karena
dirumuskan oleh Komite Hak Anak PBB pembagian ini sekaligus memberikan
yang mengelompokkan Konvensi Hak Anak kerangka kerja yang sangat komprehensif,
menjadi delapan Kategori sebagai berikut : dan juga melingkupi cara-cara pembagian
(1) langkah-langkah implementasi umum; yang sebelumnya digunakan.

Defenisi Anak
Pasal 1 Konvensi Hak Anak secara umum minuman beralkohol, untuk bertanggung
mendefinisikan anak sebagai orang yang jawab secara pidana atau untuk bisa dijatuhi
belum mencapai usia 18 tahun, namun hukuman mati dan sebagainya. Idealnya
dalam pasal tersebut juga mengakui negara peserta memperlakukan standar
kemungkinan adanya perbedaan atau yang ditetapkan dalam Standar Konvensi
variasi dalam penentuan batas usia Hak Anak sebagai standar terendah dan
kedewasaan di dalam peraturan perundang- sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan
undangan dari tiap-tiap Negara Peserta. batasan umur anak yang terdapat dalam
perundang-undangan nasional agar sesuai
Misalnya, untuk bekerja, untuk ikut dengan standar Konvensi Hak Anak.
pemilihan umum, untuk mengkonsumsi

Prinsip-Prinsip Umum
Ada empat Prinsip yang terkandung di menghormati dan menjamin hak-hak yang
dalam Konvensi Hak Anak, yakni : diterapkan dalam konvensi ini bagi setiap
anak yang berada dalam wilayah hukum
1. Prinsip non-diskriminasi. mereka tanpa diskriminasi dalam bentuk
apapun, tanpa memandang ras, warna kulit,
Artinya semua hak yang diakui dan jenis kelamin, bahasa, agama, pandangan
terkandung dalam Konvensi Hak Anak politik atau pandangan-pandangan lain,
harus diberlakukan kepada setiap anak asal-usul kebangsaan, etnik atau sosial,
tanpa pembedaan apapun. Prinsip ini status kepemilikan, cacat atau tidak,
tertuang dalam Pasal 2 Konvensi Hak kelahiran atau status lainnya baik dari si
Anak, yakni : “Negara-negara peserta akan

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 2


Kursus Ham untuk Pengacara X, 2005
Bahan bacaan
Materi : Konvensi Hak Anak

anak sendiri atau dari orang tua atau negara-negara peserta akan menjamin
walinya yang sah”. (Ayat 1). sampai batas maksimal kelangsungan
hidup dan perkembangan anak (Pasal 6
“Negara-negara peserta akan mengambil ayat 2).
semua langkah yang perlu untuk menjamin
agar anak dilindungi dari semua bentuk 4. Prinsip penghargaan terhadap
diskriminasi atau hukuman yang didasarkan pendapat anak (respect for the views of
pada status, kegiatan, pendapat yang the child).
dikemukakan atau keyakinan dari orang tua
anak, walinya yang sah atau anggota Maksudnya bahwa pendapat anak,
keluarga”. (Ayat 2). terutama jika menyangkut hal-hal yang
mempengaruhi kehidupannya, perlu
2. Prinsip yang terbaik bagi anak (best diperhatikan dalam setiap pengambilan
interest of the child). keputusan. Prinsip ini tertang dalam
Pasal 12 ayat 1 Konvensi Hak Anak,
Yaitu bahwa dalam semua tindakan yaitu : “Negara-negara peserta akan
yang menyangkut anak yang dilakukan menjamin agar anak-anak yang mempunyai
oleh lembaga-lembaga kesejahteraan pandangan sendiri akan memperoleh hak
sosial pemerintah atau badan legislatif. untuk menyatakan pandangan-
Maka dari itu, kepentingan yang terbaik pandangannya secara bebas dalam semua
bagi anak harus menjadi pertimbangan hal yang mempengaruhi anak, dan
utama (Pasal 3 ayat 1). pandangan tersebut akan dihargai sesuai
dengan tingkat usia dan kematangan anak”.
3. Prinsip atas hak hidup, kelangsungan
dan perkembangan (the rights to life,
survival and development).

Yakni bahwa negara-negara peserta


mengakui bahwa setiap anak memiliki
hak yang melekat atas kehidupan (Pasal
6 ayat 1). Disebutkan juga bahwa

Lingkungan Keluarga dan Pengasuh Pengganti


Konvensi Hak Anak menegaskan keluarga pengganti agar kehidupan dan
pentingnya peranan keluarga dalam upaya perkembangannya bisa dipenuhi dengan
pemenuhan hak anak. Oleh karena itu, baik, keluarga atau keluarga pengganti
maka lingkungan keluarga memperoleh bertanggung jawab untuk memenuhi hak-
perhatian khusus dalam Konvensi. Bagi hak dasar anak, sedangkan Negara
anak-anak yang hidup dan berkembang di berkewajiban untuk mengambil langkah-
luar keluarga alami, diberikan ketentuan- langkah agar hak-hak anak untuk
ketentuan khusus untuk memberikan memperoleh keluarga atau keluarga atau
kepada mereka keluarga atau lembaga asuh keluarga pengganti dapat terpenuhi dan
alternatif, mengingat bahwa anak-anak agar keluarga atau keluarga pengganti
bergantung pada orang dewasa. Inilah yang dapat melaksanakan tanggung jawabnya
dimaksud dengan “pengasuh pengganti” dengan maksimal.

