KATA PENGANTAR
Nur Muhamad
NPM.100.701.11.105
PROPOSAL
TUGAS AKHIR (TTA - 400)
I. LATAR BELAKANG
Timah merupakan unsur logam dengan rumus Sn (stannum) dan mineral
utama pembawa timah adalah cassiterite (SnO2), sedangkan mineral ikutannya
adalah pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit, galena, bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit,
xenotim, dan monasit. Walaupun ada sebagian kecil timah yang dihasilkan dari
sulfida seperti stannite, cylindrite, frankeit, kanfieldit dan tealit.
Timah yang diambil PT Timah (Persero) Tbk berupa timah alluvial yang
merupakan hasil dari endapan mineral cassiterite (SnO2) yang pada umumnya
terbentuk dari magma granitik, yaitu magma dari larutan yang bersifat asam,
sehingga keterdapatan bijih timah berhubungan erat dengan terdapatnya batuan
granit.
Pengolahan timah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat tidak lepas dari
peran reaksi kimia fisika. Pencucian maupun pemisahan pada timah merupakan
bagian dari proses yang melibatkan reaksi-reaksi kimia fisika. Proses pengolahan
pada bijih timah mutlak harus dilakukan, karena hal ini dapat memberikan
penambahan nilai jual dan nilai tambah untuk bijih timah tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan suatu kajian khusus untuk memberikan daya
dorong agar pengolahan yang dilakukan lebih cepat dan efisien sehingga
menghasilkan tailing yang lebih sedikit.
V. TEORI DASAR
5.1 Timah
Timah (tin) adalah logam berwarna putih keperakan, dengan kekerasan
yang rendah, berat jenis 7,3 g/cm3, serta mempunyai sifat konduktivitas panas
dan listrik yang tinggi. Logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk. Ada 2
macam timah yaitu Sn (stannum) atau timah putih dan Pb (timbal) atau timah
hitam.
Timah putih (Sn) adalah unsur kimia dengan simbol Sn (Latin: stannum)
dan nomor atom 50, adalah logam golongan utama di kelompok 14 dari tabel
periodik. Timah menunjukkan kemiripan kimia untuk kedua kelompok 14 elemen
tetangga, germanium dan memimpin dan memiliki dua kemungkinan oksidasi, +2
dan sedikit lebih stabil 4. Timah adalah unsur paling melimpah ke-49 dan
memiliki, dengan 10 isotop stabil, jumlah terbesar yang stabil isotop dalam tabel
X. DAFTAR PUSTAKA
Hafid, M.D. 2007, “Pedoman Teknis Penambangan Timah Alluvial Di Darat”.
PT Tambang Timah. Bangka Belitung.
Howard L. Hartman, “Intorductory Mining Engineering”, The University of
Alabama Tuscaloosa, Alabama, A. Wiley-Interscience Publications, John
Wiley Sons, 1987.
John M. Guilbert and Charles F. Park Jr.1986, “Ore Deposit”.
P. Franco. 2009, “Hydrothermal Processes and Mineral System”. Geological
Survey of Western Australia, Perth, WA, Australia.
Sutedjo Sujiyno, 1996, “Sejarah Timah Indonesia”, PT Gramedia Pustaka
Utama, Edisi Cetakan Pertama.