Dalam Konteks Konvensi Hak Anak, anak Secara umum, ketentuan-ketentuan yang
berhak untuk mendapatkan keluarga atau tercakup, dalam kelompok lingkungan

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 3


Kursus Ham untuk Pengacara X, 2005
Bahan bacaan
Materi : Konvensi Hak Anak

keluarga atau pengasuhan pengganti yang dikenal dalam hukum islam, adopsi
meliputi antara lain : tanggung jawab atau panti-panti yang dikelola oleh Negara),
keluarga dalam pengasuhan anak, serta melindungi anak-anak dari tindakan
penempatan bagi anak-anak yang terpisah kekerasan oleh orang tua, keluarga atau
dari keluarganya, yatim piatu, terlantar dan keluarga pengganti mereka.
sebagainya. (dengan kafalah sebagaimana

Kesehatan dan Kesejahteraan Dasar


Kesehatan dan kesejahteraan dasar berisi agar mereka bisa berkembang, fisik, mental
berbagai ketentuan yang pada prinsipnya spiritual, moral maupun sosial dengan baik,
memberikan hak kepada anak untuk termasuk hak anak untuk memperoleh
memperoleh standar kehidupan yang layak pelayanan kesehatan serta jaminan sosial.

Pendidikan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya


Kelompok ini memberikan ketentuan kejuruan. Perlu juga diperhatikan bahwa
mengenai hak-hak anak untuk berkembang. kegiatan waktu luang dan kegiatan budaya
Perlu diingat bahwa pendidikan di sini dianggap penting pengaruhnya bagi
termasuk juga latihan dan bimbingan perkembangan anak.

Langkah-Langkah Perlindungan Khusus

Karena anak merupakan individu yang Secara umum, anak perlu dilindungi dari :
belum matang baik secara fisik, mental Pertama, keadaan darurat atau keadaan yang
maupun sosial. Karena kondisinya yang membahayakan. Kedua, kesewenang-
rentan tergantung dan berkembang, anak wenangan hukum. Ketiga, eksploitasi
dibanding dengan orang dewasa lebih termasuk tindak kekerasan (abuse) dan
beresiko terhadap tindak eksploitasi, penelantaran. Keempat , diskriminasi.
kekerasan, penelantaran dan lain-lainnya.
Anak juga sangat rawan sebagai korban dari Komite Hak Anak PBB, dalam pedoman
kebijakan ekonomi makro atau keputusan laporan untuk Negara Peserta
politik yang salah, meskipun secara umum mengkategorikan anak-anak yang
pandangan masyarakat, termasuk para membutuhkan upaya perlindungan khusus
politisi terhadap anak kadang bersikap naif tersebut, yakni :
dan a politis.
1. Anak yang berada dalam situasi
Begitu pula seperti telah sering darurat, yakni pengungsi anak dan anak
dikemukakan orang, anak merupakan asset yang berada dalam situasi konflik
utama bagi masa depan bangsa dan bersenjata.
kemanusiaan secara menyeluruh. Di atas 2. Anak yang mengalami masalah dengan
segalanya, kondisi kehidupan anak di hukum.
seluruh dunia pada saat ini ternyata tidak 3. Anak yang mengalami situasi
menjadi lebih baik. Ancaman terhadap anak eksploitasi, meliputi eksploitasi
pada saat ini baik ancaman fisik, mental ekonomi, penyalahgunaan obat dan
maupun sosial ternyata lebih serius substan, eksploitasi seksual, penjualan
dibanding pada waktu-waktu yang lalu. dan perdagangan anak dan yang

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 4


Kursus Ham untuk Pengacara X, 2005
Bahan bacaan
Materi : Konvensi Hak Anak

mengalami bentuk-bentuk eksploitasi 4. Anak yang berasal dari kelompok


lainnya. minoritas dan masyarakat adat.

Pihak-Pihak Terkait dengan Konvensi Hak Anak


Dalam Hak Asasi Manusia, manusia pengganti dalam posisi sentral bagi
memiliki hak, sedang kewajiban berada di pemenuhan hak anak, maka pihak orang tua
tangan Negara. Kekhususan Konvensi- atau keluarga dan masyarakat pada
Konvensi di bidang Hak Asasi Manusia umumnya mempunyai tanggung jawab
sebagai suatu bentuk Perjanjian dalam pemenuhan hak anak.
Internasional ialah bahwa Negara yang
melakukan ratifikasi konvensi dimaksud Negara berarti pihak yang diberi mandat
saling berjanji untuk terikat pada untuk mewakili negara untuk
kewajibannya guna memberikan hak menyelenggarakan negara, untuk membuat
kepada manusia yang berada di dalam atau mengubah undang-undang dan
wilayah hukum negara bersangkutan. peraturan-peraturan, untuk merumuskan
dan menjalankan kebijakan administratif
Dalam Konteks tersebut, pihak-pihak yang serta mengatur kehidupan masyarakat. Ini
terkait dengan Konvensi Hak Anak, pada berarti mencakup pihak eksekutif
dasarnya meliputi : (pemerintah), legislatif dan yudikatif.

1. Anak sebagai pemegang Hak; Dalam Konteks Konvensi Hak Anak, orang
2. Negara sebagai pihak yang tua/keluarga atau keluarga pengganti serta
berkewajiban memenuhi hak anak. masyarakat dewasa bertanggung jawab
(bukan berkewajiban) memenuhi hak anak.
Namun, karena Konvensi Hak Anak
menempatkan keluarga atau keluarga

Langkah-Langkah Implementasi Umum


Suatu Negara yang meratifikasi Konvensi para penyelenggara negaralah yang
Hak Anak wajib memenuhi semua mempunyai wewenang untuk
ketentuan dalam Konvensi Hak Anak, mengimplementasikan Konvensi. Walaupun
kecuali bila negara tersebut melakukan Konvensi ini menempatkan peranan
reservasi ketentuan dalam Konvensi Hak keluarga dan masyarakat pada posisi yang
Anak. Dalam kondisi demikian, maka sentral dalam pemenuhan hak anak.
negara tidak terikat untuk melaksanakan
ketentuan yang direservasinya, namun Langkah-langkah implementasi umum
reservasi bisa ditarik kapan saja dengan adalah langkah-langkah umum yang
pemberitahuan resmi (Konvensi Hak Anak seharusnya diambil oleh Negara Peserta
Pasal 51 ayat 3) yang secara umum bertujuan untuk
meningkatkan kondisi hak anak di negara
Yang berkewajiban dalam bersangkutan.
mengimplementasikan Konvensi Hak Anak
adalah negara yang meratifikasi Konvensi
Hak Anak tersebut, dalam hal ini adalah

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 5


Kursus Ham untuk Pengacara X, 2005
Bahan bacaan
Materi : Konvensi Hak Anak

Langkah-langkah implementasi umum Anak berikut penetapan tujuan-


antara lain meliputi : tujuannya.
4. Penerjemahan Konvensi Hak Anak ke
1. Niat untuk menarik reservasi. dalam bahasa nasional dan bahasa
2. Upaya menyesuaikan legislasi nasional daerah serta penyebarluasan Konvensi.
terhadap prinsip dan ketentuan 5. Penyebarluasan laporan yang disiapkan
Konvensi Hak Anak. oleh pemerintah berikut kesimpulan
3. Upaya perumusan strategi nasional bagi dan rekomendasi yang diberikan oleh
anak yang secara komprehensif Komite Hak Anak terhadap Laporan
mengacu pada kerangka Konvensi Hak pemerintah.
6. Dan lain-lain.

Pelanggaran Hak Anak


Sehubungan karena Konvensi Hak Anak diukur dari compliance atau pemenuhan
mengandung hak-hak sipil politik dan hak- negara terhadap kewajiban-kewajibannya.
hak ekonomi sosial budaya sekaligus dalam Namun, sekalipun Konvensi Hak Anak
pasal-pasalnya, maka yang dimaksud mengikat secara yuridis namun belum ada
sebagai pelanggaran di dalam Konteks mekanisme yuridis untuk pemberian sanksi
Konvensi Hak Anak bisa berarti dua bagi negara yang melakukan pelanggaran.
macam. Sejauh ini sanksi yang bisa diberikan
kepada negara yang melanggar Konvensi
Pertama, Jika negara melakukan tindakan Hak Anak berupa sanksi Moral dan sanksi
baik tindakan legislatif, administratif, atau Politis, bisa dalam bentuk embargo bantuan
tindakan lainnya yang seharusnya tidak ekonomi, pengucilan, mempermalukan di
dilakukan, misalnya melakukan penyiksaan tingkat Internasional, dll.
atau mengintersepsi hak anak untuk
memperoleh informasi. Ini merupakan Jika pelanggaran dilakukan oleh orang tua
suatu bentuk pelanggaran yang nyata. atau anggota masyarakat, maka negara
berkewajiban menjamin agar anggota
Kedua, Non Compliance, yaitu negara tidak masyarakat tidak melakukan pelanggaran
melakukan tindakan, baik tindakan hak anak atau menjamin agar jika terjadi
legislatif, administratif atau tindakan lain pelanggaran seperti itu, maka pelaku harus
yang diisyaratkan oleh Konvensi Hak Anak mempertanggungjawabkan tindakannya
bagi pemenuhan Hak Anak, khususnya dan korban dibantu pemulihannya. Hal ini
yang berhubungan dengan hak ekonomi, bisa dilakukan dengan menyelaraskan
sosial dan budaya. perundangan dan peraturan nasional sesuai
Konvensi Hak Anak.
Secara umum yang dimaksud dengan
pelanggaran dalam Konvensi Hak Anak

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM 6

Anda mungkin juga menyukai